Anda di halaman 1dari 8

Pada hakikatnya lautan yang ada di muka bumi ini memiliki berbagai macam variasi.

Hal
ini disebabkan karena faktor perbedaan tingkat keasinan air, suhu, dan kadar oksigen yang
memberikan pengaruh terhadap warna air laut itu sendiri. Ketika dua jenis air laut yang berbeda
itu saling bertemu, terdapat dinding pemisah (barzakh) yang secara nampak mampu dilihat oleh
kasat mata. Fenomena ini pun sudah digambarkan oleh Allah Swt dalam firmanNya ((‫مرج البحرين‬
‫))يلتقيان بينهما برزخ ال يبغيان‬

A. Air dan Kehidupan

Allah menciptakan air sebagai penyokong utama dari keberlangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya, sebagaimana firmannya di surat al Anbiya :30. Air merupakan
indikator atas eksistensi kehidupan di suatu planet. Karena urgensinya tersebut, bahkan Allah
menyebutkannya di dalam al qur'an sebanyak 33 kali dalam bentuk umum (nakirah) dan 16 kali
dalam bentuk khusus (ma'rifah), yang kebanyakan ayat mengenai nya memuat manfaat dan
kebaikannya, diantaranya :

 Surat an Nahl 10-11 yang menunjukkan bahwa air dimanfaatkan untuk dikonsumsi oleh
seluruh makhluk hidup, baik manusia hingga pepohonan

 Surat Qaf 9 yang mendeskripsikan sifat air yang berkah/ banyak memberikan manfaat

 Surat al Baqarah 164 yang mengisyaratkan bahwa turunnya air sebagai untuk
menghidupkan kembali bumi yang mati adalah dalil akan eksistensi Allah sebagai
pencipta semseta alam

 Surat al Anbiya 30 yang menjadi hujjah bagi orang kafir bahwasanya air memiliki andil
yang besar dalam proses penciptaan makhluk hidup, dan komponen intinya

 Surat al A'raf 49-51 menunjukkan bahwa air merupakan nikmat dan menjadi salah satu
sumber asupan bagi penghuni surga, yang dimana hal tersebut menjadi pengkhususan
atasnya

 Surat Hud 40-44 menjelaskan bahwa air adalah salah satu pasukan Allah yang menjadi
penyebab kehancuran kaum kafir
 Surat al Anfal 11 dan al Furqon 48 menjelaskan fungsi air sebagai pembersih atau
penyuci sesuatu

 Surat al Maidah 6 menunjukkan tentang fungsi air untuk berwudhu dan janabah

B. Unsur Penyusun Air

Air tersusun dari 2 unsur yang tergabung menjadi sebuah senyawa, yaitu satu partikel
oksigen dan 2 partikel hidrogen (H2O), adapun ukurannya sebesar( 30-100) kkal/mol.

C. Asal Usul Air

Terdapat banyak teori mengenai darimana air yang berada di bumi ini berasal, diantaranya:

 Teori Air Berasal dari Kosmis/ Alam/ Ruang Angkasa

Teori ini merumuskan bahwa air yang datang ke bumi berasal dari ruang angkasa, tepatnya
dari objek yang tersusun atas hidrogen (proton), yang dimana partikel tersebut menembus
atmosfer bumi dan menghasilkan juga elektron penting. Setelah masuk ke dalam bumi, hidrogen
tersebut bersenyawa dengan udara bumi yang berisi oksigen. Ketika senyawa tersebut berada di
suhu yang rendah, ia membentuk awan yang menjadi wadah atas air hujan nantinya turun ke
bumi.

Mengenai fenomena turunnya air berdasarkan teori tersebut, dapat dikaitkan dengan ayat
Qur'an yang menyebutkan bahwa Allah menurunkan air dengan lafadz yang berbentuk umum,
sehingga mengisyaratkan bahwa kebanyakan zat air memang berasal dari langit. Ditemukan
setidaknya 20 ayat yang menggunakan lafadz tersebut.

 Teori Air Berasal dari Bumi

Teori ini menjelaskan bahwa air pada mulanya itu berasal dari endapan batuan yang berada
diantara inti dan kerak bumi, yang kemudian meleleh pada suhu tertentu, sehingga terpecah
menjadi komponen-komponen. Adapun komponen yang paling mendominasinya adalah uap air
yang menjadi awal munculnya air di permukaan bumi.

D. Tanda-tanda Kekuasaan Allah di Laut dan Samudera

 Besaran Lautan

Laut serta samudera merupakan bagian yang mendominasi permukaan bumi, terhitung
skalanya sebesar 3/4 bumi. Setiap lautan memiliki ukuran suhu yang berbeda, dan matahari tidak
memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam mengubah suhunya. Hal tersebut dikarenakan
laut dapat memantulkan sinar atau panas matahari dengan baik.

Dikatakan bahwa laut tidak akan hilang total dan terus bertahan menjadi suatu habitat.
Usianya mencapai 1000 tahun dan bahkan lebih dari itu. Penelitian ilmiah menemukan bahwa
dalamnya lautan itu seukuran puncak gunung tertinggi, yang secara detailnya sedalam 25.080
kaki, berdasarkan hasil fotografi yang dilakukan oleh jacques yves cousteau, seorang pakar
oceanografi. Pada dasar lautan, diidentifikasi bahwa warna air jauh berbeda, juga biota dan
hewan laut yang unik, baru dan bervariasi.

 Kekuatan lautan

Landasan ilmu mengenai kekuatan lautan ini terdapat pada surat al isra 67. Pada dasar nya
setiap jenis air memiliki penyusun yang sama, yaitu hidrogen dan oksigen yang bersenyawa.

Air tidak selalu memberikan kesenangan dan manfaat bagi manusia, melainkan ia juga memberi
malapetaka yang besar dengan kekuatannya, contohnya seperti banjir bandang, tsunami dan
lainnya. Tinggi ombak ketika tsunami atau dalam cuaca ekstrem/badai dapat mencapai 130 kaki,
sehingga dapat dibayangkan betapa kuat dan besarnya ciptaan Allah ini dalam menghancurkan
berbagai objek pada skala yang massif. Berikut adalah beberapa fenomena musibah dari air yang
pernah terjadi sepanjang sejarah:

a) ombak yang terjadi di skotlandia pada tahun 1873 yang menghancurkan railing dermaga
seberat 1,7 juta pound dan juga dapat memghanyutkan batu seberat 175 ribu pound
b) amukan laut terjadi di pelabuhan babjuk yang menewaskan setidaknya 300 ribu manusia

Dari musibah yang pernah terjadi itu, sebagai manusia yang tiada daya dan lemah sudah
sepatutnya untuk selalu memuji Allah Sang pemegang kuasa air laut dan segalanya.

E. Kehidupan di lautan

Ekosistem kehidupan di laut dengan segala populasinya melebihi jumlah yang ada di daratan
secara umum. Berbagai macam spesies yang hidup di lautan terus bertambah seiring dengan
penemuan dan penelitian yang terus berkembang dari masa ke masa. Diantaranya jelatang laut,
dorcal, ubur-ubur, burung laut, dan berbagai jenis ikan, mulai dari yang kecil hingga besar. Perlu
diketahui, bahwa di setiap lapisan air laut dari permukaan sampai ke dasarnya, memiliki populasi
biota laut yang berbeda pula. Berikut ini adalah contoh gambaran dari spesies-spesies yang
tersebar di dalam air:

1. Amoeba

Amoeba adalah spesies mikroskopis yang berhabitat di kolam dan rawa, atau di bawah
bawah batu, dan memiliki macam-macam bentuk. Ia tidak memiliki organ khusus untuk
pernafasan, melainkan tubuhnya lah yang berfungsi untuk sirkulasinya. Amoeba mengambil
oksigen yang terkandung di dalam air. Ia bereproduksi dengan membelah diri yang kemudian
dari proses tersebut menghasilkan amoeba yang baru.

2. Bunga Karang/Spons

Pada mulanya bunga karang diklasifikasikan kedalam kelompok tumbuhan, sampai pada
suatu observasi penelitian di tahun 1765, ditemukan indikasi bahwa ia memiliki sistem
pernafasan yang didasari dengan adanyai jalur keluar masuknya air pada tubuhnya. Hingga
akhirnya di tahun 1852, seorang ilmuwan bernama Robert Grant menetapkan bahwa bunga
karang termasuk ke dalam jenis hewan laut.

Bunga karang memiliki variasi ukuran, warna yang kebanyakan terkesan mencolok, di
sekitar tubuhnya terdapat lubang-lubang, dimana lubang yang terdapat di sisinya untuk
pernafasan dan saluran makanan. Adapun lubang di bagian atas digunakan untuk pencernaan
serta keluarnya air.

3. Ikan

Hewan laut ini memiliki struktur tubuh yang menyesuaikan dengan habitatnya di dalam air.
Ia memiliki sirip, ekor dan lainnya untuk memudahkannya dalam berenang. Katup insang yang
terdapat padanya menunjukkan adanya proses pernafasan di dalam tubuhnya.

4. Bintang Laut

Dinamakan bintang laut karena bentuknya seperti bintang. Ia memiliki variasi warna dan
ukuran, dan habitatnya di lautan. Mulutnya berada di tengah tubuhnya yang digunakan untuk
memangsa. Ia juga memiliki duri duri kecil yang menyelimuti tubuhnya untuk sistem pertahanan
serta sterilisasi dirinya. Ia memangsa kerang dengan cara menempel diatas mangsanya, lalu
kemudian menarik cangkangnya, agar dapat mengambil isi dari kerang tersebut dengan cara
menyedotnya.

5. Karang/ Koral

Karang merupakan salah satu keajaiban yang dianugrahkan oleh Allah Swt. Ia hidup di
kedalaman 5 -300 meter, dan biasanya menempel pada bebatuan. Karang memangsa hewan laut
mikroskopis seperti plankton dan lainnya dengan melumpuhkannya terlebih dahulu, lalu
kemudian memasukkannya ke dalam mulutnya yang berada diatas tubuhnya. Karang memiliki
sistem reproduksi khusus untuk memperbanyak dirinya. Diketahui bahwa karang dapat tumbuh
setinggi 30 cm dengan variasi warna yang bermacam-macam. Selain itu, karang terkadang
berkoloni membentuk rangkaian yang sangat panjang. Ditemukan di perairan timur laut australia
bahwa terdapat benteng karang sepanjang 1300 mil dan lebarnya 50 mil.

6. Mutiara

Mutiara adalah objek laut yang paling menakjubkan, dengan sistem perlindungan diri yang
luar biasa. Ia jauh berbeda dengan hewan laut lainnya dari sisi bentuk dan penghidupannya.
Bentuknya berjaring jaring yang berfungsi untuk sirkulasi air, udara dan masuknya makanan ke
tubuhnya. Di setiap mulutnya memiliki 4 bibir untuk memakan batuan kecil dan lainnya.
F. Kegelapan dan Pergerakan Ombak Lautan

 Ayat yang Berkenaan Tentangnya

Surat an Nur 40:

‫ْض ِإ َذٓا أَ ْخ َر َج يَ َدهۥُ لَ ْم يَ َك ْد يَ َر ٰىهَا ۗ َو َمن‬ َ ْ‫ضهَا فَو‬


ٍ ‫ق بَع‬ ٌ ۢ ‫جِّى يَ ْغ َش ٰىهُ َموْ ٌج ِّمن فَوْ قِِۦه َموْ ٌج ِّمن فَوْ قِ ِهۦ َس َحابٌ ۚ ظُلُ ٰ َم‬
ُ ‫ت بَ ْع‬ ٍّ ُّ‫ت فِى بَحْ ٍر ل‬ ٍ ‫أَوْ َكظُلُ ٰ َم‬
ٍ ُّ‫لَّ ْم يَجْ َع ِل ٱهَّلل ُ لَ ۥهُ نُورًا فَ َما لَ ۥهُ ِمن ن‬
‫ور‬

 Tafsir Secara Etimologi

Berdasarkan kitab Lisanul Arab:

‫ يغشاه‬: Sesuatu tertutup jika ada yang menutupnya

‫ لجي‬: Tak terhingga kedalamannya

‫ لج البحر‬: Air yang banyak dan tak terlihar ujungnya

 Pemahaman para mufassir

Imam al Qurthubi menjelaskan bahwa kegelapan yang terdapat di dalam ayat adalah
gelapnya awan, ombak, malam, dan laut. Tak seorangpun dapat melihat ketika berada di tengah-
tengahnya.

 Lintasan Sejarah

Dahulu masyarakat percaya akan khurofat mengenai laut dan samudera, karena belum
adanya penelitian ilmiah yang membahas tentang laut itu sendiri. Berdasarkan sejarah, penelitian
mengenai lautan dan kedalamannya dimulai pada abad ke 18, yang diiring dengan ditemukannya
alat-alat pendukung untuk observasi laut. Adapun diantaranya adalah alat untuk mengukur
tingkat kedalaman samudera, yang dinamakan the secchi disk. Pada abad ke 19, para ilmuwan
mulai menggunakan teknologi fotografi dalam meneliti laut yang disempurnakan pada awal
abad ke 20, yang pada saat itu juga telah ada panel surya untuk sumber kelistrikan. Salah satu
peneliti laut terkenal pada masa itu ada V.W Ekman
 Fakta-Fakta Ilmiah

1. Diketahui bahwa ternyata di kedalaman tertentu, laut dan samudera tertutupi oleh awan
kumulus yang menghalanginya dari sinar matahari

2. Air laut menyerap spektrum cahaya secara bertahap, yang dimana semakin jauh dan
dalam suatu perairan lautan, maka akan semakin gelap spektrumnya

3. Ditemukan adanya arus ombak yang kencang di laut yang terdalam

4. Ilmuwan berhasil menemukan alat yang dapat melihat ikan-ikan yan hidup di kedalaman
600-2700 meter

 Tafsir Saintifik

Pada paruh kedua abad 20, terdapat penemuan yang cukup mencengangkan mengenai
dalamnya lautan dan samudera, dan paling tidak ada 2 fenomena inti tentang hal tersebut, yaitu:

1. Fenomena gelapnya lautan terdalam, yang dimana berdasarkan buku Marine Optics
ditemukan fakta bahwa pada kedalaman 35 meter, cahaya matahari hanya masuk 10%
persen dari total yang masuk ke permukaan air laut. Pada kedalaman 85 meter persentase
cahaya semakin berkurang dan hanya 1% saja, sehingga pada kedalaman 1000 meter
tidak ada setitik pun dari sinar matahari yang bisa masuk ke dalamnya. Mengenai
fenomena ini, al Qur'an telah memgisyaratkannya di dalam surat an nur ayat 40 yang
membahas akan gelapnya lautan.

2. Fenomena pergerakan arus ombak di dalam laut, yang ditemukan sekitar 100 tahun yang
lalu. Arus di laut dalam berbeda dengan arus yang ada di permukaannya, karena adanya
faktor perbedaan kepadatan, suhu, tekanan, efek angin dan lainnya.

 Esensi I'jaz Ilmi Tentang Laut

Esensi keajaiban laut yang termaktub dalam ayat al Qur'an adalah mengenai penjabarannya
akan adanya sisi gelap di dalam laut, yang dimana semakin jauh kedalamannya, maka akan
semakin gelap, sebagaimana firmanNya ‫ظلمات بعضها فوق بعض‬
Pada abad 19-20 ditemukan fenomen yang menakjubkan, yaitu spektrum warna merah dari
refleksi cahaya matahari akan menghilang di di kedalaman 5 meter, pada kedalaman 30 meter,
spektrum warna jingga akan menghilang, pada kedalaman 50 meter, warna kuning akan
menghilang, hingga pada kedalaman 100-200 meter, spektrum warna hijau dan biru akan
menghilang.

Tidak sampai disitu saja, ayat al Qur'an juga mengisyaratkan tentang arus ombak, bahkan
penelitian tentang adanya 2 ombak (permukaan dan dalam) ini baru muncul pada abad 19, jauh
setelah al Qur'an turun kepada Nani Muhammad Saw. Hal ini tentu menujukkan bahwa al Qur'an
memiliki mukjizat berupa i'jaz ilmi, dan juga menguatkan bahwa al Qur'an itu bukan perkataan
manusia, melainkan firman pencipta langit dan semesta.

Anda mungkin juga menyukai