Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3

NAMA : MAISYAROH SIREGAR


NIM : 856029386
PRODI : PGSD
MATA KULIAH : PERSPEKTIF GLOBAL
NAMA DOSEN : NUR WAHYUNI, S.Pd,M.Pd.

1. Mengapa isu- isu global dimasukan dalam pembelajaran IPS berikan pendapat ibu/bapak?
Jawab :
Menurut pendapat saya karena Pendidikan IPS berkepentingan menjaga semangat
berwarganegara yang baik, sehingga harus mampu mensikapi isu-isu global tersebut
dengan baik melalui pembelajaran yang lebih bermakna agar mampu meredam dampak
negatif isu global yang berkembang. Secara langsung maupun tidak, masyarakat
bersentuhan dengan isu global, dan respon mereka sangat beragam. Sebagai warga
negara, perwujudan individu yang berkualitas atau warga negara yang baik sangat
dibutuhkan oleh negara dalam rangka proses pembangunan. Sementara, pengaruh
globalisasi ternyata mampu memaksa sebagian generasi muda meninggalkan nilai-nilai
kebaikan, sehingga mereka terjebak dengan kebiasaan yang jauh dari nilai-nilai
kebaikan. Inilah yang menjadi tantangan dalam pembelajaran Pendidikan IPS.
Isu global mampu menyita perhatian masyarakat global dan memberi pengaruh
luas termasuk mendorong kelompok masyarakat mengambil keputusan berani.
Pendidikan IPS berkepentingan menjaga semangat berwarganegara yang baik, sehingga
harus mampu mensikapi isu-isu global tersebut dengan baik melalui pembelajaran yang
lebih bermakna agar mampu meredam dampak negatif isu global yang berkembang.
Pendidikan IPS adalah penyederhanaan dan seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara
ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Isu global adalah tantangan dalam
melaksanakan pembelajaran Pendidikan IPS. Upaya untuk menjawab tantangan tersebut
dapat dilaksanakan pada level kelembagaan dan level kelas. Secara kelembagaan,
kurikulum Pendidikan IPS harus disesuaikan dengan tantangan global, intensitas forum
akademik ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Pada level kelas, guru dan dosen perlu
meningkatkan kapasitasnya melalui pelatihan dan kreatif dalam melaksanakan
pembelajaran yang bermakna agar upaya menghasilkan warga negara yang baik dapat
terwujud.

2. Immanuel Kant mengemukakan bahwa sejarah dengan geografi merupakan“ilmu


dwitunggal”. Jelaskan makna konsep tersebut dalam pembelajaran IPS
Jawab :
Telah diungkapkan oleh Emmanuel Kant pada abad XVIII bahwa sejarah dan
geografi merupakan ilmu Dwitunggal, artinya jika sejarah mempertanyakan suatu
peristiwa itu “ kapan” terjadinya. Dalam hal ini, dimensi waktu dengan ruang saling
melengkapi. Dengan dipertanyakan waktu dan tempatnya maka karakter peristiwa itu
menjadi jelas adanya.

Makna tersebut termasuk dalam konsep pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.


Yaitu dapat digambarkan bahwa perspektif sejarah mengacu pada konsep waktu, atau
dengan kata lain, perspektif sejarah itu sama dengan perspektif waktu, terutama waktu
yang sudah lampau. Perspektif sejarah suatu peristiwa, membawa citra tentang suatu
pengalaman masa lampau yang dapat dikaji hari ini, untuk memprediksi kejadian-
kejadian yang akan datang. Selanjutnya, perspektif global dari sudut pandang sejarah
tentang tokoh-tokoh, bangunan-bangunan, perang, pertemuan internasional dan peristiwa-
peristiwa bersejarah yang memiliki dampak luas terhadap tatanan kehidupan global,
dapat dimunculkan dalam pendidikan sebagai acuan transforasi budaya serta
pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda untuk memasuki
kehidupan global di hadapannya.

3. Masalah isu lingkungan masih menjadi perhatian baik secara nasional maupun global,
sering terjadi kerusakan lingkungan yang mengakibatkan banyak dampak negatif yang
ditimbulkan, menurut ibu/bapak bagaimana permasalah isu global mengenai lingkungan
dapat di kaitkan dengan pembelajaran IPS, Bagaimana pendekatan yang dapat dilakukan
Jawab :
Permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini sangat urgen untuk segera di
tindak lanjuti, dan menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat, di harapkan
dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam pembelajaran IPS
mampu menanamkan kepada generasi muda pewaris bumi untuk mencintai lingkungan
demi keberlangsungan kehidupan. Dari urian tersebut maka di perlukan pembelajaran IPS
yang berbasis pendidikan lingkungan hidup. bagaimana pengintegrasian pendidikan
lingkungan hidup ke dalam pembelajaran IPS. Manusia sebagai mahkluk sosial yang
terdiri dari rohani dan jasmani. Jasmani berhubungan dengan materi, kebutuhan yang
bersifat materi seperti makan, minum, pakaian, rumah, mobil dan sebagainya. Kebutuhan
manusia tidak terbatas. Jumlah penduduk di bumi semakin bertambah dan kebutuan
manusia semakin meningkat menyebabkan manusia mengeksploitasi bumi untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Bertitik tolak dari hal itu, manusia mengeksploitasi bumi
secara sengaja maupun tidak sengaja berdampak pada kerusakan bumi atau lingkungan
dimana manusia tinggal.
Misalnya, beberapa kasus kerusakan lingkungan dilakukan manusia , seperti
banjir dan sampah di kota Jakarta, sampah yang di hasilkan kota Jakarta setiap hari
mencapai 6000-6500 ton perhari (kompas.com). Kerusakan hutan di karenakan
penebangan liar, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat 2,8 juta hektar
pertahun hutan di Indonesia hilang sejak tahun 2000-2005 (BNPB, 2011:4), tanah longsor
tercatat 530 peristiwa dan menyebabkan 1099 orang meninggal semenjak 2002-2009
(BNPB, 2011:3), bencana lumpur lapindo di sidoarjo dan sebagainya. Permasalahan
lingkungan tersebut tidak hanya di Indonesia, namun sudah menjadi tanggung jawab
seluruh masyarakat dunia.
Pendekatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Kesadaran (awareness) yaitu membantu mendapatkan kesadaran dan peka terhadap
lingkungan dan permasalahannya secara menyeluruh.
b. Pengetahuan (knowledge) yaitu membantu memperoleh dasar dasar pemahaman
tentang fungsi lingkungan hidup, interaksi manusia dengan lingkungannya
c. Sikap (attitudes) yaitu membantu mendapatkan seperangkat nilai-nilai dan perasaan
tanggung jawab terhadap lingkungan alam, serta motivasi dan komitmen untuk
berpartisipasi dalam mempertahankan dan mengembangkan lingkungan.
d. Keterampilan (skills) yaitu membantu mendapatkan keterampilan mengidentifikasi,
investigasi dan kontribusi terhadap pemecahan dan penanggulangan isu-isu dan masalah
lingkungan.
e. Partisipasi (participation) yaitu membantu mendapatkan pengalaman, serta
menggunakan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya, untuk memecahkan dan
menanggulangi isu-isu dan masalah lingkungan.

4. Tuliskan 5 contoh masalah global menurut yang dikemukakan oleh Merry


M.Merryfield
Jawab:
5 contoh masalah global menurut yang dikemukakan oleh Merry
M.Merryfield yaitu sebagai berikut :
1) penduduk dan keluarga berencana (population and family planning)
2) pembangunan (development)
3) hak asasi manusia (human right)
4) kelaparan dan bahan pangan (hunger and food)
5) perdamaian dan keamanan (peace security)

5. Jelaskan asas-asas apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi?
Jawab:
1) asas komprehensif atau asas keseluruhan yaitu evaluasi harus meliputi
Keseluruhan aspek pribadi peserta didik ( pengetahuan,penguasaan
Materi, keterampilan,kemampuan berpikir,sikap) dan seluruh aspek
Materi atau pokok bahasan yang disajikan.
2) asas kesinambungan atau asas kontinuitas yaitu evaluasi dilakukan
Secara berkesinambungan dalam proses, mulai awal proses,selama
Proses berlangsung dan pada saat proses itu berakhir. Hal ini sesuai pula
Dengan asas pendidikan sepanjang hayat.
3) asas objektivitas yaitu evaluasi dilakukan berdasarkn kenyataan apa
Adanya, tidak diwarnai oleh sifat-sifat subjektif terutama dari yang
Melakukan evaluasi. Hasil evaluasi itu menunjukkan suatu derajat nilai
Atau ukuran,itulah hasil yang dicapai,tidak ditambah atau dikurangi
Oleh suatu penafsiran diluar lingkup yang dievaluasi.

Anda mungkin juga menyukai