Anda di halaman 1dari 13

Nama : Wahyu Afrijal

Nim : 2021401020
Semester : 2 (Dua)
Jurusan :Teknik Mesin
Mata Pelajaran : Metrologi industri dan Quality Control
Dosen : Asrul, S.T., M.T.
TUGAS
SOAL
1.Sebutkan Alat-alat ukur listrik dan tekanan carikan gambarnya kemudian nama bagian
kompenen nya dan cara pembacaan pengukurannnya gimana
2.Sebutkan satuan satuan yang dipakai dalam pengukuran listrik dan tekanan
3.Masing masing orang membuatkan penjelasan alat ukur tertentu dalam video
JAWAB
Alat ukur Listrik:
1.Ampremeter
2.Ohm Meter
3.voltmeter
4.Wattmeter
5.Multimeter
6.Megger
7.KWH meter
8.OsciIloscope (Osiloskop)

Alat ukur tekanan:


1.Pressure Gauge
2. Differential Pressure Transmitter
1.. Ampremeter

Cara penggunaanya:
1.Sambungkan Amperemeter AC dengan konduktor yang telah dipotong sebelumnya.
2.Lalu, cermati jarum yang mengarah ke angka yang terdapat pada Amperemeter AC.
3.Pahami karakteristik Amperemeter AC untuk memperoleh besaran arus listrik yang tepat.
4.Hitung arus listrik. Caranya cukup dengan mengalikan angka yang telah ditunjuk serta
angka dalam skala maksimum untuk mengetahui hasilnya
2.Ohm Meter :

Cara penggunaanya :
1.Putuskan sambungan sepenuhnya dan/atau matikan semua daya ke rangkaian yang diuji.
2.Pilih ohmmeter yang sesuai dengan kebutuhan.
3.Cek ohmmeter untuk melihat kondisi baterainya
4.Masukkan timah penguji ke soket meteran.
5.Atur meteran ke angka nol jika perangkat dilengkapi dengan kenop putar.
6.Pilih rangkaian atau perangkat elektronik yang ingin diuji
7.Sentuhkan satu probe ke salah satu ujung rangkaian listrik, dan probe satu lagi ke ujung
lainnya, dan catat hasil pengukuran pada perangkat
8.Isolasikan komponen dalam rangkaian listrik terhubung kabel untuk mengujinya satu per
satu.
9.Baca resistansi di kabel atau cabang rangkaian untuk melihat apakah ada korslet atau
kerusakan terbuka dalam rangkaian.
10.Matikan ohmmeter ketika tidak digunakan
3.Voltmeter

Komponennya:
1.Batas ukur maksimum dan minimum,
2.Set-up untuk mengatur fungsi,
3.jarum penunjuk,
4.Terminal kutub positif dan kutub negatif.
5.Skala tinggi dan Rendah dari tegangan listrik terukur.
Cara penggunaanya:
1.Rangkaikan komponen listrik yang potensialnya beda secara paralel.
2.Selanjutnya, sesuaikan rangkaian arus listrik yang searah pada tiap kutub di voltmeter.
3.Perhatikan bahwa pada kutub positif maupun negatif terdapat potensial berbeda, serta
potensial tergolong tinggi.
4.Jangan lupa untuk selalu memeriksa kabel merah, biru, dan hitam. Supaya nantinya tidak
terjadi penyimpangan arus ke arah kiri. Apabila penyimpangan terjadi, artina pemasangan
tidak benar dan terbalik. Tetapi keadaan seperti ini bukanlah masalah jika terjadi pada
rangkaian arus listrik bolak-balik.
4.Wattmeter:

Cara penggunaanya:
1.Hubungkan kabel In Put (POWER SOURCE) ke terminal WATT & 10 A.
2.Hubungkan kabel Out Put (LOAD) ke terminal COM & V.
3.Geser tombol ke posisi ON untuk menghidupkan Wattmeter digital.
4. tekan tombol PILIHAN untuk mengukur daya yang diinginkan. Pilihan Watt 1 untuk daya
2.000 Watt dan Watt 2 untuk daya 6.000 hingga X10 Watt.
5.Pilih WATT ZERO ADJUST di pengaturan untuk membuat tampilan layar berangka nol.
6.Hubungkan kabel In Put ke setop kontak agar LOAD bekerja.
7.Jika menggunakan Watt 1, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya pada LOAD.
Jika menggunakan Watt 2, tampilan layar Wattmeter adalah hasil ukur daya yang sudah
dikalikan 10.
Jika sudah selesai digunakan, matikan Wattmeter dengan menggeser tombol ke posisi OFF.

5.Multimeter:

Cara mengkalibrasi :
1.Hidupkan terlebih dahulu multimeter
2.Arahkan range switch ke besaran Ohm dengan skala 1kΩ
3.Hubungkan terminal positif dan negatif sesuaikan jarum pada multitester hingga tepat
berada di angka
4.Setelah tepat berada pada angka 0, lepaskan kembali terminal positif dan negatif multitester
5.Multi tester siap digunakan
Cara menggunakan:
A. Cara menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan DC
1. Atur Selektor pada posisi DCV.
2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika
tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi
tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
4. Hubungkan secara parallel multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna
merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik(-) tidak boleh terbalik.
5. Baca hasil ukur pada multimeter sesuai dengan skala yang telah di gunakan tadi
B. Cara mengunakan multimeter untuk mengukur tegangan AC
1. Atur Selektor pada posisi ACV.
2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika
tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya
4. Hubungkan secara paralel probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek.
Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
5. Baca hasil ukur pada multimeter sesuai dengan skala yang digunakan.

C. Cara mengunakan multimeter untuk mengukur kuat arus DC


1. Atur Selektor pada posisi DCA.
2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang
di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.
3. Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter
karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter
sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu.
4. Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan AC,
karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang
akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung.
5. Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada
input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.
6. Baca hasil ukur pada multimeter.

D. Cara mengunakan multimeter untuk mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap
1. Atur Selektor pada posisi Ohm
2. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.
3. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum
nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur.
4. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor
5. Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai
yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor
6.Megger:

Cara penggunaanya:
1.Check Batere apakah dalam kondisi baik.
2. Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat berimpit
dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur.
3. Lakukan elektrikal zero check:
Pasang kabel test pada megger terminal (1) dan (3), serta hubung singkatkan ujung yang lain.
Letakkan saklar pemilih (8) di posisi 500.
Letakkan saklar pemilih skala (7) pada posisi skala 1.
On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka nol, bila tidak tepat
atur pointer (11). Bila dengan pengaturan pointer tidak berhasil (penunjukan tidak mencapai
nol) periksa / ganti batere.
Off-kan megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero.
4. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur .
5. Pilih tegangan ukur melalui saklar (8) sesuai tegangan kerja alat yang diukur.
6. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya
Bila skala 1 hasil ukur menunjuk, pindahkan ke pemilih skala 2, bila hasilnya sama
pindahkan ke skala 3, dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan ( 0,5 – 1 menit)
atau jarum penunjuk tidak bergerak lagi.

7.KWH meter

Cara penggunaanya:
1.Komponen utama: coil arus, coil tegangan, piringan putar, register
2.Coil arus terkoneksi secara seri dengan beban yang akan membentuk gaya elektromagnet
3.Coil tegangan terkoneksi secara paralel dengan beban yang akan membentuk gaya
elektromagnet
R.Gaya elektromagnet dari kedua coil akan menghasilkan gaya gerak yang memutar piringan
5.Putaran piringan akan menggerakkan register yang menunjukkan pemakaian daya listrik
8.Osiloskop:

Cara penggunaanya:
1.Komponen utama Osiloskop yaitu tabung sinar katoda ( CRT ). Prinsip kerja tabung sinar
katoda yaitu Elektron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang dilapisi
oleh zat yang bersifat flourecent.
2.Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda. Arah gerak elektron ini bisa dipengaruhi oleh
medan listrik dan medan magnetik.
3.Umumnya, Osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk mempengaruhi
gerak elektron kearah anoda.
4.Medan listrik dihasilkan oleh lempeng kapasitor yang dipasang secara vertikal, maka akan
terbentuk garis lurus vertikal dinding gambar.
5.Kemudian, kalo pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodik, maka elektron yang
pada mulanya bergerak secara vertikal, kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap.
Jadi, pada gambar terbentuk grafik sinusoidal.
Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik (super posisi) yang
berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran harmonik baru
berfrekuensi sama dengan amplitudo dan fase tergantung pada amplitudo dan frekuensi setiap
bagian getaran harmonik tersebut.
Hal itu berdasarkan metode penambahan trigonometri atau lebih sederhananya lagi dengan
memakai bilangan kompleks.
Kalau 2 getaran harmonik super posisi yang beda, frekuensi terjadi getaran yang gak lagi
periodik.
Basis waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri kekananmelalui
permukaan layar.
Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan ke Y atau masukan vertikal osiloskop,
menggerakkan bintik keatas dan kebawah sesuai dengan nilai tegangan yang dimasukkan.
Lalu, bintik tersebut menghasilkan jejak berkas gambar pada layar yang menunjukkan variasi
tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu.
Kalo tegangan masukan berkurang dengan laju yang cukup pesat, gambar akan kelihatan
sebagai sebuah pola yang diam pada layar

1.Pressure Gauge:
Prinsip kerja alat pengukur tekanan didasarkan pada hukum Hooke, yang menyatakan bahwa
gaya yang diperlukan untuk memperluas atau mengompres skala pegas secara linier berkaitan
dengan jarak ekstensi atau kompresi. Ada tekanan dalam dan tekanan luar. Jadi, ketika
tekanan diterapkan pada permukaan benda, itu lebih kepada sisi dalam karena area
tekanannya lebih kecil. Pressure Gauge Bourdon banyak digunakan di seluruh industri, dan
mereka bekerja berdasarkan prinsip ini.

2.Differential Pressure Transmitter:

Cara penggunaanya:
− Batang pemuntir dari detektor (bagian perasa) disambungkan dengan pengimbang
utama dari bagian pengirim, sehingga pergerakan dari batang pemuntir menghasilkan
pergerakan pada pengimbang utama.
− Pergerakan dari pengimbang utama mengubah jarak antara kedua ferrite dari detektor
bagian pengirim.
− Berubahnya jarak antara kedua ferrite menghasilkan perubahan pada induktansi dari
pick-up coil.
− Perubahan induktansi pick-up coil menghasilkan perubahan pada output osilator dari
kesatuan ODP.
− Perubahan pada output osilator menghasilkan perubahan pada nilai arus listrik yang
keluar dari transmitter. Dengan demikian perubahan pada variable proses yang
dirasakan oleh detektor pada bagian perasa dapat menghasilkan perubahan pada nilai
arus listrik yang keluar dari bagian pengirim.
− Sebagian dari output osilator dikirim ke kesatuan magnet sehingga akan terjadi gaya
tolak menolak pada kesatuan magnet. Gaya tolak menolak pada kesatuan magnet
akhirnya akan menghasilkan pergerakan pada penghubung kedua.

Satuan satuan yang dipakai dalam pengukuran listrik :


1.Joule (J) Joule adalah satuan dasar untuk kerja atau energi yang didefinisikan sebagai 1
Newton meter (1 Nm). ...
2.Watt (W) Watt adalah banyaknya kerja yang dilakukan per satuan waktu. ...
3.Newton (N) ...
4.Amper (A) ...
5.Volt (V) ...
6.Farad (F
Satuan satuan yang dipakai dalam pengukura. Tekanan:
1.psi (pound per square inch)
2. psf (pound per square foot)
3. mmHg (millimeter of mercury)
4. inHg (inch of mercury)
5.bar
6.atm (atmosphere)
7. N/m^2 (pascal).

Anda mungkin juga menyukai