Anda di halaman 1dari 24

FASE GENERATIF DAN ASPEK-ASPEK

PEMBUNGAAN PADA TUMBUHAN


Berdasarkan waktu, beberapa tanaman mengalami fase
dewasa hanya beberapa bulan/hari (annual plants)
namun lainnya bersifat tahunan atau puluhan tahun
(perennial plants/ woody perennial plants).

Species Periode juwana


Mawar 20-30 hari
Anggur 1 tahun
Apel 4-8 tahun
Jeruk 5-8 tahun
Redwood 5-15 tahun
Fagus sylvatica 30-40 tahun
Perubahan juvenil Æ dewasa
Æ Lebih ditentukan oleh ukuran dari pada usia (waktu)
Æ Hambatan pertumbuhan akibat lingkungan Æ hambatan
perkembangan
Æ cahaya rendah, kekeringan, pengguguran daun, suhu
rendah Æ memperpanjang masa juwana
Æ bahkan mendorong rejuveniation

Fase dewasa Î stabil


Setelah tercapai Æ diteruskan dalam perbanyakan vegetatif
(setek, okulasi, grafting, dll)
Beberapa faktor penentu tingkat kedewasaan:
1. Tingkat suplai karbohidrat
2. Tingkat hormonal tumbuhan Æ giberelin
Kompeten dan determinasi

Induksi Signal

Kompeten Determinasi

Kampeten: dapat berbungan ketika mendapat signal


lingkungan yang sesuai
Determination: Dapat melanjutkan perkembangan ke arah
pembungaan walaupun telah diambil dari kondisi normalnya
Jaringan meristem herba juvenil umumnya kompeten berbunga
namun spesies berkayu umumnya tidak
Tanaman juvenil mungkin bersifat kompeten, namun untuk dapat
menghasilkan bunga diperlukan senyawa stimulus pembungaan yang
cukup dari daun tsb., sehingga menjadi bersifat determination.

Contoh kasus 1.
Bryophyllum dari juwana Æ dewasa 5 bl-1 th Æ LD-SP
Bryophyllum Juwana Æ grafting ke dewasa Æ berbunga
Contoh Kasus 2.
Perilla 1 dengan 5 daun Æ grafting ke dewasa Æ14 hari SD Æ
berbunga
Perilla 2 dengan 2 daun Æ grafting ke dewasa Æ 28 hari SD Æ
berbunga
FOTOPERIODISME
Dugaan bahwa panjangnya penyinaran Æ
akumulasi fotosintat Æ pembungaan
Dugaan terbantah Æ percobaan pada
mutan tembakau
Mutan tembakau Æ hari panjang Æ
jangkung, tidak berbunga
Æ hari pendek (di GH)
Æ berbunga

ÎÎ efek periodisme (Garner & Allard)


FOTOPERIODISME

Berdasarkan pengaruh penyinaran thd pembungaannya:


1. Tumbuhan hari pendek (SDPs):
Æ Kualitatif SDP apabila hanya berbungan setelah mendapat
perlakuan hari pendek
Æ Kuantitatif SDP apabila pembungaan lebih dipercepat
dengan adanya hari pendek
2. Tumbuhan hari panjang (LDPs)
Æ Kualitatif LDP apabila hanya berbungan setelah mendapat
perlakuan hari panjang
Æ Kuantitatif LDP apabila pembungaan lebih dipercepat
dengan adanya hari panjang
Waktu kritis untuk
Fotoperiodisme
FOTOPERIODISME

Jenis tumbuhan lain berbunga pada peralihan hari panjang dan


hari pendek:

1. Long-short day plants (LSDPs): berbungan setelah berturut-


turut hari panjang dilanjutkan hari pendek. Contoh
Bryophyllum, Kalanchoe Æ berbunga pada akhir musim
panas (summer) dan musim gugur (fall).
2. Short-long day plants (SLDPs): berbungan setelah berturut-
turut hari pendek dilanjutkan hari panjang. Contoh: clover
putih, berbunga pada awal musim semi (spring)
FOTOPERIODISME
Perlakuan Cahaya sela (Night Break)

Terang

Waktu
kritis
Terang
sesaat
Gelap
FOTOPERIODISME
Perlakuan Cahaya sela (Night Break)

ÎÎÎFASE GELAP (MALAM) MENENTUKAN


Periode efektif untuk perlakuan
Night break
MELIBATKAN RESEPTOR CAHAYA MERAH Æ FITOKROM
VERNALISASI MENDORONG PEMBUNGAAN
Vernalisasi mendorong jaringan kompeten
Pembungaan melibatkan signal kimia yang ditransfer
dari daun/bagian lain tumbuhan ke meristem pucuk
ÆÆ umum dikenal florigen

Percobaan dengan grafting


1 daun (dari tumbuhan yang telah
diinduksi) yang disambungkan
pada tanaman yang tidak diinduksi
Æ pembungaan
Percobaan lain – stimulus pembungaan dapat
ditransfer melalui grafting (induksi tidak langsung)

Anda mungkin juga menyukai