Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE/PROSES PENCIPTAAN

A. Perwujudan ide-ide seni

Pada proses awal penggarapan karya yang akan dibuat pertama

dilakukan tahapan pemilihan ide tentang suatu karya yang berada pada konsep

seperti apa,pada karya ini diambil ide berdasarkan cara unik dalam

berkomunikasi yang digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Tahap perancangan suatu karya ditentukan model yang akan dibuat

seperti bentuk karya yang akan didesain,karya berupa lukisan surealis,serta

dibagian pelaksanaan karya akan dibuat dengan karya lukis dengan tema

komunikasi yang akan bercerita tetntang keadaan komunikasi dari zaman

dahulu hingga zaman sekarang.

Model yang ditawarkan oleh konsorsium pun meliputi persiapan,

berupa pengumpulan informasi,pengamatan dan gagasan yang berisi tentang

penciptaan karya seni yang akan digarap.Elaborasi ,yaitu untuk menetapkan

gagasan pokok melalui analisis ,integrasi,abstraksi,generalisasi, dan

transmutasi.
Ada sintesis atau proses perwujudan karya seni seperti apa konsep

yang akan digunakan.Pada karya ini konsep yang akan dipakai berupa karya

yang memperlihatakan bagaimana hasil suatu karya bisa terlihat menarik

dengan konsep yang sederhana.

[enyelesaian pada pembuatan karya akhir digarap dalam bentuk karya

lukis surealis yang pada penggarapan memakai tema tentang komunikasi pada

umunya yang sering dipakai oleh manusia pada umumnya.

Realisasi konsep ke berbgai karya seni yaitu berupa konsep yang bisa

dipakai ke unsure atau bidang apapun.

Adapun metode yang di pakai dalam proses pembuatan proposal

karya seni ini adalah melalui beberapa metode yaitu:

1. Melakukan pedekatan secara langsung pada objek yang menjadi landasan

ise dalam penggarapan karya ini terutama pada bentuk-bentuk dampak gempa.

2. Studi pustaka, yaitu mencari acuan dan data-data melalui buku dan majalah,

baik berupa tulisan maupun gambar yang menyangkut dengan visualisasi

karya.

3. Studi Empirik, merupakan pengumpulan datayang di peroleh dari


pengamatan dan proses praktek pembentukan karya yang pernah ada yang

dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, sehingga berguna untuk

menciptakan karya dengan bentuk-bentuk dari kreasi baru.

1. Bahan

Bahan terdiri dari bahan utama, bahan pununjang dan bahan pelengkap.

Bahan utama adalah bahan pokok yang menjadi media penciptaan karya,

sedangkan bahan penunjang adlah bahan-bahan lain yang menjadi

kelengkapan penting yang digunakan untuk menciptakan karya. sedangkan

bahan pelengkap adalah bahan-bahan yang di gunakan pada waktu finising

untuk mempertajam keindahan karya yang diciptakan

a. Bahan Utama.

Bahan utama dalam karya ini adalah kanvas,cat air/cat minyak.

b. Bahan Penunjang.

Bahan pencipta karya ini adalah bahan lain untuk mendukung karya, dalam

hal ini penulis mengunakan:

1) kuas

2) Kertas HVS

3) Lem

c. Bahan Finising

1).Cat semprot.
2. Alat

Peralatan adalah seluruh benda yang digunakan untuk menunjang proses

terciptanya sebuah karya seni. Dalam proses penciptaan karya ii penulis

mengunakan alat-alat berikut:

a. Alat Manual

Alat-alat manual yang digunakan adalah:

1) Kuas

2) Sudip

3) Palu Kayu

Palu kayu adalah sebuah alat pemukul berbentuk palu untuk memukul pahat.

Palu kayu dibuat dengan ukuran dan di buat sesuai dengan kebutuhan.

c. Teknik

Adapun teknik yang dipakai adalah:

1. Teknik pembuatan sketsa keatas kanvas.

Dengan teknik menggunakan pensil sketsa.

2.Teknik pemakaian cat semprot untuk memblok kanvas.

B.Jadwal pelaksanaan
Pelaksanaan pembuatan karya ini akan dilaksanakan sesuai konsultasi

dan sesuai dengan waktu yang tersedia menjelang ujian semester datang.

Waktu pun digunakan seefisien mungkin dengan penggarapan karya disertai

dengan proses yang digunakan dalam penggarapan karya seni akhir ini.

Karena dalam penciptaan karya semua unsur yang akan digarap harus sesuai

dengan prosedur yang ada.

Anda mungkin juga menyukai