Anda di halaman 1dari 50

BAB III

ANALISA SITUSIONAL

Pengkajian manajemen keperawatan telah dilakukan pada tanggal 21 sampai dengan


27 Juni 2021 di Ruangan Rawat Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta
Bukittinggi dengan melakukan survey awal dan pengumpulan data melalui kuisioner,
observasi dan wawancara terhadap, 1 orang kepala ruangan, 8 orang katim, 7 orang perawat
pelaksana mengenai data umum dan masalah yang berhubungan dengan manajemen
keperawatan.

A. Kajian Situasi Rumah Sakit


Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi terletak di pusat bukittinggi yang mudah
dijangkau dari berbagai arah. Rumah sakit ini telah dikenal masyarakat secara luas, tidak
hanya dari kabupaten/kota wilayah setempat, tapi juga dikunjungi oleh wilayah tetangga
bahkan sampai daerah Sumatera Utara, Riau, Jambi, Batam, dan Jakarta. Rumah sakit ini
memiliki beberapa gedung pelayanan dimana dimulai dari lantai 1 yang terdiri dari layanan
unggulan yaitu ; Penyakit Cerebrovaskular (Trombolisis), Poliklinik Stroke Check Up,
Poliklinik Eksekutif, Poliklinik Neuro Diagnostik, Neurorstorasi,
Neurointervensi/Cardiointervensi, Painintervensi, Neurosurgeon. Layanan Rawat Jalan
Yaitu ; Poliklinik Kesehatan Anak, Poliklinik Penyakit Syaraf, Poliklinik Jantung, Poliklinik
Kesehatan Jiwa, Poliklinik Gigi dan Mulut, Klinik Non Spesialistis. Layanan Rawat Inap
Yaitu ; IRNA A (Memiliki Ruang Rawat Kelas I, II, III, Terminal Care dan HCU), IRNA B
(Memiliki Ruang Rawat Inap Bagi Kelas I Dan Kelas VIP), IRNA C (Memiliki Ruang Rawat
Kelas III Dan Isolasi), NEURO (Memiliki Ruang Rawat Kelas I, II, III dan ICU. Layanan
Penunjang yaitu ; Radiologi, Laboratorium, Elektromedik, Rehab Medik. Layanan Fasilitas
Umum yaitu ; IGD dan Apotik. RS Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta juga dipakai sebagai lahan
praktek bagi institusi yang ada di Sumatera Barat.

1. Visi Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi


“Menjadikan pusat pelayanan otak dan syaraf yang berkualitas untuk mendukung
terwujudnya Indonesia maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandasan
gotong royong”
2. Misi Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi
a. Meningkatkan pelayanan otak dan syaraf yang sesuai dengan standar professional
dan berorientasi pada kepuasan pasien.
b. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana serta sistem informasi manajemen Rumah
Sakit (SIM-RS) yang handal.
d. Mengembangkan jejaring dan inovasu pelayanan otak dan syaraf

3. Motto Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi


Melayani dengan sepenuh hati

4. Landasan nilai Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi


a. Ketulusan, memberikan pelayanan dengan sepenuh hati;
b. Kebersamaan, mengutamakan kerjasama tim;
c. Profesionalisme, bekerja sesuai standar dan prosedur yang ditentukan;
d. Kualitas, mengutamakan kualitas dalam pelayanan;
e. Kejujuran, berani mengatakan kebenaran dan kesalahan-kesalahan berdasarkan
data dan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan;
f. Keterbukaan, terbuka dalam mengemukakan pendapat dan menerima pendapat
pihak lain;
g. Disiplin, berusah menegakkan disiplin baik untuk diri sendiri maupun terhadap
lingkungan.

5. Tugas Pokok Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi


Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan
kekhususan pelayanan kesehatan dibidang penyakit otak.

6. Fungsi Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi


a. Penyusunan rencana program dan anggaran;
b. Pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan pelayanan kesehatan dibidang
penyakit otak;
c. Pengelolaan pelayanan penunjang medis;
d. Pengelolaan pelayanan penunjang non medis;
e. Pengelolaan pelayanan keperawatan;
f. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan dibidang penyakit otak;
g. Pengelolaan penelitian pengembangan dan penapisan teknologi dengan
kekhususan dibidang penyakit otak;
h. Pengelolaan keuangan dan barang milik Negara;
i. Pengelolaan sumber daya manusia;
j. Pelaksanaan urusan hokum organisasi dan hubungan masyarakat;
k. Pelaksanaan kerjasama;
l. Pengelolaan sistem informasi;
m. Pelaksanaan urusan umum; dan
n. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

B. Ruangan Perawatan Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi


1. Kapasitas Unit Ruangan
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi mempunyai beberapa ruangan
rawat inap salah satunya adalah ruangan Kelas III IRNA C Lantai III.
Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III terdiri dari beberapa ruangan yaitu 1
kamar Isolasi untuk pasien dengan penyakit menular dengan jumlah 1 tempat
tidur, dan 4 kamar rawat terdiri dari kamar 301 dengan 4 tempat tidur pasien
Laki-Laki , kamar 302 dengan 4 tempat tidur pasien Laki-Laki, kamar 303
dengan 4 tempat tidur pasien Perempuan dan kamar 304 dengan 4 tempat tidur
pasien perempuan. Selain itu juga terdapat Nurse station, Ruangan Tindakan,
Ruangan Perawat, Ruangan Edukasi, Ruang Karu, Ruang Apotik, Ruangan
Dapur, Ruangan Linen bersih, Ruang Linen kotor, ruang Spoel hoek, Ruang
Panel, gudang, toilet petugas dan toilet tiap-tiap ruangan pasien.

Tabel 3.1
Jumlah Kapasitas Tempat Tidur Yang ada di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Kamar 301 4
Kamar 302 4
Kamar 303 4
Kamar 304 4
ISOLASI 1
RUANGAN TINDAKAN 1
JUMLAH 18
Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III memiliki 5 ruang rawatan, dimana 4
ruangan memiliki 4 tempat tidur dan 1 ruangan memiliki 1 tempat tidur sehingga
jumlah tempat tidur adalah 17. Semua ruangan Dalam keadaan baik sehingga semua
ruangan dapat digunakan.
2. Analisa Terhadap Klien
a. Karakteristik
Klien yang di ruang rawat di Kelas III IRNA C Lantai III merupakan ruang rawat
bagi pasien dengan pernyakit yang terdiri dari: SH, SNH, SAH, CKD, CKR, DM,
SOL, TB Paru, CAP, BPH, AHD, Efussi Fleura, Epilepsi, Asma, ISPA, Typoid,
Apendisitis, Post Craniatomy, Hiponatremi,
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada ruangan Kelas III IRNA C
Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi terdapat 3 penyakit terbanyak
antara lain: SH,SNH dan DM
b. Tingkat Ketergantungan
Rata-rata jumlah pasien yang di rawat di ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
pada tanggal 21-27 juni 2021 adalah pasien setiap hari nya dengan tingkat
ketergantungan dalam tahap partial care
3. Analisa Situasi
a. Staffing/Sumber Daya Manusia
1) Sumber daya dan kekuatan kerja
Tabel 3.2
Jumlah Tenaga Perawat Diruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan Jabatan
1. Ns. Anil Basya., S.Kep.,M.Kep Laki-laki S2 Keperawatan Karu
2. Ns. Fadri Efika., S.Kep Perempuan S1 Keperawatan Katim
3. Eva Hadiyanti Djamaan, Amd.Kep Perempuan D III Keperawatan Katim
4. Gustianda, Amd.Kep Perempuan D III Keperawatan Katim
5. Ns. Yarnita Yati Murni,S.Kep Perempuan S1 Keperawatan Katim
6. Ns. Rika Wahyu,S.kep Perempuan S1 Keperawara Katim
7. Ns. Desi Oktavia,S.Kep Perempuan S1 Keperawatan Katim
8. Etriani, AMK Perempuan S1 keperawatan Katim
9. Ns. Rasydah, S.Kep perempuan S1 keperawatan Katim
10. Noli Oktarina,Amd.Kep Perempuan DIII Keperawatan PP
11. Tedy Afriko,Amd.Kep Laki-Laki DIII Keperawatan PP
12. Rizki Amelia,Amd.Kep Perempuan DIII Keperawatan PP
13. Fitia Yessy,Amd.Kep Perempuan DIII Keperawatan PP
14. Ns. Mutiah Vaora,S.Kep Perempuan S1 Keperawatan PP
15. Ns. Vani Oktafira,S.Kep Perempuan S1 Keperawatan PP
16. Ade Perdina Ady,Amd.Kep Perempuan DIII Keperawatan PP

Tabel 3.3
Usia Tenaga Perawat Diruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
Ruang Umur
20-30 31-40 41-50 >50
Irna C 3 7 6 -
Persentase 18,8% 43,8 % 37.5% -

2) Pembagian Kerja
Hasil analisa situasi melalui wawancara diruangan Kelas III IRNA C Lantai III
yang disepakati oleh 1orang karu, 8 orang katim dan 7 orang perawat pelaksana .
Jadwal pembagian shift terbagi dalam 3 shift yaitu shift pagi dari pukul 07.30
WIB s/d 14.00 WIB, shift sore dari pukul 13.30 WIB s/d 21.00 WIB dan shift
malam dari pukul 20.30 WIB s/d 08.00 WIB.

3.3 Karakteristik Responden


1. Pengkajian
a) Kuesioner
Data umum
a. Karakteristik Umur
Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Umur Perawat di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
usia Persentase
20-30 TH 3 18,8%
31-40 TH 7 43.8%
41-50 TH 6 37.5%
Total 16 100%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa usia perawat yang paling banyak adalah usia
31-40 tahun yaitu sebanyak 7 orang (43.8%), dan yang berusia 41-50 tahun yaitu
sebanyak 6 orang (37,5%), dan usia 20-30 tahun berjumlah 3 orang (18,8%) di Ruangan
Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

b. Karakteristik Pendidikan
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Pendidikan Perawat di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Diploma keperawatan 7 43,8 %
Ners keperawatan 8 50,0%
Magister keperawatan 1 6,2%
Total 16 100 %
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa pendidikan Perawat yang paling banyak adalah
Ners Keperawatan (NS) sebanyak 8 orang (50%) untuk pendidikan Diploma Keperawatan
sebanyak 7 orang (43,8%) dan pendidikan Magister keperawatan sebanyak 1 orang (6,2%)
di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

c. Karakteristik PNS Dan NON-PNS


Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi PNS Dan NON-PNS Perawat di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai
III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021

F Persentase
Pns 15 93,8 %
Non-pns 1 6,2 %
Total 16 100 %
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa mayoritas perawat yang bekerja di
Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak adalah PNS yaitu sebanyak 15 orang
(93,8%).

2. Analisa Kuesioner
1) Kepala Ruangan
a. Karakteristik Perencanaan
Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Perencanaan Metode tim di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021

F Persentase
Iya 16 100%
Tidak - -
Total 16 100%

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa perencanaan metode tim yang dilakukan oleh
karu menunjukkan 100% yang artinya konsep metode tim di ruangan irna C lantai 3
sudah dilakukan.

b. Krakteristik Pengorganisasian
Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Visi dan Misi Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021

F Persentase
Iya - -
Tidak 16 100%
Total 16 100%

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa visi dan misi di ruangan irna C lantai 3 100%
tidak, yang artinya ruangan ini belum memiliki Visi dan Misi ruangn.

c. Karakteristik Pengarahan
Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Pengarahan Karu Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021

F Persentase
Iya 16 100%
Tidak - -
Total 16 100%
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa 100 % responden menyatakan pengarahan di
Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak telah dilakukan oleh Karu

d. Karakteristik Pengawasan
Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Pengawasan karu Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021

F Persentase
Selalu 14 87,85
Sering 2 12,5%
Kadang-kadang - -
Total 16 100%
Tabel diatas menunjukan 100% responden menyatakan pengawasan di Ruangan
Kelas III IRNA C Lantai III Rs Otak telah dilakukan oleh karu.

2) Perawat Pelaksana
a. Karakteristik Karu memberikan pengarahan kepada anggotanya dalam
memberikan asuhan keperawatan

Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Karu Memberikan Pengarahan Di Ruangan Kelas III IRNA C
Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Selalu 14 87,5%
Sering 2 12,5%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 87,5% responden menyatakan bahwa Karu selalu
memberikan pengarahan kepada anggotanya dalam memberikan asuhan keperawatan
di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

b. Karakteristik Karu membagi perawat untuk memberikan asuhan


keperawatan terhadap pasien
Tabel 3.12
Distribusi Frekuensi Membagi Perawat Untuk Memberikan Asuhan Keperawatan
Terhadap Pasien di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi
F Persentase
Selalu 16 100%
Sering - -
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 100% responden menyatakan bahwa Karu selalu
membagi perawat untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien di Ruangan
Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

c. Karakteristik perawat pelaksana mengikuti visite dokter


Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Mengikuti Visite Dokter Di Ruangan
Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Selalu - -
Sering 9 56.2%
Kadang-kadang 7 43.8%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 56.2% responden menyatakan bahwa perawat


pelaksana sering mengikuti visite dokter dan 43.8% lainnya mengatakan kadang-
kadang mengikuti visite dokter, karena di ruangan Irna C lantai III yang melakukan
visite dokter adalah katim, jadi ketika katim ada keperluan atau sibuk boleh
digantikan oleh perawat pelaksana.

d. Karakteristik perawat pelaksana bekerja sama dengan teman sejawat saat


memberikan asuhan keperawatan

Tabel 3.14
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Bekerja Sama Dengan Teman Sejawat
Saat Memberikan Asuhan Keperawatandi Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Selalu 13 81.2%
Sering 3 18,8%
Kadang-kadang - -
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 81,2% responden menyatakan perawat pelaksana


selalu bekerja sama dengan teman sejawat saat memberikan asuhan keperawatan di
Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

e. Karakteristik perawat pelaksana melakukan pendelegasian tugas ke perawat


lain ketika ada keperluan
Tabel 3.15
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Melakukan Pendelegasian Tugas
Ke Perawat Lain Ketika Ada Keperluan Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai
III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Selalu 14 87,5%
Sering 2 12,5%
Kadang-kadang - -
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 87,5% responden menyatakan bahwa Perawat


pelaksana selalu melakukan pendelegasian tugas ke perawat lain ketika ada keperluan
di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

f. Karakteristik kegiatan pre post conference dilakukan setiap pergantian shift


Tabel 3.16
Distribusi Frekuensi Kegiatan Pre Post Conference Dilakukan Setiap Pergantian Shift
Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.
F Persentase
Sering 12 75,0%
Kadang-kadang 4 25,0%
Tidak pernah - -
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 75,0% responden menyatakan bahwa kegiatan pre
dan post conference sering dilakukan setiap pergantian shift dan 25% lainnya
menyatakan kadang-kadang kegiatan pre dan post conference di lkukan, karena pre
dan confrence biasanya dilakukan pada jam 07.30, tetapi karena berbagai alasan
seperti karu tidak datang atau perawat pelaksana yang datang terlambat maka pre dan
confrence kadang tidak dilakukan, jadi kegiatan pre dan confrence di ruangan di
Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi belum optimal.
g. Karakteristik perawat pelaksana melakukan komunikasi terapeutik ketika
berinteraksi dengan pasien atau keluarga
Tabel 3.17
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Melakukan Komunikasi Terapeutik Ketika
Berinteraksi Dengan Pasien Atau Keluarga Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Selalu 11 68,8 %
Sering 5 31,2%
Kadang-Kadang - -
Total 16 100 %

Tabel diatas menunjukkan bahwa 68,8% responden menyatakan perawat pelaksana


selalu melakukan komunikasi terapeutik, dan 31,2% menyatakan sering melakukan
komunikasi teraupetik ketika berinteraksi dengan pasien ataupun keluarga di Ruangan
Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

h. Karakteristik perawat pelaksana bekerja sama dengan ahli gizi untuk


kebutuhan nutrisi pasien
Tabel 3.18
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Bekerja Sama Dengan Ahli Gizi Untuk
Kebutuhan Nutrisi Pasien di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Selalu 9 56,2%
Sering 7 43,8%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 56,2% responden menyatakan perawat pelaksana


selalu bekerja sama dengan ahli gizi dan 43,8% responden menyatakan sering bekerja
sama dengan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi pasien di Ruangan Kelas III IRNA C
Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi

i. Karakteristik perawat pelaksana melakukan mobilisasi kepada pasien yang


memerlukan perawat total dan partsial care
Tabel 3.19
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Melakukan Mobilisasi Kepada Pasien Yang
Memerlukan Perawat Total Dan Partial Care Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Selalu 13 81.2%
Sering 3 12,8%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 81,2% responden menyatakan perawat pelaksana


selalu melakukan mobilisasi dan 12,8% responden menyatakan sering melakukan
mobilisasi kepada pasien. Dan sebaiknya mobilisasi harus selalu dilakukan pada
pasien dengan kondisi yang beresiko terkena dekubitus. Jadi mobilisasi di ruangan
Irna C lantai III belum Optimal dilakukan.

j. Karakteristik perawat pelaksana memiliki hambatan atau masalah dengan petugas


laboratorium
Tabel 3.20
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Memiliki Hambatan Atau Masalah Dengan
Petugas Laboratorium Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi 2021
F Persentase
Selalu - -
Kadang-kadang 4 25,0%
Tidak pernah 12 75,0%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 75,0% responden menyatakan perawat pelaksana


tidak pernah memiliki hambatan atau masalah dengan petugas laboratorium di
Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

k. Karakteristik perawat pelaksana memiliki masalah atau hambatan dengan


brangkarman dalam pelayanan kesehatan di ruangan

Tabel 3.21
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Memiliki Masalah Atau Hambatan Dengan
Brangkarman Dalam Pelayanan Kesehatan Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Pernah 4 25,0%
Kadang-kadang 9 56,2%
Tidak pernah 3 18,8%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 56,2 % responden menyatakan perawat pelaksana


kadang-kadang memiliki hambatan dengan brangkarman dalam pelayanan kesehatan
di ruangan di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta
Bukittinggi.

l. Karakteristik perawat pelaksana memiliki hambatan atau masalah dengan


petugas radiologi dalam melakukan pelayanan kesehatan

Tabel 3.22
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Memiliki Hambatan Atau Masalah
Dengan Petugas Radiologi Dalam Melakukan Pelayanan Kesehatan
Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.
F Persentase
Pernah - -
Kadang-kadang 2 12,5%
Tidak pernah 14 87,5%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 87,5% responden menyatakan perawat pelaksana


tidak pernah memiliki hambatan atau masalah dengan petugas radiologi dalam
melakukan pelayanan kesehatan di ruangan di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

m. Karakteristik perawat pelaksana bekerja sama dengan cleaning service dalam


menjaga kebersihan ruangan
Tabel 3.23
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Bekerja Sama Dengan Cleaning Service Dalam
Menjaga Kebersihan Ruangan Di Ruangandi Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Bukittinggi
F Persentase
Pernah - -
Kadang-kadang 4 25,0%
Tidak pernah 12 75,0%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 75,0% responden menyatakan perawat pelaksana


selalu bekerja sama dengan cleaning service dan hampir tidak ada hambatan atau
masalah dalam menjaga kebersihan ruangan di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

n. Karakteristik asuhan keperawatan diruangan sudah dilakukan sesuai SOP


Tabel 3.25
Distribusi Frekuensi Asuhan Keperawatan Diruangan Sudah Dilakukan Sesuai SOP
Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Selalu 12 75,0%
Sering 4 25,0,%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 75,0% responden menyatakan selalu melakukan


asuhan keperawatan diruangan sudah dilakukan sesuai SOP dan 25,0% responden
menyatakan kadang-kadang melakukan asuhan keperawatan diruangan sesuai dengan
SOP yang seharusnya harus dilakukan 100% sesuai dengan SOP di Ruangan Kelas III
IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

o. Karakteristik perawat pelaksana mendokumentasikan setiap tindakan


keperawatan di catatan perkembangan pasien
Tabel 3.26
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Mendokumentasikan Setiap
Tindakan Keperwatan Di Catatan Perkembangan Pasien
Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F persentase
Selalu 13 81,2%
Sering 3 18,8%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 83,3% responden perawat pelaksana selalu


mendokumentasikan setiap tindakan keperwatan di catatan perkembangan pasien di
Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

p. Karakteristik Perawat pelaksana membuat rencana harian secara rutin


Tabel 3.27
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Membuat Rencana Harian Secara Rutin Di
Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Selalu 9 56,2%
Sering 7 43,8%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 56,2% responden perawat pelaksana sering


membuat rencana harian secara rutin di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

q. Karakteristik perawat pelaksana memberikan pendidikan kesehatan kepada


pasien dan keluarga pasien
Tabel 3.28
Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Memberikan Pendidikan Kesehatan
Kepada Pasien Dan Keluarga Pasien Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Selalu 10 37,5%
Sering 5 56,2%
Kadang-kadang 1 6,2%
Total 16 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa 56,2% responden perawat pelaksana sering


memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien di Ruangan dan
37,5% lainnya menyatakan selalu diberikan pendidikan kesehatan terhadapdan
keluarga. Yang seharusnya 100% diberikan pendidikan kesehatan terkait penyakit
yang diderita. Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi.

b) Wawancara Perawat
Tabel 3.29
Berdasarkan hasil wawancara mahasiswa Profesi Ners Perintis Bukittinggi Siklus
Manajemen Keperawatan didapatkan hasil sebagai berikut:

Ronde Dilakukan Semua tim Pernah Jumlah


keperawatan setiap kesehatan dilakukan tenaga medis
pergantian hadir post yang
shift comprent memadai
1 2 4 9 8
15 14 12 7 8

16 16 16 16 16

6,2% 12,5% 25,0% 52,9% 50.0%


93,8% 87,5% 75,0% 48,1% 50,0%

Berdasarkan tabel hasil wawancara diatas didapatkan hasil bahwa 1 orang


perawat pelaksana 6,2% belum optimal melakukan ronde keperawatan, 2 orang
perawat pelaksana 12,5% belum optimal melakukan ronde keperawatan setiap
pergantian shift, 4 orang perawat pelaksana 25,0% belum optimal semua tim
kesehatan hadir dalam ronde keperawatan, 9 orang perawat pelaksana 52,9% ronde
keperawatan pernah dilakukan pos comprent, 8 orang perawat pelaksana 50,0%
mengatakan jumlah tenaga medis belum memadai.

c) Observasi Perawat
Tabel 3.30
Hasil observasi mahasiswa Profesi Ners Bukittinggi Siklus Manajemen Keperawatan
didapatkan hasil sebagai berikut:
Buku Pre Overan Supervisi post Ronde Pendukum
laporan conference dinas conference keperawatan entasian
askep
16 10 16 12 10 14 16
0 6 0 4 6 2 0

16 16 16 16 16 16 16

100% 62,5% 100% 75,0% 62,5% 87,5% 100%


0% 37,5% 0% 25,0% 37,5% 12,5% 0%

Berdasarkan tabel hasil observasi diatas didapatkan hasil bahwa 16 orang


perawat pelaksana 100% membaca buku laporan status pasien, 10 orang perawat
pelaksana 62,5% mengadakan pre conference setiap awal dinas. 16 orang perawat
pelaksana 100% mengadakan overan dinas keruangan pasien masing-masing, 12
orang perawat pelaksana 75,0 % mengadakan supervisi keperawatan oleh kepala
keperawatan. 10 orang perawat pelaksana 62,5% mengadakan post conference
sebelum sift dinas berikutnya, 14 orang perawat pelaksana 87,5% melaksanakan
ronde keperawatan, 16 orang perawat 100% melaksanakan pendokumentasian asuhan
keperawatan.

3) Pasien
1. Data Umum
a. Karakteristik Usia Pasien
Tabel 3.31
Distribusi Frekuensi Usia Pasien Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
20-30 TH 2 14,3 %
31-40 TH 4 25,7%
41-50 TH 5 35,7%
>50 3 14,3%
Total 14 100%
Dari tabel diatas didapatkan umur pasien banyak berumur 41-50 tahun sebanyak
37,5% responden di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta
Bukittinggi.

b. Karakteristik Jenis Kelamin Pasien


Tabel 3.34
Distribusi frekuensi jenis kelamin Pasien di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Laki-Laki 7 50,0%
Perempuan 7 50,0%
Total 14 100%
Dari tabel diatas didapatkan bahwa 50,0% responden berjenis kelamin perempuan
dan 50,0% lagi berjenis kelamin laki-laki yang di rawat di Ruangan Kelas III
IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi

c. Karakteristik Pendidikan Pasien


Tabel 3.35
Distribusi Frekuensi Pendidikan Pasien Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Slta 10 71,4%
Diploma 3 21,4%
S1 1 7,1%
Total 14 100%
Dari tabel diatas didapatkan bahwa 71,4% pasien berpendidikan SLTA di Ruangan
Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi

d. Karakteristik Lama Dirawat


Tabel 3.37
Distribusi Frekuensi Lama Dirawat Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
<3 hari 2 14,3%
3-6 hari 8 57,1%
>6 hari 4 28,6%
Total 11 100%
Dari tabel diatas didapatkan bahwa 8 (57,1%) responden dengan lama rawat 3-6
dirawat di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta
Bukittinggi.

2. Kuesioner Kepuasan Pasien


a. Karakteristik kenyataan
Tabel 3.39
Distribusi Frekuensi Kenyataan Di Ruangan Kelas III IRNA C Lantai III
Rs.Otak.Dr.Drs.M.Hatta Bukittinggi Tahun 2021
F Persentase
Sangat Puas 12 92,3%
Cukup Puas 2 7,7%
Total 11 100%
Dari Tabel diatas didapatkan pertanyaan kenyataan dari 12 responden menyatakan
92,3% sangat puas dan 2 (7,7%) responden menyatakan cukup puas terhadap pelayanan
di ruang IRNA C lantai III terutama pada sarana dan prasarana di Ruangan.
ANALISA SWOT

PELUANG
KEKUATAN KELEMAHAN ANCAMAN
NO KATEGORI (Opportunit
(Strenght) (Weakness) (Trechment)
y)
1 Perencanaan  Berdsarkan  Ruangan  adanya  adanya
hasil belum hubungan tuntutan
wawancara memiliki visi yang baik pasien
didapatkan dan misi dan dan
bahwa sudah  Berdasarkan kerjasama keluarga
memiliki visi hasil yang yang
misi rumah observasi terjalin lebih
sakit didaoatkan antara tinggi
 Berdasarkan bahwa belum perawat untuk
hasil kuisioner optimalnya diruangan mndapatk
100% dilakukan pre dan an
mengatakan iya coference mahasisw pelayanan
bahwa metode secara rutin a  adanya
tim sudah dan jarang  adanya tuntutan
dilakukan dilakukan kerjasama pasien
dengan baik post mahasisw dan
 Berdasarkan conference a dengan keluarga
hasil kuisioner  pada saat perawat yang
bahwa 100% overan belum ruangan lebih
responden ada  adanya tinggi
mengatakan dilaksanakan kesempata untuk
karu berdoa n mendapat
memberikan bersama dan mahasisw kan
pengarahan bersalaman a untuk pelayanan
pada katim dan  pada saat pre melakuka perawat
PP di ruangan dan confrence n pre dan yang
Irna C lantai III belum ada post profesion
 Berdasarkan dilaksanakan conferenc al
hasil kuisioner berdoa e saat  adanya
100% bersama dan timbang keinginan
responden bersalaman terima pasien
mengatakan  karu ada ikut  adanya pindah ke
karu selalu andil dalam kesempata rumah
memberikan setiap overan n sakit lain
pengawasan di namun tidak mahasisw
ruangan irna C setiap hari a untuk
melakuka
 Overan ada n overan
dilakukan timbang
setiap terima
pergantian sesuai
dinas tepat teori
waktu
 Berdasarkan
hasil observasi
karu ada
mengharuskan
perawat
melakukan
timbang terima
saat pergantian
dinas
 Metode
manajemen
keperawatan
mengguakan
metode Tim
 Timbang
terima diikuti
oleh semua
perawat yang
telah dan akan
dinas
selanjutnya
2 Pengorganisasi  ruangan sudah  struktur Adanya Adanya
an memiliki organisasi mahasiswa tuntutan
rentang kendali rumah sakit yang praktek yang lebih
 karu sudah sudah terlihat manajemen tinggi dari
melakukan namun diruangan pasien untuk
pembagian struktur Irna C lantai mendapatkan
tugas perawat ruangan III untuk pelayanan
sesuai peran tampak memperbaiki yang
masing masing belum ada manajemen berkualitas
 berdasarkan  berdasarkan diruangan dan lebih
hasil hasil profesional
wawancara kuisioner,
perawat sudah bahwa visite
mengetahui dokter belum
uraian tugasnya optimal
masing masing dilakukan di
sesuai dengan ruangan Irna
peranya C lantai III
 berdasarkan
hasil kuisioner
bahwa 100%
karu sudah
membagi
jadwal dinas
staf perawat
bersama katim
3 Pengarahan  berdasarkan  Pre conference Adanya Adanya
hasil observasi dan post hubungan tuntutan
bahwa 100% confernce baik dan yang lebih
perawat diruangan kerjasama tinggi dari
pelaksana belum yang baik pasien untuk
bekerjasama dilaksanakan antar perawat mendapatkan
dengan teman dengan baik diruangan pelayanan
sejawat saat  Berdasarkan Irna C yang
memberikan hasil berkualitas
asuhan wawancara dan lebih
keperawatan di bahwa ronde profesional
ruanagan irna c keperawatan
 komunikasi belum ada
antara kepala dilaksanakan
ruangan dan staf diruangan Irna
baik C
 yang menjadi
pengambil
keputusan
diruangan
adalah karu
 sudah memiliki
sistem jenjang
karir diruangan
yaitu sesuai
dengan
golongan
 jika ada konflik,
biasanya
diselesaikan
pada pertemuan
rapat bulanan
4 Pengendalian  pendokumentasi  berdasarkan Adanya Adanya
dan an asuhan hasil mahasiswa tuntutan
pengawasan keperawatan wawancara yang praktek yang lebih
ada dilakukan pendokumentas manajemen tinggi dari
seperti SOAP ian ada diruangan pasien untuk
dan sudah dievaluasi Irna C lantai mendapatkan
berdasarkan namun tidak III untuk pelayanan
NICNOC dan secara rutin memperbaiki yang
SDKI  berdasarkan manajemen berkualitas
 penilaian hasil observasi diruangan dan lebih
kepuasan pasien dan wawancara profesional
ada didapatkan
diberlakukan bahwa belum
 ada instrumen semua tindakan Adanya
baku untuk asuhan persaingan
mengukur keperawatan antar rumah
kepeuasan yang dilakukan sakit swasta
sesuai dengan di
pasien SOP Bukittinggi
 evaluasi yang lain,
tindakan missal RS
keperawatan Medina
tidak
dievaluasi
secara rutin
oleh karu

ANALISA DATA

No Hasil Kuesioner Hasil Observasi Hasil Masalah


Wawancara Manajemen
keperawatan

1 (50,0%) karyawan Dari hasil Berdasarkan Belum adanya


mengatakan sangat setuju observasi di hasil wawancara visi dan misi di
visi-misi ruangan sudah ruangan irna C lt pada perawat ruangan irna c
dirumuskan dengan baik III dari tanggal 23 yang dilakukan lantai III
Juni - 25 juni pada tanggal 23-
16,7%) karyawan
2021 di temukan 25 Juni 2021
mengatakan bahwa tidak
tidak ada visi misi perawat
setuju bahwa visi-misi
di ruangan mengatakan
ruangan sudah
belum ada visi
dirumuskan dengan baik.
dan misi ruangan
(27,8%) responden yang dirumuskan
mengatakan bahwa tidak
ada struktur organisasi
diruangan irna c lantai III
rumah sakit Drs M. Hatta
Bukittinggi tahun 2021.

2 (94,4%) responden Dari hasil Berdasarkan Overan


mengatakan bahwa karu observasi di hasil wawancara dilakukan belum
selalu memimpin saat ruangan irna c yang dilakukan sesuai dengan
operan. lantai III pada perawat. teknik
didapatkan karu Perawat komunikasi
tidak selalu mengatakan SBAR
memimpin saat overan sudah
dilakukannya dilakukan
operan overan dengan teknik
hanya dipimpin komunikasi
oleh katim. Dan SBAR namun
tampak overaan belum optimal,
yang dilakukan perawat
sudah mengatakan
menggunakan masih ada
teknik komunikasi metode SBAR
SBAR namun yang belum
belum optimal. disampaikan
secara terperinci
pada saat
melakukan
overan

3 (16,7%) responden Dari hasil Dari hasil Belum


mengatakan karu tidak obserbasi yang wawancara yang optimalnya
selalu mengawasi dan dilakukan 23-25 dilakukan dilakukan pre
mengerahkan kegiatan juni 2021 tampak dengan perawat. dan post
preconference. ada dilakukan Perawat conference di
preconference tapi mengatakan pre ruangan irna c
(27,8%) responden
tidak setiap hari conference ada lantai III.
mengatakan karu tidak
dan post dilakukan tapi
selalu mengawasi dan
confrence tidak tidak setiap hari,
mengarahkan kegiatan
pernah dilakukan dan post
post conference.
di ruang irna c conference tidak
(44,4%) responden lantai III. pernah dilakukan
mengatakan bahwa katim di ruangan Irna c
tidak selalu menetapkan lantai III.
PP yang akan
bertanggung jawab pada
setiap klien

(38,9%) responden
mengatakah katim tidak
selalu memimpin
kegiatan ronde
keperawatan, konfresi
kasus, serta pre dan post
conference.
(61,1%) responden
smengatakan katim tidak
selalu menanyakan
rencana harian masing-
masing perawat
pelaksana

50,0%) responden
mengatakan katim tidak
selalu menanyakan
tindakan lanjut asuhan
keperawatan pada klien
yang harus doperkan
kepada perawat shift
berikutnya.

(16,7%) responden
mengatakan bahwa katim
tidak selalu menanyakan
rencana harian masing-
masing perawat
pelaksana, memberikan
masukan dan tindakan
lanjut terkait dengan
asuhan yang diberikan,
memberikan pengarahan
pada perawat pelaksana
masing-masing secara
individual, memberikan
reinforcement dan
menutup acara.

75% responden
Dari hasil
menyatakan melakukan
tindakan asuhan observasi yang
keperawatan sudah sesuai dilakukan
4. Dari hasil Belum
dengan SOP yang ada. ditemukan
wawancara optimalnya
perawat pelaksana
25% responden perawat tindakan asuhan
belum melakukan
menyatakan asuhan menyatakan ada keperawatan
asuhan
keperawatan belum beberapa asuhan sesuai SOP yang
keperawatan
dilakukan susuai dengan keperawatan dilakukan oleh
sesuai dengan
SOP yang ada. yang belum perawat
SOP, misalnya
dilakukan sesuai pelaksana di
dalam pemasangn
dengan SOP, ruang irna C
infus sebelum
dikarenakan lantai III.
melakukan
terlalu banyak
tindakan perawat
pasien dengan
pelaksana kadang-
tenaga perawat
kadang tidak
yang minim.
mencuci tangan
terlebih dahulu.

5. (...%) responden Dari hasil Dari hasil Belum


menyatakan sudah observasi wawancara optimalnya
dilaksanakan pemberian ditemukan bahwa perawat pendidikan
pendidikan kesehatan perawat pelaksana menyatakan kesehatan yang
kepada pasien dan belum seluruhnya sebagian perawat diberikan kepada
keluarga pasien terkait memberikan memberikan pasien dan
penyakit yang diderita, pendidikan pendidikan keluarga oleh
hal-hal yang harus kesehatan kepada kepada pasien tenaga perawat
dihindari dan makanan pasien dan dan keluarga di ruang irna c
yang tidak boleh keluarga terutama pasein terkait lantai III.
dikonsumsi pada saat di ketika pasien penyakit yang
rumah sakit. pulang, berkaitan diderita, sebagian
juga dengan lagi perawat
(....%) responden
belum tersedianya belum
menyatakan belum
discharge memberikan
dilaksanakan pemberian planning yang ada pendidikan
pendidikan kesehatan di ruangan irna c kesehatan
kepada pasien dan lantai III. dikarenakan
keluarga pasien pada saat jumlah pasien
pasien keluar dari rumah yang cukup
sakit. banyak dengan
tenaga perawat
yang minim.

PRIORITAS MASALAH
Menetapkan masalah merupakan suatu proses yang melibatkan sekelompok orang
menggunakan metode tertentu yang bertujuan mengurutkan masalah menurut tingkat
kepentinganya. Penetapan prioritas masalah dinilai oleh sebagian besar manejer sebagai
suatu persiapan untuk keputusan penting dalam penetapan prioritas. Selain prioritas
ditetapkan langkah berikutnya dapat dikatakan merupakan gerakan progresif menuju
pelaksanaan .

Untuk menuyusun prioritas masalah ada beberapa indikator yang dipergunakan yaitu :

1. Seferity yaitu berat tingginya masalah yang dihadapi serta seberapa jauh akibat yang
ditimulkan oleh masalah tersebut
2. Prevalency yaitu jumlah suatu masyarakat yang terkena masalah, semakin besar maka
semakin diprioritaskan
3. Rate of increase yaitu jumlah kenaikan angka penyakit dalam periode tertentu
4. Degree unmide of need yaitu adanya keinginan atau dorongan yang besar dari
masyarakat agar masalah segera diselesaikan
5. Social benefit yaitu sejauh mana keuntungan sosial yang diperolah dari penyelesaian
masalah tersebut
6. Public concern yaitu menyangkut besarnya keprihatinan masyarakat terhadap suatu
masalah tersebut
7. Public elimate yaitu besarnya dukungan politik dari pemerintah sangat menentukan
besarnya keberhasilan penyelesaian masalah
8. Importancy yaitu ketersediaan teknologi dalam mengatasi suatu masalah
9. Resource avaliability yaitu menyangkut ketersediaan sumber daya yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah

Untuk prioritas masalah dengan menggunakan kriteria matriks yaitu :

1. I= Importancy (Pentingnya masalah )


Semakin penting masalah tersebut maka akan semakin diprioritaskan dalam
penyelesaianya
Ukuran pentingnya masalah antara lain :
a. Prevalences ( besarnya masalah )
b. Severity (akibat yang ditimbulka oleh masalah )
c. Rate of increase ( kenaikan besarnya masalah )
d. Degree unmide of need ( derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi)
e. Social benefit ( keuntungan sosial karena terselesaikanya masalah )
f. Public concern ( rasa prihatin masyarakat terhadap masalah )
g. Political climate (suasana politik )
2. T= Technical Feasibility (kelayakan teknologi)
Makin layak teknologi yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk mengatasi
masalah, makin diprioritaskan maslaah tersebut
3. R= Resources availiability
Makin tersedia sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah makin
diprioritaskan masalah tersebut
Rentang nilai yang digunakan dalam menentukan prioritas masalah adalah 1-5
dimana :
5 = sangat penting
4 = penting
3 = cukup penting
2 = kurang penting
1 = sangat kurang penting
(Azwar, 2007)

PRIORITAS MASALAH
METODE PEMBOBOTAN DAN PENENTUAN PRIORITAS
Dua permasalahan yang ditemukan diprioritaskan melalui pembobotan dengan teknik
kriteria matriks yaitu :
Importancy ( Pentingnya Masalah ) JMLH
No Masalah
P S RI PC DN PK T R
1 Pelaksanaan pre 5 5 5 4 3 3 4 5 33
dan post
conference belum
optimal
2 Pelaksanaan overan 5 4 3 2 2 2 2 3 23
SBAR belum
optimal
3 Belum optimalnya 5 5 5 3 3 2 5 3 31
tindakan asuhan
keperawatan sesuai
SOP
4 Belum optimalnya 5 4 4 3 3 2 2 3 26
pendidikan
kesehatan yang
diberikan kepada
pasien dan keluarga
oleh tenaga
perawat
5 Belum adanya visi 4 3 3 3 2 2 3 3 23
dan misi di ruangan
irna c lantai III

Keterangan :

P : Prevalences ( besarnya masalah )

S : Severity (akibat yang ditimbulka oleh masalah )


RI : Rate of increase ( kenaikan besarnya masalah )

PC : Public concern ( rasa prihatin masyarakat terhadap masalah )

DN : Degree unmide of need ( derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi)

PK : Political climate (suasana politik )

T : T= Technical Feasibility (kelayakan teknologi)

R : R= Resources availiability

PERUMUSAN MASALAH

Setelah dilakukan analisa SWOT disepakati prioritas masalah yang dapat diupayakan
solusinya adalah sebaga berikut :

1) Pelaksanaan pre dan post conference belum optimal


2) Belum optimalnya tindakan asuhan keperawatan sesuai SOP
3) Belum optimalnya pendidikan kesehatan yang diberikan kepada pasien dan
keluarga oleh tenaga perawat

POA ( PLANNING OF ACTION )

N RENCANA
MASALAH TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT PJ
O KEGIATAN
1 Pelaksanaan Memberikan Memberikan Semua
pre dan post role play dan role play dan Perawat
conference review review ruangan
belum tentang tentang
optimal pelaksanaan pelaksanaan
pre pre
conference conference
dan post dan post
conference conference
yang benar yang benar
serta
memberikan
motivasi
kepada
perawat
untuk
menerapkan
dan
melaksanaka
n kegiatan
tersebut guna
meningkatka
n mutu
manajemen
keperawatan
di ruangan
2 Belum Diskusi atau
optimalnya brain
tindakan stroming
asuhan dengan Karu
keperawatan dan Katim
sesuai SOP
3 Belum sda
optimalnya
pendidikan
kesehatan
yang
diberikan
kepada
pasien dan
keluarga
oleh tenaga
perawat

Anda mungkin juga menyukai