Anda di halaman 1dari 5

BAB 4 PERENCANAAN HIDRAULIK BENDUNG

4.1 Tipe Bendung


Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan
elevasi muka air dari sungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan
dialirkan ke saluran lewat bangunan pengambilan (intake structure). Bangunan
Utama adalah bangunan air (hydraulic structure) yang terdiri dari bagian-bagian:
bendung (weir structure), bangunan pengelak (diversion structure), bangunan
pengambilan (intake structure), bangunan pembilas (flushing structure) dan
bangunan kantong lumpur (sediment trap structure). Jenis bendung dibagi
menjadi dua yaitu :

1. Bendung tetap (fixed weir, uncontrolled weir).


Bendung tetap adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya tidak
dapat diubah, sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai
yang dikehendaki. Pada bendung tetap, elevasi muka air di hulu bendung
berubah sesuai dengan debit sungai yang sedang melimpas (muka air tidak
bisa diatur naik ataupun turun). Bendung tetap biasanya dibangun pada
daerah hulu sungai. Pada daerah hulu sungai kebanyakan tebing-tebing
sungai relative lebih curam dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi
banjir, maka elevasi muka air di bendung tetap (fixed weir) yang dibangun
di daerah hulu tidak meluber kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang
luas) karena terkurung oleh tebing-tebingya yang curam.
2. Bendung gerak/bendung berpintu (gated weir, barrage)
Bendung gerak adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya dapat
diubah sesuai dengan yang dikehendaki. Pada bendung gerak, elevasi
muka air di hulu bendung dapat dikendalikan naik atau turun sesuai yang
dikehendaki dengan membuka atau menutup pintu air (gate). Bendung
gerak biasanya dibangun pada daerah hilir sungai atau muara. Pada daerah
hilir sungai atau muara sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative
lebih landai atau datar dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir,
maka elevasi muka air sisi hulu bendung gerak yang dibangun di daerah
hilir bisa diturunkan dengan membuka pintu-pintu air (gate) sehingga air
tidak meluber kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang luas) karena
air akan mengalir lewat pintu yang telah terbuka kea rah hilir
(downstream).

4.2 Elevasi Mercu


Elevasi mercu bendung ditentukan berdasarkan beberapa faktor. Berikut
faktor=faktor tersebut berikut perhitungan elevasi mercu.

1. Elevasi sawah tertinggi = +5,28 m


2. Tinggi genangan air di sawah = 0,100 m
3. Kehilangan energi dari tersier ke sawah = 0,100 m
4. Kehilangan energi dari induk ke tersier = 0,100 m
5. Kehilangan energi karena kemiringan saluran = 0,0013 m
6. Kehilangan energi pada alat ukur = 0,300 m
7. Kehilangan energi dari sungai ke induk = 0,100 m
8. Kehilangan energi untuk eksploitas = 0,100 m
9. Persediaan energi untuk lain-lain = 0,30 m
Elevasi Mercu Bendung = +6,38 m
Elevasi Laintai Muka = 2,40 m

4.2.1 Tinggi Mercu


Tinggi mercu adalah jarak antara lantai muka bangunan pengambilan
sampai puncak mercu (P).
1. Elevasi dasar sungai terendah = +2,40 m
2. Elevasi mercu = +6,38 m
3. Tinggi mercu = 3,981 m ≈ 4 m
Tinggi mercu dari hitungan sebesar 3,613 m maka diambil tinggi mercu
sebesar 4 m.

4.2.2 Pintu Pembilas


Pintu pembilas berfungsi untuk menguras bahan – bahan endapan dengan
cara mengangkat pintu pada waktu pembilasan. Lebar pintu pembilas ini
tidak boleh terlalu kecil ataupun terlalu besar. Sebab – sebab dari hal
tersebut adalah :
1. Jika terlalu kecil, maka efek pembilasan kecil.
2. Jika terlalu lebar maka pintu akan menjadi berat dan akan susah
untuk diangkat.
3. Lebar Bendung diambil kurang dari 1,20 dari lebar rata-rata sungai
= 1,20 x 33,01 = 39,612 m dibulatkan 40,0 m.
Lebar pintu pembilas dapat diambil dari dua kategori berikut :
1. Bp = ½ lebar pintu intake
2. Bp = 1/10 x lebar bendung (B)
Lebar pintu pembilas diambil sebesar 1/10 dari lebar bendung :
1. Bp = 1/10 x lebar bendung
2. Bp = 1/10 x 40,0
3. Bp = 4,0 m.
Maka total lebar pintu pembilas adalah sebagai berikut :
1. Bp = 4,0 m
2. Jumlah pintu pembilas =2 buah
3. Jumlah pilar =1 buah
4. Lebar pintu pembilas = 1,5 m
5. Lebar pilar =1 m
Total lebar = (Jumlah pintu x lebar pintu) +
(Jumlah pilar x lebar pilar) = (2 x 1,5) + (1 x 1) = 4,0 m.

4.2.3 Tebal Pilar


Pilar berfungsi untuk tempat kedudukan dari pintu pembilas.
Untuk perencanaan bendung, tebal pilar dapat diambil dari harga sebagai
berikut.
1. Tergantung dari lebar pintu pembilas
2. Tergantung tingginya pilar itu sendiri.
Maka, Tebal pilar diambil sebesar 1,00 m.
4.2.4 Lebar Efektif Bendung
Lebar efektif bendung adalah lebar mercu yang bermanfaat untuk
melewatkan debit, dikarenakan adanya pilar-pilar dan pintu penguras. Lebar
Efektif bangunan pengambilan dapat dihitung dengan rumus :

Bef = B – t – b
Dimana :

Bef = Lebar Efektif Bendung


B = Lebar seluruh Bendung
b = Jumlah lebar pintu penguras
t = Jumlah tebal pilar
Lebar Ekfektif Bendung :
Bef = B – t – b
Bef = 40 – 1 – 3,00
Beff = 36,0 m

4.2.5 Perhitungan Tinggi Muka Air Maksimum di Atas Mercu


Tinggi muka air maksimum di atas mercu adalah muka air sedikit di udik
mercu, sebelum muka air itu berubah bentuknya menjadi melengkung ke bawah.
Rumus debit yang digunakan adalah :

2 2
Q
. .g
= Cd . 3 3 √ . Beff . H1,5
Q = 1,71 x Cd x Beff x H11,5
Dimana :
Q = Debit rencana dengan periode ulang 50 tahun
Cd = Koefisien debit
Cd = C0 . C1 . C2
Beff = Lebar Efektif Bendung

Anda mungkin juga menyukai