Anda di halaman 1dari 100

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENGUMUMAN
Nomor : 800 / 3718 / BKD
TENTANG
SELEKSI PENGADAAN CALON APARATUR SIPIL NEGARA (CASN)
LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN ANGGARAN 2021

DASAR : 1. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 27
Tahun 2021 Tanggal 7 Juni 2021 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil;
2. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 28
Tahun 2021 Tanggal 7 Juni 2021 Tentang Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Untuk Jabatan
Fungsional Guru Pada Instansi Daerah Tahun 2021;
3. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 29
Tahun 2021 Tanggal 7 Juni 2021 Tentang Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Untuk Jabatan
Fungsional;
4. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor :
747 Tahun 2021 Tanggal 24 April 2021 Tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2021;
5. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 800 /384/VI/BKD, tanggal 24 Juni 2021 tentang Kebutuhan Aparatur Sipil
Negara dilingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2021;
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan membuka kesempatan bagi Warga Negara Republik Indonesia yang berminat mengikuti
Seleksi Pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara Tahun Anggaran 2021, sebagaimana ketentuan dan rincian formasi sebagai berikut :
I. PERSYARATAN PELAMAR
A. Persyaratan umum pelamar formasi CPNS
1. Setiap Warga Negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PNS dengan memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Usia paling rendah 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun pada saat melamar;
b. Tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih;
c. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS,
prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, atau diberhentikan tidak dengan
hormat sebagai pegawai swasta;
d. Tidak berkedudukan sebagai calon PNS, PNS, prajurit Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
e. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat politik praktis;
f. memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan Jabatan;
g. Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan Jabatan yang dilamar;
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh
Instansi Pemerintah; dan
i. Persyaratan lain sesuai kebutuhan Jabatan yang ditetapkan oleh PPK.
2. Kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan Jabatan sebagaimana dimaksud huruf f dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Pelamar dengan kualifikasi pendidikan sekolah menengah atas/sederajat harus memiliki ijazah sekolah menengah
atas/sederajat yang terdaftar di kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan,
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi dan/atau kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang keagamaan;
b. Pelamar dengan lulusan perguruan tinggi dalam negeri memiliki ijazah dari perguruan tinggi dalam negeri dan/atau
program studi yang terakreditasi pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan/atau Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan/ Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan pada saat kelulusan yang dibuktikan dengan
tanggal kelulusan yang tertulis pada ijazah; dan
c. Pelamar dengan lulusan perguruan tinggi luar negeri memiliki ijazah yang telah disetarakan oleh kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
3. Bagi pelamar untuk jabatan dokter dengan kualifikasi pendidikan dokter spesialis dapat melamar dengan batas usia paling
tinggi 40 (empat puluh) tahun pada saat melamar.
4. Pelamar yang melamar pada kebutuhan jenis Jabatan tenaga kesehatan yang mensyaratkan Surat Tanda Registrasi harus
melampirkan Surat Tanda Registrasi (bukan internship) sesuai Jabatan yang dilamar.
a. Surat Tanda Registrasi harus masih berlaku pada saat pelamaran, yang dibuktikan dengan tanggal masa berlaku yang
tertulis pada Surat Tanda Registrasi;
b. Surat Tanda Registrasi diunggah pada SSCASN.

B. Persyaratan umum pelamar formasi PPPK Non Guru


1. Setiap Warga Negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PPPK untuk Jabatan
Fungsional dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Usia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 1 (satu) tahun sebelum batas usia tertentu pada jabatan
yang akan dilamar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Hal. 1 dari 100


b. Tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih;
c. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri Sipil, PPPK, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, atau
diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;
d. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat politik praktis;
e. Memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan;
f. Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan jabatan yang dilamar; dan
g. Persyaratan lain sesuai kebutuhan jabatan yang ditetapkan oleh PPK.
2. Pelamar yang melamar pada kebutuhan jenis jabatan tenaga kesehatan yang mensyaratkan Surat Tanda Registrasi, wajib
melampirkan Surat Tanda Registrasi dan bukan internship sesuai jabatan yang dilamar serta masih berlaku pada saat
pelamaran, dibuktikan dengan tanggal masa berlaku yang tertulis pada Surat Tanda Registrasi dan diupload pada SSCASN.
3. Pelamar penyandang disabilitas dapat melamar pada pengadaan PPPK dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pelamar dapat melamar pada jabatan yang diinginkan jika memiliki ijazah yang kualifikasi pendidikannya sesuai
dengan persyaratan jabatan;
b. pada saat melamar di SSCASN pelamar penyandang disabilitas wajib menyatakan bahwa yang bersangkutan
merupakan penyandang disabilitas; dan
c. pernyataan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, dibuktikan dengan:
1. dokumen/surat keterangan resmi dari rumah sakit pemerintah/Puskesmas yang menyatakan jenis dan derajat
kedisabilitasannya; dan
2. video singkat yang menunjukkan kegiatan sehari-hari dalam menjalankan aktifitas sesuai jabatan yang akan
dilamar.
C. Persyaratan umum pelamar formasi PPPK Guru
1. Pelamar yang dapat melamar sebagai PPPK JF guru pada Instansi Daerah Tahun 2021 terdiri atas:
a. THK-II;
b. Guru non-ASN yang terdaftar di Dapodik;
c. Guru Swasta yang terdaftar di Dapodik; dan
d. Lulusan PPG.
2. Pelamar harus memenuhi persyaratan umum sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia;
b. Usia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 59 (lima puluh sembilan) tahun pada saat pendaftaran;
c. Tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih;
d. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri Sipil, PPPK, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, atau
diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;
e. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat politik praktis;
f. Memiliki sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi pendidikan dengan jenjang paling rendah sarjana atau diploma empat
sesuai dengan persyaratan; dan
g. Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan Jabatan yang dilamar.
3. Pelamar yang berasal dari penyandang disabilitas dapat melamar dengan persyaratan sebagai berikut:
a. melampirkan surat keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah/puskesmas yang menerangkan jenis dan derajat
kedisabilitasannya; dan
b. menyampaikan video singkat yang menunjukkan kegiatan sehari-hari pelamar dalam menjalankan tugas sebagai
pendidik.
4. Persyaratan bagi penyandang disabilitas wajib dilakukan verifikasi oleh Panitia Penyelenggara Seleksi.
5. Pelamar yang berstatus sebagai penyandang disabilitas rungu tidak dapat melamar ke kebutuhan PPPK pada Jabatan Guru
Bahasa Indonesia Ahli Pertama dan Guru Bahasa Inggris Ahli Pertama.
6. Pelamar yang berstatus sebagai penyandang disabilitas daksa tidak dapat melamar ke kebutuhan PPPK pada Jabatan Guru
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan Ahli Pertama.
7. Pelamar yang berstatus sebagai penyandang disabilitas netra tidak dapat melamar ke kebutuhan PPPK pada Jabatan Guru
Seni Budaya Keterampilan Ahli Pertama.

D. Ketentuan dan persyaratan tambahan untuk formasi khusus


1. Pelamar Formasi Lulusan Terbaik Berpredikat Dengan Pujian (Cumlaude)
a. Dikhususkan bagi putra/putri yang mempunyai jenjang pendidikan paling rendah sarjana, tidak termasuk
diploma empat;
b. Pelamar yang merupakan lulusan dari perguruan tinggi dalam negeri dengan predikat kelulusan “dengan
pujian”/cumlaude dan berasal dari perguruan tinggi terakreditasi A/unggul dan program studi terakreditasi
A/unggul pada saat kelulusan yang dibuktikan dengan tanggal kelulusan yang tertulis pada ijazah; dan
c. Pelamar yang merupakan lulusan dari perguruan tinggi luar negeri, dapat melamar pada kebutuhan khusus
putra/putri lulusan terbaik berpredikat “dengan pujian”/cumlaude, setelah memperoleh penyetaraan ijazah
dan surat keterangan yang menyatakan predikat kelulusannya setara “dengan pujian”/cumlaude dari
kementerian yang menyelenggarakaan urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.

Hal. 2 dari 100


2. Pelamar Formasi Penyandang Disabilitas
a. Melampirkan surat keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah/Puskesmas yang menerangkan jenis dan
derajat kedisabilitasannya; dan
b. Menyampaikan video singkat yang menunjukkan kegiatan sehari-hari pelamar dalam menjalankan aktifitas
sesuai Jabatan yang akan dilamar.
c. Pelamar penyandang disabilitas dapat juga melamar pada kebutuhan umum atau kebutuhan khusus selain kebutuhan
khusus penyandang disabilitas, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Pelamar dapat melamar pada Jabatan yang diinginkan jika memiliki ijazah yang kualifikasi pendidikannya sesuai
dengan persyaratan Jabatan;
b) Pada saat melamar di SSCASN, pelamar penyandang disabilitas wajib menyatakan bahwa yang bersangkutan
merupakan penyandang disabilitas; dan
c) Pernyataan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, dibuktikan dengan:
1. Dokumen/surat keterangan resmi dari rumah sakit pemerintah/Puskesmas yang menyatakan jenis dan
derajat kedisabilitasannya; dan
2. Video singkat yang menunjukkan kegiatan sehari-hari dalam menjalankan aktifitas sesuai Jabatan yang akan
dilamar.
d. Bagi pelamar sebagaimana dimaksud pada point a. berlaku Nilai Ambang Batas jenis kebutuhan yang dilamar.
II. TATA CARA PENDAFTARAN DAN PELAMARAN
A. Tatacara pendaftaran dan pelamaran formasi CPNS
1. Pendaftaran daring dimulai pada tanggal 30 Juni 2021 sampai dengan tanggal 21 Juli 2021 jam 23.59 WIB.
2. Pelamar melakukan login pada portal PANlTIA SELEKSI NASIONAL (PANSELNAS) dengan menggunakan Nomor Induk
Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) / Nomor Induk Kependudukan pada Kartu Keluarga (KK) dan Nomor
Kartu Keluarga (KK);
3. Pelamar mengisi Formulir Pendaftaran secara lengkap;
4. Pelamar mengunduh Formulir Pendaftaran yang telah diisi dan menandatanganinya di atas materai Rp. 10.000,-
5. Pelamar mengunggah hasil scan dokumen lamaran dalam format pdf yang meliputi:
- Surat lamaran yang ditujukan kepada Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar, yang diketik dengan komputer dan
ditandatangani dengan pena bertinta hitam, bermaterai Rp. 10.000,-. Format dapat diunduh dilaman
http://bkd.sulselprov.go.id
- Ijazah Asli yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan dari Perguruan Tinggi yang terakreditasi.
- Transkip Nilai Asli;
- Bukti Akreditasi perguruan tinggi dan/atau bukti akreditasi program studi sesuai yang dipersyaratkan;
- Surat Tanda Registrasi yang telah dilegalisir bagi pelamar jabatan Tenaga Kesehatan sesuai yang dipersyaratkan;
- Kartu Tanda Penduduk Asli atau Surat keterangan telah melakukan rekaman kependudukan yang dikeluarkan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil
- Pasfoto terbaru berlatar belakang warna merah ukuran 3x4.
6. Pelamar mengunggah bukti pengalaman kerja/menjalankan tugas dibidang Kehutanan Minimal 1 (satu) Tahun, dibuktikan
dengan surat keterangan yang ditandangani oleh Pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, bagi pelamar jabatan Formasi
PPPK Penyuluh Kehutanan;
7. Pelamar mengunggah bukti pengalaman kerja/menjalankan tugas dibidang Kehutanan Minimal 1 (satu) Tahun, dibuktikan
dengan surat keterangan yang ditandangani oleh Pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, bagi pelamar jabatan Formasi
Umum Polisi Kehutanan;
8. Bagi pelamar formasi Ahli Pertama – Pelatih Olahraga, wajib memiliki prestasi nyata dengan medali di tingkat Nasional
maupun International dibuktikan dengan Piagam/Sertifikat atas prestasinya yang disahkan kebenarannya oleh
lembaga/induk organisasi cabang olahraga yang berwenang (KONI) pada kejuaraan sebagai berikut :
a) Asian Games, minimal Juara III / Medali Perunggu;
b) Sea Games, minimal Juara II / Medali Perak;
c) Pekan Olahraga Nasional (PON), minimal Juara I / Medali Emas.
9. Bagi pelamar formasi Pemula – Asisten Pelatih Olahraga, wajib memiliki prestasi nyata dengan medali di tingkat Nasional
maupun International dibuktikan dengan Piagam/Sertifikat atas prestasinya yang disahkan kebenarannya oleh
lembaga/induk organisasi cabang olahraga yang berwenang (KONI) pada kejuaraan sebagai berikut:
a) Asian Games, minimal Juara III / Medali Perunggu;
b) Sea Games, minimal Juara II / Medali Perak;
c) Pekan Olahraga Nasional (PON), minimal Juara I / Medali Emas.

B. Tatacara pendaftaran dan pelamaran formasI PPPK non guru


1. Pelamaran dilakukan secara daring melalui SSCASN dan disertai dengan proses pengunggahan dokumen yang
dipersyaratkan secara elektronik.
2. Pelamar hanya dapat melamar pada 1 (satu) jenis jalur kebutuhan ASN yaitu:
a. PNS; atau
b. PPPK,
3. Pelamar hanya dapat melamar pada 1 (satu) instansi dan 1 (satu) kebutuhan jabatan.
4. Dalam hal pelamar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diketahui melamar :
a. Lebih dari 1 (satu) instansi dan/atau 1 (satu) jenis jabatan dan/atau jenis jalur kebutuhan PNS; atau
b. Menggunakan 2 (dua) nomor identitas kependudukan yang berbeda, yang bersangkutan dianggap gugur dan/atau
dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hal. 3 dari 100


C. Tatacara pendaftaran dan pelamaran formasi PPPK guru
1. Pelamaran dilakukan secara daring melalui SSCASN dengan terlebih dahulu membuat akun dan disertai dengan proses
pengunggahan dokumen yang dipersyaratkan secara elektronik.
2. Pembuatan akun hanya dapat dilakukan sebanyak 1 (satu) kali di awal pembukaan seleksi PPPK JF guru tahun 2021.
3. Pelamar hanya dapat melamar pada 1 (satu) jenis jalur kebutuhan ASN yaitu:
a. PNS; atau
b. PPPK,
pada tahun anggaran yang sama.
4. Pelamar sebagaimana dimaksud pada point (3) hanya dapat melamar pada 1 (satu) instansi dan 1 (satu) kebutuhan Jabatan.
5. Dalam hal pelamar sebagaimana dimaksud pada Point (3) diketahui melamar :
a. Lebih dari 1 (satu) instansi dan/atau 1 (satu) jenis Jabatan dan/atau jenis jalur kebutuhan PNS; atau
b. Menggunakan 2 (dua) nomor identitas kependudukan yang berbeda,
yang bersangkutan dianggap gugur dan/atau dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Pelamar yang telah memiliki akun dapat melakukan pemilihan kebutuhan PPPK JF guru PPPK tahun 2021 pada SSCASN.
7. Pemilihan kebutuhan jabatan PPPK JF guru yang akan dilamar dilakukan pada setiap seleksi kompetensi.

III. TAHAPAN SELEKSI PELAMAR FORMASI CPNS


A. Seleksi Administrasi;
Seleksi administrasi adalah dilakukan untuk memverifikasi kesesuaian antara dokumen yang diunggah/disampaikan oleh
pelamar dengan persyaratan pelamaran.
B. Masa Sanggah Seleksi Administrasi
1. Pelamar yang keberatan terhadap pengumuman seleksi administrasi dapat mengajukan sanggahan paling lama 3 (tiga)
hari sejak hasil seleksi administrasi diumumkan;
2. Sanggahan sebagaimana dimaksud diajukan melalui SSCASN.
C. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
1. SKD menggunakan sistem CAT yang diselenggarakan oleh BKN.
2. SKD dilakukan untuk menilai kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki oleh pelamar dengan standar kompetensi dasar
PNS.
3. Materi SKD meliputi:
a. Tes wawasan kebangsaan
Tes wawasan kebangsaan bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan:
1) Nasionalisme, dengan tujuan mampu mewujudkan kepentingan nasional melalui cita-cita dan tujuan yang sama
dengan tetap mempertahankan identitas nasional;
2) Integritas, dengan tujuan mampu menjunjung tinggi kejujuran, ketangguhan, komitmen dan konsistensi sebagai
satu kesatuan sikap untuk mencapai tujuan nasional;
3) Bela negara, dengan tujuan mampu berperan aktif dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan negara; dan
4) Pilar negara, dengan tujuan mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai
dalam pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia Dan Bhinneka Tunggal Ika.
b. Tes intelegensia umum
Tes intelegensia umum bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan:
1) kemampuan verbal, yang meliputi:
a) Analogi, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui perbandingan dua konsep
kata yang memiliki hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep hubungan tersebut pada situasi yang
lain;
b) Silogisme, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menarik kesimpulan dari dua pernyataan
yang diberikan; dan
c) Analitis, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menganalisis informasi yang diberikan dan
menarik kesimpulan;
2) Kemampuan numeric, yang meliput:
a) Berhitung, dengan tujuan mengukur kemampuan hitung sederhana;
b) Deret angka, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam melihat pola hubungan angka;
c) Perbandingan kuantitatif, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk menarik kesimpulan
berdasarkan dua data kuantitatif; dan
d) Soal cerita, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk melakukan analisis kuantitatif dari informasi
yang diberikan; dan
3) Kemampuan figural, yang meliputi:
a) Analogi, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui perbandingan dua gambar
yang memiliki hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep hubungan tersebut pada situasi lain;
b) Ketidaksamaan, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk melihat perbedaan beberapa gambar;
dan
c) Serial, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam melihat pola hubungan dalam bentuk gambar.
c. Tes karakteristik pribadi.
Tes karakteristik pribadi bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan:
1) Pelayanan publik, dengan tujuan mampu menampilkan perilaku keramahtamahan dalam bekerja yang efektif
agar bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan orang lain sesuai dengan tugas dan wewenang yang dimiliki;
2) Jejaring kerja, dengan tujuan mampu membangun dan membina hubungan, bekerja sama, berbagi informasi dan
berkolaborasi dengan orang lain secara efektif;
3) Sosial budaya, dengan tujuan mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam masyarakat majemuk, terdiri

Hal. 4 dari 100


atas beragam agama, suku, budaya, dan sebagainya;
4) Teknologi informasi dan komunikasi, dengan tujuan mampu memanfaatkan teknologi informasi secara efektif
untuk meningkatkan kinerja;
5) Profesionalisme, dengan tujuan mampu melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan tuntutan jabatan; dan
6) Anti radikalisme, dengan tujuan menjaring informasi dari individu tentang pengetahuan terhadap anti
radikalisme, kecenderungan bersikap, dan bertindak saat menanggapi stimulus dengan beberapa alternatif
situasi.
4) Ketentuan SKD
a. Pelaksanaan SKD yang menggunakan sistem CAT dilaksanakan dalam durasi waktu 100 (seratus) menit.
b. Bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra yang melamar pada kebutuhan khusus penyandang disabilitas,
berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Waktu pelaksanaan SKD dilaksanakan dalam durasi waktu 130 (seratus tiga puluh) menit;
2) Nilai Ambang Batas yang berlaku pada jenis penetapan kebutuhan khusus penyandang disabilitas; dan
3) Dalam hal terdapat kendala teknis dan memerlukan pendampingan, panitia seleksi instansi menyediakan
pendamping atau aplikasi pendukung.
c. Bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra yang melamar pada kebutuhan umum atau kebutuhan khusus
selain kebutuhan khusus penyandang disabilitas, berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) Waktu pelaksanaan SKD dilaksanakan dalam durasi waktu 100 (seratus) menit;
2) Nilai Ambang Batas yang berlaku pada jenis penetapan kebutuhan yang dilamar; dan
3) Dalam hal terdapat kendala teknis dan memerlukan pendampingan, panitia seleksi instansi menyediakan
pendamping atau aplikasi pendukung.
d. Pengumuman hasil SKD ditentukan paling banyak 3 (tiga) kali jumlah kebutuhan Jabatan berdasarkan peringkat
tertinggi dari yang memenuhi Nilai Ambang Batas.
e. Dalam hal terdapat pelamar yang memperoleh nilai SKD sama dan berada pada batas 3 (tiga) kali jumlah kebutuhan
Jabatan, penentuan kelulusan SKD secara berurutan mulai dari nilai tes karakteristik pribadi, tes intelegensi umum,
sampai dengan tes wawasan kebangsaan.
f. Dalam hal nilai masih sama dan berada pada batas 3 (tiga) kali jumlah kebutuhan Jabatan, terhadap pelamar diikutkan
SKB.

D. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)


1. SKB dilakukan untuk menilai kesesuaian antara kompetensi bidang yang dimiliki oleh pelamar dengan standar kompetensi
bidang sesuai dengan kebutuhan Jabatan.
2. Pelamar yang dinyatakan lulus SKD mengikuti SKB.
3. SKB menggunakan sistem CAT yang diselenggarakan oleh BKN.
4. Materi SKB
a. psikotest;
b. tes potensi akademik;
c. tes kemampuan bahasa asing;
d. tes kesehatan jiwa;
e. tes kesegaran jasmani/tes kesamaptaan;
f. tes praktek kerja;
g. uji penambahan nilai dari sertifikat kompetensi;
h. wawancara; dan/atau
i. tes lain sesuai persyaratan Jabatan.
5. Ketentuan SKB
a. SKB dengan sistem CAT yang diselenggarakan oleh BKN dilaksanakan dalam durasi waktu 90 (sembilan puluh) menit.
b. Bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra yang melamar pada kebutuhan khusus penyandang disabilitas,
waktu pelaksanaan SKB dilaksanakan dalam durasi waktu 120 (seratus dua puluh) menit.
c. Bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang melamar pada
kebutuhan umum atau kebutuhan khusus selain kebutuhan khusus penyandang disabilitas, waktu pelaksanaan SKB
sama dengan seleksi pada kebutuhan umum.

IV. TAHAPAN SELEKSI PELAMAR FORMASI PPPK NON GURU


A. Seleksi Administrasi
1) Seleksi administrasi dilakukan untuk mencocokkan persyaratan administrasi dan kualifikasi dengan dokumen pelamaran.
2) Pelamar yang lulus seleksi administrasi mengikuti seleksi kompetensi.
B. Masa Sanggah seleksi administrasi
1. Pelamar yang keberatan terhadap pengumuman seleksi administrasi, dapat mengajukan sanggahan paling lama 3 (tiga)
hari sejak hasil seleksi administrasi diumumkan.
2. Sanggahan diajukan melalui SSCASN.
3. Panitia seleksi instansi dapat menerima alasan sanggahan dalam hal kesalahan bukan berasal dari pelamar.
C. Seleksi Kompetensi
1. Seleksi kompetensi menggunakan sistem CAT yang diselenggarakan oleh BKN.
2. Seleksi kompetensi memuat:
a. Materi Kompetensi Teknis bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan.

Hal. 5 dari 100


b. Materi Kompetensi Manajerial bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
dalam berorganisasi yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan:
1) Integritas;
2) Kerjasama;
3) Komunikasi;
4) Orientasi pada hasil;
5) Pelayanan publik;
6) Pengembangan diri dan orang lain;
7) Mengelola perubahan; dan
8) Pengambilan keputusan.
c. Materi Kompetensi Sosial Kultural bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral,
emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran,
fungsi, dan jabatan, dalam peran pemangku jabatan sebagai perekat bangsa yang memiliki:
1) Kepekaan terhadap perbedaan budaya;
2) Kemampuan berhubungan sosial;
3) Kepekaan terhadap konflik; dan
4) Empati.

V. TAHAPAN SELEKSI PELAMAR FORMASI PPPK GURU


A. Seleksi administrasi
1. Seleksi Administrasi dilakukan untuk mencocokkan persyaratan administrasi dan kualifikasi dengan dokumen pelamaran.
2. Dalam hal dokumen pelamaran tidak memenuhi persyaratan administrasi, pelamar dinyatakan tidak lulus seleksi
administrasi.
3. Pelamar yang telah diumumkan lulus seleksi administrasi, mengikuti seleksi kompetensi.
4. Seleksi administrasi dilakukan 1 (satu) kali untuk semua pelamar saat pelamaran.
5. Seleksi Administrasi bagi penyandang disabilitas dilakukan dengan mencocokkan persyaratan untuk memastikan
kesesuaian Jabatan yang dilamar dengan jenis dan derajat kedisabilitasannya.
B. Masa sanggah hasil seleksi administrasi
1. Pelamar yang keberatan terhadap pengumuman seleksi administrasi, dapat mengajukan sanggahan paling lama 3 (tiga)
hari sejak hasil seleksi administrasi diumumkan.
2. Sanggahan diajukan melalui SSCASN.
3. Panitia Penyelenggara Seleksi dapat menerima alasan sanggahan dalam hal kesalahan bukan berasal dari pelamar.
C. Seleksi Kompetensi
1. Seleksi kompetensi menggunakan sistem CAT-UNBK.
2. Seleksi kompetensi dilakukan untuk menilai kesesuaian Kompetensi Manajerial, Kompetensi Teknis, dan Kompetensi
Sosial Kultural yang dimiliki oleh pelamar dengan standar kompetensi jabatan.
3. Seleksi kompetensi memuat:
a. Kompetensi Teknis;
b. Kompetensi Manajerial; dan
c. Kompetensi Sosial Kultural.
4. Seleksi kompetensi sebagaimana dimaksud pada huruf (c) dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali seleksi yang terdiri dari:
a. Seleksi kompetensi I
1) Pelamar untuk seleksi kompetensi I hanya diikuti oleh pelamar dengan kriteria sebagai berikut:
a) THK-II; dan
b) Guru non-ASN yang terdaftar di Dapodik.
2) Pelamar memilih kebutuhan PPPK dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Dalam hal kebutuhan PPPK tersedia di sekolah tempat pelamar mengajar saat ini, pelamar wajib mendaftar di
sekolah tersebut selama sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi pendidikan sesuai;
b) Jabatan yang sudah dilamar oleh pelamar sebagaimana dimaksud dalam huruf a tidak dapat dilamar oleh
pelamar yang berasal dari sekolah lain; dan
c) Dalam hal kebutuhan PPPK tidak tersedia di sekolah tempat pelamar mengajar, pelamar dapat mendaftar di
sekolah lain yang masih tersedia kebutuhannya.
3) Pemilihan Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Bagi pelamar yang mengajar di sekolah pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, sekolah dasar, atau
sekolah menengah pertama dapat melamar diantara pilihan bentuk satuan pendidikan tersebut di wilayah
kabupaten/kota tempat pelamar mengajar pada mata pelajaran yang sesuai sertifikat pendidikan dan/atau
kualifikasi pendidikan pelamar;
b) Bagi pelamar yang mengajar di sekolah sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau sekolah
luar biasa dapat melamar di antara pilihan bentuk satuan pendidikan tersebut di wilayah provinsi tempat
pelamar mengajar pada mata pelajaran yang sesuai sertifikat pendidikan dan/atau kualifikasi pendidikan
pelamar; dan
c) Bagi daerah provinsi yang memiliki kewenangan mengelola sekolah pendidikan anak usia dini, taman kanak-
kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan
sekolah luar biasa, pelamar yang mengajar di sekolah pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau sekolah luar
biasa dapat melamar diantara pilihan bentuk satuan pendidikan tersebut di wilayah provinsi tempat pelamar
mengajar pada mata pelajaran yang sesuai sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi pendidikan pelamar.

Hal. 6 dari 100


4) Pemilihan kebutuhan PPPK JF guru pada seleksi kompetensi I sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dilakukan bersamaan dengan pembuatan akun pada SSCASN.
5) Panitia Penyelenggara Seleksi akan melakukan verifikasi untuk melihat kesesuaian antara syarat Jabatan dengan
kebutuhan PPPK yang telah dipilih.
6) Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Panitia Penyelenggara Seleksi mengumumkan
pelamar yang berhak mengikuti seleksi kompetensi I.
b. Seleksi kompetensi II
1) Pelamaran untuk seleksi kompetensi II dapat diikuti oleh pelamar dengan kriteria sebagai berikut:
a) Pelamar dari THK-II yang tidak lulus seleksi kompetensi I;
b) Guru non-ASN yang terdaftar di Dapodik yang tidak lulus seleksi kompetensi I;
c) Guru Swasta yang terdaftar di Dapodik; dan
d) Lulusan PPG.
2) Pelamar sebagaimana dimaksud pada angka (1) huruf a dan huruf b melakukan pemilihan kebutuhan ulang pada
SSCASN.
3) Pelamar sebagaimana dimaksud pada angka (1) huruf c dan huruf d melakukan pemilihan kebutuhan untuk
pertama kalinya pada SSCASN.
4) Pelamar sebagaimana dimaksud pada angka (1) memilih kebutuhan PPPK dengan ketentuan sebagai berikut:
a) bagi pelamar yang mengajar di pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, sekolah dasar, atau sekolah
menengah pertama dapat melamar diantara pilihan bentuk satuan pendidikan tersebut di wilayah
kabupaten/kota tempat pelamar mengajar pada mata pelajaran yang sesuai sertifikat pendidik dan/atau
kualifikasi pendidikan pelamar;
b) bagi pelamar yang mengajar di sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau sekolah luar biasa
dapat melamar diantara pilihan bentuk satuan pendidikan tersebut di wilayah provinsi tempat pelamar
mengajar pada mata pelajaran yang sesuai sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi pendidikan pelamar; dan
c) bagi daerah provinsi yang memiliki kewenangan mengelola sekolah pendidikan anak usia dini, taman kanak-
kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan
sekolah luar biasa, pelamar yang mengajar di sekolah pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau sekolah luar
biasa dapat melamar diantara pilihan bentuk satuan pendidikan tersebut di wilayah provinsi tempat pelamar
mengajar pada mata pelajaran yang sesuai sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi pendidikan pelamar; dan
d) bagi pelamar pada kriteria angka (1) huruf d dapat memilih kebutuhan PPPK di sekolah yang sesuai dengan
domisili pelamar dan sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi pendidikan pelamar.
5) Berdasarkan hasil verifikasi, Panitia Penyelenggara Seleksi mengumumkan pelamar yang berhak mengikuti seleksi
kompetensi II.
c. Seleksi kompetensi III.
1) Pelamaran untuk seleksi kompetensi III dapat diikuti oleh pelamar dengan kriteria sebagai berikut :
a) pelamar dari THK-II yang tidak lulus seleksi kompetensi I dan II;
b) Guru non-ASN yang terdaftar di Dapodik yang tidak lulus seleksi kompetensi I dan II;
c) Guru Swasta yang terdaftar di Dapodik yang tidak lulus seleksi kompetensi II; dan
d) Lulusan PPG yang tidak lulus seleksi kompetensi II.
2) Pelamar sebagaimana dimaksud pada angka (1) melakukan pemilihan kebutuhan ulang pada SSCASN.
3) Pelamar dapat memilih kebutuhan PPPK di seluruh sekolah wilayah Indonesia yang belum terpenuhi pada seleksi
kompetensi I dan seleksi kompetensi II sesuai sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi pendidikan pelamar.
4) Panitia Penyelenggara Seleksi akan melakukan verifikasi untuk melihat kesesuaian antara syarat Jabatan dengan
kebutuhan PPPK yang telah dipilih.
5) Berdasarkan hasil verifikasi, Panitia Penyelenggara Seleksi mengumumkan pelamar yang berhak mengikuti seleksi
kompetensi III.
5. Setiap seleksi kompetensi diikuti dengan pengumuman hasil seleksi kompetensi dan masa sanggah.

VI. KETENTUAN KELULUSAN


A. Ketentuan kelulusan formasi CPNS
1. Pengolahan hasil integrasi nilai SKD dan nilai SKB dilakukan oleh Ketua Panselnas;
2. Pengolahan hasil integrasi nilai sebagaimana dimaksud pada point (1) sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. SKD sebesar 40% (empat puluh persen); dan
b. SKB sebesar 60% (enam puluh persen).
3. Dalam hal pelamar memiliki nilai yang sama dari hasil pengolahan integrasi nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
penentuan kelulusan akhir secara berurutan didasarkan pada:
a. Nilai kumulatif SKD yang tertinggi;
b. Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf a masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan secara berurutan
mulai dari nilai tes karakteristik pribadi, tes intelegensia umum, sampai dengan tes wawasan Kebangsaan yang
tertinggi;
c. Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf b masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada nilai indeks
prestasi kumulatif yang tertinggi bagi lulusan diploma/sarjana/magister, sedangkan untuk lulusan sekolah menengah
atas/sederajat berdasarkan nilai rata-rata yang tertinggi yang tertulis di ijazah; dan
d. Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf c masih sama, penentuan kelulusan didasarkan pada usia pelamar yang
tertinggi.
4. Dalam hal terdapat kebutuhan Jabatan yang belum terpenuhi setelah dilakukan penentuan kelulusan akhir, berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. Bagi Jabatan pada kebutuhan umum belum terpenuhi dapat diisi dari pelamar pada kebutuhan khusus yang memiliki

Hal. 7 dari 100


Jabatan, kualifikasi pendidikan, dan unit penempatan/lokasi kebutuhan sama, serta memenuhi Nilai Ambang Batas
SKD kebutuhan umum dan berperingkat terbaik; dan
b. Bagi Jabatan pada kebutuhan khusus belum terpenuhi dapat diisi dari pelamar pada kebutuhan umum dan kebutuhan
khusus lainnya yang memiliki Jabatan, kualifikasi pendidikan, dan unit penempatan/lokasi kebutuhan sama, serta
memenuhi Nilai Ambang Batas SKD kebutuhan umum dan berperingkat terbaik.
5. Pengumuman hasil akhir seleksi dan masa sanggah
a. Pengumuman hasil akhir seleksi dan waktu masa sanggah disampaikan melalui SSCASN dan Website Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan http://bkd.sulselprov.go.id
b. Pelamar yang keberatan terhadap pengumuman hasil akhir seleksi, dapat mengajukan sanggahan paling lama 3 (tiga)
hari sejak hasil akhir seleksi diumumkan melalui SSCASN.
c. Dalam hal pelamar sudah dinyatakan lulus oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK), tetapi di kemudian hari:
1) Mengundurkan diri (Melampirkan surat pengunduran diri);
2) Dianggap mengundurkan diri karena tidak menyampaikan kelengkapan dokumen dalam batas waktu yang
ditentukan;
3) Terbukti kualifikasi pendidikannya tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh menteri;
4) Tidak memenuhi persyaratan lainnya; atau
5) Meninggal dunia,
PPK mengumumkan pembatalan kelulusan yang bersangkutan.
d. Pelamar wajib membuat surat pernyataan bersedia mengabdi pada Instansi Pemerintah yang bersangkutan saat
melamar dan tidak mengajukan pindah dengan alasan pribadi paling singkat selama 10 (sepuluh) tahun sejak diangkat
sebagai PNS.
e. Dalam hal pelamar sudah dinyatakan lulus oleh PPK, tetap mengajukan pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri.

B. Ketentuan kelulusan formasi PPPK non guru


1. Pelamar dinyatakan lulus seleksi kompetensi jika memenuhi Nilai Ambang Batas.
2. Nilai Ambang Batas terdiri dari:
a. Nilai Ambang Batas Kompetensi Teknis;
b. Nilai Ambang Batas kumulatif Kompetensi Manajerial dan sosial kultural; dan
c. Nilai Ambang Batas wawancara.
3. Seleksi Kompetensi Teknis diberikan kebijakan penambahan nilai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pelamar penyandang disabilitas mendapatkan nilai tambahan sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai paling tinggi
Kompetensi Teknis;
b. Pelamar yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan jabatan yang dilamar mendapatkan nilai tambahan paling
tinggi 25% (dua puluh lima persen) dari nilai paling tinggi Kompetensi Teknis;
c. Dalam hal pelamar mendapatkan tambahan nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b secara kumulatif,
diberikan nilai paling tinggi Kompetensi Teknis tidak lebih dari 100% (seratus persen) dari nilai paling tinggi Kompetensi
Teknis.
4. Pengolahan hasil seleksi Kompetensi Teknis tambahan menjadi tanggung jawab ketua panitia seleksi instansi masing-
masing yang hasilnya disampaikan kepada Ketua Panselnas.
5. Dalam hal pelamar memperoleh nilai akhir yang sama, penentuan kelulusan akhir secara berurutan didasarkan pada:
a. Nilai Kompetensi Teknis yang tertinggi;
b. Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf a masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada nilai kumulatif
Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural yang tertinggi;
c. Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf b masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada nilai
wawancara yang tertinggi; dan
d. Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf c masih sama, penentuan kelulusan didasarkan pada usia pelamar yang
tertinggi.
6. Pengumuman hasil akhir seleksi dan masa sanggah
a. Pengumuman hasil akhir seleksi pengadaan PPPK dilakukan oleh PPK secara terbuka berdasarkan pengolahan hasil
akhir;
b. Pelamar yang keberatan terhadap pengumuman hasil akhir seleksi, dapat mengajukan sanggahan paling lama 3 (tiga)
hari sejak hasil seleksi akhir diumumkan melalui SSCASN.
c. Panitia Seleksi Instansi dapat menerima alasan sanggahan dalam hal kesalahan bukan berasal dari pelamar.
d. Dalam hal pelamar sudah dinyatakan lulus oleh PPK, tetapi di kemudian hari:
1) mengundurkan diri (Melampirkan surat pengunduran diri);
2) dianggap mengundurkan diri karena tidak menyampaikan kelengkapan dokumen dalam batas waktu yang
ditentukan;
3) terbukti kualifikasi pendidikannya tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Menteri;
4) tidak memenuhi persyaratan lainnya; atau
5) meninggal dunia,
PPK mengumumkan pembatalan kelulusan yang bersangkutan.
e. PPK berdasarkan usulan ketua Panselnas menetapkan pelamar pengganti dan mengumumkan ulang hasil akhir seleksi
secara terbuka.
f. Pelamar yang dinyatakan lulus seleksi diangkat sebagai calon PPPK.
g. Dalam hal pelamar yang sudah dinyatakan lulus tahap akhir seleksi dan sudah mendapat persetujuan nomor induk
PPPK, kemudian mengundurkan diri, kepada yang bersangkutan diberikan sanksi tidak boleh melamar pada
penerimaan ASN untuk 1 (satu) periode berikutnya.

Hal. 8 dari 100


C. Ketentuan kelulusan formasi PPPK guru
1. Penambahan Nilai Kompetensi Teknis
a. Kompetensi Teknis diberikan penambahan nilai dengan ketentuan sebagai berikut:
1) pelamar yang memiliki Sertifikat Pendidik linear dengan Jabatan yang dilamar mendapat nilai paling tinggi
sebesar 100% (seratus persen) dari nilai paling tinggi Kompetensi Teknis;
2) pelamar yang berusia di atas 35 (tiga puluh lima) tahun terhitung saat melamar dan berstatus aktif mengajar
sebagai guru paling singkat 3 (tiga) tahun secara terus menerus sampai dengan saat ini berdasarkan data Dapodik
mendapatkan tambahan nilai sebesar 15% (lima belas persen) dari nilai paling tinggi Kompetensi Teknis;
3) pelamar dari penyandang disabilitas yang sudah diverifikasi jenis dan derajat kedisabilitasannya sesuai dengan
Jabatan yang dilamar mendapatkan tambahan nilai sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai paling tinggi
Kompetensi Teknis;
4) pelamar dari THK-II dan aktif mengajar sebagai guru paling singkat 3 (tiga) tahun secara terus menerus sampai
dengan saat ini berdasarkan data Dapodik mendapatkan tambahan nilai sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai
paling tinggi Kompetensi Teknis; dan
5) dalam hal pelamar mendapatkan tambahan nilai sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai dengan angka 4
secara kumulatif, diberikan nilai Kompetensi Teknis tidak lebih dari nilai paling tinggi Kompetensi Teknis sebesar
100% (seratus persen).
b. Penambahan nilai, diberikan sesuai dengan jabatan yang dipilih pada masing-masing seleksi kompetensi.
c. Penambahan nilai diperhitungkan sebagai nilai awal pada masing-masing seleksi kompetensi dan termasuk sebagai
komponen penentu terpenuhi atau tidaknya Nilai Ambang Batas kompetensi teknis pelamar.
2. Pengolahan Nilai, Pengumuman Hasil, dan Masa Sanggah Seleksi Kompetensi I
a. Pelamar pada seleksi kompetensi I dinyatakan lulus jika nilai yang diperoleh memenuhi Nilai Ambang Batas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dan berperingkat terbaik.
b. Dalam hal pelamar memiliki nilai akhir yang sama, penentuan kelulusan akhir secara berurutan didasarkan pada:
c. Nilai Kompetensi Teknis yang paling tinggi;
d. Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf a masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada nilai
kumulatif Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural yang paling tinggi;
e. Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf b masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada nilai
wawancara yang paling tinggi; dan
f. Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf c masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada usia paling
tinggi.
g. Dalam hal setelah dilakukan pengumuman hasil kompetensi I dan wawancara terdapat pelamar yang keberatan
terhadap hasil keputusan Panitia Penyelenggara Seleksi, dapat mengajukan sanggahan paling lama 3 (tiga) hari
setelah pengumuman hasil seleksi kompetensi I dan wawancara.
h. Panitia Penyelenggara Seleksi dapat menerima alasan sanggahan dalam hal kesalahan bukan berasal dari pelamar;
i. Dalam hal pelamar sudah dinyatakan lulus oleh Panitia Penyelenggara Seleksi dan PPK Instansi Daerah, tetapi di
kemudian hari terbukti kualifikasi pendidikannya tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Menteri dan/atau
tidak memenuhi persyaratan lainnya, maka PPK Instansi Daerah mengumumkan pembatalan kelulusan yang
bersangkutan
3. Pengolahan Nilai, Pengumuman Hasil, dan Masa Sanggah Seleksi Kompetensi II
a. Pelamar pada seleksi kompetensi II dinyatakan lulus jika nilai yang diperoleh memenuhi Nilai Ambang Batas dan
berperingkat terbaik.
b. Nilai yang diperoleh dapat ditentukan dari nilai terbaik diantara nilai sebagai berikut:
1) nilai seleksi kompetensi I; atau
2) nilai seleksi kompetensi II;
c. Nilai seleksi kompetensi I hanya dapat digunakan jika:
1) memenuhi nilai ambang batas; dan
2) pada seleksi kompetensi II pelamar memilih Jabatan dan bentuk satuan pendidikan yang sama dengan seleksi
kompetensi I.
d. Nilai seleksi kompetensi II hanya dapat digunakan jika memenuhi Nilai Ambang Batas.
e. Dalam hal pelamar memiliki nilai akhir yang sama, penentuan kelulusan akhir secara berurutan didasarkan pada:
1) Nilai Kompetensi Teknis yang paling tinggi;
2) Jika nilai masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada nilai kumulatif Kompetensi Manajerial dan Sosial
Kultural yang paling tinggi;
3) Jika nilai masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada nilai wawancara yang paling tinggi; dan
4) Jika nilai masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada usia paling tinggi.
5) Hasil seleksi kompetensi II dan wawancara menjadi tanggung jawab Panitia Penyelenggara Seleksi dan disampaikan
kepada Ketua Panselnas secara daring.
6) Berdasarkan hasil yang disampaikan oleh Panitia Penyelenggara Seleksi sebagaimana dimaksud, BKN melakukan
pengolahan hasil integrasi nilai kompetensi II dan wawancara.
f. Dalam hal setelah dilakukan pengumuman hasil kompetensi II dan wawancara terdapat pelamar yang keberatan
terhadap hasil keputusan Panitia Penyelenggara Seleksi, dapat mengajukan sanggahan paling lama 3 (tiga) hari
setelah pengumuman hasil seleksi kompetensi II dan wawancara.
g. Panitia Penyelenggara Seleksi dapat menerima alasan sanggahan dalam hal kesalahan bukan berasal dari pelamar.
h. Dalam hal pelamar dinyatakan lulus oleh Panitia Penyelenggara Seleksi dan PPK Instansi Daerah, tetapi di kemudian
hari terbukti kualifikasi pendidikannya tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Menteri dan/atau tidak
memenuhi persyaratan lainnya, maka PPK Instansi Daerah mengumumkan pembatalan kelulusan yang bersangkutan.

Hal. 9 dari 100


4. Pengolahan nilai, Pengumuman Hasil dan Masa Sanggah Seleksi Kompetensi III
a. Pelamar pada seleksi kompetensi III dinyatakan lulus jika nilai yang diperoleh memenuhi Nilai Ambang Batas dan
berperingkat terbaik.
b. Nilai yang diperoleh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditentukan dari nilai terbaik diantara nilai sebagai
berikut:
1) Nilai seleksi kompetensi I;
2) Nilai seleksi kompetensi II; atau
3) Nilai seleksi kompetensi III.
c. Nilai seleksi kompetensi II hanya dapat digunakan jika:
1) Memenuhi nilai ambang batas; dan
2) Pada seleksi kompetensi iii pelamar memilih jabatan dan bentuk satuan pendidikan yang sama dengan seleksi
kompetensi ii.
d. Nilai seleksi kompetensi III hanya dapat digunakan jika memenuhi Nilai Ambang Batas.
e. Dalam hal pelamar memiliki nilai akhir yang sama, penentuan kelulusan akhir secara berurutan didasarkan pada:
1) Nilai Kompetensi Teknis yang paling tinggi;
2) Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf a masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada nilai
kumulatif Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural yang paling tinggi;
3) Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf b masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada nilai
wawancara yang paling tinggi; dan
4) Jika nilai sebagaimana dimaksud dalam huruf c masih sama, penentuan kelulusan akhir didasarkan pada usia
paling tinggi.
f. Dalam hal kebutuhan PPPK belum terpenuhi, kebutuhan PPPK akan diisi oleh pelamar yang tidak lulus seleksi
kompetensi III dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Memenuhi Nilai Ambang Batas dan berperingkat terbaik;
2) Jabatan yang akan diisi adalah Jabatan yang belum terpenuhi pada bentuk satuan pendidikan lain yang sama
dengan Jabatan dan bentuk satuan pendidikan yang dipilih pelamar pada seleksi kompetensi III; dan
3) Bentuk satuan pendidikan yang akan diisi berada dalam satu wilayah kewenangan penyelenggaraan pendidikan.
g. Metode penentuan sekolah yang akan dipenuhi kebutuhannya akan ditentukan oleh kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi.
h. Berdasarkan hasil yang disampaikan oleh Panitia Penyelenggara Seleksi, BKN melakukan pengolahan hasil integrasi
nilai kompetensi III dan wawancara.
i. Dalam hal setelah dilakukan pengumuman hasil kompetensi III dan wawancara terdapat pelamar yang keberatan
terhadap hasil keputusan Panitia Penyelenggara Seleksi, dapat mengajukan sanggahan paling lama 3 (tiga) hari
setelah pengumuman hasil seleksi kompetensi III dan wawancara.
j. Panitia Penyelenggara Seleksi dapat menerima alasan sanggahan dalam hal kesalahan bukan berasal dari pelamar.
k. Dalam hal pelamar sudah dinyatakan lulus oleh Panitia Penyelenggara Seleksi dan PPK Instansi Daerah, tetapi di
kemudian hari terbukti kualifikasi pendidikannya tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Menteri dan/atau
tidak memenuhi persyaratan lainnya, maka PPK Instansi Daerah mengumumkan pembatalan kelulusan yang
bersangkutan.

VII. KETENTUAN PROTOKOL KESEHATAN


A. Wajib menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu selama pelaksanaan seleksi;
B. Peserta membawa alat tulis masing-masing;
C. Pengantar dan/atau orang tua peserta dilarang masuk dan dilarang menunggu di dalam area seleksi untuk menghindari
kerumunan;
D. Pengaturan lebih lanjut terkait protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19 dapat dibaca pada
Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara Nomor 7/SE/VII/2021 tanggal 17 Mei 2021 tentang Prosedur Penyelenggaraan Seleksi
dengan Metode Computer Assisted Test Badan Kepegawaian Negara dengan Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian
Corona Virurs Disease 2019 (COVID - 19).

VIII. KETENTUAN LAIN


A. Panitia Seleksi Pengadaan CASN Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan T.A. 2021 hanya menerima pendaftaran secara daring
melalui situs SSCASN BKN berdasarkan tanggal yang telah ditetapkan di atas;
B. Panitia Seleksi Pengadaan CASN Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan T.A. 2021 hanya memproses dokumen lamaran pada
tahapan seleksi administrasi hanya kepada pelamar yang telah melakukan pengisian FORMULIR PENDAFTARAN secara daring
dan sesuai persyaratan yang ditetapkan;
C. Terhadap peserta yang tidak hadir dan/atau tidak mampu mengikuti tahapan seleksi dengan alasan apapun pada waktu dan
tempat yang ditetapkan, maka dinyatakan gugur;
D. Dalam hal pelamar yang telah dinyatakan lulus tahap akhir seleksi dan telah mendapat persetujuan Nomor Induk Pegawai,
mengundurkan diri, kepada yang bersangkutan diberikan sanksi tidak boleh melamar pada penerimaan ASN untuk 1 (satu)
periode berikutnya.
E. Peserta seleksi yang sedang dalam proses mengikuti program beasiswa (seperti LPDP) dan telah ditetapkan sebagai CPNS
dapat melanjutkan program beasiswanya setelah yang bersangkutan berstatus PNS;
F. Seluruh proses seleksi pengadaan CPNS Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ini tidak dipungut biaya apapun (gratis);
G. Dihimbau agar tidak mempercayai apabila ada orang/pihak tertentu (calo) yang menjanjikan dapat membantu kelulusan dalam
setiap tahapan seleksi dengan keharusan menyediakan/membayar sejumlah uang atau dalam bentuk lain;

Hal. 10 dari 100


H. Peserta, keluarga dan atau pihak terkait dilarang memberikan sesuatu dalam bentuk apapun kepada Panitia Seleksi Pengadaan
CASN Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, apabila diketahui maka akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan
digugurkan kelulusannya;
I. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tidak bertanggung jawab atas pungutan atau tawaran berupa apapun oleh oknum -
oknum yang mengatasnamakan Kementerian PAN dan RB, Badan Kepegawaian Negara atau Panitia Seleksi Pengadaan CASN
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan;
J. Bagi yang tidak memenuhi persyaratan agar tidak melakukan pendaftaran;
K. Keputusan panitia bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat;
L Surat lamaran yang telah diajukan sebelum pengumuman ini dinyatakan tidak berlaku / tidak valid dan harus mengikuti proses
sesuai ketentuan;
M. Dalam hal kebutuhan formasi khusus tidak terpenuhi, maka dapat dipenuhi dari pelamar yang mendaftar pada jabatan yang
bersesuaian dan memenuhi nilai ambang batas berdasarkan peringkat;
N. Jadwal pelaksanaan tahapan seleksi dan informasi lebih lanjut dapat dilihat di http://bkd.sulselprov.RO.id
O. Pelamar yang telah melakukan pendaftaran dinyatakan telah mengetahui dan bersedia mengikuti aturan dan persyaratan yang
telah ditetapkan oleh Panitia;
P. Pelayanan dan penjelasan informasi terkait pelaksanaan Seleksi CASN Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021 dapat
menghubungi Call Center/help desk yang dapat dihubungi melalui layanan Telepon/WA 0822 8897 3000 pada harl Senin s.d
Jum'at pukul 08.30-16,00 WITA.

IX. RINCIAN FORMASI SERTA LOKASI PENEMPATAN


Rincian Formasi serta lokasi penempatan pada seleksi pengadaan CASN Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana
tercantum dalam lampiran pengumuman ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengumuman ini.

Demikian pengumuman ini untuk menjadi perhatian;

Makassar,30 Juni 2021

PANITIA SELEKSI PENGADAAN CASN


PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
^PROVIA/S/5 NGGARAN 2021

^SELAlfr*:
AYAT. M.Si.
bina Utama
196504 1990101 002

Hal. 11 dari 100


LAMPIRAN PENGUMUMAN KETUA FANITIA SELEKSI
NOMOR 800/3718/BKD
TANGGAL 30 JUM2021
TENTANG SELEKSI PENGADAAN CASN LINGKUP
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2021

FORMASI JUMLAH JUMLAH


NO JABATAN KUALIFIKASt PENDIDIKAN UNIT PENEMPATAN
DISABILITAS CUMLAUDE UMUM PPPK FORMASI CPNS FORMASI PPPK

iTfNAGA kESEHAtAN 11 33 103 33

AHLI PERTAMA - DOKTER DOKTER RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH
AHLI PERTAMA - DOKTER SPESIALIS ANAK DOKTER SPESIALIS ANAK RSU SAYANG RAKYAT
AHLI PERTAMA - DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK PERTIWI
AHLI PERTAMA - DOKTER SPESIALIS NUKLIR DOKTER SPESIALIS NUKLIR RSKD DADI
AHLI PERTAMA - DOKTER SPESIALIS ANASTESI DOKTER SPESIALIS ANASTESI RSU LABUANG BAJI
AHLI PERTAMA - DOKTER SPESIALIS BEDAH DOKTER SPESIALIS BEDAH RSU LABUANG BAJI
AHLI PERTAMA - DOKTER SPESIALIS BEDAH DIGESTIF DOKTER SPESIALIS BEDAH DIGESTIF RSU LABUANG BAJI
AHLI PERTAMA - DOKTER SPESIALIS PARU DOKTER SPESIALIS PARU RSU LABUANG BAJI
AHLI PERTAMA - DOKTER SPESIALIS PATOLOGI ANATOMI DOKTER SPESIALIS PATOLOGI ANATOMI RSU LABUANG BAJI
10 AHLI PERTAMA - DOKTER SPESIALIS UROLOGI SPESIALIS UROLOGI RSU LABUANG BAJI
SPESIALIS II KONSULTAN GASTROENTERO-
11 AHLI PERTAMA - DOKTER SUB SPESIALIS PENYAKIT DALAM RSU LABUANG BAJI
HEPATOLOGI
12 AHLI PERTAMA - ADMINISTRATOR KESEHATAN D-IV KESEHATAN RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH GIGI DAN MULUT
13 AHLI PERTAMA - APOTEKER APOTEKER UPK KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA
14 AHLI PERTAMA - APOTEKER APOTEKER RSU LABUANG BAJI
15 TERAMPIL - ASISTEN APOTEKER D-lll FARMASI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK PERTIWI
16 TERAMPIL - ASISTEN APOTEKER D-lll FARMASI UPK KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA
S-1 EPIDEMIOLOGI KESEHATAN / S-1
17 AHLI PERTAMA - EPIDEMIOLOGI KESEHATAN RSUD HAJI MAKASSAR
EPIDEMIOLOGI / S-1 EPIDEMIOLOGI KESEHATAN /
18 AHLI PERTAMA - BIDAN D-IV KEBIDANAN / PROFESI BIDAN RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK PERTIWI
19 AHLI PERTAMA - BIDAN D-IV KEBIDANAN / PROFESI BIDAN RSU LABUANG BAJI
20 TERAMPIL-BIDAN D-lll KEBIDANAN RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK PERTIWI
21 AHLI PERTAMA - NUTRISIONIS S-1 GIZI / D-IV GIZI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH
22 TERAMPIL-NUTRISIONIS D-lll GIZI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK PERTIWI
23 AHLI PERTAMA - PENATA ANASTESI D-IV ANASTESI RSU LABUANG BAJI
24 AHLI PERTAMA - PENATA ANASTESI D-IV ANASTESI RSU LABUANG BAJI
25 TERAMPIL - ASISTEN PENATA ANASTESI D-lll ANASTESI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH
26 TERAMPIL - ASISTEN PENATA ANASTESI D-lll KEPERAWATAN ANASTESI RSUD HAJI MAKASSAR
D-IV KESEHATAN MASYARAKAT / S-1 KESEHATAN
27 AHLI PERTAMA - PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT RSUD HAJI MAKASSAR
MASYARAKAT
D-IV KESEHATAN MASYARAKAT / S-1 KESEHATAN
28 AHLI PERTAMA - PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH
MASYARAKAT
29 AHLI PERTAMA - PERAWAT NERS UPK KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA
30 AHLI PERTAMA - PERAWAT NERS UPK KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA
31 AHLI PERTAMA - PERAWAT NERS RSU LABUANG BAJI
32 AHLI PERTAMA - PERAWAT NERS RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK PERTIWI
33 AHLI PERTAMA - PERAWAT NERS RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH
34 TERAMPIL-PERAWAT D-lll KEPERAWATAN RSU LABUANG BAJI
35 TERAMPIL - PERAWAT D-l I PERAWAT / D-lll KEPERAWATAN RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK PERTIWI
36 TERAMPIL - PERAWAT D-l I PERAWAT RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH GIGI DAN MULUT
37 TERAMPIL - PERAWAT D-l I PERAWAT UPK KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA
38 TERAMPIL - PERAWAT D-lll PERAWAT UPK KULIT KELAMIN DAN KOSMETIKA
39 AHLI PERTAMA - TERAPIS GIGI DAN MULUT D-IV PERAWAT GIGI / D-IV KESEHATAN GIGI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH GIGI DAN MULUT
40 AHLI PERTAMA - TERAPIS GIGI DAN MULUT D-IV PERAWAT GIGI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH
41 TERAMPIL - TERAPIS GIGI DAN MULUT D-lll PERAWAT GIGI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH

Hal. 12 dari 100


FORMASt JUMLAH JUMLAH
NO JABATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN UNIT PENEMPATAN
DISABILITAS CUMLAUDE UMUM PPPK FORMASI CPNS FORMASI PPPK
S-1 KOMUNIKASI / S-1 MANAJEMEN / D-IV ASISTEN ADMINISTRASI|BIRO UMUM|BAGIAN ADMINISTRASI
45 ANALIS ASET DAERAH MANAJEMEN ASET / D-IV SOSIAL / D-IV - -
1 -
1 - KEUANGAN DAN ASET|SUB BAGIAN AKUNTANSI DAN
MANAJEMEN / D-IV ADMINISTRASI NEGARA / S-1 PENATAUSAHAAN ASET
S-l/D-IV MANAJEMEN / S-1 EKONOMI / D-IV DINAS KEBUDAYAAN DAN KEPARIWISATAAN| SEKRETARIAT
46 ANALIS PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR EKONOMI / S-l/D-IV ADMINISTRASI / S-1 - -
1 - 1 -
DINAS KEBUDAYAAN DAN KEPARIWISATAAN| SUB BAGIAN
PSIKOLOGI / D-IV PSIKOLOGI UMUM, KEPEGAWAIAN DAN HUKUM
D-lll KEPEGAWAIAN / D-lll MANAJEMEN / D-lll ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT|BIRO
47 TERAMPIL - PRANATA SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR - - -
1 -
1
MANAJEMEN ADMINISTRASI HUKUM
BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH|SEKRETARIAT | SUB
48 PENGELOLA SARANA DAN PRASARANA KANTOR D-lll KEPEGAWAIAN - -
1 -
1 -

BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN DAN HUKUM


ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
| BIRO
49 AHLI PERTAMA - ARSIPARIS * S-1 ARSIPARIS/ S-1 KEARSIPAN - - -
5 -
5
HUKUM
50 AHLI PERTAMA - ARSIPARIS * S-1 KEARSIPAN / S-1 ARSIPARIS - - - 1 - 1 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
51 AHLI PERTAMA - ARSIPARIS * S-1 KEARSIPAN 1 - 1 - 2 - DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
52 TERAMPIL-ARSIPARIS D-lll KEARSIPAN - - 1 - 1 - DINAS KEHUTANAN
53 TERAMPIL - ARSIPARIS D-lll KEARSIPAN / D-lll ARSIPARIS - - 1 - 1 - DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
| BIDANG KEARSIPAN
|
54 PRANATA LABORATORIUM KEARSIPAN D-lll KEARSIPAN / D-lll ILMU KEARSIPAN - -
2 -
2 -

SEKSI KAJIAN KEARSIPAN


DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN|BIDANG KEARSIPAN 1
55 PRANATA RESTORASI ARSIP D-lll KEARSIPAN - -
2 -
2 -

SEKSI KAJIAN KEARSIPAN


56 AHLI PERTAMA - PUSTAKAWAN S-1 ILMU PERPUSTAKAAN /S-1 PERPUSTAKAAN - 2 2 - 4 - DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
57 AHLI PERTAMA - PUSTAKAWAN S-1 ILMU PERPUSTAKAAN / S-1 PERPUSTAKAAN - - - 4 - 4 DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
58 TERAMPIL - PUSTAKAWAN • D-ll PERPUSTAKAAN / D-ll ILMU PERPUSTAKAAN 3 - 6 - 9 - DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
D-lll TATA PERKANTORAN / D-lll ADMINISTRASI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN|BIDANG
59 PENGELOLA BAHAN PUSTAKA - -
1 -
1 -

PERKANTORAN / D-lll MANAJEMEN PERPUSTAKAAN| SEKSI DEPOSIT


60 AHLI PERTAMA - PEKERJA SOSIAL D-IV PEKERJAAN SOSIAL - - 20 - 20 - DINAS SOSIAL
61 AHLI PERTAMA - PENYULUH SOSIAL D-IV KESEJAHTERAAN SOSIAL - - 2 - 2 - DINAS SOSIAL
62 AHLI PERTAMA - PELATIH OLAHRAGA S-1 KEOLAHRAGAAN - - 9 - 9 - DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
63 PEMULA - ASISTEN PELATIH OLAHRAGA SMK/SMA - - 18 - 18 - DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
S-1 TEKNIK MESIN / S-1 TEKNIK ELEKTRO /S-1
64 AHLI PERTAMA - PENGUJI MUTU BARANG - -
1 -
1 -
DINAS PERDAGANGAN
TEKNIK ELEKTRONIKA / S-1 TEKNIK KIMIA
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN| BIDANG
65 ANALIS ALAT DAN MESIN PERTANIAN S-1 MESIN / S-1 TEKNIK MESIN - -
1 -
1 - PRASARANA DAN SARANA PETERNAKAN| SEKSI LAHAN, AIR
DAN ALSIN
66 AHLI PERTAMA - PENYULUH KEHUTANAN D-IV KEHUTANAN / S-1 KEHUTANAN - - 18 - 18 - DINAS KEHUTANAN
67 AHLI PERTAMA - PENYULUH KEHUTANAN D-IV KEHUTANAN / S-1 KEHUTANAN - - - 6 - 6 DINAS KEHUTANAN
S-1 KEHUTANAN / S-1 TEKNIK LINGKUNGAN HIDUP
68 AHLI PERTAMA - POLISI KEHUTANAN / S-1 HUKUM / S-1 BIOLOGI/ S-1 PERTANIAN / D- - -
37 -
37 -
DINAS KEHUTANAN
IV KEHUTANAN
69 TERAMPIL - PENYULUH KEHUTANAN D-lll KEHUTANAN - - 13 - 13 - DINAS KEHUTANAN
70 PEMULA - PENYULUH KEHUTANAN SMK KEHUTANAN - - 12 - 12 - DINAS KEHUTANAN
71 PEMULA - PENYULUH KEHUTANAN SMK KEHUTANAN - - - 3 - 3 DINAS KEHUTANAN
72 PEMULA - POLISI KEHUTANAN SMK KEHUTANAN - - 3 3 - DINAS KEHUTANAN
PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
|
S-1 PSIKOLOGI / S-1 MANAJEMEN / S-1
73 ANALIS BENCANA - -
1 -
1 - BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
| SEKSI
SOSIOLOGI
KESIAPSIAGAAN
DINAS SOSIAL|SEKRETARIAT DINAS SOSIAL
| SUB BAGIAN
74 ANALIS JABATAN S-1 PSIKOLOGI /S-1 MANAJEMEN - -
1 -
1 -

UMUM, KEPEGAWAIAN DAN HUKUM


DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,
S-1 PSIKOLOGI / D-IV KESEJAHTERAAN SOSIAL / S-1 PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA|
75 ANALIS PERLINDUNGAN PEREMPUAN - -
1 -
1 -

KESEJAHTERAAN SOSIAL BIDANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK


| SEKSI
PERLINDUNGAN PEREMPUAN

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,


76 KONSELOR S-1 PSIKOLOGI - -
1 -
1 -
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA |UPT
P2TP2A 1 SEKSI PELAYANAN TERPADU DAN RUJUKAN

Hal. 16 darl 100


FORMASI JUMLAH JUMLAH
NO JABATAN UNIT PENEMPATAN
DiSABILITAS CUMLAUDE UMUM PPPK FORMASI CPNS FORMASI PPPK
940 AHLI PERTAMA-GURU BIMBINGAN KONSELING _ _ -
3 -
3 SMAN 18 MAKASSAR
941 AHLI PERTAMA-GURU BIMBINGAN KONSELING _ _ .
2 -
2 SMAN 13 MAROS
942 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - -
3 -
3 SMAN 4 BULUKUMBA
943 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - .
3 -
3 SMAN 2 WAJO
944 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - -
4 -
4 SMKN4 50PPENG
945 AHLI PERTAMA-GURU BIMBINGAN KONSELING . - -
1 .
1 SMAN 5 ENREKANG
946 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . , -
2 -
2 SMAN 5 GOWA
947 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . -
1 -
1 SMAN 3 MAKASSAR
948 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . -
2 -
2 SMAN 15 WAJO
949 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - -
2 -
2 SMAN 8 SIDRAP
950 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - .
4 - 4 SMAN 2 SIDRAP
951 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING _ _ .
3 .
3 SMKN 1 MEN6KENDEK
952 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - -
3 .
3 SMAN 13 TAKALAR
953 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . . .
2 .
2 SMKN 10 LUWU
954 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . . -
2 -
2 SMAN 7 JENEPONTO
955 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . _ -
2 -
2 SMKN 9 MAKASSAR
956 AHLI PERTAMA-GURU BIMBINGAN KONSELING . - -
4 -
4 SMAN 5 JENEPONTO
957 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - . -
1 -
1 SMKN 6 SELAYAR
958 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . -
1 -
1 SMKN 5 JENEPONTO
959 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - -
3 .
3 SMAN 9 BONE
960 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - .
2 -
2 SMKN 6 LUWU
961 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - -
1 -
1 SMA NEGERI 2 PAREPARE
962 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - .
1 -
1 SMAN 8 SOPPENG
963 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - -
2 .
2 SMA NEGERI 5 SIDRAP
964 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - -
2 .
2 SMAN 6 LUWU
965 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - . -
1 -
1 SMAN 9 PANGKEP
966 AHLI PERTAMA-GURU BIMBINGAN KONSELING - . .
4 -
4 SMAN 8 GOWA
967 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - .
3 .
3 SMAN 11 WAJO
968 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - .
2 .
2 SMKN 2 SOPPENG
969 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - .
5 - 5 SMA NEGERI 1 JENEPONTO
970 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - . -
1 - 1 SMAN 11 LUWU UTARA
971 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING _ . -
3 -
3 SMAN 8 MAKASSAR
972 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING _ . -
1 .
1 SMAN 9 TORAJA UTARA
973 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING _ . .
3 .
3 SMKN 7 LUWU UTARA
974 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . . -
2 .
2 SMKN 9 PANGKEP
975 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - -
1 - 1 SMKN 9 BONE
976 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - -
3 -
3 SMAN 3 JENEPONTO
977 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING _ . -
2 .
2 SMKN 7 BULUKUMBA
978 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . . -
6 -
6 SMAN 5 BONE
979 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - . -
5 -
5 SMAN 14 MAKASSAR
980 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - . -
2 -
2 SMA NEGERI 1 PAREPARE
981 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - -
1 - 1 SMAN 3 PALOPO
982 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - -
1 - 1 SMKN 4 BULUKUMBA
983 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - .
2 .
2 SMKN 5 TORAJA UTARA
984 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - -
2 ■
2 SMAN 10 MAROS
985 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - -
2 .
2 SMAN 16 MAKASSAR
986 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - -
2 -
2 SMAN 3 SINJAI
987 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - -
1 -
1 SMKN 4 BARRU
988 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - . -
5 .
5 SMKN 1 SIDENRENG
989 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . . .
1 -
1 SMAN 17 LUWU UTARA
990 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - .
3 .
3 SMAN 1 ENREKANG
991 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING -
1 .
1 SMAN 8 TORAJA UTARA
992 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - -
4 -
4 SMAN 4 BONE
993 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - -
1 .
1 SMKN 7 SIDRAP
994 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING . - -
3 - 3 SMAN 8 TANA TORAJA
995 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - -
4 - 4 SMAN 9 BULUKUMBA
996 AHLI PERTAMA - GURU BIMBINGAN KONSELING - - - 2 - 2 SMKN 1 PASIMASUNGGU

Hal. 35 dan 100


FORMASI JUMLAH JUMLAH
JABATAN UNIT PENEMPATAN
NO CUMLAUDE UMUM PPPK FORMASI CPNS FORMASI PPPK
DtSABILITAS
1 1 SMAN 1 SIMBUANG
2593 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

2 SMAN 14 MAKASSAR
2594 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMK NEGERI1 PAREPARE


2595 AHLI PERTAMA-GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 10 PINRANG
2596 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 5 SIDRAP
2597 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 3 MAKASSAR
2598 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 7 PINRANG
2599 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

SMKN 1 LIMBUNG
2600 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 4 TAKALAR
2601 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMK NEGERI 3 BANTAENG


2602 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 1 WASUPONDA
2603 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 4 TORAJA UTARA


2604 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMK NEGERI 3 PAREPARE


2605 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 4 GOWA
2606 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 16 BULUKUMBA
2607 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 29 BONE
2608 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 12 GOWA
2609 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 4 BULUKUMBA
2610 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 2 PINRANG
2611 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 5 WAJO
2612 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 10 BULUKUMBA
2613 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 18 PANGKEP
2614 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 9 BULUKUMBA
2615 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 25 PANGKEP
2616 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 1 TANA LILI


2617 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 6 PALOPO
2618 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 12 MAKASSAR
2619 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 9 TANA TORAJA


2620 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 8 LUWU UTARA


2621 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 16 GOWA
2622 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMK NEGERI 10 JENEPONTO


2623 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

2 2 SMAN 8 TANA TORAJA


2624 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 6 BULUKUMBA
2625 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 12 LUWU
2626 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 15 GOWA
2627 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 23 PANGKEP
2628 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 13 BULUKUMBA
2629 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 5 MAKASSAR
2630 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 1 LUWU TIMUR


2631 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 30 BONE
2632 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 3 JENEPONTO
2633 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 2 BANTAENG
2634 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 7 LUWU UTARA


2635 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 7 LUWU UTARA


2636 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMA NEGERI 5 TORAJA UTARA


2637 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 1 LUWU TIMUR


2638 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMKN 8 PANGKEP
2639 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

2 2 SMKN 1 TAKALAR
2640 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 2 PANGKEP
2641 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

2 SMAN 18 MAKASSAR
2642 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 19 LUWU UTARA


2643 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 16 LUWU UTARA


2644 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 12 JENEPONTO
2645 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 6 PALOPO
2646 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 10 GOWA
2647 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

2 2 SMAN 1 BAJENG BARAT


2648 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

1 1 SMAN 26 BONE
2649 AHLI PERTAMA - GURU PPKN - - - -

Hal. 64 dari 100


FORMASI JUMLAH JUMLAH
NO JABATAN UNIT PENEMPATAN
DISABILITAS CUMLAUDE UMUM PPPK FORMASI CPNS FORMASI PPPK
4603 AHLI PERTAMA - GURU USAHA PERJALANAN WISATA - - - 1 - 1 SMKN 6 MAKASSAR
4604 AHLI PERTAMA - GURU USAHA PERJALANAN WISATA - - - 2 - 2 SMKN 1 MAKASSAR
4605 AHLI PERTAMA - GURU USAHA PERJALANAN WISATA - - -
3 -
3 SMKN 3 SINJAI

PANITIA SELEKSI PENGADAAN CASN


PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
^pR0Vins/5^5^IUN ANGGARAN 2021

Dl FL HAYAT. M.Si.
2?''S/SELA'"^'i : P smbina Utama
1965(4 W5 199010 1 002

Hal. 100 dari 100

Anda mungkin juga menyukai