Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ainul Mardiah

NIM : 1904103010031

A. Bagfilter

Gambar 1.2 Bag Filter


1. Pengertian
            Bag filter adalah alat untuk memisahkan partikel kering dari gas (udara) pembawanya.
Di dalam bag filter, aliran gas yang kotor akan partikel masuk ke dalam beberapa longsongan
filter (disebut juga kantong atau cloth bag) yang berjajar secara pararel, dan meninggalkan
debu pada filter tersebut. Aliran debu dan gas dalam bag filter dapat melewati kain (fabric) ke
segala arah. Partikel debu tertahan di sisi kotor kain, sedangkan gas bersih akan melewati sisi
bersih kain. Konsentrasi partikel inlet bag filter adalah antara 100 μg/ m3 – 1 kg/m3. Debu
secara periodik disisihkan dari kantong dengan goncangan atau menggunakan aliran udara
terbalik, sehingga dapat dikatakan bahwa bag filter adalah alat yang menerima gas yang
mengandung debu, menyaringnya, mengumpulkan debunya, dan mengeluarkan gas yang
bersih ke atmosfer.

2. Keuntungan Bag Filter

Keuntungan dari penggunaan bag filter adalah Efisiensi pengumpulan sangat tinggi,
meski untuk partikulat yang sangat kecil, dapat dioperasikan pada kondisi debu dan dalam
volume alir yang berbeda-beda, terjadi konservasi energi, tidak beresiko menimbulkan
pencemaran air dan tanah. Keistimewaan pada pengoperasian bagfilter ini adalah kemampuan
untuk melakukan penyaringan ulang secara periodik dengan adanya mekanisme gas cleaning.

3.      Kerugian Bag Filter


            Kerugian dari bag filter adalah : memerlukan area yang luas, material kain akan dapat
rusak akibat adanya temperatur yang tinggi ataupun korosi bahan kimia, tidak dapat
beroperasi pada keadaan basah (moist); kain dapat menjadi lengket, dapat
berpotensimenimbulkan kebakaran atau meledak (eksplotion).Alat ini umum digunakan di
industri carbon black dan cemen serta industry lain yang mengatasi powder-powder yang jika
dibiarkan akan menyebabkan pencemaran lingkungan.
Adapun batasan yang terdapat dari penggunaan bagfilter adalah karateristik gas
(temperatur dan korosivitas) dan karakteristik partikel atau terjadi kelengketan yang
berpengaruh pada kain dan operasi pemisahan yang terjadi.

4.      Cara Kerja


Cara kerja bag filter aliran gas yang kotor akan partikel masuk ke dalam beberapa
longsongan filter (disebut juga kantong atau cloth bag) yang berjajar secara pararel, dan
meninggalkan debu pada filter tersebut.Aliran debu dan gas dalam bag filter dapat melewati
kain (fabric) ke segala arahPartikel debu tertahan di sisi kotor kain, sedangkan gas bersih
akan melewati sisi bersih kain. Konsentrasi partikel inletbag filter adalah antara 100 μg/ m3 –
1 kg/m3. Debu secara periodik disisihkan dari kantong dengan goncangan atau menggunakan
aliran udara terbalik.
5.      Proses

Gambar 1.1 Gambar komponen dari bag filter


Proses yang terjadi dalam fabric bag filter diawali dengan pengaliran produk
reaksiberupa campuran antara carbon black dengan gas hidrogen, metan, CO2 , dll.Pengaliran
campuran gas ini (fluffy black) dibantu dengan menggunakan fan.Fan tersebut ada yang
dipasang pada saluran gas kotor (positive pressure baghouse) adajuga yang dipasang pada
saluran gas bersih (negative pressure baghouse).Fluffy black selanjutnya melewati bag filter
dan partikel carbon black tertahan padapermukaan kain atau serat. Setelah disaring pada
selang waktu tertentu, aliran gasmasukcompartment pertama dihentikan dan flaffy black
dilewatkan melalui compartment lain.Bag filter yang telah jenuh selanjutnya dibersihkan
dengan mekanisme tertentu sesuai dengan tipenya yaitu reverse-air, shaking dan pulse-jet. Di
samping itu pula terdapat metode sonic fibrationyakni dengan menggunakan gelombang
frekuensi rendah untuk menggetarkan bag filter. Periode pembersihan ini sangat singkat
berkisar 0,3 -120 sekonuntuk tiap compartment. Gas keluaranbag tersebut selanjutnya
memasuki unit operasilainnya, sedangkan karbon yang terkumpul di bagian collection hopper
dipindahkandengan menggunakan screw conveyor.
B. Electrostatic Precipitator
1. Pengertian
Electrostatic Precipitator (ESP) adalah alat yang digunakan untuk menangkap
partikel-partikel (misalnya debu) dengan menggunakan prinsip elektrostatis. Dari asal
katanya, Precipitator adalah alat yang digunakan untuk mengendapkan sesuatu. Sedangkan
Electrostic adalah sebuah fenomena listrik dimana muatan listrik berpindah dari satu
potensial tinggi ke potensial rendah tanpa adanya bagian yang bergerak. Industri yang banyak
mengaplikasikannya yaitu seperti PLTU, pabrik gula, dan pabrik semen.

2. Komponen
ESP secara garis besar terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yaitu Discharge
Electrode, Collection Electrode dan Hammering Device.

Gambar 1.3 Gambar Komponen dari Electrostatic Precipitator

1. Discharge Electrode (DE) adalah elektroda yang dialiri pulsa arus DC tegangan tinggi
negatif sehingga menghasilkan medan listrik negatif.
2. Collection Electrode (CE) adalah elektroda yang di-tanahkan.
3. Hammering Device (HD) adalah alat yang digunakan untuk melepaskan debu/partikel yang
menempel pada Collecting Electrode.
Adapun bagian – bagian utama dari Electrostatic Precipitator dapat dibagi menjadi 8
yaitu adalah :
1. Transformer Recifier
Adalah peralatan utama ESP yang berfungsi mencatu daya sehingga ESP bisa bekerja.
Tegangan input : 0 - 380 Volt output : 40 - 70 KV DC. Transformer dan Rectifier diletakkan
dalam satu tanki dan terendam minyak pendingin trafo, sehingga dinamakan Transformer
Rectifier.
2. Collecting Plate
Pelat baja yang dipasang sejajar berfungsi sebagai penangkap abu.
3. Elektroda Wire
Berfungsi sebagai pemberi kontribusi arus yang diberikan kepada abu dari boiler yang belum
bermuatan, yang selanjutnya ditangkap oleh Collecting Plate.
4. Collecting Rapper Motor
Berfungsi untuk memukul/ merapping Collecting Plate secara periodik agar abu yang
menempel pada Collecting jatuh ke Hopper.
5. Discharge Rapper Motor
Berfungsi untuk memukul / merapping Electroda Wire secara periodic agar abu yang
menempel pada Electroda Wire jatuh ke Hopper.
6. Gas Distribution System
Untuk mendapatkan effsiensi Electrostatic Precipitator (ESP) yang optimal Gas Distribution
System yaitu untuk mendistribusikan fly ash ke seluruh field area. Gas distribution system
terdiri dari plat-plat baja yang tersusun sedemikian rupa.
7. Control Power
Berfungsi sebagai pengatur / pengendali kerja Electrostatic Precipitator (ESP) , hingga
Electrostatic Precipitator (ESP) bekerja secara otomatis sesuai dengan fungsinya.
8. Hopper
Berfungsi sebagai penampung abu yang jatuh dari Collecting Plate dan Electroda setelah
proses rapping. Pada sebuah Electrostatic Precipitator (ESP) dipasang Hopper yang
menampung abu hasil tangkapan Electrostatic Precipitator (ESP).

3. Cara Kerja
ESP atau Electro Static Precipitator yang berfokus pada menangkap partikel
dengan
memanfaatkan prinsip elektrostatis memiliki cara kerja sebagai berikut, yaitu :
1. Melewatkan gas buang (flue gas) melalui suatu medan listrik yang terbentuk antara
discharge electrode dengan collector plate, flue gas yang mengandung butiran debu pada
awalnya bermuatan netral dan pada saat melewati medan listrik, partikel debu tersebut akan
terionisasi sehingga partikel debu tersebut menjadi bermuatan negatif (-).

2. Partikel debu yang bermuatan negatif (-) selanjutnya menempel pada pelat-pelat
pengumpul (collector plate). Debu yang dikumpulkan di collector plate dipindahkan kembali
secara periodik dari collector plate melalui suatu getaran (rapping). Debu ini kemudian jatuh
ke bak penampung, dan dipindahkan (transport) ke ash silo dengan cara dihembuskan
(vacuum).

C. Rotary Vacuum Filter 


1. Pengertian

Gambar 1.4 Gambar Rotary Vacuum Filter pada Industri

Jenis rotary vacuum filter karena paling banyak digunakan pada skala besar di
industri kimia karena dapat menangani padatan yang sulit difilter, dan banyak dilengkapi
sarana otomatis sehingga tenaga manual yang dibutuhkan tidak banyak. Desain rotary
vacuum filter juga sangat bervariasi. Filter ini dilengkapi drum yang terus berputar. Tekanan
di luar drum adalah tekanan atmosferik, tetapi di dalam drum mendekati vakum. Drum ini
dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspensi padatan yang akan difilter, lalu
drum diputar dengan kecepatan rendah selama operasi. Cairan tertarik melewati filter cloth
karena tekanan vakum, sedangkan padatan akan tertinggal di permukaan luar drum
membentuk cake. Jika cake akan diambil dari drum, putaran drum dihentikan, drum
dikeluarkan dari fasa cair, cake dicuci, dikeringkan, dan kemudian diambil. Pengambilan
padatan dari drum dilakukan dengan sejenis pisau yang juga bermcam-macam jenis dan
disainnya bergantung jenis cake.
Rotary Vacuum Filter adalah sebuah filter yang bekerja secara berkelanjutan dimana
bagian yang solid dari sebuah campuran dipisahkan oleh filter yang hanya dapat dilalui oleh
liquid atau gas, dalam hal ini keadaan vakum diperlukan untuk mengakumulasi zat padat di
permukaan. 
2. Prinsip Kerja
Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik tetapi di dalam drum mendekati vakum.
Drum dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspensi padatan, lalu diputar dengan
kecepatan rendah. Cairan tertarik melewati filter cloth karena tekanan vakum, sedangkan
padatan tertinggal di permukaan luar drum membentuk cake.
3. Cara Kerja

Gambar 1.5 Komponen Rotary Vacuum Filter

1. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, RVF (Rotary Vacuum Filter) bekerja
secara continous. Setiap perputarannya terdiri dari cake formation, cake washing (jika
diperlukan), drying, dan cake discharge.
2. Selama perputaran drum, tekanan vakum menarik liquid melalui medium filter (cloth)
di permukaan drum yang menahan padatan. Tekanan vakum mendorong gas/udara
melalui cake dan gas tersebut akan mendorong liquid masuk ke dalam.
3. Filtrat dan aliran udara akan melalui pipa filtrat internal kemudian masuk ke katup
RVF dan bermuara di vakum receiver di mana liquid dipisahkan dari aliran udara.
RVF ini biasanya dilengkapi dengan liquid ring vacuum pump atau barometric leg
untuk menghasilkan tekanan vakum.
 Perlakuan awal
1.      Pemanasan
Proses pemanasan adalah pretreatment umpan filter yang paling sederhana. Proses ini
umumnya terbatas oleh stabilitas termal cake. Pemanasan terkadang efektif dalam
pretreatment umpan filter karena pemanasan dapat mengubah karakteristik senyawa kimia
menjadi bentuk tak stabil yang mudah difiltrasi.
2.  Koagulasi dan Flokulasi
Metoda kedua adalah penambahan elektrolit untuk mendukung terjadinya koagulasi dan
flokulasi. Bahan elektrolit yang biasa ditambahkan bervariasi dari asam/ basa sederhana
sampai bahan polielektrolit sintetik. Elektrolit sederhana menyebabkan terjadinya koagulasi-
flokulasi dengan memilah-milah gaya tolak menolak elektrostatik yang terjadi antara partikel
koloid. Koloid akan terkoagulasi menjadi partikel yang lebih besar, lebih padat (dense) dan
lebih mudah difiltrasi. 
3. Adsorpsi dengan Filter Aids
Metoda pretreatment ketiga adalah penambahan filter aids. Partikel koloid pada cairan akan
teradsorbsi pada filter aids. Filter aids ini akan mengurangi kompresibilitas cake, mengurangi
penetrasi partikel kecil lain yang tidak diharapkan yang dapat menutupi pori-pori membran
sehingga mengurangi laju filtrasi.
4. Komponen dari RVT
1. Filter Drum
Filter drum berbentuk silinder dan didesain untuk membawa medium filter (cloth) yang
berada pada permukaan luar. Permukaan dalam terbagi atas deretan sel yang mengatur kapan
keadaan vakum diaplikasikan ketika drum berotasi.
2. Wadah RVF (The Trough)
Wadah ini diisi dengan suspensi padatan yang akan difiltrasi. Dibutuhkan wadah yang sesuai
dengan filter drum agar dapat optimal dalam memisahkan padatan dari suspensinya.
5. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
Kelebihan dari alat rotary vacuum filter adalah sebagai berikut :
 digunakan untuk memfiltrasi padatan yang sulit difilter (kemampuan filtrasinya tinggi).
 dilengkapi sarana otomatis sehingga tenaga manual yang dibutuhkan tidak banyak.
 Desainnya sangat bervariasi tergantung pada jenis aplikasinya.
 Hasil pencucian cake lebih efektif.
 digunakan untuk proses filtrasi tekanan tinggi.
 Filter yang digunakan dapat bertahan lebih lama.
b. Kekurangan
Adapun kekurangan yang terdapat dari alat ini adalah
 Cake membutuhkan waktu pengeringan yang lama untuk mencapai titik kelembapan.
 Filtrat membutuhkan pemisahan yang lebih sulit pada bagian mother and wash
filtrates
 Ukuran filtrat yang lebih kecil dari 1000 ppm atau lebih besar dari 5000 ppm
 Cake yang membutuhkan washing lebih dari sekali.

Anda mungkin juga menyukai