Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER – Introduction to Public Relation

Gabriel Nugrawidi Budiyono – 00000042629


1. Crisis Management.
a. Apa penyebab krisis jika ditinjau dari inventarisasi penyebab?
- Penyebab krisis jika ditinjau dari inventarisasi penyebab adalah saat ini kita
sedang berhadapan dengan bencana non alam dengan ketidakpastian kala
pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia maupun Indonesia. Virus
Corona ini termasuk bencana nonalam terkait dengan UU No. 24 tahun 2007
mengenai Penanggulangan Bencana. Satu hal yang pasti bahwa pandemic telah
membuat dunia otomatif terupuruk di tahun 2020 ini, pandemic menyebabkan
permintaan kendaraan telah turun tajam. Dalam kasus ini terbukti bahwa
penyebaran Virus Covis-19 ini menghambat perkembangan produksi pabrik dan
berkurangnya serta terhambatnya aktivitas di pabrik sehingga menyebabkan
kerugian yang cukup besar kepasa perusahaan itu. Dari yang saya analisis
kerugian tersebut umumnya disebabkan karena adanya penjualan yang menurun
sehingga produksi juga otomatis wajib dikurangi. Hal tersebut tentu berdampak
bagi seluruh karyawan, Maka dari itu Mitsubishi Heavy Industries meminta
beberapa perusahaan lain untuk sementara waktu mempekerjakan pekerja yang
menganggur di pabriknya di Jepang.
b. Sebutkan dan jelaskan tiga saja prisip-prinsip dalam manajemen krisis yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut?
- Prinsip-prinsip dalam manajemen krisis yang dilakukan oleh perusahaan:
- Principle of Full Diclosure: Perusahaan perlu bekerja sama untuk memberikan
informasi penting perusahaan benar benar perlu memahami ancaman apa yang
menyebabkan kerugian perusahaan khususnya dalam proses jual beli
kendaraan.
- Principle of Reputation Priorities: Prinsip manajemen krisis yang pertama
wajib dilakukan adalah reputation priorities dimana PR harus memperhatikan
citra perusahaan dan eksistensi perusahaan dimata publiknya atau masyarakat.
Perusahaan Mitsubishi menanggapi krisis yang terjadi akibat pandemic Covid-
19 dengan menerapkan banding, sehingga Mitsubishi merubah system
perusahaan mereka sehingga karyawan tidak perlu di berhentikan.
- Principle of Quick Response: Perusahaan harus bertindak cepat untuk
menghadapi krisis ini. Misalnya, evaluasi kegagalan departemen mana pun dan
mencari solusi untuk mengatasi kegagalan tersebut, selain mempekerjakan
karyawan yang sangat berpengaruh untuk kemajuan perusahaan juga
merupakan sesuatu yang harus diselesaikan secepatnya.
- Principle of One Voice: Once voice merupakan koordinasi yang diberikan oleh
individu kepada individu lain sehingga dapat diterima serta dimengerti oleh
individu yang lain pada perusahaan tersebut. Once voice ini cukup penting
sehingga antar pekerja maupun antar departemen tidak mengelami miss
communication mengenai informasi yang diterima beragam.
- Principle of Exsiting Relations: Perusahaan harus menjalin hubungan atau
relasi melalui kerjasama dengan perusahaan mobil lain, seperti kerjasama
dengan Toyota, seperti pernyataan Toyota membantu mempekerjakan beberapa
karyawan Mitsubishi untuk mencegah mereka kehilangan pekerjaan di
Indonesia agar tidak dirumahkan dan kehilangan keahliannya.
c. Strategi manajemen krisis Menurut Rusadi Ruslan (1994) Strategi manajemen
krisis dibagi menjadi tiga jenis, yaitu strategi pencegahan, strategi persiapan, dan
strategi penanggulangan. (1) Strategi pencegahan direncakann dan dirumuskan
sebelum terjadinya krisis yang memungkinkan akan terjadi. Jika krisis tersebut
menimpa perusahaan dan menimbulkan kerugian, maka perusahaan tidak akan
mengalami kerugian yang begitu besar, karena perusahaan telah menyusun strategi
pencegahan. (2) Strategi yang disiapkan adalah strategi yang telah disiapkan
perusahaan jika terjadi krisis, perusahaan wajib menyiapkan plan maupun backup
plan terhadap krisis yang akan datang. Terakhir, terdapat strategi penanggulangan,
yang digunakan untuk memperbaiki dan mengatasi segala krisis yang terjadi di
perusahaan.
2. Cyber PR
a. Apa yang Anda pahami tentang Cyber Public Relations?
- Berdasarkan pengetahuan yang saya tahu tentang cyber PR, cyber PR adalah
program yang dilakukan PR melalui media digital dengan sarana internet untuk
berhubungan dengan stakeholders agar dapat meningkatkan citra, meraih
reputasi, menggalang dukungan, atau membangun hubungan dengan
stakeholders. Cyber PR memiliki beberapa kelebihan mulai dari jangkauan,
terpusat, kecepatan, real time, practical use, dan interactive. Keuntungan dari
Cyber PR dalam hal jangkauan karena mereka dengan sarana internet yang
memfasilitasi cyber PR membuat jangkauan dari perusahaan tersebut menjadi
lebih jauh dibanding dengan cara konvensional. Keuntungan kedua dari cyber
PR adalah terpusat yang berarti semua informasi yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan dalam satu website sehingga para stakeholders dapat dengan mudah
mencari informasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Ketiga, kecepatan
merupakan bagian penting dari cyber PR karena dengan internet membuat kita
dalam mengirim atau menerima suatu dokumen dari perusahaan dan ke
perusahaan lain. Keunggulan keempat dari cyber PR adalah real time, mirip
dengan keunggulan yang ketiga yaitu kecepatan, real time dengan bantuan
internet membuat kita dapat bertemu atau berbicara dengan orang lain yang
memiliki lokasi yang berbeda dengan yang lain. Kelima, practical use adalah
kemudahan bagi wartawan untuk melakuakan liputan dengan alat yang
minimalis, dibanding dengan liputan konvensional yang memerlukan sangat
bamyak alat dalam melakukan liputan langsung/offline sehingga informasi dari
perusahaan kita lebih nudah tersebar. Terakhir, keunggulan dari cyber PR
adalah interacitive dengan memanfaatkan fitur, seperti kolom komen atau live
yang membuat pihak perusahaan dapat berbicara langsung dengan konsumen
mereka. Dalam cyber PR yang menjadi strategi utama adalah dengan
mengetahui kapan kita harus diam dan kapan kita harus mengambil tindakan
(posting).
b. Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan Cyber Public Realtions dalam
membina hubungan dengan publik melalui media digital? Jelaskan dan beri
contoh!

- Penggunaan media online termasuk media sosial merupakan media interaksi


yang saat ini tengah digencarkan oleh banyak perusahaan besar dengan melihat
fakta bahwa sebagian besar masyarakat indonesia yang menjadi target audience.
Masyarakat menjadi target banyak lembaga dan instansi untuk menerima
paparan informasi yang secara bebas dipublikasikan melalui internet untuk
membentuk citra, menjalin hubungan dengan orang lain atau relasi,
mempromosikan atau mengumumkan suatu informasi berupa berita dan
lainnya. Hal tersebut merupakan beberapa tugas praktisi public relations
(PR).Karena itu, kebutuhan perusahaan untuk turut aktif berkomunikasi lewat
media online juga harus ditingkatkan.
Contohnya adalah Citra positif sangat dibutuhkan oleh setiap
perusahaan, baik perusahaan swasta, institusi pemerintahan dan negara. Seperti
salah satunya adalah PT PLN (Persero) yang tergolong dalam Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). Perusahaan ini tidak hanya berwenang dalam mengatur
distribusi, akan tetapi juga mengambil bagian dalam mengatur jalur administrasi
pelayan publik, termasuk publisitas informasi kelistrikan yang harus dapat
tersebar keseluruh lapisan publik terutama masyarakat sebagai konsumen.
Perusahaan ini diberi hak memonopoli (Sesuai UUD 1945 pasal 33) untuk
memasok listrik kepada masyarakat (konsumen). Citra Perusahaan dapat dilihat
dari feedbackyang diberikan masyarakat.Maka dari itu, citra PT PLN (Persero)
dapat dilihat dari berbagai faktor salah satunya adalah respon atau tanggapan,
kritik dan saran dari pihak eksternal perusahaan. Dalam menjalankan Cyber
Public Relations, perusahaan atau instansi dapat memilih media yang tepat
untuk digunakan menyebar informasi. Salah satunya seperti websitedan media
sosial yang memungkinkan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan informasi yang tentunya cukup eksis
dikalangan pengguna smartphone.
3. –
4. Government Relations
Selaku PR Officer dari Yayasan Harapan Kita, kegiatan Government Relations
apa yang akan Anda lakukan untuk menyelesaikan kasus ini. Tuliskan dan
terangkan langkah-langkah yang Anda lakukan!
Menurut Taylor (2013) Hubungan Pemerintah dianggap sebagai bagian dari
upaya Hubungan Masyarakat suatu organisasi yang bertujuan untuk membangun,
memelihara dan mempengaruhi hubungan dengan badan legislatif dalam upaya untuk
memantau dan melobi peraturan yang akan mempengaruhi operasi mereka saat ini dan
masa depan” Dalam kasus TMII ini , Hubungan pemerintah penting karena PR harus
melakukan negosiasi dengan pemerintah karena ketika pemerintah mengeluarkan
kebijakan maka pemerintah juga mementingkan perusahaan (pemangku kepentingan),
mereka melibatkan perusahaan sebelum nantinya mengakibatkan dampak.
Government Relation ini dirasa penting karena membantu PR dalam
menemukan kesadaran akan agenda legislatif pemerintah yang dapat berdampak pada
organisasi, Memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai agenda
Menguraikan pesan tentang hasil yang diinginkan dari perspektif organisasi
danMenjamin hubungan yang baik dengan anggota badan legislatif baik untuk
memperoleh akses informasi maupun harapan untuk mempengaruhi keputusan (lobi).
Kemudian untuk proses mencari titik temu untuk menghasilkan keputusan yang sama
menguntungkan kedua pihak. Sebagai PR Officer dari Yayasan Harapan Kita,
sebaiknya PR melakukan Lobby sebagai proses pertemuan antara PR yg mewakili
perusahaan dengan pemerintah untuk mengupayakan agar kebijakan apapun yang akan
dilakukan pemerintah itu juga mementingkan perusahaan. keputusan sudah diambil dan
tidak melibatkan perusahaan maka fungsi lobi adalah untuk meminta meninjau kembali
untuk diubah jika pemerintah memberi kompensasi tertentu pada perusahaan. Sehingga
akan terjadi hubungan baik bagi Yayasan Harapan Kita dengan Pemerintah (Give and
Take). Transparansi tidak diperlukan dalam hal Lobi tidak perlu diberitahu kepada
publik tetapi jika kebutuhan bersama itu memerlukan dukungan publik maka perlu ada
transparansi.
Dengan itu ada dua cara yang bisa dilakukan oleh PR Officer yakni cara
Offensive dan Defensive, dimana ofensif, PR meminta pemerintah untuk mengeluarkan
kebijakan dan aturan baru untuk mengubah kebijakan yang ada. Ataupun Defensive
dimana PR meminta pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan tertentu. Defen
termasuk melibatkan pemangku kepentingan dalam arti perusahaan untuk kebijakan
perumusan ini sehingga memperhatikan apa yang menjadi kepentingan perusahaan
yang selama ini tidak diperhatikan pemerintah.
Ketika PR Officer merasa Kasus TMII ini menjadikan isu yang menyangkut
kepentingan perusahaan yang dikesankan sebagai isu publik dengan cara Social
marketing, Agenda sorting melalui model tripolar agenda, yakni agenda media, agenda
publik, agenda kebijakan dan yang terakhir adalah opini publik.
Dalam membangun hubungan dengan lembaga atau wakil rakyat, sebagai
Government Relations harus senantiasa memberikan update kepada para wakil rakyat
dengan latar belakang dan informasi mengenai isu terkait, informasi yang berkaitan
dengan laporan keuangan, lingkungan dan laporan khusus lainnya. Government
Relations juga harus hadir dalam dengar-pendapat dan kegiatan terkait dimana keahlian
dan kepentingan lembaga bisa disalurkan dan jika diperlukan membuat laporan dan
informasi teknis yang relevan yang dapat membantu Pemerintah dalam mengambil
keputusan serta melibatkan para wakil rakyat dalam kegiatan community relations dan
berperan aktif bila inisiatif datang dari mereka.
5. Customer Relations
a. Mengapa Public Relation harus membangun hubungan dengan Customer ,
padahal sejatinya kegiatan tersebut dilakukan oleh tim pemasaran atau
marketing yang berorientasi pada penjualan. Berikan alasan yang memadai!
- Membangun customer relationship merupakan kunci dari keberhasilan
perusahaan. Tanpa hubungan yang baik dengan pelanggan, tidak akan terjadi
sales, dan tanpa sales, artinya bisnis tidak akan berjalan. Walaupun bisnis telah
memiliki target audiens yang jelas, mereka tidak akan bertransaksi dengan
perusahaan yang mengabaikan kebutuhan dan keinginan mereka. Keputusan
pelanggan dalam membeli seringkali dipengaruhi oleh ikatan emosional. Oleh
sebab itu, menjalin hubungan emosional yang baik dengan mereka dan
memberikan pengalaman terbaik akan membawa banyak keuntungan bagi
bisnis.

Menarik pelanggan baru merupakan cara marketing yang efektif dan


berguna untuk keberlangsungan perusahaan. Namun, bukan berarti perusahaan
harus menghabiskan biaya untuk hal yang tidak memberikan keuntungan cukup.

Perusahaan sebaiknya memprioritaskan dan menargetkan klien regular


mereka. Hal tersebut lebih berpotensi bagi bisnis untuk melakukan penjualan
dan meningkatkan profit. Lalu menjalin hubungan dengan customer dapat
meningkatkan jumlah pelanggan yang loyal. Loyal customer akan terus kembali
dan memberikan pemasukan bagi bisnis. Bahkan, mereka bisa menjadi alat
marketing gratis dengan merekomendasikan bisnis ke pihak lain jika menerima
pelayanan yang baik. Lalu yang ketiga adalah mengurangi tingkat customer
churn. Salah satu alasan utama pelanggan malas untuk berinteraksi dengan
bisnis adalah pelayanan yang buruk. Oleh sebab itu, memberikan pelayanan
yang maksimal adalah komponen penting dalam mengurangi customer churn
dan memberikan kepuasan pelanggan.
b. Dalam istilah Customer Relations, seorang PR harus melakukan kegiatan
creating a favorable image of the company behind the product. Jelaskan dan
berikan contohnya!
- Menciptakan dan mempertahankan citra merek yang kuat mungkin lebih
penting dari yang kita pikirkan. Citra merek dapat berdampak besar pada apa
yang pelanggan pikirkan tentang produk dan bagaimana mereka berinteraksi
dengan perusahaan. Interaksi pelanggan dapat memiliki dengan perusahaan
jauh melampaui penjualan. Ini dapat mencakup elemen lain seperti layanan
yang mereka terima, elemen visual yang mereka hadapi, dan faktor lain yang
menciptakan pengalaman keseluruhan yang diterima pelanggan yang dapat
mereka identifikasi dan hubungkan. Dengan meningkatkan citra merek dan
meningkatkan hubungan pelanggan, kita dapat menciptakan efek yang bertahan
lama pada pelanggan serta beberapa peluang baru bagi perusahaan. Citra merek
perusahaan adalah persepsi merek yang mungkin dimiliki pelanggan. Persepsi
ini tercipta dari interaksi yang sebelumnya dilakukan pelanggan dengan
perusahaan, dari pertama kali mereka mendengar nama perusahaan, hingga
pembelian terakhir yang mereka lakukan.
Citra merek lebih dari sekadar elemen visual perusahaan. Sebuah citra
merek juga berasal dari kualitas layanan dari perusahaan. Saat beriklan, penting
untuk memikirkan bagaimana dapat membangun hubungan dengan pelanggan,
bukan hanya menjual produk kepada mereka. Pelanggan menyukai merek yang
dapat mereka hubungkan. Ketika mereka dapat merasa bahwa merek tersebut
adalah versi yang diperluas dari diri mereka sendiri dan mengidentifikasi secara
dekat dengan merek tersebut, mereka menjadi pelanggan setia yang sering
kembali. Jika pelanggan dapat mengidentifikasi merek sebagai memiliki nilai,
ini melambangkan merek sebagai merek yang peduli dengan pelanggan dan
masalah lainnya, bukan merek yang hanya ingin menghasilkan uang. Sebagai
contohnya adalah, kegiatan pemasaran untuk mempromosikan merk yang bisa
dilakukan di platform media sosial dengan cara menyampaikan pesan kita di
depan audiens target kita. Karena kehadiran media sosial yang kuat dapat
meningkatkan kesadaran merek serta berkontribusi pada citra merek, karena
kemudahan berbagi, menyukai, dan berkomentar. Lalu yang kedua adalah
melewati iklan penelusuran yang dapat menjadi alat yang berguna saat mencoba
menjangkau pelanggan kita saat mereka mencari topik yang terkait dengan
merek di internet. Search Engine Optimization dapat meningkatkan peluang
pelanggan melihat situs kita terlebih dahulu di hasil pencarian. Untuk lebih
memahami cara kerja CEO, lihat postingan kami yang lain tentang dasar-dasar
CEO. Lalu yang ketiga adalah bias melalui konten, konten yang dilihat
pelanggan dan bagaimana pesan kita disampaikan. Dengan membuat konten
yang dapat dihubungkan dengan pelanggan kita, kita dapat memiliki dampak
yang bertahan lama pada pelanggan kita, yang pada gilirannya menciptakan
citra merek yang kuat. Membuat konten yang berharga adalah faktor penting
untuk menyampaikan pesan kita.

Sumber :

file:///C:/Users/user/Downloads/40509-1309-82325-1-10-20180703.pdf

http://dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/7014211002154994431412February2019.pdf

https://binus.ac.id/malang/2018/07/cyber-public-relations/

Seitel, Fraser P. 1992. The Practice of Public Relations. Columbus, Ohio: Charles E. Merril
Publishing Company.Samsup, J. & Yungwook, K. (2003). The Effect of Web Characteristics
on Relationship Building. Journal of Public Relations Research, 15(3), 199-223

Atikah, Rahma. Jurnal Skripsi. MPLEMENTASI CYBER PUBLIC RELATIONSDALAM


MENINGKATKAN CITRA POSITIFPERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) ACEH. Banda
Aceh : UIN Ar-Raniry, (2019)

Kirana Ambarwati. Skripsi, Peran dan Strategi Public Relations dalam membangun citra
.Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga, 2009

Sallam, Methaq Ahmad. 2016. The Impact of Brand Image and Corporate Branding on
Consumer’s. International Journal of Marketing Studies. Vol. 8, No. 1.

Selnes, F. ve Sallis, J. (2003). Promoting Relationship Learning. Journal of Marketing, Vol.


67, hal 80-95.
Kunto, Yohanes Sondang., & Tjokroaminoto, Jessica. (2014). ANALISA PENGARUH
BRAND IMAGE DAN COMPANYIMAGE TERHADAP LOYALITAS RETAILER. Jurnal
Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 2, No. 1

Anda mungkin juga menyukai