Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

EKONOMI MANAJERIAL
BERBAGAI BISNIS OLAHRAGA SAAT INI DAN
KEDEPAN

Nama Kelompok :

1. Lydia Ayu Trisdiani (181500006)

2. Diana Pramusinta (181500014)

3. Angga Dwi Satya (181500092)

4. Yoyok Kurniawan (181500094)

5. Seny Evionita (181500111)

6. Binti Alkalifa Ery F.L (181500232)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

i
2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah Ekonomi
Manajerial ini dengan lancar dan sebaik-baiknya. Tak lupa, shalawat serta salam
kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam penyusunan makalah ini tiak mungkin kami kerjakan tanpa


bimbingan ataupun bantuan pihak lain. Dengan rasa hormat, kami berterima kasih
kepada dosen pengampuh mata kuliah Ekonomi Manajerial yakni Bapak Dr.
Fachrudy Asj'ari S.Psi.,M.M.

Kami sebagai penyusun makalah berharap semoga dengan adanya


makalah Perilaku Konsumen ini dapatt bermanfaat dan menambah wawasan
pengetahuan bagi pembaca. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan dari para pembaca.

Surabaya, 25 Juni 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Pengertian Industri Olahraga...................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

1. Industri dan Olahraga...............................................................................5


2. Pemahaman Industri Olahraga pada Masyarakat.................................6
3. Penguatan Sistem Pembangunan Keolahragaan....................................7
4. Pemberdayaan industri Olahraga............................................................8
5. Perkembangan industri Olahraga............................................................9
6. Peluang Industri Olahraga.....................................................................10
7. Tantangan industri olahraga nasional...................................................16

BAB III PENUTUP

Kesimpulan...............................................................................................18

iv
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19BAB I

PENDAHULUAN

1. Pengertian Industri Olahraga

Pengertian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengelolah


bahan mentah, dengan nilai yang lebih tinggi untuk pengunaanya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), industri adalah kegiatan
memproses atau mengelolah barang dengan menggunakan sarana dan
peralatan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), industri adalah sebuah
kesatuan unit usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi dengan tujuan
untuk menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili pada sebuah tempat
atau lokasi tertentu dan memiliki catatan administrasi pribadi.

Industri olahraga menurut Pitts, Fielding, dan Miller (1994) yaitu


semua produk barang, jasa, tempat, orang, dan dasar pemikiran yang
ditawarkan kepada pelanggan yang berkaitan dengan olahraga. Menurut
Mutohir (2003), industri olahraga adalah industri yang mencipatakan nilai
tambah dengan memproduksi dan menyediakan barang dan jasa yang
berkaitan dengan peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan dalam
aktivitas olahraga, kompetisi olahraga, pelatihan, pesta olahraga, baik
produk nyata maupun tidak nyata.

Perkembangan olahraga di dunia dan Indonesia saat ini semakin


menarik untuk diikuti, salah satu hal yang menarik adalah bahwa olahraga
dapat dimasuki dimensi lain dalam perkembangannya. Olahraga yang
dikenal sebagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk
mengembangkan potensi jasmani dan rohani di dalamnya memiliki sesuatu
energi yang dapat meningkatkan perkembangan olahraga. Dalam
mengembangkan pembangunan olahraga terdapat beberapa peningkatan
kebijakan yang salah satunya adalah peningkatan di sektor industri
keolahragaan. Kegiatan dalam industri olahraga di dalamnya terdapat
bisnis dalam bidang olahraga yang didalamnya menyediakan barang
ataupun jasa. Peluang industri olahraga di dunia dan Indonesia sebagai
penguat potensi ekonomi yang luar biasa. Indonesia yang termasuk negara
berkembang dalam bidang ekonomi telah merintis usaha atau jasa dalam
industri keolahragaan. Kedepannya perlu memikirkan bagaimana untuk
terus meningkatkan industri olahraga agar industri olahraga di Indonesia
seperti negara-negara yang telah maju sehingga dampak kedepannya nilai
ekonomi Indonesia akan lebih baik.

1
Olahraga merupakan kegiatan yang dilakukan manusia dalam
sehari-hari untuk meningkatkan kebugaran saat ini mulai dilirik untuk
dijadikan salah satu sektor dalam pengembangan industri ekonomi.
Olahraga dan ekonomi merupakan salah satu kegiatan yang berlawanan,
akan tetapi kedua ilmu ini merupakan salah satu sinergis untuk
meningkatkan potensi masing-masing. Pada negara-negara maju industri
ekonomi yang bergerak dalam bidang olahraga sudah mengalami
perkembangan yang baik. Industri olahraga di negara maju bahkan telah
menjadi industri unggulan sebagai pemasok devisa negara dan dirancang
sebagai industri modern bersekala global. Indonesia sebagai negara
berkembang industri olahraga perkembangan industri olahraga masih
memerlukan peran serta dari masyarakat dalam mewujudkan olahraga
yang memiliki prestasi dengan dukungan dari industri olahraga dalam
negeri.

Pemerintah dalam Kementrian Negara Pemuda Dan Olahraga


melalui perwakilan deputi bidang Kewirausahaan yang merupakan
pengembang industri olahraga telah merancang suatu gagasan suatu
gagasan untuk kedepannya mengembangkan industri olahraga sebagai
industri kreatif uang berdaya saing tinggi dalam era globalisasi. Langkah-
langkah untuk menjadikan industri olahraga berdaya saing tinggi dengan
berbagai kelompok telah berusaha dengan keras, kini pihak Kementerian
Pemuda dan Olahraga melalui bidang Deputi Bidang Kewirausahaan
Pemuda dan Industri Olahraga mencoba lebih maju dalam rangka
pengembangan industri olahraga di Indonesia. Percobaan yang dilakukan
adalah dengan melakukan identifikasi dan pembinaan sentra-sentra indutri
olahraga yang telah muncul dan membantu mengembangkan berbagai
pusat peralatan olahraga yang dapat diakses oleh konsumen yakni
masyarakat dengan mudah.

Adanya industrialisasi olahraga maka memiliki dampak yang baik.


Dampak tersebut seperti fasilitas-fasilitas dan event-event olahraga akan
meningkat sehingga kualitas atlet juga menjadi baik. Peningkatan ini
didapat dari investor-investor olahraga. Dalam penjelasan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah.

Peran industri olahraga melalui usaha mikro, kecil dan menengah


masih menghadapai berbagai hambatan dan kendala, terutama dalam hal
produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, desain dan
teknologi, permodalan, serta iklim usaha. Kendala dan hambatan tersebut
tentu saja juga dirasakan pada pelaku usaha industri olahraga, pada saat ini
”bermain” di segmen usaha mikro. Kemajuan industri mikro olahraga

2
memiliki nilai strategis karena terkait dengan upaya pemberdayaan
ekonomi rakyat kecil dan merupakan bagian dari upaya pengentasan
kemiskinan. Iklim usaha yang kondusif di sektor industri olahraga juga
menjadi indikator bahwa pembangunan olahraga sebenarnya memiliki
dampak pengiring yang sangat luas. Dampak tersebut tidak sekadar
dibatasi pada komunitas olahraga, tetapi juga pada masyarakat secara luas,
terkait dengan persoalan kesejahteraan sosial.

Olahraga dalam hal ini dapat berupa aktifitas berupa gaya hidup
yang disenangi masyarakat baik untuk pendidikan, rekreasi, prestasi atau
kesehatan. Perkembangan olahraga saat ini di Indonesia selalu ditandai
dengan segala aktifitas yang dilakukan masyarakat sesuai dengan yang
minatinya. Masyarakat memanfaatkan olahraga sebagai bentuk hidup aktif
sehingga kesehatan dapat tercapai sehingga manusia hidup sehat. Pada
dasarnya olahraga hadir untuk memberikan banyak pengetahuan dan
aktifitas yang dapat menyehatkan tubuh. Olahraga di seluruh dunia telah
menjadi hal yang selalu dilakukan dengan aktifitas yang beraneka macam
juga dilakukan di Indonesia, olahraga di Indonesia dilakukan masyarakat
pada saat waktu senggang sebagai bentuk penyaluran hidup aktif untuk
meningkatkan kebugaran masyarakat tersebut. Segala kegiatan dilakukan
mulai dari olahraga sederhana hingga olahraga yang eksklusif dilakukan
masyarakat sebagai bentuk gaya hidup sehat. Akan tetapi fakta muncul
gaya hidup sehat dengan olahraga dilakukan oleh masyarakat yang benar-
benar sadar pentingnya olahraga bagi manusia.

Di sisi lain saat ini memasuki era yang canggih manusia dibuai
dengan teknologi yang canggih sehingga sehingga manusia merasa malas
melakukan olahraga dan tidak menjadikan olahraga sebagai gaya hidup
yang sehat pada setiap harinya. Saat ini segala bidang bergerak ke arah
yang lebih modern ikut memberikan kontribusi bagi kemunculan
perkembangan pada setiap bidang tersebut sehingga membuat olahraga
harus berkembang dalam memenuhi tuntutan perkembangan yang ada.
Namun tidak dapat dipungkiri dengan berkembangnya olahraga
kedepannya olahraga semakin menjadi gaya hidup masyarakat sehingga
masyarakat semikin mudah melakukan aktivitas fisik disela kesibukan
yang ada.

Olahraga sebagai gaya hidup dengan banyaknya aktifitas yang


dapat dipilih masyarakat untuk melakukan gaya hidup sehat, olahraga
seiring perkembangan zaman hadir dalam berbagai jenis, bentuk, serta
kemasan baru sebagai pemenuhan perkembangan zaman. Salah satu
perkembangan olahraga tersebut dipengaruhi oleh adanya pemanfaatan
perkembangan teknologi yang ada. Pada perkembangan teknologi digital,

3
menawarkan beberapa jenis media aplikasi dalam perkembangan olahraga.
Dalam hal ini, media aplikasi berperan sebagai sarana dalam
pengembangan olahraga agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang
dikemas hasil dari ide-ide kreatif para penggunanya. Beberapa jenis
aplikasi olahraga yang ramai digunakan dalam perkembangan olahraga
antara lain yaitu aplikasi kebugaran, aplikasi kesehatan melalui olahraga,
dan aplikasi vidio dalam youtbe. Dengan munculnya kreasi dalam
mengembangkan olahraga dengan memanfaatkan teknologi yang ada
merupakan sebagai bentuk memenuhi tantangan zaman saat ini.

Dari latar belakang di atas, adanya fenomena olahraga agar tetap


mengikuti alur perkembangan zaman saat ini melahirkan peluang dan
tantangan yang dapat diterapkan. Khususnya olahraga agar tidak
ditinggalkan oleh masyarakat sehingga harus mengikuti perkembangan
zaman yang ada, Artinya, tidak menjadi alasan bahwa perkembangan
zaman yang begitu pesat olahraga tidak ikut berkembang sehingga dengan
perkembangan zaman membuka peluang lebar bagi perkembangan
olahraga. Fenomana olahraga yang berkembang saat ini menjadi peluang
bagi insan yang ada di dalam olahraga untuk dapat menerapkannya di
masa kini.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Industri dan Olahraga


Perkembangan olahraga dari tahun-ketahun semakin semakin
pesat, hal ini di tandai dengan banyaknya masyarakat melakukan olahraga
baik sebagai gaya hidup. Olahraga banyak di gunakan untuk pembelajaran,
rekreasi, kesehatan, dan prestasi membuat olahraga digunakan
dimanamana dan sangat dibutuhkan oleh manusia saat ini. Olahraga
sebagai kebutuhan menurut (Khamdani, 2010) mengatakan olahraga
merupakan kebutuhan hidup manusia yang harus dipenuhi dengan
berolahraga seseorang telah memenuhi kebutuhan jasmani, banyak
manfaat yang dapat diperoleh melalui olahraga. Olahraga merupakan
aktivitas fisik yang terorganisir, kompetitif dan terampil yang dilakukan
oleh manusia. Alasan melakukan olahraga saat ini selain untuk gaya hidup
sehat antara lain adalah menurut (Seippel, 2006) mengatakan bahwa alasan
dalam melakukan olahraga selain untuk tetap bugar, adalah untuk
mendapatkan kesenangan dan meningkatkan hubungan sosial yang terkait
dengan konteks olahraga.
Industri olahraga merupakan berbagai bentuk, jenis dan pandangan
tertentu terkait dari perdagangan dan jasa. Definisi dari industri olahraga
menurut Pitt, Fielding dan Miller (1994) mengatakan bahwa, “Industri
olahraga adalah masuk ke dalam sport action, dan sport promotion yang
didalamnya termasuk jenis prodaknya dan pembelinya”. Pengertian lain
dari industri olahraga menurut Dae Hwan Ok (2001) dalam Nuryadi
(2010) mendefinisikan, “Sport Industry adalah sebuah industry yang
menciptakan nilai tambah dengan memperoduksi dan menyediakan
olahraga yang berkaitan dengan peralatan dan layanan”. Industri olahraga
menurut undang-undang sistem keolahragaan adalah kegiatan bisnis
bidang olahraga dalam bentuk produk barang dan/ atau jasa.
Dari berbagai pengertian terkait industri olahraga merupakan
bentuk dari kegiatan ekonomi dalam bidang keolahragaan yang termasuk
pada produk dan jasa untuk meningkatkan nilai dari produk dan distribusi
termasuk ke dalam bisnis olahraga, bisnis produk olahraga dan bisnis jasa
olahraga. Industri olahraga penonton menyediakan keinginan besar
melalui melihat pertandingan atau permainan. Industri olahraga partisipan
membuat pelanggan industri olahraga secara langsung ikut berpartisipasi
atau partisipan pada aktivitas seperti memanfaatkan waktu luang dan

5
kebugaran. Tontonan olahraga membuat penonton memanfaatkan waktu
luang mereka dengan baik dan memiliki kepuasan tersendiri melalui
penonton amatir, profesional dan banyak diantara permainan olahraga
secara langsung dan tidak langsung. Kim (1997) mengatakan bahwa
partisipan olahraga dalam hal ini adalah pelanggan secara langsung
berpartisipasi dalam turnamen dan perlombaan yang disponsori oleh
perusahaan surat kabar dan penggunaan langsung berbagai pusat olahraga
kebugaran untuk kesehatan mereka.
Industri olahraga sebagai suatu aktivitas bisnis yang dilakukan
melalui proses atau pengolahan barang dan jasa secara berkelanjutan
dalam batasan kegiatan keolahragaan seperti pengelolaan sarana dan
prasarana olahraga yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan
untuk industri itu sendiri, masyarakat serta kelompok-kelompok olahraga.
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa tujuan industri olahraga itu
merupakan memperoleh keuntungan bagi industri, masyarakat dan
kelompok-kelompok olahraga. Kecendurungan masyarakat saat ini
terhadap olahraga adalah tantangan tersendiri bagi insan yang ada dalam
olahraga agar olahraga selalu menjadi bagian dari hidup masyarakat.
Permasalahan yang ada pada era saat ini yang semakin maju, olahraga
dituntut untuk berkembang agar tidak tertinggal. Berkembangnya olahraga
adalah tantangan bagi insan untuk melakukan trobosan pada bidang
olahraga dengan menyesuaikan era saat ini.

2. Pemahaman Industri Olahraga pada Masyarakat


Pandangan masyarakat terkait industri olahraga pada saat ini masih
seputar ajang untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Pandangan
inilah yang juga membuat industri olahraga sulit untuk berkembang.
Memang Industri Olahraga merupakan Bisnis dalam bidang olahraga,
namun masih banyak orang yang menafsirkan sebagai seputar “bisnis”,
masyarakat awam terlanjur memandang bahwa bisnis merupakan alat
untuk mencari keuntungan bagi pihak-pihak tertentu.
Pemahaman dari Industri olahraga yang belum berkembang di
masyarakat seperti penjabaran paragraf sebelumnya sebenarnya dapat
ditanggulangi dengan salah satu cara yaitu melalui peran media, baik
elektronik maupun cetak. Sayangnya mayoritas media masih memandang
sebuah industri olahraga sebagai tempat dagang dan kemersil. Fenomena
ini dapat dilihat dari mayoritas media televisi ataupun cetak yang jarang
sekali menampilkan atlet — atlet Indonesia berlaga dalam acara atau
pertandingan olahraga. Contoh dari industri olahraga adalah ketika
penyelenggaran multievent baik di level asia tenggara, tingkat ASEAN,
dan tingkat dunia saat ini jarang media televisi yang membeli hak siar atau
bahkan tidak menayangkan kegitan tersebut dengan alasan acara-acara

6
tersebut tidak laku di masyarakat atau mahalnya hak siar. Hal lain yang
menyebabkan negara ini tertinggal dalam bidang industri olahraga adalah
masalah sumber daya manusia yang kompeten di bidang industri olahraga.
Hal ini dapat terlihat dari masih banyaknya orang — orang yang bergerak
di bidang industri olahraga “latah“ dengan negara lain, terlalu mencontoh
konsep industri olahraga pada tempat lain dan membuat tidak kreatif
sehingga pasar akan tidak tertarik. Kita memang harus belajar banyak
dengan negara yang maju di bidang industri olahraga, namun belajar
bukan berarti meniru, karena dalam konsep sebuah industri produk—
produk itu harus memiliki nilai beda dari yang lainnya.
Beberapa faktor yang telah dibahas mendapatkan kesimpulan
bahwa di negara Indonesia kurang memaksimalkan pengetahuan terhadap
industri olahraga baik itu kursus atau program kuliah. Sebagian besar yang
melihat bahwa hal ini adalah sepele, tetapi jika memiliki pendidikan atau
lembaga kursus yang menyelenggarakan jurusan atau program studi
industri olahraga sangat membantu dalam hal perkembangan industri
olahraga terutama di negara Indonesia. Negara—negara lain telah
memiliki pendidikan atau tempat pengembangan yang khusus
mengajarkan industri olahraga dan terbukti telah membantu perkembangan
industri olahraga di negara tersebut.
Pada negara Indonesia pengembangan ilmu industri olahraga masih
sebatas tambahan dalam rumpun ilmu sport science, dimana dalam sport
science tersebut salah satu kerjasama adalah dalam industri olahraga.
Dengan adanya program studi industri olahraga sebenarnya akan banyak
membantu negeri ini dalam mengembangkan industri olahraga. Karena
program studi tersebut akan fokus pada industri olahraga seperti,
marketing dalam bidang olahraga, keuangan dalam bidang olahraga,
manajeman dalam bidang olahraga, dll.

3. Penguatan Sistem Pembangunan Keolahragaan


a. Pembangunan olahraga diarahkan:
1. Mengembangkan kebijakan dan manajemen penyusunan dan
perencanaan program olahraga dalam upaya mewujudkan
penataan sistem pembinaan dan pengembangan olahraga secara
terpadu dan berkelanjutan.
2. Meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat secara lebih
luas dan merata untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran
jasmani serta membentuk watak bangsa, sekaligus membangun
konsepsi budaya olahraga di kalangan masyarakat.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga yang sudah
tersedia untuk mendukung pembinaan olahraga.

7
4. Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi
olahraga secara sistematik, berjenjang dan berkelanjutan
5. Meningkatkan pola kemitraan dan kewirausahaan dalam upaya
menggali potensi ekonomi olahraga melalui pengembangan
industri olahraga.
6. Mengembangkan sistem penghargaan dan meningkatkan
kesejahteraan atlet, pelatih, dan tenaga keolahragaan.
b. Tujuan program penguatan sistem pembangunan keolahragaan
untuk mewujudkan keserasian berbagai kebijakan keolahragaan.
Kegiatan pokok yang dilakukan :
1. Pemetaan dan pendataan potensi Keolahragaan
Kabupaten/kota se Indonesia.
2. Pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan di bidang
Olahraga
3. Pengembangan kemitraan pemerintah dengan masyarakat
dalam pembangunan keolahragaan
4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan olahraga.

4. Pemberdayaan industri Olahraga


Industri yang merupakan suatu kegiatan bisnis untuk memproduksi
atau menghasilkan barang yang memiliki nilai lebih tinggi dari bahan
bakunya. Macam-macam kegiatan bisnis menurut Tarsis Tarmudji :
1) Kegiatan bidang agraris, seperti: pertanian, perkebunan, dan lain-lain.
2) Kegiatan bidang ekstraktif, seperti: pertambangan, penggalian, dan
lain-lain.
3) Kegiatan bidang industri, seperti: pabrik tekstil, pabrik elektronik,
peralatan olahraga, dan lain-lain.
4) Kegiatan bidang perdagangan, agen, makelar, grosir, toko, dan lain-
lain.
5) Kegiatan bidang jasa, seperti: biro perjalanan, konsultan, perencanaan,
akuntan publik, perhotelan, instruktur, pelatihan, dan lain-lain.

Pada industri olahraga dapat masuk pada jenis industri bagian


kegiatan industri. Pada perkembangan saat ini dapat dibuka industri
olahraga yang meliputi barang dan jasa. Sesuai dengan isi dari Undang-
Undang Sistem Keolahragaan Nasional di Indonesia (2005: 4) bahwa
industri olahraga adalah kegiatan bisnis bidang olahraga dalam bentuk
barang dan/ atau jasa. Industri olahraga dapat berbentuk prasarana dan
sarana yang diproduksi, diperjualbelikan, dan/ atau disewakan untuk

8
masyarakat. Masyarakat yang melakukan industri barang dan/ atau jasa
olahraga harus memperhatikan kesejahteraan pelaku olahraga dan
kemajuan olahraga. Perindustrian olahraga yang memiliki macam-macam
dalam bentuknya juga memiliki model industri olahraga. Pada sagmen
industri industri olahraga dapat dijabarkan menjadi penampilan olahraga
(sport performance), produksi olahraga (sport production), promosi
olahraga (sport promotion). Pada segmen dampak ekonomi penampilan
olahraga (sport entertainment), produk olahraga (sport products),
dukungan organisasi olahraga mencari keuntungan atau tidak
berkeuntungan.

Pada Undang-Undang tentang Sistem Keolahragaan Nasional


(2005: 36) pembinaan dan pengembangan industri olahraga dilaksanakan
melalui kemitraan yang saling menguntungkan agar terwujud kegiatan
olahraga yang mandiri dan professional. Pemerintah daerah untuk
mengembangkan sektor industri olahraga memberikan beberapa
kemudahan dalam pembentukan sentra-sentra pembinaan dan untuk
pengembangan olahraga. Peluang industri olahraga yang dapat
dikembangkan pada industri barang contohnya seperti:

1) Cabang olahraga yang melibatkan adu tubuh (badan) meliputi: body


protector, glove, genetal protector, head protector, gumshield, pakaian
beladiri, deker, leg protector, dan lain-lain.
2) Cabang olahraga permainan meliputi: bola untuk olahraga permainan
menggunakan bola, glove, sepatu olahraga, shuttlecock untuk
permainan Badminton, raket, bad, training suit, net, jaring, masker,
stick, topi, dan lain-lain.
3) Cabang olahraga atletik dapat memasuk kebutuhan meliputi: sepatu
spice, tas, kaos kaki, pakaian, stop watch, deker, dan lain-lain.
4) Cabang senam meliputi: pakaian khusus senam, assesoris senam, dan
lain-lain.

Perkembangan Industri olahraga di negara maju mapan dan


berkembang pada negara Singapura misalnya perhelatan olahraga Golf
yang bernama Singapore Golf Open menjadi turnamen terbesar yang
menyedot banyak pengunjung atau penonton. Negara lainnya seperti
Thailand dan Vietnam juga rutin menggelar acara olahraga tenis dengan
skala internasional. Perkembangan Industri Olahraga secara global yang
semakin pesat, membutuhkan strategi agar industri olahraga nasional dapat
bersaing dan berlanjut dengan kondisi pasar industri olahraga nasional dan
internasional.

9
Kegiatan eksibisi pertandingan cabang olahraga merupakan bentuk
lain dari kegiatan olahraga yang bersifat tontonan, pertunjukan, dan
peragaan, adapun yang dimaksud dengan festival adalah bentuk aktivitas
olahraga yang bersifat perlombaan yang bersifat hiburan. Industri olahraga
tersebut tentu saja dapat terlaksana dengan adanya kerja sama pemerintah
pusat dan/ atau pemerintah daerah dengan cara memfasilitasi pewujudan
kemitraan pelaku industri olahraga dengan media massa dan media
lainnya.

5. Perkembangan industri Olahraga


Industri olahraga di dunia Keberadaan industri olahraga di tingkat
dunia terus berkembang pesat. Negara maju seperti Amerika, Inggris,
Jerman, Perancis, Italia, Korea Selatan, dan China telah menjadikan
olahraga sebagai industri unggulan sekaligus pemasok devisa negara.
Bahkan, olahraga terus dirancang sebagai industri modern berskala global.
Salah satu jejak munculnya industri olahraga dapat dirujuk saat Peter
Ueberroth sukses mengusung bisnis dalam penyelenggaraan Olimpiade
Los Angeles pada 1984. Pada saat itų, penyelenggaraan pesta olimpiade
berhasil mencetak laba 227,7 juta dollar AS yang ditandai dengan
munculnya produk Nike sebagai sponsor kegiatan tersebut. Sejak saat itu,
berbagai negara terus mengembangkan industri olahraga. Pasar olahraga
global terus menunjukkan tren kenaikan dari tahun ke tahun. Sigit
Nugrohd dalam bukunya, ndustri Olahraga (2019), menyebutkan
penerimaan di dalam pasar olahraga global sejak tahun 2005 hingga 2017
terus tumbuh. Tahun 2017, total penerimaan pasar olahraga global
mencapai 91 miliar dollar AS. Nilai tersebut meningkat 95,5 persen!
dibandingkan tahun 2005.
Salah satu potensi industri olahraga di tingkat global berada di
kawasan Amerika Utara. Hasil perhitungan dari Pricewaterhouse
Cooper(PwC) dengan menggunakan perhitungan tingkat pertumbuhan
tahunan majemuk (Compound Annual GroOwth Rate atau CAGR)
menunjukkan, nilai pasar olahraga di Amerika Utara diperkirakan
meningkat dari 60,5 miliar dollar AS di tahun 2014 menjadi 75,5 miliar
dollar AS di tahun 2019. Sumber peningkatan tersebut berasal dari kerja
sama hak media yang nilainya melebihi penerimaan dari tiket masuk.
Diperkirakan, penerimaan dari hak siar media olahraga meningkat sebesar
7,2 persen dari tahun 2014, yakni sebesar 14,6 miliar dollar AS menjadi
20,6 miliar dollar AS (Heitner, 2015). Potensi olahraga dunia yang begitu
besar juga tampak dari laporan AT Kearney tentang industri olahraga
dunia. Menurut laporan tersebut, pertumbuhan industri olahraga berada di
atas tingkat pertumbuhan ekonomi dari data tahun 2000 hingga 2009.
Pertumbuhan tertinggi terjadi di Rusia, yaitu 8,2 kali PDB. Di India,

10
industri olahraga tumbuh 2,1 kali lebih cepat dibanding pertumbuhan
ekonomi. Sementara, pertumbuhan industri olahraga di China meningkat
1,6 kali dan Jepang 3 kali dari tingkat pertumbuhan ekonomi. Sedangkan
di Indonesia, pertumbuhannya diperkirakan 1,5 sampai 2,5 kali PDB.
Pertumbuhan industri olahraga itu dipicu oleh perkembangan internet dan
digitalisasi. Selain itu, masing-masing kawasan memiliki kekhasan dalam
pengembangan industri olahraga. Misalnya, Amerika Serikat dengan
olahraga basket Sedangkan Eropa, terutama Inggris, mengedepankan
industri olahraga sepakbola
Perkembangan industri olahraga pada negara Indonesia saat ini
masih hanya seputar bagaimana menciptakan sebuah alat—alat olahraga,
tetapi pada tahun ini telah banyak sekali acara-acara olaharga di Indonesia
yang telah mengarah pada industri olahraga, industri olahraga di Indonesia
bisa diamati pada acara olahraga seperti kegiatan sepakbola liga Indonesia
dengan menggandeng mitra bisnis dua perusahaan di Indonesia mampu
menciptakan perbedaan dari konsep kegiatan yang lalu, hal itu dapat
dilihat dari banyaknya penonton yang menikmati liga sepakbola indonesia.
Contoh lain adalah keberhasilan acara-acara olahraga seperti PROLIGA
pada olahraga bola voli yang sudah memadukan antara olahraga dan seni
membuat liga professional ini menarik. Kemajuan industri olahraga ini
akan tercipta prestasi—prestasi atlet di ajang Internasional.
Sebagai contoh adalah keberhasilan bola voli dalam mendapatkan
penghargaan emas Sea Games ataupun penghargaan yang dimiliki oleh
atlet PB Djarum dalam keikutsertaan pada ajang nasional ataupun
internasional. Dengan memiliki jumlah penduduk yang banyak potensi
industri olahraga di Indonesia sangatlah besar, sehingga sudah seharusnya
sekelompok bidang olahraga membangun konsep industri olahraga di
Indonesia yang tidak hanya berfikir dagang dan komersil, tetapi harus
mampu memberikan keuntungan bagi kelompok olahraga tersebut dan
tentu prestasi olahraga.

6. Peluang Industri Olahraga


Produk dari sebuah industri olahraga akan memiliki peluang yang
baik apabila mampu bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh
berbagai negara dengan berbagai keunggulannya. Produk yang tidak
memiliki keunggulan bersaing atau meniru produk lain akan tergusur dan
terpuruk. Agar produk industri olahraga mampu bersaing dengan produk
dari berbagai negara maka dilakukan proses pengembangan industri
olahraga. Pengembangan industri olahraga dapat mengerti dan memahami
konsep dari kondisi pasar pada saat sekarang. Tanpa hal itu industri
olahraga mampu untuk melakukan analisis dan mengambil suatu

11
keputusan dalam menentukan tindakan yang paling baik dan tepat bagi
pengembangan usaha dirinya sendiri.
Pengembangan Industri olahraga dapat diaplikasikan dalam
kehidupan ini melalui kajian produk hasil industri olahraga. Industri
olahraga sesuai dengan tipe produknya menurut Parks, Zanger and
Ouarterman (1998) dalam Priyono Bambang (2012) terdapat tiga segmen
yaitu:

a. Sport Performance / penampilan olahraga


b. Sport Production / produksi olahraga,
c. Sport Promotion / Promosi olahraga.

Melihat tipe produk di atas dapat dijadikan rekomendasi untuk


menghasilkan industri olahraga. Pada sport performance, yakni sebuah
barang atau jasa yang nantinya dapat mendukung performance atau
penampilan pada sebuah kelompok olahraga. Industri yang akan
memenuhi kebutuhan olahraga sekolah dalam mendukung kegiatan
olahraga seperti pemenuhan sarana-prasarana, Baju, sepatu khusus
olahraga. Sport Production pada tipe ini industri olahraga dapat bergerak
dalam pemasaran fasilitas tambahan dalam olahraga misalnya adalah
pemenuhan bola dan peralatan pada semua cabang olahraga. Sport
Promotion tipe ini industri dapat bergerak dalam pemenuhan kegiatan
olahraga atau acara-acara yang bertemakan olahraga. Selain itu bentuk
industri ini juga bergerak dalam hal pemasaran dan alat bidang
keolahragaan pengembangan Industri olahraga dalam referensi lain juga
dapat memperhatikan tipe industri olahraga dapat diaplikasikan dalam
kehidupan ini.

Maka tidak ada salah nya dalam melirik potensi baru pada industri
olahraga dengan melihat keberhasilan di negara-negara maju tersebut,
akan tetapi dalam mengadaptasi potensi keberhasilan industri beberapa
contoh harusnya tidak mencontoh persis produk dari negara tersebut tetapi
harus mengerti keadaan pasar sehingga dapat berhasil dalam industri
olahraga dalam pengembangan industri keolahragaan, mengatakan bahwa
beberapa hal tersebut sebagai berikut:

1) Pengembangan budaya olahraga


Budaya olahraga merupakan landasan utama dalam pembangunan
olahraga nasional. Budaya olahraga merupakan sikap dan kebiasaan
masyarakat untuk senang berolahraga dan menjadikan olahraga
sebagai gaya hidup sehat. Pengembangan budaya olahraga ini dapat
dimulai dari lingkup individu dan keluarga dengan cara memberikan

12
apresiasi terhadap makna dan manfaat olahraga bagi peningkatan
kesehatan dan kualitas hidup.
2) Persaingan olahraga regional dan internasional
Prestasi olahraga nasional terus merosot di tingkat regional dan
internasional. Kondisi ini disebabkan lemahnya daya saing olahraga
nasional dibandingkan dengan negara-negara lain. Kebangkitan
kekuatan baru dalam olahraga, baik di tingkat ASEAN, Asia, maupun
dunia sangat berpengaruh terhadap posisi kekuatan olahraga
Indonesia. Perkembangan olahraga di Thailand, Malaysia, China, dan
beberapa negara pecahan Uni Soviet merupakan kekuatan-kekuatan
yang mempengaruhi keputusan pembinaan olahraga pada umumnya di
Indonesia.
3) Manajemen olahraga nasional
Pendekatan integratif dalam penetapan kebijakan yang
memungkinkan pembinaan dan pengembangan olahraga nasional
secara harmonis, terpadu dan jangka panjang yang didukung dengan
sistem pendanaan dengan prinsip kecukupan dan keberkelanjutan
merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan
pembangunan olahraga.
4) Sarana prasarana olahraga serta penerapan Riset dan Iptek
Penerapan Iptek dalam pembinaan olahraga baik untuk
meningkatan mutu proses belajar-mengajar maupun pelatihan
merupakan sebuah keniscayaan. Mutu proses menjamin tercapainya
hasil belajar dan prestasi olahraga yang ditargetkan. Sulit dibayangkan
pencapaian hasil belajar atau prestasi tinggi tanpa pemanfaatan Iptek.
Tersedianya dukungan Iptek termasuk sarana laboratorium pengajaran
dan pelatihan olahraga sangat diperlukan dalam upaya peningkatan
prestasi. Sebagai contoh, keberhasilan prestasi olahraga negara lain
seperti Australia dan China diantaranya karena persoalan ini.
5) Sinkronisasi program antara; pemerintah, masyarakat, dan swasta
Kebijakan-kebijakan olahraga yang diambil oleh Pemerintah
sangat diperlukan dan masih dominan untuk kelancaran proses di
lapangan, seperti subsidi pembiayaan olahraga. Pihak masyarakat dan
swasta sebagai pelaksana di lapangan, akan berlindung di balik
kebijakan yang diputuskan pemerintah, sehingga dalam
pelaksanaannya, pihak masyarakat atau swasta dapat berkerja tenang
dan aman. Pihak ketiga pasar atau market, berkewajiban untuk
memasyarakatkan atau mempopulerkan olahraga di masyarakat, agar
sektor olahraga tidak hanya sebagai sektor nonprofit tetapi juga profit
dan dapat dijual ke masyarakat.
6) Peran Perbankan Dalam Pengembangan Industri Olahraga

13
Dalam hal pembinaan, perbankan sebenarnya turut dapat berperan
beberapa di antaranya memiliki klub olahraga sendiri. Contohnya
Bank BNI dan Bank Sumsel di cabang bola voli, serta aktif mengikuti
kompetisi dan merekrut atlet-atlet berbakat. Sangat diharapkan,
perbankan tidak hanya berperan sebagai sponsor even atau suatu klub
yang biasanya dimaksudkan juga sebagai upaya promosi, tetapi bisa
masuk lagi lebih dalam.

Pada penerapannya untuk mengembangkan industri olahraga seperti untuk


pemasaran peralatan olahraga, seperti peralatan atau barang olahraga
seperti, raket, bola, stik golf, decker, dan alat-alat yang dibutuhkan tempat
fitness perlu diperhatikan poin-poin penting dalam pemasaran produk,
poin-poin produk yang perlu diperhatikan dalam pemasaran industri yang
perlu diperhatikan dalam pemasaran pada tipe jasa, yaitu:

a. Produk jasa fitness centre,


b. Harga dan diskon yang diberikan,
c. Tempat latihan yang strategis,
d. Saluran promosi melalui Tv dan Advertising,
e. Dukungan fasilitas fisik, seperti peralatan modern dan konsultasi dokter
gratis,
f. Proses keterlibatan member dalam menentukan program latihan, dan
Instruktur yang menangani fitness centre cantik, menarik, dan sangat
profesional.

Sejak mendapatkan payung hukum pada tahun 2005 di atas,


industri olahraga di Tanah Air terus dikembangkan. Di sisi ekonomi,
belum ada angka pasti mengenai nilai ekonomi dari industri olahraga.
Namun demikian, jumlah uang yang berputar setiap tahunnya diperkirakan
mencapai 0,2 persen dari PDB, atau ekuivalen dengan Rp 25 triliun.
Perbandingan ini mengacu pada laporan AT Kearney tentang industri
olahraga dunia. Masih dalam taporan tersebut, AT Kearney menunjukkan
pertumbuhan industri olahraga di negara kekuatan baru (emerging
markets)-termasuk Indonesia, berada di atas tingkat pertumbuhan
ekonomi.
Di Indonesia, penyumbang terbesar pertumbuhan industri olahraga
berasal dari sepak bola. Kontribusinya yang masif berasal dari jumlah klub
dan suporter yang besar dan tersebar di seluruh Indonesia. Sepak bola
menyumbang 40 persen dari total industri olahraga nasional. Sisanya
dibagi pada beberapa olahraga yang tengah populer di masyarakat. Dari
sisi perdagangan, menurut data BPS, nitai perdagangan alat olahraga
Indonesia mencatatkan jumlah yang cukup besar. Nital ekspor alat
olahraga Indonesia sepanjang tahun 2019 mencapai 179,7 juta dolar AS

14
atau sekitar Rp 2,52 triliun. Sedangkan pada periode Januari-Juli 2020
mencapai 53 juta dollar AS. Ekspor tersebut didominasi oleh aksesori
olahraga, seperti sarung tangan, dan lain-lain. Alat olahraga buatan industri
dalam negeri tersebut telah menembus pasar global, antara lain ke
Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Inggris.
Sementara itu, nilai impor alat olahraga Indonesia pada 2019
mencapai 133,6 juta dollar AS atau senilai Rp 1,87 triliun. Sedangkan,
pada periode Januari-Juli 2020 mencapai 79 juta dollar AS. Impor tersebut
didominasi oleh peralatan gimnastik dan peralatan memancing. Di kancah
dunia, Indonesia masih berada di posisi ke-37 negara produsen peralatan
olahraga terbesar dunia pada tahun 2019. Level tersebut dianggap terlalu
rendah untuk negara industri besar seperti Indonesia, Kemenpora
kemudian menargetkan Indonesia masuk 15 besar daftar negara industri
olahraga dunia. Kementerian Periadustrian mencatat, saat ini jumlah
industri alat olahraga skala menengah dan besar di Indonesia sebanyak 66
unit usaha dan telah menyerap tenaga kerja hingga 11.626 orang, Cakupan
usaha industri alat olahraga mempunyai jumlah yang banyak, yaitu
mencakup usaha pembuatan berbagai alat olahraga hingga peralatan pusat
kebugaran atau peralatan atletik dan matras.
Selain itu, industri alat olahraga juga merupakan salah satu bagian
penting yang menjadi fokus dalam pembinaan dan pengembangan
olahraga nasional. Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional
(RIPIN) 2015-2035, industri alat olahraga masuk dalam kategori industri
aneka yang menjadi salah satu sektor dari 10 industri prioritas nasional.
Sebagai industri prioritas, industri aneka (termasuk alat olahraga)
mendapatkan akselerasi dalam pengembangannya.
Berikut ini peluang bisnis yang bisa di lakukan di dunia olaharaga :

a) Memulai Bisnis Suvenir Olahraga

Setiap orang yang mencintai olahraga atau memiliki ketertarikan


yang cukup unik terhadap klub olahraga favoritnya, biasanya orang-
orang akan mengumpulkan atau sangat menginginkan atribut
atau merchandise klub olahraga atau atlet favoritnya. Hal ini bisa di
manfaatkan sebagai peluang bisnis yang bagus untuk memulai bisnis
suvenir olahraga. Banyak macam suvenir yang bisa di hasilkan  dari
harga yang murah sampai yang mahal. Bisa jadi kaos, tas, jam
dinding, mug, pulpen, atau apapun asalkan membawa logo klub
olahraga. Bisnis souvenir adalah bisnis yang memanfaatkan daya tarik
seseorang pada klub kecintaannya.

b) Penjualan Tiket untuk Acara Olahraga

15
Tentu sudah sangat familiar dengan jasa penjualan tiket pesawat
atau tiket konser baik secara online maupun offline. Dunia olahraga
juga memiliki peluang bisnis seperti itu. Dengan modal sebesar Rp2-5
juta, dapat membuka peluang untuk menjadi agen tiket bagi setiap
pertandingan olahraga. Orang biasanya membeli tiket untuk menonton
acara olahraga secara live.

c) Membuat Aplikasi Olahraga

Saat ini kita berada dalam masa di mana


keberadaan smartphone menjadi kebutuhan paling dekat untuk banyak
orang. Aplikasi atau Apps adalah bagian terpenting
dari smartphone yang membuat orang sibuk dengan ponsel cerdas dan
perangkat komputer mereka. Jika Anda seorang pengembang
perangkat lunak atau programmer, Anda dapat mempertimbangkan
untuk memfokuskan diri dalam membuat aplikasi terkait olahraga. 
Ide aplikasi olahraga dapat berupa scheduling olahraga, analisis
pasca-latihan dan pertandingan, dan juga aplikasi tracking saat berlari.
Di Indonesia sendiri belum banyak developer yang menjalankan
bisnis ini.

d) Membuka Fitness Centre

Ide peluang bisnis ini memang sudah cukup lama terdengar.


Namun meskipun sudah menjadi ide lama, peluang membuka fitness
centre tetap menarik untuk dipertimbangkan, karena semakin hari
setiap orang semakin sadar akan pentingnya hidup sehat. Modal awal
yang dibutuhkan untuk membuka sebuah fitness centre memang
cenderung besar karena biaya peralatan yang cukup mahal. Tapi
pengembalian modal bisnis fitness centre juga bisa terjadi cukup cepat
dan stabil, dengan sistem keanggotaan  yang mengharuskan setiap
anggota membayar iuran bulanan dari Rp100.000-Rp400.000 di awal.

e) Membuat Event  olahraga

Banyak saat ini penyelenggara event kompetisi olahraga mulai dari


skala besar hingga kecil. Ide usaha yang dapat Anda terapkan dapat
dimulai dari kompetisi kecil. misalnya saja kompetisi mobile e-sport,
catur, atau futsal. Event Anda dapat selenggarakan pada tingkat
regional atau di instansi tertentu. Selain event kompetisi, Anda dapat
juga menyelenggarakan event nonton bareng dan mewadahi
komunitas olahraga. Anda dapat bekerjasama dengan perusahaan
minuman atau makanan untuk menarik perhatian.

16
f) Membuat Bisnis Media Konten Olahraga

Anda dapat memanfaatkan instagram untuk memulai, kemudian


jika Anda sudah mendapat crowd yang besar, Anda dapat membangun
bisnis Anda dengan membuat website. Di antara peluang lain, ide
bisnis media konten olahraga adalah bisnis yang paling mudah untuk
dimulai. Anda hanya perlu “rajin” untuk memberikan konten dan
liputan mengenai olahraga dan mengandalkan strategi instagram
marketing.

g) Memulai Bisnis Consignment (Titip Jual)

Ada banyak orang yang tidak mampu membeli kaos mahal secara
langsung dari klub favorit mereka atau peralatan olahraga yang
mereka butuhkan untuk memainkan olahraga favorit mereka. Jika
Anda tahu bagaimana mencari barang olahraga dan pakaian olahraga 
baik untuk klub lokal maupun mancanegara dalam jumlah yang cukup
banyak, Anda bisa menghasilkan uang dengan memulai bisnis
konsinyasi (titip jual). Bisnis dengan tipe ini tidak membutuhkan
modal yang relatif besar, Anda hanya membutuhkan kerja sama
dengan berbagai pihak yang terkait dan menjaga kepercayaan,
mendisplinkan, dan koneksi yang luas.

h) Membuka Toko Perlengkapan Olahraga

Tidak peduli di bagian dunia mana atau kota apa Anda tinggal,
didalamnya pasti ada beberapa orang yang suka dan terlibat secara
aktif  dalam satu acara olahraga. Membuka toko perlengkapan
olahraga adalah salah satu peluang bisnis yang saat ini masih terbuka
lebar untuk Anda dalami, selain peminat yang semakin banyak,
ternyata pesaing dalam bisnis yang satu ini terbilang masih kecil
walaupun potensi berkembang dan prospeknya cukup baik. Ketika
membuka toko perlengkapan olahraga, ada beberapa hal yang harus
Anda pahami. Pertama, Anda harus mengetahui olahraga favorit target
disekitar. Kedua, perhatikan trend yang sedang terjadi, misalnya saat
piala dunia, maka perlengkapan sepak bola akan banyak dicari.
Ketiga, perluas wawasan dan pengetahuan tentang dunia olahraga
yang sedang berkembang.

7. Tantangan industry olahraga nasional

17
Kendati terus dipacu untuk berkembang dengan beragam
kebijakan, hingga kini industri olahraga nasional masih dibelit beragam
persoalan dan tantangan baik dari para pelaku industri maupun minat
masyarakat. Padahal, industri olahraga diharapkan bisa menjadi industri
generasi keempat, selain industri media, kreatif, dan digital, yang memiliki
prospek di masa mendatang. Pertumbuhan industri olahraga akan
memunculkan industri kreatif dalam penyediaan sarana dan prasarana
olahraga sehingga akan menumbuhkan daya saing baik di industri lokal
ataupun internasional. Rencana Strategis Kemenpora 2016-2019
memetakan, industri olahraga merupakan salah satu potensi di bidang
keolahragaan yang terus berkembang. Bahkan, industri olahraga juga
mampu menggerakkan industri lain, seperti perhotelan, transportasi, event
organizer, hingga peralatan olahraga. Berbagai event olahraga di Indonesia
dapat mendatangkan wisatawan mancanegara dan domestik. Selain itu,
berbagai event olahraga juga dapat mendorong pembangunan infrastruktur
dan pemberdayaan masyarakat. Perkembangan industri olahraga juga
dapat dilihat dari jenis produknya, mulai dari sarana dan prasarana olaraga,
jasa, hingga berita tentang olahraga yang semakin dikonsumsi oleh
masyarakat.
Perlengkapan olahraga produk lokal, seperti pakaian dan sepatu,
masih kalah bersaing dengan produk luar dengan merek tertentu, seperti
Adidas, Nike, Puma, dan Reebok. Selain itu, selama bertahun-tahun,
Indonesia masih menggantungkan kebutuhan berbagai perlengkapan dan
peralatan olahraga pada produk produk impor. Setali tiga uang, nasib
industri olahraga yang berbentuk jasa penjualan kegiatan juga tidak lebih
baik dibanding industri olahraga berbentuk barang. Kenyataan di lapangan
menunjukkan, belum semua perhelatan atau event cabang olahraga dapat
menghasilkan keuntungan finansial. Cabang olahtagadi Indonesia yang
mampu menyedot penonton, menghasilkan keuntungan bagi
penyelenggaran, hingga berkontribusi bagi ekonami nasional masih
didominasi oleh sepak bola. StAn euontsepak bola, baik tingkat daerah,
nasional, maupun internasional, tidak pernab sept penonton. Beberapa
event cabang olahraga, seperti bulo tangkis, bola voli, dan bola basket
mempunyai penonton fanatik, telap tidak sebanyak sepak bola. Sedangkan
untuk cabang olahraga lainnya, seperti atletik, senan dan renang, inat
masyarakat untuk datang ke lapangan dan menonton perlombaan.masin
eleerdeh, apalagj untuk membayar tiket pertandingan. Di sisi lain,
pelaksanaan kegiatan olahraga rekreasi termasuk di dalamnya olahraga
masyarakat, olahraga tradisionel, dan olahraga ekstre malasih jauh dari
harapan.
Potensi dan persoalan di bidang industri olahraga di atas kemudian
dijadikan salah satu sasaran Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan

18
meningkatkan pelaku industri olahraga dan sentra industri olahraga baru.
Harapannya, olahraga dapat juga memiliki nilai ekonomi yang dapat
mendukung kegiatan olahraga itu sendiri dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Pemerintah menggunakan momentum Haornas 2020 untuk
mendorong sport science, sport tourism, dan sport industry. Kemenpora
melalui Deputi Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga
sebagai lembaga pengembang industri olahraga di Indonesia telah
mencanangkan gagasan untuk mengembangkan industri olahraga sebagai
industri kreatif berdaya saing tinggi di tingkat dunia. yang Mengingat
potensi industri olahraga yang begitu besar, kebijakan sistematis dan
terpusat dari pemerintah, penguatan iklim usaha industri, hingga kerja
sama antarkementerian menjadi tantangan bagi pemerintah untuk
meningkatkan industri olahraga di Tanah Air.

19
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berkembangnya Revolusi Industri hingga saat ini membawa


tantangan yang nyata bagi para insan yang ada pada ranah segala bidang
yang ada, terutama pada ranah olahraga. Industri olahraga merupakan
bentuk dari produk, barang, jasa, kegiatan yang bergerak pada olahraga
merupakan kegiatan yang dapat mendukung perekonomian negara menjadi
daya tarik baru untuk dikembangkan. Untuk mengembangkan industri
olahraga dalam meningkatkan ekonomi suatu negara perlu kiranya
menyamakan persepsi terkait tentang industri olahraga bagi pelaku
ekonomi.

Tantangan tersebut harus diselesaikan dan dicarikan jalan keluar


sehingga bidang tersebut dapat menyesuaikan era sehingga tidak hilang
begitu saja. Dalam mengembangkan industri olahraga perlu kiranya
memperhatikan beberapa hal seperti pengembangan budaya olahraga,
persaingan olahraga regional dan internasional, manajeman olahraga
nasional, Sarana prasarana olahraga serta penerapan riset dan Iptek,
Sinkronisasi program antara pemerintah, masyarakat, dan swasta, peran
perbankan dalam pengembangan industri olahraga. Industri olahraga yang
nyata dalam peningkatan ekonomi suatu negara dapat dilihat pada
dampak-dampak yang diberikan pada industri olahraga.

Dengan adanya kemajuan teknologi yang muncul akibat dampak


dari zaman yang baru ini dapat dimanfaatkan oleh para insan olahraga
untuk mengembangkan dan mengintegrasi olahraga sebagai suatu aktifitas
yang dimanfaatkan masyarakat. Olahraga merupakan suatu aktifitas yang
mengolah fisik yang melibatkan gerak tubuh dengan tujuan untuk
menyehatkan badan. Integerasi olahraga dengan teknologi yang canggih
olahraga dapat dimanfaatkan masyarakat dengan mudah dimanapun dan
kapanpun berada. Karena olahraga merupakan aktivitas yang digemari
masyarakat karena jika dilakukan terencana akan mendapatkan kebugaran
fisik. Dengan itu pemanfaatan olahraga dengan teknologi dapat
menjadikan lebih bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

20
DAFTAR PUSTAKA

- Pitts, B. G, Fielding, L. W., and Miller. (1994). Industry Segmentation


Theory and Sport Industry. Developing a Spoort Industry
Segmentation Model Sport Marketing Quarterly. 3. 1994.
Morgantown, WV: Titness Information Technologi, Inc.
- Nuryadi. (2010). Industri Olahraga (Sport Industry) (Online),
(http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/1971
01171998021-
NURYADI/INDUSTRI_OLAHRAGA_[Compatibility_Mode].pdf,
diakses 8 April 2018).
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3. Tahun 2005 Tentang
Sistem Keolahragaan Nasional. Kementerian Negara Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia. Jakarta. 2007.
- A Buku Harsuki. 2007. "Manajemen Sentra Industri Olahraga".
Makalah. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
- Irfan, M. 2018. "Potensi Peluang dan Tantangan dalam
Mengembangkan Industri Olahraga Di Indonesia" dalam Seminar
Nasional Ilmu Keolahragaan Tahun 2018 Inovasi Distruptif Menuju
Industri Olahraga Era Rovolusi Industri 4.0.
- Nugroho, Sigit. 2019. Industri Olahraga. Yogyakarta: UNY Press.
- Pedersen, Paul M dan Lucie Thibault (ed.). 2018. Contemporary Sport
Management (Sixth Edition). Champaign: Human Kinetics
- Priyono, Bambang. 2012. "Pengembangan Pembangunan Industri
Keolahragaan Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen
Pengelolaan Kegiatan Olahraga" dalam Jurnal Media llmu
Keolahragaan Indonesia Volume 2. Edisi 2. Desember 2012.
- Setyawan, Danang Aji. 2017. "Upaya Meningkatkan Industri
Olahraga", dalam Seminar Nasional Keindonesiaan II Tahun 2017
Strategi Kebudayaan dan Tantangan Ketahanan Nasional Kontemporer.

21

Anda mungkin juga menyukai