Anda di halaman 1dari 4

LINE BALANCING (KESEIMBANGAN LINI)

Mengatur tata letak fasilitas produksi untuk sebuah perusahaan yang melakukan
proses produksi secara terus-menerus tidaklah mudah. Hal ini disebabkan oleh aturan yang
harus dipatuhi perusahaan untuk tidak merubah susunan urutan ataupun aliran proses
produksi. Adanya kepatuhan terhadapat tata urutan proses produksi seringkali menimbulkan
masalah. Salah satu masalah yang seringterjadi dalam perusahaan jenis ini adalah adanya
ketidakseimbangan beban maupun waktu proses yang diperlukan ditahap-tahap (workcenter)
tertentu dalam sebuah proses produksi. Dampaknya seringkali pada tahap tertentu tidak
pernah berhenti melakukan kegiatan, sehingga bahan harus menunggu dan terjadi akumulasi
yang dapat menganggu kelancaran.
Di sisi lain ada tahap tertentu yang menganggur, karena membutuhkan waktu proses
cukup singkat. Kondisi ini tentunya akan menganggu kelancaran kerja perusahaan secara
keseluruhan, karena ada ketidakseimbangan. Di samping itu, tingginya kapasitas
menganggur akan menimbulkan beban biaya.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, suatu pendekatan yang dapat digunakan
untuk mengupayakan keseimbangan lini proses produksi sekaligus mengurangi beban waktu
menganggur adalah sebagai berikut (Yamit, 1998, 140):
Menentukan jumah workcenter dengan data :
1. Jumlah elemen pekerjaan aatau tugas serta hubungan antar pekerjaan atau yang
sering disebut sebagai pekerjaan yang mendahului.
2. Waktu dalam menit atau detik untuk menyelesaikan setiap pekerjaan
3. Jumlah unit output yang dihasilkan selama waktu operasi
4. Waktu operasi setiap hari.
Dari data tersebut kemudian dilakukan perhitungan jumlah stasiun kerja, cycle time,
efisiensi, danwaktu menganggur dengan langkah-langkah berikut :
1. Membuat diagram atau skema yang menunjukkan hubungan antar kegiatan.
2. Menentukan jumlah unit output per jam (r).
3. Menentukan cycle time, dengan rumus :

Waktu yang tersedia untuk operasi


Cycle time =
jumlah output

1
4. Menentukan teoritical minimum (TM= t/c) atau jumlah workcenter secara
matematis dengan notasi N
Total waktu pengerjaan
N =
cycle time

5. Menentukan pekerjaan-pekerjaan yang masuk dalam setiap stasiun kerja, dengan


cara menggabungkan waktu setiap pekerjaan dengan ketentuan : tidak boleh
menggabungkan stasiun kerja yang melanggar urutan dan total waktu
penggabungan utk 1 stasiun kerja yang baru tidak boleh melebihi cycle time.

6. Menentukan tingkat efisiensi dengan rumus:


t t
Efisiensi = =
N (c) TM (c)

7. Menentukan waktu menganggur dengan rumus : 1 - efisiensi

CONTOH :
Sebuah perusahaan merencanakan untuk memproses produk sebanyak 300 unit per bulan
(25 hari kerja). Satu hari terdiri dari 8 jam kerja dengan prosesing sebagai berikut :
Pekerjaan Pekerjaan sebelumnya waktu (menit)
A - 20
B A 37
C A 21
D A 18
E C ;D 19
F B;E 39
G F 38
TOTAL 190

1. Diagram awal pekerjaan


37
B

20 21 19 39 38
A C E F G

D
18

2
2. Menentukan cycle time
r = (300unit / 25 hari) (1 hari / 8 jam) = 12 unit / hari = 1,5 unit / jam
c = (1 / 1,5) (60 menit / jam) = 40 menit / unit

atau
waktu tersedia 25 hari(8 jam) (60 menit) 12.000
cycle timne = = =
jumlah produksi 300 unit 300
= 40

3. Jumlah stasiun kerja :


Total waktu pekerjaan 190
N = = = 4,75 = 5
cycle time 40

4. Efisiensi :
total waktu pekerjaan 190
= = 0,95 atau 95%
N (cycle time) 5 (40)

5. Waktu menganggur = 1 - efisiensi = 1 - 0,95 = 0,5 = 5%

37
B

20 21 19 39 38
A C E F G

D
18

LATIHAN :
Rencana produksi 96 unit per hari, dengan 8 jam kerja dan urutanpekerjaan sebagai berikut

Pekerjaan Pekerjaan sebelumnya waktu (menit)


A - 4
B A 5
C A 3
D B 2
E B;C 1
F D; E 5
TOTAL 20

3
4

Anda mungkin juga menyukai