Anda di halaman 1dari 34

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

Sambutan Ketua Bawaslu


Modul Pengantar Membangun Komitmen Belajar
Modul 1 Pemilu Demokratis
Modul 2 Tata Kelola Badan Pengawas Pemilu
Modul 3 Audit Regulasi dan Advokasi
Modul 4 Pencegahan dan Pengawasan Partisipatif
Modul 5 Pengawasan Tahapan Pemilu
Modul 6 Penanganan Pelanggaran Dalam Penyelenggaraan Pemilu
Modul 7 Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu
Modul 8 Tata Kelola Layanan Informasi dan Komunikasi serta
Kerjasama Antar-Lembaga
KURIKULUM PEMBELAJARAN
Modul Indikator Keberhasilan Topik dan Sub Topik Metode Alat Bantu/ Alokasi
Pembelajaran Media Waktu

1. Setelah mengikuti pembelajaran Pemilu dan Demokrasi: a. Refleksi a. Video pendek 2 JP


ini peserta dapat: a. Demokrasi dan Pemilu video b. Naskah (2 x 45
1. Menjelaskan arti penting b. Indikator Pemilu pendek Pegangan; menit)
pemilu dalam membangun Demokratis b. Presentasi c. Laptop;
demokrasi c. Peran pengawasan Pemilu (pemaparan d. LCD
2. Menyebutkan indikator dalam mewujudkan pemilu ) Proyektor;
pemilu demokratis demokratis c. Tanya e. Microphone &
3. Menjelaskan peran jawab Sound Audio
pengawas pemilu dalam d. Penugasan f. Power Point;
mewujudkan pemilu g. Flipchart;
demokratis h. Spidol Besar.
i. Alat Tulis
2. Setelah mengikuti pembelajaran Tata Kelola Bawaslu a. Curah a. Statistik 3 JP
ini peserta dapat memahami jati a. Jati diri Pengawas Pemilu pendapat pelanggaran 120
diri, kode etik, pengawas b. Kode etik penyelenggara b. Game susun kode etik oleh menit
kartu
Pemilu, SIMP, tugas, Pemilu pengawas
c. Ceramah
wewenang, dan kewajiban c. Soliditas, Integritas, partisipatif pemilu
pengawas Pemilu, struktur Mentalitas & Profesional d. Tanya b. Kartu untuk
organisasi pengawas Pemilu, (S-I-M-P) Jawab game “susun
manajemen pengawasan Pemilu d. Tugas, wewenang dan e. Diskusi kartu” tentang
mulai dari struktur organisasi kewajiban Bawaslu kelompok kode etik,
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Kabupaten/Kota wewenang,
hingga Panwaslu e. Manajemen Organisasi tugas, dan
Kabupaten/Kota, serta tugas dan Pengawas Pemilu kewajiban
kewajiban Bawaslu pengawas
Kabupaten/Kota. pemilu
c. Naskah
Pegangan;
d. Flipchart;
e. Laptop;
f. LCD
Proyektor;
g. Naskah Power
Point;
h. Spidol Besar;
i. Spidol Kecil;
dan
j. Lembar kerja
k.
3. Peserta memahami arti penting Audit Regulasi dan Advokasi: a) Ceramah a. LCD Projector 120
regulasi pengawasan pemilu dan a. Peran Bawaslu b) Diskusi b. Laptop menit
tantangan dalam penyediaan Kabupaten/Kota dalam c. Bahan tayang (3 JP)
layanan bantuan hukum bagi pembentukan perbawaslu. d. Flipchart
pengawas pemilu. b. Arah dan prioritas e. Alat Tulis
program penguatan f. Kertas Kerja
regulasi Bawaslu RI.
c. Permasalahan dan
Modul Indikator Keberhasilan Topik dan Sub Topik Metode Alat Bantu/ Alokasi
Pembelajaran Media Waktu

tantangan advokasi &


bantuan hukum.
4. Setelah mengikuti pembelajaran Pencegahan dan Pengawasan a. Brainstormin a. LCD Projector 145
ini peserta dapat/mampu: Partisipatif: g b. Laptop menit
1. menjelaskan arah dan a. Pencegahan dalam b. Ceramah c. Bahan tayang 3 JP
prioritas program Pencegahan Pengawasan Pemilu. c. Diskusi d. Microphone &
dan Pengawasan Partisipatif b. Penjelasan Pengawasan d. Kerja Sound Audio
Bawaslu. Partisipatif. Kelompok e. Flipchart
2. Menyusun rencana kegiatan c. Penjelasan Pusat f. Alat Tulis
pencegahan pelanggaran Pengawasan Partisipatif. g. Kertas Kerja
3. Menyusun rencana kegiatan
pengawasan partisipatif
pemilu
5. Setelah mengikuti pembelajaran Pengawasan Tahapan Pemilu: 1. Brainstormin 1. Slide presentasi 120
ini peserta mampu menyusun 1. Teknis pengawasan daftar g 2. Lembar Kerja menit
rencana kerja pemilih sesuai jenjang 2. Ceramah 3. Naskah
pencegahan/pengawasan Pengawas Pemilu 3. Kerja Pegangan
terhadap tahapan dan non 2. Teknis pengawasan kelompok 4. Bagan alur
tahapan: pencalonan sesuai jenjang 4. Presentasi tahapan Pemilu
a. Pendaftaran pemilih Pengawas Pemilu 5. LCD Projector
b. Proses Pencalonan 3. Teknis pengawasan 6. Flip-chart
c. Pelaksanaan kampanye kampanye sesuai jenjang
d. Pelaksanaan dan Pengawas Pemilu
penyampaian laporan dana 4. Teknis pengawasan dana
kampanye kampanye sesuai jenjang
e. Pengadaan dan pengawas pemilu
pendistribusian perlengkapan 5. Teknis pengawasan
penyelenggaraan Pemilu pengadaan dan
f. Pelaksanaan pemungutan dan pendistribusian
penghitungan suara serta perlengkapan
rekapitulasi hasil suara penyelenggaraan Pemilu
6. Teknis pengawasan
pemungutan dan
penghitungan serta
rekapitulasi hasil suara
sesuai jenjang
6. Setelah mengikuti pembelajaran Penanganan Pelanggaran 1. Game Value 1. Slide berisi 160
ini peserta dapat: Pemilu: Judgement. Statement untuk menit
1. Menjelaskan prinsip-prinsip 1. Prinsip Penegakkan 2. Ceramah oleh Game Value (4 JP)
penegakkan hukum pemilu; Hukum Pemilu narasumber Judgement
2. Menjelaskan perbedaan dan 2. Jenis-Jenis Pelanggaran 3. Diskusi 5. Materi ceramah
jenis-jenis pelanggaran Pemilu partisipatif 6. Kertas Plano
pemilu; 3. Tata cara penanganan dipandu oleh 7. Laptop
3. Menjelaskan tata cara penanganan pelanggaran fasilitator 8. LCD proyektor
penanganan penanganan dalam Pemilu 4. Simulasi 9. Lembar Kerja
pelanggaran dalam Pemilu penanganan Simulasi
pelanggaran
7. Setelah mengikuti pembelajaran Tata Cara Penyelesaian 1. Game susun a. Kartu untuk game 150
Modul Indikator Keberhasilan Topik dan Sub Topik Metode Alat Bantu/ Alokasi
Pembelajaran Media Waktu

ini peserta dapat: Sengketa Pemilu: kartu. b. Naskah menit


1. Menguraikan perbedaan 1. Pengertian, Jenis dan 2. Curah Pegangan;
jenis sengketa pemilu. Lembaga yang Berwenang pendapat. c. Flipchart;
2. Menjelaskan wewenang
Menyelesaikan Sengketa 3. Ceramah d. Laptop;
Bawaslu Kabupaten/Kota
dalam menyelesaikan Pemilu. partisipatif. e. LCD Proyektor;
sengketa pemilu 2. Tata Cara Penyelesaian 4. Tanya jawab. f. Naskah Power
3. Menjelaskan tata cara Sengketa Pemilu 5. Diskusi Point;
menyelesaikan sengketa kelompok. g. Spidol Besar;
pemilu. h. Spidol Kecil; dan
i. Lembar kerja
8. Setelah mengikuti pembelajaran Tata kelola Pelayanan 1. Review Video 1. Video pendek. 115
ini peserta dapat: Informasi dan Kerjasama Pendek. 2. Naskah menit
1. Menguraikan tata kelola antar-Lembaga: 2. Curah Pegangan.
pelayanan informasi. 1. Tata kelola Pelayanan pendapat. 3. Flipchart.
2. Menjelaskan cara Informasi. 3. Ceramah 4. Laptop.
menggunakan media 2. Media Komunikasi partisipatif. 5. LCD Proyektor.
komunikasi untuk Terpadu. 4. Tanya jawab. 6. Terawangan
membangun citra lembaga. 3. Kerjasama dan Hubungan 5. Diskusi Power Point.
3. Menjelaskan kerja sama dan antar-Lembaga. kelompok 7. Spidol Besar.
hubungan antar-lembaga 8. Spidol Kecil.
9. Lembar kerja.
MODUL 1
PEMILU DEMOKRATIS

A. POKOK BAHASAN
Pemilu Demokratis

B. DESKRIPSI SINGKAT
Pokok bahasan ini dimaksudkan untuk membangun pemahaman dan menumbuhkan
kesadaran peserta tentang peran penting pemilu dalam membangun demokrasi,
indikator pemilu yang demokratis, standar pelaksanaan pemilu, dan prinsip pemilu
di Indonesia. Dengan memahami dan menyadari hal ini, peserta diharapkan
memiliki spirit dan komitmen untuk mengawal pemilu.

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Demokrasi dan Pemilu
2. Indikator Pemilu Demokratis
3. Peran pengawasan Pemilu dalam mewujudkan pemilu demokratis

D. HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta memahami serta memiliki komitmen
dan spirit untuk mengawal penyelenggaraan pemilu demokratis sebagai bagian dari
perjuangan dalam membangun demokrasi di Indonesia.

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR


Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat:
1. Menjelaskan arti penting pemilu dalam membangun demokrasi
2. Menyebutkan indikator pemilu demokratis
3. Menjelaskan peran pengawas pemilu dalam mewujudkan pemilu demokratis

F. METODE
1. Refleksi video pendek
2. Presentasi (pemaparan)
3. Tanya jawab
4. Penugasan

G. BAHAN/ALAT BANTU
1. Video pendek
2. Naskah Pegangan;
3. Laptop;
4. LCD Proyektor;
5. Microphone & Sound Audio
6. Power Point;

5
7. Flipchart;
8. Spidol Besar.

H. WAKTU
90 menit

I. BAHAN RUJUKAN
1. UUD 1945
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu
3. Institute for Democracy and Electoral Assitance (IDEA)
4. Naskah Pegangan.

J. PROSES PEMBELAJARAN
1. Fasilitator memulai pembelajaran ini dengan sedikit tegur sapa dan keramahan
yang wajar sambil menyatakan kepada semua peserta. (2 menit)
2. Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran dalam modul ini yaitu bahwa
peserta diharapkan mampu memahami pokok bahasan prinsip-prinsip pemilu
demokratis yang meliputi indikator Pemilu demokratis, implikasinya dalam
menjamin Pemilu demokratis, dan terakhir efektifitas pengawasan dalam
mewujudkan Pemilu demokratis. (3 menit)
3. Fasilitator menayangkan video pendek dengan judul Kita versus Korupsi (20
menit)
4. Fasilitator mengajak peserta untuk mendiskusikan pesan-pesan penting dari
video pendek tersebut dengan mengajukan pertanyaan berikut secara berurutan:
 Apa kesalahan yang dilakukan pak lurah terpilih?
 Apa dampak dan penderitaan yang harus ditanggung rakyat?
(15 menit).
5. Selanjutnya Fasilitator menyampaikan ceramah partisipatif dengan mengacu
kepada slide powerpoint 1, diselingi tanya jawab dan tanggapan dari peserta
(20 menit).
6. Fasilitator mempersilahkan Narasumber (jika ada) untuk melakukan
pembulatan, pendalaman dan pengayaan materi untuk meningkatkan wawasan
peserta terhadap materi modul ini. (15 menit).
7. Fasilitator membagikan Naskah Pegangan kepada seluruh peserta dan meminta
peserta untuk membacanya di kesempatan lain untuk memperkuat
pemahamannya (2 menit)
8. Fasilitator membagikan dan meminta peserta mengisi lembar test formatif (10
menit)
9. Fasilitator mengucapkan terimakasih atas perhatian peserta dan menyatakan
bahwa sesudah ini pembelajaran akan dilanjutkan dengan materi Tata Kelola
Badan Pengawas Pemilu, lalu menyampaikan salam dan menutup
pembelajaran. (3 menit)

6
7
MODUL 2
TATA KELOLA BADAN PENGAWAS PEMILU

A. POKOK BAHASAN
Tata Kelola Badan Pengawas Pemilu

B. DESKRIPSI SINGKAT
Pokok bahasan ini dimaksudkan untuk membangun dan memperkuat integritas
Bawaslu Kab/Kota melalui pembelajaran mengenai jati diri pengawas Pemilu, kode
etik penyelenggara Pemilu, soliditas, integritas, mentalitas, dan profesional, tugas,
wewenang, kewajiban Bawaslu Kabupaten/kota, dan memahami struktur organisasi
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, hingga pengawas TPS.

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Jati diri Pengawas Pemilu
2. Kode etik penyelenggara Pemilu
3. Soliditas, Integritas, Mentalitas & Profesional (S-I-M-P)
4. Tugas, wewenang dan kewajiban Bawaslu Kabupaten/Kota
5. Manajemen Organisasi Pengawas Pemilu

D. HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat memahami jati diri, kode etik,
pengawas Pemilu, SIMP, tugas, wewenang, dan kewajiban pengawas Pemilu,
struktur organisasi pengawas Pemilu, manajemen pengawasan Pemilu mulai dari
struktur organisasi Bawaslu, Bawaslu Provinsi, hingga Panwaslu Kabupaten/Kota,
serta tugas dan kewajiban Bawaslu Kabupaten/Kota.

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR


Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat/mampu:
1. Menjelaskan Jati diri Pengawas Pemilu
2. Mengetahui Kode etik penyelenggara Pemilu
3. Menjelaskan spirit Soliditas, Integritas, Mentalitas & Profesional
4. Mengetahui tugas, wewenang dan kewajiban Bawaslu Kabupaten/Kota
5. Menjelaskan Struktur organisasi Struktur organisasi Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
Bawaslu Kabupaten/Kota, hingga pengawas TPS, serta tugas dan kewajiban
Bawaslu Kabupaten/Kota.

F. METODE
1. Curah pendapat
2. Game susun kartu
3. Ceramah partisipatif

8
4. Tanya Jawab
5. Diskusi kelompok

G. BAHAN/ALAT BANTU
1. Statistik pelanggaran kode etik oleh pengawas pemilu
2. Kartu untuk game “susun kartu” tentang kode etik, wewenang, tugas, dan
kewajiban pengawas pemilu
3. Naskah Pegangan;
4. Flipchart;
5. Laptop;
6. LCD Proyektor;
7. Naskah Power Point;
8. Spidol Besar;
9. Spidol Kecil; dan
10. Lembar kerja

H. WAKTU
120 menit

I. BAHAN RUJUKAN
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu
2. Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan
Umum, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Nomor 13
Tahun 2012, Nomor 11 Tahun 2012, Nomor 1 Tahun 2012, Tentang Kode Etik
Penyelenggara Pemilihan Umum;
3. Perbawaslu Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Pengawasan Pemilihan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilu No 2
Tahun 2015 Tentang Perubahan Terhadap Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tahun
2014 Tentang Pengawasan Pemilihan Umum;
4. Perbawaslu Nomor 2 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Bawaslu, Sekretariat Bawaslu Provinsi, Sekretariat
Panwaslu Kabupaten/Kota.
5. Naskah Pegangan.

J. PROSES PEMBELAJARAN
1. Fasilitator memulai pembelajaran ini dengan mengajak peserta mereview
pembelajaran sebelumnya yaitu Pemilu Demokratis, dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berikut kepada peserta secara berurutan:
 Apa saja indikator pemilu bebas dan adil?
 Apa saja asas-asas penyelenggaraan pemilu berdasarkan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu?

9
Apabila tidak ada peserta yang mau menjawab, maka fasilitator dapat
menunjuk peserta tertentu untuk menjawab pertanyaan di atas.
Acuan fasilitator :
Fasilitator menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta yang menjawab
pertanyaan, dan mengoreksi (jika ada kesalahan jawaban peserta) dengan
mengacu kepada jawaban berikut:
 Indikator pemilu demokratis:
1. Pemilihan reguler dan berkala
2. Hak pilih universal
3. Dilaksanakan oleh suatu lembaga yang independen dan tidak
berpihak
4. Adanya persaingan antarpartai politik
5. Kebebasan berbicara/media yang bebas
6. Kebebasan dari kebohongan, pengaruh yang menyesatkan atau
tekanan pada pemilih
7. Surat suara rahasia
8. Hasil yang cepat
9. Mudah digunakan
10. Satu orang, satu suara, satu nilai
11. Perwakilan parlementer yang sesungguhnya
12. Kekuatan pada mayoritas dan minoritas yang terwakili
13. Pemungutan suara wajib atau sukarela dan partisipasi penuh
 Asas Penyelenggaraan Pemilu: Mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib,
kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas,
akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas.
(10 menit)
2. Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran modul ini yaitu untuk
memberikan pemahaman yang memadai kepada peserta bimtek tentang jati diri
pengawas pemilu, Kode etik penyelenggara Pemilu, Soliditas, Integritas,
Mentalitas & Profesional, tugas, wewenang dan kewajiban Bawaslu Provinsi,
struktur organisasi Bawaslu Provinsi serta manajemen pengawasan pemilu. (2
menit)
3. Selanjutnya menampilkan infografik yang berisi data statistik jumlah kasus dan
putusan DKPP tentang pelanggaran kode etik oleh pengawas pemilu.
Kemudian secara bertahap Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan kepada
forum untuk memicu terlaksananya curah pendapat dan proses berbagi
pengalaman sebagai berikut :
a. Mengapa muncul banyak kasus pelanggaran kode etik oleh pengawas
pemilu?
b. Bagaimana cara mencegahnya?
Pada tahap ini Fasilitator menggali sebanyak mungkin jawaban peserta,
setiap jawaban peserta dituliskan di white board atau kertas plano oleh

10
fasilitator pendamping. Perlu diingat oleh Fasilitator dan Fasilitator
Pendamping (jika ada), apapun jawaban peserta langsung saja dituliskan
tanpa memperhatikan benar atau salahnya (15 menit)
4. Setelah partisipasi atau tanggapan peserta dianggap cukup, Fasilitator
merangkum, menjelaskan atau meluruskan jawaban-jawaban dimaksud dengan
cara memuji jawaban yang benar atau hampir benar, memperjelas tanggapan
yang agak samar dan menggaris bawahi butir-butir yang penting, namun tidak
menyalahkan jawaban yang belum benar atau kurang tepat. Tanggapan-
tanggapan dan penjelasan fasilitator senantiasa mengacu pada penjelasan yang
ada di Naskah Pegangan (10 menit)
5. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 (tiga) kelompok dengan cara berhitung
dari 1, 2, dan 3. Peserta yang menyebut angka 1 menjadi kelompok 1, yang
menyebut angka 2 menjadi kelompok 2, serta yang menyebut angka 3 menjadi
kelompok 3. Selanjutnya masing-masing kelompok diminta menyusun
organisasi kelompok. (5 menit)
6. Fasilitator membagikan amplop kepada masing-masing kelompok yang berisi
sejumlah kartu, dan meminta mereka untuk memilih, memilah, dan menyusun
kartu tersebut dengan pembagian sebagai berikut:
Kelompok 1: memilih dan menentukan kartu-kartu yang menunjukkan Jati diri
pengawas pemilu dan kode etik penyelenggara pemilu
Kelompok 2: memilih dan menentukan kartu-kartu yang menunjukkan
wewenang, tugas, dan kewajiban Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu
Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS
Kelompok 3: memilih dan menentukan kartu-kartu yang menunjukkan tentang
Struktur organisasi Struktur organisasi Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, hingga pengawas TPS
(15 menit)
7. Selanjutnya Fasilitator mempersilahkan masing-masing kelompok secara
bergantian untuk mambacakan hasil kerja kelompok. (masing-masing
maksimal 3 menit = 9 menit)
8. Setelah waktu habis, Fasilitator mempersilahkan masing-masing kelompok
secara bergantian untuk memberikan tanggapan-tanggapan pada kelompok
yang lain, terutama jika dianggap terdapat kesalahan/kekurangtepatan. (15
menit)
9. Setelah berakhirnya presentasi kelompok, fasilitator (atau narasumber jika ada)
melakukan penguatan pemahaman dengan cara merangkum, membandingkan,
mengggaris bawahi butir-butir materi yang penting, memperjelas pengertian
yang masih samar dan menyampaikan butir-butir materi penting yang belum
muncul dari hasil diskusi semua kelompok. (25 menit)
10. Fasilitator membagikan lembar test formatif dan meminta peserta untuk
mengerjakannya selama waktu tersedia yang telah di tentukan oleh panitia. (10
menit)

11
11. Fasilitator mengucapkan terimakasih atas perhatian peserta dan menyatakan
bahwa sesudah ini pembelajaran akan dilanjutkan dengan materi yang telah
disusun dalam modul, lalu menyampaikan salam dan menutup pembelajaran.
(5 menit)

12
MODUL 3
AUDIT REGULASI DAN ADVOKASI

A. POKOK BAHASAN
Audit Regulasi dan Advokasi

B. DESKRIPSI SINGKAT
Pokok bahasan ini dimaksudkan untuk membangun pemahaman peserta tentang
peran penting regulasi pengawasan pemilu, arah dan prioritas program penguatan
regulasi pengawasan pemilu, serta permasalahan dan tantangan dalam
pembangunan regulasi pengawasan pemilu.

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Peran Bawaslu Kabupaten/Kota dalam pembentukan perbawaslu.
2. Arah dan prioritas program penguatan regulasi Bawaslu RI.
3. Permasalahan dan tantangan advokasi & bantuan hukum.

D. HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta memahami arti penting regulasi
pengawasan pemilu dan tantangan dalam penyediaan layanan bantuan hukum bagi
pengawas pemilu.

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR


Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat:
1. Menjelaskan Peran Bawaslu Kabupaten/Kota dalam pembentukan perbawaslu
2. Menyebutkan Arah dan prioritas program penguatan regulasi Bawaslu RI
3. Menjelaskan Permasalahan dan tantangan advokasi & bantuan hukum

F. METODA PEMBELAJARAN
1. Pemaparan Narasumber
2. Diskusi Kelompok.

G. WAKTU
120 Menit.

H. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Peserta memahami arti penting dan peran yang dapat dilakukan Panwas
Kabupaten/Kota dalam pembentukan perbawaslu.
b. Peserta mendapatkan informasi mengenai arah dan prioritas program penguatan
regulasi Bawaslu RI.
c. Peserta mendapatkan pengalaman menangani permasalahan dan tantangan audit
regulasi dan advokasi.

13
I. REFERENSI
 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan
 Undang-Undang No.7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum

J. ALAT DAN BAHAN


1. Slide presentasi
2. Kertas Plano.
3. Flipchart.
4. Spidol.
5. Lembar Kerja

K. PROSES PEMBELAJARAN
1. Fasilitator memulai pembelajaran ini dengan mengajak peserta mereview
pembelajaran sebelumnya yaitu Tata Kelola Badan Pengawas Pemilu, dengan
mengajukan pertanyaan dibawah ini secara berurutan:
 Sebutkan 3 contoh kode etik penyelenggara pemilu yang paling sering
dilanggar berdasarkan data DKPP!
 Sebutkan 3 wewenang Bawaslu Kabupaten/Kota!
Apabila tidak ada peserta yang mau menjawab, maka fasilitator dapat
menunjuk peserta tertentu untuk menjawab pertanyaan di atas.
Acuan fasilitator :
Fasilitator menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta yang menjawab
pertanyaan, dan mengoreksi (jika ada kesalahan jawaban peserta) dengan
mengacu kepada jawaban berikut:
1. Contoh kode etik yang paling sering dilanggar: 1) kelalaian pada prosedur
penyelenggaraan pemilu; 2) netralitas penyelenggara pemilu; 3)
pelanggaran hukum oleh penyelenggara pemilu; 4) perlakuan tidak adil
kepada peserta pemilu; 5) penyalahgunaan kekuasaan oleh penyelenggara
pemilu.
2. Wewenang Bawaslu Kab/Kota: 1) menerima dan menindaklanjuti laporan
dugaan pelanggaran; 2) memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di
wilayah kabupaten/kota serta merekomendasikan hasil pemeriksaan dan
pengkajiannya kepada pihak-pihak yang diatur dalam Undang-Undang ini;
3) menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus
penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota; 4)
merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan mengenai hasil
pengawasan di wilayah kabupaten/kota terhadap netralitas semua pihak
yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye; 5) mengambil alih
sementara tugas, wewenang, dan kewqiiban Panwaslu Kecamatan setelah
mendapatkan pertimbangan Bawaslu Provinsi apabila Panwaslu

14
Kecamatan berhalangan sementara akibat dikenai sanksi atau akibat
lainnya; 6) meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak
terkait dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu dan
sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota; 7) membentuk
Panwaslu Kecamatan dan mengangkat serta memberhentikan anggota
Panwaslu Kecamatan dengan memperhatikan masukan Bawaslu Provinsi
(10 menit)
2. Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran modul ini yaitu untuk
memberikan pemahaman yang memadai kepada peserta bimtek tentang Audit
Regulasi dan Bantuan Hukum. (2 menit)
3. Fasilitator mempersilahkan Narasumber memaparkan materi Audit Regulasi
dan Bantuan Hukum yang mencakup: Jenis Regulasi Pengawasan Pemilu,
Perencanaan Penyusunan Regulasi, Audit Regulasi, Analisis Hukum, Data
Base Peraturan Perundang-Undangan, dan Bantuan Hukum Sebagai Metode
Advokasi. Fasilitator meminta peserta untuk untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat jika dipandang perlu. (30 menit).
4. Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok, lalu membagikan lembar
kerja sebagai acuan diskusi kelompok. Diskusi dilakukan selama (18 menit).
5. Selanjutnya Fasilitator meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya selama 5 menit (15 menit). Selanjutnya
Fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk melakukan tanya jawab
(15 menit)
6. Setelah berakhirnya presentasi kelompok, fasilitator (atau narasumber jika ada)
melakukan penguatan pemahaman dengan cara merangkum, membandingkan,
mengggaris bawahi butir-butir materi yang penting, memperjelas pengertian
yang masih samar dan menyampaikan butir-butir materi penting yang belum
muncul dari hasil diskusi semua kelompok. (25 menit)
7. Fasilitator membagikan lembar test formatif dan meminta peserta untuk
mengerjakannya selama waktu tersedia yang telah di tentukan oleh panitia. (10
menit)
8. Fasilitator mengucapkan terimakasih atas perhatian peserta dan menyatakan
bahwa sesudah ini pembelajaran akan dilanjutkan dengan materi yang telah
disusun dalam modul, lalu menyampaikan salam dan menutup pembelajaran.
(5 menit)

15
MODUL 4
PENCEGAHAN DAN PENGAWASAN PARTISIPATIF

A. POKOK BAHASAN
Pencegahan dan Pengawasan Partisipatif

B. DESKRIPSI SINGKAT
Pokok bahasan ini diharapkan dapat membangun pemahaman peserta tentang arti
penting pencegahan dan pengawasan partisipatif dalam menjalankan tugas
pengawasan pemilu. Pada Pembahasan ini peserta diajak untuk memahami arti
penting pencegahan, dan mempelajari metode pencegahan dengan memetakan
potensi kerawanan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menggangu proses
Pemilu yang demokratis. Dengan mempertimbangkan potensi kerawanan, peserta
diajak untuk menentukan fokus pengawasan berdasarkan pemetaan kerawanan
tersebut.
Adapun terkait dengan pengawasan partisipatif, peserta diajak mendalami konsep
dan model pengawasan partisipasi yang disusun oleh Bawaslu dalam Pusat
Pengawasan Partisipatif. Penjelasan tentang jenis-jenis program dan kegiatan
dalam Pusat Pengawasan Partisipatif disampaikan secara mendalam kepada seluruh
peserta bimtek.

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Pencegahan dalam Pengawasan Pemilu.
2. Penjelasan Pengawasan Partisipatif.
3. Penjelasan Pusat Pengawasan Partisipatif.

D. HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan arah dan
prioritas program Pencegahan dan Pengawasan Partisipatif Bawaslu serta memiliki
kemampuan melakukan pencegahan dan mendorong pengawasan partisipatif
pemilu.

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR


Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat/mampu:
1. menjelaskan arah dan prioritas program Pencegahan dan Pengawasan Partisipatif
Bawaslu.
2. Menyusun rencana kegiatan pencegahan pelanggaran
3. Menyusun rencana kegiatan pengawasan partisipatif pemilu

F. METODE
1. Brainstorming
2. Presentasi Narasumber

16
3. Tanya Jawab
4. Kerja Kelompok

G. BAHAN/ALAT BANTU
1. Slide presentasi
2. Lembar kerja
3. Kertas Plano
4. Flipchart
5. Spidol
6. Naskah pegangan

H. WAKTU
145 Menit

I. BAHAN RUJUKAN
1. UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
2. Indeks Kerawanan Pemilu.
3. Instrumen Pengumpulan Data Indeks Kerawanan Pemilu
4. Panduan Pusat Pengawasan Partisipatif.

J. PROSES PEMBELAJARAN
1. Fasilitator memulai pembelajaran ini dengan mengajak peserta mereview
pembelajaran sebelumnya yaitu Audit Regulasi dan Bantuan Hukum dengan
mengajukan pertanyaan sebagai berikut secara berurutan:
 Sebutkan jenis-jenis regulasi pengawasan pemilu!
 Apa kriteria untuk mendapatkan bantuan hukum yang disediakan oleh
Bawaslu untuk pengawas pemilu?
Apabila tidak ada peserta yang mau menjawab, maka fasilitator dapat
menunjuk peserta tertentu untuk menjawab pertanyaan di atas.
Acuan fasilitator :
Fasilitator menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta yang menjawab
pertanyaan, dan mengoreksi (jika ada kesalahan jawaban peserta) dengan
mengacu kepada jawaban berikut:
 Jenis-jenis regulasi pengawasan pemilu meliput: Peraturan Bawaslu, Surat
Edaran Bawaslu, Peraturan Sekjend Bawaslu.
 Bantuan Hukum dapat diberikan oleh Bawaslu dengan syarat: .....
(10 menit)
2. Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran modul ini yaitu untuk
memberikan pemahaman yang memadai kepada peserta bimtek tentang arah
dan prioritas program Pencegahan dan Pengawasan Partisipatif Bawaslu. (2
menit)

17
3. Fasilitator menampilkan slide Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dan meminta
peserta untuk mencermatinya selama (5 menit).
4. Lalu fasilitator melakukan brainstorming dengan mengajukan pertanyaan
kepada peserta sebagai berikut:
 Apa kegunaan IKP dalam mendukung kegiatan pengawasan pemilu?
 Apa kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota
dalam rangka memanfaatkan IKP untuk mendukung kegiatan pengawasan
pemilu?
Pada tahap ini Fasilitator menggali sebanyak mungkin jawaban peserta, setiap
jawaban peserta dituliskan di white board atau kertas plano oleh fasilitator
pendamping. Perlu diingat oleh Fasilitator dan Fasilitator Pendamping (jika
ada), apapun jawaban peserta langsung saja dituliskan tanpa memperhatikan
benar atau salahnya (10 menit)
5. Setelah partisipasi atau tanggapan peserta dianggap cukup, Fasilitator
merangkum, menjelaskan atau meluruskan jawaban-jawaban dimaksud dengan
cara memuji jawaban yang benar atau hampir benar, memperjelas tanggapan
yang agak samar dan menggaris bawahi butir-butir yang penting, namun tidak
menyalahkan jawaban yang belum benar atau kurang tepat. Fasilitator
menayangkan slide presentasi tentang Kegunaan IKP sebagai Instrument
Pemetaan Kerawanan Pemilu (5 menit)
6. Selanjutnya Fasilitator (atau narasumber, jika ada) menjelaskan materi tentang
“Arah dan Prioritas Program Pencegahan dan Pengawasan Partisipatif
Bawaslu” (20 menit)
7. Fasilitator membuka pertanyaan dan merespon pertanyaan. (10 menit)
8. Selanjutnya Fasilitator membagi peserta kedalam kelompok berdasarkan asal
kabupaten/kotanya. (3 menit)
9. Masing-masing kelompok bertugas:
 Menentukan apa tahapan pemilu yang akan didiskusikan
 Mengidentifikasi titik rawan pelanggaran dalam tahapan tersebut
 Menyusun rencana kegiatan pencegahan pelanggaran yang meliputi nama
kegiatan, bentuk kegiatan, target sasaran kegiatan.
 Menyusun rencana kegiatan pelibatan masyarakat dalam pengawasan
melalui kegiatan pengawasan partisipatif yang meliputi: nama kegiatan,
bentuk kegiatan, target sasaran kegiatan
(30 menit)
10. Fasilitator mengambil 5 daerah untuk dipresentasikan di hadapan seluruh
peserta, masing-masing maksimal selama 5 menit (25 menit)
11. Setelah berakhirnya presentasi kelompok, fasilitator (atau narasumber jika ada)
melakukan penguatan pemahaman dengan cara merangkum, membandingkan,
mengggaris bawahi butir-butir materi yang penting, memperjelas pengertian

18
yang masih samar dan menyampaikan butir-butir materi penting yang belum
muncul dari hasil diskusi semua kelompok. (10 menit)
12. Fasilitator membagikan lembar test formatif dan meminta peserta untuk
mengerjakannya selama waktu tersedia yang telah di tentukan oleh panitia. (10
menit)
13. Fasilitator mengucapkan terimakasih atas perhatian peserta dan menyatakan
bahwa sesudah ini pembelajaran akan dilanjutkan dengan materi yang telah
disusun dalam modul, lalu menyampaikan salam dan menutup pembelajaran.
(5 menit)

19
MODUL 5
PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU

A. POKOK BAHASAN
Pengawasan Tahapan Pemilu

B. DESKRIPSI SINGKAT
Pokok bahasan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang memadai
kepada peserta bimtek tentang penyusunan rencana dan teknis pengawasan yang
meliputi teknis pengawasan daftar pemilih sesuai jenjang Pengawas Pemilu, teknis
pengawasan pencalonan sesuai jenjang Pengawas Pemilu, teknis pengawasan
kampanye sesuai jenjang Pengawas Pemilu, teknis pengawasan dana kampanye
sesuai jenjang pengawas pemilu, teknis pengawasan pengadaan dan pendistribusian
perlengkapan penyelenggaraan Pemilu, dan teknis pengawasan pemungutan dan
penghitungan serta rekapitulasi hasil suara sesuai jenjang

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Teknis pengawasan daftar pemilih sesuai jenjang Pengawas Pemilu
2. Teknis pengawasan pencalonan sesuai jenjang Pengawas Pemilu
3. Teknis pengawasan kampanye sesuai jenjang Pengawas Pemilu
4. Teknis pengawasan dana kampanye sesuai jenjang pengawas pemilu
5. Teknis pengawasan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan
penyelenggaraan Pemilu
6. Teknis pengawasan pemungutan dan penghitungan serta rekapitulasi hasil suara
sesuai jenjang

D. HASIL BELAJAR :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu menyusun rencana
kerja pengawasan yang harus dilakukan oleh Pengawas Pemilu sesuai tingkatan

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR:


Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menyusun rencana kerja
pencegahan/pengawasan terhadap tahapan dan non tahapan:
a. Pendaftaran pemilih
b. Proses Pencalonan
c. Pelaksanaan kampanye
d. Pelaksanaan dan penyampaian laporan dana kampanye
e. Pengadaan dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilu
f. Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil suara

F. METODE :

20
1. Brainstorming
2. Ceramah
3. Kerja kelompok
4. Presentasi

G. BAHAN / ALAT BANTU :


1. Slide presentasi
2. Lembar Kerja
3. Naskah Pegangan
4. Bagan alur tahapan Pemilu
5. LCD Projector
6. Flip-chart

H. WAKTU (MENIT) :
120 menit

I. BAHAN RUJUKAN:
1. UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
2. Perbawaslu Nomor 11 Tahun 2014 Pengawasan Pemilihan Umum

J. PROSES PEMBELAJARAN
1. Fasilitator memulai pembelajaran ini dengan mengajak peserta mereview
pembelajaran sebelumnya yaitu Pencegahan dan Pengawasan Partisipatif dengan
mengajukan pertanyaan sebagai berikut secara berurutan:
 Sebutkan 3 manfaat IKP untuk mendukung pengawasan pemilu!
 Sebutkan 3 manfaat pelibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu!
Apabila tidak ada peserta yang mau menjawab, maka fasilitator dapat menunjuk
peserta tertentu untuk menjawab pertanyaan di atas.
Acuan fasilitator :
Fasilitator menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta yang menjawab
pertanyaan, dan mengoreksi (jika ada kesalahan jawaban peserta) dengan
mengacu kepada jawaban berikut:
 Manfaat IKP untuk mendukung pengawasan pemilu:
a. Untuk melakukan pemetaan, pengukuran, prediksi, dan deteksi dini
dalam menentukan wilayah-wilayah prioritas yang didentifikasi sebagai
wilayah rawan dalam proses pemilu yang demokratis.
b. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi ciri, karakteristik, dan kategori
kerawanan dari berbagai wilayah yang akan melangsungkan pemilu.
c. Sebagai referensi dalam menentukan strategi dan langkah-langkah
antisipasi, pencegahan, dan meminimalisir kerawanan pelaksanaan
pemilu.
 manfaat pelibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu:

21
a. Meningkatkan derajat/kualitas partisipasi rakyat dalam pemilu, dari
sekedar pemberian suara menjadi pengawalan terhadap kualitas pemilu
b. Mengefektifkan pengawasan melalui pengawasan semesta
c. Meringankan tugas pengawas pemilu
(10 menit)
2. Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran modul ini yaitu untuk
memberikan pemahaman yang memadai kepada peserta bimtek tentang
penyusunan rencana kerja pengawasan pemilu yang harus dilakukan oleh
Pengawas yang mencakup:
a. Pendaftaran pemilih
b. Proses pencalonan
c. Pelaksanaan kampanye
d. Pelaksanaan dan penyampaian laporan dana kampanye
e. Pengadaan dan pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilu
f. Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan serta rekapitulasi suara
(2 menit)
3. Fasilitator mempersilakan narasumber untuk menjelaskan materi. Batasan ruang
lingkup materi narasumber meliputi:
a. Mekanisme pengawasan pendaftaran pemilih
b. Mekanisme pengawasan pencalonan
c. Mekanisme pengawasan kampanye
d. Mekanisme pengawasan `penyampaian laporan dana kampanye
e. Mekanisme pengawasan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan
penyelenggaraan Pemilu
f. Mekanisme pengawasan pemungutan dan penghitungan suara serta
rekapitulasi
(20 menit)
4. Fasilitator memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menyampaikan
pertanyaan atau tanggapan. Setelah peserta menyampaikan komentar, fasilitator
memberikan waktu kepada narasumber untuk menyampaikan tanggapan.
(10 menit)
5. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok dengan cara setiap
peserta melakukan penghitungan 1 sampai 5, sampai peserta habis terbagi.
Masing–masing kelompok akan berdiskusi untuk menyusun rencana kerja
pengawasan, dengan fokus pada rancangan tehnis pengawasan:
a. Kelompok 1 menyusun rencana kerja pengawasan pendaftaran pemilih
b. Kelompok 2 menyusun rencana kerja pengawasan pencalonan
c. Kelompok 3 menyusun rencana kerja pengawasan kampanye dan dana
kampnye
d. Kelompok 4 menyusun rencana kerja pengawasan pengadaan dan
pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan Pemilu

22
e. Kelompok 5 menyusun rencana kerja pengawasan pemungutan dan
penghitungan, serta rekapitulasi hasil suara
Fasilitator Pendamping membagikan lembar kerja 6 (Kalender Pengawasan) dan
PKPU ... Tentang Tahapan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu, sebagai alat bantu
pelaksanaan diskusi kelompok. (5 menit)
6. Fasilitator meminta peserta untuk memulai diskusi kelompok dan menjelaskan
bahwa dalam menyusun rencana kerja pengawasan, peserta perlu
memperhatikan:
a. potensi kerawanan
b. fokus pengawasan.
c. Mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh pengawas di setiap jenjang,
mulai dari Bawaslu Kabupaten/ Kota, Panwas Kecamatan, PPLdan
Pengawas TPS
Hasil diskusi kelompok disajikan ke dalam tabel sebagaimana termuat dalam
lembar kerja (30 menit)
7. Fasilitator memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompok, masing-masing kelompok maksimal
5 menit (25 menit)
8. Setelah proses presentasi selesai dilakukan, Fasilitator memberikan kesempatan
kepada peserta untuk memberikan tanggapan partisi kelompok lainnya. (10
menit)
9. Setelah seluruh tanggapan dituntaskan, Fasilitator memberikan pembulatan
terkait tata cara pelaksanaan pengawasan setiap tahapan dengan mengacu pada
tata cara yang telah ditetapkan dalam peraturan Bawaslu. (10 menit)
10. Fasilitator membagikan lembar tes formatif dan meminta peserta untuk
mengerjakan kemudian mengumpulkan pekerjaan peserta. (10 menit)
11. Fasilitator mengucapkan terimakasih atas perhatian peserta dan menyatakan
bahwa sesudah ini pembelajaran akan dilanjutkan dengan materi yang telah
disusun dalam modul, lalu menyampaikan salam dan menutup pembelajaran. (5
menit)

23
MODUL 6
PENANGANAN PELANGGARAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMILU

A. POKOK BAHASAN
Penanganan Pelanggaran Dalam Penyelenggaraan Pemilu

B. DESKRIPSI SINGKAT
Pokok bahasan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman dasar
kepada peserta terkait dengan penanganan pelanggaran pemilu.

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Prinsip Penegakkan Hukum Pemilu
2. Jenis-Jenis Pelanggaran Pemilu
3. Tata cara penanganan penanganan pelanggaran dalam Pemilu

D. HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mengetahui dan memahami prinsip-
prinsip penegakkan hukum pemilu dan pemilihan, jenis-jenis pelanggaran pemilu
dan pemilihan, tata cara penanganan penanganan pelanggaran dalam Pemilu, dan
tata cara penanganan penanganan pelanggaran dalam pemilu.

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR:


Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip penegakkan hukum pemilu;
2. Menjelaskan perbedaan dan jenis-jenis pelanggaran pemilu;
3. Menjelaskan tata cara penanganan penanganan pelanggaran dalam Pemilu.

F. METODE :
1. Game Value Judgement.
2. Ceramah oleh narasumber
3. Diskusi partisipatif dipandu oleh fasilitator
4. Simulasi penanganan pelanggaran.

G. BAHAN / ALAT BANTU


1. Slide berisi Statement untuk Game Value Judgement
2. Materi ceramah
3. Kertas Plano
4. Laptop
5. LCD proyektor
6. Spidol
7. Lakban
8. Lembar Kerja Simulasi

24
H. WAKTU (MENIT) :
160 Menit

I. REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
3. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
4. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 11 Tahun 2014 Tentang
Pengawasan Pemilihan Umum sebagaimana diubah dengan Peraturan Badan
Pengawas Pemilu No 2 Tahun 2015 Tentang Perubahan Terhadap Peraturan
Bawaslu Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Pengawasan Pemilihan Umum.
5. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (2005).
6. Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, (Yogyakarta: Liberty), 1988.

J. PROSES PEMBELAJARAN
1. Fasilitator memulai pembelajaran ini dengan mengajak peserta mereview
pembelajaran sebelumnya yaitu Pengawasan Tahapan Pemilu dengan
mengajukan pertanyaan sebagai berikut secara berurutan:
 Sebutkan 3 contoh kegiatan pengawasan tahapan pendaftaran pemilih!
 Sebutkan cara menindaklanjuti hasil pengawasan pemilu?
Apabila tidak ada peserta yang mau menjawab, maka fasilitator dapat
menunjuk peserta tertentu untuk menjawab pertanyaan di atas.
Acuan fasilitator :
Fasilitator menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta yang menjawab
pertanyaan, dan mengoreksi (jika ada kesalahan jawaban peserta) dengan
mengacu kepada jawaban berikut:
 Contoh kegiatan pengawasan tahapan pendaftaran pemilih: ......
 Setelah melakukan pengawasan pemilu, pengawas pemilu: a) membuat
laporan hasil pengawasan; b) membuat kajian awal atas temuan
(10 menit)
2. Fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran dari modul ini yaitu untuk
memberikan pengetahuan kepada peserta tentang prinsip-prinsip penegakkan
hukum pemilu, jenis-jenis pelanggaran pemilu, teknis penanganan penanganan
pelanggaran dalam Pemilu, dan teknis penanganan penanganan pelanggaran,
serta Prinsip Prinsip Penegakan Hukum Pemilu. (2 menit)
3. Fasilitator memandu game “value judgement” dengan tahapan sebagai berikut:
 Fasilitator meminta seluruh peserta berdiri dan berkumpul di tengah kelas.
 Petugas kelas menempelkan kertas bertuliskan: Administrasi; pidana;
Etika; sengketa, di empat sudut yang berbeda di dalam kelas.

25
 Fasilitator menampilkan statement yang tersedia di slide ..... dan
membacakan statement 1, dan selanjutnya meminta peserta untuk
menentukan sikap atau jawabannya dengan berkumpul di sudut yang
sesuai.
 Selanjutnya Fasilitator meminta salah satu perwakilan peserta untuk
menjelaskan alasannya. Apabila ada kelompok peserta lainnya yang
memilih sudut (jawaban) yang berbeda, Fasilitator meminta kelompok
yang lain tersebut untuk menjelaskan argumentasinya, dan memberikan
sedikit waktu untuk perdebatan antar kelompok. Selanjutnya Fasilitator
menyampaikan jawaban yang benar.
 Selanjutnya Fasilitator mengulangi langkah huruf c & d untuk statement
berikutnya.
(30 menit)
4. Fasilitator (atau narasumber, jika ada) memaparkan materi tentang penanganan
pelanggaran pemilu yang meliputi:
a. Prinsip-prinsip penegakkan hukum pemilu;
b. Jenis-jenis pelanggaran pemilu;
c. Teknis penanganan penanganan pelanggaran dalam Pemilu.
(30 menit)
5. Setelah narasumber menyelesaikan pemaparan materinya, fasilitator
memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan dan
langsung ditanggapi oleh Narasumber/Fasilitator (10 menit)
6. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok dengan cara setiap
peserta melakukan penghitungan 1 sampai 5, sampai peserta habis terbagi.
Masing–masing kelompok diminta melakukan simulasi penanganan
pelanggaran dengan mengacu kepada Lembar Kerja ..... (30 menit)
7. Fasilitator memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompok, masing-masing kelompok
maksimal 3 menit (15 menit)
8. Setelah proses presentasi selesai dilakukan, Fasilitator memberikan kesempatan
kepada peserta untuk memberikan tanggapan atas presentasi kelompok lainnya.
(10 menit)
9. Setelah seluruh tanggapan dituntaskan, Fasilitator memberikan pembulatan
terkait tata cara pelaksanaan pengawasan setiap tahapan dengan mengacu pada
tata cara yang telah ditetapkan dalam peraturan Bawaslu. (10 menit)
10. Fasilitator membagikan lembar tes formatif dan meminta peserta untuk
mengerjakan kemudian mengumpulkan pekerjaan peserta selama. (10 menit)
11. Fasilitator mengucapkan terimakasih atas perhatian peserta dan menyatakan
bahwa sesudah ini pembelajaran akan dilanjutkan dengan materi selanjutnya,
lalu menyampaikan salam dan menutup pembelajaran. (3 menit)

26
MODUL 7
TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA PEMILU

A. POKOK BAHASAN
Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilu.

B. DESKRIPSI SINGKAT
Pokok bahasan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang memadai
kepada peserta bimtek tentang jenis-jenis sengketa pemilu dan lembaga yang
berwenang menyelesaikannya, serta tata cara penyelesaian sengketa pemilu di
Bawaslu.

C. SUB POKOK BAHASAN


3. Pengertian, Jenis dan Lembaga yang Berwenang Menyelesaikan Sengketa
Pemilu.
4. Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilu

D. HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat membedakan jenis-
jenis sengketa pemilu dan kewenangan Bawaslu serta dapat menjelaskan tata cara
penyelesaian sengketa pemilu.

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR


Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat:
1. Menguraikan perbedaan jenis sengketa pemilu.
2. Menjelaskan wewenang Bawaslu Kabupaten/Kota dalam menyelesaikan
sengketa pemilu
3. Menjelaskan tata cara menyelesaikan sengketa pemilu.

F. METODE
6. Game susun kartu.
7. Curah pendapat.
8. Ceramah partisipatif.
9. Tanya jawab.
10. Diskusi kelompok.

G. BAHAN/ALAT BANTU
1. Kartu game.
2. Naskah Pegangan.
3. Flipchart.
4. Laptop.
5. LCD Proyektor.

27
6. Terawangan Power Point.
7. Spidol Besar.
8. Spidol Kecil.
9. Lembar kerja.

H. WAKTU
150 menit

I. BAHAN RUJUKAN
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
2. Peraturan Bawaslu RI Nomor .... tentang .......
 
J. PROSES PEMBELAJARAN
1. Fasilitator memulai pembelajaran ini dengan mengajak peserta mereview
pembelajaran sebelumnya yaitu Penanganan Pelanggaran Dalam
Penyelenggaraan Pemilu dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut
secara berurutan:
 Berapa alokasi waktu untuk penanganan pelanggaran pidana pemilu,
adminsistrasi pemilu, dan penanganan sengketa pemilu?
 Apa saja jenis alat bukti dalam pembuktian tindak pidana pemilu?
Apabila tidak ada peserta yang mau menjawab, maka fasilitator dapat
menunjuk peserta tertentu untuk menjawab pertanyaan di atas.
Acuan fasilitator :
Fasilitator menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta yang menjawab
pertanyaan, dan mengoreksi (jika ada kesalahan jawaban peserta) dengan
mengacu kepada jawaban berikut:
 Alokasi waktu ....
 Jenis alat bukti: 1)
(10 menit)
2. Selanjutnya Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran modul ini yaitu
untuk memberikan pemahaman yang memadai kepada peserta bimtek tentang
jenis-jenis sengketa pemilu dan kewenangan Bawaslu serta tata cara
penyelesaian sengketa pemilu. Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
diharapkan dapat :
a. Menguraikan perbedaan jenis sengketa pemilu.
b. Menjelaskan wewenang Bawaslu Kabupaten/Kota dalam menyelesaikan
sengketa pemilu
c. Menjelaskan tata cara menyelesaikan sengketa pemilu.
(1 menit)

28
3. Selanjutnya fasilitator membagi peserta ke dalam 5 kelompok dengan cara
meminta peserta berhitung 1 sampai 5. Peserta yang mendapatkan angka 1
bergabung menjadi kelompok 1, dan seterusnya. (3 menit)
4. Lalu fasilitator membagikan 1 buah amplop yang berisi kertas metaplan kepada
masing-masing kelompok, dan meminta mereka untuk memilih dan memilah
kertas metaplan tersebut sesuai dengan kategori/jenis sengketa pemilu. (10
menit)
5. Fasilitator meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya. Masing-masing kelompok maksimal 3 menit. (15 menit)
6. Setelah presentasi kelompok selesai, fasilitator memeriksa, dan meluruskan
jawaban-jawaban dimaksud dengan cara memuji jawaban yang benar atau
hampir benar, memperjelas tanggapan yang agak samar dan menggarisbawahi
butir-butir yang penting, namun tidak menyalahkan jawaban yang belum
benar atau kurang tepat. Tanggapan-tanggapan dan penjelasan fasilitator
senantiasa mengacu pada penjelasan yang ada pada Naskah Pegangan.
(5 menit)
7. Selanjutnya fasilitator (atau narasumber jika ada) menyampaikan ceramah
singkat partisipatif, diselingi tanya-jawab yang mencakup materi pembelajaran
sebagai berikut :
a. Pengertian, Jenis dan Lembaga yang Berwenang Menyelesaikan Sengketa
Pemilu.
b. Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilu
(30 menit)
8. Setelah presentasi selesai, fasilitator membagi peserta menjadi 3 (tiga)
kelompok yang kemampuannya diperkirakan berimbang (berdasarkan
penilaian fasilitator), dan meminta setiap kelompok untuk menyusun organisasi
kelompok sebelum memulai diskusi. (2 menit)
9. Fasilitator membagikan Naskah Pegangan kepada seluruh peserta untuk
dipelajari dan dicermati bersama kelompoknya, kemudian memberikan
penugasan kepada masing-masing kelompok dengan rincian tugas sebagai
berikut:
a. Kelompok 1 :
1) Melakukan kajian atas permohonan penyelesaian sengketa (mengacu
kepada lembar kasus).
b. Kelompok 2 :
1) Menyusun rencana persidangan penyelesaian sengketa (mengacu
kepada lembar kerja)
c. Kelompok 3 :
1) Menyusun draft putusan penyelesaian sengketa (mengacu kepada
lembar kasus).
Hasil diskusi dituangkan pada kertas plano sebagai media untuk presentasi
yang akan disampaikan oleh masing-masing kelompok.

29
(30 menit)
10. Setelah diskusi selesai, fasilitator mempersilakan penyaji dari masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara berurutan,
mulai dari kelompok 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga), masing-masing maksimal 5
menit. Setiap berakhirnya presentasi satu kelompok, langsung ditanggapi oleh
kelompok lainnya. (25 menit)
11. Setelah berakhirnya presentasi kelompok, fasilitator melakukan penguatan
pemahaman dengan cara menggarisbawahi butir-butir materi yang penting,
meluruskan materi yang belum tepat, memperjelas pengertian yang masih
samar dan menyampaikan butir-butir materi penting yang belum muncul dari
hasil diskusi semua kelompok. (10 menit)
12. Fasilitator membagikan Tes Formatif dan Post Test serta meminta peserta
untuk mengerjakannya (10 menit).
13. Fasilitator mengucapkan terima kasih atas perhatian peserta. Fasilitator
menyampaikan salam dan menutup pembelajaran.

30
MODUL 8
TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI SERTA
KERJASAMA ANTAR-LEMBAGA

A. POKOK BAHASAN
Pengelolaan layanan informasi, membangun komunikasi dan melakukan kerja sama
kelembagaan.

B. DESKRIPSI SINGKAT
Pokok bahasan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang memadai
kepada peserta bimtek tentang pengelolaan layanan informasi, membangun
komunikasi dan melakukan kerja sama kelembagaan.

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Tata kelola Pelayanan Informasi.
2. Media Komunikasi Terpadu.
3. Kerjasama dan Hubungan antar-Lembaga.

D. HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat memahami arti
penting tata kelola dan pelayanan informasi dalam pengawasan pemilu, serta
mampu memberikan layanan informasi dan membangun kerja sama dengan
lembaga-lembaga di tingkat daerah dan pusat.

E. INDIKATOR HASIL BELAJAR


Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat:
1. Menguraikan tata kelola pelayanan informasi.
2. Menjelaskan cara menggunakan media komunikasi untuk membangun citra
lembaga.
3. Menjelaskan kerja sama dan hubungan antar-lembaga.

F. METODE
1. Review Video Pendek.
2. Curah pendapat.
3. Ceramah partisipatif.
4. Tanya jawab.
5. Diskusi kelompok.

G. BAHAN/ALAT BANTU
1. Video pendek.
2. Naskah Pegangan.
3. Flipchart.

31
4. Laptop.
5. LCD Proyektor.
6. Terawangan Power Point.
7. Spidol Besar.
8. Spidol Kecil.
9. Lembar kerja.

H. WAKTU
115 menit

I. BAHAN RUJUKAN
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
2. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 
3. Peraturan Bawaslu RI Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan
Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Pengawasan Pemilu di Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, dan Panwas Kabupaten/Kota.
4. Peraturan Komisi informasi Nomor 1 Tahun 2014 tentang Standar Layanan dan
Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Pemilu.
5. Peraturan Bawaslu RI Nomor 2 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Bawaslu, Sekretariat Bawaslu Provinsi, Sekretariat Panwas
Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panwas Kecamatan.
 
J. PROSES PEMBELAJARAN
1. Fasilitator memulai pembelajaran ini dengan mengajak peserta mereview
pembelajaran sebelumnya yaitu Penanganan Pelanggaran Dalam
Penyelenggaraan Pemilu dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut
secara berurutan:
 Berapa alokasi waktu untuk penanganan pelanggaran pidana pemilu,
adminsistrasi pemilu, dan penanganan sengketa pemilu?
 Apa saja jenis alat bukti dalam pembuktian tindak pidana pemilu?
Apabila tidak ada peserta yang mau menjawab, maka fasilitator dapat
menunjuk peserta tertentu untuk menjawab pertanyaan di atas.
Acuan fasilitator :
Fasilitator menyampaikan ucapan terima kasih kepada peserta yang menjawab
pertanyaan, dan mengoreksi (jika ada kesalahan jawaban peserta) dengan
mengacu kepada jawaban berikut:
 Alokasi waktu ....
 Jenis alat bukti: 1)
(10 menit)
2. Selanjutnya Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran modul ini yaitu
untuk memberikan pemahaman yang memadai kepada peserta bimtek tentang

32
arti penting tata kelola pelayanan informasi, media komunikasi terpadu
kerjasama dan hubungan antar lembaga dalam mendukung tugas pengawasan
pemilu. Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat :
d. Menguraikan tata kelola pelayanan informasi.
e. Menjelaskan cara menggunakan media komunikasi untuk membangun citra
lembaga.
f. Menjelaskan kerja sama dan hubungan antar-lembaga.
(10 menit)
3. Selanjutnya fasilitator menayangkan sebuah contoh berita (video) tentang
pengawasan Pemilu. Setelah selesai penayangan tersebut, fasilitator meminta
tanggapan sebanyak mungkin dari peserta dan menggarisbawahi beberapa
tanggapan dan penjelasan peserta yang relevan dengan pokok bahasan. Untuk
memancing tanggapan peserta, fasilitator dapat mengajukan pertanyaan sebagai
berikut:
a. Apa kegiatan yang diawasi dalam video tersebut ?
b. Siapa atau lembaga apa yang dilibatkan dalam pengawasan tersebut ?
(10 menit)
4. Setelah partisipasi atau tanggapan peserta dianggap cukup, fasilitator
merangkum, menjelaskan atau meluruskan jawaban-jawaban dimaksud
dengancara memuji jawaban yang benar atau hampir benar, memperjelas
tanggapan yang agak samar dan menggarisbawahi butir-butir yang penting,
namun tidak menyalahkan jawaban yang belum benar atau kurang tepat.
Tanggapan-tanggapan dan penjelasan fasilitator senantiasa mengacu pada
penjelasan yang ada pada Naskah Pegangan.
(5 menit)
5. Selanjutnya fasilitator menyampaikan ceramah singkat partisipatif, diselingi
tanya-jawab yang mencakup materi pembelajaran sebagai berikut :
c. Tata kelola Pelayanan Informasi.
d. Media Komunikasi Terpadu.
e. Kerjasama dan Hubungan antar-Lembaga.
(10 menit)
6. Setelah presentasi selesai, fasilitator membagi peserta menjadi 3 (tiga)
kelompok yang kemampuannya diperkirakan berimbang (berdasarkan
penilaian fasilitator), dan meminta setiap kelompok untuk menyusun organisasi
kelompok sebelum memulai diskusi.
7. Fasilitator membagikan Naskah Pegangan kepada seluruh peserta untuk
dipelajari dan dicermati bersama kelompoknya, kemudian memberikan
penugasan kepada masing-masing kelompok dengan rincian tugas sebagai
berikut:
d. Kelompok 1 :
2) Mengindentifikasi jenis-jenis informasi publik.
3) Memilah informasi publik.

33
4) Menuliskan kewajiban badan publik untuk melayani permintaan
informasi publik.
e. Kelompok 2 :
2) Mengidenfikasi media, baik media mainstream maupun alternatif.
3) Menyiapkan bahan berita.
4) Menyusun strategi komunikasi.
f. Kelompok 3 :
2) Mengidentifikasi dan menjelaskan peran masing-masing lembaga
Pemilu.
3) Menjelaskan mekanisme kerja sama yang akan dibangun sebagai
tindak lanjut hubungan antar-lembaga.
4) Membuat contoh kerja sama hubungan antar-lembaga.
Hasil diskusi dituangkan pada kertas plano sebagai media untuk presentasi
yang akan disampaikan oleh masing-masing kelompok.
(15 menit)
8. Setelah diskusi selesai, fasilitator mempersilakan penyaji dari masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara berurutan,
mulai dari kelompok 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga). Setiap berakhirnya
presentasi satu kelompok, langsung ditanggapi oleh kelompok lainnya. (25
menit)
9. Setelah berakhirnya presentasi kelompok, fasilitator melakukan penguatan
pemahaman dengan cara menggarisbawahi butir-butir materi yang penting,
meluruskan materi yang belum tepat, memperjelas pengertian yang masih
samar dan menyampaikan butir-butir materi penting yang belum muncul dari
hasil diskusi semua kelompok. (7 menit)
10. Fasilitator mempersilakan narasumber untuk melakukan pembulatan,
pendalaman dan pengayaan materi untuk meningkatkan wawasan peserta
terhadap materi modul ini. (8 menit)
11. Fasilitator membagikan Tes Formatif dan Post Test serta meminta peserta
untuk mengerjakannya (15 menit).
12. Fasilitator mengucapkan terima kasih atas perhatian peserta. Fasilitator
menyampaikan salam dan menutup pembelajaran.

34

Anda mungkin juga menyukai