k3 Umm
k3 Umm
Nim : 1420119058
Jawaban:
dan adapula pengertian dari sumber yang lain ,yang menyatakan bahwa keselamatan pasien
merupakan suatu sistem atau rangkaian usaha yang membuat asuhan pasien lebih aman dan nyaman
meliputi asesmen risiko,identifikasi dan pengelolaan risiko pasien ,dan yang lebih penting adalah
mengacu pada tindakan yang harus diambil untuk keselamatan dan kesehatan pasien .
Keselamatan pasien dan kualitas pasien adalah jantung dari penyampaian layanan
kesehatan. Untuk setiap pasien, yang merawat, anggota keluarga dan profesional kesehatan,
keselamatan sangat penting untuk penegakan diagnosa, tindakan kesehatan dan perawatan.
Dokter, perawat dan semua orang yang bekerja di sistem kesehatan berkomitmen untuk
merawat, membantu, menghibur dan merawat pasien dan memiliki keunggulan dalam
penyediaan layanan kesehatan untuk semua orang yang membutuhkannya. Telah ada
investigasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir dalam peningkatan layanan,
peningkatan kapasitas sistem, perekrutan profesional yang sangat terlatih dan penyediaan
teknologi dan perawatan baru. Namun sistem kesehatan di seluruh dunia, menghadapi
tantangan dalam menangani praktik yang tidak aman, profesional layanan kesehatan yang
tidak kompeten, tata pemerintahan yang buruk dalam pemberian layanan kesehatan,
kesalahan dalam diagnosis dan perawatan dan ketidakpatuhan terhadap standar (Commission
on Patient Safety & Quality Assurance, 2008).
Gerakan keselamatan pasien sebagai sebuah revolusi sosial dalam praktek kedokteran dan rumah sakit
adalah kenyataan yang harus dihadapi para dokter dan organisasi profesi. Meskipun gerakan
keselamatan pasien yang berawal di Amerika muncul sebagai sebuah keterpaksaan karena tekanan
publik, namun gerakan ini merupakan gerakan yang mengandung nilai mortalitas.Pada akhirnya,
gerakan selamatan pasien adalah sebuah kewajiban. Menerima keselamatan pasien sebagai nilai baru
dalam budaya organisasi berarti setiap dokter dan petugas kesehatan lainnya serta organisasi profesi
harus berani berubah dari blamming culture menjadi safety culture.Pada tahun 2001 The NPSA (National
Patien Safety Agency) merbitkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien dapat membantu penerapan
program keselamatan pasien di tingkat institusi layanan kesehatan sebagai daftar tilik dan acuan dalam
membantu merencanakan kegiatan serta mengukur keberhasilan penerapan program.Kini gerakan
keselamatan pasien telah menggema ke seluruh dunia dan telah ditindaklanjuti, khususnya oleh Negara-
negara maju dengan membentuk bagai organisasi yang bertujuan untuk menurunkan angka kejadian
kesalahan medis (medical error).Penerapan program keselamatan pasien di Indonesia juga masih relatif
baru. Sekarang ini, PERSI bersama Departemen Kesehatan sedang gencar berkampanye mengenai
program keselamatan pasien dan akhirnya terdeklarasi pada tanggal 21 Agustus 2005.
model keselamatan pasien yang baik telah dibangun, Vincent (2010) mencari model pendekatan yang
sederhana, sepenuhnya sesuai dengan materi pelajaran, dan kompatibel dengan model yang ada
Vincent (2010) menawarkan model sederhana berikut untuk melihat keselamatan pasien. Ini
membagi sistem perawatan kesehatan menjadi empat domain:
insiden.
Standarnya adalah fasilitas pelayanan kesehatan harus mendidik pasien dan keluarganya tentang
kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan
pasien dan keluarga dapat:
4.Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien
Standarnya adalah fasilitas pelayanan kesehatan harus mendesain proses baru atau Memperbaiki
proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara
intensif insiden, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien.
5.Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
c.Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan
dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien.
d.Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji, dan meningkatkan
kinerja fasilitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan keselamatan pasien.
a. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan terutama rumah sakit harus memiliki program
pendidikan, pelatihan dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai
dengan tugasnya masing-masing.
b. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan terutama rumah sakit harus mengintegrasikan topik
keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in- service training dan memberi pedoman yang jelas tentang
pelaporan insiden.
a.Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk
memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan pasien.