Anda di halaman 1dari 9

Tugas Teknik Eksplorasi

Pengeboran Eksplorasi

Disusun Oleh:
Yuliana Sastra
D1101191034

Dosen Pengampu :
Wahdaniah Mukhtar, S. T., M. Eng.

Universitas Tangjungpura
Fakultas Teknik
Prodi Teknik Pertambangan
2021
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Teknik Eksplorasi.
Saya juga sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Pengeboran Eksplorasi”. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan- kekurangan
dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna selain Tuhan Yang Maha Esa
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Tayan, 5 Mei 2021

Yuliana Sastra
D1101191034
1.1 Latar Belakang
Metode eksplorasi dibedakan menjadi dua kelompok utama yaitu pertama
metode langsung yang terdiri dari metode langsung di permukaan dan metode
langsung di bawah permukaan. Kedua adalah metode tidak langsung, yang terdiri
dari metode tidak langsung dengan menggunakan metode geokimia dan metode
geofisika. Kegiatan pemboran eksplorasi merupakan metode langsung
Pengeboran atau pemboran merupakan salah satu langkah penting dalam
pembuatan lubang bor untuk mencari informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
eksplorasi seperti eksplorasi informasi geologi (batuan, stratigrafi, struktur,
mineralisasi dan spesies) dan masih banyak lagi informasi yang dapat diperoleh
melalui operasi, pemboran atau pengeboran.
Pengeboran eksplorasi Pengeboran digunakan di sektor ekstraksi mineral untuk
mempelajari kandungan deposit bijih yang diketahui atau untuk mengeksplorasi
situs untuk potensi nilai geologis / komersial. Pengeboran eksplorasi
memungkinkan ahli geologi untuk mengekstraksi dan mempelajari sampel inti
dengan profil permukaan dengan dampak lingkungan yang lebih rendah dan biaya
yang lebih rendah. Fluida atau lumpur memegang peranan yang sangat penting
dalam kinerja pemboran dan merupakan komponen utama penentu kelancaran dan
keberhasilan operasi pemboran, oleh karena itu lumpur yang digunakan harus
disesuaikan dengan kondisi formasi batuan dan litologi yang akan ditembus dengan
harapan ini adalah masalah yang serius. Salah satu masalah yang sering muncul saat
melakukan pengeboran pada formasi yang mengandung shale reaktif adalah
ketidakstabilan shale yang dapat menyebabkan kesulitan pengeboran dan
merupakan masalah yang agak sulit dipecahkan.
Memiliki kandungan slate yang tinggi, terutama yang berjenis
montmorillonite, karena sangat reaktif dengan air yang menyebabkan terjadinya
proses hidrasi pada pembentukan serpih dan menyebabkan terjadinya
pembengkakan pada lempung. Pengembangan serpih sering terjadi selama
pekerjaan pengeboran. Terjadinya pengembangan serpih bisa menjadi masalah
- Masalah termasuk ketidakstabilan dinding lubang sumur yang nantinya dapat
menyempitkan dinding lubang sumur dan menjepit pipa.
1.2 Rumusan Masalah
2.1 Apa saja tujuan dari kegiatan pemboran eksplorasi?
2.2 Apa saja data yang diharapkan dari kegiatan pemboran eksplorasi?
2.3 Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan alat bor?
2.4 Apa saja komponen – komponen utama suatu alat bor dan fungsinya?

1.3 Tujuan Pembahasan


3.1 Mengetahui apa saja tujuan dari kegiatan pemboran eksplorasi
3.2 Mengetahui apa saja data yang diharapkan dari kegiatan pemboran eksplorasi
3.3 Mengetahui dan memahami mengenai Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi
pemilihan alat bor
3.4 Mengetahui apa saja komponen – komponen utama suatu alat bor dan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Pemboran Eksplorasi
Pengeboran eksplorasi sangat penting untuk mendapatkan pengukuran suhu
aktual, sampel batuan, dan pengambilan sampel cairan untuk analisis kimia. Ada
lebih banyak hal seperti ini:
• Penelitian informasi geologi (batuan, strata, struktur, mineralisasi)
• Memahami kondisi bawah tanah dan distribusi badan bijih
• Kumpulkan sampel perwakilan pertambangan untuk dianalisis di laboratorium
• Sebagai sarana eksplorasi dan peledakan dengan metode lain (geofisika)
• Mengaitkan kolom litologi dari titik pengeboran akan mendapatkan pemandangan
bawah tanah dari area termineralisasi.
• Rekam data geologi yang ditembus oleh alat pengeboran
• Peledakan
• Ventilasi Tambang
• Teknik Geotek
• Rekam data geologi yang ditembus oleh alat pengeboran

2.2 Data yang Diharapkan Dalam Pemboran Eksplorasi


• Informasi geologi daerah penelitian
• Kondisi bawah tanah dan penyebaran bijih pada daerah penelitian
• Litologi dari daerah penelitian
• Sifat fisik batuan pada daerah penelitian
• Sifat kimia batuan pada daerah penelitian

2.3 Faktor – Faktor Pemilihan Alat Bor


• Kondisi lapangan (menentukan jenis/tipe alat bor).
• Kondisi geologi/batuan seperti litologi dan struktur (akan menentukan tipe/jenis
mata bor, penggunaan casing, jenis core barrel).
• Kedalaman tubuh bijih yang ingin diterobos/dibor (tipe dan kapasitas pemboran).
• Biaya yang dipunyainya.
• Jenis contoh yang ingin diperoleh (tipe/jenis alat bor dan mata bor).
• Jenis bahan galian, tipe dan sebaran bijih.
• Posisi alat bor (tipe alat bor).
• Ukuran inti/lubang bor (ukuran mata bor).
2.4 Komponen – Komponen Utama Alat Bor

1. Kaki bor
Kaki bor ada 2 macam yaitu :
▪ Derrick, pada umumnya untuk pemboran vertikal dengan kapasitas 3 – 50
ton
▪ Tripod, biasanya digunakan untuk pemboran miring dengan kapasitas antara
9 – 10
2. Mesin
Mesin berfungsi sebagai penggerak (pemutar) rod dan mata bor serta
memberikan tekanan. Selain itu juga untuk menurunkan/menaikkan rod,
casing dan mata bor.
3. Rod atau batang bor
▪ Rod berfungsi untuk meneruskan atau mentransfer gerak dari mesin ke mata
bor dan menyalurkan air atau fluida bor yang dipompakan dari bak
penampung ke front pemboran.
▪ Dalam wireline core drilling, rod juga berfungsi sebagai jalan keluar/masuk
core tube.

4. Bit atau mata bor


▪ Mata bor intan (diamond bit) untuk batuan yang keras
▪ Mata bor baja (tungsten carbide) untuk batuan yang agak lunak.

5. Casing
▪ Berfungsi sebagai penahan dinding lubang bor yang mudah runtuh
▪ Juga diperlukan untuk mencegah merembesnya atau mengalirnya fluida bor
ke batuan yang retak - retak atau berpori - pori. F Core barrel
▪ Sejenis tabung tempat penyimpan inti bor hasil pemotongan oleh mata bor
sebelum inti bor itu dinaikkan ke permukaan
▪ Ada beberapa jenis: Single core barrel, untuk batuan yang lunak. Double tube
core barrel untuk batuan dengan kekerasan sedang. Tripple tube core barrel
untuk batuan yang sangat keras dan brittle

6. Cutting/sludge barrel
Tempat menampung cutting yang letaknya di atas (disambung dengan) core
barrel, agar pemboran menjadi lebih lancar.

7. Pompa
Alat pompa ini berfungsi untuk menyedot air atau fluida dari bak
penampungan ke dalam lubang bor melalui selang dan rod.

8. Crown Block, Travelling Block dan Kabel Baja


Digunakan untuk menaikkan dan menurunkan peralatan bor ke lubangnya
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Pengeboran eksplorasi sangat penting untuk mendapatkan pengukuran


suhu aktual, sampel batuan, dan pengambilan sampel cairan untuk analisis kimia.
Klasifikasi massa batuan yang hasilnya digunakan sebagai bahan
perbandingan maupun acuan dalam meningkatkan kualitas hasil penyelidikan
lapangan, memberikan informasi/data kuantitatif untuk tujuan rancangan, serta
dapat membantu dalam memberikan data untuk keperluan pada suatu proyek
tertentu.
Data yang diharapkan dalam pemboran eksplorasi yaitu informasi geologi
dan litologi daerah penelitian,kondisi bawah tanah dan penyebaran bijih pada
daerah penelitian sifat fisik dan kimia batuan pada daerah penelitian.
Faktor – faktor pemilihan alat bor yaitu kondisi lapangan dan
geologi/batuan seperti litologi dan struktur,kedalaman tubuh bijih ,biaya ,jenis
contoh,Jenis bahan galian, tipe dan sebaran bijih,posisi alat bor dan ukuran
inti/lubang bor.
Komponen alat bor yaitu kaki bor,mesin,rod atau batang bor,bit atau mata
bor,casing,cutting/sludge barrel,pompa,crown block, travelling block dan kabel
baja
Daftar Pustaka
1. Moore, Preston L. "Drilling practices manual." (1986).
2. Osmundsen, Petter, Kristin Helen Roll, and Ragnar Tveterås. "Exploration
drilling productivity at the Norwegian shelf." Journal of Petroleum Science and
Engineering 73.1-2 (2010): 122-128.
3. Hyne, Norman. Dictionary of petroleum exploration, drilling & production.
PennWell Corporation, 2014.
4. HEIN SAERANG, R. I. A. N. EVALUASI GEOMETRI PENGEBORAN DAN
PELEDAKAN TAMBANG BAWAH TANAH GUNA MENINGKATKAN
KEMAJUAN DAN MENGURANGI OVERBREAK DI PT. ANEKA TAMBANG,
Tbk UNIT BISNIS PERTAMBANGAN EMAS PONGKOR, JAWA BARAT. Diss.
UPN" Veteran" Yogyakarta, 2015.
5. http://repository.trisakti.ac.id
6. Mukhtar, Wahdaniah. Teknik Eksplorasi Pengeboran Eksplorasi [Ppt
Document].Diperoleh dari
https://classroom.google.com/u/1/c/MjY5MTM3MTAxNzE1
7. https://www.slideshare.net/oilandgas24/teknik-eksplorasi

Anda mungkin juga menyukai