BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan suatu ibadah yang
paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an, Allah menerangkan zakat beriringan dengan
menerangkan shalat. Pada delapan puluh dua tempat Allah menyebut zakat beriringan dengan
urusan shalat ini menunjukan bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang rapat sekali
dalam hal keutamaannya shalat dipandang seutama-utama ibadah badaniyah zakat dipandang
seutama-utama ibadah maliyah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu
unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas
setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah
(seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an
dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia.
Seluruh ulama Salaf dan Khalaf menetapkan bahwa mengingkari hukum zakat yakni
mengingkari wajibnya menyebabkan di hukum kufur. Karena itu kita harus mengetahui definisi
dari zakat, harta-harta yang harus dizakatkan, nishab- nishab zakat, tata cara pelaksanan zakat
dan berbagai macam zakat.
Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah penanggulangan
kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan
shadaqah dalam arti seluas-luasnya. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta
penerusnya di zaman keemasan Islam. Padahal ummat Islam (Indonesia) sebenarnya memiliki
potensi dana yang sangat besar. Terdorong dari pemikiran inilah, penulis mencoba untuk
menyusun makalah zakat yang ringkas dan praktis agar dapat dengan mudah dimengerti oleh
pembaca. Meskipun penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Namun
demikian penulis berharap risalah ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah zakat ini.
1.2 Rumusan Masalah
- Mengetahui definisi/ pengertian zakat
- Mengetahui hukum zakat
- Mengetahu jenis zakat
- Mengetahui harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya
- Mengetahui siapa saja yang berhak menerima zakat dan yang tidak berhak menerima zakat
- Mengetahui faedah dan manfaat dari zakat
- Mengetahui praktek zakat di Indonesia
1.3 Tujuan penulisan
Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Fiqh oleh dosen
Bapak H.A Falikh Al-Haq, S.Ag, juga untuk menambah wawasan kita mengenai zakat serta
memberikan kesadaran kepada kita bahwa zakat itu hukumnya wajib dan dapat direalisasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian zakat
Zakat menurut lughot artinya suci dan subur. Sedangkan menurut istilah syara’ yaitu
mengeluarkan dari sebagian harta benda atas perintah Allah, sebagai shadaqah wajib kepada
mereka yang telah ditentukan oleh hukum Islam. Secara harfiah zakat berarti "tumbuh",
"berkembang", "menyucikan", atau "membersihkan". Sedangkan secaraterminologi syari'ah,
zakat merujuk pada aktivitas memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan
tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana ditentukan. Zakat merupakan rukun ketiga
dari rukun Islam.
B. Hukum zakat
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima, wajib (fardhu) atas setiap muslim yang
telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijriah. QS
(2:43) ("Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'").
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,yaitu orang-orang yang
khusyu’dalam sembahyangnya,dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna ,dan orang –orang yang mengeluarkan zakat( QS. Almu’minun
23:1-4)
“Sesungguhnya Allah mewajibkan zakat atas kaum muslimin dari harta-harta mereka,
diambil dari orang-orang kaya mereka dan diserahkan kepada orang-orang miskin dari kalangan
mereka.” (HR. Al-Bukhari dari Abdullah bin Abbasradhiyallahu’anhuma).
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam:
ومNNاة وصNNاء الزكNNالة وإيتNNام الصNN هللا وإقNولNNداً رسNNه إال هللا وأن محمNNهادة أن ال إلNNش :بُني اإلسالم على خمس
رمضان وحج البيت لمن استطاع إليه سبيال
“Islam dibangun di atas lima rukun, dua kalimat syahadat Laa ilaaha illallah dan Muhammad
Rasulullah, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan haji ke
baitullah bagi yang mampu.” (Muttafaqun ’alaihi)
C. Jenis zakat
Zakat terbagi atas dua jenis yakni:
1. Zakat Fitrah
Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadan. Besar zakat ini
setara dengan 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.
Zakat fitrah dilihat dari komposisi kalimat yang membentuknya terdiri dari kata “zakat”
dan “fitrah”. Zakat secara umum sebagaimana dirumuskan oleh banyak ulama’ bahwa dia
merupakan hak tertentu yang diwajibkan oleh Allah terhadap harta kaum muslimin menurut
ukuran-ukuran tertentu (nishab dan khaul) yang diperuntukkan bagi fakir miskin dan para
mustahiq lainnya sebagai tanda syukur atas nikmat Allah swt. Dan untuk mendekatkan diri
kepada-Nya, serta untuk membersihkan diri dan hartanya (Qardhawi, 1996:999). Dengan kata
lain, zakat merupakan kewajiban bagi seorang muslim yang berkelebihan rizki untuk
menyisihkan sebagian dari padanya untuk diberikan kepada saudara-saudara mereka yang sedang
kekurangan.
Sementara itu, fitrah dapat diartikan dengan suci sebagaimana hadits Rasul “kullu
mauludin yuladu ala al fitrah” (setiap anak Adam terlahir dalam keadaan suci) dan bisa juga
diartikan juga dengan ciptaan atau asal kejadian manusia.
Dari pengertian di atas dapat ditarik dua pengertian tentang zakat fitrah. Pertama, zakat fitrah
adalah zakat untuk kesucian. Artinya, zakat ini dikeluarkan untuk mensucikan orang yang
berpuasa dari ucapan atau perilaku yang tidak ada manfaatnya. Kedua, zakat fitrah adalah zakat
karena sebab ciptaan. Artinya bahwa zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan kepada setiap
orang yang dilahirkan ke dunia ini. Oleh karenanya zakat ini bisa juga disebut dengan zakat
badan atau pribadi (Qurthubi, t.th:279)
َ ُخ ْذ ِم ْن أَ ْم َوالِ ِه ْم
ص َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُزَ ِّكي ِه ْم بِهَا
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka yang dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka.” (At-Taubah: 103)
Zakat fitrah ialah zakat pribadi yang harus dikeluarkan pada bulan Ramadhan atau pada hari raya
fitrah. ”Dari Ibnu ’Abbas ra,ia berkata : Rasulullah Saw, mewajibkan zakat fitrah itu selaku
pembersih dari perbuatan sia-sia dan omongan –omongan yang kotor dari orang yang berpuasa
dan sebagai makannan bagi orang miskin, maka barang siapa yang menunaikannya sebelum
shalat ’Ied itu adalah zakat fitrah yang diterima dan barang siapa yang menunaikannya setelah
shalat ’Ied maka itu hanyalah suatu shadaqah dari shadaah –shadaqah biasa ”. (HR.Abu Dawud
dan Ibnu Majah,dan disahkan oleh Hakim)
Yang wajib dizakati
- Untuk dirinya sendiri; tua, muda, baik laki- laki maupun perempuan
- Orang-orang yang hidup dibawah tanggungannya
”Dari ibnu Umar ra,berkata ia: telah bersabda Rasulullah saw: Bayarlah zakat fithrah orang –
orang yang menjadi tanggunganmu.” (HR.Daruquthni dan Baihaqi)
1. Binatang ternak
Jenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya hanya unta, sapi, kerbau, dan kambing.Dasar
wajib mengeluarkan zakat binatang ternak ialah:
Diberitahukan oleh Bukhari dan muslim dari Abi Dzar, bahwasanya Nabi Saw, bersabda sebagai
berikut:
”Seorang laki-laki yang mempunyai unta,sapi, atau kambing yang tidak mengeluarkan zakatnya
maka binatang –bnatang itu nanti pada hari Kiamat akan datang dengan keadaan yang lebih besar
dan gemuk dan lebih besar dari pada didunia, lalu hewan –hewan itu menginjak-nginjak pemilik
dengan kaki- kakinya. Setiap selesai mengerjakan yang demikian, bintang- binatang itu kembali
mengulangi pekerjaan itu sebagaimana semula, dan demikianlah terus menerus sehingga sampai
selesai Allah menghukum para manusia. ” ( HR: Bukhari )
Seseorang yang memiliki 5 ekor unta ke atas wajib mengeluarkan zakatnya dengan aturan
sebagai berikut.
1. 5-9 ekor unta zakatnya 1 ekor kambing
2. 10-14 ekor unta zakatnya 2 ekor kambing
3. 15-19 ekor unta zakatnya 3 ekor kambing
4. 20-24 ekor unta zakatnya 4 ekor kambing
5. 25-35 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 1-2 tahun
6. 36-45 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 2-3 tahun
7. 46-60 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 3-4 tahun
8. 61-75 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 4-5 tahun
9. 76-90 ekor unta zakatnya 2 ekor unta berumur 2-3 tahun
10. 91-120 ekor unta zakatnya 2 ekor unta berumur 2-3 tahun
11. 121 ekor unta zakatnya 3 ekor unta berumur 2-3 tahun
Kemudian untuk tiap tiap 40 ekor unta zakatnya 1 ekor unta yang berumur 2-3 tahun dan
untuk tiap tiap 50 ekor zakatnya 1 ekor unta berumur 3-4 tahun.
Nishab dan zakat sapi atau kerbau
Nishab zakat sapi atau kerbau ialah mulai dari 30 ekor ke atas dengan rincian sebagai berikut:
1. 30-39 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau yang berumur 1- 2
tahun.
2. 40-59 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau betina yang berumur
2-3 tahun.
3. Untuk selajutnya tiap-tiap 40 ekor sapi atau kerbau zakatnya seekor anak sapi atau kerbau
betina yang berumur 2-3 tahun
Tidak disyaratkan setahun memilki, tetapi wajib dikeluarkan zakatnya pada tiap-tiap
menuai/panen.
4. Hasil tambang
Hasil tambang berupa emas dan perak apabila telah sampai memenuhi nishab sebagaimana
nishab emas dan perak, maka harus dikeluarkan zakatnya seketika itu juga, tidak perlu menuggu
satu tahun. Zakat yang wajib dikeluarkan ialah 2,5%. .Barang rikaz itu umumnya berupa emas
dan perak atau benda logam lainnya yang berharga.
Syarat-syaratnya mengeluarkan zakat rikaz:
a. Orang Islam
b. Orang merdeka
c. Milik Sendiri
d. Sampai nishabnya
Tidak perlu persyaratan harus dimilki selama 1 tahun. Nishab zakat barang tambang dan
barang temuan, dengan nishab emas dan perak yakni 20 mitsqa l=96 gram untuk emas dan 200
dirham (672 gram ) untuk perak. Zakatnya masing-masin 2,5%.
5. Harta perniagaan
Barang (harta) perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya mengingat firman Allah :
”Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah
kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya”(QS Al- Baqarah :
267).
Dan sabda Rasulullah: “Dari samurah : “Rasululah Saw, memerintahkan kepada kami agar
mengeluarkan zakat dari barang yang disediakan untuk di jual .” ( HR. Daruquthni dan Abu
Dawud)
Syarat wajibnya zakat perniagaan ialah:
a. Yang memiilki orang Islam
b. Milik orang yang merdeka
c. Milik penuh
d. Sampai nishabnya
e. Genap setahun
Setiap tahun pedagang harus membuat neraca atau perhitungan harta benda dagangan. Tahun
perniagaan di hitung dari mulai berniaga. Yang dihitung bukan hanya labanya saja tetapi seluruh
barang yang diperdagangkan itu apabila sudah cukup nishab, maka wajiblah dikeluarkan
zakatnya seperti zakat emas yaitu 2,5 %.
Harta dagangan yang mencapai jumlah seharga 96 gram emas, wajib dikeluarkan zakatnya
sebanyak 2,5% . Kalau sekiranya harga emas 1gram Rp 100, maka barang dagangan yang
seharga 96x RP 100 = RP.9600, wajib dikeluarkan zakatnya 2,5% = RP 240.
Harta benda perdagangan perseroan, Firma, CV atau perkongsian dan sebagainya, tegasnya
harta benda yang dimilki oleh beberapa orang dan menjadi satu maka hukumnya sebagai suatu
perniagaan.
Kewajiban zakat ini juga mencakup barang-barang yang dipersiapkan untuk dijual seperti
tanah, bangunan, mobil, alat-alat penampung air maupun barang-barang dagangan lainnya.
Adapun bangunan yang disewakan maka kewajiban zakat ada pada uang sewanya (jika mencapai
nishob) dan telah lewat setahun dalam kepemilikan. Demikian pula mobil pribadi maupun mobil
yang disewakan tidak ada kewajiban zakat atasnya karena tidak dipersiapkan untuk dijual tetapi
untuk digunakan. Akan tetapi jika uang hasil disewakannya mobil tersebut atau uang apapun
yang telah mencapai nishob dan telah lewat setahun dalam kepemilikan seseorang maka wajib
untuk dikeluarkan zakatnya, baik uang tersebut dipersiapkan untuk nafkah, atau untuk menikah,
atau untuk dibelikan perabot rumah, atau untuk dibayarkan hutang maupun untuk selainnya.
Nisab
Nishab adalah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan oleh syar’i (agama) untuk
menjadi pedoman menentukan kewajiban mengeluarkan zakat bagi yang memilikinya, jika telah
sampai ukuran tersebut. Orang yang memiliki harta dan telah mencapai nishab atau lebih,
diwajibkan mengeluarkan zakat.
Hikmah Zakat
Hikmah dari zakat antara lain:
1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin.
2. Pilar amal jama’i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da’i yang berjuang
dan berda’wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
6. Untuk pengembangan potensi ummat
7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
9. Mendidik jiwa manusia suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir dan
bakhil
10. Zakat memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk dirinya sendiri;sifat
mementingkan diri sendiri harus disingkirkan dari masyarakat Islam
11. Seorang muslim harus mempunyai sifat-sifat baik dalam hidup perseorangan yaitu murah
hati,penderma, dan penyayang
12. Zakat dapat menjaga timbulnya rasa dengki, iri hati, dan menghilangkan jurang pemisah
antara si miskin dan si kaya
13. Zakat bersifat sosialistis karena meringankan beban fakir miskin dan meratakan nikmat
Allah yang diberikan kepada manusia
Masyarakat di Indonesia biasanya menyalurkan zakat biasa lewat panitia zakat di masjid-
masjid ataupun juga melaui lembaga-lembaga zakat nasional dan swasta yang telah ditunjuk
pemerintah. Dalam penyaluran zakat di Indonesia sepertinya sudah tersalur dengan baik,
masyarakat yang berhak menerimanya pun telah menerima atau bisa dibilang tepat sasaran.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama
Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya)
menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syara. Zakat itu ada dua macam yaitu zakat mal
dan zakat fithrah. Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya yaitu :
1. Emas dan perak Harta perniagaan
2. Binatang ternak seperti unta, lembu (kerbau ), kambing, sapi.
3. Buah-buahan dan biji- bijian yang dapat dijadikan makanan pokok
4. Barang tambang dan barang temuan
Banyak Faedah dan Hikmah dari berzakat. Zakat dapat meningkatkan toleransi,
solidaritas antar sesama manusia dan menyeimbangkan antara Hablumminallah dan
Hablumminannas.
1) Proposal :
2) Lokasi penyaluran harus memperhatikan zona terdekat (ring-1, ring-2, dst.).
3) Lokasi penyaluran setiap tahun diusahakan berbeda (tidak tetap) di suatu daerah,
kecuali yang sudah disepakati dalam Rapat Kerja Pengurus BMKSG
5) Jika hari H sudah lewat, maka bantuan ditolak (dalam arti pengajuan bantuan
setelah hari H agar
ditolak langsung).
6) Pengambilan Infaq/Shodaqoh dari BMKSG harus dilakukan oleh ketua panitia,
pengurus atau amilin
1) Proposal :
2) Zakat Fitrah yang diberikan harus berupa makanan pokok, seperti : Beras
(tuntunan Al-Qur’an dan
Al-Hadits).
3) Lokasi penyaluran zakat fitrah harus memperhatikan zona terdekat (ring-1, ring-
2, dst.)
4) Lokasi penyaluran zakat setiap tahun diusahakan berbeda (tidak tetap) di suatu
daerah, kecuali yang sudah disepakati dalam Rapat Kerja Pengurus BMKSG.
5) Harus habis sebelum hari Hari Raya Idul Fitri (hari H yang lebih dulu).
7) Pengambilan Zakat Fitrah dari BMKSG harus dilakukan oleh ketua panitia,
pengurus atau amilin yang
Catatan: Jika sudah menerima bantuan dari BMKSG, dan selanjutnya mengajukan
kembali tetapi tidak memberikan laporan kegiatan tertulis yang terdahulu, maka
pengajuan bantuan berikutnya langsung ditolak.
A. DASAR PEMIKIRAN
Agama Islam mengajarkan adanya system yang menjamin keharmonisan hidup bersama diantara kaum
yang mampu secara materi dan kaum dhuafa, tentunya kebersamaan serta keharmonisan itu tumbuh
subur bila penyebab utama timbulnya jurang pemisah antara keduanya dihancurkan atau paling tidak
diminimalisir sedini mungkin. Apabila keadaan ini bisa kita wujudkan insya Allah persatuan dan
kebersamaan antara umat Islam bisa kita tegakkan serta akan terciptanya kerukunan dalam kehidupan
sehari-hari ditengah masyarakat yang aman dan harmonis tanpa adanya kesenjangan sosial yang sedang
bergejolak dikalangan masyarakat seperti sekarang ini.
Kemudian hal yang menjadi tugas dan tanggung jawab bersama adalah mencari solusi untuk
memasyarakatkan perasaan senasib seperjuangan dalam komunitas muslim yang antara lain
mewujudkan syaria’at Islam, yaitu menyalurkan atau membagikan sebagian dari hartanya untuk
berzakat, infaq dan shadaqah pada mereka yang sangat membutuhkan (Mustahiq Zakat)
Zakat adalah nama harta tertentu yang diambil dari harta tertentu dengan cara-cara tertentu dan
dibagikan pada orang-orang tertentu. Zakat merupakan ibadah yang berkaitan dengan harta benda yang
telah memenuhi syarat untuk menunaikannya. Ibadah zakat mempunyai dua aspek, yaitu aspek
pengeluaran (membayar zakat) dan aspek pembagian zakat. Sehingga dalam ajaran Islam, zakat
mempunyai nilai tersendiri dalam aspek sosial yag sangat tingi sekali sebagai landasan membangun
sistem yang dapat mewujudkan kesejahteraan dunia dan akhirat.
Dasar-Dasar Zakat
• Dalam al-Quran surat at- Taubah ayat 103:
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan berdoa’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman
bagi jiwa mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
• Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar Ibn Khaththab, ia berkata: saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda:
شهادة ان الاله االهللا وان محمدا رسول هللا وأقام الصالة وايتاء الزكاة وحج البيت وصوم:بني االسالم على خمس
)(رواه البخار ومسلم. رمضان
Artinya: “Islam dibangun atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, mengunjungi Baitullah (Haji) dan berpuasa di
bulan Ramadhan”. (H.R. Bukhori dan Muslim)
Tabel Zakat
JENIS HARTA NISHAB WAKTU KADAR KETERANGAN
A ZAKAT FITRAH mempunyai kelebihan makanan keluarga pada hari raya Idul Fitri Mulai awal Ramadhan
sampai sebelum shalat Idul Fitri 2,5kg Berupa makanan pokok atau uang senilai itu
B ZAKAT MAAL
1 Barang (uang) simpanan, modal investasi perusahaan, industri dagang atau jasa Senilai 94 gr emas
Setiap berjalan 1 tahun 2,5% Kekayaan dinilai saat berzakat
2 Perhiasan tidak disimpan seperti emas, intan, kebutuhan sekunder dan tersier seperti kendaraan dll.
Berapapun besarnya tidak harus satu nisab Pada saat memiliki 2,5% Dibayar sekali selama memiliki
3 Hasil usaha dipenambangan dari alam atau hutan Senilai 94 gr emas Setiap panen 20% _
4 Hasil pertanian dan bumi Senilai 650 gr korma tidak harus senishab (tanpa batas tertentu) Setiap
panen 5- 10% _
5 Penghasilan yang diperoleh tanpa pengorbanan seperti hadiah, barang temuan, keuntungan investasi,
imbalan, jasa dll. _ Saat diperoleh 20% _
6 Profesi ( gaji, upah ) Senilai 94 gr emas Setiap berjalan satu tahun 2,5% _
B. BENTUK KEGIATAN
1) Menerima dan menyalurkan zakat, infaq, shadaqah dan fidyah kepada mereka yang berhak
menerimanya ( mustahiq zakat ).
2) Menyantuni para Anak-anak yatim Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an Raudlatul Ulum Jl. Danau
Mahalona No. 38 Bendungan Hilir Jakarta Pusat yang sedang menuntut ilmu di jalan Allah SWT. Dan fakir
miskin yang termasuk di dalamnya anak-anak jalanan, para pemulung, gelandangan, janda-janda dan
orang- orang jompo yang kurang beruntung nasibnya yang berada di Kp. Baru Kb. Koja Penjaringan
Jakarta Utara.
C. TUJUAN KEGIATAN
1) Menyampaikan amanat yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW demi menggapai
keridloan-Nya.
2) Menciptakan, menumbuhkan dan memupuk tali ukhuwah guna merealisasikan rasa kepedulian sosial.
3) Menciptakan kondisi umat yang tentram, bahagia dan sejahtera baik lahir maupun batin secara adil
dan merata.
4) Mengurangi dan menghindarkan adanya kesenjangan sosial di antara si kaya dan si miskin untuk
kehidupan umat yang bermasyarakat.
E. PENUTUP
Demikian proposal penerimaan dan penyaluran zakat, infaq, shadaqah dan fidyah ini kami buat, besar
harapan kami atas segala sesuatu yang tertuang dalam proposal ini dapat tercapai. Semoga Allah
senantiasa untuk selalu menganugerahkan segala rahmat dan maghfirahnya kepada kita, guna menjadi
hamba yang suci dan bersih baik lahir maupun batin dan memperoleh ketaqwaan yang mantap dalam
bulan suci Ramadhan ini.
Akhirnya atas segala perhatian, partisipasi dan bantuan kaum muslimin dan muslimat dimanapun berada
kami haturkan banyak terima kasih.
Wassalaamu ‘alaikum Wr. Wb.
Mengetahui,
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an
Raudlatul Ulum
Drs. H. JOKO KRISMIYANTO
Kepada YTH:
Bapak/Ibu/Saudara Kaum Muslim/Muslimat
Di__
Jakarta
Salam silaturrahim kami sampaikan teriring do’a kami panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, semoga bapak
senantiasa berada dalam lindungan-Nya sehingga dapat selalu eksis dalam menjalankan aktifitas sehari-
hari terutama dalam beribadah kepada-Nya. Amin.
Sehubungan bulan puasa adalah bulan yang penuh berkah dan maghfirah bagi umat islam, juga bulan
yang baik untuk berbagi rezeki kepada sesama muslim yang lemah. Maka dari itu kami dari pengurus
Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an Raudlatul Ulum bersedia dan siap menerima dan menyalurkan
zakat(Mal, Profesi dll), shadaqah serta infaq bapak sekalian kepada yang berhak menerimanya.
Demikian surat himbauan ini kami buat, semoga perhatian dan kebaikan bapak akan mendapat ganjaran
yang berlimpat ganda dari-Nya,Amin. Selanjutnya kami haturkan terima kasih dan penghargaan sebesar-
besarnya.
Jazakumullah khairan katsiran
Wassalamu ‘alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 11 Ramadlan 1432 H
11 Agustus 2011 M
PANITIA
PENYALURAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN FIDYAH
PONDOK PESANTREN TAHFIDHUL QUR’AN RAUDLATUL ULUM
1432 H / 2011 M
MUHAIMIN
Ketua MUHAMMAD MUNIR
Sekretaris
Mengetahui,
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an
Raudlatul Ulum