No Percobaan :5
No Bp : 1901032005
Kelas : 1C Reguler
TA 2019/2020
BAB I
TUJUAN
TEORI DASAR
Cara kerja NPN adalah ketika tegangan yang mengenai kaki basis, hingga
dititik saturasi, maka akan menginduksi arus dari kaki kolektor ke emitor. Dan
transistor akan berlogika 1 (aktif). Dan apabila arus yang melalui basis berkurang,
maka arus yang mengalir pada kolektor ke emitor akan berkurang, hingga titik
cutoff. Penurunan ini sangatlah cepat karena perbandingan penguatan yang terjadi
antara basis dan kolektor melebihi 200 kali.
Karakteristik Dan Daerah Kerja
1. Daerah Aktif
Daerah kerja transistor yang normal adalah pada daerah aktif, dimana arus
IC konstan terhadap berapapun nilai VCE.
2. Daerah CuttOff
Jika tegangan VCC dinaikan perlahan-lahan, sampai tegangan VCE
tertentu tiba-tiba konstan.
3. Daerah Saturasi
Daerah saturasi adalah mulai dari VCE = 0 Volt sampai kira kira 0,7 Volt
(transistor silikon), yaitu akibat dari efek dioda kolektor-base yang mana
tegangan VCE belum mencukupi untuk dapat menyebabkan aliran
elektron.
Ic= f ( V CE).
iC
Faktor penguatan arus dc: h FE=
IB
ΔiC ΔiB
Transkonduktansi, gm = ≈ h FE
ΔV BE ΔV BE
BAB III
ALAT DAN BAHAN
BAB IV
DIAGRAM RANGKAIAN
BAB V
LANGKAH KERJA
1. Membuat sebuah rangkaian seperti diagram rangtkaian pada BAB IV tanpa
memasang V1,kita lakukan pengukuran IC sebagai fungsi VCE dengan IB
konstan yaitu 10 mikroAmpere,20mikroAmpere,30 mikro Ampere. Masukkan
hasilnya pada tabel 1.
2. Menggambarkan karakteristik keluaran transistor tersebut,apabila terjadi
kenaikan tajam arus kolektor dan bilamanakah terjadi arus kolektor jenuh?
3. Dengan rangkaian ini,kita melakukan pengukuran IB sebagai fungsi IC dengan
VCE konstan (5V),lalu masukkan hasilnya pada tabel 2.
4. Menggambarkan karakteristik control arus transistor tersebut,bagaimanakah
hubungan antara arus basis dan arus kolektornya?
5. Menghitung faktor penguatan arusnya..
6. Lalu dengan menghubung singkat A1 dan memasang V1,kita lakukan
pengukuran VBE sebagai fungsi IC dengan VCE konstan (5V),dan masukkan
hasilnya pada tabel 2.
7. Menggambarkan karakteristik control tegangan resistor tersebut,Bilamanakah
mulai terjadi kenaikan arus kolektor yang relative dasar?
8. Lalu kita menghitung transkondukstansi gm transistor?
Dengan menggunakan karakteristik kontol tegangan yang telah didapat
9. Menggambarkan karakteristik masukan transistor dengan menggunakan data
dari kedua karakteristik kontrolnya.
Apakah hubungan karakteristik masukan dengan karakteristik control
tegangannya?
BAB VI
TABEL DATA
TABEL 1
V CE I C (mA )
(Volt) I B=10 μA I B=20 μA I B=30 μA
0,2 10 nA 10 nA 10 nA
0,5 55 nA 55 nA 55 nA
1 1,0 mA 2,0 mA 3,0 mA
2 1,0 mA 2,0 mA 3,0 mA
4 1,0 mA 2,0 mA 3,0 mA
6 1,0 mA 2,0 mA 3,0 mA
8 1,0 mA 2,0 mA 3,0 mA
2.5
1.5
0.5
0
0.2 0.5 1 2 4 6 8
BAB VII
1. V CE = 0,2 Volt
A. I B=10 μA
R1 = 7500 Ohm,R2 = 2500 Ohm,R3 = 980 Ohm,dan R4 = 20 Ohm
B. I B=20 μA
R1 = 5650 Ohm, R2 = 4350 Ohm, R3 = 980 Ohm, dan R4 = 20 Ohm
C. I B=30 μA
R1 = 3800 Ohm, R2 = 6200 Ohm, R3 = 980 Ohm, dan R4 = 20 Ohm
2. V CE = 0,5 Volt
A. I B=10 μA
R1 = 7500 Ohm, R2 = 2500 Ohm, R3 = 950 Ohm, dan R4 = 50 Ohm
B. I B=20 μA
R1 = 5650 Ohm, R2 = 4350 Ohm, R3 = 950 Ohm, dan R4 = 50 Ohm
C. I B=30 μA
R1 = 3800 Ohm, R2 = 6200 Ohm, R3 = 950 Ohm, dan R4 = 50 Ohm
3. V CE = 1 Volt
A. I B=10 μA
R1 = 7500 Ohm, R2 = 2500 Ohm, R3 = 890 Ohm, dan R4 = 110 Ohm
B. I B=20 μA
R1 = 5650 Ohm, R2 = 4350 Ohm, R3 = 880 Ohm, dan R4 = 120 Ohm
C. I B=30 μA
R1 = 3800 Ohm, R2 = 6200 Ohm, R3 = 865 Ohm, dan R4 = 135 Ohm
4. V CE = 2 Volt
A. I B=10 μA
R1 = 7500 Ohm, R2 = 2500 Ohm, R3 = 783 Ohm, dan R4 = 217 Ohm
B. I B=20 μA
R1 = 5650 Ohm, R2 = 4350 Ohm, R3 = 763 Ohm, dan R4 = 237 Ohm
C. I B=30 μA
R1 = 3800 Ohm, R2 = 6200 Ohm, R3 = 742 Ohm, dan R4 = 258 Ohm
5. V CE = 4 Volt
A. I B=10 μA
R1 = 7500 Ohm, R2 = 2500 Ohm, R3 = 575 Ohm, dan R4 = 425 Ohm
B. I B=20 μA
R1 = 5650 Ohm, R2 = 4350 Ohm, R3 = 550 Ohm, dan R4 = 450 Ohm
C. I B=30 μA
R1 = 3800 Ohm, R2 = 6200 Ohm, R3 = 524 Ohm, dan R4 = 476 Ohm
6. V CE = 6 Volt
A. I B=10 μA
C. I B=30 μA
R1 = 3800 Ohm, R2 = 6200 Ohm, R3 = 332 Ohm, dan R4 = 668 Ohm
7. V CE = 8 Volt
A. I B=10 μA
C. I B=30 μA
R1 = 3800 Ohm, R2 = 6200 Ohm, R3 = 159 Ohm, dan R4 = 841 Ohm
BAB VIII
ANALISA
Dari hasil didapat IC pada 0,2 volt dan 0,5 volt didapat IC yang sama
pada setiap IB baik 10,20 dan 30 mikro Ampere hal ini bisa terjadi karena
arus/tegangan yang masuk ke VCE sedikit karena R4 mendapatkan resistansi yang
rendah daripada R3,sementara untuk IC 2,4,6, dan 8 Volt didapat IC beragam
pada IB 10,20 dan 30 mikro Ampere dapat kita lihat pada table bahwa hasilnya
setiap kenaikan IB maka IC didapat mengalami peningkatan/penambahan arus
seperti contoh saat VCE 6 volt didapat IB pada 10 mikro Ampere yakni 1mA lalu
pada IB 20 mikro Ampere 2 mA dan IB 30 mikro Ampere didapat 3Ma dapat kita
lihat pengaruh peningkatan resistansi R4 yang membuat arus pada IC semakin
meningkat dan mengalami kenaikan di setiap penambahan arus IB nya.
Transistor NPN ini menerima sinyal atau arus listrik melalui IC, VCE
dan R5 lalu arus yang diterima ini berfungis untuk menguatkan arus listrik,arus
yang mengalir antara kaki basis dan emitor berfungi sebagai saklar untuk
mengalirkan arus lebih besar dari kaki kolektor ke emitor.
Tetapi karena lebar base yang sangat tipis, hanya sebagian elektron yang
dapat bergabung dengan hole yang ada pada base. Sebagian besar akan menembus
lapisan base menuju kolektor. Inilah alasannya mengapa jika dua diode
digabungkan tidak dapat menjadi sebuah transistor, karena persyaratannya adalah
lebar base harus sangat tipis sehingga dapat diterjang oleh elektron.
Tegangan base-emitor dibalik (reverse bias), maka tidak akan terjadi
aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika pelan-pelan ‘keran’ base diberi
bias maju (forward bias), elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya
sebanding dengan besar arus bias base yang diberikan. Dengan kata lain, arus base
mengatur banyaknya electron yang mengalir dari emiter menuju kolektor.
Ini yang dinamakan efek penguatan transistor, karena arus base yang kecil
menghasilkan arus emiter-colector yang lebih besar. Istilah amplifier (penguatan)
sebenarnya bukanlah penguatan dalam arti sebenarnya, karena dengan penjelasan
di atas sebenarnya yang terjadi bukan penguatan, melainkan arus yang lebih kecil
mengontrol aliran arus yang lebih besar. Juga dapat dijelaskan bahwa base
mengatur membuka dan menutup aliran arus emiter-kolektor (switch on/off).
BAB IX
8.1 Kesimpulan
8.2 Saran
Setelah melakukan praktikum,praktikan memberikan saran: