Anda di halaman 1dari 7

Nama : Afni Riskiyani

NIM : 1701101010046

MK : Eonomi Kemiskinan

Tugas ke 2

1. Berikan penilaian atas lima pernyataan berikut (benar, salah atau tergantung). Berikan
penjelasan dan alasan atas penilaian yang anda berikan.
a. Ukuran tingkat kesejahteraan (well-being) berupa pengeluaran perkapita (expenditure)
adalah lebih baik daripada pendapatan per kapita (income).
Jawaban:
Menurut saya jawabannya adalah salah karena untuk mengukur tingkat kesejahteraan
(well-being) maka pengukuran dari pendapatan per kapita (income) lebih baik.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan ekonomi yaitu dari
pendapatan (GNP, GDP, pendapatan per kapita, dan nilai aset). Dalam konsep well-
being tingkat kesejahteraan berasal dari kemampuan untuk berfungsi dalam
masyarakat. Dengan demikian, kemiskinan muncul ketika orang tidak memiliki
kemampuan kunci, tidak memiliki kebebasan berbicara, rendahnya kepercayaan diri,
tidak merasa aman. Hal ini disebabkan Pendapatan per kapita yang rendah yang
mereka terima rendah yang mempengaruhi pendidikan dan kesehatan mereka.

b. Kebutuhan atas makanan adalah yang paling penting bagi keberlanjutan penghidupan
seseorang. Oleh karena itu, garis kemiskinan harus disusun berdasarkan kebutuhan
konsumsi untuk makanan.
Jawaban:
Menurut saya jawabannya adalah tergantung karena kemiskinan terdiri atas dua jenis,
yaitu kemiskinan relatif dan kemiskinan absolut. Kemiskinan relatif adalah kondisi
miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau
seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan pada distribusi
pendapatan. Dengan demikian, ukuran kemiskinan ini sangat bergantung pada
distribusi pendapatan atau pengeluaran penduduk. Sedangkan kemiskinan absolut
adalah kondisi miskin yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan
dan non makanan karena dengan terpenuhinya konsumsi utuk makanan dapat
mengurangi kematian akibat kelaparan pada masyarakat miskin.

c. Indikator kemiskinan terbaik untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam


menanggulangi kemiskinan adalah Poverty Head Count Index atau Tingkat
Kemiskinan (PO).
Jawaban:
Head Count Index (HCL-PO) adalah persentase penduduk yang berada di bawah garis
kemiskinan (GK). Kemudahannya dalam perhitungan dan mudah untuk dipahami.
Namun, kelemahan Head Count Index ialah tidak memperhitungkan intensitas
kemiskinan, tidak menunjukkan seberapa miskin yang miskin dan tidak berubah jika
penduduk di bawah garis kemiskinan (Gk) menjadi lebih miskin atau dapat dikatakan
ukuran yang tidak dapat membedakan di antara su kelompok penduduk miskin dan
juga tidak menunjukkan jangkauan tingkat kemiskinan. Jadi, poverty Head Count
Index bukan indikator terbaik untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam
menanggulangi kemiskinan. Indikator ini dapat digunakan dengan bantuan indikator
lainnya.

d. Makna dari well-being (kesejahteraan) sudah seharusnya dipandang secara luas dan
tidak hanya fokus pada tingkat pendapatan saja, melainkan juga mencakup kesetaraan
akses dan kesempatan bagi setiap individu atau warga negara untuk berpatisipasi aktif
dala kehidupan sosial, ekonomi, dan politik di suatu negara.
Jawaban:
Menurut Lokshin dan Ravallion (2000), kesejahteraan dapat dilihat dari dua
pendekatan, yaitu kesejahteraan objektif dan kesejahteraan subjektif. Kesejahteraan
subjektif dapat menggambarkan berbagai aspek dalam kehidupan, 31 antara lain:
lapangan pekerjaan, aktivitas ekonomi, tingkat independensi, semangat hidup, dan
leisure. Milligan, et al (2006) menjelaskan bahwa kesejahteraan objektif adalah
tingkat kesejahteraan individu atau kelompok masyarakat yang diukur secara rata-rata
dengan patokan tertentu, baik ukuran ekonomi, sosial maupun ukuran lainnya.
Sementara itu, Suandi (2006) mengatakan bahwa kesejahteraan subjektif merupakan
tingkat kesejahteraan seorang individu yang dilihat secara personal yang diukur dalam
bentuk kepuasan dan kebahagiaan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang
kesejahteraan sosial, pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa kesejahteraan sosial adalah
kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spritual, dan sosial warga negara agar dapat
hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi
sosialnya.

2. Tabel berikut menunjukkan garis kemiskinan dan tingkat pengeluaran per kapita
beberapa individu di tiga periode tahun.

Nama Individu Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3


Garis Kemiskinan 95 100 105
A 102 94 50
B 101 111 141
C 70 55 95
D 59 115 88
E 132 51 54
F 107 129 128
G 69 131 105
H 135 81 142
a. Data di atas menunjukkan bahwa kemiskinan tidak bersifat statis, namun dapat
bersifat dinamis. Dari 8 individu di atas, kelompokkan siapa saja yang tergolong
cronical poor, transient poor, dan never poor.
Jawaban:
 Cronical Poor (miskin kronis) adalah c,
 Transient Poor (kemiskinan sementara) adalah a,d,e,g,dan h,
 Never Poor (tidak pernah miskin) adalah b dan f

b. Jelaskan pula definisi dari masing-masing kelompok kemiskinan tersebut.


Jawaban:
 Cronical Poor (kemiskinan kronis) adalah fenomena dimana individu atau
kelompok berada dalam keadaan miskin selama periode waktu yang lama.
Orang yang terkena miskin kronis tidak hanya saat mereka tidak dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya selama bertahun-tahun, sring sekali sepanjang
hidup mereka dan sering sekali menularkan kemiskinan kepada anak-anak
mereka.
 Transient Poor (kemiskinan sementara) adalah kemiskina yang terjadi dimana
orang masuk dan keluar dari kemiskinan atau hanya kadang-kadang jatuh di
bawah garis kemiskinan. Misal keluarga A pernah mengalami pergerakan ke
atas garis kemiskinan walaupun pada periode survei yang lain mungkin saja
teridentifikasi turun lagi dan di tahun berikutnya bisa naik lagi sedikit di atas
garis kemiskinan. Inilah yang dinamakan Transient Poor.
 Never Poor (tidak pernah miskin) adalah kondisi perekonomian masyarakat
yang berada di atas rata-rata dan jauh dari garis kemiskinan. Meskipun
kadang-kadang pendapatan yang diterima tidak selalu sama setiap bulannya
tapi tidak pernah berada di bawah garis kemiskinan.

c. Menurut anda, indiidu man ayang kondisi sosial ekonominya paling buruk dan paling
baik. Jelaskan mengapa.
Jawaban:
Menurut saya, ekonomi sosial yang paling buruk adalah masyarakat yang terkena
Cronical Poor karena kurangnya kebutuhan pokok yang terpenuhi seperti makanan,
sandang, papan. Sedangkan ekonomi sosial yang paling baik adalah masyarakat yang
tidak pernah berada di garis kemiskinan (Never Poor). Kebutuhan primer dan
sekunder yang terpenuhi sehingga tingkat pendidikan dan kesehatan yang tinggi
membuat ekonomi sosial mereka sangat berbeda jika dibandingkan dengan
masyarakat yang berada di garis kemiskinan.

d. Anda tahu bahwa Indonesia telah menyediakan beberapa program dan kebijakan
untuk penanggulangan kemiskinan. Setiap program memiliki target dan tujuannya
masing-masing.
Jawaban:
Pada masa orde Jokowi dan Jusuf Kalla program yang dibuat pemerintah ada 4, yaitu
sebagai berikut:
1) Program Bantuan Sosial
 Program Indonesia Pintar (PIP) tujuannya untuk memberikan bantuan tunai
pendidikan kepada anak usia sekolah (6-21 tahun) yang berasal dari keluarga
miskin dan rentan miskin. Melalui program ini pemerintah berupaya mecegah
peserta didik dari kemungkinan putus sekolah dan diharapkan dapat menarik
siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya.
 Program Indonesia Sehat (PIS) tujuannya untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang berperilaku yang sehat, serta sadar akan pentingnya kesehatan.
Program ini diharapkan mampu menyiasati permasalahan akses ke pelayanan
kesehatan yang masih sulit dijangkau di beberapa tempat. Kartu Indonesia Sehat
dimayoritaskan kepada penduduk berpendapatan rendah. Tidak hanya itu,
puskesmas-puskesmas yang ada di setaiap daerah harus aktif dengan
meningkatkan jangakauan sasaran dan akses kesehatan dengan mendatangi
rumah-rumah warga.
 Program Keluarga Harapan (PKH) tujuannya untuk mengurangi angka dan
memutuskan rantai kemiskinan, meningkatkan sumber daya manusia, serta
mengubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan dari
kelompok paling miskin. Secara khusus tujuan dari PKH adalah meningkatkan
akses layanan sosial dasar, mengurangi pengeluaran untuk meningkatkan
pendapatan keluarga, menciptakan perubahan kebijakan dan
kemandirian,mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki, serta mengenalkan
manfaat produk dan jasa keuangan kepada KPM PKH.
2) Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tujuannya adalah mengurangi beban
pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan, memberikan
nustrisi yang lebih seimbang kepada KPM, meningkatkan ketepatan sasaran dan
waktu penerimaan Bantuan Pangan bagi KPM, memberikan lebih banyak pilihan
dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan, dan mendorong
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
3) Program Dana Desa, tujuannya untuk
 Membantu mengatasi permasalahan ekonomi di desa, antara lain kemiskinan
bisa dikurangi, angka penangguran bisa di turunkan, laju urbanisasi bisa
dihambat dan ketimpangan bisa dipersempit.
 Membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, membantu pemerataan
pembanguna dan hasilnya, memangun infrastruktur dan menciptakan peluang
serta lapangan kerja baru.
 Membangun sumber daya manusia (SDM) di desa seperti melaksanaka
pembinaan, bimbingan serta pendampingan, dan pamantauan yang lebih tertata
dan saling berhubungan.
 Memperkuat koordinasi, konsolidasi, dan sinergi terhadap pelaksanaan program
yang menjadi prioritas pembangunan desa dari tingkat pemerintah pusat, daerah,
kecematan, hingga desa itu sendiri.
 Membangun infrastruktur dan layanan fasilitas publik serta memberdayakan dan
mengembangakan perekonomian yang ada di desa tersebut.
4) Program Bantuan Subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Bunga Kredit
Perumahan untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), tujuannya untuk
meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif,
memeningkatkan kapasitas daya saing mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta
mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Pada tahun sebelum Jokowi dan Yusuf kalla menjabat sebagai presiden dan wakil
presiden, kebijakan penanggulangan kemiskinan, yaitu sebagai berikut:

Program penanggulangan kemiskinan klaster I bantuan sosial terpadu berbasis


keluarga
1. Program keluarga harapan (PKH) program ini memberikan bantuan tunai
kepada rumah tangga sangat miskin
2. Bantuan operasional sekolah (BOS) program ini merupakan penyediaan
pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah
pertama sebagai program pemerintah sebagai wujud pelaksanaan program
wajib belajar 9 tahun.
3. Program bantuan siswa niskin (BSM) diharapkan agar siswa dari kalangan
tidak mampu dapat terus melanjutkan pendidikan di sekolah tetapi bukan
merupakan beasiswa.
4. Program jaminan kesehatan masyarakat (JAMKESMAS) bantuan sosial
bantuan kesehatan masyarakat misikin dan hampir miskin.
5. Program beras untuk keluarga miskin (RASKIN) upaya pemerintah untuk
meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan bagi keluarga
miskin.
Klaster II Program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat seperti
1. PNPM Mandiri Perdesaan merupakan bantuan dana langsung
masyarakat(BLM)
2. PNPM Perdesaan R2PN (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias) BLM
PNPM R2PN secara khusus dialokasikan untuk penyediaan dan perbaikan
rumah dan permukiman penduduk yang terkena dampak bencana dengan
PNPM mandiri perdesaan.
3. PNPM Mandiri Agribisnis/SADI (Smallholder Agribusiness Development
Initiative) peningkatan kapasitas khusus kelompok yang dipilih petani untuk
meningkatkan produktivitas dan akses ke pasar.
4. PNPM Generasi Sehat Dan Cerdas
5. PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan
6. Program Pengembangan Sistem Pembangunan Partisipatif (P2SPP)
7. PNPM Mandiri Respek (Rencara Strategis Pengembangan Kampung) Bagi
Masyarakat Papua
8. PNPM Mandiri Perkotaan
9. PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan

Klaster III penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi


mikro dan kecil
1. Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
2. Program Penyediaan Air Minum Berbasis Msyarakat (PAMSIMAS)
3. PNPM Mandiri Daerah Tertinggi Dan Khusus/Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggi Dan khusus (P2DTK)
4. PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan (PNPM Mandiri-KP)
5. PNPM-Mandiri Parawisata
6. PNPM Perluasan Dan Pengembangan Kesempatan Kerja/Padat Karya
Produktif
7. Kredit Usaha Rakyat (KUR) dana pinjaman dalam bentuk kredit modal kerja
8. Kredit Usaha Bersama (KUBE) bertujuan meningkatkan kemampuan anggota
KUBE di dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
Klaster IV
1. Program rumah sangat murah
2. Program kendaraan angkutan umum rakyat
3. Program air bersih untuk rakyat
4. Program listrik murah dan hemat
5. Program peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan.

e. Jelaskan program pemerintah mana saja yang ditargetkan untuk sasaran cronical poor,
transient poor, dan never poor.
Jawaban:
 Cronical poor, yaitu klaster 1 karena program ini sangat membantu masyarakat
yang terkena miskin cronis
 Transient poor, yaitu klaster II karena program ini diberikan untuk pemberdayaan
masyarakat yang terkadang berada di bawah garis kemiskinan atau pun di atas
garis kemiskinan. Hal ini berupa diberikan modal usaha, dana langsung, rumah dan
lain sebagainya.
 Never poor, yaitu klaster III karena program ini dapat membantu mereka dalam
melakukan usaha mikro dengan mendapatkan dana pinjaman dalam bentuk kredit
modal kerja, dan bantuan lainnya. Mereka yang berada disini adalah orang yang
tidak pernah berada di garis kemiskinan.

3. Berapa besar tingkat kemiskinan di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai