Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr.

wb, Halo teman teman saya siti anisa utami putri fadli nim 1230020033, dari
prodi S1 Kebidanan.
Disini saya akan menjelaskan studi kasus tentang pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer.

sebelum itu kita harus tau apa itu suhu tubuh? Suhu tubuh merupakan keseimbangan antara panas
yang diproduksi tubuh dengan panas yang hilang dari tubuh. Suhu tubuh juga bisa disebut dengan
keadaan panas dan dingin yang diukur dengan menggunakan termometer.

Studi kasus pengukuran suhu tubuh menggunakan thermometer dengan ketentuan :

1: Bangun tengah malam pukul 04.40 suhu tubuhnya 35,1 derajat celcius

2: Berangkat tidur pukul 23.15 suhu tubuhnya 35,7 derajat celcius

3: Mandi pagi pukul 06.10 suhu tubuhnya 35,2 derajat celcius

4: Olah raga pukul 06.40 suhu tubuhnya 36,1 derajat celcius

5: Kuliah Siang pukul 13.00 suhu tubuhnya 36,8 derajat celcius

6: Mandi malam/air hangat 19.50 suhu tubuhnya 35,7 derajat celcius

Dengan suhu tubuh endoterm


suhu tubuh endoterm selalu ada pada suhu sekitar 37-40 derajat celcius.

Dilakukan pengukuran suhu menggunakan termometer yang sama di tempat yang sama, namun
dengan waktu yang berbeda beda. Mengapa suhu tubuh yg di hasilkan berbeda?

Sebenarnya, sepanjang hari tubuh kita juga mengatur suhu.Sesaat sebelum bangun tidur di pagi hari,
adalah suhu terendah tubuh kita.Tubuh kita mengatur suhu dengan cara menyerap, memproduksi, dan
melepaskan panas. Nah, di tubuh ada dua zona pengaturan suhu, yaitu inti dan luar.Di bagian inti, ada
organ-organ penting yang diatur oleh otak.Sementara di bagian luar ada kulit, jaringan, dan otot yang
lebih dipengaruhi oleh faktor di luar tubuh. Zona inti juga bisa menyimpan atau melepaskan panas
lewat zona luar. Kalau suhu di zona inti terlalu panas, pembuluh darah di kulit melebar dan panas
dilepaskan lewat dinding. Kemudian kulit memproduksi keringat yang menguap dan menurunkan
suhu tubuh. Kemudian semakin siang, suhu terus meningkat, karena inilah yang memberikan kita
energi. Ketika melakukan olahraga berat, maka suhu tubuh akan meningkat beberapa derajat. Oleh
karena itu, saat melakukan olahraga, tubuh memiliki regulasi sendiri untuk mempertahankan
kondisinya tetap normal. Hipotalamus akan mengeluarkan hormon yang berguna untuk mengatur
suhu tubuh ketika suhu tubuh tidak normal. Hormon tersebut akan mengatur seberapa banyak keringat
yang harus di keluarkan untuk mengeluarkan panas dari tubuh. Seberapa banyak suhu yang meningkat
pada tubuh ketika melakukan olahraga tidak hanya bergantung pada seberapa banyak otot melakukan
pembakaran dan menghasilkan ‘panas’, namun juga tergantung seberapa cepat tubuh dapat
mendinginkan diri. Pada daerah atau lingkungan yang bersuhu rendah, panas yang dihasilkan oleh
otot dapat hilang secara cepat.Sedangkan pada daerah yang bersuhu tinggi atau panas, tubuh akan
mengalami kesulitan untuk menghilangkan panas, bahkan mungkin suhu tubuh akan semakin
meningkat. Menuju sore hari, tubuh mulai menurunkan suhunyalagi, karena mempersiapkan tubuh
kita untuk tidur .Nahh, saat tidur, tubuh kita juga ada disuhu yang rendah. Ada fase tidur yang
namanya Rapid Eye Movement (REM), di mana otak kita harus beristirahat dari tugasnya mengatur
suhu tubuh.Karenanya, kita membutuhkan suhu di kamar yang sesuai, atau alas tidur dan pakaian
yang membantu menyerap panas. Saat kamu terbangun karena kepanasan, bisa jadi bukan karena suhu
ruangannya, tapi sprei atau pakaianmu tidak menyerap keringat.

faktor faktor yang mempengaruhi suhu tubuh

1. Eksersais contohnya olahraga,jalan pagi, naik tangga. Jadi semakin berat eksersais yang
dilakukan maka suhu akan meningkat 15x. Kondisi metabolisme basal rate yg mempengaruhi
peningkatan tersebut.
2. Hormon. Hormon tiroksin sebagai pengatur utama basal metabolisme. Hormon testosteron,
insulin, dan hormon pertumbuhan yang dapat meningkatkan metabolisme sebesar 5-15%
3. Sistem saraf. Apabila mengalami stres bagian simpatis saraf otonom akan terstimulasi untuk
menghasilakn hormon noripinefrin dan epinefrin kedua hormon tersebut meningkatkan
metabolisme red sehingga menyebabkan suhu akan meningkat.
4. Asupan makanan dapat meningkatkan 10-20% metabolisme terutama intek tinggi protein.
Kalo suka makan banyak biasanya setelah makan terasa panas, tidak aada kipas hawanya
panas.
5. Olahraga, aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan metabolisme lemak dan
kerbohidrat. Jika suplai darah meningkat maka metabolisme juga meningkat
6. Lingkungan, mempengaruhi mekanisme kontrol suhu tubuh orang yang berada di lingkungan
sekitar. Apabila berada di lingkungan panas suhu akan meningkat, apabila di lingkungan
dingin suhu akan turun.

Perubahan suhu tubuh di deteksi oleh 2 jenis termoreseptor, satu di kulit dan satu lagi di
hipotalamus, medula spinalis. Termoreseptor sentral memberi umpan balik yang penting
dalam mempertahankan suhu inti tubuh ketika termoreseptor perifer memberi informasi.
Regulasi suhu tubuh manusia dipengaruhi oleh sebuah sistem yang kompleks yang
terkonsentrasi di wilayah otak tepatnya pada hipotalamus. Hipotalamus mengandung
sekelompok sel-sel saraf yang berfungsi sebagai termostat. Reseptor reseptor panas memberi
sinyal pada termostat hipotalamus ketika suhu meningkat, dan pada suhu dingin reseptor
reseptor akan memberikan sinyal. Pada saat suhu tubuh normal, termostat akan menghambat
mekanisme kehilangan panas dan mengaktivasi penghematan panas dengan menyempitkan
pembuluh darah, dan merangsang mekanisme penghasil panas. Respon terhadap suhu tubuh
yang meningkat, termostat mematikan mekanisme retensi panas dan mendorong pendinginan
tubuh melalui vasolidasi berkeringat atau terengah engah.

Anda mungkin juga menyukai