Penulis mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah Swt, yang memberikan
nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul asuhan keperawatan pada klien
ketidakberdayaan dan keputusasaan. Makalah ini tidak tersusun dengan sempurna
dan masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisannya. Maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan benar, bahkan bisa tersusun dengan sempurna.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuannya.
Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang
membacanya,dengan pemahaman yang di dapatkan pembaca dari makalah ini
tentunya penulis akan memperbanyak ilmu pengetahuan agar bisa menyelesaikan
makalah berikutnya dengan sempurna tanpa ada kesalahan,demi peningkatan mutu
pendidikan kita bersama. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian,
kritik, serta saran yang akan pembaca berikan kepada penulis nantinya.
` Kelompok 1
DAFTAR ISI
A. Latar belakang
Keputusasaan mengggambarkan individu yang tidak melihat adanya kemungkinan
untuk memperbaiki hidupnya dan bersih keras mengatakan bahwa tidak ada
seorangpun yang dapat membantunya.Keputusasaan berbeda dengan
ketidakberdayaan, orang yang putus asa tidak melihat adanya solusi untuk
permasalahannya atau tidak menemukan cara untuk mencapai apa yang
diinginkannya. Sebalikkya orang yang tidak berdaya masih dapatmenemukan
alternatif atau untuk masalah tersebut, tetapi tidak mampu melakukansesuatu untuk
mewujudkannya karena kurangnya kontrol dan sumber yang tersedia.
Perasaan tidak berdaya yang tidak kunjung hilang dapat
menimbulkankeputusasaan. Keputusasaan biasanya terkait dengan duka cita, depresi,
dan keinginanuntuk bunuh diri. Untuk individu dengan resiko bunuh diri perawat
juga harus menngunakan resiko bunuh diri.Setiap orang pernah mengalami
keputusasaan dalam hidupnya.
ketidakberdayaan merupakan persepsi seseorang bahwatindakannya tidak
akan mempengaruhi hasil secara bermakna, kurang penggendalian yangdirasakan
terhadap situasi terakhir atau yang baru saja terjadi.Menurut Carpenito-Moyet (2007)
ketidakberdayaan merupakan keadaan ketika seseorangindividu atau kelompok
merasa kurang kontrol terhadap kejadian atau situasi tertentu.
B. Rumusan masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada klien ketidakberdayaan dan keputusasaan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui tentang bagaimana asuhan keperawatan pada klien
ketidakberdayaan dan keputusasaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.ANALISA DATA
Pengelompokan Data
A. Data Subyektif
1.Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan
mengendalikan atau mempengaruhi situasi.
2.Mengungkapakan tidak dapat menghasilkan sesuatu
3.Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan
untuk melakukan tugas atau aktivitas sebelumnya.
4.Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran 5.
engatakan ketidakmampuan perawatan diri
B. Data Obyektif
1.Ketidak mampuan untuk mencari informasi tentang perawatan
2.Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan
kesempatan
3.Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya
4.Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas,
ketidaksukaan,marah, dan rasa bersalah
5.Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain
ketika mendapat perlawanan
6.Apatis dan pasif
7.Ekspresi muka murung
8.Bicara dengan gerakan lambat
9.Tidur berlebihan
10. Nafsu makan tidak ada atau berlebihan
11. Menghindari orang lain
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
A. Intervensi Untuk
Klien 1. Tujuan
umum
Klien mampu mengatasi rasa ketidakbeerdayaan yang
dialaminyaa 2. Tujuan khusus
a)Membina hubungan saling percaya
b) Mengenali dan mengekspresikan
emosinya c) Modifikasi pola kognitif yang
negative
d)Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenan dengan
perawatanya sendiri
e)Klien termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis B.
Intervensi Keperawatan
1.Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar klien merasa
aman dan nyaman saat berinteraksi
a)Mengucapkan salam terapiutik
b) Berjabat tangan
c)Menjelaskan tujuan interaksi
d)Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu dengan
klien.
2.Bantu klien mengenali dan mengekspresikan emosinya
a)Lakukan pendekatan yang hangat, bersifat empati, tunjukan respons
emosional dan menerima klien apa adanya.
b) Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat
sendiri (misalnya rasa marah, frustasi, dan simpati )
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Stuart dan Laraia. 2005. Principles and Pratice of Psychiatric Nursing, 8th Edition.
St. Louis: Mosby.
Suliswati, dkk. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.