net/publication/343097337
CITATIONS READS
0 74
3 authors, including:
Yuli Rahman
Universitas Tadulako
21 PUBLICATIONS 26 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Yuli Rahman on 27 October 2020.
Jurnal Ilmiah
foristek
JUDUL DI EDISI KALI INI
Jurnal Ilmiah
Sekretariat
Hadija
Alamat Redaksi
Laboratorium Studio Lt. 2
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Tadulako
Palu, Sulawesi Tengah 94118
i
VOLUME 6 NOMOR 1 ISSN : 2087 – 8729
MARET 2016
DAFTAR ISI
Susunan Redaksi Jurnal Foristek / Pengatar Redaksi
Halaman i
Daftar isi
Halaman ii
Restu Ary Winata Siregar, Darmawan, Baso Mukhlis, Yuli Asmi Rahman
Peluang Hemat Energi Listrik Pada Gardu FISIP Kampus Universitas Tadulako
Halaman 40
ii
Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 6, No. 1, Maret 2016
1
Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 6, No. 1, Maret 2016
7
Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 6, No. 1, Maret 2016
MULAI
Pengambilan Data
Perhitungan Gangguan
Hubung Singkat ( 2 fasa, 1
fasa ke tanah )
Perhitungan
Setting Distance Relay
(Zone 1, Zone 2, Zone 3)
8
Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 6, No. 1, Maret 2016
9
Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 6, No. 1, Maret 2016
10
Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 6, No. 1, Maret 2016
Tabel 2 Data saluran GI Poso-GI Sidera Tabel 3 Nilai Arus Gangguan Hubung
GI POSO-GI SIDERA Singkat 2 Fasa
ITEM URAIAN SATUAN Jarak Arus gangguan 2 fasa (A)
Jenis penghantar ACSR 2x240 Gangguan GI Pamona- GI Poso-
CCC 2x600 A (%) GI Poso GI Sidera
Panjang 141,8 Km 25 7200,8 5200,8
Rasio CT 800/1 - 50 5984,67 3481,08
Rasio PT 150.000/100 - 76 5088,19 2611,87
Impedansi urutan 0,0592-j0,1939 Ὠ/km 100 4431,57 2090,30
positif (Z1)
Impedansi urutan 0,0592-j0,1939 Ὠ/km Impedansi gangguan hubung singkat dua
negatif (Z2) fasa untuk saluran transmisi antara GI
Impedansi urutan 0,155-j0,3587 Ὠ/km Pamona – GI Poso, adalah :
nol (Zo)
Impedansi gangguan pada titik 25%
dari panjang saluran transmisi:
𝑉𝑓 150.000
3.1.2 Perhitungan Arus dan Impedansi Zf = = = 20,83 Ω
𝐼𝑓 7200 ,8
Gangguan Hubung Singkat 2 Fasa Perhitungan impedansi gangguan hubung
Gangguan hubung singkat 2 fasa dapat singkat dua fasa untuk saluran transmisi
dihitung dengan menggunakan persamaan antara GI Poso – GI Sidera, adalah :
(10). Berikut perhitungan arus gangguan Impedansi gangguan pada titik 25%
hubung singkat 2 fasa pada saluran dari panjang saluran transmisi:
transmisi antara GI Pamona – GI Poso : Zf =
𝑉𝑓
=
150.000
= 28,84 Ω
Arus gangguan pada titik 25% dari 𝐼𝑓 5200 ,02
panjang saluran transmisi : Secara lengkap hasil perhitungan impedansi
V ph −ph gangguan hubung singkat pada saluran
I 2 fasa = transmisi antara GI Pamona – GI Poso dan
Z 1 eq + Z 2 eq
= GI Poso-GI Sidera ditunjukkan pada Tabel
150.000 4.
0,6438 + j 10,396 + 0,6438 + j 10,396 Tabel 4 Nilai impedansi Gangguan Hubung
150.000
= Singkat 2 Fasa
1,2876 +𝑗 20,792
150.000 Jarak Impedansi gangguan 2 fasa(Ὠ)
= = 7200,8 A Gangguan GI Pamona- GI Poso-
20,831
Perhitungan arus gangguan hubung singkat (%) GI Poso GI Sidera
2 fasa pada saluran transmisi antara GI 25 20,83 28,84
Poso – GI Sidera : 50 25,06 43,09
Arus gangguan pada titik 25% dari 76 29,48 57,43
panjang saluran transmisi : 100 33,84 71,76
V ph −ph
I 2 fasa = 3.1.3 Perhitungan Arus dan Impedansi
Z 1 eq + Z 2 eq
150.000 Gangguan Hubung Singkat 1 Fasa
=
2,098 + j 14,27 + 2,098 + j 14,27 Ke Tanah
150.000
= Dengan prosedur juga dilakukan ujicoba
4,196 +𝑗 28,54
150.000 setting distance relay dengan gangguan satu
= = 5200,02 A fasa ke tanah. Nilai selengkapnya tersaji
28,846
pada Tabel 5 dan Tabel 6.
Secara lengkap hasil perhitungan arus
hubung singkat 2 fasa pada saluran 3.1.4 Perhitungan Nilai Setting Distance
transmisi antara GI Pamona – GI Poso dan Relay
GI Poso-GI Sidera ditunjukkan pada Tabel Impedansi sisi sekunder GI Pamona – GI
3. Poso :
1363 ,63
ZL1-1 = x(0,0592+j0,1939)x43,5 km
800
= 4,389 + j 14,405 = 15,059 Ω < 73,03°
11
Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 6, No. 1, Maret 2016
Tabel 5 Nilai Arus Gangguan Hubung Zona 3-1 = 120% (ZL1-1 + 80% x ZL2-1) =
Singkat 1 Fasa Ke Tanah 1,2 (15,059 + 0,8 x 53,901) =
Jarak Arus gangguan 1 fasa ke 69,815 < 73,03°
Gangguan tanah (Ὠ) Zona 3-0 = 120% (ZL1-0 + 80% x ZL2-0) =
(%) GI Pamona- GI Poso- 1,2 (28,963 + 0,8 x 103,891) =
GI Poso GI Sidera 134,49 < 66,63°
25 1809,17 1886,39
50 1736,07 1651,84 Perhitungan zona proteksi distance relay GI
76 1650,06 1450,08
Poso-GI Sidera :
100 1578,08 1282,43
Zona 1
Zona 1-1 = 80% x ZL1-1 =
Tabel 6 Nilai Impedansi Gangguan Hubung
0,8 x 53,901 < 73,03° = 43,12 <
Singkat 1 Fasa Ke Tanah
73,03° Ω
Jarak Impedansi gangguan 1 fasa
Gangguan (%) ke tanah (Ὠ) Zona 1-0 = 80% x ZL1-0 =
GI Pamona- GI Poso- 0,8 x 103,891 < 66,63° = 83,112 <
GI Poso GI Sidera 66,63° Ω
25 82,91 79,51 Zona 2
50 86,4 91,80 Zona 2-1 mak = 80% (ZL2-1 + 80% xZL2-1)
76 90,90 103,44 = 0,8 (53,901 + 0,8 x 53,901)
100 95,05 116,96 = 77,61 < 73,03°
Zona 2-0 mak = 80% (ZL2-0 + 80% xZL2-0)
1363 ,63 = 0,8(103,891+0,8x103,891)
ZL1-0 = x(0,155+j0,3587) x 43,5 km
800
=149,603 < 66,63°
= 11,488 + j 26,587 = 28,963 Ω < 66,63°
3.2 Pembahasan
Untuk impedansi sisi sekunder GI Poso –
Impedansi gangguan (Zf) dua fasa
GI Sidera :
1500 dan satu fasa ke tanah sudah sesuai dengan
ZL2-1 = x(0,0592+j0,1939) x 141,8 km hasil setting relai menggunakan
800
= 15,738 + j 51,553 = 53,901 Ω < 73,03° perhitungan. Terbukti bahwa impedansi
1500
ZL2-0 = x(0,155+j 0,3587) x 141,8 km gangguan lebih kecil dari nilai impedansi
800
setting relai (Zgangguan < Zsetting). Gangguan
= 41,21 + j 95,368 = 103,891 Ω < 66,63°
terjadi di sepanjang saluran transmisi antara
GI Pamona – GI Poso, sehingga relai yang
Perhitungan zona proteksi distance relay GI
berada pada GI Pamona mendeteksi adanya
Pamona-GI Poso :
gangguan di wilayah kerja zona 2-1 dengan
impedansi gangguan hubung singkat dua
Zona 1
fasa sebesar 20,83 Ω dan 25,06 Ω, sehingga
Zona 1-1 = 80% x ZL1-1 =
zona 2-1 membaca impedansi gangguan
0,8 x 15,059 < 73,03°= 12,047
lebih kecil dari impedansi setting relai
<73,03° Ω
sebesar 46,54 Ω. Adapun gangguan hubung
Zona 1-0 = 80% x ZL1-0 =
singkat 1 fasa ke tanah terjadi di wilayah
0,8 x 28,963 < 66,63° = 23,17 <
kerja zona 2-0, dengan impedansi gangguan
66,63° Ω
sebesar 82,91 Ω dan 86,4 Ω, sehingga zona
Zona 2 2-0 membaca impedansi gangguan lebih
Zona 2-1 mak = 80% (ZL1-1 +80% x ZL2-1) kecil dari impedansi setting relai sebesar
= 0,8 (15,059 + 0,8 x 53,901) 89,66 Ω. Saat terjadi gangguan di zona 3 -0,
= 46,54 < 73,03° didapatkan impedansi gangguan hubung
Zona 2-0 mak = 80% (ZL1-0 + 80%x ZL2-0) singkat 1 fasa ke tanah sebesar 90,90 Ω dan
= 0,8 (28,963 + 0,8 x 95,05 Ω, sehingga relai akan bekerja karena
103,891) = 89,66 < 66,63° impedansi gangguan lebih kecil dari
Zona 3 impedansi setting yaitu 134,49 Ω. Begitu
pun saat gangguan terjadi di zona 3 -1,
12
Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 6, No. 1, Maret 2016
impedansi gangguan hubung singkat 1 fasa impedansi setting relainya sebesar 149,603
ke tanah sebesar 29,48 Ω dan 33,84 Ω, Ω lebih besar dari impedansi gangguan.
sehingga relai melihat impedansi gangguan Untuk proteksi gangguan arah balik,
lebih kecil dari impedansi setting yaitu distance relay dilengkapi dengan
134,49 Ω, maka relai dapat bekerja directional relay, sehingga dapat
memberi perintah PMT untuk trip. membedakan arah arus gangguan ke depan
Pada hasil perbandingan impedansi maupun ke belakang. Adanya pola
setting relai dengan impedansi gangguan, pengamanan teleproteksi PUTT (Permissive
angguan yang sebenarnya terjadi di wilayah Underreach Transfer Trip) pada relai jarak,
kerja zona 1, namun relai yang merasakan dapat meningkatkan keandalan proteksi
gangguan tersebut adalah zona 2. Hal terhadap gangguan pada saluran yang
tersebut biasa terjadi karena saluran yang diamankan.
diproteksi adalah saluran transmisi pendek.
Maka gangguan yang dibaca oleh relai jarak IV. Kesimpulan
GI Pamona berada pada zona 2, walaupun
titik gangguan tersebut berada pada wilayah Berdasarkan hasil analisa data yang
kerja zona 1. Ketika gangguannya berada diperoleh, maka diperoleh beberapa
didepan (forward), maka relai jarak GI kesimpulan, diantaranya sebagai berikut :
Poso akan sama merasakan gangguan di Gangguan arus hubung singkat
zona 2, sehingga kedua relai tersebut harus terbesar terjadi pada jenis gangguan hubung
trip dengan waktu 0 sekon (instantaneous). singkat dua fasa dengan jarak gangguan
Teleproteksi yang cocok digunakan pada 25% dari panjang saluran transmisi GI
kasus tersebut adalah POTT (Permissive Pamona – GI Poso yaitu sebesar 6203,47 A
Overreach Transfer Trip), dimana kedua dan arus gangguan hubung singkat terkecil
relai mengirim sinyal bahwa sama-sama terjadi pada jenis gangguan hubung singkat
merasakan gangguan di zona 2, jadi harus satu fasa ke tanah dengan jarak gangguan
trip seketika. 100% dari panjang saluran transmisi GI
Pada gangguan yang terjadi di Poso – GI Sidera yaitu sebesar 1255,86 A.
sepanjang saluran transmisi antara GI Poso Dengan adanya pengujian kinerja
– GI Sidera. Relai yang berada pada GI distance relay terhadap gangguan hubung
Poso mendeteksi adanya gangguan yang singkat dan evaluasi setting relai, maka
terjadi di wilayah kerja zona 1 dan zona 2. ketika terjadi gangguan hubung singkat
Gangguan yang terjadi pada zona 1 -1 pada saluran transmisi, distance relay dapat
dengan impedansi gangguan hubung bekerja dengan baik dalam mendeteksi
singkat dua fasa sebesar 28,84 Ω dan 43,09 adanya gangguan. Terbukti dari hasil
Ω, terlihat bahwa impedansi gangguan lebih perbandingan impedansi gangguan dengan
kecil dari impedansi setting yaitu sebesar impedansi setting relainya, impedansi
43,12 Ω, sehingga relai akan bekerja gangguan lebih kecil dari impedansi setting
dengan waktu instant yaitu 0 sekon. Begitu relai (Zgangguan < Zsetting).
juga pada gangguan satu fasa ke tanah Jika dibandingkan setting distance
sebesar 79,51 Ω berada pada wilayah kerja relay yang terpasang di GI Pamona dan GI
zona 1-0 sebesar 83,11 Ω, sehingga relai Poso dengan hasil perhitungan
bekerja dengan waktu 0 sekon. menggunakan rumus, diperoleh perbedaan
Sama halnya seperti diatas, saat nilai setting relainya. Setting relai pada GI
gangguan terjadi di wilayah kerja zona 2 -1, Pamona masih dikategorikan terpasang
impedansi gangguan hubung singkat dua dengan baik, karena masih mampu
fasa yang terukur di relai sebesar 57,43 Ω memproteksi gangguan yang terjadi di
dan 71,76 Ω, lebih kecil dari impedansi sepanjang saluran transmisi. Namun, setting
settingnya yaitu 77,41 Ω. Sedangkan pada relai pada GI Poso, sudah tidak memenuhi
wilayah kerja zona 2-0, yang mendeteksi standar dalam memproteksi gangguan. Oleh
gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah karena itu, perlu dilakukan setting ulang
dengan impedansi gangguan sebesar 91,80 distance relay pada GI Poso, sehingga
Ω, 103,44 Ω, dan 116,96 Ω, maka
13
Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 6, No. 1, Maret 2016
dapat bekerja lebih andal dan sensitif dalam [5] Pamungkas, A.C., 2014,
mendeteksi gangguan. “Scanning Setting Relai Jarak
(Distance Relay) Saluran Udara
Daftar Pustaka Tegangan Tinggi (Sutt) 150 Kv
Gardu Induk Drajat-Garut-Tasik-
[1] Amira, 2014, “Studi Analisa Tasik Baru”, Jurusan Teknik
Gangguan Hubung Singkat 1 Fasa Elektro, Universitas Diponegoro,
Ke Tanah Pada SUTT 150 KV untuk Semarang.
Setting Relay OCR (Aplikasi GI PIP [6] Stevenson, William D, 1996,
- GI Pauh Limo)”, Jurnal Teknik “Analisis SistemTenagaListrik”,
Elektro, Institut Teknologi Padang, Edisi4, Terjemahan Kamal, Idris,
Vol.3 No.2. Jakarta : Erlangga
[2] Agussalim, Andi W Indrawan, Besse [7] Antonius Hamdadi, Fikriansyah
S Rahman, Nur F Amrullah, 2015, Fikriansyah, 2014, “Analisa dan
“Studi Penyetelan Jangkauan Zona 1 Pengaturan Ulang Relai Jarak
Relai Jarak Pada Saluran Transmisi Pada Saluran Udara Tegangan
Panakkukang-Tello”, Elektrika No. Tinggi 150 KV Keramasan €“
I/Tahun 12/Januari. Bukit Asam”, Mikrotiga Electrical
[3] Syafar, A.M., 2010, “Studi Engineering Journal, Universitas
Keandalan Distance Relay Jaringan Sriwijaya, Vol .1 No 3.
150 KV GI Tello - GI Pare Pare” ,
Media Elektrik, Teknik Elektro,
Universitas Islam Makassar, Vol. 5
No. 2.
[4] PT. PLN (Persero) P3B, 2006,
“Pemeliharaan dan Pengujian Relai
Jarak”, Pelatihan O&M Relai
Proteksi Jaringan, Edisi Keempat,
Hal. 61-94.
14
Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 6, No. 1, Maret 2016
15
Alamat Redaksi:
Laboratorium Studio Lt. 2
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Tadulako
Palu, Sulawesi Tengah 94118