Isi Komunitas PJBL 1
Isi Komunitas PJBL 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di
masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan
upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu
dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan
yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak
yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan
banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehatan
anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,
gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat
pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar
tersebut membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena
itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat
tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah,
salah satunya melalui UKS.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan usaha kesehatan sekolah (UKS)?
5. Apa saja masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha
kesehatan sekolah (UKS)?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
a. Pengertian
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak
didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha
kesehatan di sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar
anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang
benar, mengobati luka, merawat kuku, dan juga memperoleh pendidikan
seks yang sehat (Prasasti, 2008)
Ada beberapa jenis kegiatan UKS dan jenis kegiatan UKS disini
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan UKS, dan TRIAS UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan lingkungan sekolah yang sehat. Bagian-bagian jenis kegiatan
tersebut termasuk dalam program kegiatan UKS sebagai berikut :
a. Pengelolaan UKS
1. Pembentukan Tim Pelaksana UKS
2. Terlibatnya unsure guru dan petugas puskesmas
3. Penyusunan program kerja UKS
4. Pengawasan pelaksanaan 7K
5. Laporan pembinaan dari Puskesmas
6. Penyuluhan tentang UKS
7. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana Program kerja
8. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan
9. Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS
10. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS
b. Trias UKS
a. Pendidikan kesehatan
1. Pelaksanaan pemeriksaan berkala
2. Pelaksanaan pemeriksaan rutin
3. Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
4. Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
5. Pengadaan alat peraga
6. Pelaksanaan dokter kecil
7. Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
8. Pengadaan alat peraga UKS
9. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan
10. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas
b. Pelayanan kesehatan
1. Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)
2. Pelaksanaan imunisasi
3. Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit
4. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
5. Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan
6. Pengadaan rujukan ke puskesmas
c. Lingkungan sekolah sehat
1. Pengadaan ruang/sudut UKS
2. Pembinaan kantin sekolah
3. Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
4. Pengadaan tempat pembuanagn air limbah yang memenuhi syarat
5. Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa
Upaya peningkatan kesehatan disekolah melalui kegiatan yang
dilaksanakan melalui masyarakat disekolah dipandang lebih efektif
dibanding kegiatan lain yang dilakukan dalam masyarakat umum.
Menurut Soenaryo (2002: 2 ) program UKS sangat efektif karena:
1. Sekolah Dasar sebagai masyarakat sekolah, mempunyai
komunitas peserta didik yang sangat besar.
2. Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas
seluruh pelosok tanah air.
3. Anak anak usia SD sangat peka terhadap perubahan dan
pembaharuan, bahkan anak anak mempunyai sifat yang
menyampaikan apa yang dia terima dan diperoleh dari orang lain.
4. Di pandang dari pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa
depan pelaksanaan UKS di sekolah dasar sangat ekonomis.
a. Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan
Community as partner meliputi : data inti komunitas dan subsystem. A.
Data inti komunitas, terdiri dari:
1. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data
Monografi SDN Wonokromo IV Surabaya untuk usia 6 – 12 tahun +
123 siswa, jumlah anak sekolah menurut jenis kelamin dan golongan
umur tergambar pada grafik di bawah ini.
Diagram 1 : Karakteristik anak sekolah Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
di SDN Wonokromo IV Surabaya bulan November tahun 2012
30
25
20
15 Perempuan
10 Laki-laki
5
0
6 - 7 tahun 8 - 9 tahun 10 - 11 12 tahun
tahun
Islam
96.9 %
Data subsystem
1. Lingkungan Fisik
Inpeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat
dengan jalan raya. Kebersihan lingkungan sekolah
musik dan
kegiatan keagamaan seperti pengajian.
bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang
membiasakan tidak menggosok gigi sebelum tidur sehingga
kebiasaan ini diikuti oleh anak usia sekolah
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Perm en Coklat Snack
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
50
40
30
20
10
0
Sering Jarang Tidak Pernah
Perlu
99.0 %
Data Masalah
1. Lingkungan fisik : - Defisit kebersihan
- Adanya kebiasaan pada lingkungan diri dengan agregat
anak usia sekolah yang kurang baik anak usia sekolah
bagi perkembangan anak yaitu orang
tua dan lingkungan anak yang
membiasakan tidak menggosok gigi
sebelum tidur sehingga kebiasaan ini
diikutioleh anak usia sekolah
2. Keamanan dan transportasi :
a. Kebiasaan jajan sembarangan - Resiko terjadinya
- 80% anak usia sekolah memiliki kejadian karies gigi
kebiasaan jajan sembarangan agregat anak usia
- Mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah
sekolah adalah permen sebanyak 50
anak (40,6%)
- 45 murid yang bermasalah pada gigi
dengan persentase 36.5%
b. Kebiasaan menggosok gigi sebelum
tidur
- 75% anak usia sekolah tidak
menggosok gigi sebelum tidur
- Alasan tidak menggosok gigi karna
tidak disuruh oleh
- orang tuanya (48.7%)
3. Komunikasi
a. Kebiasaan formal
Anak mengetahui mengenai informasi
tentang gosok gigi sebelum tidur - Resiko
bersumber dari media khususnya penyalahgunaan
televisi tentang iklan pasta gigi sebesar media cetak
45% elektronik pada anak
untuk memperoleh
b. Komunikasi informal informasi yang tidak
- Sebesar 60% anak sekolah jarang sesuai dengan
diskusi dengan orang tuanya untukm perkembanganya
menyelesaikan masalah
- Sebesar 99% anak usia sekolah
menganggap perlu peran ortu untuk
mengatasi masalah anak
- Ketidakefektifan
komunikasi anak
dengan orangtua
b. Diagnosa Keperawatan Komunitas
a. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan
pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik
b. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah
b/d kebiasaan anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur
sebesar 75%, mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah permen
sebanyak 50 anak (40,6 %), 45 murid yang
bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 % dan sebesar 48.7%
anak usia sekolah beralasan tidak menggosok gigi karena tidak
disuruh oleh orang tuanya
c. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk
memperoleh informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya
b/d sumber informasi yang digunakan anak untuk mengetahui
informasi tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media
khusunya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%
d. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang
diskusi dengan orang tua untuk menyelesaikan masalah sebesar 60%
dan perlunya peran ortu untuk mengatasi masalah anak sebesar 99%.
Perencanaan
a. Prioritas masalah
3 : tinggi 3 : tinggi
Risiko penyalahgunaan 2 1 1 4
media cetak dan elektronik
pada anak untuk
memperoleh informasi yang
tidak sesuai dengan
perkembangannya
Ketidakefektifan 2 1 2 5
komunikasi anak dengan
orang tua
Kesimpulan : masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah risiko kejadian karies
gigi pada agregat anak usia sekolah dan yang akan dijadikan implementasi adalah
upaya preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya kejadian karies gigi pada
agregat anak usia sekolah di SDN IV Wonokromo Kelurahan Wonokromo Surabaya.
c. Intervensi Keperawatan
- Agregat
anak usia baik dan benar
sekolahme pada kelompok
ndapatkan anak usia
pengetahu sekolah
an yang
4. Beri
cukup
kesempatan
tentang pe
padakelompok
ncegahan
anak
masalahka
usiasekolah
ries gigi
untuk
bersamasama
mempraktikan
cara menggosok
gigi dengan baik
dan benar
- Kepala
sekolah, guru,
dan petugas
UKS SDN IV
Wonokromo
Surabaya
-
Kelompok anak
usia sekolah di
SDN IV
Wonokromo
Surabaya
- Komunikasi
dan informasi
- Ceramah dan
diskusi
- Edukasi dan
demonstrasi 3
Desember 2012
SDN IV
Wonokromo
Surabaya 29
5. Lakukan
kerjasama
dengan
puskesmas
setempat untuk
melakukan
monitoring
terhadap
kelompok anak
usia sekolah di
SDN
IVWonokromo
Surabaya
d. Implementasi
PENUTUP
a. Kesimpulan
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama.Untuk meningkatkan kesadaran
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan
prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan
istilah tiga program pokok (trias) UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang
paling utama yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah
satu fungsi peran perawat sekolah yaitu memberikan pelayanan serta
meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan
kepada semua populasi yang ada di sekolah.
b. Saran
Saat ini fungsi UKS di sekolah terutama sekolah dasar belumlah
maksimal. Diharapkan dengan adanya pengetahuan tentang UKS agar mampu
menciptakan pribadi siswa yang sehat sehingga siswa dapat mengoptimalkan
proses belajar mereka.
DAFTAR PUSTAKA