Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Dosen pengampu: Riska Edwi Meilin, SKM.,MKM

Disusun Oleh:
Siti Husniati (191040500017)
4A Kesehatan Masyarakat

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA
2021
1. Ada Berapa Jenis Penyakit Kanker, Sebutkan?
Jenis – jenis kanker yaitu :
1. Karsinoma Merupakan jenis kanker berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh
atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium,
kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rektum, lambung, pankreas
(Akmal, dkk., 2010: 188).
2. Leukemia atau kanker darah Adalah kanker pada sumsum tulang yang menghambat
produksi sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Sel darah putih berguna untuk
mengatasi infeksi. Sel darah merah diperlukan untuk mencegah kekurangan darah
(anemia). Trombosit menjaga tubuh agar tidak mudah memar dan berdarah.
3. Limfoma Termasuk jenis kanker berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya
sumsum tulang, lueukimia, limfoma merupakan jenis kanker yang tidak membentuk
masa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah
normal (Akmal, dkk., 2010: 80).
4. Myeloma Berkembang dalam sel plasma sumsum tulang. Pada kasus tertentu, sel
myeloma berkumpul pada satu tulang dan membentuk tumor tunggal, yang disebut
plasmasitoma. Namun pada kasus lain, sel myeloma menyebar pada beberapa bagian
tulang, membentuk banyak tumor tulang. Kanker ini disebut myeloma ganda.
5. Sarkoma Adalah jenis kanker akibat kerusakan jaringan penujang di permukaan tubuh
seperti jaringan ikat, sel-sel otot dan tulang. Glioma adalah kanker susunan saraf,
misalnya sel-sel glia (jaringan panjang) di susunan saraf pusat. Karsinoma in situ adalah
istilah untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu
sehingga dianggap lesi prainvasif (kelainan/ luka yang belum menyebar) (Akmal, dkk.,
2010: 81).
2. Apa Saja Penyakit Tidak Menular Akibat Merokok? Jelaskan!
Data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI,
menyebutkan adanya peningkatan prevalensi perokok muda dari tahun ke tahun, sebesar
20,30% pada tahun 2010 menjadi 23,10% pada tahun 2012 (Rikesdas, 2017). Selanjutnya data
Riskesdas 2018 yang dilakukan oleh Kemenkes RI menunjukkan prevalensi merokok pada
anak yang berusia 10 hingga 18 tahun mencapai 9,1%. Jika populasi pada kelompok usia itu
sekitar 40,6 juta jiwa, maka sudah ada sekitar 3,9 juta anak yang merokok (Kemenkes, 2018).
Peningkatan tersebut juga disampaikan melalui salah satu akun sosial media
Kemenkes RI, yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan jumlah perokok usia muda dari
7,2% pada tahun 2013, meningkat menjadi 9,1% pada tahun 2018 (Sulastri, 2018). Seiring
dengan peningkatan jumlah perokok remaja di Indonesia hal ini juga mengakibatkan terjadi
peningkatan angka penyakit tidak menular atau non communicable disease. Penyakit tidak
menular seperti jantung dan stroke, setiap tahunnya membunuh 17,7 juta orang di dunia.
Sekitar 31% dari jumlah korban global.
Di Indonesia stroke (21,1%) dan penyakit jantung (12,9%) menjadi pembunuh nomor
satu terbesar dan dua dari seluruh kematian di Indonesia. Penyakit tersebut adalah dampak
dari perilaku merokok. Rokok yang menjadi salah satu fokus pada penelitian ini merupakan
lintingan atau gulungan tembakau yang digulung/dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit
jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah
dibakar ujungnya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat
diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa
berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.walisongo.ac.id/3457/3/101111007_Bab2.pdf
https://bimawa.uad.ac.id/wp-content/uploads/Paper-Seminar-Nasional-9.pdf

Anda mungkin juga menyukai