Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ramjas Tuasalamony 

Nim : 1420119058

Jawaban:

1)Apa keselamatan pasien itu ?

.Menurut Vincent (2008), keselamatan pasien didefinisikan sebagai penghindaran,


pencegahan dan perbaikan dari hasil tindakan yang buruk atau injuri yang berasal dari
proses  perawatan kesehatan.

dan adapula pengertian dari sumber yang lain ,yang menyatakan bahwa  keselamatan pasien
merupakan suatu sistem atau rangkaian usaha yang membuat asuhan pasien lebih aman dan nyaman
meliputi asesmen risiko,identifikasi dan pengelolaan risiko pasien ,dan yang lebih penting adalah
mengacu pada tindakan yang harus diambil untuk keselamatan dan kesehatan pasien .

2).Mengapa Keselamatan Pasien Relevan dengan Pelayanan Kesehatan?

Keselamatan pasien dan kualitas pasien adalah jantung dari penyampaian layanan

kesehatan. Untuk setiap pasien, yang merawat, anggota keluarga dan profesional kesehatan,

keselamatan sangat penting untuk penegakan diagnosa, tindakan kesehatan dan perawatan.

Dokter, perawat dan semua orang yang bekerja di sistem kesehatan berkomitmen untuk

merawat, membantu, menghibur dan merawat pasien dan memiliki keunggulan dalam

penyediaan layanan kesehatan untuk semua orang yang membutuhkannya. Telah ada

investigasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir dalam peningkatan layanan,

peningkatan kapasitas sistem, perekrutan profesional yang sangat terlatih dan penyediaan

teknologi dan perawatan baru. Namun sistem kesehatan di seluruh dunia, menghadapi

tantangan dalam menangani praktik yang tidak aman, profesional layanan kesehatan yang

tidak kompeten, tata pemerintahan yang buruk dalam pemberian layanan kesehatan,

kesalahan dalam diagnosis dan perawatan dan ketidakpatuhan terhadap standar (Commission
on Patient Safety & Quality Assurance, 2008).

3).Jelaskan sejarah awal mula adanya keselamatan pasien?

Gerakan keselamatan pasien sebagai sebuah revolusi sosial dalam praktek kedokteran dan rumah sakit
adalah kenyataan yang harus dihadapi para dokter dan organisasi profesi. Meskipun gerakan
keselamatan pasien yang berawal di Amerika muncul sebagai sebuah keterpaksaan karena tekanan
publik, namun gerakan ini merupakan gerakan yang mengandung nilai mortalitas.Pada akhirnya,
gerakan selamatan pasien adalah sebuah kewajiban. Menerima keselamatan pasien sebagai nilai baru
dalam budaya organisasi berarti setiap dokter dan petugas kesehatan lainnya serta organisasi profesi
harus berani berubah dari blamming culture menjadi safety culture.Pada tahun 2001 The NPSA (National
Patien Safety Agency) merbitkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien dapat membantu penerapan
program keselamatan pasien di tingkat institusi layanan kesehatan sebagai daftar tilik dan acuan dalam
membantu merencanakan kegiatan serta mengukur keberhasilan penerapan program.Kini gerakan
keselamatan pasien telah menggema ke seluruh dunia dan telah ditindaklanjuti, khususnya oleh Negara-
negara maju dengan membentuk bagai organisasi yang bertujuan untuk menurunkan angka kejadian
kesalahan medis (medical error).Penerapan program keselamatan pasien di Indonesia juga masih relatif
baru. Sekarang ini, PERSI bersama Departemen Kesehatan sedang gencar berkampanye mengenai
program keselamatan pasien dan akhirnya terdeklarasi pada tanggal 21 Agustus 2005.

4).jelaskan  model keselamatan pasien? 

model keselamatan pasien yang baik telah dibangun, Vincent (2010) mencari model pendekatan yang
sederhana, sepenuhnya sesuai dengan materi pelajaran, dan kompatibel dengan model yang ada

Vincent (2010) menawarkan model sederhana berikut untuk melihat keselamatan pasien. Ini
membagi sistem perawatan kesehatan menjadi empat domain: 

1. Mereka yang bekerja di bidang kesehatan

2. Mereka yang mendapat perawatan kesehatan atau memiliki saham dalam


ketersediaannya 

3. Infrastruktur sistem untuk intervensi terapeutik (proses pemberian layanan kesehatan)

4. Metode umpan balik dan perbaikan terus menerus

5).jelaskan standar keselamatan pasien?

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu :


1.Hak pasien

Standarnya adalah pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan tedrjadinya

insiden.

Kriterianya adalah terdiri dari :

a. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan

b. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan

2.Mendidik pasien dan keluarga 

Standarnya adalah fasilitas pelayanan kesehatan harus mendidik pasien dan keluarganya tentang
kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan
pasien dan keluarga dapat:

a. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur


b. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti

d. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan


e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan fasilitas pelayanan kesehatan
f.Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 

g. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

3.Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standarnya 

Merupakan fasilitas pelayanan kesehatan menjamin keselamatan pasien dalam  kesinambungan


pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit  pelayanan.

4.Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien 

Standarnya adalah fasilitas pelayanan kesehatan harus mendesain proses baru atau  Memperbaiki
proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara
intensif insiden, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien.
5.Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 

Standarnya adalah terdiri dari :


a.Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien  secara terintegrasi
dalam organisasi melalui penerapan “Tujuh Langkah Menuju  Keselamatan Pasien“. 

b.Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko  keselamatan pasien


dan program menekan atau mengurangi insiden. 

c.Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit  dan individu berkaitan
dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien. 

d.Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji,  dan meningkatkan
kinerja fasilitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan  keselamatan pasien. 

e.Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan  kinerja fasilitas


pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien

6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien


Standarnyaa terdiri dari : 

a. Fasilitas pelayanan kesehatan terutama rumah sakit memiliki proses pendidikan,


pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan  keselamatan pasien
secara jelas. 

b. Fasilitas pelayanan kesehatan terutama rumah sakit menyelenggarakan pendidikan


dan Pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi  staf serta
mendukung pendekatan interdisipliner dalam pelayanan pasien. 

Kriterianya adalah terdiri dari :

a. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan terutama rumah sakit harus memiliki program
pendidikan, pelatihan dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien  sesuai
dengan tugasnya masing-masing.
b. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan terutama rumah sakit harus mengintegrasikan topik
keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in- service training dan memberi pedoman yang jelas tentang
pelaporan insiden. 

c. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama


kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan kolaboratif dalam rangka
melayani pasien. 

7.Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien. 

Standarnya adalah terdiri dari :

a. Fasilitas pelayanan kesehatan merencanakan dan mendesain proses manajemen


informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal. 

b. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat

Kriterianya adalah terdiri dari :

a.Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk
memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan pasien. 

b. Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi


manajemen informasi yang ada

Anda mungkin juga menyukai