Anda di halaman 1dari 1

Ini catatan pertama.

Aku tulis untuk yang selalu menyertakan namaku didalam


doanya.Yang siap siaga saat sehat dan sakitku.Untuk yang sering kubuat sedih
hatinya baik sengaja maupun tidak.

Ah,Ma.Aku ingin dewasa,tidak perlu merasa aku masih anak kecil yang manja—-meskipun
sebenarnya begitu.Maaf sering membuatmu susah dan maaf sudah menyusahkan.Maaf
sering membuatmu kecewa karna faktanya aku tak sehebat yang kau kira.Maaf sering
mengabaikan wejangan-mu.Maaf tidak pernah kuberitahu aku begitu
menyayangimu.Sebenarnya ingin kuberitahu,tapi aku tidak cukup berani untuk itu.Maka
kuminta Tuhan agar menguatkan hatimu,mengokohkan tanganmu,dan memanjangkan waktuku
bersamamu—kalau dia mau.

‘Kalau mama sudah tidak ada,kamu bagaimana?’


Pertanyaan paling gila dan tidak masuk akal bagi orang orang yang berakal.Tentu
saja aku akan tetap hidup seperti biasa.Masih tetap bernafas dan makan mi goreng
kesukaanku.Namun,separuh semangatku untuk menjalani kehidupan akan sirna.Sebab
duniaku sejak belum berusia sudah bergantung padamu,Ma.Senyumku mungkin tak akan
sebahagia waktu bersamamu.Atau,dimana aku bisa mencium aroma khas tubuhmu.Bahkan
anak anak yang sering bermain dikebun depan rumah kita,akan sangat
merindukanmu,Ma.Jadi kuharap kau akan mengerti mengapa kau menjadi yang pertama
dalam catatan ini.Tidak ada yang seistimewa kau.

Dan Ma,semua yang kau tahklukkan,semua yang kita lewatkan,terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai