Anda di halaman 1dari 5

PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel IV

ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN FREKUENSI


KUNJUNGAN KE POSYANDU DAN TINGKAT PENGETAHUAN
IBU DI KECAMATAN JAKABARING PALEMBANG
Balita Nutritional Status Based On Visit Frequency To Posyandu And
Mother Knowledge In Jakabaring Palembang District

Ade Kartika1, Sapta Handaiyani 2, Ervina Mukharomah3*


1,2,3Prodi
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang
* Coresponden author : (Mukharomah.ervina@gmail.com /085266245092)

ABSTRAK
Tantangan di era globalisasi semakin kompleks ini mengharuskan kesehatan hal yang diutamakan. Oleh
sebab itu untuk mencapai kesehatan yang hakiki pemerintah mencanangkan program Posyandu dengan tujuan
menjangkau masyarakat dari golongan ekonomi tinggi hingga masyarakat ekonomi rendah. Penelitian ini ber-
tujuan untuk mengetahui status gizi balita berdasarkan frekuensi kunjungan ke Posyandu dan pengetahuan gizi
balita di Kecamatan Jakabaring Palembang. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Seperti penelitian
pada umumnya, teknik pengumpulan data pada penelitian deskriptif dilakukan dengan observasi studi penda-
huluan, dan wawancara. Kemudian data diolah berdasarkan teknik analisis data yang sesuai. Hasil penelitian
diperolah pada bulan September jumlah kunjungan balita paling banyak. Hal tersebut dikarenakan diberikan
vitamin A dan Obat cacing. Jumlah kunjungan balita pada bulan agustus sebanyak 56 orang, bulan September
60 orang, bulan Oktober dan Nopember sebanyak 57 orang. Jumlah pengunjung tidak terlalu berbeda secara
signifikan. Data untuk bulan Agustus dan September 2018 dilihat dari arsip buku kunjungan yang dimiliki oleh
ketua kader posyandu Cempaka Putih. Sedangkan bulan Oktober dan November 2018 dari hasil peneliti ke
lapangan secara langsung. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat kesehatan balita bergantung
kepada tingkat kunjungan ke Posyandu dan pengetahuan ibu tentang kesehatan balita baik apabila sering
berkunjung ke posyandu.

Kata Kunci: Gizi, Posyandu, Frekuensi, Balita

ABSTRACT
The challenges in this increasingly complex era of globalization require that health be priori-
tized. Therefore to achieve essential health, the government launched a Posyandu program with the aim of
reaching out to people from high economic groups to low economic communities. This study aims to deter-
mine the nutritional status of children based on the frequency of visits to Posyandu and toddler nutrition
knowledge in the Jakabaring District of Palembang. The method of this research is qualitative descriptive.
Like research in general, data collection techniques in descriptive research were carried out by observation
of preliminary studies, and interviews. Then the data is processed based on appropriate data analysis tech-
niques. The results of the research obtained in September were the highest number of toddlers visits. This is
due to being given vitamin A and worm medicine. The number of toddler visits in August was 56 people,
Sep- tember 60 people, October and November as many as 57 people. The number of visitors is not
significantly different. Data for August and September 2018 can be seen from the visiting book archives
owned by the head of the Posyandu cadre Cempaka Putih. Whereas in October and November 2018 from
the results of the researchers to the field directly. From the results of the study it can be concluded that the
health level of children under five depends on the level of visits to the Posyandu.

Keywords: Nutrition, Posyandu, Frequency, Toddler.

Sekretariat
Editorial: Kampus FKM UNISMUH PALU - Palu 94118,
Sulawesi Tengah, Indonesia
Telp/HP: +6281245936241, Fax (0451) 425627
E-mail: jurnal.mppki@gmail.com
OJS: http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM

Ade Kartika 28
PENDAHULUAN ibu balita tentang gizi dan kesehatan terutama
Tantangan di era globalisasi semakin kesehatan serta masa-masa penting dalam
kompleks. Tidak hanya tingkat intelektual pertumbuhan balita. Pada masa anak usia 0-2
tinggi yang dibutuhkan untuk dapat bersain tahun atau 1000 hari pertama merupakan
di Dunia ini. Tetapi juga kesehatan masa Emas (Golden Age) dimana pada masa
merupakan hal utama dalam menyongsong itu merupakan masa terbaik untuk
era globalisasi yang semakin dinamis, perkembangan otak anak. Sehingga dalam
berkembang dan semakin maju. Oleh sebab masa itu pemberian nutrisi kepada balita
itu untuk mencapai kesehatan yang hakiki harus tepat. Berbagai penyebab terjadinya
pemerintah mencanangkan program kasus kurang gizi pada balita adalah sebagian
Posyandu dengan tujuan menjangkau besar para ibu memberi makan tambahan pa-
masyarakat dari golongan ekonomi tinggi da bayinya pada usia dini, sehingga bukannya
hingga masyarakat ekonomi rendah.(1) kekurangan makanan tambahan yang me-
Posyandu adalah kegiatan kesehatan nyebabkan malnutrisi, melainkan kekurangan
dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan pengetahuan jenis makanan yang tepat yang
untuk masyarakat yang dibantu oleh dapat dipergunakan sebagai makanan tamba-
petugas kesehatan baik bidan, dokter han untuk balita.
ataupun perawat. Dalam hal ini pemerintah Makanan yang tepat sesuai usia balita
membuat suatu program kesehatan berupa biasanya selalu disampaikan kepada petugas
imunisasi untuk anak usia 0-9 bulan. kesehatan yang ada di Posyandu-posyandu
Adapun tujuan dari program imunisasi ialah terdekat. Sehingga dengan rutin datang
untuk menaggulangi penyakit berbahaya keposyandu diharapkan kasus kekurangan
yang dapat mengancam kesehatan fisik dan gizi ataupun permaslahan lainnya yang
mental anak. Posyandu inilah salah satu berkaitan dengan kesehatan balita itu
tempat yang dianjurkan pemerintah untuk menurun. Karena sesungguhnya kesehatan
para balita agar dapat mengecekkan balita berpengaruh terhadap
kesehatan, pertumbuhan serta memberikan pertumbuhannya.
vaksin. Adapun vaksin yang diberikan Pertumbuhan yang dialami anak
berupa campak, HB0, HB1, BCG dll. Selain merupakan rangkaian perubahan yang
pemberian vaksin dan pengecekan teratur dari satu tahap ke tahap berikutnya,
kesehatan anak di Posyandu juga terkadang yang secara keseluruhan dimulai sejak
diberikan sutu penyuluhan tentang terjadinya konsepsi dalam kandungan ibu,
kesehatan dan perawatan ibu dalam masa yang secara berkelanjutan makin lama
nifas (pasca melahirkan) dan balita.(1) semakin dapat diamati secara jelas setelah
Kehadiran ibu balita di posyandu di- anak lahir ke dunia.(2,3) Keadaan gizi merupa-
harapkan dapat menambah pengetahuan kan salah satu faktor yang mempengaruhi
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel IV
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

tingkat kesehatan dan usia harapan hidup BAHAN DAN METODE PENELITIAN
masyarakat. Telah diketahui bahwa kurang Metode penelitian ini adalah
6 gizi menyebabkan gangguan pertumbuhan deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono
dan perkembangan fisik maupun mental, (2008), Penelitian desktiptif adalah
mengurangi tingkat kecerdasan dan kreativ- penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
itas serta produktivitas penduduk.(4) nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
Rendahnya status gizi masyarakat lebih (independen) tanpa membuat per-
akan menurunkan tingkat kesehatan dan bandingan atau menghubungkan dengan
usia harapan hidup, yang merupakan unsur variabel yang lain.(6)
utama dalam penentuan keberhasilan pem- Penelitian deskriptif ini adalah salah
bangunan sumberdaya manusia. Anak yang satu jenis penelitian kunatitaif non eksperi-
kurang gizi imunitasnya rendah dan untuk men yang tergolong mudah. Penelitian ini
menanggulangi masalah ini perlu dilakukan menggambarkan data kualitatif yang di-
dengan beberapa cara antara lain; pening- peroleh menyangkut keadaan subjek atau
katan pelayanan kesehatan masyarakat, fenomena dari sebuah pupulasinya. Sehingga
peningkatan pendidikan (penyuluhan) gizi, metode deskripstif kualitatif ialah penelitian
dan perbaikan pola konsumsi pangan. Oleh yang hasil penelitiannya dapat
karena itu, perbaikan gizi merupakan strate- menggambarkan secara deskriptif subjek
gi penting untuk meningkatkan kualitas yang diteliti. Penelitian ini telah
sumberdaya manusia dan mendorong per- dilaksanakan di Posyandu Cempaka Putih
tumbuhan ekonomi.(4) pada bulan Agustus sampai November 2018.
Pertumbuhan dan perkembangan
yang baik akan menjadi modal bagi HASIL PENELITIAN
kelangsungan anak sebagai generasi Berdasarkan penelitian yang
penerus yang baik. Sebaliknya ia juga dapat dilakukan diperoleh hasil bahwa tingkat
sebagai penghambat kelangsungan generasi kesehatan balita dikawasan Posyandu
penerus bahkan juga dapat sebagai sumber Cempaka, Kelurahan OPI Jakabaring selalu
kesusahan dan malapetaka individu, rutin mengantarkan balitanya ke Posyandu.
keluarga dan masyarakat.(5) Oleh sebab itu Rekap kunjungan balita ke Posyandu
pemberian vaksin seusia balita merupakan Cempaka telah disajikan pada Tabel 1
hal yang penting demi kesehatan dimasa
depan. Adapun tujuan dari peneltian ini
ialah untuk mengetahui pengaruh kesehatan
balita terhadap frekuensi kehadiran ke
Posyandu

Ade Kartika 30
Tabel. 1 Rekapitulasi Data Kunjungan Ibu
kesehatan balita. Dari hasil observasi awal
dan Balita ke Posyandu
terlihat ibu balita antusias menghadiri
Jumlah kegiatan posyandu setiap bulannya.
Bulan
Kunjungan Tindakan Terkadang beberapa ibu hanya
Kunjungan
Balita/orang
Agustus 56 Menimbang, mengantarkan anaknya untuk

BCG, POLIO, menimbangkan buah hatinyan saja karena


Campak posyandu yang diberikan sudah lengkap
September 60 Menimbang,
Tujuan ibu balita rajin mengantarkan
BCG, POLIO,
anaknya untuk datang ke posyandu salah
Campak,
satunya untuk mengetahui perkembangan
Vitamin A,
serta pertumbuhan balita. Ibu ingin
Obat Cacing
Oktober 57 Menimbang, mengetahui apakah pertumbuhan dan
BCG, POLIO, perkembangan balitanya dalam kategori
Campak normal atau tidak. Karena di posyandu tidak
November 57 Menimbang,
hanya tinggi dan berat badan saja yang
BCG, POLIO,
Campak diukur tetapi lingkar kepala, lingkar perut
Sumber : Data Primer dan lingkar lengan.
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa pa- Di lingkungan kelurahan OPI
da bulan September jumlah kunjungan balita jakabaring balita tergolong kedalam balita
paling banyak. Hal tersebut dikarenakan yang memiliki tingkatb kesehatannya. Hal ini
diberikan vitamin A dan Obat cacing. Jumlah sejalan dengan tikat kunjungan ke posyandu
kunjungan balita pada bulan agustus Cempaka putih. Dari data yang diperoleh
sebanyak 56 orang, bulan September 60 balita dicempaka putih tidak pernah
orang, bulan Oktober dan Nopember berhalangan hadir karena Demam atau sakit.
sebanyak 57 orang. Jumlah pengunjung tidak Namun setiap bulannya balita selelu datang
terlalu berbeda secara signifikan. Data untuk keposyandu. Dilihat juga dari buku Pink atau
bulan Agustus dan September 2018 dilihat buku pegangan ibu bahwa BB, Lingkar
dari arsip buku kunjungan yang dimiliki oleh Kepala, TB selalu bertambah setiap
ketua kader posyandu Cempaka Putih. Se- bulannya.
dangkan bulan Oktober dan November 2018 Menurut Nelson, 1988 Parameter
dari hasil peneliti ke lapangan secara lang- yang digunakan untuk mengetahui ada
sung. tidaknya gangguan pertumbuhan, maka
dilakukan pengukuran tertentu yang
PEMBAHASAN hasilnya kemudian dibandingkan dengan
Penelitian ini diawali dengan parameter yang sudah terstandardisasikan,
melakukan observasi mengenai tingkat yaitu meliputi:Tinggi badan, Berat badan,
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel IV
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 9, Nomor 1, Juni 2019

Lingkar lengan, Lingkar kepala, Lingkar dada


melakukan penelitian tentang tingkat
dan Lingkar abdomen.(7)
kesehatan keluarga berdasarkan
Meskipun ada beberapa parameter
pengetahuan dan tingkat pendidikan anggota
yang dapat digunakan untuk mengukur
keluarga.
pertumbuhan seseorang, namun yang paling
sering digunakan adalah ukuran tinggi
UCAPAN TERIMA KASIH
badan, berat badan dan lingkar kepala. (7) Ra-
Ucapan terima kasih penulis tujukan
ta-rata pertumbuhan tinggi badan anak ada-
kepada semua pihak yang membantu dalam
lah 2,5 inchi (6,35 cm) sedangkan berat ba-
menyukseskan penelitian ini. Terima kasih
dan bertambah 5-7 pon (2,5-3,5 kg) setahun
penulis tujukan kepada Rektor Universitas
selama periode awal masa kanak-kanak
Muhammadiyah Palembang Bpk Dr. Abid
(Santrock 1997).
Djazuli, S.E.,M.M. Dekan FKIP Bpk Dr. H.
Papaliadan Olds (1975) menyatakan
Rusdy A. Siroj, M.Pd. dan ketua LPPM Bpk.
bahwa berat badan untuk anak laki-laki dan
Dr. Mustopa Marli Batubara, M.P. yang telah
perempuan usia 3 tahun adalah sebesar
memberi dana dan fasilitas dalam penelitian
321 /4 pon (16,1 kg) dan 313 /4 pon (15,9
ini. Terima kasih juga peneliti sampaikan
kg) sedangkan untuk tinggi badan laki-laki
kepada Bpk Margono selaku Bpk RT, Posyan-
dan perempuan adalah sebesar 38 inchi (96
du Cempaka Putih beserta Ibu RT, Ibu bidan
cm) dan 373 /4 inchi (95,9 cm). Berpedoman
dan Kader-kader posyandu cempaka putih.
kepada Papalia dan Olds (1975) bahwa di
posyandu Cempaka Putih balitanya
DAFTAR PUSTAKA
tergolong ke dalam normal. Dilihat hari buku
1. Departemen Kesehatan. Menanggulangi
KMS atau sering disebut buku PINK bahwa Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY) di Indonesia. Jakarta: Direktorat
pertumbuhan balita normal dan sesuai
Gizi Masyarakat; 2000.
dengan umurnya. 2. Moersintowarti. Deteksi Dini Balita. In
Surabaya: Lab. IKA-FK UNAIR; 1991.
3. Moersintowarti. Deteksi Dini pertum-
KESIMPULAN DAN SARAN buhan dan perkembangan Balita. Sura-
baya: Lab. IKA-FK UNAIR; 2004.
Dari hasil penelitian dapat
4. Rieuwpassa. Biskuit konsentrasi protein
disimpulkan bahwa tingkat kesehatan balita Ikan dan probiotik sebagai makanan
tambahan untuk meningkatkan antibodi
bergantung kepada tingkat kunjungan ke
IgA dan status gizi anakbalita. Institut
Posyandu. Hal tersebut berdampak pada Pertanian Bogor; 2005.
5. Aziz Alimul Hidayat. Musrifatul Uliyah.
pemahaman ibu terhadap kesehatan balita
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Pen-
dan gizi seimbang bagi anaknya. Balita di erbit Buku; 2005.
6. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif
sekitar kawasan OPI Jakabaring memiliki
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta;
tingkat kesehatan yang baik. Saran diberikan 2008.
7. Nelson. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:
kepada penelitian selanjutnya agar
Penerbit Buku Kedokteran; 1988.

Ade Kartika 32

Anda mungkin juga menyukai