2021
A. Latar Belakang
Pendidikan tinggi keperawatan merupakan bagian dari pendidikan nasional yang
terdiri dari dua aspek yakni pendidikan akademik dan pendidikan profesi. Kedua tahap
pendidikan keperawatan ini harus diikuti karena keduanya merupakan tahapan
pendidikan yang terintegrasi sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya
(Nurhidayah, 2011).
Pendidikan Ners adalah pendidikan yang bersifat akademik dan profesi yang
dalam pelaksanaanya terdiri dari 2 (dua) tahapan yaitu tahapan pendidikan akademik
dan tahapan pendidikan profesi. Program pendidikan ini mengacu pada metaparadigma
keperawatan yang disepakati di Indonesia dan mempunyai landasan ilmu pengetahuan
dan landasan keprofesian yang kokoh. Pada pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh
kemampuan pada proses pemahaman dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan. Pada program pendidikan profesi ners terdapat masa penyesuaian
professional bagi peserta didik dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan pengalaman
belajar lapangan dengan menggunakan tatanan pelayanan kesehatan nyata, khususnya
pelayanan keperawatan (Ratna, 2016)
Praktek Profesi Keperawatan ini juga merupakan proses sosialisasi peserta didik
untuk mencapai kemampuan yang diharapkan. Dan mendapat kesempatan beradaptasi
pada perannya sebagai perawat profesional dalam masyarakat keperawatan dan
lingkungan pelayanan / asuhan keperawatan. Praktik profesi keperawatan Gawat
Darurat mencakup asuhan keperawatan dalam konteks keluarga pada klien dengan
berbagai tingkat usia yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat
gangguan salah satu system (organ) ataupun beberapa system (organ) tubuhnya dalam
keadaan gawat darurat.
B. Deskripsi Mata Ajar
Pratik profesi keperawatan gawat darurat merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan
pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan
legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi dari hasil penelitian yang
berkaitan dengan keperawatan gawat darurat.
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 2 Page
2
Praktik profesi keperawatan gawat darurat mencakup asuhan keperawatan dalam
konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang mengalalami masalah
pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah satu system (organ) ataupun
beberapa system (organ) tubuhnya dalam keadaan gawat darurat.
C. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan gawat darurat mahasiswa mampu :
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan:
a. Termoregulasi : trauma kapitis
b. Oksigenasi : infark miokard, gagal nafas dan trauma thorak
c. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : DM dengan ketoasidosis, krisis
tiroid.
d. Keamanan fisik : keracunana, sengatan binatang berbisa
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien
dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
6. Mengkolaborasikan beragai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
7. Mendemonstasikan ketrampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar
yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien
dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat:
resusitasi/RJP/BHD
8. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
(Triage)
9. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agae dapat mengambil
keputusan untuk dirinya.
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 3 Page
3
10. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien dengan berbagai
tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
11. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam
bidang kesehatan
12. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akuntabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan
13. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
14. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
15. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
16. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan
Tingkat
No. Kasus
Pencapaian
1. Asuhan keperawatan pasien syok
2. Asuhan keperawatan pasien trauma
3. Asuhan keperawatan pasien gagal nafas
4. Asuhan keperawatan pasien infark miokardium
5. Asuhan keperawatan pasien trauma kepala
6. Asuhan keperawatan pasien trauma abdomen
7. Asuhan keperawatan pasien trauma muskuloskeletal
8. Asuhan keperawatan pasien kegawatdaruratan obstetric
9. Asuhan keperawatan pasien overdosis dan keracunan
10. Asuhan keperawatan pasien DM dengan ketoasidosis/
kegawatan hiperglikemia
11. Asuhan keperawatan pasien DM dengan hipoglikemia
12. Asuhan keperawatan pada krisis tiroid
13. Asuhan keperawatan pasien serangan binatang berbisa
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 4 Page
4
E. Daftar Ketrampilan Klinik dan Tingkat Pencapaian :
Tingkat
No. Kasus
Pencapaian
1. Perawatan pasien dengan menggunakan ventilator mekanik
2. Melakukan triage
3. Pengkajian kegawatdaruratan
4. Pembidaian
5. Pembebasan jalan nafas
6. Control servikal
7. Needle decompression
8. Occlusive dressing
9. BCLS
F. Pelaksanaan Praktek
1. Bobot SKS
Beban SKS pratek profesi keperawatan gawat darurat dan kritis adalah 3 SKS yang
dilaksanakan selama 3 minggu
2. Waktu dan Tempat
a. Waktu pelaksanaan praktek keperawatan gawat darurat dan
kritis selama 3 minggu. Praktik dimulai pada tanggal 26 April 2021 – 15 Mei 2021
b. Tempat praktek yang digunakan antara lain:
a) IGD, ICU, dan IBS RSUD S. K. Lerik Kupang
b) IGD dan IBS RSB Titus Ully Kupang
c) IGD dan IBS RST Wirasakti Kupang
3. Peserta praktik klinik
Peserta praktik keperawatan gawat darurat/kritis adalah mahasiswa profesi Ners
STIKes Maranatha Kupang tahun akademik 2020/2021 yang berjumlah 68 orang.
(Daftar nama terlampir)
4. Pelaksanaan praktek klinik
Waktu shift pelaksanaan praktek klinik disesuaikan dengan kepentingan kompetensi
dan kondisi lapangan, karena itu mahasiswa dimungkinkan berada pada waktu
praktek shift pagi = 7 jam, sore = 7 jam, malam = 10 jam, sesuai situasi kondisi dan
keberadaan kasus di ruangan serta tetap memperhatikan kompetensi yang harus
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 5 Page
5
dipenuhi tercapai dalam seminggu yaitu 41-42 jam. Kegiatan praktek klinik
dilaksanakan selama 3 minggu yang melalui tahapan pra interaksi,
introduksi/orientasi, kerja, terminasi proses dan terminasi akhir
Tahap Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Pembimbing
Kegiatan Klinik
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 6 Page
6
G. Metode Bimbingan
1. Preseptor
a. Preseptor Akademik
Preceptor akademik adalah preceptor yang ditentukan berdasarkan SK Ketua
STIKes Maranatha Kupang yang sudah terlibat dalam pembelajaran teori dengan
level S2, S1 Keperawatan.
b. Preseptor klinik
Presptor klinik adalah preceptor yang ditentukan oleh institusi lahan praktek yang
ditempati mahasiswa profesi ners STIKes Maranatha Kupang dengan level
pendidikan S1 Keperawatan atau DIV / DIII dengan keahlihan khusus > 5 tahun
adalah sebagai berikut:
No Ruangan Nama Preceptor Akademik Nama Preceptor
Klinik
1. IGD Serly S. Mahoklory, S.Kep., Ns.,
(RSUD S. K. Lerik M.Kep
Ka. Ruangan IGD
Kupang) Ferdinandus Suban Hoda, S.Kep.,
M.Kes
2. ICU Muhammad Saleh Nuwa, S.Kep.,
(RSUD S. K. Lerik Ns., M.Kep Ka. Ruangan ICU
Kupang)
3. IBS Ns. Stefanus M. Kiik, M.Kep.,
(RSUD S. K. Lerik Sp.Kep.Kom Ka. Ruangan IBS
Kupang) Rihsan Albari, S.Kep., Ns
4. IGD Servasius Ratu Banin,
(RSB Titus Ully S.Kep.,Ns.,M.Kep Ka. Ruangan IGD
Kupang)
5. IBS Ni Made Merlin, S.Kep., Ns.,
(RSB Titus Ully M.Kep Ka. Ruangan IBS
Kupang)
6. IGD (RST Wirasakti Irlin F. Riti,S.Kep., M.Kes
Kupang) Theodehild Dee, S.Kep., Ns., Ka. Ruangan IGD
M.Kep
7. IBS (RST Wirasakti Gratia Fernandes, S.Kep., Ns.,
Kupang) M.Kep Ka. Ruangan IBS
Rini Pujiyanti, S.Kep., Ns., M.Kep
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 7 Page
7
2. Metode Pembelajaran/Bimbingan
Pelaksanaan bimbingan dilakukan setiap hari praktek dengan alokasi waktu
pembimbingan 1 – 2 jam, sebagai berikut:
a. Pre dan post conference
b. Bed side teaching
c. Case report
d. Diskusi kasus
e. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi
keperawatan terkini
f. Bimbingan ketrampilan klinik
g. Berinovasi dalam pengolahan asuhan keperawatan gawat
darurat dan kritis
Materi bimbingan meliputi laporan pendahuluan, laporan asuhan keperawatan/
resume, ketrampilan klinis, dan hal lain yang terkait dengan kompetensi yang harus
dicapai mahasiswa.
3. Metode Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh preceptor akademik ataupun preceptor klinik sesuai dengan
bobot dan pencapaian kompetensi seperti ketentuan sebagai berikut:
a. Kognitif dan psikomotor (80%)
Pre dan post conference : 15%
Laporan pendahuluan : 10%
Laporan asuhan keperawatan/resume : 20%
Seminar kasus : 10%
Target ketrampilan (log book) : 15%
Ujian praktek profesi : 20%
b. Afektif (20%)
Sikap / perilaku : 10%
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 8 Page
8
No Nilai Absolute Nilai Mutu Nilai Lambang
1. 80-100 4,00 A
2. 75-< 80 3,5 AB
3. 70-<75 3 B
4. 65-<70 2,5 BC
5. 60-<65 2 C
6. 55-<60 1,75 CD
7. 50-<55 1,25 D
8. <50 0 E
4. Tugas Mahasiswa
Tugas mahasiswa selama praktik adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa menggunakan pendekatan asuhan keperawatan gawat darurat dan
kritis (tidak diperkenankan menggunakan format ASKEP diluar dari buku
pedoman)
b. Mahasiswa mencapai kompetensi ketrampilan klinis yang telah ditetapkan
c. Mahasiswa membuat:
1) Laporan pendahuluan setiap minggu selama 3 minggu praktik pada masalah
kegawatdaruratan dan kritis pada berbagai sistem tubuh mulai dari:
pengertian, etiologi, patofisiologi, pathway/WOC, manifestasi klinik,
pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medik, komplikasi, asuhan
keperawatan: (pengakjian, diagnosa keperawatan dan perencanaan: goal,
obyektif, intervensi dan rasional, implementasi dan evaluasi (Menggunakan
minimal 5 referensi)
2) 1 laporan asuhan keperawatan pada kasus kegawatdaruratan dan kritis khusus
di ruangan ICU
3) Membuat 6 resume/askep pada kasus kegawatdaruratan dan kritis (1
resume/hari, khusus diruangan IGD dan IBS)
d. Mahasiswa wajib memilih 1 kasus kelolaan kelompok untuk seminar kasus pada
minggu ke-2
e. Mahasiswa wajib melaksanakan ujian stase gawat darurat dan kritis pada minggu
ke-3 pratik profesi ners
f. Mahasiswa akan rotasi/ pindah ruangan di setiap minggu.
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 9 Page
9
g. Mahasiswa wajib mengambil surat pengantar di diklat dan diserahkan ke ruangan
satu hari sebelum dilakukan praktik klinik
h. Evaluasi dan penilaian oleh pembimbing dilakukan selama proses pelaksanaan
asuhan keperawatan kepada pasien.
5. Lain-lain
Laporan yang diserahkan ke presptor HARUS dibuat dengan tulisan tangan, tidak
boleh dalam bentuk fotocopy atau diketik, KECUALI untuk laporan seminar kasus.
Semua laporan harus dikumpulkan ke koordinator stase gawat darurat maksimal 1
(satu) minggu setelah akhir praktik departemen gawat darurat dan kritis. Apabila
terlambat mengumpulkan, NILAI akan DIKURANGI SEBESAR 5% setiap
minggunya.
H. Tata tertib dan sanksi pelanggaran
1. Tata Tertib :
a. Ketentuan Akademik
Telah menyelesaikan registrasi praktik profesi ners stase gawat darurat
b. Ketentuan Pelaksanaan
a) Mahasiswa wajib mengenakan seragam praktik profesi ners, tanda pengenal, untuk
laki-laki mengenakan sepatu hitam, dan perempuan menggunakan cap, harnet dan
sepatu putih
b) Disiplin dalam memakai atribut
c) Tidak menggunakan make-up berlebihan (rambut palsu, bulu pata palsu, pewarna
rambut, soft lense berwarna, pewarna kuku, perhiasan berlebihan dan bros
berlebihan)
d) Persiapan nursing kit dan alat perlindungan diri (APD) secara mandiri
e) Kehadiran 100%
f) Izin ketidakhadiran dapat dilakukan jika ada kepentingan yang tidak dapat
ditinggal**) dengan diketahui langsung oleh kedua pembimbing, maksimal 3 hari.
Ijin harus disampaikan pada preceptor akademik dan klinik, koordinator
departemen dan ketua prodi ners. Bagi mahasiswa yang ijin > 3 hari wajib
diketahui oleh ketua prodi ners. Secara keseluruhan ijin maksimal 6 hari dengan
ketentuan penggantian. Ketidakhadiran lebih dari 6 hari mahasiswa dinyatakan
mengundurkan diri dari departemen yang sedang dijalani.
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 10
Page 10
g) Penggantian praktek/dinas
Mahasiswa wajib mengganti ijin yang telah dilakukan dengan jumlah hari yang
sama jika ijin diketahui preceptor akademik dan klinik. Mengganti 2 x jumlah hari
jika tidak diketahui preceptor akadmik dan klinik. Mahasiswa yang telah
mengganti praktik klinik harus menyerahkan form pernayataan telah mengganti
praktik yang ditandatangani preceptor klinik dan akademik (form terdapat di log
book)
h) Mahasiswa wajib datang dan pulang pada jam shift tepat waktu yaitu :
Pagi : jam 07.00 s.d 14.00 wita
Sore : jam 14.00 s,d 21.00 wita
Malam : jam 21.00 s.d 07.00 wita
Keterlambatan datang 15’ – 30’ mahasiswa menambah jam praktek sesuai
keterlambatan, jika terlambat > 30’ mahasiswa dianggap tidak masuk pada hari
tersebut.
i) Mengajukan surat permohonan cuti untuk mahasiswa yang mempunyai keperluan
cuti dengan format terlampir
Apabila mahasiswa menghendaki ijin/ mengganti jadwal dinas karena ada
keperluan, mahasiswa diharapkan mengisi formulir yang ditandatangani oleh
koordinator stase dan preceptor klinik ruangan masing-masing (form terdapat di
log book)
j) Buku Saku yang didalamnya beirisi tentang pencapaian target kompetensi,
presensi (kehadiran mahasisiwa saat dinas di ruangan atau puskesmas), daftar
hadir bimbingan praktek, rekapitulasi pengumpulan tugas dari preceptor akademik
dan klinik harus ditandatangani sebelum pindah ruangan berikutnya.
k) Laporan kasus harus sudah di ACC oleh preceptor klinik maupun preceptor
akademik dan dikumpulkan sebelum pindah keruangan berikutnya
l) Format penilaian yang sudah diisi oleh preceptor akademik dan klinik wajib
dikumpulkan ke koordinator stase sebeleum mahasiswa pindah keruangan
berikutnya.
2. Sanksi
Sanksi yang diberlakukan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti tata tertib
praktek klinik baik sengaja atau tidak disengaja dengan ketentuan sebagai berikut:
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 11
Page 11
a) Bentuk Sanksi
1) Ringan, berupa teguran lisan dari preseceptor akademik dan klinik dengan
bukti teguran tertuli pada buku saku
2) Sedang, berupa surat pernyataan dari mahasiswa yang diketahui oleh ketua
prodi ners
3) Berat, berupa pernyataam tidak lulus pada departemen yang bersangkutan dan
diberhentikan sementara sampai menemukan pemecahan masalah
b) Kategori sanksi
1) Ringan, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi 1 – 2 kali
2) Sedang, jika pelanggaran terhadap tata tertib terjadi 3 – 5 kali
3) Berat, jika pelanggaranterhadap tata tertib terjadi > 6 kali
3. Ketentuan Lain
a) Mahasiswa wajib mengikuti seluruh ketentuan tata tertib
b) Mahasiswa wajib mengisi presensi, buku panduan dan seluruh ketentuan program
yang diajarkan
c) Mahasiswa wajib mengumpulkan seluruh buku yang telah diisi pada setiap
pergantian praktek maksimal 1 minggu setelah meninggalkan departemen yang
bersangkutan
d) Ketentuan lain yang belum termaksuk di dalam peraturan ini akan diselesaikan
berdasarkan keputusan yang akan dating.
Keterangan
*) Jenis ijin yang dipertimbangkan:
1. Keluarga meninggal dunia
2. Sakit
3. Masalah administrasi instansi asal (bukti dilampirkan)
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 12
Page 12
J. Penutup
Demikian kerangka acuan ini dibuat dalam rangka praktik profesi Ners untuk menjadi
pedomaan bagi para peserta praktek dan pembimbing praktek keperawatan gawat
darurat dan kritis.
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah Ketua Prodi Profesi Ners
Serly S. Mahoklory, S.Kep., Ns., M.Kep Ni Made Merlin, S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN:0804109202 NIDN: 0803099201
Mengesahkan, Menyetujui,
Ketua STIKes Maranatha Kupang Waket I Bidang Akademik
Ns. Stefanus M. Kiik, M.Kep., Sp.Kep.Kom Muhammad S. Nuwa, S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN:0828058401 NIDN:0828078504
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 13
Page 13
Lampiran 1 : Jadwal Praktek Keperawatan Gawat Darurat Kritis
GADAR – KRITIS
NO Tanggal IGD ICU IBS IGD IBS IGD IBS
RSK RSK RSK RSB RSB RST RST
Minggu I
1 26/04 - 01/05
1 2 3 4 5 6 7
Minggu II
2 03/05 – 08/05
2 3 1 5 4 7 6
10/05 – 15/05 Minggu III
3
Online 7 4 5 6 3 2 1
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 14
Page 14
Lampiran 2 : Pembagian Kelompok
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 15
Page 15
10 Ferdinan Yupiten Manhitu
1 Martina Ratuarat
2 Merli Fabila
3 Melfianus Ari Nahak
4 Ariyanto Natonis
5 Ariyanto Selan
5
6 Yeda Nomleni
7 Yeni U. Dendo
8 Maria Taru
9 Etnan Tefu
10 Dewi Debora Selan
1 Desintawati Himu Tade
2 Maria Anggela Sene
3 Rexi Kotta
4 Osafat A. I. Hamapati
5 Maria Benu
6
6 Toni Oematan
7 Jorge Ello
8 Ignasius Kollo
9 Eka W. Bistolen
10 Maria B. Bhara
1 Vinsensius Taimenas
2 Marselina W. Lasara
3 Roswite Ulle
4 Fredrik I. Welem
5 Detri Oematan
6 Fidelis D. Lanmani 7
7 Rodyanus Tai Bere
8 Maria S. B. Nahak
9 Yandrius Lado
10 Dicky Kase
11 Gustaf A. Bagahing
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 16
Page 16
Lampiran 3 : Jadwal Ujian Stase Gawat Darurat
(Minggu Ke-2)
GADAR – KRITIS
Ujian Stase Minggu III
Tanggal IBS
IGD ICU IBS IGD IBS IGD
RSK RSK RSK RSB RSB RST RST
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 17
Page 17
Lampiran 4 : Jadwal Seminar Kasus Keperawatan Gawat Darurat
(Minggu Ke – 3 : Virtual )
Hari/ Ruangan/
Pembimbing Ruangan Fasilitator
Tanggal Kelompok
1) Serly Sani Mahoklory, 1) Theodehild Dee, S.Kep.,
Senin, IGD/ S.Kep Ns., M.Kep Ns., M.Kep
10/05/2021 Kelompok 1 2) Ferdinandus Suban Hoda, 2) Irlin F. Riti, S.Kep.,
S.Kep., M.Kes Ns.,Kes
Selasa, IGD/ Servasius Ratu Banin, Ni Made Merlin, S.Kep., Ns.,
Kelompok 4 S.Kep.,Ns.,M.Kep
11/05/2021 M.Kep
1) Irlin F. Riti, S.Kep., 1) Ns. Stefanus M. Kiik,
Rabu, IGD / Ns.,Kes M.Kep., Sp.Kep.Kom
12/05/2021 Kelompok 6 2) Theodehild Dee, S.Kep., 2) Rihsan Abari,S,Kep., Ns
Ns., M.Kep
Kamis, ICU/ Muhamad Saleh Nuwa, Servasius R. Banin,
13/05/2021 Kelompok 3 M.Kep S.Kep.,Ns.,M.Kep
1) Ns. Stefanus M. Kiik, 1) Gratia Fernandes, S.Kep.,
Jumat, IBS/ M.Kep., Sp.Kep.Kom Ns., M.Kep
14/05/2021 Kelompok 2 2) Rihsan Abari,S,Kep., Ns 2) Rini Pujiyanti, S.Kep.,
Ns., M.Kep
Sabtu, IBS/ Ni Made Merlin, S.Kep., Ns., Muhamad Saleh Nuwa,
15/05/2021 Kelompok 7 M.Kep M.Kep
1) Gratia Fernandes, S.Kep., 1) Serly Sani Mahoklory,
Minggu, IBS/ Ns., M.Kep S.Kep Ns., M.Kep
16/05/2021 Kelompok 5 2) Rini Pujiyanti, S.Kep., 2) Ferdinandus Suban Hoda,
Ns., M.Kep S.Kep., M.Kes
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 18
Page 18
Lampiran 5: Format Penilaian
Keterangan :
5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang
Kupang, …./………………………2021
Preceptor Akademik/Klinik
(……………………………………)
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 19 Page
19
2. Format Evaluasi laporan Pendahuluan
Point
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3 4 5
KELENGKAPAN ISI LAPORAN
PENDAHULUAN (50 %)
1. Terdapat definisi penyakit
2. Terdapat etiologi
3. Terdapat tanda dan gejala penyakit
I 4. Terdapat patofisiologi penyakit
5. Terdapat penatalaksanaan Medis
6. Terdapat alur proses keperawatan
terdiri dari :
Pengkajian
Diagnosa keperawatan
Rencana asuhan
7. Referensi
Nilai : nilai yang didapat/ 35 X 50% (1)
Responsi : (50%)
1. Mampu menghubungkan tanda -tanda klinis
dengan patofisiologi yang terjadi
2. Mampu menganalisa data-data penunjang
II dengan benar sesuai kasus
3. Mampu menjelaskan alasan prioritas masalah
keperawatan
4. Mampu menjelaskan rasional dari tindakan
keperawatan
5. Mampu menjelaskan tujuan tindakan
kolaborasi
6. Mampu menjelaskan hasil evaluasi dari
tindakan keperawatan yang dilakukan
7. Mampu menjelaskan kekurangan
(penilaian diri) yang telah dilakukan
Nilai : nilai yang didapat/ 35 X 50% (2)
Nilai Akhir : jumlah nilai 1 + 2 =
Kupang, …./………………………2021
Preceptor Akademik/Klinik
(……………………………………)
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 20 Page
20
3. Format evaluasi Asuhan keperawatan
point
N
ASPEK PENILAIAN
O 1 2 3 4 5
KELENGKAPAN ISI LAPORAN KASUS (50 %)
1. Data pengkajian sesuai kasus yang diambil
2. Analisa data dan prioritas diagnosa Sesuai kondisi
Klien dan data hasil pengkajian
3. Terdapat kriteria hasil sesuai diagnosa keperawatan
I yang diambil
4. Terdapat rencana asuhan yang sesuai Kasus dan
diagnosa yang diangkat
5. Terdapat dokumentasi asuhan keperawatan yang sudah
dilakukan :
Implementasi
Catatan perkembangan
6. Terdapat rencana edukasi kesehatan pada Klien
Nilai : nilai yang didapat/ 30 X 50% (1)
Responsi : (50 %)
1. Mampu menghubungkan tanda-tanda klinis dengan
patofisiologi yang terjadi
2. Mampu menganalisa data-data penunjang dengan
II benar sesuai kasus
3. Mampu menjelaskan alasan prioritas masalah
keperawatan
4. Menjelaskan rasional dari tindakan keperawatan
5. Mampu menjelaskan tujuan tindakan
Kolaborasi
6. Mampu menjelaskan hasil evaluasi dari tindakan
keperawatan yang dilakukan
7. Mampu menjelaskan kekurangan
(penilaian diri) yang telah dilakukan
8. Mampu menunjukkan komunikasi
yang baik dengan pembimbing
Nilai : nilai yang didapat/ 30 X 50% (2)
Keterangan :
5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang
Nilai Akhir : jumlah nilai 1 + 2 =
Kupang, …./………………………2021
Preceptor Akademik/Klinik
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 21 Page
21
(……………………………………)
4. Format evaluasi ujian Klinik
Poin
NO. ASPEK YANG DINILAI
5 4 3 2 1
A. PENGKAJIAN (15 %)
1 Ketrampilan wawancara
2 Data fokus sesuai kondisi Klien
3 Ketrampilan dalam pemeriksaan fisik
4 Ketepatan dalam pemeriksaan penunjang
5 Merumuskan diagnose keperawatan dengan benar
6 Diagnosa keperawatan sesuai dengan kondisi Klien
Nilai = nilai yang di dapat /30 X 15 %
…………………………………….………………………
B. RENCANA TINDAKAN (25%)
1 Ketepatan memprioritaskan masalah
2 Ketepatan menentukan tujuan
3 Ketepatan menyusun dan merencanakan tujuan
4 Rasional tindakan berdasarkan konsep teori
5 Perencanaan tindakan bersifat operasional
6 Mengikut sertakan Klien dan keluarga
Nilai = nilai yang di dapat /30 X 25 %
…………………………………….………………………
C. PELAKSANAAN (25%)
1 Jenis alat yang disediakan sesuai kebutuhan
2 Kualitas alat (steril/ aseptic, bersih sesuai kebutuhan)
3 Penggunaan alat sesuai kebutuhan
4 Langkah tindakan sesuai dengan urutan yang benar
5 Langkah tindakan sesuai denga prinsip
6 Langkah tindakan dilakukan secara efisien
7 Langkah tindakan dilakukan secara efektif
8 Pendekatan dan sikap
Nilai = nilai yang di dapat /40 X 25 %
…………………………………….………………………
C. Evaluasi (15 %)
1 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan yang telah
dilakukan
2 Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah
dilakukan
Nilai = nilai yang di dapat /10 X 15 %
…………………………………….………………………
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 22 Page
22
D Responsi (20%)
Kebenaran dalam menjawab pertanyaan berkaitan dengan kasus
1 Konsep dasar asuhan keperawatan
2 Pengkajian
3 Diagnose keperawatan
4 Perencanaan
5 Tindakan keperawatan
6 Evaluasi
Nilai = nilai yang di dapat /30X 20 %
…………………………………….………………………
Keterangan :
5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang
Kupang, …./………………………2021
Preceptor Akademik/Klinik
(……………………………………)
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 23 Page
23
5. Format evaluasi seminar/mini seminar
Nama Mahasiswa : ……………………………………………………………
Nim : ……………………………………………………………
Ruangan : ……………………………………………………………
Tanggal Praktek :…………………………………………………………….
Point
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3 4 5
Persiapan seminar (25 %)
I 1. Melakukan bimbingan kasus
2. Memperbaiki makalah sesuai masukan pembimbing
Nilai = nilai yang di dapat /10 X 25 %
…………………………………….………………………
Pelaksanaan Seminar (25 %)
1. Presentasi menarik
II 2. Presentasi disampaikan dengan baik
3. Menggambarkan asuhan keperawatan sesuai kasus
4. Media presentasi menarik dan kreatif
Nilai = nilai yang di dapat /20 X 25 %
…………………………………….………………………
Isi Makalah (50%)
1. Pengetikan rapi
III 2. Meliputi tinjauan kasus dan asuhan keperawatan
3. Meliputi manajemen asuhan keperawatan profesional
4. Meliputi aspek pengkajian - evaluasi kasus
5. Mengikuti kaidah penulisan dengan EYD
6. Terdapat daftar referensi yang sesuai
7. Diskusi
8. Mampu menjawab pertanyaan
9. Penguasaan kasus baik
10. Menerima masukan dan kritikan dengan baik
Nilai = nilai yang di dapat /50 X 50 %
…………………………………….………………………
Keterangan :
5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang
Kupang, …./………………………2021
Preceptor Akademik/Klinik
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 24 Page
24
(……………………………………)
6. Format evaluasi Sikap
Nama Mahasiswa : ……………………………………………………………
Nim : ……………………………………………………………
Ruangan : ……………………………………………………………
Tanggal Praktek :…………………………………………………………….
N point
ASPEK PENILAIAN
O 1 2 3 4 5
Disiplin (20 %)
1. Selalu hadir tepat waktu
2. Berpakaian sesuai ketentuan
I 3. Efektif menggunakan waktu praktek untuk mencapai kompetensi/ tujuan
pembelajaran
Nilai : nilai yang didapat/ 15 X 20% (1)
Tanggung Jawab : (20 %)
1. Melaksanakan asuhan keperwatan yang menjadi tanggung jawabnya
dengan baik
2. Mengerjakan seluruh tugas yang diberikan dengan baik
II 3. Mentaati tatatertib yang ditetapkan
4. Tidak melemparkan tanggung jawab ke orang lain
Nilai : nilai yang didapat/ 20 X 20% (2)
Inisiatif : (20 %)
1. Mengikuti proses praktek klinik dengan sungguh-sungguh
2. Memiliki kemauan yang tinggi untuk mencapai tujuan praktek
II 3. Proaktif selama mengikuti praktek keperawatan KMB
I 4. Mandiri selama mengerjakan tugas
Nilai : nilai yang didapat/ 20 X 20% (3)
Kreativitas : (20 %)
1. Dapat memanfaatkan sarana yang ad untuk mencapai tujuan praktek
keperawatan KMB
2. Dapat menggunakan berbagai sumber belajar ntuk mencapai tujuan praktek
I keperawatan KMB
V 3. Dapat menyelesaikan masalah/kesulitan yang ditemukan selama praktek
4. Mampu memodifikasi lingkunganuntuk mencapai tujuaj praktek
keperawatan KMB
Nilai : nilai yang didapat/ 20 X 20% (4)
Kerja sama : 20 %
1. Dapat bekerja sama dengan baik bersama teman-teman
2. Dapat bekerja sama dengan baik bersama Klien dan keluarga
3. Dapat bekerja sama dengan baik bersama perawat ruangan
4. Dapat bekerja sama dengan baik bersama tim kesehatan lainnya
Nilai : nilai yang didapat/ 20 X 20% (5)
Keterangan : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang
Nilai Akhir : jumlah nilai 1 + 2 + 3 + 4 + 5 =
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 25 Page
25
Kupang, …./………………………2021
Preceptor Akademik/Klinik
(……………………………………)
STIKes Maranatha | Kerangka Acuan Profesi Ners Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis 26 Page
26