Anda di halaman 1dari 21

INFORMATION SYSTEM ARCHITECTURE

FRAMEWORK COBIT 5 PRINCIPLES (Studi Kasus


PT.PLN Persero)

OLEH :

RYAN FERDIANSYAH

1941476

PROGRAM STUDI

S1 / SISTEM INFORMASI -B

Jl. Jakarta No 28

Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan BatununggalKota

Bandung, Jawa Barat

STMIK AMIK BANDUNG

2020/2021
Psinsip COBIT Pada PT. Pos Indonesia

1. Meeting StakeHolder Need

Tujuan PT. Pos Indonesia Persero tercantum dalam pasal 5 PP No. 24 tahun
1984 yang berbunyi “Tujuan perusahaan adalah membangun, mengembangkan
dan mengusahakan pelayanan pos dan giro dengan arti seluas- luasnya guna
mempertinggi kelancaran hubungan mayarakat untuk menunjang terlaksananya
pembangunan nasional “.

a. Visi PT. Pos Indonesia Pos Indonesia senantiasa berupaya untuk menjadi
penyedia sarana komunikasi kelas dunia, yang peduli terhadap lingkungan,
dikelola oleh SDM yang professional, sehingga mampu memberikan layanan
terbaik bagi masyarakat serta tumbuh berkembang sesuai dengan konsep bisnis
yang sehat.
b. Misi PT. Pos Indonesia a Menyediakan sarana komunikasi yang handal dan
terpercaya bagi masyarakat dan pemerintah guna menunjang pembangunan
nasional serta memperkuat kesatuan dan keutuhan bangsa dan Negara. b
Mengembangkan usaha yang bertumpu pada peningkatan mutu pelayanan melalui
penerapan IPTEK tepat guna untuk mencapai kepuasan pelanggan serta
memberikan nilai tambah yang optimal bagi karyawan, pemegang saham,
masyarakat, dan mitra kerja.

PT Pos Indonesia meluncurkan ekosistem besar bisnis dan jasa berprinsip


syariah yang akan melibatkan banyak stakeholder dari kalangan pelaku usaha,
Perbankan, SRO dan Regulator yang dinamakan PosGo Syariah.

Dalam fase pertama akan memiliki 6 fitur unggulan, yaitu PosGold sebagai
platform perdagangan fisik emas secara digital dibawah pengawasan dan
peraturan yang ditetapkan oleh BAPPEBTI. Kemudian, Pos Pay sebagai layanan
Payment Gateway dan E-Wallet yang telah dikembangkan PT Pos Indonesia
dengan basis rekening Giro Pos, Switch sebuah bentuk layanan interaksi transfer
antar pengguna.

2. Covering the Enterprise End-to-End

Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang memiliki fungsi dalam


mengolah data, memproses data, memperoleh, menyusun, menyimpan, mengubah
data dengan segala macam cara untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat
atau juga berkualitas. Selain itu fungsi dari teknologi informasi adalah untuk
memecahkan suatu masalah, membuka kreativitas dan lain sebagainya.

Fungsi keamanan informasi menjadi hal yang sangat penting dalam


menggunakan teknologi informasi, PT Pos Indonesia (Persero) sudah menerapkan
teknologi informasi pada proses bisnisnya. Untuk melindungi asset penting pada
perusahaan maka diperlukan adanya penilaian terhadap manajemen keamanan
informasi yang sudah diterapkan pada PT Pos Indonesia (Persero).

Salah satu penerannya dengan E-Business merupakan salah satu bisnis dengan
prospek besar dan Pos telah memiliki kompetensi di bidang ini, yaitu: Aplikasi
Enterprise Resource Planning (ERP)
PT. Pos Indonesia (Persero) memanfaatkan sistem ERP ini pada operasi,jasa
dan distribusi, dengan mempertimbangkan pengoprasian perusahaan pada proses
internal melalui manajemen sumber dayamanusia perusahaan, akuntansi,
keuangan, logistik dan distribusi secara tepat waktu. ERP dibutuhkan perusahaan
untuk bisa mendapatkan efisiensi, kecepatan, dan responsibitas yang dibutuhkan
dalam mencapai keberhasilan di lingkungan bisnis yang dinamis saat ini. beberapa
contoh aplikasi ERP pada PT. Pos Indonesia adalah untuk mendukung:

- IT (Information Technology) Teknologi Informasi sangat penting dalam


pelaksanaan kegiatan di karena adanya pengintegrasian berbagai proses dan
entitas bisnis. Esensi dari pengintegrasian tersebut adalah melakukan share
terhadap informasi yang dimiliki dan dihasilkanoleh berbagai pihak. Sebagai
contoh adalah pengembangan jaringan sebagai alat penunjang kinerja dari produk-
produk E-Business. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan IT
adalah scaleable solution & open system, ini diperlukan agar sistem setiap saat
dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam hal keterkaitan dengan proses bisnis,
maka ketepatan IT yang digunakan akan mendorong/menentukan proses bisnis
yang excellent untuk PT. POS kedepannya.

- Business Process / Proses Bisnis Proses bisnis merupakan nilai pembeda


(distinction) yang menciptakan keunggulan bersaing. Proses bisnis dalam E-
Business sangat kental diwarnai oleh IT untuk menghasilkan mutu layanan yang
akurat dan excellent..

- Perfomance Standard / Standar Kinerja Untuk dapat masuk dan bertahan dalam
suatu bisnis minimal harus memiliki standar output yang sama dengan dengan
standar yang berlaku umum di industri. Beberapa performance standard yang
berlaku umum tidak terlepas dari faktor-faktor accuracy, speed, efficiency,
dan flexibility.

- Targeting, Arahan penggunaan pasar diarahkan berasarkan STP: Segmentasi


(Pembagian segmentasi dilakukan berdasarkan lingkup bisnis serta sumber
dayayang ada di lingkup bisnis PT Pos Indonesia : Lingkup Nasional, Lingkup
UPT, Lingkup Wilpos
Proses yang dilakukan dalam memberikan informasi maupun dalam
pengiriman Kantor Pos membentuk jaringan. Dari jaringan komputer tersebut,
dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Bos Office Bos Office sebagai kantor pusat yang pertama kali
menyediakan data basese belum dilakukan pengolahan data.
- Kepala Kantor Pada bagian kepala kantor, program yang digunakan adalah
program aplikasi RBS(Retail Book System). Komputer pada bagian ini
digunakan untuk menyimpandata (file) data pemasok. Data yang ada pada
computer ini adalah laporan bulanandata penerimaan paket pos. Komputer ini
telah dilengkapi dengan printer merkepson, yaitu printer yang digunakan untuk
mencetak label. Semua informasi ataudata yang tersimpan pada komputer ini
secara otomatis akan terkoneksi dengankomputer loket, informasi, dan
supervisor logistik.
- Logistik Kantor Pos menyediakan komputer untuk logistik guna
mempermudah dalam menjalankan tugas operasionalnya. Program yang dipakai
pada komputer iniadalah microsoft office.

- Loket/administrasiDari seluruh transaksi yang terjadi pada komputer


logistik akan terhubunglangsung pada komputer bagian administrasi atau
loket. Hal ini dimaksudkanuntuk memberi kemudahan dalam mendapatkan
informasi mengenai datapengiriman paket yang telah terjadi setiap
harinya. Program komputer yangdipakai pada bagian administrasi, antara lain:
a) Program aplikasi bibo. Program komputer ini digunakan untuk
membuatlaporan mengenai keluar masuknya anggaran perusahaan.

- b) Program aplikasi pajak. Program ini digunakan untuk menghitung,


membuatlaporan dan menyimpan file mengenai pajak yang ditanggung oleh
pemasokpaket. Dari data-data tersebut kemudian dicetak atau diprint
sebagai bukti laporanadministrasi dan selanjutnya akan membuat
kesimpulan untuk laporan dalamperiode yang telah ditentukan.

- Informasi Untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan dalam


memberikaninformasi mengenai kedatangan paket, pihak perusahaan kantor pos
menyediakankomputer untuk informasi. Program yang digunakan pada
komputer ini adalah aplikasi INFO. Dengan program tersebut, maka informasi
mengenai kedatangan paket bisa dilihat pada komputer informasi ini, dengan
memilih menu yang ada. Data yang ada pada komputer informasi antara lain:
tujuan pengiriman, tanggalpengiriman, lama pengiriman.

Lalu pada tahap inpun kita dapat mengakomodasi seluruh stakeholders, fungsi dan
proses yang relevan dengan keamanan informasi. Seperti membagi stakeholders
menjadi dua yaitu internal dan eksternal:

a. Stakeholder Internal
- PT. Pos Indonesia, Pihak perusahaan itu sendiri memegang peranan penting dalam
hal pengambilan keputusan manajerial. Keputusan manajerial yang dibuat oleh
perusahaan tersebut akan memberikan sejumlah informasi yang bermanfaat baik
yang bersifat wajib (mandatory) ataupun sukarela (voluntary).

- Pemegang Saham PT. Pos Indonesia, Dua perusahaan pemerintah, PT Pos


Indonesia dan PT Taspen bakal menjadi pemilik saham PT Bank Sinar Harapan
Bali, anak usaha PT Bank Mandiri Tbk. Masuknya dua Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) ini seiring rencana penerbitan saham baru (rights issue) Bank
Sinar senilai Rp 400 miliar.

- Karyawan PT. Pos Indonesia, salah satunya yaitu Unit SPI Satuan Pengawasan
Intern (SPI) dapat dikatakan independen apabila pelaksanaan tugas audit
dilakukan secara bebas dan objektif. SPI harus independen secara organisasi dan
pribadi serta independen dalam bersikap dan penampilan, dengan demikian
auditor dapat memberikan pendapat penting yang tidak memihak dan
berprasangka buruk dalam pelaksanaan tugas dan pelaporan auditnya.

b. StakeHolders Eksternal
- Konsumen dari PT. Pos Indonesia yaitu Pertamina, Unilever, Citilink, Pos
Indonesia, Chevron, Wika, PLN, Telkom, dan lain sebagainya.
- Supplier, Pos Logistik Indonesia memberikan solusi atas proses distribusi produk
yang atau jasa dari supplier ke customer dengan mensinergikan semua layanan
yang kami miliki dengan jaringan transportasi global serta mitra strategis dan
teknologi yang kami miliki.

- Pesaing dari PT. Pos Indonesia, yaitu perusahaan kurir seperti Layanan
SMS(Short Message Service) pada Ponsel, Tiki, JNE, Supra Expresd, Sriwijaya
Express dan lain - lain. Pada pemain – pemain baru lebih memanfaatkan teknologi
dan layanan yang lebih, dan bahkan harga yang murah, contoh pada J.N.E
mempunyai teknologi untuk melacak dimana barang kita saat ini. Dan cara yang
harus dilakukan PT Pos Indonesia adalah berusahaa menyaingi layanan jasa – jasa
kurir yang lain, agar tidak manual seperti sekarang, memberikan harga yang
terjangkau, serta tepat waktu dalam pengiriman.

- Bank yang bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia

- Pemerintah yang bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia

3. Applying a Single, Integarted Framework

Tata Kelola (Menggunakan Good Corporate Governance atau GCG)


Pelaksanaan Good Corporate Governance di PT. POS INDONESIA (Persero)
telah diterapkan secara memadai, hal ini ditinjau dari beberapa dimensi
sebagai berikut:

1) Unsur-unsur PT. POS INDONESIA (Persero) memiliki unsur-unsur Good


Corporate Governance yang memadai, karena telah mampu melaksanakan
transparansi berupa laporan keuangan yang diterbitkan khususnya di media
internet. Telah akuntanbilitas setelah di audit oleh audit internal setiap
triwulan dan oleh auditor profesional diakhir tahun atau di akhir bulan
desember, dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh pemegang saham
yang telah menyimpan modal-modalnya di PT. POS INDONESIA (Persero).
PT. POS INDONESIA (Persero) terbukti mandiri tanpa campurtangan dari
pihak manapun. Dan kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh PT. POS
INDONESIA (Persero) unqualified (wajar tanpa syarat).

2) Tahap-tahap penerapan Good Corporate Governance PT. POS


INDONESIA (Persero) telah melaksanakan tahap-tahap dalam penerapan
Good Corporate Governance secara memadai, yaitu telah mampu
melaksanakan tahap persiapan seperti Awareness Building yang merupakan
langkah awal untuk membangun kesadaran mengenai arti penting Good
Corporat Governance yang didasari oleh Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara. Telah dilakukan Good Corporate Governance Assessment
dengan berpedoman kepada KEPMEN BUMN No. 117 Tahun 2002. Good
Corporate Governance Building Manual yang merupakan kegiatan
penyusunan manual atau pedoman implementasi GCG yang dibantu oleh
tenaga ahli independen dari luar. Telah melaksanankan tahap implementasi
dengan baik seperti sosialisasi, implementasi, dan internalisasi. Dan terakhir
yaitu tahap evaluasi yang dilakukan secara rutin oleh PT. POS INDONESIA
(Persero) guna mengukur sejauhmana efektifitas penerapan GCG telah
dilakukan dengan meminta kepada pihak independen untuk melakukan audit
implementasi.

4. Enabling a Holistic
Tujuh enablers yang digunakan pada COBIT 5 meliputi:

4.1 Principles, Policies and Frameworks Aproach


Strategi PT. Pos Indonesia terfokus pada penciptaan nilai tambah bagi
pelanggan melalui penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi yang
lebih cepat dan fleksibel. Management pada PT. Pos Indonesia adalah
Management Unit Bisnis Total LogistikStrategic diarahkan pada sebuah
institusi yang dedicated dan fokus dengan orientasi utama pada Total Solution
kepada customer. Organisasi akan dikelola sebagai strategic business unit (
SBU) PT Pos Indonesia yang mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan
bisnis secara professional.

4.2 Processes
Proses yang memberikan output lalu dapat diintegrasikan kepada klien
meliputi:

- Integrated Logistics : Adalah sebuah konsep layanan Total Logistics yang


memungkinkan penanganan sebuah produk mulai dari hulu hingga hilir ( from
tree to toilet) yang berbasis pada konsep supply chain management ( scm) .
Konsep pelayanan ini memadukan tiga bidang bisnis logistic yaitu warehousing,
Freight Forwarding dan Transporting.

- Freight Forwarding : Adalah sebuah konsep pelayanan yang diberikan kepada


pihak-pihak yang berkepentingan ( consignee) mulai dari pengurusan dokumen
hingga penanganan pengiriman barang mereka.

- Transporting : Adalah suatu bentuk jasa trucking yang dibutuhkan customer untuk
memindahkan kiriman dari satu tempat ( pabrikasi) ke distribution center ( DC)
atau langsung ke retailer ( Point To Point) .

- Warehousing : Adalah jasa layanan Distribution Center yang di dalamnya terdapat


aktivitas Cross Docking, Inventory, Product Marking & Labeling, Selected
Manufacturing Activities dengan dukungan IT System yang appropriate.
- Kemitraan yang menjadi salah satu pilar key success factor akan di arahkan pada
penciptaan nilai tambah bagi customer. Kemitraan dengan pihak eksternal akan
dibangun dengan beberapa provider ( 3PL Logistics) yang bonafide dengan
prinsip win-win solution. Sedangkan kemitraan internal akan dibangun dengan
prinsip bundling services.

4.3 Organisation Structure

4.4 Culture, Ethics and Behaviour


Kurangnya iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan
masyarakat Indonesia masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme
dari produk – produk yang ada dalam PT POS INDONESIA sehingga konsumen
enggan dalam menggunakan produk yang telah ada.
Kebanyakan produk – produk inovasi baru PT POS INDONESIA masih
digunakan oleh masyarakat menengah ke atas contohnya seperti mail online,
terbatasnya jaringan online di masyarakat itulah yang jadi hambatan karena tidak
semua orang memiliki jaringan internet.
Masyarakat Indonesia masih belum percaya dengan keamanan informasi di
Indonesia karena banyaknya problem dan tragedy yang terjadi belakangan ini di
dalam negeri. Oleh sebab itu meyakinkan dan memberikan keamanan informasi
produk – produk PT POS INDONESIA adalah tugas utama agar masyarakat
kembali percaya dan tidak takut tentang hal hack system yang sedang marak
belakangan ini.

4.5 Information
PT. Pos dalam perumusan strategi langkah-langkah yang diambil yaitu
penentuan kalayak sasaran utama, seperti menentukan media/alat-alat yang
digunakan lainnya, menetapkan komunikator, penetapan anggaran yang akan
diperukan, menetapkan jadwal waktu pelaksanaan strategi menetapkan action plan
yang dipilih. Proses selanjutnya yaitu implementasi strategi yang telah dipilih
yaitu 6R (Repostioning, Reuventing, Reengenering, Restucturing & Reorganizing,
Rightsizing dan Resource alloction) yan dijalan oleh komunikator dan telah
ditentukan. Tahap terakhir yaitu evaluasi dan kontrol sejauh strategi yang telah
dijalankan, hasil yang diperoleh adalah PT. Pos Indonesia berhasil meningkatkan
citra di mata khalayak sasaran.

4.6 Services, Infrastructure and Application

Sebagai penyedia layanan publik, PT. Pos Indonesia yang merupakan salah
satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa dituntut
melakukan inovasi dalam rangka memenuhi tuntutan peningkatan kualitas layanan
kepada masyarakat. Untuk bisa memenangkan persaingan dengan munculnya
perusahaanperusahaan swasta seperti, TIKI, JNE, PT. Repex Perdana
Internasional bekerja sama dengan Federal Express (Fed-Ex), DHL, EXL Express,
Cipaganti, TNT, Pandu Siwi dan jasa pengiriman lainnya. PT. Pos Indonesia telah
berhasil dalam melakukan inovasi karena inovasi layanan yang ada, seperti
layanan pos express, pos payment, wesel pos prima dan instan, perangko prisma,
dan lain sebagainya, memiliki sifat baru yang lebih efektif dan efisien dengan
memanfaatkan teknologi jaringan online sehingga dapat diterima oleh masyarakat
pengguna layanan.
4.7 People, Skills and Competencies

Peranan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi PT. Pos
Indonesia, karena sasarannya tidak lagi terbatas pada menjamin kepatuhan para
anggota organisasi kepada ketentuan-ketentuan di bidang kepegawaian, melainkan
diarahkan kepada maksimalisasi kontribusi yang mungkin diberikan oleh setiap
orang ke arah tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Manajemen sumber daya manusia memiliki dua fungsi, diantaranya fungsi


managerial dan fungsi operasional yang masing-masing terdiri dari mengatur,
merencanakan, pengorganisasian, memimpin serta mengendalikan manusia yang
merupakan asset penting bagi perusahaan. Sedangkan sebagai fungsi operasional
karyawan termasuk pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja.

Untuk memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan sumber daya


manusia yang potensial, PT. Pos Indonesia harus melakukan serangkaian proses
manajemen sumber daya manusia yang dimulai dari tahap perencanaan SDM,
rekrutmen, seleksi, perjanjian kerja, orientasi dan penempatan, pelatihan dan
pengembangan karyawan, penilaian kinerja, imbal jasa sampai dengan pemutusan
hubungan kerja (PHK).

5. Separating Governance from Management


Untuk menghasilkan evaluasi direk dan juga monitor perlunya tahapan
manajemen yang akan dilakukan dalam analisis yaitu dengan APO, BAI, DSS dan
MEA.
Dalam manajemennya terapat beberapa tahap yang dilakukan untuk separating
governence to manajemen yaitu:

a. Plan (APO)
Perencanaan Strategi Sistem Informasi yang dapat meningkatkan kinerja
bisnis pada PT POS Indonesia (Persero) yang digunakan sebagai
rekomendasi dalam perbaikan jalannya proses bisnis agar kinerja dan
kualitas bisa berjalan sesuai dengan sasaran dan harapan perusahaan. Hal
ini akan meningkatkan efektifitas dan efesiensi PT POS Indonesia
(Persero) di Pekalongan dalam melakukan pelayanan yang lebih baik
terhadap masyarakat.

b. Build (BAI)
- PT. Pos Indonesia (Persero) memanfaatkan sistem CRM secara cukup intensif.
Antara lain pemanfaatannya adalah untuk mengelola program-programdibawah
ini: Program e-fila.com. Khususnya dalam forum filateli. Selainmenguntungkan
pelanggan, program ini juga menguntungkan PT. Pos Indonesia (Persero), karena
dengan demikian dapat mengetahui perilaku pelanggan, melakukan perbaikan
berdasarkan masukan dari pelanggan, merespon permintaan atau keluhan
pelanggan dengan cepat dan terarah.

Program Kontak Kami (Gambar 4), yakni bagi pelanggan yang


inginmenyampaikan komentar, kritik, saran, pertanyaan atau pengaduan
kiriman, kepada pihak perusahaan.
Gambar 4. Sistem CRM pada Program Kontak Kami PT. Pos Indonesia (Persero).

Program Jejak Pendapat (Gambar 5) sebagai sarana untuk


berkomunikasidengan PT. Pos Indonesia tentang kiriman maupun
informasi Jasa pos Indonesia,yakni melalui Email, Facebook dan Twitter,
yang dapat diakses secara langsung dari website PT Pos Indonesia.

Gambar 5. Sistem CRM pada Program Jejak Pendapat PT. Pos Indonesia
- Aplikasi Supply Chain Management (SCM)
PT. Pos saat ini memiliki outlet belanja produk–produk lengkap khasIndonesia
secara online yang bernama Plaza Pos (Gambar 6) yang dapat diakses melalui
alamat website www.plazapos.com. Serta memiliki program e-fila.com (Gambar
7) yang menjual produk perangko Indonesia (Gambar).

Gambar 6. Sistem SCM pada Program Plaza Pos

Gambar 7. Sistem SCM pada Program E-Fila

PT. Pos Indonesia memanfaatkan sistem SCM untuk mengelola akun-


akunpemasoknya. Pemasok-pemasok utama yang telah disyaratkan
mempunyai pengetahuan memadai mengenai sitem informasi dan
internetworking, serta mempunyai akses jaringan yang baik, dapat memantau
data dan kegiatan pasokan mereka secara online dan realtime. Sedangkan
pemasok konvensional yang masih menggunakan telepon atau cash and carry
dikelola datanya oleh karyawan mitra utama, dimana transaksi dilakukan. PT.
Pos Indonesia melakukan sosialisasi mengenai program SCM inikepada para
pemasok, dan menjelaskan berbagai nilai tambah (added value) antara lain
membantu para pemasok mengatur transaksi, adanya prediksi kebutuhan PT.
Pos Indonesia yang lebih akurat, dan diperluasnya jaringan kerja dari para
pemasok.

- Aplikasi Integrasi Perusahaan/ Enterprise Application Integration(EAI)


Aplikasi EAI pada PT. Pos Indonesia salah satunya adalah pada layananPlaza
Pos yakni pelanggan diminta untuk mengisi Member Area (Gambar 8), lalu
melakukan submit. Dengan demikian, perusahaan mengetahui informasi
pelanggan yang mengunjungi Plaza Pos.

Gambar 8. EAI pada Program Member Area Plaza Pos

Contoh lain adalah dalam sistem pembelian pelanggan pada program


PlazaPos (Gambar 9), yang akan membuat permintaan elektronik, setelah
permintaan tersebut disetujui secara online oleh pelanggan, pesanan pembelian
yang dibuat oleh komputer akan melintas di internet kembali ke perusahaan
PT Pos Indonesia.
Gambar 9. EAI pada Aplikasi Program Berbelanja Online, Plaza Pos.

- Aplikasi Sistem Pemrosesan Transaksi/ Transaction Processing Systems(TPS)


Sistem Pemrosesan Transaksi di PT. Pos Indonesia mendukung programPlaza
Pos (Gambar 10), contohnya dalam akses pembayaran secara online, yakni
aktivitas pemrosesan transaksi dibutuhkan untuk menangkap dan memproses data
pelanggan, hingga transaksi pembayaran belanjanya melalui jaringan internet.

Gambar 10. Cara Sistem Pemrosesan Transaksi Online di Plaza Pos

- Aplikasi Sistem kerjasama Perusahaan/ Enterprise CollaborationSystem (ECS)


Sistem kerjasama perusahaan pada PT. Pos Indonesia contohnya
dalamhubungan Kemitraan. Kemitraan merupakan kebutuhan yang mendasar
dalam aktivitas Probis E-Business, karena hampir tidak mungkin aktivitas bisnis
dapat dijalankan tanpa kemitraan. Sebagai contoh dalam aktivitas Limited
Communication Technology Services (eCom) dimana dalam pelaksanaan
diperlukan adanya beberapa kerjasama terhadap perusahaan yang menggunakan
jaringan PTSN, CDMA, GSM maka mutlak diperlukan kemitraan dengan pihak
perusahaan itu.
c. Run (DSS)

- Perangka Keras (Hardware)


Di kantor Pos dalam operasional kerjanya setiap bagian menggunakan komputer.
Komputer yang digunakan pada setiap bagian tersebut mempunyai fungsi
kerjanya yang berbeda, sehingga perangkat keras yang terdapat pada perangkat
komputer ada beberapa bagian yang berbeda jenisnya. Dari masing-masing bagian
tersebut antara lain:

1. Server
Monitor; Jenis monitor pada server adalah LG. Unit Pusat Pengelolaan
(Control Processing Unit/CPU)
1) Processor : inter Core 2 duo 1.8Ghz
2) Hardisk : 500GB
3) RAM: 4GB

2. Workstain (Data entry, administrasi, supervisior, informasi


Monitor; Jenis monitor pada server adalah LG. Unit Pusat Pengelolaan
(Control Processing Unit/CPU)
1) Processor : inter Core 2 duo 1.8Ghz
2) Hardisk : 500GB
3) RAM: 4GB

3. Register (Lokel)
Monitor; Jenis monitor pada server adalah LG. Unit Pusat Pengelolaan
(Control Processing Unit/CPU)
4) Processor : inter Core 2 duo 1.8Ghz
5) Hardisk : 500GB
6) RAM: 4GB

- Perangkat Lunak (Software)


Aplikasi perangkat unak yang dipergunakan pada PT. Pos Indonesia adalah
1. Server
Program komputer yang dipakai oleh kantor pos pada bagian server dibuat
oleh Microsoft Windows 2000
2. Workstation
1) Data Entry
Program komputer yang dipakai pada bagian data entry yaitu
oleh Microsoft Windows 98 data program yang dipakai aplikasi Excel
2) Informasi
Pada bagian informasi program komputernya dibuat oleh
Microsoft Windows 98 data program yang dipakai adalah program
aplikasi INFO dengan menggunakan Visual Basic 6.0
3) Administrasi
Pada komputer yang dipakai pada bagian administrasi dibuat
oleh Microsoft Windows 98 data program yang dipakai adalah aplikasi
SAC (Administration Counier System).

d. Monitor (MEA)
Manajemen: Fungsi Perencanaan perusahaan dalam anggaran pada PT.
Pos Indoneisa (Persero) sudah cukup baik, tetapi masih diperlukan
perencanaan yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya dan SDM
(Sumber Daya Manusia) juga harus lebih diperhatikan agar rencana yang
dibuat oleh perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Masih terdapat
kendala-kendala dalam pelaksanaan perencanaan anggaran yang dirasa
dapat merugikan perusahaan, padahal tujuan perusahaan menyusun
anggaran adalah untuk merencanakan laba yang hendak dicapai.
DAFTAR PUSTAKA

Ginanjar, A. (2014/2015). Sistem Informasi Manajemen. Academia.edu, 16.

(DOC) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT. POS | Fikri Haris - Academia.edu

"Sistem Informasi Manajemen PT.Pos Indonesia": Makalah Manajemen Sistem Informasi


(simposindonesiakelompok7.blogspot.com)

ikhsan. (t.thn.). Pengertian Cobit dan 5 fungsinya. itgi,org, 1.

Pengertian COBIT 5 dan Fungsinya for Information Security (itgid.org)

Miranti, A. (2019). Evaluasi tata kelola teknologi informasi menggunakan framework cobit 5 (studi
kasus : PT Praweda Ciptakarsa Informatika). Cobit 5;Tata kelola teknologi informasi, 259.

ALFIA MIRANTI-FST.pdf (uinjkt.ac.id)

Nadiza Lediwara, T. A. (2020). ANALISIS IT GOVERNANCE MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5


DOMAIN DSS, MEA DAN BAI. ejunral.unib, 8.

Rahayu, D. (2017). ANALISIS SDM PT.POSS INDONESIA. Blogspot, 1.

ANALISIS SDM PT. POS INDONESIA: Januari 2017 (dessrirahayusdm.blogspot.com)

Rahmah, N. (2020). Siapa Stakeholder Internal dan Eksternal? Dan Apa Saja Fungsinya? Pengadaan,
1.

Siapa Stakeholder Internal dan Eksternal? Dan Apa Saja Fungsinya? - Pengadaan Barang dan Jasa

Restiani, H. (2005). STUDI PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PT POS INDONESIA (PERSERO)
KANTOR POS II SEMARANG. 123dok, 80.

Tujuan, Visi dan Misi PT Pos Indonesia Motto, Kredo dan Falsafah PT. Pos Indonesia Struktur
Organisasi (123dok.com)

SHANARDI, A. (2019). 7 ENABLERS PADA COBIT 5. Binus University, 1.

Enablers Pada COBIT 5 (binus.ac.id)

Wahyuningsih, E. (2013). Sistem Informasi Manajemen Pada PT. POSS Indonesia. blogspot, 1.

"Sistem Informasi Manajemen PT.Pos Indonesia": Makalah Manajemen Sistem Informasi


(simposindonesiakelompok7.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai