Anda di halaman 1dari 9

PERTUMBUHAN ALIRAN-ALIRAN DALAM ISLAM DAN

HISTORINYA

1)
Wildana Latif Mahmudi
1)
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
Email: wildana.latif.mahmudi@polines.ac.id

ABSTRAK

Pada masa rasululloh umat Islam masih bersatu. Segala hal yang berpotensi menimbulkan
konflik mampu diredam oleh rasululloh. Persoalan persoalan yang berkaitan masalah agama
bisa ditanyakan langsung kepada rasululloh saw, sehingga tidak menimbulkan perbedaan
pendapat. Benih perpecahan mulai timbul pada masa pemerintahan Usman bin Affan kemudian
berlanjut pada masa pemerintahan Ali bin Abi Tholib. Masa pemerintahan Ali pernah terjadi
perang fisik melawan Aisyah istri Rasululloh dan khalifah Ali pernah berperang melawan
Muawiyah bin Abu Sofyan gubernur Damaskus. Pada awalnya perpecahan disebabkan persoalan
politik kemudian berlanjut pada masalah Akidah dan perbedaan pemahaman takdir. Dari sinilah
mulai timbul aliran aliran dalam Islam.

Kata kunci: Aliran Islam, Pertumbuhan, Histori.


PENDAHULUAN Untuk menghindari
Latar Belakang keterbelakangan umat Islam,
diperlukan adanya gerakan tajdid
Dalam hadits riwayat imam (pembaharuan) sehingga diharapkan
Thurmudzi dan imam Ibnu Majah, lahir tokoh tokoh pembaharu yang
nabi mengatakan bahwa umat Islam mempunyai keberanian untuk
akan terpecah menjadi tuju puluh tiga
melakukan perubahan besar bagi
golongan dan hanya satu yang
selamat yaitu golongan yang pemikiran Islam. Kemudian kita
mengikuti ajaran nabi dan para harus mampu menangkap berbagai
sahabat. corak pemikiran Islam dari satu
periode ke periode lain agar kita bisa
Islam sebagai agama besar memilih pemikiran mana yang paling
rentan terhadap perpecahan. tepat dan sesuai kondisi jaman.
Perpecahan itu ada yang mengarah
munculnya ajaran ajaran baru yang RINGKASAN MASALAH
menyimpang dari ajaran dasar Islam,
Masalah yang akan dibahas
dan ada perpecahan yang disebabkan
dalam penulisan ini adalah pertama
karena adanya perbedaan penafsiran
mencari penyebab terjadinya
Al-Qur‟an dan hadits, ada juga
perpecahan umat Islam dimasa lalu,
perbedaan cara pandang tokoh tokoh
sehingga kita bisa mengantisipasi
Islam dalam mengatasi kemunduran
terjadinya perpecahan umat Islam
umat Islam. Inilah yang menyebabkan
dimasa yang akan datang.
lahirnya pemikiran pemikiran dalam
Islam. Yang kedua, diantara sekian
banyak aliran aliran Islam yang ada,
kita akan berusaha untuk bisa
memilih mana aliran aliran yang
masih sesuai dengan ajaran dasar Islam.
Bangun
Bangun
Rekaprima
Rekaprima
Vol.05/2/Oktober/2019
Vol.05/2/Oktober/2019 78 78
PEMBAHASAN MASALAH yaitu Usman bin Affan. Tuduhan itu
Pada jaman nabi umat Islam sulit dibuktikan, tetapi mereka
masih bersatu dan utuh. Dalam melihat bahwa Ali dengan kelihaian
memahami Al-Qur‟an dan hadits, dan kewibawaannya tidak sungguh
umat Islam tidak pernah menghadapi sungguh dalam mengusut
masalah yang berarti, karena masalah pembunuhan Usman, dan sekarang ia
masalah yang berkaitan dengan Al- tidak cukup sungguh sungguh pula
Qur”an dan hadits, bisa ditanyakan menemukan dan menghukun para
langsung kepada Rasululloh. pembunuh itu ( Nurcholish Madjid,
Pertentangan pertentangan antar suku 2019 : 11 ).
atau antar kelompok bisa diselesaikan
Kelompok Khowarij menilai
dan didamaikan oleh rasululloh.
bahwa penyelesaian sengketa dengan
Kondisi ini berlangsung sampai masa
diplomasi politik itu bukan cara
kekhalifahan Abu Bakar dan Umar.
Islam. Karena itu semua pihak yang
Pada periode kepemimpinan Usman
terlibat dalam perundingan politik
bin Affan, integritas umat Islam mulai
dinyatakan kafir sebagai mana
terganggu, puncaknya pada masa
disebutkan di Q.S. Al-Maidah :44
kekhalifahan Ali bin Abitholib, umat
Islam menghadapi perpecahan. Sejak “...barangsiapa yang tidak
itulah maka lahir berbagai kelompok memutuskan perkara menurut apa
aliran sebagai berikut: yang diturunkan Allah, maka mereka
itu adalah orang orang yang kafir.”
Kelompok Khowarij Dengan demikian Ali bin Abu
Kelompok ini muncul sebagai Tholib, Muawiyah bin Abu Sofyan,
reaksi terhadap sikap khalifah Ali Abu Musa Al-Asy‟ari yang mewakili
yang menyetujui mengakhiri perang pihak Ali, dan Amru bin As dari
dan menyelesaikan sengketa dengan kelompok Muawiyah, menurut
kelompok Muawiyah dengan cara Khowarij telah menjadi kafir, dalam
diplomasi politik. Sebelumnya pandangan Khowarij orang yang
kelompok Khowarij ini menjadi berdosa besar seperti berzina dan
bagian dari pasukan Ali, tetapi karena membunuh sudah keluar dari Islam
tidak setuju atas sikap Ali yang dan wajib dibunuh ( Harun Nasution
menyelesaikan sengketa dengan jalan 2003 : 127 ) Ali terbunuh sedangkan
perundingan dengan Muawiyah, maka Muawiyah selamat.
kelompok ini keluar dari Ali. Karena
Meski kelompok Khowarij
keluar dari Ali maka dikatakan
gagal dalam sosial politik karena
Khowarij dari kata khoroja artinya
kehadirannya selalu dikejar kejar oleh
keluar. Tentang perang antara
setiap penguasa Islam, mereka
Khalifah Ali dengan Muawiyah
terpecah belah, tetapi hasil
sebagai gubernur Damaskus,
pemikirannya banyak berpengaruh
disebabkan karena kelompok Bani
dalam sejarah pemikiran Islam. Dari
Umayyah pimpinan Muawayah,
Khowarij timbul persoalan teologi
menuduh khalifah Ali terlibat dalam
yang mempertanyakan bagaimana
pembunuhan khalifah sebelumnya
hukumnya seorang muslim yang
melakukan dosa besar, masih
Islamkah atau kafir ?. Masalah ini
makin sulit kalau yang melakukan
dosa besar adalah khalifah atau 12-13 ) seperti pada masa
penguasa ( Nurcholish Madjid, 2019 : pemerintahan Bani Umayyah.
Bangun
Bangun
Rekaprima
Rekaprima
Vol.05/2/Oktober/2019
Vol.05/2/Oktober/2019 79 79
Faham Jabariyyah disukai dan
Aliran Qodqriyyah
mendapatkan simpati dikalangan
Aliran ini diperkenalkan penguasa Bani Umayyah karena bisa
pertama kali oleh Ma‟bad Al-Juhani. menjaga kekuasaannya. Kalau faham
Isi ajaran ini adalah meyakini bahwa ini tersebar luas, maka akan
“manusia memiliki kebebasan dan menjadikan manusia pasif tidak
kemerdekaan dalam menentukan berdaya. Manusia akan
perjalanan hidupnya” ( Zaenal Farid menggantungkan dirinya pada nasib.
http://mzainiblog.blogspot.com/2017/ Faham Jabariyyah dipelopori oleh Al-
03/aliran-aliran-teologi-dalam-islam- Ja‟d bin Dirham pada abad keVIII M
tokoh.html diakses 27-6-2017 ). dan Jahm ibn Sofwan yang wafat
Manusia memiliki kebebasan dan tahun 131 H (Harun Nasution,
kekuatan sendiri untuk mewujudkan 2010:37, Jilid II Edisi 5) .
perbuatannya baik maupun buruk.
Tindakan penguasa yang menindas Aliran Mu’tazilah
rakyat dan mengekang pemikiran Aliran Mu‟tazilah lahir kurang
umat, sangat bertentangan dengan lebih pada permulaan abad pertama
Islam, maka harus dipertanggung Hijrah di kota Basrah.
jawabkan dihadapan umat dan
dihadapan Allah kelak. Atas (Irak), pusat ilmu dan
pemikiran Ma‟bad Al-Juhani yang peradaban pada wakt itu. Asal usul
keras, maka ia harus menerima kata Mu‟tazilah, ada 3 teori yng
hukuman mati dari khalifah Abdul semuanya berkisar dari kata I‟tazala
Malik bin Marwan pada tahun 80 H / 1. Disebut Mu‟tazilah karena
699 M. Perjuangan Al-Juhani Washil bin Atho‟ dan Amr bin
kemudian dilanjutkan Ghylan al- Ubaid menjauhkan diri (i‟tazala)
Damsyaqi. Oleh khalifah Hisyam ibn dari pengajian gurunya yaitu
Malik, Ghylan pun akhirnya dihukum Hasan Basri di masjid Basrah,
mati tahun 105 H / 723 M. kemudian membentuk pengajian
sendiri. Hasan Basri
Faham Jabariyah berpendapat bahwa orang yang
Jabariyyah merupakan faham telah beriman kepada Allah dan
keterpaksaan (manusia). Menurut RasulNya, tetapi dia melakukan
faham Jabariyyah “manusia tidak dosa besar maka orang tersebut
berdaya dalam menghadapi ketentuan masih tetap muslim walau
Tuhan dan kehendakNya yang muslim yang durhaka.” Washil
mutlak” (Nurcholish Madjid, 2019 : bin Atho‟ tidak sesuai dengan
14). Menurut faham Jabariyyah pendapat gurunya, lalu ia keluar
perbuatan manusia diciptakan Tuhan dari majlis gurunya dan
dalam diri manusia. Menurut faham kemudian mengadakan majlis
ini manusia tidak mempunyai lain di suatu pojok dari masjid
kemauan, kemampuan dan daya Basra. Oleh karena itu maka
untuk mewujudkan perbuatannya. Washil bin Atho‟ dinamai kaum
Semua sudah diatur oleh Allah swt. Mu‟tazilah, karena ia
mengasingkan diri dari
gurunya” (Siradjudin Abbas,
2018 : 191 ).

Bangun
Bangun
Rekaprima
Rekaprima
Vol.05/2/Oktober/2019
Vol.05/2/Oktober/2019 80 80
2. Menurut pendapat lain menempatkan hampir setingkat
dikatakan Mu‟tazilah karena dengan nabi.
mereka melepaskan diri dari
Aliran Mu‟tazilah sedikit demi
pendapat Ulama‟ atau aliran
sedikit menjadi jauh dari tujuhan
terdahulu yaitu mengenai
yang bersifat agama murni, dan mulai
hukum orang Islam yang
mengesampingkan persoalan-
berbuat dosa besar (Farid
persoalan kepercayaan dan
Zaenal, 2017).
Ketuhanan. Agama mengatakan
3. Disebut Mu‟tazilah karena bahwa alam semesta ini baru dan
pendapat mereka yang diadakan oleh Tuhan, dari “tiada”,
mengatakan bahwa pembuat sedangkan filsafat mengatakan alam
dosa besar berarti menjauhkan semesta ini qodim yang selalu ada
diri dari golongan orang orang dan tidak mungkin sesuatu terjadi dari
mukmin dan juga golongan “tiada”. Mu‟tazilah berusaha
orang orang kafir. Jadi menyatukan dua hal yang
Mu‟tazilah adalah sifat dari si berlawanan.
pembuat dosa besar yang
Mu‟tazilah berpendapat bahwa
menjauhkan diri dari orang
gerak gerik ahli surga dan neraka
mukmin dan dari orang kafir (A.
akan berahir dan menjadi ketenangan
Hanafi, 2003 : 65).
yang abadi, dimana ia tidak bisa
Mu‟tazilah memiliki ajaran menggerakkan anggota badan dan
dasar yang selalu dipegang teguh tidak bisa meninggalkan tempatnya.
yaitu: a) Keesaan (At-tauhid), Alam ketenangan itulah semua
Keadilan (Al-A‟dlu), b) Janji dan kelezatan bagi ahli surga dan
ancaman (Al-Wa‟ du wal wa‟ idu), terkumpul semua kepedihan ahli
c) Tempat diantara dua tempat neraka. Dengan segala kelezatan dan
(almanzilatu bainalmanzilatain), d) kepedihan tersebut, Mereka akan
Memerintahkan kebaikan dan tetap tidak bergerak selama-lamanya
melarang keburukan(amar ma‟ruf bagaikan benda mati ( A.Hanafi,
nahi munkar) ( A. Hanafi, 2003 : 75). 2003 :82 ).
Kelima prinsip tersebut
Aliran Asy’ariah
merupakan dasar utama yang harus
dipegang oleh setiap orang yang Aliran Asy‟ariah didirikan oleh
mengaku dirinya sebagai orang Abu Hasan Ali bin Ismail al-Asy‟ari,
Mu‟tazilah dan hal ini sudah menjadi lahir di Basrah tahun 260 H / 873 M
kesepakatan mereka. Akan tetapi dan wafat tahun 324H / 935 M putra
mereka berbeda pendapat dalam soal dari Abu Musa Al-Asy‟ari ( wakil
kecil. Tentang filsafat, Mu‟tazilah sayyidina Ali ketika terjadi
tidak menjadikan tujuan utama perundingan dengan Muawiyah ).
melainkan sebagai alat untuk menolak Masa kecil Al-Asy‟ari belajar dengan
serangan serangan lawannya. Namun tokoh Mu‟tazilah terkenal yaitu Abu
dengan filsafat, mereka memasuki Ali al-Jubbai (bapak tirinya) untuk
babak baru dalam sejarah mereka, mempelajari ajaran Mu‟tazilah.
karena filsafat telah menjadikan Aliran Mu‟tazilah dianut Al-Asy‟ari
revolusi pikiran dalam kehidupan sampai usia 40 tahun. Menurut satu
mereka. Mereka menjunjung tinggi riwayat ketika menginjak umur 40
filosuf-filosuf Yunani dan tahun, ia mengasingkan diri dari
orang banyak, 15 hari ia sampai dewasa tentu akan
mengurungkan diri di rumah sambil mendurhagaiKu dan Aku akan
merenung. Untuk menyatakan menyiksamu, maka Aku matikan kau
sikapnya bahwa ia keluar dari sebelum dewasa”.
Mu‟tazilah, dia sampaikan di masjid
besar Basrah di depan banyak orang. Al-Asy’ari
Sebelumnya ia sering berdebat
dengan gurunya yaitu Al-Jubbai, dari Kalau orang kafir berkata :”Ya
sini mulai tampak kelemahan ajaran Tuhan, Engkau mengetahui bahwa
Mu‟tazilah. Perdebatan yang sangat aku akan tumbuh dewasa menjadi
menarik, perdebatan itu adalah kafir, mengapa tidak Engkau matikan
sebagai berikut: aku ketika masih kecil saja?
Kemudian Al-Jubbai diam tidak
Al-Asy’ari bisa menjawab (A. Hanafi, 2003 :
Bagaimana pendapat guru 105).
tentang orang mukmin, orang kafir Sebagai orang yang punya
dan anak kecil kalau sudah pengalaman banyak dalam
mati ? menyebarkan aliran Mu‟tazilah, maka
sulit baginya untuk menjauhkan diri
Al-Jubbai penggunaan akal. Akan tetapi dia
Orang mukmin mendapatkan juga menentang terhadap sikap yang
tingkatan tertinggi masuk surga, mendewa-dewakan dan melebih-
orang kafir masuk neraka, anak kecil lebihkan akal pikiran sebagaimana
tergolong orang yang selamat Mu‟tazilah.
Hampir semua pendapat Asy‟ari
Al-
A sy’ari merupakan jalan tengah dari
Kalau anak kecil ingin kelompok-kelompok yang
mencapai tingkatan tertinggi, bertentangan, seperti pendapatnya
bisakah? tentang kekuasaan Tuhan dan
perbuatan manusia. Menurut Asy „ari
Al-Jubbai kekuasaan Tuhan adalah mutlak,
Tidak bisa, karena akan Tuhan bebas berbuat dan
dikatakan kepada anak kecil “ Orang berkehendak. Maka tidak ada satupun
mukmin mendapatkan tingkatan yang terjadi pada manusia yang diluar
tertinggi karena ia menjalankan kehendak Tuhan dan kekuasaan
ketaatan, sedangkan kau tidak”. mutlakNya. Sedangkan terhadap
perbuatannya, manusia juga punya
Al-Asy’ari andil menentukannya. Inilah jalan
Anak kecil akan menjawab “ Itu tengah antara Qodariyah dan
bukan salahku, kalau sekiranyaTuhan Jabariyah yang diajarkan Asy‟ari.
menghidupkan aku sampai besar, Tentang dosa besar yang
tentu aku akan menjalankan ketaatan dilakukan manusia, menurut Asy‟ari,
seperti orang mu‟min tersebut”. Tuhan adalah kuasa dan berkehandak
mutlak, sehingga menjadi hak
Al-Jubbai mutlakNya untuk mengampuni atau
Tuhan akan berkata :” Aku lebih tidaknya dosa para hambaNya yang
tau tentang engkau. Kalau kau hidup beriman, maka menurut Asy‟ari
pelaku dosa besar bagi orang yang hanya membenarkan dan tunduk
beriman tidaklah kekal di neraka, kepada nas. Jadi fungsi pikiran hanya
yang kekal di neraka adalah orang menjadi saksi pembenar, bukan
kafir dan musyrik. Dan berkaitan menjadi hakim yang mengadili dan
dengan pengampunan Tuhan, maka menolaknya (A. Hanafi. 2003 : 142).
terserah Dia, apakah dosa besarnya
diampuni langsung masuk surga, Aliran Wahabi
ataukah disiksa lebih dahulu di
neraka, kemudian diampuni dan Nama Wahabi diambil dari
dimasukkan ke surga, hal ini mutlak nama pendirinya yaitu Muhammad
urursan Tuhan. bin Abdul Wahab tahun 1115 – 1201
H bertepatan 1703 – 1787 M. Nama
Aliran Salafi ini diberikan oleh lawan-lawannya.
Mereka menyebut kelompoknya
Aliran Salafi banyak diikuti dengan sebutan “ golongan
orang-orang Hanabilah pada abad ke Muwahhidin”. Wahabi menganggap
4 H yang mengikuti pendapat Imam kelompoknya adalah Ahlussunnah
Ahmad bin Hambal yang cenderung yang mengikuti madzhab Imam
mempertahankan ulama salaf, maka Ahmad bin Hambal yang ditafsirkan
aliran ini dinamakan aliran Salafi. oleh Ibnu Taimiah.
Pada abad ke 7 H aliran ini Pemikiran Wahabi yang paling
menjadi kuat dengan munculnya mencolok adalah bidang Tauhid dan
Ibnu Taimiah di Siria ( 661 – 728 H bidang ibadah yaitu: a) Penyembahan
). Pada abad ke 12 H, aliran Salafi kepada selain Tuhan adalah salah, dan
dikembangkan di Saudi Arabia oleh
siapa yang berbuat demikian maka ia
Syekh Muhammad bin Abdul Wahab
yang pendapatnya dikenal dengan dibunuh, b) Orang mencari ampunan
sebutan Wahabi. Tuhan dengan mengunjungi makam
orang-orang soleh, termasuk
Pemikiran Salafi hanya percaya golongan orang-orang musyrikin, c)
pada aqidah-aqidah dan dalil-dalil Termasuk perbutan musyrik
yang ditunjukkan oleh nas, karena memberikan pengantar kata dalam
nas tersebut adalah wahyu yang sholat terhadap nama nabi-nabi atau
diturunkan oleh Allah kepada nabi wali atau malaikat (seperti sayyidina
Muhammad. Aliran Salafi tidak Muhammad), d) Termasuk kufur
percaya kepada logika rasional. memberikan suatu ilmu yang tidak
Jadi jalan untuk mengetahui didasarkan atas Al-Qur‟an dan
aqidah-aqidah dan hukum-hukum Sunnah atau ilmu yang bersumber
Islam serta segala sesuatu yang kepada akal pikiran semata, e)
berkaiatan dengan itu, tidak lain Termasuk kufur juga mengingkari
sumbernya dari Al-Qur‟an dan Hadts Qodar dalam semua perbuatan dan
nabi sebagai penjelas. Ketetapan ini penafsiran Qur‟an dengan jalan
harus diterima tidak boleh ditolak. ta‟wil, f) Dilarang memakai buah
Akal pikiran tidak mempunyai tasbih dan dalam mengucapkan nama
kekuatan untuk menta‟wilkan Al- Tuhan dan doa-doa (wirit) cukup
Qur‟an atau menafsirkan atau dengan menghitung kerata jari, g)
menguraikannya, kecuali dalam Sumber syariat Islam dalam halal dan
batas-batas yang diijinkan dan Hadits haram hanya Al-Qur‟an semata-mata
menguatkannya. Kekuatan pikiran dan sumber lain sesudahnya ialah
sunnah Rasul. Perkataan ulama halal dan haram tidak menjadi
mutakallimin dan fuqoha tentang pegangan selama tidak
didasarkan ataas kedua sumber mengingkari yang eman tersebut
tersebut, h) Pintu ijtihad tetap terbuka dikatakan telah kafir. Jadi iman dan
dan siapapun boleh melakukan ijtihad kafir itu bentuk keyakinan yang ada
asal sudah memenuhi syarat- dalam hati, yang tahu hanya Allah
syaratnya (A.Hanafi, 2003:150-151). dan dirinya sendiri.
Hal-hal yang dianggap bid‟ah Kemudian aliran Qodariyah
harus diberantas adalah : wanita menyatakan bahwa manusia memiliki
mengiring jenazah, mengadakan kebebasan dan kemerdekaan dalam
halaqah dzikir, bahkan mereka menentukan perjalanan hidupnya (
merampas buku-buku yng berisikan Zaenal Farid
tawasul seperti dailul khoirot, http://mzainiblog.blogspot.com/2017/
merokok, minum kopi, memakai 03/aliran-aliran-teologi-dalam-islam-
pakaian sutra bagi pria, bergambar tokoh.html diakses 27 Juni 2019).
(foto), memakai cincin emas bagi pria Dalam pandangan Islam perjalanan
dan sebagainya. hidup manusia diatur oleh Tuhan
Inilah aliran aliran yang ada sebelumnya, inilah yang dinamakan
dalam Islam yang pada awalnya takdir.
kemunculannya dilatar belakangi “Setiap bencana yang menimpa
masalah politik. di bumi dan yang menimpa dirimu
sediri semuanya telah tertulis dalam
Kemudian kita akan melihat,
Kitab (Lauh Mahfuz ) sebelum Kami
diantara sekian banyak aliran itu
mewujudkannya... (Q.S. Alhadid :
mana yang sesuai dengan ajaran
22).
Islam ?. Kita akan evaluasi satu
persatu. Berikutnya aliran Jabariah.
Aliran ini mengajarkan bahwa
Pertama aliran Khowarij.
manusia tidak berdaya dalam
Khowarij menganggap kafir orang
menghadapi ketentuan Tuhan dan
yang melakukan dosa besar. Dalam
kehendakNya yang mutlak
Islam kafir itu tidak disebabkan
(Nurcholish Madjid 2019 : 14).
karena perbuatan tetapi karena
Perbuatan manusia diciptakan oleh
keyakinan. Keyakinan mengingkari
Tuhan, manusia tidak mempunya
rukun iman yang enam dikatakan
kemauan dan daya untuk
kafir. Keyakinan yang membenarkan
mewujudkan perbuatannya. Manusia
rukun iman dikatakan iman. Kafir itu
pasif tidak berdaya. Dalam
kebalikan dari iman. Orang yang
pandangan Islam manusia tidak boleh
meyakini bahwa Allah satu-satunya
pasif. Manusia harus berihtiar untuk
Tuhan, keberadaan MalaikatNya
menjemput datangnya takdir.
Allah, kebenaran kitab Allah
kejujuran para rasul utusan Allah, ...Sesungguhnya Allah tidak
keyakinan akan datangnya hari akhir, akan mengubah keadaan suatu kaum
dan adanya takdir baik dan buruk dari sebelum mereka mengubah keadaan
Allah, maka dikatakan orang beriman. diri mereka sendiri...(Q.S. Ar-Ra‟d :
Tetapi kalau tidak percaya atau 11).
Selanjutnya aliran Mu‟tazilah,
aliran ini terlalu mendewa-dewakan
akal. Filsafat telah menjadi pedoman
dalam kehidupan mereka sehingga
mereka menjunjung tinggi filosuf- hampir setingkat dengan nabi. Mu‟tazilah
filosuf Yunani dan menempatkan berkeyakinan bahwa alam semesta itu
qodim selalu ada tidak mungkin pelakunya harus dibunuh. Bukankah
sesuatu terjadi dari tiada. Pandangan Islam mengajarkan hidup damai
ini bertentangan dengan Islam. kepada sesama manusia termasuk
Menurut Islam alam semesta ini kepada orang kafir ?. Silahkan lihat
baru. Dicipta oleh Tuhan dari tiada disurat Alkafirun.
menjadi ada.
Kedua mencari ampunan Tuhan
Kemudian mengenai pandangan dengan mengunjungi makam orang
Mu”tazilah terhadap anak yang soleh termasuk syirik. Pendapat ini
meninggal apakah bisa masuk surga juga tidak sesuai dengan Islam. Nabi
atau tidak. Mereka berpendapat anak bersabda dalam hadits
kecil yang meninggal tidak bisa
masuk surga karena belum Dari Buraidah bahwa Rasulullah
mempunyai amalan apa apa. Ini Shalallahu „Alaihi Wa Sallam
bertentangan dengan ajaran Islam, bersabda, “Dahulu aku larang kalian
sebab setiap bayi lahir dalam keadaan untuk berziarah kubur, sekarang
fitrah. silahkan berziarah.” (HR Musim)
Setiap anak lahir dilahirkan di Berdasarkan hadits ini maka
atas fitrah maka kedua orang tualah ziarah kubur diperbolehkan dalam
yang menjadikannya Yahudi, Nasrani Islam.
atau Majusi (Hadits). Ketiga termasuk syirik yaitu
Berikutnya aliran Salafi. Salafi menyebut sayyidina Muhammad
dan Wahabi didirikan orang yang dalam sholat. Ketika sholat kita
sama yaitu Syekh Muhammad bin diperintah meniru nabi. Nabi tidak
Abdul Wahab. Mereka menamakan menyebut sayyidina dalam sholat.
kelompoknya dengan sebutan Kalaupun menyebut sayyidina dalam
“golongan Muwahhidin”. tetapi sholat dianggap salah paling hanya
lawan-lawannya menyebut “Wahabi”. bid‟ah tidak sampai syirik.
Pada awalnya pandangan Salafi Keempat termasuk kufur orang
maupun Wahabi sebetulnya lurus yang memberikan ilmu yang tidak
mengikuti pandangan para ulama didasarkan Al-Qur‟an dan Sunnah.
salaf yaitu ulama-ulama yang patuh Inilah pandangan Wahabi yang tidak
pada ajaran nabi. Mereka hanya sesuai dengan Islam.
percaya pada aqidah dan dalil-dalil Kemudian aliran Asy‟ariah atau
Al-Qur‟an dan Hadits. Akan tetapi disebut Sunni. Aliran sunni atau
dalam perkembangan berikutnya Asy‟ari merupakan jalan tengah
mereka memahami Islam secara antara Qodariah dan Jabariah. Aliran
ekstrim dan berlebihan. Ada beberapa ini tidak mudah mengkafirkan orang
hal pemikiran Wahabi yang perlu termasuk pelaku dosa besar. Tuhan
dipertanyakan keabsahannya Maha Berkehendak, terhadap pelaku
diantaranya: dosa besar diampuni atau tidak
Pertama penyembahan kepada diampuni terserah Tuhan. Kalau
selain Tuhan adalah salah maka diampuni dosa seseorang maka masuk
surga, kalau tidak diampuni maka
masuk neraka. Semua dosa akan
diampuni kecuali dosa syirik.
Allah tidak akan mengampuni selain itu bagi siapa yang Dia
dosa syirik dan Dia mengampuni dosa kehendaki...(QS. Annisa‟: 116).
Diantara aliran-aliran yang ada 7. Wahabi merupakan kelanjutan
maka ajaran Asy‟ari atau Suni yang dari Salafi dan memberantas
mengajarkan keseimbangan dan secara tegas berbagai bentuk
kedamaian. bid‟ah.
PENUTUP Saran
Simpulan Mengingat bahwa adanya
bahaya potensi risiko kerja di bidang
Ada beberapa aliran pemikiran
jasa konstruksi maka masyarakat
Islam yaitu:
supaya untuk senantiasa menerapkan
1. Khowarij yang mengkafirkan program Keselamatan dan Kesehatan
orang mukmin yang melakukan Kerja yang akan berpotensi untuk
dosa besar. meningkatkan Produktivitas kerja
2. Qodariyah yang meyakini bagi para pekerja.
manusia merdeka dalam
DAFTAR PUSTAKA
menentukan apa yang ia perbuat
baik dan buruk tergantung pada Abas Sirodjuddin KH, 2018. I’Tiqad
pilihannya, Tuhan tidak ikut Ahlussunah Wal Jamah.
campur tangan. Jakarta: Pustaka Tarbiyah Baru.
3. Jabariyah berpendapat bahwa Hanafi, Ahmad. 2003. Pengantar
manusia tidak mampu berbuat Theologi Islam. Jakarta:
apa-apa semuanya telah Pustaka Al-Husna.
ditentukan oleh Allah
sebelumnya. Madjid, Nurcholish. 2019. Khasanah
4. Mu‟tazilah selalu Intelektual Islam. Jakarta:
mementingkan akal dari pada Yayasan Pustaka Obor
nas atau dalil Qur‟an maupun Indonesia.
Hadits, alam ini qodim, Allah
hanya menggerakkan tidak Nasution, Harun. 2003. Islam
mencipta dari ketiadaan. Ditinjau Dari Berbagai
Aspeknya. Jakarta: Universitas
5. Asy‟ariah mengambil jalan Indonesia.
tengah antara Qodariah dan
Jabariyah. Nasution, Harun. 2010. Islam
6. Salafi mengembalikan dasar Rasional. Bandung: Mizan.
Islam ke Qur‟an dan Sunnah.
Kebenaran hanya dari Qur‟an Effendi, Farid Zaenal. 2017. Aliran-
dan Sunnah, akal hanya Aliran Teologi Dalam Islam,
membenarkan. Tokoh Dan Pokok-Pokok
Pemikiran Dalam Masa Klasik.
http://mzainiblog.blogspot.com/
2017/03/aliran-aliran-teologi-
dalam-islam-tokoh.html
(diakses tanggal 27 Juni 2019).

Anda mungkin juga menyukai