Anda di halaman 1dari 20

ANEKDOT HUMOR

Makna yang disampaikan adalah makna Tidak mengandung makna tersirat.


yang tersirat, bukan makna
sesungguhnya.

Mengandung sindiran terhadap Hanya merupakan hiburan semata.


seseorang atau kelompok masyarakat
tertentu.

Topik yang dibahas mengenai hal yang Topik yang dibicarakan merupakan
berhubungan dengan kepentingan topik umum pada kehidupan sehari-hari
khalayak ramai. dan tidak berhubungan dengan
kepentingan orang banyak.
ABSTRAKSI ORIENTASI KRISIS REAKSI KODA
ABSTRAKSI

Abstraksi merupakan pendahuluan yang


menyatakan latar belakang atau gambaran
umum tentang isi suatu teks.
ORIENTASI

Orientasi merupakan bagian cerita yang


mengarah pada terjadinya suatu konflik
(penyebab timbulnya krisis).
KRISIS

Krisis atau komplikasi merupakan bagian


dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada
bagian krisis terdapat kekonyolan yang
menggelitik dan mengundang tawa.
REAKSI

Reaksi merupakan tanggapan atau respons


atas krisis yang dinyatakan sebelumnya.
Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap
mencela atau menertawakan.
KODA

Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda


berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar,
ataupun penjelasan atas cerita yang dipaparkan sebelumnya.

Biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah, akhirnya, demikianlah.

Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak.


CIRI KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT
Menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu;

Menggunakan kalimat retoritis (berupa pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu


dijawab. Karena jawaban si penanya sudah terkandung dalam pertanyaan
tersebut);
Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu (sebelumnya,
selanjutnya, bilamana, sejak, sesudah, dll) dan konjungsi yang menyatakan
hubungan sebab – akibat (sehingga, maka, akibatnya, karena, sebab);
Menggunakan kata kerja aksi atau kata kerja aktif (subjek sedang melakukan
suatu kegiatan atau tindakan);
Menggunakan kalimat seru atau kalimat interjektif (kalimat yang isinya
mengungkapkan kekaguman perasaan).
Menggunakan kalimat langsung yang
memiliki ciri-ciri:
1. Diawali dan diakhiri dengan tanda
petik (“…”)
2. Huruf awal setelah tanda petik ditulis
dengan huruf capital.
3. Antara pembicara dan apa yang
dikatakannya dipisah dengan tanda
titik dua (:).

Anda mungkin juga menyukai