Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN

Tugas pada Mata Kuliah Keperawatan Maternitas


Program Studi Profesi Ners Kelas Reg A1 Semester 1

Dosen Pembimbing :

Ns. Rusmarita, S.Kep., M.Kes., M.Kep

Disusun Oleh :

Rezkia Ananda NPM 20149011026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN - NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2020

LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL

1) Konsep Dasar Keperawatan

A. Antenatal

1. Definisi

Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter

atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu hamil

(Wibisono,2018). Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan kesehatan rutin ibu hamil

untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk memberikan informasi tentang gaya

hidup, kehamilan dan persalinan (Backe el at, 2015).

Ante Natal Care (ANC) ialah suatu program yang terencana berupa observasi,

edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses

kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan memuaskan (Walyani, 2015).

Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan

kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, masa

nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi (Manuaba

dkk,2010).

2. Tujuan Antenatal Care


Menurut Purwaningsi (2010) tujuan asuhan Antenatal Care (ANC) adalah sebagai

berikut:

a. Untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil

b. Menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan.

c. Mempersialkan ibu untuk masa nifas dan pemberian ASI eksekutif

d. Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi

e. Meningkatkan dan mempertahankan mental, fisik dan sosial ibu dan bayi

f. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama

ibu hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan membedakan.

g. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun

bayinya dengan trauma seminimal mungkin

h. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal

3. Manfaat Antenatal Care

Bagi ibu :

a. Menurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan mengobati secara

dini komplikasi yang mempengaruhi kehamilan.

b. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil dalam

menghadapi persalinan

c. Meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat memberikan ASI

(Shifa, 2018).
Bagi janin :

1. Memelihara kesehatan ibu sehingga mengurangi persalinan prematur, BBLR, juga

meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal kualitas sumber daya manusia (Shifa,

2018).

4. Jadwal pemeriksaan Antenatal Care

Antenatal care yang dilakukan dengan jadwal tertentu akan meningkatkan

hubungan dan kepercayaan ibu hamil terhadap mereka yang akan menolongnya sehingga

terjalin hubungan batin dan harmonis.

Trimester Jumlah kunjungan Waktu kunjungan yang


minimal dianjurkan
I 1x Sebelum minggu ke 16
II 1x Antara minggu ke 24-28
III 2X Antara minggu ke 30-32
Antara minggu ke 36-38

5. Tempat Pelayanan Antenatal Care

Tempat pelayanan Antenatal Care Pelayanan antenatal care bisa didapatkan di

Rumah Sakit, Puskesmas, Bidan Praktek Swasta, Dokter Praktek Swasta, Posyandu.

Pelayanan antenatal care hanya diberikan oleh tenaga kesehatan dan bukan dukun bayi

(Ika dan Saryono, 2010).


6. Cakupan Pelayanan Antenatal

Cakupan pelayanan antenatal adalah persentasi ibu hamil yang telah mendapatkan

pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja yang terdiri dari

cakupan K1 dan cakupan K4. Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali

mendapatkan pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu. Cakupan K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh

pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali di suatu wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu (Departemen Kesehatan. 2014).

B. Kehamilan

1. Definisi

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya

pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot

yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan

sperma hingga masa dimana janin siap lahir dalam hitungan medis + 40 minggu

(Misriroh, 2013).

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari. (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung

dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan adalah suatu keadaan istimewa bagi seseorang

wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang

mempengaruhi kehidupanya (Manuaba, 2010).


2. Perubahan Anatomi dan Adapatasi fisiologi dalam Masa kehamilan

Perubahan Anatomi dan Adapatasi fisiologi dalam Masa kehamilan ( Reeder

Sharon J 2013)

a. Sistem reproduksi

1) Vagina dan vulva

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk

mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan

mukosa, mengendornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos. Perubahan ini

mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.

2) Serviks uteri

Saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi

kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang relatif dilusi

dalam keadaan menyebar (dispersi). Proses perbaikan serviks terjadi setelah

persalinan sehingga siklus kehamilan yang berikutnya akan berulang.

3) Uterus

Akhir kehamilan uterus akan terus membesar dalam rongga pelvis dan seiring

perkembangannya uterus akan menyentuh dinding abdomen, mendorong usus ke

samping dan ke atas, terus tumbuh hingga menyentuh hati. Pertumbuhan uterus

akan berotasi kearah kanan, dekstrorotasi ini disebabkan oleh adanya

rektosigmoid di daerah kiri pelvis.

4) Ovarium
Trimester ke III, korpus luteum sudah tidak berfungsi lagi karena telah digantikan

oleh plasenta yang telah terbentuk.

5) Sistem payudara

Trimester III pertumbuhan kelenjar mamae membuat ukuran payudara semakin

meningkat. Kehamilan 32 minggu, warna cairan agak putih seperti air susu yang

sangat encer. Kehamilan 32 minggu sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih

kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak. Cairan ini disebut

kolostrum.

6) Sistem endokrin

Kelenjar tiroid akan mengalami perbesaran hingga 15,0 ml pada saat persalinan

akibat dari hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi. pengaturan

konsentrasi kalsium sangat berhubungan erat dengan magnesium, fosfat, hormon

pada tiroid, vitamin D dan kalsium. Adanya gangguan pada salah satu faktor itu

akan menyebabkan perubahan pada yang lainnya. Konsentrasi plasma hormon

pada tiroid akan menurun pada trimester pertama dan kemudian akan meningkat

secara progresif. Aksi penting dari hormon paratiroid ini adalah untuk memasok

janin dengan kalsium yang adekuat. Selain itu, juga diketahui mempunyai peran

dalam produksi peptida pada janin, plasenta dan ibu.

7) Sistem perkemihan

Kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan sering kencing

akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali.

Kehamilan tahap lanjut pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi dari pelvis

kiri akibar pergeseran uterus yang berat ke kanan. Perubahanperubahan ini


membuat pelvis dan ureter mampu menampung urin dalam volume yang lebih

besar dan juga memperlambat laju aliran urin.

8) Sistem pencernaan

Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat.

Selain itu, perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang

membesar dalam rongga perut khususnya saluran pencernaan, usus besar ke arah

atas dan lateral.

9) Sistem muskuloskletal

Sendi pelvik pada kehamilan sedikit bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap

dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita

berubah secara menyolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul

miring ke depan, penurunan tonus otot dan peningkatan beban berat badan pada

akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang. Pusat gravitasi wanita

bergeser ke depan.

10) Sistem kardiovaskuler

Selama kehamilan, jumlah leukosit akan meningkat yakni berkisar antara 5000-

12000 dan mencapai puncaknya pada saat persalinan dan masa nifas berkisar

14000-16000. Penyebab peningkatan ini belum diketahui. Respon yang sama

diketahui terjadi selama dan setelah melakukan latihan yang berat. Distribusi tipe

sel juga akan mengalami perubahan. Terutama trimester ke-3, terjadi peningkatan

jumlah granulosit dan limfosit dan secara bersamaan limfosit dan monosit.

11) Sistem integument


Kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan

kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha perubahan ini

dikenal dengan striae gravidarum. Multipara, selain striae kemerahan itu sering

kali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae

sebelumnya. Kebanyakan perempuan kulit digaris pertengahan perut akan

berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-

kadang muncul dalam ukuran yang variasi pada wajah dan leher yang disebut

dengan chloasma atau melasma gravidarum, selain itu pada areola dan daerah

genetalia juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang

berlebihan biasanya akan hilang setelah persalinan.

12) Sistem metabolisme

Wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi. BMR meningkat hingga 15-

20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. Akan tetapi pula dibutuhkan

dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan kalori dalam pekerjaan sehari- hari.

BMR kembali setelah hari ke-5 atau ke-6 pasca partum. Peningkatan BMR

mencerminkan kebutuhan oksigen pada janin, plasenta, uterus serta peningkatan

konsumsi oksigen akibat peningkatan kerja jantung ibu. Kehamilan tahap awal

banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah melakukan aktifitas

ringan. Terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang

mendasar, dimana kebutuhan nutrisi semakin tinggi untuk pertumbuhan janin dan

persiapan memberikan ASI.

3. Tanda dan Gejala kehamilan


Tanda dan gejala kehamilan (Manuaba 2010) dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:

1) Tanda tidak pasti hamil

a. Amenore (tidak haid)

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak haid lagi.

Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir

umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan menjadi lebih mudah,

dengan memakai rumus Neagele rumus ini terutama berlaku untuk wanita

dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Caranya yaitu

tanggal hari pertama mestruasi terakhir ditambah 7 dan bulan dikurangi 3.

b. Mual dan muntah

Bisa terjadi pada bulan - bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan

pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness.

c. Mengidam (ingin makan khusus)

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, Akan tetapi menghilang

dengan makin tuanya kehamilan.

d. Pingsan

Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya hilang

sesudah kehamilan 16 minggu. 14

e. Anoreksia (tidak ada selera makan)

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, Tetapi setelah itu nafsu

makan timbul lagi.

f. Mamae menjadi tegang dan membesar


Keadaan ini disebabkan pengaruh hormone estrogen dan progesteron yang

merangsang duktus dan alveoli payudara.

g. Miksi sering

Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus

yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.

Pada akhir kehamilan, gelaja ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh

kepala janin.

h. Konstipasi atau obstipasi

Ini terjadi karena tonus usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon

steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)

Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih tegas,

melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.

j. Epulis Suatu hipertrofi papilla ginggiva (egusi berdarah). Sering terjadi pada

triwulan pertama.

k. Varises (pemekaran vena-vena).

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi penampakan

pembuluh darah vena. Penambahan pembuluh darah ini terjadi disekitar

genetalia eksterna, kaki dan betis dan payudara.

2) Tanda kemungkinan hamil (Manuaba 2010).


a. Perut membesar

Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai

pembesaran perut.

b. Uterus membesar

Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada

pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya

makin lama makin bundar.

c. Tanda hegar

Konsitensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah

hismus. Pada minggu-minggu pertama hismus uteri mengalami hipertrofi

seperti korpus uteri. Hipertrofiismus pada triwulan pertama mengakibatkan

ismus menjadi panjang dan lebih lunak

d. Tanda Chadwick

Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan

serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh 16 pengaruh hormon estrogen.

e. Tanda piscaseck

Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi

di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus

membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.

f. Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus dalam

masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan

misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-hicks tidak ditemukan.

g. Teraba ballotemen

Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya

janin di dalam uterus.

h. Reaksi kehamilan positif

Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya hormon

chorionigonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada

pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menemukan diagnosa kehamilan

sedini mungkin.

3) Tanda pasti hamil (Manuaba (2010).

a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian bagian janin.

b. Denyut jantung janin

1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec

2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler

3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram

4) Dilihat pada untrasonograf

c. Diagnosa banding Kehamilan

Diagnosa banding kehamilan menurut Manuaba (2010) meliputi :

1) Hamil palsu
Dijumpai tanda dugaan hamil tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan

tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.

2) Tumor kandungan atau mioma uteri

Terdapat pembesaran rahim tetapi tidak disertai tanda hamil, bentuk

pembesaran tidak merata dan perdarahan banyak saat menstruasi.

3) Kista ovarium

Terjadi pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil, datang bulan

terus berlangsung, lamanya perbesaran perut dapat melampaui umur

kehamilan dan pemeriksaan tes biolgis kehamilan dengan tes negatif.

4) Hematometra

Terlambat datang bulan dapt melampaui umur kehamilan, 18 perut terasa

sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah dalam rahim, tanda dan

pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif.

4. Patofisiologi

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur

(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,

waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani

(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan

sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.

Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling

mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel

telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas). Ovum yang telah

dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju

ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi

diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah

dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap

kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi

(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.

a. Sel telur (ovum)

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-

bridge.

b. Sel mani (spermatozoa)

Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak

gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian

tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan

cepat.

c. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)

Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di

tuba pallofi. Terjadi pada 1/3 distal tuba. Mengalami pembelahan: zigot- morula-

balstula.

d. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

Terjadi hari ke 4-7 hari setelah konsepsi. 5. Plasentasi: Tumbuh kembangnya

khorion dan desidua. Pembentukan plasenta. Pada akhir bulan ke-4 plasenta

terbentuk lengkap.

5. Klasifikasi Usia Kehamilan

Usia kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,

lamanya hamil normal adalah 280 hari (9 bulan 7 hari, atau 40 minggu) dihitung dari

hasil pertama haid terakhir.

Masa kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu :

a. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (pertambahan berat badan

sangat lambat yakni sekitar 1,5 kg).

b. Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan penambahan berat badan 4

ons per minggu)

c. Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (penambahan berat badan

keseluruhan 12 kg) (Manuaba, 2010).

6. Komplikasi

a. Hiperemisis gravidarum

b. Hipertensi dalam kehamilan


c. Perdarahan trimester 1 (abortus)

d. Perdarahan artepartum

e. Kehamilan ektopik

f. Kehamilan kembar

g. Molahydatidosa

h. Inkompatibilitas darah

i. Kelainan dalam lamanya kehamilan

j. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin (Masriroh, 2013) :

7. Pathway

Kehamilan

Gangguan psikologis Uterus membesar

Kehamilan tidak diharapkan desakan pembesaran


Atau direncanakan rahim

Stres Menurun kapasitas


Kandung kemih
Penurunan sistem
Parasimpatis
Inkontinensia

Mual muntah Gangguan eliminasi


urin
Penurunan status
kesehatan

Penurunan nafsu Kurang tentang parawatan


kesehatan hiperemesis gravidarum

ketidakseimbangan nutrisi Kurang informasi


kurand dari kebutuhan tubuh
Kurang pengetahuan

8. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium

a. Darah (Hb, golongan darah, glukosa, VDRL)

b. Urine (Tes kehamilan. Protein, glukosa, analisis)

c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik)

2. USG

a. Jenis kelamin

b. Taksiran kelahiran, TBJ, jumlah cairan amnion (Masriroh,2013).

Pemeriksaan Antenatal harus dimulai sendiri. Pada awal pemeriksaan yaitu untuk

menentukah apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan. Diagnosa kehamilan

ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan yang dipakai yaitu tes untuk

mendeteksi keberadaan HCH. Human Chrorionic Gonadotripin (HCG) dapat diukur

dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi atau sekitar

20 hari sejak periode mensturasi terakhir. Keberadaan hormone ini dalam urin pada
kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan di berbagai laboratorium dan

dapat dideteksi dalam urin 14 hari setelah konsepsi (Bobak,2005)

TPP = tgl HPHT +7-3 bulan HPHT + 1 tahun HPHT

TPP = tgl HPHT +7+9 bulan dari HPHT


Dengan TPP adalah taksiar perkiraan partus. Menurut Abdul Bahri Saifuddin

dalam Salmah dkk (2006), kunjungan antenatal untuk pemantauan pengawasan

kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali pemeriksaanselama kehamilan dalam

waktu sebagai berikut :

a. Trimester pertama (< 4 minggu)

b. Trimester kedua (14-28 minggu)

c. Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan

kecuali jika ditemukan kelainan/faktor resiko yang memerlukan penatalaksanaan

medik lain, harus lebih sering dan intensif.

Berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan ditentukan berulang dengan

ketentuan yaitu pemeriksaan pertama dilakaukan segera setelah diketahui terlambat haid,

satu dua kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan, dua kali sebelum sampai

umur kehamilan 8 bulan, setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan

bersalin.

Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan :

a. Kunjungan pertama, menentukan diagnosis ada tidaknya kehamilan

b. Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan.

Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold :

1. Leopold I :
Untuk menentukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fatus

apa yang berada di fundus dan daerah pelvik. Caranya : menghadap ke kepala

pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri, jika kepala yang

berada, maka akan terasa keras, bulat dan melenting. Jika bokong yang berada di

fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.

2. Leopold II :

Untuk menemukan posisi janin (punggung janin). Caranya menghadap pada

kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen. Letakkan tangan

pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan

bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba cembung dan residen.

3. Leopold III :

Untuk mengidentifikasikan bagian apa dari janin yang deket dengan daerah

palvik. Caranya : letakkan 3 jari pertama ke tangan yangdominan pada sisi

abdomen di atas simpsis pubis, dan minta pasien menarik nafas panjang dan

menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan nafas gerakan tangan turun

berlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras dan

bergerak dan jika bokong akan teraba lembut dan tidak bergerak beraturan

4. Leopold IV :

Untuk menidentifikasikan bagian yang menonjol dari bagian rendah janin masuk

ke pintu atas punggung. Caranya menghadap ke kaki pasien dengan lembut

gerakkan tangan turu ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan

merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu : konvergen yaitu jika

bagian yang masuk baru sebagian kecil. Sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru
setengah. Divergen yaitu hampit sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam

rongga naegele.

c. Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin

d. Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normah atau abnormal. Serta

ada/tidaknya faktor resiko kehamilan

e. Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penetalaksanan selanjutnya,

pemeriksaan panggul luar

Tujuan :

1. Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak

2. Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya

3. Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang

Pemeriksaan panggul dilakukan :

1. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil

2. Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.ibu

yang akan bersalinbila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama pada

primiparah

Ukur-ukur luar yang terpenting :

1. Distansi spinarum : jarak antara spina illaika anterior superior kanan dan kiri (normal

23-26 cm)

2. Distansia cristarum: jarak yang terpanjang atau crista illiaca kanan dan kiri (normal

26-29)
3. Conjugata eksterma : (boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung

prosessus spinosus (ruas tulang, lumbal kelima( (normal : 10-20 cm)

4. Lingkar punggung : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina iliaca anterior

superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengah trochanter

mayor kiri ke pertengahan spina illiaca anterior superior kiri kemudian kembali ke

atas simpisis (normal : 80-90 cm).

9. Penatalaksanaan

Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan

kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Nata Care

(ANC) meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum maupun kebidanan,

pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai

dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya dikenal standar

minimal “71” untuk pelayanan Ante Nata Care (ANC) yang terdiri atas :

1. (Timbangan) berat badan

Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian seringan-

ringannya. Berat badan kurang dari 45 kh pada trimester III dinyatakan ibu kurus

kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

2. Ukur tekanan darah


Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamailan dan mengenali

tanda-tanda serta gejala preeklamasi lainnya. Serta mengembil tindakan yang

tepat dan merujuk.

3. Ukur tinggi (fundus uteri)

Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk

memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa

posisi, bagian terendah janin, masukkan kepala janin ke dalam rongga panggul,

untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

4. Memberi imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap

5. Untuk mencegah tetanu neonatorum.

Tabel 1. Jadwal emberian Imunisasi

Antigen Interval (Selang Lama Perlindungan %


Waktu Minial)
TT 1 Pada kujungan - -
antenatal pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 3 tqhun 80
1
TT 3 1-6 bulan setelah TT 5 tahun 95
2
TT 4 1 tahun setelah TT 4 10 tahun 95
TT 5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur 99
Keterangan : Apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang

dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum

6. (Tes) terhadap penyakit menular seksual

Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin

berlangsung normal.

7. (Temu) wicara dalam rangka persiapan rujukan


Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang

tanda-tanda resiko kehamilan (Depkes RI,2015).

2) Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Aktivitas dan Istirahat

Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu) kembali pada

tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi dapat

meningkat 10 – 15 DPM. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan

peningkatan volume episode singkope.

b. Varises

Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trisemester

akhir)

c. Integritas Ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri

d. Eliminasi

Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan

dan peningkatan berat jenis serta hemoroid

e. Makanan/Cairan

a) Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum terjadi

b) Penambahan berat badan : 2 sampai 4 lb trisemester pertama, trisemester kedua

dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.


c) Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah berdarah

d) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)

e) Sedikit edema dependen

f) Sedikit glikosuria mungkin ada

g) Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir kehamilan.

f. Nyeri dan Kenyamanan

Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi Braxton Hicks terlihat

setelah 28 minggu; nyeri punggung

g. Pernapasan Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal Frekuensi

pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi; pernapasan torakal.

h. Keamanan

a) Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC),

b) Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10 – 12 minggu)

atau fetoskop (17 - 20 minggu)

c) Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu.

d) Sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu.

e) Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.

i. Seksualitas

a) Penghentian menstruasi.

b) Perubahan respon /aktivitas seksual

c) Leukosa mungkin ada.


d) Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis pubis (pada

10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30 minggu) agak ke bawah

kartilago ensiform (pada 36 minggu).

e) Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas

lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan arcolar,

hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan (trisemester pertama dan

ketiga); kemungkinan strial gravidarum kolostrum dapat tampak setelah 12

minggu

f) Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler nevi, strial

gravidarum.

g) Tanda-tanda Goodell, Hegar Scodwick positif.

j. Integritas Sosial

a) Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.

b) Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor

kehamilan

c) Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung

sampai disfungsional.

k. Penyuluhan/Pembelajaran

l. Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia,

tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan terhadap anak, stabilitas

ekonomik.

m. Pemeriksaan Diagnostik
a) DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit).

b) Golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap

inkompatibilitas

c) Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia

d) Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen)

e) Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil vagina,

lesi, rabas abnormal.

f) Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis

g) Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks tipe 2

h) Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi, diabetes

penyakit ginjal)

i) Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif

j) Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas

k) Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu

l) Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya dilakukan

antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus pengkajian

dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.

2. Diagnosa

1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah

2) Gangguan eliminasi urin b.d menurun kapasitaskandungan kemih

3) Kurang pengetahuan b.dkurangnya perawatan hiperemesis gravidarum


3. Intervensi

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi


Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatn
1 Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi kurang dari 1. Nutritional status : Nutrition Management
kebutuhan tubuh 2. Nutritional status : food and 1. Kaji adanya alergi
Definisi : fluid makanan
Asuhan nutrisi tidak 3. Nutritional status : 2. Kolaborasi dengan ahla
cukup untuk memenuhi nutrient intake gizi untuk menentukan
metabolik. 4. Weight control jumlah kalori dan
Batasan Karakteristik : Kriteria Hasil : nutrisi yang dibutuhkan
1. Kram abdomen 1. Adanya peningkatan pasien
2. Nyeri abdomen berat badan sesuai 3. Anjurkan pasien untuk
3. Menhindari makanan dengan tujuan meningkatkan intake Fe
4. Berat badan 20% atau 2. Berat badan ideal sesuai 4. Anjurkan pasien untuk
lebih dibawah berat dengan tinggi badan meningkatkan protein
badan ideal 3. Mampu menidentifikasi dan vitamin C
5. Kerapuhan kapiler kebutuhan nutrisi 5. Berikasn substansi gula
6. Diare 4. Tidak ada tanda-tanda 6. Yakinkan diet yang
7. Kehilangan rambut malnutrisi dimakan mengandung
berlebihan 5. Menunjukkan tinggi serat untuk
8. Kelebihan bisisng peningkatan fungsi mencegah konstipasi
usus hiperaktif pengecapan dan menelan 7. Berikan makanan yang
9. Kurang makanan 6. Tidak terjadi penurunan terpilih
10. Kurang informasi berat badan yang berarti 8. Ajarkan pasien
11. Kurang minat pada bagaimana catatan
makanan makanan harian
12. Penurunan berat badan 9. Monitor jumlah nutrisi
dengan supan dan kandungan kalori
makanan adekuat 10. Berikan informasi
13. Kesalahan konsepsi tentang kebutuhan
14. Kesalahan informasi nutrisi
15. Membran mukosa 11. Kaji kempuan pasien
pucat untuk mendapatkan
16. Ketidakmampuan nutrisi yang dibutuhkan
memakan makanan Nutrition Monitoring
17. Tonus otot menurun 1. BB pasien dalam batas
18. Mengeluh gangguan normal
sensasi rasa 2. Monitor adanya
19. Mengeluh asupan penurunan berat badab
makanan kurang dan 3. Monitor tipe dan jumlah
RDA aktivitas yang biasa
20. Cepat kenyang setelah dilakukan
makan 4. Monitor interaksi anak
21. Sariawan rongga atau orangtua setelah
mulut makan
22. Steatorea 5. Monitor
23. Kelemahan otot lingkunganselama
mengunya makan
24. Kelemahan otot untuk 6. Jadwalkan pengobatan
menelan dan perubahan
Faktor yang pigmentasi
berhubungan : 7. Monitor turgo kulit
1. Faktor biologis 8. Monitor kekeringan,
2. Faktor biologis rambut kusam, dan
3. Ketidakmampuan mudah patah
untuk mengabsorbsi 9. Monitor mual muntah
nutrien 10. Monitor kadar albumin,
4. Ketidakmampuan total protein Hb dan
untuk mencerna kader Ht
makanan 11. Monitor pertumbuhan
5. Ketidakmampuan dan perkembangan
untuk menelan 12. Monitor pucat,
makanan kemerahan, dan
6. Fakror psikologis kekeringan jaringan
konjungtiva
13. Monitor kalori dan
intake nutrisi
14. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oral
15. Catat jika lidah
berwarna magenta,
scarlet
2 Gangguan eliminasi urin NOC : NIC :
Definisi : 1. Urinary elimination Urinary Retention Care
Disfungsi pada eliminasi 2. Urinary contiunence 1. Lakukan penilaian
urine kemih yang
Batasan Karakteristik : Kriteria Hasil : komprehensif berfokus
1. Disuria 1. Kandungan kemih pada inkontinensia
2. Sering berkemih kosong secara penuh (misalnya, output urin,
3. Anyang-anyangan 2. ‘tidak ada reside urin pola berkemih kemih,
4. Inkontinensia >100-200 cc fungsi kognitif dan
5. Nokturia 3. Intake cairan dalam masalah kencing
6. Retensi rentang normal praeksisten)
7. Dorongan 4. Bebas dari ISK 2. Memantau pengguna
Faktor yang 5. Tidak ada spasme bladder obat dengan sifat
berhubungan : 6. Balance cairan seimbang antikolinergik atau
1. Obstruksi anatomic properti alpha agonis.
2. Penyebab multiple
3. Gangguan sensorik
motorik
4. Infeksi saluran kemih
3 Kurang pengetahuan NOC : NIC :
Definisi : 1. Kolwlwdge : disease Teaching : disease Process
Tidak adanya atau Process 1. Berikan penilaian
kurangnya informasi 2. Kowledge : health tentang tingkat
kognitif sehubungan behavior pengetahuan pasien
dengan topic spesifik Kriteria Hasil : tentang proses penyakit
Batasan Karakteristik : 1. Pasien dan keluarga yang spesifik
1. Memverbalisasikan menyatakan pemahaman 2. Jelaskan patofisiologi
adanya masalah tentang penyakit, dari penyakit dan
2. Ketidakakuratan kondisi, prognosis dan bagaimana hal ini
mengikuti instruksi program pengobatan. berhubungan dengan
3. Perilaku tidak sesuai 2. Pasien dan keluarga anatomi dan fisiologi
Faktor yang mampu melaksanakan dengan cara yang tepat.
berhubungan : prosedur yang dijelaskan 3. Gambarkan tanda dan
1. Keterbatasan kognitif secara benar. gejala yang biasa
2. Interpretasi terhadap 3. Pasien dan keluarga muncul pada penyakit,
informasi yang salah mampu menjelaskan dengan cara yang tepat.
3. Kurangnya keingian kembali apa yang 4. Gambarkan proses
mencari informasi dijelaskan perawat/tim penyakit, dengan cara
4. Tidak mengetahui kesehatan lainnya. yang tepat
sumber-sumber 5. Identifikasi
informasi kemungkinan
penyebab, dengan cara
yang tepat.
6. Sediakan informasi
pada pasien tentang
kondisi, dengan cara
yang tepat.
7. Hindari harapan yang
kosong
8. Sediakan bagi keluarga
informasi tentang
kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
9. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi dimasa
yang akan datang dan
atau proses
pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan
terapi atau penanganan
11. Dukung pasien untuk
mengekplorasi atau
mendapatrkan second
opinion dengan cara
yabng tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
kemungkiunan sumber
atau dokumen dengan
cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup
atau agensi di
komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
14. Instruksikan pasien
mengenai tanda dan
gejala untuk
melaporkan pada
pemberian perawatan
kesehatan, dengan cara
yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak. 2005. Buku Ajaran Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. 2015. Profil Kesehatan Tahun 2015 Kota Yogyakarta.

Yogyakarta: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

Ekasari, Tutik. 2019. Deteksi Dini Preeklamsi Dengan Antenatal Care. Sulawesi Selatan:

Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.

Hean,Forer. 2009. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta: EGC

Homisiatur, Rohmatin, dkk. 2018. Mencegah Kematian Neonatal Dengan P4K Universitas

Wisnuwardhana. Jakarta Timur


Kemenntrian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: kementrian

Kesehatan RI.

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obsteri Dan Genekologi Imperium. Yogyakarta

Natasha, Shifa. 2018. Antenatal Care. Bogor

Nurarif. A.H. dan Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

Purwaningsi, Wahyu, dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai