Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dwinta Kinanti

NIM : 121811008

Prodi : S1 Keperawatan Tingkat III

MK:

1. Berapa angka kematian ibu dan bayi secara (Global, Regional, Indonesia dan
Kepri), analisis perbandingan masing- masing area (wilayah) dan susun kesimpulan
berdasarkan data yang ada
Jawab :
Angka kematian ibu dan bayi
a. Secara global dan indonesia
Setiap hari, 830 ibu di dunia (di Indonesia 38 ibu, berdasarkan AKI 305) meninggal
akibat penyakit/komplikasi terkait kehamilan dan persalinan (Sumber: Key facts.)

b. Secara regional
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari pertama
kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi menurut WHO (World
Health Organization) (2015) pada negara ASEAN (Association of South East Asia
Nations) seperti di Singapura 3 per 1000 kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per 1000
kelahiran hidup, Thailan 17 per 1000 kelahiran hidup, Vietnam 18 per 1000 kelahiran
hidup, dan Indonesia 27 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi di Indonesia
masih tinggi dari negara ASEAN lainnya, jika dibandingkan dengan target dari MDGs
(Millenium Development Goals) tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup.

c. Secara kepri
Angka kematian bayi neotal 254 dan post neotal 45 jadi total kematian bayi di provinsi
kepri 299. Upaya penurunan AKI dan AKB ditunjang dengan pelaksanaan antenatal yang
berkualitas dan terpadu, kelas ibu hamil, persalinan yang aman serta pemantauan kasus
kematian ibu dan bayi yang akurat sehingga dapat menggambarkan penyebab kematian
yang nantinya bisa menjadi bahan pembelajaran.
Sebagian besar (60-80%) kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan saat
melahirkan, persalinan macet, sepsis, tekanan darah tinggi pada kehamilan dan
komplikasi dari aborsi.Komplikasi kehamilan/persalinan atau yang menyebabkan
kematian ibu tak bisa diperkirakan sebelumnya, dan sering terjadi beberapa jam atau hari
setelah persalinan

Kesimpulan dari data diatas adalah :


Anak-anak menhadapi resiko kematian pada bulan pertama kehidupan terutama jika
kelahiran terjadi premature atau berat lahir rendah, mengalami komplikasi saat kelahiran
memiliki gangguan bawaan atau terinfeksi penyakit. Kematian ini terjadi pada hari
pertama dan hamper tiga perempatnya terjadi pada pecan pertama kehidupan kelahiran
yang dibantu oleh tenaga persalinan.

2. Berapa angka kelahiran bayi secara (Global, Regional/Asean, Indonesia dan Kepri),
analisis perbandingan masing- masing area (wilayah) dan susun kesimpulan
berdasarkan data yang ada
Angka kelahiran bayi
a. Secara Global
Menurut perkiraan UNICEF, 13.020 bayi akan lahir pada hari pertama tahun baru 2020.

b. Indonesia
Angka kelahiran bayi di Indonesia adalah Indonesia — 13.020

c. Kepri
Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H. Isdianto mengatakan, sejauh ini Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepri berhasil menjalankan
tugasnya dengan dibuktikan berhasil menekan penurunan angka kelahiran dari 2,5 persen
menjadi 2,3 persen pada tahun 2017.

Kesimpulan dari data diatas adalah :


Dari data diatas dapat disimpulkan semakin baik penanganan dari fasilitas medis akan
semakin besar keselamatan pada ibu melahirkan

3. Angka imigrasi negara mana yang terbesar di Indonesia, kaji penyebab tingginya
angka imigrasi di Indonesia dan dampaknya (sosial, ekonomi dan pertahanan dan
keamanan negara Indonesia)
Jawab :

Berdasarkan data tabel tersebut, saat ini Indonesia menduduki urutan keempat jumlah
penduduk terbesar di dunia.
Penyebab kepadatan penduduk di suatu wilayah lebih tinggi dari wilayah lain, terutama
faktor keadaan alam dan faktor sosial ekonomi, seperti:
1) Lahan pertaniannya subur dan atau teknologinya pertaniannya sangat mendukung
2) Memiliki pusat pemerintahan
3) Memiliki pusat kegiatan perekonomian ( industri dan perdagangan )
4) Memiliki kelengkapan sarana serta prasarana transportasi dan komunikasi
5) Fasilitas umumnya lebih memadai, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan,olahraga,
rekreasi, kesenian, dan lain sebagainya

4. Piramida penduduk merupakan salah satu bentuk penyajian penduduk berdasar


umur dan jenis kelamin, buatlah perbandingan dan analisis kondisi penduduk di
suatu negara berdasar bentuk piramida pada negara maju dan berkembang
Jawab :
A. Piramida Ekspansif

Piramida ekspansif memiliki bentuk yang besar pada bagian bawah dan semakin kecil ke
bagian puncak. Piramida ini dikenal juga dengan istilah piramida segitiga, kerucut, limas,
atau piramida penduduk muda.
Piramida ekspansif menunjukkan penduduk di suatu wilayah berada dalam keadaan
tumbuh. Piramida seperti ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia muda lebih
besar. Berarti, angka kelahiran tinggi, dan tingkat kematian bayi rendah. Negara dengan
piramida ekspansif memiliki pertumbuhan penduduk yang cepat. Biasanya dijumpai di
negara-negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Mesir, Nigeria, India,
dan Brazil.

B. Piramida stasioner

Piramida stasioner memiliki bentuk seperti granat atau sarang tawon. Bentuk piramida ini
menunjukkan jumlah penduduk usia muda hampir seimbang dengan penduduk usia tua.
Umumnya disebabkan karena tingkat kelahiran dan kematian rendah. Sehingga jumlah
dan pertumbuhan penduduknya relatif tetap. Piramida ini bisa ditemukan di Amerika
Serikat dan Inggris.

C. Piramida Konstruktif
Piramida konstruktif memiliki bentuk seperti batu nisan. Piramida konstruktif terjadi
akibat angka kelahiran menurun dengan cepat dan tingkat kematian rendah. Piramida
penduduk ini menunjukkan jumlah penduduk usia dewasa cukup banyak
dibandingkan jumlah penduduk mida. Banyak negara maju yang memiliki bentuk
piramida ini seperti Amerika Serikat, Swedia, Jerman, dan Jepang.

Bahan Rujukan :
BPS (Badan Pusat Statistik)
WHO
Kemenkes/ Dinkes

Anda mungkin juga menyukai