Anda di halaman 1dari 5

Lucia Ch. Tahamata, Suaka Diplomatik ………………….

1
Jurnal Sasi Vol.17 No.2 Bulan April – Juni 2011

SUAKA DIPLOMATIK DALAM KAJIAN HUKUM INTERNASIONAL

Oleh : Lucia Ch. O. Tahamata

ABSTRACT
Asylum problem is oftentimes assumed to represent the political problem, though
represent the law problem special of international law diplomatic asylum is asylum which.
Asylum is asylum which give to one who ask the protection of below diplomatic delegation of
foreign state. Problem which emerge is whether people on who request asylum the foreign
embassy region can be given by a diplomatic asylum. This writing is diplomatic debate
asylum evaluate the international law and to present practice the states in diplomatic asylum
give
Keyword : Asylum diplomatic, International Law

A. LATAR BELAKANG. orang berada di kedaulatan Besar


Venezuela. Dalam bulan-bulan berikutnya
Konvensi Wina 1961 tidak membuat kebanyakan dari mereka itu termasuk
ketentuan-ketentuan mengenai suaka, pejabat pemerintah sebelumnya telah
meskipun Pasal 41 ayat (3) menyebutkan diizinkan untuk meninggalkan Chile dengan
tentang “persetujuan khusus” yang dapat sepengetahuan rejim baru.
memberikan peluang terhadap pengakuan Walaupun selama ini Konvensi
secara bilateral, hal untuk memberikan Caraces yang merupakan satu-satunya
suaka kepada pengungsi politik di dalam perjanjian yang mengakui pemberian yang
lingkungan perwakilan asing. Perumusan mengakui pemberian suaka, namun dalam
dalam Pasal 41 ayat (3) tersebut dibuat agar praktiknya banyak negara yang
memungkinkan suaka diplomatik diberikan melakukannya atas dasar hukum
baik atas dasar instrumen yang ada maupun kebiasaan.Dalam tahun 1945, Kedaulatan
hukum kebiasaan. Besar Inggris di Bucharest, Romania juga
“The premises of the mission must not be pernah memberikan suaka kepada Jenderal
used in any manner incompatible with the Rodusce, kepala Pemerintahan Romania.
functions of the mission as laid down in the Demikian juga tahun 1956, Kedaulatan
present Convention or by other rules of Besar Yugoslavia di Budapest telah
general international law or by any special memberikan suaka kepada bekas Perdana
agreement in force between the sending Menteri Imre Nagy, walaupun ia kemudian
and receiving State” telah meninggalkan Kedaulatan besar
Instrumen yang dapat diambil Yugoslavia dengan jaminan dari Pemerintah
sebagai contoh misalnya, Konvensi caracas Hongaria atas pemerintaan Kuasa Usaha
1954 yang memberikan hak kepada para Yugoslavia yang akhirnya telah ditangkap,
pihak untuk memberikan suaka di wilayah diadili dan dihukum.
negara-negara pihak lainnya. Dalam tahun Beberapa tahun yang lalu lima orang
1973, misalnya, tatkala terjadi coup d’etet di pemuda Timor-Timur masuk ke kantor
Chile, lebih dari 1000 orang yang ada kedutaan besar asing di Jakarta untuk minta
keterlibatan dengan penggulingan suaka. Mereka mengaku sebagai Clendestein
pemerintah Allende telah masuk di berbagai (suatu gerakan bawah tanah) anti integrasi
Kedutaan Besar Asing untuk meminta Timor-Timur kedalam wilayah Republik
tempat perlindungan, 300 di antaranya Indonesia(RI) yang merasa terancam
berada di Kedaulatan Besar Mexico, 250 keselamatan. Sementara itu pemerintah RI
orang di Kedaulatan Besar Panama dan 100 menyatakan bahwa kelima pemuda Timor-
Lucia Ch. Tahamata, Suaka Diplomatik …………………. 2
Jurnal Sasi Vol.17 No.2 Bulan April – Juni 2011

Timur tersebut bukan clendestein, menolak memberikan suaka bisa langsung


melainkan anggota Gerakan Pengacau dibuat oleh penguasa negara tersebut.
Keamanan (GPK), sehingga mereka Persoalan menjadi lebih kompleks
dianggap bukan sebagai Political refugee berkenaan dengan pemberian suaka
(pelarian politik), tetapi sebagai pelaku diplomatik, mengingat bahwa suaka
tindak pidana biasa yang tidak diberikan diplomatik dilakukan di wilayah perwakilan
suaka. asing yang secara de facto terletak di
Meskipun pencarian dan pemberian wilayah negara lain.
suaka umum sudah dipraktekkan oleh Selama ini yang muncul persoalan
negara- negara dalam jangka waktu yang dan perdebatan berkepanjangan, berkaitan
lama, isu ini tetap mengalami dinamika, baik dengan suaka diplomatik ini adalah
dalam praktek maupun dalam hukum permasalahan mengenai apakah suatu
Internasional perwakilan diplomatik bisa menjadi tempat
Berdasarkan latar belakang diatas, suaka yang sama sekali tidak bisa diganggu
maka yang menjadi inti permasalahan dalam gugat ?
penulisan ini adalah “Bagaimana Mengenai hal ini ada dua pendapat
Permintaan Suaka Di Kantor Perwakilan yang muncul.Pendapat pertama mengatakan
Diplomaik Asing Dalam Kajian Hukum bahwa perwakilan diplomatik merupakan
Internasional?”. perpanjangan dari wilayah negara yang
mengirimkan wakil diplomatik. Dengan
demikian, suaka bisa diberikan baik di
B. PEMBAHASAN wilayah territorial maupun wilayah
perwakilan diplomatik negara itu. Jika kita
1. Pengertian suaka dan Diplomatik mengikuti pandangan ini, maka perwakilan
diplomatik dianggap secara penuh berada
Suaka yang dalam bahasa asing dibawah yurisdiksi negara yang memiliki
disebut asylum , pada dasarnya merupakan perwakilan itu. Dengan kata lain, pewakilan
suatu bentuk perlindungan yang diberikan diplomatik memiliki kekebalan mutlak
oleh suatu negara kepada warga negara lain terhadap yurisdiksi negara tempat ia secara
yang terancam keselamatannya. de facto berada (B.Sen, 1979).
Dalam berbagai literature hukum Tidak dapat diganggu gugatnya
Internasional, secara tegas dibedakan gedung perwakilan asing dapat mencegah
antara Antara suaka territorial (territorial penangkapan seorang peminta suaka secara
asylum) dan suaka diplomatik (diplomatik paksa oleh penguasa setempat, tetapi pada
asylum atau extra territorial asylum).Suaka saat seorang peminta suaka meninggalkan
territorial merupakan suatu bentuk suaka gedung perwakilan asing tersebut, Ia
yang diberikan kepada sesorang yang lari ke kehilangan perlindungannya. Perwakilan
dalam wilayah suatu negara. Sebaliknya asing tidak mempunyai hak untuk menuntut
suaka diplomatik adalah suaka yang agar seseorang yang telah diberikan suaka
diberikan kepada sesorang yang meminta itu diberikan jaminan keamanan atau
perlindungan diwilayah perwakilan keselamatan untuk meninggalkan
diplomatik negara asing sebagaimana yang wilayah.Karena itu mungkin benar jika
dilakukan oleh lima pemuda Timor –Timur dikatakan bahwa suatu Kedutaan Besar
beberapa tahun lalu. dalam memberikan perlindungan itu
Dibandingkan dengan suaka merupakan penyalahgunaan kekebalan dan
diplomatik, suaka territorial tidak terlalu keistimewaan dari gedung perwakilan asing
menimbulkan persoalan, karena diberikan di yang tidak dapat diganggu gugat (Green,
wilayah territorial suatu negara, keputusan 1973 : 110)
suatu negara untuk memberikan atau
Lucia Ch. Tahamata, Suaka Diplomatik …………………. 3
Jurnal Sasi Vol.17 No.2 Bulan April – Juni 2011

Pendapat yang kedua menyatakan, adalah suatu negara berdaulat tidak dapat
bahwa kekebalan yang dimiliki oleh suatu melaksanakan yuridiksinya terhadap
perwakilan diplomatik tidaklah bersifat negara berdaulat lainnya Jika seorang
mutlak. Kekebalan-kekebalan yang dimiliki agen diplomatik dianggap wakil negara
oleh suatu perwakilan diplomatik tidaklah maka setiap sikap tindakannya adalah
bersifat mutlak.Kekebalan-kekebalan yang merupakan tindakan negara yang diwakili
dimiliki oleh perwakilan diplomatik bukan 3. Functional necessity theory
karena wilayah perwakilan merupakan Pemberian kekebalan dan keistimewaan
bagian dari wilayah negara yang kepada wakil – wakil diplomatik atas
mengirimkan perwakilan, melainkan karena fungsi dari wakil wakil diplomatik agar
oleh negara tempat perwakilan itu berada, supaya wakil diplomatik dapat
semata-mata supaya perwakilan itu bisa menjalankan fungsi dengan baik
menjalankan tugasnya secara baik. Jadi, Diantara teori- teori tersebut di atas,
menurut pendapat yang kedua ini, maka teori functional necessity yang
perwakilan diplomatik bukanlah wilayah membenarkan bahwa kekebalan dan
yang secara absolut tidak bisa diganggu keistimewaan para pejabat diplomatik
gugat (not absolutely inviolable) sebagai merupakan keperluan agar seorang
konsekuensinya, kalau kepentingan negara perwakilan dapat menjalankan tugas-
tempat perwakilan diplomatik itu berada tugasnya secara efektif dan efisien
menghendaki, kekebalan itupun bisa
diterobos, sehingga pada dasarnya suaka 2. Pendapat Para Sarjana
tidak bisa diberikan diwilayah perwakilan.
Hukum Internasional tidak mengenal Starke (1972:358-357) berpendapat
hak secara umum dari Kepala Perwakilan bahwa hukum internasional modern pada
asing untuk memberikan suaka di dalam umumnya tidak mengakui hak dari kepala
gedung perwakilannya, karena jelas bahwa perwakilan untuk memberikan suaka dalam
tindakan semacam itu dapat menghalangi gedung kedutaan. Pemberian tersebut
perundang-undangan setempat dengan agaknya dilarang oleh hukum Internasional
berbuat sekehendaknya dan akan melibatkan sebab akibat dapat membebaskan pelarian
suatu pelanggaran kedaulatan negara tempat dari pelaksanan hukum dan keadilan oleh
perwakilan asing tersebut berada negara territorial .
(Suryokusumo, 1995: 152) Tiadanya hak umum untuk
Hukum Internasional dalam memberikan suaka diplomatik ditegaskan
pemberian kekebalan dan keistimewaan oleh Mahkamah Internasional dalam asylum
diplomat ada 3 teori yaitu case yang memberlakukan apa yang hukum
1. Exterritoriality theory adalah; Internasional regional dari negara - negara
Seorang pejabat diplomatik dianggap Amerika Latin mengenai suaka.
tidak berada dinegara penerima Dalam keadaan tertentu , suaka dapat
melainkan berada dalam negara pengirim, diberikan di dalam gedung kedutaan
meskipun kenyataan ia berada di wilayah (legation premise), yakni :
negara penerima. Maksudnya adalah 1. Sebagai tindakan yang bersifat sementara
sesorang diplomat itu tidak tunduk pada bagi individu yang secara fisik berada
yuridiksi hokum nasional setempat, yang dalam bahaya amukan massa, atau
sebernarnya teori ini menghendaki bahwa pelarian itu berada dalam bahaya karena
setiap pejabat diplomatik adalah hanya terjadinya perubahan politik secara
dikuasai oleh hukum negara pengirim. mendadak, maka agaknya yang menjadi
2. Reresentative character theory alas an pembenar adalah bahwa dengan
Dalam hukum Internasional dikenal suatu pemberian suaka, ancaman yang sifatnya
istilah Par im parem habet imperium
Lucia Ch. Tahamata, Suaka Diplomatik …………………. 4
Jurnal Sasi Vol.17 No.2 Bulan April – Juni 2011

mendesak dapat diredam untuk diplomatik itu. Terdapat banyak contoh,


sementara. bahwa suaka diplomatik sering diberikan
2. Suaka diplomatik diperbolehkan terdapat oleh negara dimana gedung perwakilannya
kebiasaan setempat yang bersifat dijadikan tempat meminta suaka. Praktek
mengikat, yang sudah lama diakui demikian ini berlngsung sampai abad ke 19.
3. Karena adanya suatu perjanjian khusus Namun dalam waktu akhir-akhir ini, praktek
(yang biasanya memperkenankan hak negara- negara tidak lagi meneruskan hak
pemberian suaka bagi pelaku kejahatan suaka dan banyak negara termasuk Amerika
politik antara negara teritoriall (negara Serikat secara tegas menolak hak suaka
penerima) dan negara pengirim. dalam hukum Internasional.
Sementara itu B. Sen berpendapat, Pandangan modern mengenai
bahwa masalah pemberian suaka dalam inviolabilitet dari gedung perwakilan
gedung perwakilan diplomatik timbul karena diplomatik cenderung menunjukan, bahwa,
berbagi keadaan.Ada kemungkinan pada gedung tersebut dianggap sebagai bagian
waktu pemberontakan atau perang saudara dari wilayah negara tempat gedung tersebut
atau kudeta, para pemimpin dari golongan terletak dan bahwa gedung tadi tidak
yang kalah atau anggota-anggota pemerintah diganggu gugat semata-mata untuk tujuan-
yang telah dipecat, dapat mencari tujuan yang diperlukan bagi berlangsungnya
perlindungan dalam gedung perwakilan gedung perwakilan itu secara efektif. Teori
dilomatik yang terletak di ibu kota. Juga bisa Exterritoriality dari gedung perwakilan
terjadi bahwa seseorang dapat mencari atau diplomatik sudah tidak mendapat dukungan.
meminta perlindungan setelah melakukan Hak suaka diplomatik tidak mempunyai
pembunuhan yang bersifat politik (political dasar dalam hukum Internasional dan
assassination) atau bahkan kejahatan biasa olehkarenanya tidak dapat diakui .
(common crime) (B. Sen 1979 : 356) Namun demikian dapat dikemukakan
Praktik menunjukan bahwa tempat juga, bahwa praktek pemberian suaka masih
perlindungan sedemikan dalam gedung diakui dibeberapa negara Amerika Latin,
perwakilan hanya dapat diminta dalam khusus negara peserta Konvensi Havana
keadaan mendesak, dan masalah yang sering 1928 dan Konvensi Montevideo 1933
timbul dan karenanya harus dipikirkan mengenai suaka Politik. Walaupun Amerika
adalah apakah orang-orang tersebut dapat Serikat adalah adalah peserta Konvensi
diberikan suaka dalam gedung-gedung Havana, tetapi secara tegas tidak mengakui
tersebut. apa yang dinamakan hak suaka sebagai
bagian hokum Internasional dan tidak
3. Praktek Negara – Negara menerima ketentuan – ketentuan Konvensi
tersebut yang berkaitan dengan pemberian
Sejak abad ke 15 praktek pemberian suaka.
suaka di dalam gedung perwakilan dilomatik Jika seorang buronan berlindung
bagi para pelarian politik serta buronan dalam gedung perwakilan / gedung kedutaan
sudah lazim dilakukan, dan diakui bahwa besar, maka ia seharusnya diserahkan
sekali suaka tersebut diberikan, maka kepada para pejabat setempat, terutama jika
pejabat setempat tidak dapat menjalankan Ia dituduh melakukan tindak pidana dan
yuridiksi terhadap orang-orang yang para pejabat yang berwenang dari negara
meminta suaka dan dengan demikian tidak penerima telah mengeluarkan surat perintah
dapat menjatuhkan hukuman terhadap penangkapan. Tetapi pada waktu yang
mereka. Dasar pelaksanaan hak suaka bersamaan tampaknya tidak ada kewajiban
diplomatik adalah bahwa gedung perwakilan dalam hukum Internasional bagi
menikmati exterritoliality dan merupakan perwakilan(the head of mission) untuk
bagian dari wilayah negara asal wakil
Lucia Ch. Tahamata, Suaka Diplomatik …………………. 5
Jurnal Sasi Vol.17 No.2 Bulan April – Juni 2011

menolak orang –orang yang mau mencari memberikannya kepada para pelaku
tempat perlindungan dalam kedutaan besar. kejahatan, akan tetapi dalam hukum
Berdasarkan praktek diatas maka Internasional tidak ada kewajiban bagi
tampak bahwa hak suaka dalam gedung kepala perwakilan untuk menolak
perwakilan dilomatik tidak ada dalam orang-orang yang ingin mendapat
Hukum Internasional, tetapi dalam waktu tempat perlindungan dalm kedutaan
yang bersamaan kepala perwakilan besar.
Diplomatik tidak berkewajiban mencegah 2. Kenyataan bahwa hak untuk
seorang pelarian memasuki dan berlindung memberikan suaka diplomatic tidak
di dalam gedung perwakilan. Tempat diakui dalam keputusan Mahkamah
perlindungan sementara dapat diberikan Internasional tahun 1951 yaitu antara
kepada pelarian-pelarian (refuges) jika Kolombia dan Peru dan terutama tidak
mereka berada dalam bahaya atau untuk diakui dalam Konvensi Wina 1961 tidak
menyelamatkan mereka dari amukan massa berarti bahwa kepala Perwakilan
atau permusuhan. Seorang yang telah Diplomatik berkewajiban untuk
mendapat perlindungan harus diserahkan menolak orang-orang yang mencari
kepada para pejabat setempat jika ia perlindungan dalam gedung perwakilan
meminta berdasarkan tujuan kejahatan atau diplomatic karena berbagai alas an
adanya surat perintah penangkapan yang terutama alas an politik. Praktek negara-
telah dikeluarkan oleh pejabat yang negara menunjukan bahwa suaka
berwenang. diplomatik itu diperkenankan atas dasar
alasan-alasan kemanusian guna
melindungi mereka yag berda dalam
C. P E N U T U P bahaya.

Berdasarkan uraian yang telah


dikemukakan diatas maka yang dapat
penulis simpulkan bahwa; DAFTAR PUSTAKA
1. Suaka dapat dibedakan atas 2 bagian
yaitu suaka territorial dan suaka Boer Mauna, 2005, Hukum Internasional
diplomatik. Dalam hukum internasional pegertian peranan dan fungsi
suaka territorial pada prinsipnya tidak dalam era dinamika global,
menimbuulkan permasalahan, karena Bandung Alumni
hak suatu negara untuk memberikan C.S.T. Kansil, 1998, Hubunhan Diplomatik
perlindungan dalam batas-batas Republik Indonesia, Balai
wilayahnya merupakan konsekuensi Pustaka
dari kedaulatan dan yuridiksi territorial, Edy Sueyono, 1991, Hukum Diplomatik,
dalam hal ini suaka diplomatik tidak Angkasa Bandung
mempunyai dasar dalam hukum Sen B. 1979, A Diplomat Handbook of
Internasional. Walaupun gedung internasional law and practice,
kedutaan atau perwakilan diplomatic Nijhoff The Haque
memiliki kekebalan terhadap yuridiksi Starke, J.G, 1972, Introduction to
negara penerima dan prinsip Internastional Law, Sevendition
inviolabilitet berlaku terhadap tempat : Nijhoff Martinus
tersebut (sesuai dengan pasal 29 Suryokusumo, Sumaryo, 1995, Hukum
Konvensi Wina 1961, namun suaka Diplomatik teori dan kasus,
diplomatik tidak diakui sebagai hak Bandung Alumi
kepala perwakilan untuk

Anda mungkin juga menyukai