Anda di halaman 1dari 5

Resume

QOWAID TAFSIR, KEMUNCULANNYA DAN PERKEMBANGANNYA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah:

QOWAID TAFSIR

Dosen Pengampu:

DR. Hidayatullah

Oleh:

Muhammad Hasbiallah

NIM : 21990215533

PASCA SARJANA JURUSAN HUKUM KELUARGA KONSENTRASI


TAFSIR HADITS

UIN SUSKA RIAU 2020


Ilmu tafsir menempati posisi puncak dari ilmu-ilmu Syari’ah, karena di
dalamnya memuat mengenai pembahasan kitab Allah, yaitu al Qur’an yang dijadikan
pedoman bagi umat. Dalam proses perkembangannya, ternyata ditemukan penafsiran
yang layak dan juga tidak layak yang dimana keduanya bercampur baur.

Oleh karena itu beberapa mufassir menggagas dan merangkum kaidah-kaidah


yang menyeluruh, berkenaaan dengan tafsir ini. Hal ini bertujuan untuk membedakan
mana tafsir yang bisa diterima dan ditolak. Kaidah-kaidah ini dinamakan sebagai
Qowaid Tafsir yang berfungsi untuk mengatur, memastikan serta menentukan
standard sebuah karya tafsir, seperti ilmu Ushul Fiqih dan Qawaid Fiqhiyyah dalam
cabang ilmu Fiqih.

Akan tetapi pada masa ini, seringkali ditemukan beberapa mufassir yang tidak
mempedulikan qowaid tafsir yang sudah ditetapkan, sehingga menimbulkan
kerancuan dalam tafsirnya. Maka dari itu, akan dibahas menganai urgensi ilmu
Qowaid Tafsir, dimulai dari awal kemunculannya, bagaimana proses
perkembangannya dan beberapa karya terkenal yang membahas tentang ilmu
tersebut. semua itu terangkum dalam 8 aspek.

1. Definisi Qowaid Tafsir

Qowaid Tafsir merupakan gabungan dari dua kata, oleh karena itu masing-
masingnya akan dijelaskan definisinya. Adapun qowaid secara etimologi merupakan
bentuk jamak dari qaidah yang bermakna asal atau asas yang dimana sesuatu
dibangun atasnya. Adapun secara terminology, terdapat 3 definisi:

a) perkara komprehensif yang digunakan atau diterapkan berbagai macam aspek,


sehingga dapat diambil dan dipahami hukum-hukum darinya
b) hukum dominan yang digunakan oleh aspek-aspek turunannya
c) hukum komprehensif yang digunakan untuk mengetahui hukum-hukum
turunannya (bagian-bagiannya)

Sedangkan Tafsir secara etimologi bermakna menerangkan dan mencari tahu


maksud suatu lafadz, dan secara terminologinya, tafsir memiliki beberapa definisi:
a) ilmu yang membahas mengenai tata cara mengucapkan lafadz-lafadz al
Qur’an, dan mengetahui maksud, hukum susunannya dan makna yang
terkandung di dalamnya
b) ilmu untuk memahami kitab Allah yang turun kepada Nabi SAW dengan
penjelasan makna-maknanya serta mengeluarkan hukum-hukum dan
hikmahnya

dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tafsir adalah menjelaskan al Qur’an


sesuai dengan kadar kemampuan dari seorang mufassir.

Berdasarkan penjabaran setiap kata yang menjadi penyusunnya, maka definisi


Qowaid Tafsir adalah hukum-hukum komprehensif yang digunakan untuk identifikasi
makna-makna al Qur’an dan mengetahui bagaimana cara untuk mengambil manfaat
darinya.

2. Perbedaan Ilmu Qowaid Tafsir dengan Ulumul Qur’an

Qowaid Tafsir atau dikenal sebagai Ushul Tafsir merupakan bagian daripada
Ulumul Qur’an atau termasuk cakupan dari pembahasan Ulumul Qur’an, karena
Ulumul Qur’an bersifat umum dan dikategorikan sebagai ilmu yang membahas
mengenai segala cabang ilmu yang berkenaan dengan al Qur’an.

3. Urgensi Ilmu Qowaid Tafsir dan Manfaatnya

Mengenai urgensi adanya ilmu Qowaid Tafsir diantaranya adalah:

 Qowaid Tafsir sebagai asal sebuah ilmu tafsir yang memilki berbagai macam
kebaikan yang menjadi jembatan dalam memahami al Qur’an
 Sebagai pokok yang menjadi rujukan banyaknya perkara cabang/parsial
(juz’iyyat) yang ada sehingga menjadi berimbang
 Memudahkan dalam mengkaji tafsir serta membantu memberikan pemahaman
yang mudah
 Membantu dalam menghafal dan merangkum segala bentuk juz’iyyat dengan
ringkas dan lugas

Adapun manfaat mengetahui Qowaid Tafsir adalah sebagai berikut:


 Terbukanya cakrawala makna ayat-ayat al Qur’an yang begitu banyak
 Menjadi sarana untuk identifikasi, menyimpulkan dan memahami al Qur’an
 Memiliki kemampuan dalam memilih pendapat yang paling benar diantara
sekian pendapat yang ada
 Menguasai tafsir dengan tepat dan sesuai berdasarkan kaidah-kaidah yang
benar

4. Subyek pembahasan, tujuan, martabat, dan wilayah lingkup Qowaid Tafsir


 Subyek pembahasan : pembahasannya berkenaan dengan al Qur’an dan
tafsirnya
 Tujuan : untuk memahami al Qur’an dan dapat mengaplikasikannya pada
kehidupan sehari-hari
 Martabat/ kedudukan : pertama, dari sisi subyek pembahasan mengenai
kalam Allah. Kedua, dari sisi maksud dan tujuannya untuk bersatu dalam
ikatan Allah agar mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ketiga, dari sisi
besarnya kebutuhan akan ilmu tersebut, karena al Qur’an yang dibahas dalam
ilmu ini merupakan asal dari segala ilmu
 Lingkup : al Qur’an, Sunnah Nabi, atsar Sahabat, Ushul Fiqih, kebahasaan,
kitab-kitab Ulumul Qur’an

5. Perkembangan Ilmu Qowaid Tafsir


 Abad kedua Hijriyah : Qowaid Tafsir mulai muncul bersamaan dengan
munculnya kitab pertama mengenai Ushul Fiqih karya imam asy Syafi’I, yaitu
ar Risalah
 Abad ketiga dan keempat : meluasnya penulisan kitab yang mulai membahas
ilmu Qowaid Tafsir, seperti Ta’wil Musykil al Qur’an karya Ibnu Qutaibah,
dan Jami’ al Bayan karya Imam Ath Thabari dan Ahkam al Qur’an karya al
Jashash
 Abad kelima dan keenam : telah banyak karya yang ditulis berkenaan dengan
tafsir, ushul fiqih dan bahasa, seperti Ushul al Fiqh milik as Sarkhasy, dan al
Mustashfa milik al Ghazali, serta al Wajiz milik Ibnu Athiyah
 Abad ketujuh dan kedelapan : telah muncul kitab-kitab yang memuat banyak
pembahasan tentang qowaid, seperti al Muqaddimah fi Ushul al Tafsir karya
Ibnu Taimiyah, al Bahr al Muhith karya Ibnu Hayan. Hal tersebut berlangsung
hingga waktu yang lama
 Abad keempat belas Hijriyah : dibukukan kitab yang secara khusus membahas
Qowaid Tafsir, yaitu kitab al Qowaid al Hisan li Tafsir al Qur’an karya
Allamah Abdurrahman bin Sa’di

6. Karya-karya Kitab Ilmu Qowaid Tafsir


 Qowaid al Tafsir karya Ibnu Taimiyah
 Al Manhaj al Qowim fi Qowaid Tata’allaq bi al Qur’an al Karim karya
Syamsuddin bin Al Shaigh al Hanafi
 Qowaid al Tafsir karya Ibnu al Wazir
 Al Taysir fi Qowaid Ilmi al Tafsir karya Muhammad bin Sulaiman al Kafiji
 Al Qowaid al Hisan li Tafsir al Qur’an karya al Sa’di

7. Manhaj Penulisan Kitab Qowaid Tafsir


 Al Tartib al Hija’I, yaitu melakukan penyusunan sesuai huruf Hija’iyah
 Al Tartib al Maudhu’I, yaitu berdasarkan cakupan kaidah, kesepakatan dan
perbedaan pendapat
 Al Tartib ala Thariqah al Abwab, yaitu penyusunan berdasarkan bab-bab nya

8. Macam-macam Kaidah di dalam Tafsir

Macam-macam kaidah dapat dilihat dari 2 aspek :

 Ketercakupan kaidah untuk setiap bab


 Kaidah masuk di bab-bab yang berbeda
 Kaidah masuk di satu bab khusus
 Pembahasan kesepakatan dan perselisihan mengenai kaidah yang ada
 Kaidah-kaidah yang dimana ulama bersepakat atasnya
 Kaidah-kaidah yang dimana ulama berselisih tentangnya
Adapun mengenai kaidah-kaidah berdasarkan tujuannya terdapat dua macam :
 Kaidah umum yang dimanfaatkan untuk memahami al Qur’an
 Kaidah pembenaran sebagai perbandingan antara berbagai pendapat

Anda mungkin juga menyukai