Anda di halaman 1dari 3

Analisis Paradigma pada Kurikulum 2013

Nama: Risa Tujuan: menganalisis perubahan paradigma


yang diusung dalam Kurikulum 2013 dan
Kurnia
alasannya dalam mendukung pengembangan
Agung KBTT

Kelompok: 3

Analisislah ke-13 macam perubahan paradigma yang diusung dalam Kurikulum 2013
(Permendikbud No.22 tahun 2016), kemukakan mengapa paradigma baru tersebut dapat
mengakomodir pengembangan keterampilan BTT atau HOTS.

Alasan deskriptif mengapa dapat


No. Paradigma baru atau yang dituju
mengembangkan KBTT

1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta Siswa bisa menkonstruk pengetahuan
didik mencari tahu; sendiri. Dalam hal ini siswa akan berusaha
dengan berfikir untuk memecahkan masalah
tersebut.

2. dari guru sebagai satu-satunya sumber Siswa lebih aktif, kreatif, dan mandiri untuk
belajar menjadi belajar berbasis aneka mencari sumber belajar. Dahulu
sumber belajar; pembelajaran hanya mengharapkan
pembelajaran dari guru kemudian anak akan
berusaha berfikir untuk mencari dari
berbagai sumber.

3. dari pendekatan tekstual menuju proses Siswa tidak hanya mendapatkan ilmu dari
sebagai penguatan penggunaan pendekatan teori buku teks tetapi langsung dari hasil
ilmiah; proses berfikir, pengalaman, dan
pengamatan.

4. dari pembelajaran berbasis konten menuju Guru bukan mengajarkan materi, materi
pembelajaran berbasis kompetensi; hanya sebagai alat. Yang utama adalah
kompetensi. Siswa tidak lagi didikte dan
dipaksa untuk menguasai seluruh materi
tetapi disesuaikan dengan kompetensi yang
dibutuhkan.
5. dari pembelajaran parsial menuju Siswa diajak untuk melihat suatu peristiwa
pembelajaran terpadu; atau keadaan kemudian ditelaah ke dalam
konsep atau pembelajaran secara terpadu
(dari berbagai konsep pengetahuan).
Alasan deskriptif mengapa dapat
No. Paradigma baru atau yang dituju
mengembangkan KBTT

6. dari pembelajaran yang menekankan Siswa lebih kreatif dalam mengemukakan


jawaban tunggal menuju pembelajaran ide (jawaban). Siswa diberikan
dengan jawaban yang kebenarannya multi pengembangan soal terbuka sehingga siswa
dimensi; bisa menjawab dengan berbagai jawaban
yang benar tidak seperti dahulu dengan soal
tertutup yang hanya satu jawaban saja.
7. dari pembelajaran verbalisme menuju Siswa dapat belajar secara bermakna.
keterampilan aplikatif; Pembelajaran HOTS dikembangkan dengan
penerapan/dihubungkan pada kehidupan
sehari-hari melalui pengamatan tidak hanya
dengan metode ceramah saja.

8. peningkatan dan keseimbangan antara Pembelajaran HOTS menyeimbangkan


keterampilan fisikal (hardskills) dan antara kemampuan hardskills berupa
keterampilan mental (softskills); pengembangan kemampuan yang dimiliki
dan softskills berupa pengembangan
kemampuan bekerja sama, toleransi, cinta
tanah air. Sehingga akan terlahir generasi
yang kuat dan cerdas.

9. pembelajaran yang mengutamakan Melalui pembelajaran HOTS siswa diarahkan


pembudayaan dan pemberdayaan peserta untuk belajar dimana saja, kapan saja, dan
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; dengan siapa saja yang ada di sekitarnya.

10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai Dalam pembelajaran HOTS guru harus bisa
dengan memberi keteladanan (ing ngarso memberi teladan, membangun kemauan,
sung tulodo), membangun kemauan (ing mendorong peserta didik untuk kreatif
madyo mangun karso), dan mengembangkan dengan aktivitas nyata tidak hanya melalui
kreativitas peserta didik dalam proses ceramah pembelajaran.
pembelajaran (tut wuri handayani);

11. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di Dalam pembelajaran HOTS siswa diarahkan
sekolah, dan di masyarakat; untuk belajar dari lingkungan sekitar
mereka.

12. pembelajaran yang menerapkan prinsip Melalui pembelajaran HOTS siswa diarahkan
bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja untuk belajar dimana saja, kapan saja, dan
adalah peserta didik, dan di mana saja adalah dengan siapa saja yang ada di sekitarnya.
kelas; Untuk meneladani (berperan sebagi siswa)
dan memberi teladan yang baik bagi orang
lain (berperan sebagai guru).
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan Dapat mengembangkan anak untuk berpikir
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi kreatif, analitis, kritis. Melalui pembelajaran
Alasan deskriptif mengapa dapat
No. Paradigma baru atau yang dituju
mengembangkan KBTT
dan efektivitas pembelajaran; dan Pengakuan HOTS siswa dibiasakan / dikenalkan dengan
atas perbedaan individual dan latar belakang teknologi informasi untuk melihat dunia ini
budaya peserta didik. lebih luas, karena dengan teknologi kita bisa
melihat dunia ini seluruhnya.

Anda mungkin juga menyukai