Anda di halaman 1dari 15

LABA USAHA PRODUKSI KECAMBAH SOTO MILIK BAPAK TEDY DI

DESA REJOSO

MAKALAH

Disusun oleh :
DELA YUPITA SARI
18106620132

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR

BLITAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha esa atas segala nikmatnya sehingga

penulis dapat menyusun makalah tentang "LABA USAHA PRODUKSI

KECAMBAH SOTO MILIK BAPAK TEDY DI DESA REJOSO" dengan sebaik-

baiknya.

Adapun tujuan dari penulis makalah ini adalah sebagai media

pembelajaran dalam rangka memenuhi tugas di perguruan tinggi yang berkaitan

dengan bahan pembelajaran dan penulis mengucapkan terima kasih kepada

seluruh pihak yang membantu dan memfasilitasi sehingga makalah ini dapat

selesai dengan tepat waktu.

Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, namun tidak

menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat

diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian.

Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi bacaan

yang nantinya akan bermanfaat bagi pembaca.

Blitar, Januari 2019


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecambah merupakan bahan makanan yang tergolong sayur-sayuran.

Kecambah sendiri banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia bahkan tua

maupun muda. Selain banyak diminati, Kecambah juga memiliki banyak manfaat

bagi kesehatan dan harganya terjangkau. Kecambah banyak digunakan dalam

berbagai kuliner contohnya soto, gado-gado, rawon, dan lain-lain.

Adapun manfaat Kecambah diantaranya membantu mengurangi berat

badan, bisa mencukupi kebutuhan gizi saat sedang diet, mencegah penyakit

kanker, mencegah kerontokan pada rambut dan masih banyak lagi. Selain itu

harga kecambah juga terjakau dan banyak dijual di pasar-pasar tradisional

maupun di swalayan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka rumusan masalah yang akan

dibahas adalah bagaimana proses produksi kecambah soto dan bagaimana cara

pemasarannya.

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan ini adalah

untuk mengetahui proses produksi kecambah soto dan untuk mengetahui cara

pemasarannya.
1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan ini adalah untuk memberikan informasi kepada

pembaca mengenai Proses Produksi Kecambah Soto serta Pemasarannya.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengertian Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana

sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).

Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun

teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor

produksi yang ada.

 Dapat disimpulkan bahwa produksi merupakan kegiatan untuk menambah

kegunaan nilai barang dan jasa dengan menggunakan produk yang ada.

2.1.2 Pengertian Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler (2000:4) merupakan salah satu bentuk dari

proses sosial dan bagian dari memanagemen diri ataupun kelompok untuk

mendapatkan kebutuhannya dengan menciptakan sebuah peluang, pertukaran,

maupun penawaran terhadap sekelompok orang yang juga turut memiliki

kebutuhan dan keinginan dari permintaan tersebut.

Dalam buku yang berjudul Basu Swasta salah satu tokok ternama yakni

William J. Stanton juga turut mengungkapkan pendapatnya mengenai pengertian


pemasaran yang merupakan bagian dari sistem dalam kegiatan pemasaran baik itu

barang maupun jasa yang didalamnya terdapat perencanaan baik dari sisi penetuan

harga, strategi promosi maupun pendistribusian barang dan jasa yang bertujuan

untuk membuat para konsumen puas akan pelayanan.

Pemasaran dari Firdaus yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

banyak orang seperti halnya pengusaha guna mempertahankan kelangsung hidup

serta memenuhi kebutuhan dan juga mendapatkan laba (keuntungan).

Dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan dari

memasarkan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan dan mendapatkan

laba, serta bertujuan untuk membuat para konsumen puas akan pelayanan.

2.1.3 Pengertian Kecambah

Kecambah atau taoge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja

berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangannya disebut

perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan.

2.1.4 Pengertian Laba

Menurut Horngren (1997), bahwa laba merupakan kelebihan total

pendapatan dibandingkan total bebannya.

Hansen dan Mowen (2001), bahwa laba atau laba bersih merupakan laba

operasi dikurangi pajak, biaya bunga, biaya riset, dan pengembangan. Laba bersih

disajikan dalam laporan rugi-laba dengan menyandingkan antara pendapatan

dengan biaya.
Dapat disimpulkan bahwa laba merupakan kelebihan total pendapatan

dibandingkan total bebannya. Laba bersih disajikan dalam laporan rugi-laba

dengan menyandingkan antara pendapatan dengan biaya.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi

Peneliti melakukan penelitian pada home industri di Desa Rejoso,

Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Yang dilakukan pada tanggal 12 Januari

2019.

3.2 Sumber Data

Sumber data ini peneliti mendapatkan dari pembuat kecambah soto yang

bernama Bapak Tedy.

3.3 Jenis Data

Dalam penulisan makalah ini penulis mendapat informasi mengenai

masalah yang diselidiki menggunakan metode wawancara dan observasi. Dengan

ini, data yang diperoleh merupakan data kualitatif.

3.2 Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis melakukan wawancara

secara langsung, adapun hasilnya sebagai berikut :

a. Waktu dan lokasi wawancara yaitu pada tanggal 12 Januari 2019, di Desa

Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.

b. Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kecambah soto yaitu

saringan dari anyaman bambu, bak, saringan besar dan bahan yang

diperlukan kacang hijau dan air.


c. Cara pembuatan kecambah soto adalah kacang hijau dicuci sampai bersih

lalu dijemur dalam wadah sampai kering, setelah itu kacang direndam

dalam bak berisi air kurang lebih 3 jam. Bila kacang sudah terlihat pecah

atau mekar kacang hijau diangkat menggunakan saringan dari anyaman

bambu lalu ditiriskan dalam saringan besar. Selanjutnya didiamkan kurang

lebih 8 jam direndam lagi dalam bak berisi air sampai kelihatan tunas, lalu

diangkat lagi ditaruh dalam saringan besar untuk dijemur. Setelah dijemur

direndam lagi dalam bak untuk dipisahkan kulit kacang hijau yang akan

dijadikan cambah.

d. Kesulitan yang dialami proses berlangsung yaitu apabila cuaca tidak

mendukung (mendung) kulit kacang hijau tidak bisa terlepas.

e. Solusi untuk menghadapi kesulitan saat melakukan produksi yaitu

kecambah disaring dua kali, setelah penyaringan pertama apabila masih

terlihat kulit ada yang tidak lepas, disaring lagi agar terpisah dari kulitnya.

Dengan cara siapkan air dalam bak kecambah diambil sedikitditaruh dalam

wadah. Kulit kecambah yang sudah terlepas akan mengapung di air,

sedangkan yang masih ada kulitnya akan tertinggal dibawah.

f. Keuntungan yang diperoleh dari hasil produksi kecambah yaitu dua kali

lipat perhari.

3.3 Analisa

a. Klarifikasi antara hasil wawancara dan observasi

b. Kolaborasi dan elaborasi antara hasil dan teori


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil yang diperoleh peneliti saat melakukan wawancara yaitu :

4.1.1 Proses Pembuatan

Hasil dari wawancara yang telah dilakukan adalah dalam proses

pembuatan kecambah soto dibutuhkan peralatan yang sederhana diantaranya

saringan dari anyaman bambu, bak, saringan besar. Bahan-bahan yang diperlukan

untuk proses produksi yaitu kacang hijau dan air.

Adapun proses pembuatannya yaitu kacang hijau dicuci sampai bersih lalu

dijemur dalam wadah sampai kering, setelah itu kacang direndam dalam bak

berisi air kurang lebih 3 jam. Bila kacang sudah terlihat pecah atau mekar kacang

hijau diangkat menggunakan saringan dari anyaman bambu lalu ditiriskan dalam

saringan besar. Selanjutnya didiamkan kurang lebih 8 jam direndam lagi dalam

bak berisi air sampai kelihatan tunas, lalu diangkat lagi ditaruh dalam saringan

besar untuk dijemur. Setelah dijemur direndam lagi dalam bak untuk dipisahkan

kulit kacang hijau yang akan dijadikan cambah.

4.1.2 Kesulitan

Apabila cuaca tidak mendukung (mendung) kulit kacang hijau tidak bisa

terlepas.
4.1.3 Solusi

Kecambah disaring dua kali, setelah penyaringan pertama apabila masih

terlihat kulit ada yang tidak lepas, disaring lagi agar terpisah dari kulitnya.

Dengan cara siapkan air dalam bak kecambah diambil sedikitditaruh dalam

wadah. Kulit kecambah yang sudah terlepas akan mengapung di air, sedangkan

yang masih ada kulitnya akan tertinggal dibawah.

4.1.3 Modal

Kecambah soto dalam sehari dapat diproduksi kurang lebih 20 kg, harga

perkilo kecambah soto Rp. 16.000,00. Misalkan per hari memproduksi kacang 10

kg, bila dijadikan kecambah menjadi kurang lebih 20 kg. Kacang hijau per kilo

Rp. 15.000,00, bila dijadikan kecambah per kilo Rp. 16.000,00 jadi per hari bisa

memperoleh keuntungan dua kali lipat.

4.1.4 Keuntungan

Dari penjelasan modal diatas keuntungan yang diperoleh dalam

memproduksi kecambah soto perhari bisa mencapai dua kali lipat. Selain itu

keuntungan lainnya kulit dari kacang hijau bisa dijadikan makanan ternak seperti

sapi dan kambing.

4.2 Pembahasan

Kecambah atau taoge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru

saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangannya


disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan

tumbuhan.

Adapun proses pembuatannya yaitu kacang hijau dicuci sampai bersih lalu

dijemur dalam wadah sampai kering, setelah itu kacang direndam dalam bak

berisi air kurang lebih 3 jam. Bila kacang sudah terlihat pecah atau mekar kacang

hijau diangkat menggunakan saringan dari anyaman bambu lalu ditiriskan dalam

saringan besar. Selanjutnya didiamkan kurang lebih 8 jam direndam lagi dalam

bak berisi air sampai kelihatan tunas, lalu diangkat lagi ditaruh dalam saringan

besar untuk dijemur. Setelah dijemur direndam lagi dalam bak untuk dipisahkan

kulit kacang hijau yang akan dijadikan cambah.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Proses pembuatan kecambah soto dibutuhkan peralatan yang sederhana

diantaranya saringan dari anyaman bambu, bak, saringan besar. Bahan-bahan

yang diperlukan untuk proses produksi yaitu kacang hijau dan air.

Adapun proses pembuatannya yaitu kacang hijau dicuci sampai bersih lalu

dijemur dalam wadah sampai kering, setelah itu kacang direndam dalam bak

berisi air kurang lebih 3 jam. Bila kacang sudah terlihat pecah atau mekar kacang

hijau diangkat menggunakan saringan dari anyaman bambu lalu ditiriskan dalam

saringan besar. Selanjutnya didiamkan kurang lebih 8 jam direndam lagi dalam

bak berisi air sampai kelihatan tunas, lalu diangkat lagi ditaruh dalam saringan

besar untuk dijemur. Setelah dijemur direndam lagi dalam bak untuk dipisahkan

kulit kacang hijau yang akan dijadikan cambah.

Kecambah soto dalam sehari dapat diproduksi kurang lebih 20 kg, harga

perkilo kecambah soto Rp. 16.000,00. Misalkan per hari memproduksi kacang 10

kg, bila dijadikan kecambah menjadi kurang lebih 20 kg. Kacang hijau per kilo
Rp. 15.000,00, bila dijadikan kecambah per kilo Rp. 16.000,00 jadi per hari bisa

memperoleh keuntungan dua kali lipat.

5.2 Saran

Menurut saya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor

lain yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah dan pengaruhnya.

Perlu diteliti ulang mengenai cara yang tepat serta penempatan yang tepat dalam

perawatan kecambah agara dapat tumbuh sempurna.


DAFTAR PUSTAKA

https://yprawira.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/

https://tugassekolah.co.id/2019/01/10-definisi-pengertian-pemasaran-menurut-para-

ahli.html

http://pengertiandefinisi.com/pengertian-laba-definisi-ahli-dan-unsur-unsur-laba/

Anda mungkin juga menyukai