Anda di halaman 1dari 4

Assalamulaikum wr wb , pertama-tama marilah kita panjatkan puji beserta syukur atas kehadirat

Allah swt ,yang telah memberi kita kesehatan dan kesempatan sehingga seminar ini bisa terlaksana

tidak lupa pula kita sanjung sajikan kepada nabi besar muhammad saw, yang telah membawa kita
dari masa kebodohan kepada masa yang penuh ilmu pengetahuan sebagaimana yang kita rasakan
pada saat ini

yang saya hormati bapak Doktor muhammad nasir . se . msi .ma

yang saya hormati bapak amri , s.si . m.si

yang saya hormati ibu cut risya farlitya , se . msi

dan rasa terimakasih saya kepada teman2 yang sudah berhadir pada seminar saya kali ini

pada kesempatan kali ini saya ingin mempresentasikan seminar proposal skripsi saya yang berjudul

menunjukkan bahwa adanya fluktuasi nilai NTP petani dari tahun 2015 sampai dengan tahun

2019, dimana NTP terendah adalah pada tahun 2017 yaitu 106,58 persen dan tertinggi pada

tahun 2018 yaitu 108,74 persen.

pada grafik ntup , dimana ntup terendah pada tahun 2018 bulan desember dan tertinggi pada tahun
2019 bulan januari

pada grafik pdrb menunjukkan bahwa PDRB perkapita paling tinggi adalah pada tahun 2018

yaitu 29.521.270 rupiah dan paling rendah tahun 2016 yaitu 25.808.450 rupiah . Jika dikaitkan

dengan NTP maka terlihat jelas bahwa PDRB di sekotr pertanian berbading lurus dengan nilai

NTP.
jawaban ikhsan

atas dasar apa 3 variable tersebut bisa mewakili kesejahteraan petani?

baiklah , terimakasih banyak kepada bg ikhsan maulana yang sudah memberikan


pertanyaan kepada saya , saya coba menjelaskan sedikit mengenai variabel yg saya
gunakan

dari sumber yang saya dapat , yaitu dari bps , cakupan komoditas dari pada
variabel ntp mencakup banyak sektor , di antaranya :

o Sub Sektor Tanaman Pangan seperti: padi, palawija


o Sub Sektor Hortikultura seperti : Sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias &
tanaman obat-obatan
o Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) seperti: kelapa, kopi robusta,
cengkeh, tembakau, dan kapuk odolan. Jumlah komoditas ini juga bervariasi antara
daerah
o Sub Sektor Peternakan seperti : ternak besar (sapi, kerbau), ternak kecil (kambing,
domba, babi, dll), unggas (ayam, itik, dll), hasil-hasil ternak (susu sapi, telur, dll)
o Sub Sektor Perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya

sama halnya dengan ntup, hanya saja ntup disini lebih di spesifikasikan untuk produksi dan
penambahan barang modal

dan untuk pdrb sendiri untuk melihat gambaran dan rata-rata pendapatan yang diterima oleh
setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah/daerah. PDRB perkapita ini bisa diperoleh
dari hasil bagi antara PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang bersangkutan, dan
pada variabel ini saya mengambil pdrb perkapita sektor pertanian di provinsi aceh

jadi menurut saya dari sumber yang saya dapat , 3 variabel ini sudah cukup untuk mengukur
kesejahteraan petani di provinsi aceh
jawaban faisul

alasan menggunakan model regresi linear berganda

baiklah , terimakasih banyak faisul sudah memberi saran dan pertanyaan kepada saya

saya akan menjawab pertanyaan faisul, pada penletian ini saya menggunkan model regresi linear
berganda untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen ,
dalam penelitian ini variabel independen adalah ntp (nilai tukar petani ) , Ntup ( nilai tukar usaha
pertanian ) , dan pdrb perkapita, sedangkan variabel dependen adalah kesejahteraan petani , dengan
regresi linear berganda saya ingin melihat apakah masing2 variabel independen berhubungan postitif
atau negatif terhadap variabel dependen .

Anda mungkin juga menyukai