Daftar isi
[sembunyikan]
Keterangan gambar:
1.atap kendaraan 6.moulding 11.pintu belakang
2.engine hood 7.lampu depan 12.pillar
3.dudukan kaca depan 8.lampu kota/posisi/senja 13.fender belakang
4.fender depan 9.lantai kendaraan 14.bumper belakang
5.grill 10.pintu depan 15.deck lid
13.2. Konstruksi Dalam
Bagian ini terdiri dari komponen-komponen yang ada didalam bodi kendaraan,
penguat-penguat dan panel-panel yang digunakan untuk menguatkan bodi
kendaraan.
Keterangan gambar:
1. Unit lantai bodi
2. Rangka bodi samping
3. Dudukan kaca depan
4. Cowl panel
5. Unit rumah roda depan
6. Bodi dudukan engsel
7. Roof panel
8. Dudukan kaca belakang
9. Dudukan radiator
10. Dash panel
13.3. Lantai (Under Body)
Lantai biasanya terdiri dari beberapa komponen kecil yang dilas secara bersama-
sama menjadi satu unit lantai. Semua panel-panel lantai memiliki penguat pada
bagian bawah. Bentuk dari lantai tidaklah rata, disesuaikan dengan tujuan,
diantaranya, untuk tempat roda, sebagai ruang komponen kendaraan, tempat kaki
penumpang, tempat dudukan komponen bodi yang lain, aspek aerodinamis, aspek
estetika, aspek ergonomi dan lain sebagainya. Pada tipe komposit biasanya rata
dan terpisah dengan chassis, sedangkan pada tipe integral (menyatu
dengan chassis) biasanya tidak rata.
Keterangan gambar:
1. Panel lantai depan
2. Panel penahan landasan belakang
3. Panel lantai belakang
13.4. Engine hood (penutup mesin/ kap mesin)
Engine hood merupakan bagian bodi kendaraan yang menutupi komponen mesin.
Kendaraan yang menggunakan engine hood biasanya berjenis sedan (misalnya
Toyota Camry, Suzuki Swift, Honda Civic, Mitsubishi Lancer dan lain-lain) dan
beberapa kendaraan penumpang (misalnya Toyota Kijang, Suzuki APV, Daihatsu
Taruna, Mitsubishi Kuda dan lainnya). Engine hood ini dipasang ke bodi utama
menggunakan engsel (hinge). Berdasarkan letak engselnya, engine hood
dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Rear hinged (Front Opening Type) yaitu tutup mesin dengan engsel dibelakang,
engine hood dibuka pada bagian depan. Jenis ini yang paling banyak digunakan
pada kendaraan- kendaraan sekarang.
b) Front Hinged (Rear Opening Type) yaitu tutup mesin dengan engsel didepan,
engine hood dibuka pada bagian belakang (sudah jarang digunakan)
Ketika engine hood ditutup, maka akan terkunci. Untuk membuka kunci dilakukan
oleh pengemudi dengan menarik tuas yang ada di ruang kemudi. Sistem pengunci
engine hood tadi dihubungkan dengan kawat kabel yang dapat dioperasikan dari
kursi pengemudi. Setelah pengunci ditarik, kemudian engine hood bisa dibuka
dengan menarik handel yang ada di bawah engine hood tadi.
Konstruksi dari engine hood terdiri dari lembaran plat yang didukung dengan rangka
penguat. Pada jenis kendaraan tertentu, engine hood ada yang memiliki saluran
washer niple (alat untuk menyemprotkan air pada kaca depan kendaraan bila
menghidupkan wiper/ penghapus kaca depan) ataupun lubang-lubang udara
(biasanya untuk menambah suplai udara untuk sistem pembakaran).
Penyetelan engine hood dapat dilakukan dengan menggeser posisi engsel. Perlu
diperhatikan pada saat penyetelan adalah sikap hatihati, jangan sampai merusak
cat kendaraan dan penyetelan celah yang sama terhadap fender samping kiri-kanan
dan cowl (bagian belakang), serta penyetelan pengunci engine hood.
Keterangan gambar :
1. Rangka penguat bagian dalam
2. Hood bagian dalam
3. Hood bagian luar
4. Dudukan dan pengunci hood
5. Dudukan engsel hood
6. Penyangga hood (dapat distel)
7. Sealer
Demi keamanan pada saat melaksanakan perbaikan, sebaiknya digunakan karpet
fender (fender cover) untuk melindungi cat dari goresan.
Apabila oli, grease atau yang sejenisnya menempel, segera hapus dengan
menggunakan kain yang lunak.
Cara melaksanakan pembongkaran komponen, perlu perhatian mengenai saluran
washer pada engine hood, moulding pada engine hood, Biasanya hood moulding
diikat dengan clip atau baut. Bila perlu bisa menggunakan pengungkit atau obeng (-)
yang dilapisi dengan kain agar tidak merusak cat. Cara melepas engine hood dari
kabin dengan melepas engsel (hinge) bagian kanan terlebih dahulu sementara
engsel kiri masih terpasang pada bagian bodi.
Sebagai catatan, untuk menjaga engine hood dan cowl top panel agar jangan
sampai rusak dan sebagai tindakan pengamanan sebelum pekerjaan dilakukan,
diperlukan 2 orang untuk melaksanakan pekerjaan pelepasan engine hood ini.
Sedangkan untuk pemasangan engine hood, perlu memperhatikan jalur kabel yang
dilengkapi pengunci pada engine hood, serta menjepit kabel dengan klip pada bodi
kendaraan agar terlihat rapi dan bisa berfungsi secara maksimal.
Saat melakukan penyetelan engine hood dapat dilakukan dengan memperhatikan
bekas cat pada setiap engsel sebagai panduan pemasangan sebelumnya. Seperti
biasanya, pemasangan dilaksanakan dengan arah kebalikan dari pembongkaran.
Penyetelan depan-belakang dan arah kiri-kanan, dengan cara mengendorkan mur-
mur penyetel engine hood. Sedangkan penyetelan ujung belakang dalam arah ke
atasbawah, dengan cara penyetelan baut-baut penyetel pada bagian
bodi. Penyetelan ujung depan (front end) dengan arah atas-bawah dengan merubah
posisi penyangga hood yang dapat diatur. Setelah engine hood terpasang pada
tempatnya, kemudian kita baru bisa menyetel pengunci engine hood agar bisa tepat
pada posisinya.
Pada saat menutup engine hood, terdapat dua tingkat penutupan. Klik yang
pertama, engine hood belum terkunci, sehingga masih bisa dibuka dari luar
kendaraan (tidak perlu menarik pengunci dari ruang kemudi). Sedangkan klik yang
kedua, menandakan engine hood sudah terkunci dan kalau mau membuka harus
menarik tuas yang ada di ruang kemudi. Pada saat melakukan pemasangan, perlu
dicermati ketepatan pemasangan yaitu dengan melihat celah antara engine hood
dengan fender maupun dengan cowl.
13.5. Fender
Fender atau wing adalah komponen kendaraan yang menutupi roda-roda. Dari
konsep inilah, berarti kendaraan pada umumnya memiliki 4 buah fender pada
masing-masing roda. Namun demikian ada beberapa mobil yang fender belakang
tidak bisa dilepas, sehingga seolah-olah fender hanya bagian depan saja. Fender
melindungi konstruksi suspensi dan melindungi dari kotoran dan lumpur. Fender
depan kendaraan biasanya terpasang pada konstruksi utama dari bodi
menggunakan baut sehingga dapat dilepas. Untuk menambah kekuatan dan
menghindari getaran yang terjadi, biasanya dudukan baut dibuat mati dengan bodi
utama. Fender ini dapat dilakukan penyetelan kedepan atau kebelakang dengan
mengatur lubang posisi baut. Penyetelan tidak bisa dilakukan terhadap fender yang
sudah dipasang permanen dengan menggunakan las. Pada sebagaian kendaraan,
fender depan biasanya dilengkapi lampu samping atau sein, trim, hiasan atau
chrom, sekaligus sebagai pemanis. Sedangkan konstruksi fender bagian belakang
agak berbeda susunannya. Memang ada beberapa kendaraan yang memiliki
fender belakang dapat dilepas, akan tetapi kebanyakan fender belakang
menyatu dengan bodi bagian dalam dengan sistem pengelasan, sehingga
tidak dapat dilepas atau dilakukan penyetelan. Pengelasan dengan bodi
bagian bawah sengaja dilakukan secara penuh, sehingga dapat mencegah kotoran
yang masuk keatas diantara konstruksi luar dan bodi utama. Apabila akan
melakukan perbaikan bodi kendaraan, dengan melepas fender, maka semua
komponen kelistrikan seperti lampu malam atau lampu sein harus dilepas dahulu.
Jika baut-baut pengunci dari fender tertutup oleh komponen yang lain seperti
bumper, front grill, mirror (kaca spion) atau komponen yang lain, maka komponen
tersebut dilepas terlebih dahulu. Sedangkan untuk perbaikan cat, maka skirt
moulding atau dam skirt serta komponen lainnya sebaiknya juga dilepas.
Apabila perbaikan sudah terhadap fender sudah selesai, saat memasang fender
dengan memasang baut-baut pada pojok terlebih dahulu dengan tidak
mengencangkan dahulu. Setelah itu memeriksa clearence (celah) fender dengan
pintu dan engine hood. Setelah celahnya semua sama, baru mengeraskan baut dan
melengkapi baut-baut pengikatnya yang lain. Setelah terpasang, merakit kembali
komponen yang dilepas saat pembongkaran, seperti komponen kelistrikan,
bumper, front grill, mirror (kaca spion) atau komponen yang lain.