Kelompok 5 - Perubahan Sosial Dalam Perspektif Sosiologi
Kelompok 5 - Perubahan Sosial Dalam Perspektif Sosiologi
MAKALAH
Oleh:
Kelompok 5
UNIVERSITAS BENGKULU
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah tentang
“PERUBAHAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI”. Kami juga berterima kasih
kepada Bapak Drs. Suardi Jasma, M.Pd selaku pengajar mata kuliah Perubahan Sosial yang
telah memberikan tugas ini.
Harapan kami, makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kepada pembaca dan yang terpenting yaitu kepada kami sendiri mengenai
“PERUBAHAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI”. Kami juga menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata yang sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan adanya kritikan dan saran serta usulan demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan mohon kritikan dan sarannya yang membangun.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Perubahan Sosial dalam Perspektif Sosiologi...............................................3
B. Ruang Lingkup Perubahan Sosial...................................................................................9
C. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial..................................................................................10
D. Faktor Pendukung dan Pengambat Perubahan Sosial...................................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................................18
A. Kesimpulan...................................................................................................................18
B. Saran..............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perspektif sosiologi pendidikan, masyarakat sebagai agen perubahan
(agent of change) harus bisa mengarahkan perubahan-perubahan yang terjadi ke arah
yang positif sesuai dengan fungsi sosiologi pendidikan. Karena masyarakat berfungsi
sebagai penerus budaya dari generasi ke generasi selanjutnya secara dinamis sesuai
situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat, melalui pendidikan dan interaksi
sosial. Dengan demikian, pendidikan dapat diartikan sebagai sosialisasi, seperti anak
menyesuaikan diri dengan program belajar di sekolah, menyesuaikan diri dengan
norma serta nilai-nilai dalam masyarakat, dan sebagainya.
Perubahan sosial dalam masyarakat terjadi atas beberapa faktor; antara lain
perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk,
ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat secara internal maupun ekstrenal. Dalam perspektif sosiologi pendidikan,
pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia secara manusiawi, yang harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta perkembangan zaman. Bila mengacu
pada “pendidikan sepanjang hayat” atau life long education, maka menjadi lebih jelas
bahwa pendidikan dapat terjadi kapan pun dan di mana pun, oleh siapa pun dan
kepada siapa pun. Sehingga setiap orang harus belajar dari pengalaman di lingkungan
sosialnya, dengan menguasai sejumlah ketrampilan yang bermanfaat untuk merespons
kebutuhan hidupnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan kami angkat
dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa pengertian perubahan sosial dalam perspektif sosiologi?
2. Bagaimana ruang lingkup perubahan sosial?
3. Bagaimana bentuk-bentuk perubahan sosial?
4. Apa faktor pendukung dan pengambat perubahan sosial?
1
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuannya yaitu:
1. Mengetahui apa pengertian perubahan sosial dalam perspektif sosiologi
2. Mengetahui bagaimana ruang lingkup perubahan sosial
3. Mengetahui bagaimana bentuk-bentuk perubahan sosial
4. Mengetahui apa faktor pendukung dan pengambat perubahan sosial
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sosiologi adalah sebuah istilah yang berasal dari kata Latin socius yang artinya
teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita atau berdasarkan cara berpikir
ilmiah (logic). (Diksi ini pertama kalinya diperkenalkan oleh August Comte (I798-
1857) dalam bukunya yang berjudul "Cours De Philosophie Positive". Dalam buku
tersebut, August Comte menyebutkan ada tiga tahapan perkembangan intelektual
manusia yang disebutnya sebagai hukum tiga tahap (Law of Three Stages), yang
masing-masing tahap merupakan perkembangan dari tahap-tahap kejadian
sebelumnya.
1. Tahap teologis adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia
mempunyai jiwa atau ruh, dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di
atas alam manusia (kekuatan supranatural, adikodrati).
2. Tahap metafisis adalah manusia menganggap bahwa di dalam setiap gejala
terdapat kekuatan-kekuatan atau energi tertentu, yang pada akhirnya akan dapat
diungkapkan (mitos). Oleh karena itu,muncul adanya kepercayaan bahwa setiap
cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu, dan tidak ada usaha untuk menemukan
hukum-hukum alam yang seragam.
3
3. Tahap positif adalah tahap di mana manusia mulai berpikir secara ilmiah atau
nyata (tahap positif atau yang selanjutnya discbut sebagai filsafat positivism yang
diartikan sebagai sesuatu dalam bentuk nyata, empiris, pasti, jelas, bermanfaat,
serta lawan dari sesuatu yang negatif).
Sayangnya, pada abad ke-20, pemikiran filsafat positivisme dari August Comte ini
banyak mendapatkan reaksi yang luar biasa dari pakar lain dalam hal berikut ini.
4
sosiologi di masa kini dan di masa yang akan datang. Pandangan mereka itu antara
lain sebagai berikut.
5
9. Soerjono Soekanto, menganggap sosiologi sebagai ilmu yang memusatkan
perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum, dan berusaha untuk
mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
Pendapat itu kemudian dipertegas lagi oleh para pemikir di abad pertengahan,
seperti Agustinus Ibnu Sina dan Thomas aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai
makhluk hidup yang fana manusia tidak bisa mengetahui apalagi menentukan apa
yang akan terjadi dengan masyarakatnya pada saat ini terlebih pada masa yang akan
datang dalam kurung the future titik dengan kata lain, pertanyaan dan
pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada
masa itu. Perkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan atau sekitar abad ke-
17 masehi, turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat
dan ciri-ciri ilmiahnya sudah mulai tampak. Para ahli di zaman itu sudah berani
berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman
pada akal budi manusia atau rasionalitas.
6
menguatkan pandangan betapa perlunya penjelasan rasional terhadap perubahan besar
dalam masyarakat. Artinya bahwa 1) perubahan masyarakat bukan merupakan nasib
yang harus diterima begitu saja melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya, 2)
harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu atau instrumen
dalam menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta
masuk akal dan 3) dengan metode ilmiah yang tepat atau dengan kegiatan penelitian
yang berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan
pembuktian perubahan masyarakat kiranya dapat diantisipasi sebagai sebelumnya
sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.
Dari tonggak pemikiran inilah makalah sosiologi modern yang tumbuh saat di
benua Amerika tepatnya di Amerika serikat dan Kanada titik mengapa bukan di
Eropa? Atau yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi pertama kali lahir.
Hal ini disebabkan bahwa pada permulaan abad ke-20 gelombang besar imigran dari
Eropa yang disebut white colorwave berdatangan ke Amerika Utara titik gejala itu
berakibat pada pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru
meningkatnya tindak kriminalitas, dan lain-lain. Konsekuensi dari gejolak sosial
tersebut berdampak pada perubahan besar masyarakat yang tidak dapat terelakkan.
Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras untuk
sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama model Eropa dianggapnya
sudah tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai
dengan kondisi masyarakat pada saat itu dan kemudian lahirlah sosiologi modern.
Pendekatan sosiologi modern cenderung bersifat mikro atau yang sering disebut
sebagai pendekatan empiris artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari
fakta sosial ke fakta sosial yang lain. Berdasarkan fakta sosial itulah dapat ditarik
kesimpulan mengenai perubahan masyarakat secara menyeluruh titik di sinilah letak
pentingnya penelitian di bidang sosiologi atau riset baik sosiologi. Hal itu terutama
tentang perubahan sosial dengan rumus dan teknik pengumpulan data dan fakta yang
objektif mungkin dan berdasar pada aturan atau metodologi yang sesuai untuk
pengambilan keputusan berdasarkan fakta informasi yang objektif dan aturan-aturan
yang berlaku.
Masalah perubahan sosial secara kesepakatan akademis telah menjadi fokus kajian
menarik pada awal abad ke-19 yakni dengan munculnya isu globalisasi dan
7
globalisme terhadap perubahan sosial dunia. konsep perubahan berhubungan dengan
proses, perbedaan, dan dimensi waktu titik Dengan demikian, perubahan sosial
menunjuk pada suatu proses dalam sistem sosial dimana terdapat perbedaan-
perbedaan yang dapat diukur dan diamati dalam kurun waktu tertentu titik perubahan
yang terjadi lebih kearah kemajuan atau progres atau kemunduran atau regres
perubahan sosial ke arah kemajuan identik dengan konsep pembangunan atau
development, yang pada umumnya merupakan dampak yang dikehendaki atau
fungsional. Sebaliknya kemunduran merupakan hasil yang tidak dikehendaki dalam
masyarakat.
Ada beberapa pengertian tentang perubahan sosial yang diungkapkan oleh para
ahli antara lain sebagai berikut.
1. Perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima
baik secara perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan material
komposisi penduduk ideologi maupun karena difusi penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat.
2. Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi-modifikasi yang terjadi pada pola
kehidupan manusia, dimana modifikasi ini muncul karena sebab intern maupun
ekstern.
3. Perubahan sosial adalah berbagai perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya
termasuk nilai-nilai sikap dan pola perilaku di antara berbagai kelompok dalam
masyarakat.
4. Perubahan sosial memfokuskan diri pada perubahan dalam struktur sosial yaitu
perubahan pola pola perilaku dan interaksi sosial.
5. Perubahan sosial merupakan konsep yang kompleks dan mencakup pada
perubahan fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia mulai dari
tingkat individual hingga ke tingkat dunia.
8
nilai dan norma sosial proses proses sosial pola perilaku sosial dan gaya hidup
(lifestyle), serta stratifikasi sosial dan kelembagaan masyarakat.
Selanjutnya, substansi atau ruang lingkup dari (studi) perubahan sosial dapat
dijabarkan sebagai berikut:
9
global system analysis, imperialism and colonialism, industrialization, invention,
labor movement and social union, mass media, modernization theory post industrial
society, revolutions, capitalism and socialism, technology and society, dan urban
economic transitions.
Perubahan yang tidak direncanakan terjadi diluar rencana atau perkiraan masyarakat.
Perubahan ini dapat menimbulkan dampak dampak yang merugikan masyarakat.
Terkadang perubahan yang tidak direncanakan mengiringi perubahan yang
direncanakan. Sebagai contoh, perubahan yang tidak direncanakan adalah
kemunculan internet yang diharapkan dapat mempermudah penyampaian informasi
10
secara menyeluruh, tetapi disalahgunakan oleh beberapa pihak tertentu untuk kegiatan
negatif. Oleh karena itu, perubahan yang tidak direncanakan ini ada yang menyebut
sebagai perubahan alami (natural change), atau Ada pula yang menyebut sebagai
perubahan yang sifatnya tiba-tiba (accidental change).
Perubahan secara cepat disebut revolusi, yaitu perubahan sosial yang terjadi dalam
waktu singkat cepat dan mendasar. Disebut sebagai perubahan secara cepat dan
mendasar, karena perubahan ini tentunya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan
pranata sosial yang sulit diubah. Secara sosiologis, sebuah perubahan dikatakan
revolusi apabila ada keinginan umum dalam masyarakat, ada pemimpin, ada tujuan,
yang ingin dicapai, serta momentum (waktu yang tepat).
Perubahan secara lambat disebut evolusi. Evolusi adalah perubahan yang berlangsung
lama dan sering tanpa perencanaan. Beban ini mampu timbul dengan penyesuaian-
penyesuaian panjang, yang dilakukan oleh masyarakat secara bertahap secara alami
(redudency social).
Perubahan kecil merupakan perubahan dalam lingkup sempit yang terjadi dalam
masyarakat. Perubahan ini berdampak pada sebagian kecil masyarakat, atau tidak
memberi pengaruh terhadap struktur sosial masyarakat secara luas dari keseluruhan.
Contoh perubahan kecil adalah model telepon seluler yang selalu berubah dari kurun
waktu ke waktu. Perubahan model telepon seluler selalu diikuti dengan fitur-fitur baru
yang lebih lengkap, yang tentu saja mengalami banyak perbedaan dari pertama
kalinya ditemukan.
11
b. Perubahan Besar (Comprehensive Change)
Perubahan besar memiliki pengaruh besar terhadap struktur sosial yang ada dalam
masyarakat. Perubahan ini berakibat langsung dalam masyarakat. Contoh perubahan
besar adalah perkembangan modernisasi yang mengakibatkan perubahan pada
lembaga keluarga. Fungsi-fungsi sosialisasi dalam keluarga tidak dapat dipenuhi oleh
kedua orangtua akibat sibuk bekerja. Akibatnya, anak-anak kurang mendapat
perhatian dan kasih sayang orang tua.
Perubahan dengan kekerasan adalah perubahan sosial yang dilakukan dengan cara-
cara kekerasan yang ada dalam masyarakat. Baik kekerasan fisik maupun psikis yang
bertujuan demi tercapainya perubahan yang diinginkan.
Perubahan tanpa kekerasan adalah perubahan yang dilakukan dengn jalan damai,
mengajak, dan simpati untuk mencapai perubahan yang diinginkan.
a. Perubahan Sturktural
Pada umumnya, perubahan struktural akan diikuti dengan perubahan fungsional kerja
(functional change) dan perubahan budaya kerja (cultural change).
12
Perubahan untuk tujuan penyempurnaan salah satunya adalah perubahan proses (tidak
mendasar). Perubahan proses atau sering kali disebut dengan perubahan tidak
mendasar, merupakan perubahan yang sifatnya menyempurnaan untuk mengatasi
keadaan tertentu. Artinyan perubahan tersebut hanya menyempurnakan perubahan
yang sebelumnya sudah ada.
Apabila dilihat dan sisi kemajuan dan kemunduran arahnya perubahan sosial dapat
dibedakan sebagai berikut.
13
D. Faktor Pendukung dan Pengambat Perubahan Sosial
1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
a. Adanya Kontak Antar Budaya
1) Suatu pengakuan bahwa unsur yang baru tersebut mempunyai kegunaan atau
manfaat bagi masyarakat umum.
2) Ada tidaknya unsur-unsur kebudayaan yang memengaruhi sehingga dapat
diterima sebagai unsur-unsur kebudayaan baru.
3) Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama yang kemungkinan tidak
diterima.
4) Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan suatu yang baru
tadi akan memengaruhi apakah hasil penemuannya itu dengan mudah diterima
atau tidak.
b. Sistem Pendidikan yang Semakin Maju
Dengan adanya kondisi tersebut maka akan mendorong terjadinya penemuan baru
dalam masyarakat. Dengan demikian adanya dorongan tersebut akan mempercepat
terjadinya perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat.
14
dengan tradisi lama. Kebebasan dan penentangan terhadap nilai-nilai dan norma-
norma lama, akan mudah masuk dalam kehidupan masyarakat sebagai nilai dan
norma baru. Dengan demikian secara langsung atau tidak langsung, dan cepat atau
lambat akan memengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri. Dengan demikian, hal
itu juga akan memengaruhi terjadinya proses perubahan sosial dalam masyarakat.
Pelapisan sosial yang terbuka akan mendorong setiap individu untuk melakukan
mobilitas, dalam rangka meningkatkan status sosial nya. Setiap individu akan
berusaha untuk melakukan identifikasi terhadap individu lain yang dianggap memiliki
status sosial yang lebih tinggi.
Dalam banyak hal cara berpikir yang berorientasi pada masa depan ada hubungannya
dengan visi yang ingin dicapai oleh suatu institusi dan masyarakat. Untuk
mewujudkan harapan ke depan dari Institusi dsj masyarakat tersebut tidak ada jalan
lain kecuali harus melakukan gerakan perubahan ke arah kondisi yang lebih baik dan
lebih maju dibandingkan keadaan sebelum nya.
15
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
a. Kurangnya Hubungan antar Masyarakat
Kondisi geografis yang terisolir dapat berakibat kurang nya hubungan masyarakat
dengan dunia luar sehingga masyarakat menjadi terasing, terpinggir dan tertinggal.
Kehidupan tersebut tentu mengakibatkan masyarakat tidak mengetahui
perkembangan-perkembangan apa yang terjadi pada masyarakat lain yang mungkin
akan memperkaya dan akan meningkatkan kemajuan nya sendiri. Hal ini juga akan
mengakibatkan masyarakat terkungkung oleh pola-pola pemikiran tradisional.
Sikap chauvinisme dan ekslusif cara berpikir sempit dan tertutup akan menghambat
Jalan nya proses perubahan. Keadaan itu akan lebih parah jika dalam masyarakat
tersebut dikuasai oleh golongan konservatif atau kelompok Ortodoks yang tidak
menyukai adanya perubahan.
Dalam masyarakat pasti terdapat pelapisan sosial yang memiliki vested interest yang
kuat. Mereka tidak mau terganggu dan diganggu. Mereka berusaha mempertahankan
status dan kekuasaan mereka secara turun temurun. Pada masyarakat transisi mereka
menganggap sebagai golongan pelopor perubahan.
16
f. Prasangka Negatif terhadap Hal Baru dan Asing
Prasangka negatif ini muncul akibat adanya traumatik yang ditimbulkan oleh
masyarakat luar terhadap masyarakat tersebut. Hal ini kemudian mengakibatkan
masyarakat tersebut akan berperilaku lebih tertutup atau tidak mudah percaya dengan
niali- nilai baru dari masyarakat luar.
g. Hambatan Ideologis
Ideologi adalah suatu pandangan yang telah diakui kebenarannya oleh masyarakat
sehingga sulit berubah dan dipengaruhi. Oleh karena itu usaha-usaha untuk menuju
perubahan terutama pada unsur-unsur perubahan kebudayaan dan ideologi.
Pada umumnya nilai-nilai kepasrahan terhadap nasib bersifat status dan memiliki etos
kerja yang rendah. Mereka kurang mau berusaha untuk merubah kondisi dan nasib
mereka ke arah yang lebih baik. Ini merupakan suatu budaya yang dapat
menimbulkan kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan dalam masyarakat.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam perspektif sosiologi pendidikan, masyarakat sebagai agen perubahan
(agent of change) harus bisa mengarahkan perubahan-perubahan yang terjadi ke arah
yang positif sesuai dengan fungsi sosiologi pendidikan. Perubahan sosial dalam
masyarakat terjadi atas beberapa faktor; antara lain perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya
difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat secara internal maupun
ekstrenal.
Bentuk perubahan sosial adalah salah satu wujud dari perkembangan manusia,
yang selalu bergerak secara dinamis mengikuti perkembangan zaman yang ada.
Tentunya teori perubahan sosial ini didasarkan pada tingkah laku manusia yang selalu
berubah-ubah dari waktu ke waktu.
B. Saran
Dari beberapa uraian di atas jelas banyak kesalahan serta kekeliruan, baik
disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, kami harapkan kritik dan sarannya untuk
memperbaiki segala keterbatasan yang kami punya, sebab manusia adalah tempatnya
salah dan lupa.
18
DAFTAR PUSTAKA
19