Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN MATERNITAS INTRANATAL

Dosen Pengampuh :
NS. Rusmarita, S.Kep., M.Kes., M.Kep

Disusun Oleh :
Rezkia Ananda NPM 20149011026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN - NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL

A. Pengertian
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan, disusul pengeluaaaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Sulaiman
Sastrawinata.2003).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (Janin turi) yang dapat hidup di
dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Proses Persalinan


Faktor yang mempengaruhi proses persalinan adalah sebagai berikut:
1. Teori penurunan hormon progesteron
Progresteron memimbulkan relasasi otot rahim, sebaiknya estrogen meninggikan
korontan otot rahim, selama kehamilah terdaoat keseimbangan antara kadar progrestron
dan estrogen di dalam darah. Tetapi pada akhir kehamilan ladar progresteron menurun
sehingga menimbulkan his.
2. Teori Oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah oleh karena itu yimbul kontraksi otot
rahim.
3. Teori plasenta menjadi tua
Plasenta yang tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progresteron yang
akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini akan menimbulkan hci
4. Teori prostaglandin
Teori prograsldin dihasilkam oleh decitius menimbulkan kontraksi miometium pada
setiap umur kehamilan.
5. Teori distensi rahim
Rahim yang besar dan teregang yang menyebabkan ishemia otot otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi uteri plasenta.
6. Pengaruh janin
Tirpofist dan supra renal janin memegang peranan oleh karena pada anenchepalus
kehamilan sering lama dari biasanya.
7. Teori Iritasi mekanik
Dibelakang serviks terletak ganglion servikalis, bila ganglion ini digeser dan ditahan,
misalnya oleh kepala janin maka akan menimbulkan his.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Proses Persalinan
Faktor yang mempengaruhi proses persalinan adalah sebagai berikut:
1. Passanger (penumpang)
Passanger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interansi
beberapa faktor, yakni ukuran kepala janin., presentasi, letak, sikap, dan posisi janin.
Karena plasenta juga harus melewati jalan akhir, maka plasenta juga dianggap sebagian
bagian passangeryang menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat proses
persalinan pada kehamilan normal (Jumarah et,al.2009).
2. Passangeway (Jalan lahir)
Jalan lahir terdiri pannggul ibu yakni bagian tulang padat. Dasar panggul vagina dan
introitus (lubang luar vagina) lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut menunjang
keluarnya bayi meskipun itu jaringan lunak, tapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam
proses persalinan. Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang
relatif kaku. Oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul perlu diperhatikan sebelum
persalinan dimulai. (Jumarah et,al.2009).
3. Power (Kekuatan)
Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his kontrasi otot-otot perut,
kontraksi diafragma fan aksi dari ligamen. Kekuatan primer yang diperkukan dalam
persalinan adalah his yaitu kontraksi otot-otot rahim sedangkan sebagai kekuatan
sekundernya adalah tenaga meneran ibu
4. Position (posisi)
Posisi ibu mempenaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan menurut metzack,
dkk tahaun 1991 dalam bobak (2012) mengubah posisi membuat rasa letih hilamh,
memberi rasa nyaman dan memperbaiki sirkulasi. Posisi yang baik dalam persalinan
yaitu posisi tegak yang meliputi posisi berdiri, berjalan, duduk dan jongkok.
5. Psycholigic respons (psikologi)
Faktor psikologi meliputi hal-hal berikut : melibatkan psikologi ibu, emosi persiapan
intelektual. Pengalaman melahirkan bagi sebelumnya,keberadaab adat dukungan dari
orang terdekat pada kehidupan ibu (rohani et,al 2011)

D. Proses Persalinan (Rustam Mochtar. 2008)


1) Kala I
1. Dimulai dari saat persalinan (pembukaan lengkap 10 cm)
2. Terbagi menjadi 2 Fase :
a) Fase laten : Serviks berdilatasi kurang dari 4 cm)
b) Fase aktif : serviks berdilatasi 4±9 cm
3. Pada kala pembukaan hsi belum begitu kuat, datangnya 10±15 menit dan tidak
seberapa mengganggu ibu hinggga sering masih dapat berjalan
4. Lambat laun his bertambah kuat interval menjadi lebih pendek, kontraksi lebih kuat
dan lebih lama, lendir darah bertambah banyak
5. Lamanya kala 1 untuk primipora 12 jam dan multipara 8 jam.

Kemajuan Persalinan dalam kala 1:


a) Kemajuan yang cukup baik pula
Persalinan kala I :
1. Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan durasi
2. Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm per-jam selama persalinan fasse
aktif (dilatasi serviks berlangsung atau ada di sebelah kiri garis (waspada))
3. Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin.
b) Kemajuan yang kurang baik pada kala 1
1. Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten.
2. Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1cm perjam selama persalinan fase
aktif (dilatasi serviks berada disebelah kanan garis (waspada)
3. Serviks tidak dipenuhi oleh bagiam bawah janin

Kemajuan pada kondisi ibu


a. Jika denyut nadi ibu meningkat
Mungkin ia sedang dalam keadaaan dehidrasi atau kesakitan, pastikan hidrasi yang
cukup melalui oral atau iv dan berikan analgesik secukupnya
b. Jika tekanan darah ibu menurun
Curigai adanya pendarahan
c. Jika terdapat aceton di dalam urin
Ibu curigai masukan nutrisi yang kurang. Segera berikan dextose iv
Kemajuan pada kondisi ibu
a. Jika didapati djj tidak normal
(kurang d ari 100 atau lebih dari 180x/menit) curigai adanya gawat janin
b. Posisi atau presentasi selain oksiput
Anterron dengan refleks fleksi sempurna digolongkan dalam mal posisi atau mal
presentasi.

2) Kala II
a. Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi.
b. HIS menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50±100 detik datangnya tiap 2±3 menit.
Ketuban biasanya pecah dalam kala ini dan ditandai dengan keluarnya cairan yang
kekuningan secara sekonyong-konyong dan banyak
c. Pasien mengean
d. Pada akir kala 2 sebagai tanda bahwa kepala sudah sampai di dasar panggul, porineum
menonjol, vulva menganga dan rektum terbuka.
e. Di puncak hsi, bagian terkecil kepala nampak dalam vulva, teteapi hilang lagi awaktu hsi
terhenti pada hsi berikutnya bagian kepala nampak lebih besar lagi, tetapi surut kembali
kalau his terhenti kejadiamn ini disebut kepala membuka pintu.
f. Maju dan surutnya kepala berlangsung terus sampai lingkaran terbesar dari kepala
berpegang oleh vulva sehingga mundur lagi
g. Setelah kepala lahir ia jatuh kebawah dan kemudian terjadi perputaran pada keher dan
dada tertekan oleh jalan lahir sehingga hidung anak keluar lendir dan cairan.

3) Kala III
a. Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta
b. Lamanya kala uri kurang lebih 0.5 menit dan pelepasan plasenta hanya memakan waktu
2±3 menit

4) Kala IV
a. Dimulai daari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.

E. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian di mulai saat perawat pertama kali kontak dengan wanita apabila seseorang
wanita datang ke unit prenatal pengkajian merupakan prioritas utama perawat akan
mengkaji fisik. Pemeriksaan laboratorium.
a) Formulir penerimaan dapat menerima arahan perawat untuk memeperoleh informasi
penting dari seorang klien yang akan melahirkan.
b) Catatan prenatal penting untuk mengetahui usis kehamilan sehingga perencanaan
perawatan dapat disesuaikan dengan kelompok usianya
c) Wawancara keluhan dan alasan datang his. Keluham utama berupa kantong airnya pecah
atau tanpa kontraksi
d) Pemeriksaan laboratorium dan diagnostik meliputi specimen urin, pemeriksaaan darah,
rupture ketuban.
e) Faktor psikososial
Interasi verbal, bahasa tubuh kemampuan presepsi, tingkat kenyamanan
f) Sterss dalam persalinan
g) Faktor budaya : mengetahui latar belakang klien untuk mengantisipasi interbensi
perawatan yang perlu ditambahkan.
2. Pemerikasaan fisik : pemeriksaan umum, leopoid

F. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (prosedur bedah)

G. Intervensi
No Diagnosa NOC NIC
1. Ansietas Label :Tingkat kecemasan. Label :
berhubungan Setelah dilakukan asuhan Pengurangan kecemasan
dengan krisis keperawatan selama 3 x 241. Identifikasi pada saat terjadi
situasi jam, diharapkan tingkat perubahan tingkat
kecemasan dapat teratasi kecemasan
kriteria hasil : 2. Lakukan usapan pada
Indikator A T punggung/ leher dengan
Perasaan gelisah 2 4 cara yang tepat
Otot tegang 2 4
Wajah tegang 2 4 3. Instruksikan klien untuk
Meremas remas 2 4 menggunakan teknik
tangan relaksasi
4. Atur obat-obatan untuk
Skala :
mengurangi kecemasan
1. Berat
secara tepat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada

2. Defisiensi Label : Pengetahuan : Label :


pengetahuan Melahirkan & Persalinan. Persiapan melahirkan
berhubungan Setelah dilakukan asuhan1. Jelaskan prosedur monitor
dengan kurang keperawatan selama 3 x 24 secara rutin yang mungkin
informasi jam, diharapkan tingkat akan dilakukan selama
pemahaman pengetahuan proses persalinan
disampaikan tentang2. Eksplorasi mengenai
persalinan. renacan persalinan
kriteria hasil : (Misalnya lingkungan
Indikator A T persalinan, yang akan
Tanda dan gejala 2 4 membantu ibu, siapa yang
melahirkan akan hadir/ menemani, apa
Tahapan 2 4
teknologiyang akan
persalinan dan
digunakan, siapa yang akan
melahirkan
Strategi untuk 2 4 memotong tali pusar, pilihan
mengontrol makanan dan rencana
nyeri kepulangan).
Teknik 2 4 3. Instrusikan ibu akan
mendorong yang langkah-langkah yang akan
efektif diambil jika ingin
menghindari episiotomi,
Skala :
seperti pijat perinium,
1. Tidak ada pengetahuan
olahraga kegel, nutrisi yang
2. Pengetahuan terbatas
optimal dan pengobatan
3. Pengetahuan sedang
yang tepat jika mengalami
4. Pengetahuan banyak
vaginitis
5. Pengetahuan sangat banyak
4. Ajarkan ibu dan pasangan
mengenai teknik pernapasan
dan relaksasi yang akan
digunakan selama
persalinan

3. Nyeri akut Label : Tingkat Nyeri. Setelah Label :


berhubungan dilakukan asuhan keperawatan Manajemen nyeri
dengan agen selama 3 x 24 jam, diharapkan1. Observasi adanya petunjuk
cidera fisik tingkat nyeri dapat diamati. non verbal mengenai
(prosedur bedah) kriteria hasil : ketidaknyamanan terutama
Indikator A T pada mereka yang tidak
Nyeri yang 2 4 dapat berkomunikasi secara
dilaporkan efektif
Panjangnya 2 4
2. Berikan informasi mengenai
episode nyeri
Ekspresi nyeri 2 4 nyeri, seperti penyebab
wajah nyeri, berapa lama nyeri
Mengeriyit 2 4 yang akan dirasakan dan
antipasi ketidaknyamanan
Skala :
akibat prosedur
1. Berat
3. Ajarkan prinsip-prinsip
2. Cukup berat
manajemen nyeri
3. Sedang
4. Kolaborasi dengan pasien,
4. Ringan
orang terdekat dan tim
5. Tidak ada
kesehatan lainnya untuk
memilih dan
mengimplementasikan
tindakan penurunan nyeri
non farmakologi sesuai
kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Ddin, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan


Neonatal,  Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Bobak Jensen, Zalar, 2012, Maternity and Gynecologycal Care, St. Lois, Baltimore,
Toronto, The C. V. Mosby Co.

Farrer H, 2011, Perawatan Maternitas, Edisi 2, EGC, Jakarta.

Iowa Outcome Project,edisi ke 5 , Nursing Outcome Classification (NOC), Mosby-


Year Book.

Iowa Intervention Project, edisi ke6, Nursing Intervention Classification (NIC),


Mosby-Year Book.

Manuaba, Ida Bagus Gede, Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga


berencana, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai