Anda di halaman 1dari 35

PERENCANAAN PELABUHAN 1

LANGKAH - LANGKAH PERENCANAAN

I. PERHITUNGAN PLAT DERMAGA


Beban yang diperhitungkan pada plat
a. Berat sendiri (beban mati) plat terdiri dari :
-
Berat sendiri plat
-
Berat lapisan aus (aspal)
b. Beban dermaga
c. Beban hidup terpusat (beban truck)
 Perhitungan momen
a. Momen akibat beban mati
b. Momen akibat beban hidup
c. Momen akibat beban terpusat
 Kombinasi pembebanan
a + b = ………. ?
a + b = ………. ?
(Pilih kombinasi pembebanan maksimum untuk penulangan plat)
 Perhitungan penulangan plat
Cara kekuatan batas
Sketsa penulangan plat

II. PERHITUNGAN BALOK DERMAGA


Beban yang diperhitungkan pada balok :
a. Beban mati, terdiri dari :
- Berat plat + lapisan aus
- Berat sendiri balok
b. Beban hidup dermaga
c. Beban terpusat
 Perhitungan momen
a. Momen akibat beban mati
b. Momen akibat beban hidup
c. Momen akibat beban terpusat
 Kombinasi pembebanan
a + b = ………. ?
a + c = ………. ?
(Pilih kombinasi pembebanan maksimum untuk penulangan balok)
PERENCANAAN PELABUHAN 2

 Perhitungan penulangan balok


Cara kekuatan batas
Sketsa penulangan

III. PEMILIHAN TYPE FENDER


Besarnya energi tumbukan kapal yang diabsorpsi oleh fender dapat dihitung dengan rumus
berikut :

w.v 2 .k
E
2g

k = 0.5 untuk titik kontak kapal pada jarak ¼ L


w = w’ + w”
w” = ¼  D2. L. 
Dimana : E = Energi tumbukan kapal (ton.m)
w = Berat virtuil kapal (w’ + w”)
w’ = Displacemen tonage (ton)
w” = Additional weight (ton)
v = Kecepatan labuh kapal (m/sec)
D = Draff kapal saat berlabuh (m)
g = Kecepatan gravitasi (9,8 m/det2)
L = Panjang kapal (m)
 = Berat jenis air laut = 1,025 t/m3

Setelah besarnya energi tumbukan kapal diperoleh maka type Fender yang akan digunakan dapat
dilihat pada tabel.
Hitung besarnya reaksi yang diteruskan pada balok Fender yaitu dengan melihat grafik sesuai
dengan type Fender yang akan digunakan dengan melihat harga E (Energi tumbukan kapal yang
terjadi).

Perhitungan Balok Fender


a) Beban yang diperhitungkan pada balok fender yaitu reaksi yang timbul akibat tumbukan kapal
pada fender.
b) Perhitungan momen pada balok fender.
c) Penulangan balok fender.
d) Sketsa penulangan balok fender.
PERENCANAAN PELABUHAN 3

IV. PEMILIHAN BOULDER


Boulder sebagai penambat kapal harus sanggup memikul gaya-gaya horisontal yang timbul akibat
terseretnya kapal yang diakibatkan oleh pengaruh angin dan arus.
a. Gaya akibat angin dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
R1 = 1,3 W.A
Dimana : R1 = Gaya akibat angin (Kg)
W = Beban angin = 100 Kg/m2
A = Luas bidang kapal yang terkena angin (m2)
= panjang kapal x tinggi kapal yang tidak terendam air.
b. Gaya akibat arus dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
R2 = ½ .  . c . v2 . B
Dimana : R2 = Gaya akibat angin (Kg)
 = Kecepatan massa jenis air laut = 104,5 Kg S2/m4
v = Kecepatan arus (m/det)
c = Koefisien tekanan cairan (grafik)
B = Luas bidang kapal yang terendam air (m2)
Rtotal = R1 + R2
Gaya total akibat angindan arus akan ditahan oleh dua buah boulder.
Berdasarkan besarnya gaya yang terjadi untuk satu boulder, maka type boulder yang
digunakan dapat dilihat pada tabel.

V. PERHITUNGAN POER
-
Tentukan ukuran Poer
-
Beban – beban yang diperhitungkan pada Poer
-
Perhitungan momen
-
Penulangan Poer dan sketsa penulangan

VI. PERENCANAAN TIANG PANCANG


A. Perhitungan Gaya – gaya / Beban Rencana
1. Gaya vertikal
-
Berat balok
-
Berat balok fender
-
Berat plat lantai
-
Berat poer
-
Berat crane-crane
-
Beban hidup
PERENCANAAN PELABUHAN 4

Penentuan Daya Dukung Tanah


N s . Ap JHP. AS
Q 
3 5
Dimana : Ns = Nilai konis
Ap = Luas penampang tiang
JHP = Jumlah hambatan pelekat
As = Keliling tiang

2. Perhitungan Gaya Horisontal Tiang Miring


2.1. Akibat Reaksi Fender
2.2. Akibat Tarikan Kapal pada Boulder
2.3. Gaya Akibat Angin dan Arus
2.4. Akibat Rotasi (momen torsi) Terhadap Pusat Berat Dermaga
H xi
Hi   .H .e
 xi
2
n

Dimana : HI = Gaya horisontal pada tiang


H = Gaya horisontal akibat reaksi fender
n = Jumlah pasang tiang miring
xI = Jarak tiang yang ditinjau terhadap pusat berat konstruksi
xi2 = Jumlah jarak tiang kuadrat terhadap pusat berat konstruksi

2.5. Akibat Beban Gempa


F = k.w
Dimana : F = Gaya horisontal akibat gempa
k = koefisien gempa
w = Beban sendiri konstruksi dan beban hidup

B. Perhitungan Penulangan
qL2
M max  …. ( Untuk tiang miring )
B
Dimana : g = Berat tiang
L = Panjang tiang

qL2
M max  …( Untuk tiang yang dipakai di tengah )
32
Pilih momen yang paling maksimum ( M design )
PERENCANAAN PELABUHAN 5

Mult = 1,5 M design

ho
Cu 
Mult
2ko. / .bk .b

1
Zu 
g .cu 2

Mult
A  A/ 
 au.Zu..ho

Dimana : ho = ht - d
A = Luas tulangan
g = Rasio tulangan
’bk = Mutu beton yang digunakan
*au = Mutu baja yang digunakan

PERENCANAAN PELABUHAN
( LAY OUT )

Dari tabel I diperoleh data untuk Bobot Kapal Rencana :


( Gross Tonnage ) = 6000 ton
- Kedalaman perairan = -7,50 m
- Panjang total dermaga = 138 m
- Panjang total kapal = 121 m
Direncanakan jarak dermaga dari pantai 54 m, karena kedalaman yang disyaratkan jauh dari pantai,
maka direncanakan bentuk dermaga berbentuk pier. Antara dermaga dan pantai dihubungkan dengan
jembatan penghubung (Approach trestle)
-
Muka air terendah ( LWS ) =  0,00 m
PERENCANAAN PELABUHAN 6
-
Muka air tertinggi ( HWS ) =  2,65 m
-
Beda tinggi air pasang surut (t) = 2,65 - 0,0 = 2,65 m
Jadi fender dipasang vertikal ( vertikal bila t  2 m )
Apabila pasang surut < 3 m. Maka dermaga untuk kapal yang memerlukan kedalaman dermaga 
4,5 m memerlukan elevasi daratan antara 1,00 – 2,00 m yang dihitung dari 3,50 (HWS).
Jadi elevasi dasar tanah di daratan = 2,650 + 1,40 = 4,05 m.

54 m + 4,05 m
+ 2,650 m
+ 0,00 m

-7,50 m

1. Menentukan Dimensi Kapal


Berdasarkan tabel I untuk Gross Tonnage = 6000 ton, diperoleh data-data sbb :
-
Panjang kapal = 121 m
-
Lebar kapal = 16,7 m
-
Tinggi kapal = 9,5 m
-
Draft = 7,2 m

2. Menentukan Lebar Dermaga Untuk Water Depth / Standar


 4,5 m = 10 m
4,5 - 7,5 m = 15 m
 7,5 m = 20 m
Direncanakan dermaga untuk penumpang dengan ukuran apron depan berkecendrungan makin
diperlebar, umumnya kini diambil antara 3 m – 25 m …. Perenc. Pelabuhan hal. 253
Diambil 20 m
PERENCANAAN PELABUHAN 7

3. Kemiringan Lantai dan Arah Dermaga


-
Kemiringan lantai dermaga dibuat 1 % - 1,5 % ke arah laut.
-
Agar dermaga agar diusahakan searah dengan arah angin yang dominan.

4. Fasilitas Lain
-
Bolder
Direncanakan jenis kapal antara samudera dengan jarak antara bolder 20 m.
PERENCANAAN PELABUHAN 8

I. PERENCANAAN PLAT DERMAGA

Mutu Beton yang digunakan = K350 = bk = 350 kg/cm2


Mutu Baja yang digunakan = U32 = au = 2780 kg/cm2
….( PB 71 hal. 106 )

1. PERHITUNGAN TEBAL PLAT


L(800  0,0819 au )
t min  ; L = 300 m (panjang bentang yg digunakan )
36000

300 (800  0,0819.2780)


 = 8,7 cm
36000
Diambil Tebal Plat = 20 cm

2. PEMBEBANAN
A. Akibat Berat Sendiri :
-
Tebal lapisan aspal = 6 cm
-
b = 2400 kg/m2
 aspal = 2000 kg/m2
-
Tebal plat (20 cm) = 0,20 x 2400 = 480 kg/m2
-
Lapisan aus steel lifel ferro = 0,06 x 2000 = 120 kg/m2+
W = 600 kg/m2
PERENCANAAN PELABUHAN 9

 Perhitungan Momen
Keempat sisi plat diasumsikan terjepit penuh.
Dalam Konstruksi Beton Indonesia oleh Ir. Sutami hal. 90, untuk keadaan plat seperti

Ly 3,0
tergambar diperoleh : K   1
Lx 3,0
Diperoleh dalam tabel pada hal. 80
 = 0,01794x = 0,5000
Ly = 3m  = 0,01794 = 0,5000

Lx = 3 m

- Momen Tumpuan
MIX = -½ . x . w . Lx
= -½ . 0,500 . 600 . 32 = - 225 Kg m
MIy = -½ .  . w . Ly2
= -½ . 0,500 . 600 . 32 = - 225 Kg m
-
Momen Lapangan
MLX =  . w1 . Lx2
= 0,01794 . 600 . 32 = - 96,876 Kg m
MLY =  . w1 . Lx2
= 0,01794 . 600 . 32 = - 96,876 Kg m

B. Akibat Beban Hidup


Beban hidup yang bekerja pada dermaga ; W2 = 3480 Kg / m2
MtX = -½ . x . w2 . Lx2
= -½ . 0,500 . 3480 . 32 = - 1305 Kg m
Mty = -½ .  . w2 . Ly2
= -½ . 0,500 . 3480 . 32 = - 1305 Kg m
M Lx = M Ly = 0,01794 . 3000 . 32 = 484,38 Kg m

C. Akibat Beban Bergerak


Dari soal / data :
Beban truck = 15 ton
Beban crane = 35 ton
Bidang kontak ban (untuk truck = crane) = 20 x 50 cm2
PERENCANAAN PELABUHAN 10

Tekanan ban dianggap menyebar 45


Perhitungan Beban Akibat Kendaraan
bx = 50 + 2 (20 tan 45) = 90 cm
by = 20 + 2 (20 tan 45) = 60 cm

Dalam menentukan momen design akibat beban bergerak ditinjau dua keadaan yang sangat
kritis :
 Pada saat 1 roda crane berada ditengah plat

bx 90
  0,3
Lx 300
by Ly
by 60
bx   0,2
Ly 300

Lx

Tabel VI konstruksi Beton Indonesia (Ir. Sutami) hal. 391


Untuk Ly / Lx = 1 (harga – harga koefisien momen)

MLx MLy MIx MIy


a1 -0,062 -0,017 0,062 0,136
a2 -0,017 -0,062 0,136 0,062
a3 0,130 0,130 -0,355 -0,355
a4 0.390 0,390 1,065 1,065

Untuk menghitung momen digunakan rumus :


bx by
a1.  a2 .  a3
Lx Ly
M  w
bx by
  a4
Lx Ly

( 0,062)0,3  ( 0,017)0,2  0,130


MLx   35 ton
0,3  0,2  0,390
PERENCANAAN PELABUHAN 11

= 4,2472 tm
(0,017)0,3  (0,062)0,2  0,130
MLy   35 ton
0,3  0,2  0,390
= 4,4241 tm
Dengan cara yang sama diperoleh :
MIx = -6,9150 tm
MIy = -6,7495 tm

 Pada saat 2 roda berdekatan dengan jarak 1,0 m antara truck dan crane berada di tengah plat :

0,9 0,1 0,9

by by Ly I III II 0,6
bx bx I. Beban Truck = 15 ton
II. Beban Crane = 35 ton
15  35
Lx III.  0,1  2,7778 ton
1,8
Harga a1, a2, a3, dan a4, sama dengan di atas.

bx/Lx by/Ly w (t o n) Mx My Mix Miy

1 9 0 /3 0 0 6 0 /3 0 0 5 2 ,7 7 7 8 3 ,7 6 7 8 4 ,6 0 9 1 -8 ,0 2 1 9 -7 ,1 3 0 3

1 0 /3 0 0 6 0 /3 0 0 2 ,7 7 7 8 0 ,2 8 2 8 0 ,2 6 5 7 -0 ,4 7 6 6 -0 ,4 9 4 7

1 8 0 /3 0 0 6 0 /3 0 0 5 0 ,0 0 0 0 3 ,6 5 4 0 4 ,3 8 9 6 -7 ,6 5 4 1 -6 ,8 7 4 5
Mome n Maximum 3 ,7 6 7 8 4 ,6 0 9 1 -8 ,0 2 -7 ,1 3

 Pada saat 2 roda berdekatan dengan jarak 1,2 m antara crane berada ditengah plat.
i. Beban Crane = 35 ton
II. Beban Crane = 35 ton
1,2  35
III.  0,1  2,33 ton
1,8
120

Ly

55 90 10 90 55
PERENCANAAN PELABUHAN 12

Lx

Harga a1, a2, a3, dan a4, sama dengan di atas.

bx/Lx by/Ly w (t o n) Mx My Mix Miy

1 9 0 /3 0 0 6 0 /3 0 0 7 2 ,3 3 3 3 5 ,1 6 3 8 6 ,3 1 6 8 -1 0 ,9 9 4 2 -9 ,7 7 2 3
1 0 /3 0 0 6 0 /3 0 0 2 ,3 3 3 3 0 ,2 3 7 5 0 ,2 2 3 2 -0 ,4 0 0 4 -0 ,4 1 5 5
1 8 0 /3 0 0 6 0 /3 0 0 70 5 ,1 1 5 5 6 ,1 4 5 5 -1 0 ,7 1 5 7 -9 ,6 2 4 2
Mo me n Maximum 4 ,5 2 1 3 5 ,5 3 0 9 -9 ,6 2 6 2 -8 , 5 5 6 3

KOMBINASI PEMBEBANAN
KEADAAN BEBAN BEBAN BEBAN KOMBINAS I KOMBINAS I
BEBAN S ENDIRI HIDUP KENDARAAN I II
RODA I II III I + II I + III
MLx 9 6 ,8 7 6 5 1 6 ,8 8 4 2 4 7 ,2 6 1 3 ,7 5 6 4 3 4 4 ,0 7 6
CRANE
MLy 9 6 ,8 7 6 5 1 6 ,8 8 4 4 2 4 ,2 6 1 3 ,7 5 6 4 5 2 1 ,0 7 6
DITENGAH
Mt x -2 2 5 ,0 0 -1 3 0 5 -6 9 1 5 -1 5 3 0 ,0 0 0 -7 1 4 0 ,0 0 0
PLAT
Mt y -2 2 5 ,0 0 -1 3 0 5 -6 7 4 9 ,5 -1 5 3 0 ,0 0 0 -6 9 7 4 ,5 0 0
TRUCK DAN MLx 9 6 ,8 7 6 5 1 6 ,8 8 3 7 6 7 ,8 6 1 3 ,7 5 6 3 8 6 4 ,6 7 6
CRANE MLy 9 6 ,8 7 6 5 1 6 ,8 8 4 6 0 9 ,1 6 1 3 ,7 5 6 4 7 0 5 ,9 7 6
JARAK 1 .2 Mt x -2 2 5 ,0 0 -1 3 0 5 -8 0 2 0 -1 5 3 0 ,0 0 0 -8 2 4 5 ,0 0 0
M Mt y -2 2 5 ,0 0 -1 3 0 5 -7 1 3 0 -1 5 3 0 ,0 0 0 -7 3 5 5 ,0 0 0
CRANE DAN MLx 9 6 ,8 7 6 5 1 6 ,8 8 4 5 2 1 ,3 6 1 3 ,7 5 6 4 6 1 8 ,1 7 6
CRANE MLy 9 6 ,8 7 6 5 1 6 ,8 8 5 5 3 0 ,9 6 1 3 ,7 5 6 5 6 2 7 ,7 7 6
JARAK 1 .2 Mt x -2 2 5 ,0 0 -1 3 0 5 -9 6 2 6 ,2 -1 5 3 0 ,0 0 0 -9 8 5 1 ,2 0 0
M Mt y -2 2 5 ,0 0 -1 3 0 5 -8 5 5 6 ,3 -1 5 3 0 ,0 0 0 -8 7 8 1 ,3 0 0
ML = 5 6 2 7 ,7 7 6 kg m
MOMEN DES IGN
Mt = 9 8 5 1 ,2 0 0 kg m

3. PERHITUNGAN PENULANGAN
Perhitungan penulangan dengan cara ultimate.
Rumus – rumus yang digunakan dari PB 71 hal. 166

A. Tulangan lapangan
Mult = 1.5 ML = 1.5 (5627.776) = 8441,664 Kg m
= 884166.4 Kg.cm
2205 2205
qmax    0.218
7350   au 7350  2780

0.0417
qmin   0.0417.......... .........  0
1  317.  au
PERENCANAAN PELABUHAN 13

Mult
Rumus : g2  g  0 Ko = 0,5 (Pembebanan tetap)
bh .2 Ko. ,bk
2

844166.4
g2  g  0 h = 20 – 3 = 17 cm
100.17 2.2.0,5.350
g2 – g + 0.0835 = 0
Dengan rumus ABC di dapat :
g1 = 0.091955  yang memenuhi : g min  g1  g max
g2 = 0.9080 0.0417  0.091955  0.218
g1.2.ko. bk.b.h 0,091955.2.0,5.350.100.17
A   19,68 cm 2  1968 mm 2
  au 2780
A min = 0.25 % . 100 . 17 = 4.25 cm2 = 425 mm2
Digunakan tulangan  20,
Luas tulangan At = ¼  d2 = ¼  (16)2 = 200.96 mm2
Jumlah batang yang diperlukan untuk lebar 1500 mm2 adalah (n)
1968
n  9.79  10 ba tan g dengan A = 2009.6 mm2  1968 mm2
2009.6
1500
jarak antara tulangan  150.0 mm 2
10

A. Tulangan Tumpuan
M ult = 1.5 Mt = 1.5 (9851.2) = 14776.8 Kg m = 1477680 Kg cm
Mult
g2  g  0
bh .2 Ko. ,bk
2

1477680
g2  g  0
100.17 2.2.0,5.350
g2 – g + 0.1461 = 0
Dengan rumus ABC di dapat :
g1 = 0.1777  yang memenuhi : g min  g1  g max
g2 = 0.8223 0.0417  0.091955  0.218
g1.2.ko. bk.b.h 0,1777.2.0,5.350.100.17
A   38,033 cm2  3803,3 mm 2
  au 2780
Digunakan tulangan  20 Luas tulangan At = ¼  d2
At = ¼ (3.14) (18)2 = 254.34 mm2
Jumlah batang tulangan (n) yang diperlukan untuk lebar 1500 mm 2 adalah :
A 3803,3
n   14,95  15 ba tan g
At 254,34
Dipakai 15 batang dengan luas tulangan = 15 x 254,34 = 3815,1 mm 2
PERENCANAAN PELABUHAN 14

Jarak antara tulangan untuk lebar 1500 mm dari as ke as adalah :


1500
 100 mm = 10 cm
15
Arah x dan y sama

 Kontrol tegangan yang terjadi


Tegangan yang diizinkan U32 , a = 1850 Kg / cm2
K350 , b = 0.33 ’bk
= 0.33 x 350 = 115.5 kg / cm2
M ult max = 9851.2 = 1.5 (9851.2) = 14776.8 Kg. m = 1477680 Kg cm
h = ht - d = 20 – 3 = 17 cm
h 17
cu    2,6163
Mult 1477680
2.ko.b. bk 2.0,5.100.350
1477680
g2  g   0.........(lihat di depan)
100.17 2.2.0,5.350
g = 0.1777  menentukan
1 1
u  2
  2,1509
g .Cu 0,1777.2,6163
Mult
 au 
A.u.h

1477680
  1286,36 kg / cm2
(31,4159).2,1509.17

Keterangan :
A = Luas tulangan yang paling luas antara tumpuan dan lapangan
A = 3141.59 mm2 = 31.4159 cm2
a ytd = 0,58 au = 0,58 (1286,36)
= 746,087 Kg / cm2  1850 Kg / cm2
 a ytd
746,087
b ytd    20,2117 kg / cm 2 b (115,5 kg / cm 2 ).....ok !
A. 31,4159.1,179

II. PERHITUNGAN BALOK DERMAGA

1. PEMBEBANAN
A. Muatan Lantai + Beban Hidup
g1 = ½ . w1. Lx + ½ . w2. Lx
= ½ . 600 . 3 + ½ . 300 . 3
PERENCANAAN PELABUHAN 15

= 5400 Kg / m
B. Berat Sendiri Balok Dermaga
Ditaksir balok dermaga dengan dimensi 45x 60 cm2
g2 = 0.45 x 0.6 x 2400
= 648 Kg / m 300
C. Beban Crane (Beban Terpusat)
P = 35 ton = 35.000 Kg

2. PERHITUNGAN MOMEN
A. Beban Merata
Digunakan panduan dari ikhtisar momen PBI 1971 hal. 199
½ 5/8–1/10 ½ 1/3 –1/10 5/8 ½
-1/30 -1/30
+ 1/10 + 1/12 + 1/10

300
RA RB

 Transfer beban segitiga ke beban merata


RA = ¼ . g1 . L
= ¼ . 5400 . 3 = 4050 Kg
M max = RA . 3/2 - ½ . g1. L/2 . L/2 . 1/3
= 4050 . 1,5 - ½ . (5400) 1,5 . 1,5 . 1/3 = 4050 Kg m
Bila beban hidup ditiadakan, maka RA = ½ . 600 . 3 = 900 Kg.
M max = 900 . 1,5 - 2/3 . 900 = 750 Kg.
 Untuk Beban Merata
M max = 1/8 . g . L2
4050 = 1/8 . g . 32
8  4050
g  3600 Kg / m
9
750 = 1/8 . g . 32
8  750
g  666,67 Kg / m
9
PERENCANAAN PELABUHAN 16

Beban terbagi rata yang dipikul oleh balok dermaga


g tot = 2 (3600) + 648 = 7848 Kg/m
g tot = 2 (666,67) + 648 = 1981,34 Kg/m
 Momen Lapangan
MAB = MCD = 1/10 . g . L2 = 1/10 . 7848 . 32 = 7063,2 Kg m
MBc = 1/12 . g . L2 = 1/12 . 7848 . 9 = 5886 Kg m
 Momen Tumpuan
MA = MD = - 1 / 30 . g . L2 = - 1 / 30 . 7848 . 32 = - 2354,4 Kg m
2 2
MB = MC = - 1 / 10 . g . L = - 1 / 10 . 7848 . 3 = - 7063,2 Kg m
 Gaya Lintang
DBA = DDE = 5/8 . g . L = 5/8 . 7848 . 3 = 14715 Kg
D lainnya = ½ . g . L = ½ . 7848 . 3 = 11772 Kg
D pada saat dermaga kosong = 5/4 . 1981,34 = 2476,675 Kg

B. Beban Terpusat
Sistem pembebanan dapat dilihat pada PBI 71 hal. 200
½ 5/8 –1/10 ½ 1/3 –1/10 5/8 ½
-1/30 -1/30
+ 1/10 + 1/12 +1/10
Mo = ¼ .  . L = ¼ (35000) . 3 = 26250 Kg m
Qo = Do = ½ p = ½ (35000) = 17500 Kg m
 Momen Lapangan
MAB = MCD = 5/6 . Mo = 5/6 . (26250) = 21875 Kg m
MBc = ¾ . Mo = ¾ . ( 26250 ) = 19687,5 Kg m
 Momen Tumpuan
MA = M D = - ¼ . M o = - ¼ . 26250 = - 6562,5 Kg m
MB = MC = - 4/5 . Mo = - 4/5 . 26250 = - 21000 Kg m
 Gaya Lintang
DAB = DBC = DCB = 1 x Q0 = 1 . 17500 = 17500 Kg
DBA = DCD = 1,25 . Qo = 1,25 . 17500 = 21875 Kg
 Momen Maksimum
Momen Lapangan Max = 7063,2 + 21875 = 28938,2 Kg m
Momen Tumpuan Max = 7063,2 + 21000 = 28063,2 Kg m

3. PERHITUNGAN TULANGAN

bm bm
PERENCANAAN PELABUHAN 17

t=20
ho = ht – d ht = 60

bo = 45 Lo = 30
bk = 300
 Ukuran Balok
ht = 60 cm
bo = 45 cm
 Lebar Manfaat (bm) dari PBI 1971 hal. 118
-
bm bo + 1/5 Lo
= 45 + 1/5 (300) = 105 cm
-
bm bo + 1/10 . Lo + ½ bk
= 45 + 1/10 (300) + ½ (300) = 105 cm
-
bm b
= 300 cm
Diambil bm yang terkecil = 105 cm

A. Kontrol Balok T
Mmax = 28938,2 kg m = 2893820 kg cm
Mu = 1,5 Mmax = 1,5 . (28938 20) = 4340730 kg cm
bm = 105 cm
bo = 45 cm
ht = 60 cm
ho = 60 - 5 = 55 cm
ho 55
CU    5,06069
Mu 4340730
2.ko. bk .bm 2.0,5.350.105

 Menentukan Letak Garis Normal


 = o . ko
Karena Cu lebih besar 5, maka o mendekati 0, jadi  juga mendekati 0.
  1,25 ton, maka perhitungan didasarkan balok biasa.
PERENCANAAN PELABUHAN 18

Koefisien lengan momen :


1 1
 2
  0,93636
g.Cu 0,0417.5,060692
Mu 4340730
A   30,3188cm 2
  au. .ho 2780x 0,93636x55
A’ = 0,20 . A = 0,20 x 30,3188 = 6,0638 cm2
Dipakai tulangan tarik 6  26 = 31,8396 cm2  30,3188 cm2
Dipakai tulangan tekan 2  20 = 6,28 cm2  6,0638cm2

B. Kontrol Tegangan Geser


Gaya lintang max = 14715 + 21875 = 36590 kg
( DBA = QBA )
Qult = 1,5 . 36590 = 54885 kg
Untuk K350 :
1
 bu    bk (hal. 106)
ps.mb

 ps = 1,0 (tabel 10.1.1)


1,4
 mb    = 1,0 (tabel 10.1.2)

1
 bu   350  13,3631 kg / cm 2
1,0  1,4
2,5
 bu  mu    bk
 ps   mb

2,5
  350  33,4077
1,0  1,4
Qult
 bu   Zu =  . ho = 0,87 . 55
b  Zu
54885

45.0,87.55
= 25,4894 Kg / cm2
 bu   bu* mu  Tidak perlu tulangan miring

Dipakai tulangan sengkang minimum  8 – 20 ( lihat PBI 71/92 )


PERENCANAAN PELABUHAN 19

C. KONTROL LEBAR RETAK


 d   c 
W     c3 .c  c4 .     a  s   10 6 (cm) ………….PBI ’71 hal. 115
 wp   wp 

Koefisien – koefisien wp, c3, c4, dan c5 diambil dari tabel 10.7.1
Dimana :
A 30,3188
wp    0,01225
bo.ho 45.55

W = Lebar retak yang diizinkan dimana untuk bangunan dermaga yang merupakan
konstruksi tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung, kontinue
berhubugan dengan air atau berada dalam lingkungan agresif (lihat PBI 71 pasal 10.7
ayat 1.b).
Besarnya = 0,10 cm
c = Selimut beton = 5 cm
d = Diameter tulangan
au = 2780 kg/cm2
A = Luas tulangan tarik = 30,3188 cm2
bo = 45 cm
ho = 60 - 5 = 55 cm
 = koefisien tulangan polos = 1,2
c3 = 1,50 ; c4 = 0,04 ; c5 = 7,5
PERENCANAAN PELABUHAN 20

 2 .6   1 .5 
w ytd  1,2  1,5.5  0,04.    2780    10  6
 0, 01225   0, 01225 
= 0,05035 cm

Kontrol :
W ytd < w ……. aman
0,05035< 0,10 cm ……. aman

III. PEMILIHAN TYPE FENDER

Pemilihan type fender didasarkan pada besarnya energi, yaitu :


1. Sebagian energi diterima fender dan sebagiannya diterima oleh konstruksi
2. Seluruhnya diterima oleh konstruksi

Pada perencanaan ini, akan didasarkan pada cara yang pertama sehingga perlu dipilih type fender.
Dermaga direncanakan untuk melayani kapal berbobot maximal 6000 ton
Dimana spesifikasi kapal diketahui :
-
Panjang kapal = 121 m
-
Lebar kapal = 16,7 m
-
Tinggi kapal = 9,5 m
-
Full draught = 7,2 m
-
Displacement tonnage (w1) = 6000 ton
-
Additional weight (w2) = 5050 ton
-
Virtual / estimate weight = 11050 ton

Besarnya energi tumbukan kapal yang diserap oleh fender dihitung dengan rumus:
w.v 2 .k
E  (hal. 367 Perencanaan Pelabuhan)
2g

Dimana : k = 0,5
w = w1 + w2 = 6000 + 5050 = 11050 ton
v = Kecepatan sandaran kapal = 0,17 m/det ….(soal)
PERENCANAAN PELABUHAN 21

g = 9,81 m/det
Jadi :

11050 x0,17
E  0,5  47,872 ton meter
2.(9,81)

Energi efektif waktu terlambat E’ = E / 2 = 47,872 /2 = 23,936 ton meter


Dari energi diatas, dipilih type fender V1300H x 1000L
( Dipilih berdasarkan muka air tertinggi (HWS) = 2,65 m )

syarat :
 t < 2,0 m ……. Fender dipasang horisontal

 2,0 m < t < 3,5 m …… fender dipasang vertikal


Maka fender harus dipasang vertikal, dengan dimensi sebagai berikut :

8,15 162,5

42,5 m L = 65 m 42,5 m
150 m

 Gaya Materi Fender


w
F   v 2 sin 2  (hal 367, Perencanaan Pelabuhan)
2.g .d

Dimana : d = Pergeseran fender = 0,05 m


 = Sudut pendekatan = 10
11050 x 0,17 2. sin 2 .10
F   9,816 ton
2.9,81.0,05
Berdasarkan muka air tertinggi (HWS) = 2,65 m, maka direncanakan tinggi balok fender =
HWS = 2,65 m (fender dipasang tegak 2 x 175 = 350).
Gaya horisontal yang bekerja pada balok fender yaitu :
PERENCANAAN PELABUHAN 22

9,816
F   3,704 ton / meter
2,65
Dianggap reaksi oleh fender tersebar merata sepanjang bidang kontak pada balok, momen yang
terjadi akibat benturan kapal adalah :
MT = ML = 1/12 . g . L2
= 1/12 . (3,704) . (3)2 = 2,77809 tm
= 277809 Kg cm
Beban angin tegak lurus pantai : 40 kg / m2 (soal)
Ditinjau parameter = 2,65 m . 40 kg / m2
= 106 kg / m
MT = ML = 1/12 . g . L2
= 1/12 . (106) . (3)2 = 79,5 kg m
= 7950 kg cm
Momen Total : MT = 277809 + 7950 = 285759 kg cm
M ult = 1,5 MT = 1,5 (285759)
= 428638,5 kg cm

 Penulangan Balok Fender


g max = 0,218
g min = 0,0417 …………………………….(lihat perhitungan plat)
Syarat g min < g perlu < g max
Mult
g (1  g )  
 h  40  5  35 cm
b.h 2 .2.ko. bk

428638,5
  0,00285
350.(35) 2 2.0,5.350
g – g2 = 0,00285
g2 - g + 0,00285 = 0
Dengan rumus ABC, didapat : g1 = 0,95 > g max (0,218)
g2 = 0,005 < g min (0,0417)
Digunakan g min = 0,0417
g .b.h.2ko. bk 0,0417.350.35.2.0,5.350
A  (PBI 71 hal. 168)
  au 2780
= 64,3125 cm2
Digunakan tulangan 12  28 = 73,890 cm2 > 64,3125 cm2………OK!
 Kontrol Tulangan Geser
g tot = 3704 + 40 = 3744 Kg / m
D = RA = ½ . g tot . L = ½ . (3744) . (3) = 5616 Kg
PERENCANAAN PELABUHAN 23

D ult = 1,5 . (5616) = 8424 Kg


8 8424
    0,7859 Kg / cm 2    bu  9,50 Kg / cm 2
7 350.35
(PBI 71 hal. 107)
Tidak perlu tulangan geser, dipakai tulangan plat menerus  20 - 25 cm

 Muatan Vertikal
Beban yang bekerja :
1. Plat + Lapisan aus = 0,37 x 860 = 318,2 Kg / m
2. Berat sendiri balok = 0,45 x 0.6 x 2400 = 640 Kg / m
3. Beban hidup = 0,3 x 500 = 150 Kg / m +
= 1108,2 Kg / m
Momen = 1/12 . g . L2
= 1/12 (1108,2) (3)2
= 277,05 Kg m = 27705 Kg cm

Penulangan :
M ult = 1,5 M = 1,5 (27705) = 41557,5 Kg cm
Mult
g (1  g )  
 h  350  5  345 cm
bh .2.ko. bk
2

41557,5
  0,000025
40.(345) 2 .2.0,5.350
g2 – g + 0,000025 = 0
Dengan rumus ABC, didapat : g1 = 0,999 > g max
g2 = 0,0003 < g min
Digunakan g min = 0,0417
g .b.h.2ko. bk 0,0417.40.345.2.0,5.350
A 
  au 2780
= 72,45 cm2
Digunakan tulangan 12  28 = 73,890 cm2 > 72,45 cm2………OK!
Tulangan tekan A’ = 20 % x 72,45 = 14,49 cm2
Gunakan tulangan tekan 3  20 = 18,472 > 14,49 cm2 ……..OK!
PERENCANAAN PELABUHAN 24

IV. PERHITUNGAN BOULDER

Gaya Arus R2

Gaya Angin R1

30
Sudut arah horisontal

25
Sudut arah vertikal

 Gaya T Akibat Angin


Beban angin sejajar / tegak lurus pantai = 40 Kg / m 2
Agar diperoleh beban angin kritis maka diambil tegak lurus pantai (bidang yang terkena angin
pada kapal besar dibanding sejajar).
Berdasarkan tabel I untuk Gross Tonnage = 6000 ton diperoleh data :
-
Panjang kapal = 121 m
-
Lebar kapal = 16,7 m
-
Tinggi kapal = 9,5 m
-
Draft = 7,2 m
Rumus : R1 = K . p. L . d
Dimana : L.d = Luas terkena angin
L = 121 m
d = 9,5 - 7,2 = 2,3 m
k = Koefisien tekanan angin = 1.3
p = 40 Kg / m2
PERENCANAAN PELABUHAN 25

R1 = 1,3 . 40. 121 . 2,3 = 14471,6 Kg


R1 1 1 14471,6 1 1
T1        7983,8219 Kg
4 sin 30 cos 25 4 sin 30 cos 25
Dibagi 4 karena gaya angin ditahan oleh 4 border.

 Gaya T Akibat Arus


Gaya T akibat arus sering kita abaikan karena gaya yang ditimbulkan sangat kecil atau T 2= 0
Maka gaya total yang bekerja pada boulder :
T = T1 + T2 = 7983,8219 + 0 = 7983,8219 Kg
= 7,9838 ton
Digunakan boulder type straight dengan kapasitas 15 ton
(lihat tabel terlampir).
TYPE BOLLARDS STRAIGHT TYPE 15 TON

V. PERHITUNGAN POER
Direncanakan Poer sebagai berikut :
PERENCANAAN PELABUHAN 26

40

45

40

40 45 40

50

50

37,5 50 37,5

 Pembebanan :
-
Berat sendiri poer = (1,25.1,25.0,5+0,4.0,4.0,5.4).2400 = 2.643 kg
-
Berat balok dari 4 arah = ( 1,25 . 0,45 . 0,60 . 4 ) = 3.240 kg
-
Berat plat lantai = ( 3,0 . 3,0 . 0,2 ) . 2400 = 4.320 kg
-
Beban hidup = ( 3,0 . 3,0 . 3000 ) = 27.000 kg
-
Beban truck + crane = 15000 + 35000 = 50.000 kg +
= 84.560 kg
 P 84560
Q   54118,4 kg / m 2
A 1,25  1,25
Ditinjau 1 pias (1,25 m)  g = 54118,4 kg / m2

 Perhitungan Momen 0
q = 54118,4 kg / m
PERENCANAAN PELABUHAN 27

50

50

0
62,5 62,5

M0-0 = ½ . q . L2 = ½ (54118,4) x (0,625)2 = 10570 Kg m


M ult = 1,5 M0 = 1,5 (10570) = 15855 Kg m
= 1585500 Kg cm

 Penulangan Poer
M ult = 1585500 Kg cm
Mult 1585500
q (1  q )    0,013
bh .2ko. bk 130.50 2.2.0,5.350
2

q2 – q + 0,013 = 0
Dengan rumus ABC di dapat q1 = 0,9868 > q max
q2 = 0,013 < q min
Digunakan q min = 0,0417
q.2.ko. bk .b.h 0,0417.2.0,5.350.130.50
A   34,125 cm 2
  au 2780
Pakai tulangan 8  25 , At = 39,27 cm2 > 34,125 cm2 …….OK !
 Kontrol Tegangan Geser Poer
115

50
PERENCANAAN PELABUHAN 28

50

50
125

Luas bidang geser :


A = 4 . 115 . 50 = 23000 cm2
P = 54118,4 Kg

1,5 p 1,5.(54118,4)
 bp    3,5295 Kg / cm2
A 23000

*bp m untuk K350  1,08  350 = 20 Kg/cm2 > 2,204 Kg/cm2 …aman
( Buku Teknik Sipil hal. 340 )
 Sketsa Penulangan
A’ = 20 % A = 20 % (34,125) = 6,825 cm2
Maka digunakan tulangan 4  18 = 10,178 cm2 > 6,825 cm2 …….OK!
Gunakan tulangan beugel praktis =  8 – 20 cm

 Sketsa Penulangan Poer

100
PERENCANAAN PELABUHAN 29

50
125

VI. PERENCANAAN SUB STRUKTUR DERMAGA


( PONDASI TIANG PANCANG )

1. PERHITUNGAN GAYA – GAYA / BEBAN RENCANA


A. Gaya Vertikal
 Muatan A :
-
Berat balok = ( 3,0 . 0,45 . 0,60 ) . 2 . 2400 = 3.888 Kg
-
Berat plat lantai = ( 3,0 . 3,0 . 0,20 ) . 2400 = 4.320 Kg
-
Berat poer =(1,25.1,25.0,50.+4.0,4.0,4.0,5)2400 = 2.643 Kg
-
Berat crane = 35.000 + 35.000 = 70.000 Kg
-
Berat hidup = 3,0 . 3,0 . 3000 = 27.000 Kg+
 VA =107.851 Kg
 Muatan B :
-
Berat balok = ( 3,0 + 2,5 ) x 0,45 . 0,60 . 2400 = 3.564 Kg
-
Berat balok fender = 3 . 0,4 . 3,5 . 2400 = 5.400 Kg
-
Berat crane - crane = 35.000 + 35.000 = 70.000 Kg
PERENCANAAN PELABUHAN 30
-
Berat hidup = 3,0 . 2,5 . 3000 = 22.500 Kg
-
Berat plat = 3,0 . 2,5 . 0,20 = 3.600 Kg
-
Berat poer =(1,25.1,25.0,50.+4.0,4.0,4.0,5)2400 = 2.643 Kg +
 VB =107.707 Kg
B. Penentuan Daya Dukung Tanah
Ns. Ap JHP. AS
Q 
3 5
Dimana :
Ns = Nilai konis…….(untuk pelabuhan Ns min = 150 Kg/cm2)
Ap = Luas penampang tiang
JHP = Jumlah hambatan pelabuhan
As = Keliling tiang
Tiang direncanakan pada elevasi = - 22,0 m dengan data :
Ns = 150 Kg / cm2 ; JHP = 800 Kg / cm2
150.50.50 800.50.4
Q   157000 Kg
3 5
Q = 150000 Kg > V kritis = 107707 Kg ………..Aman
Jadi panjang tiang = 22 + 2,65 - 0,75 = 23,9 m

C. Perhitungan Gaya Horisontal Tiang Miring


C.1. Akibat reaksi fender
Reaksi fender yang diperhitungkan R = 40 ton. Reaksi ini dianggap diteruskan pada dermaga
dan menyebar dengan sudut 45.
Gaya horisontal ini ditinjau pada pinggir fender, dan hanya menghasilkan 2pasang tiang
miring yang menerima gaya tersebut.
40
Jadi tiang menerima gaya (1 pasang)   20 ton
2
C.2. Akibat tarikan kapal pada boulder
Gaya tarik pada boulder yang terletak pada lantai dermaga adalah hanya angin saja. Kita anggap
bahwa boulder pada dolphin tidak bekerja.
H = 18954 Kg = 18,954 ton
Boulder diletakkan pada titik A gambar (a)
18,954
Jadi tiap pasang tiang menerima gaya   6,318 ton
6,318
C.3. Gaya akibat angin dan arus
Gaya akibat angin dan arus diperhitungkan pada saat kapal bersandar di dermaga dimana angin
dan arus secara bersamaan kapal pada dermaga.
PERENCANAAN PELABUHAN 31

R = 14,4714 ton (gaya akibat arus diabaikan).


Gaya ini ditahan oleh 52 tiang miring.
14,4714
Jadi tiap tiang menerima gaya   0,278 ton
52
C.4. Akibat rotasi (momen torsi) terhadap pusat berat dermaga
Ditinjau dermaga sebgai satu kesatuan struktur, dimana gaya akibat tumbukan kapal dianggap
menimbulkan torsi (momen torsi) terhadap pusat berat konstruksi dapat dihitung dengan
rumus :
H xi
Hi    H e
n  xi 2
Dimana :
Hi = Gaya horisontal pada tiang
Hi = Gaya horisontal akibat reaksi fender
n = Jarak tiang yang ditinjau terhadap pusat berat konstruksi
 xi2 = Jumlah jarak tiang kuadrat terhadap pusat berat konstruksi

 xi2 = 2 (1,52 + 4,52 + 7,52 + 10,52 + 13,52 + 16,52 + 19,52 + 22,52 + 25,52 + 28,52 + 31,52 +
34,52 + 37,52 + 40,52 + 43,52 + 46,52 + 49,52 + 52,52 + 55,52 + 58,52 + 61,52 + 64,52 + 67,52 )
 xi2 = 48415,5
40 67,5.45.67,5
Hi    5,1 ton
52 48415,5
C.5. Akibat beban gempa
Beban – beban yang diperhitungkan adalah :
 Berat sendiri konstruksi :
-
Lapisan aus = 3 . 20 . 0,07 . 2000= 8.400 kg
-
Plat pantai = 3 . 20 .0,3 . 2400 = 43.200 kg
-
Balok memanjang = 8,3 . 0,5 .0,75 . 2400 = 21.600 kg
-
Balok vertikal = (20 + 1) . 0,5 . 0,75 . 2400 = 18.900 kg
-
Balok fender = 3,0 . 0,4 . 3,5 . 2400 = 10.080 kg
-
Berat poer = 8 . 3152 = 25.216 kg +
q1 = 127.396 kg
= 127,396 ton
 Beban hidup
Beban hidup yang diperhitungkan 50 %
q2 = 50 % x 20 . 30 x 3000 = 90000 kg = 90 ton
Beban total  w = q 1 + q2
= 127,396 + 90 = 217,396 ton
PERENCANAAN PELABUHAN 32

 Gaya horisontal akibat gempa dihitung dengan rumus :


F = k.w
Dimana : F = Gaya horisontal akibat gempa
k = koefisien gempa
w = Beat sendiri konstruksi dan beban hidup
K = Koefisien daerah x konstruksi kepentingan
Koefisien daerah wilayah gempa IV = 0,03
Koefisien kepentingan = 1,2
untuk bangunan dermaga (klasifikasi A)
K = 0,03 . 1,2 = 0,036
F = 0,036 . 217,396 = 7,826 ton
Jadi gaya horisontal maksimum yaitu gaya akibat reaksi dari fender.
Jadi beban / gaya maksimum pada tiang miring adalah :
v.sin  2  H . cos 2
P1 
sin(1   2 )
v.sin 1  H . cos 2
P2 
sin(1   2 )
Tan 1 = Tan 2 = 1/5 = 0,2
1 = 2 = 11,3099
Sin 11,3099 = 0,1961
Cos 11,3099 = 0,9806
Sin 22,6198 = 0,3846
H 18
H  .......... ...... H  15 ton ; tan   ..........  10,204
cos  100

15
H   15,2411 ton
cos10,204
151,032.0,1961  15,241.0,9806
P1   115,8679 ton
0,3846
115,8679 ton (tekan) < Q tekan (157,0 ton)…….. Aman
151,032.0,1961  15,241.0,9806
P1   38,1486 ton (tarik )
0,3846

Daya dukung tanah akibat tarikan


- Berat tiang = 0,45 . 0,45 . 28,1 . 2400 = 13657 kg = 13,657 ton
800.45.4
- Gesekan tiang =  28.800 kg = 28,800 ton +
5
42,457 ton
PERENCANAAN PELABUHAN 33

Jadi P2 (38,1486) < Q tarik (42,457 ton) ………. Aman

2. PERHITUNGAN PENULANGAN
Berat tiang q = 0,45 . 0,45 . 2400 = 486 kg / m
 Kondisi pengangkatan tiang :
(perencanaan pelabuhan Soejono K)
L = Panjang tiang miring = 24,30 m
a = Tg  . 24,30 ………  = 10,3099 28,1
= Tg 10,3099 . 24,30
= 4,4204 m
L max =  24,32 + 4,42042 = 24,6988 a
486.24,32
M max1   8968,0669 kg m
32

486.24,32
M max 2   35872,2675 kg m
32

M design = 35872,2675 kg m
M ult = 1,5 . 35872,2675 kg m = 53808,40 kg m = 5380840 kg cm
ho 40
Cu    2,1641
Mult 5380840
2.ko. bk .b 2.0,5.350.45
1 1
Zu  2
  5,1205
q.cu 0,0417.2,16412
Mult 5380840
A  A    9,4500 cm 2
  au.Zu.ho 2780.5,120540
Sengkang / beugel praktis ………………….PB 71 / 94
1. Ukuran tidak boleh kurang dari 15 cm < 45 cm ………….OK !
2. As min = 1 % . 45 . 45 = 20,25 cm2 ……………Tulangan memanjang
Jadi As = 20,25 cm2 ;  min = 12 mm
3. As max = 6 % . 45 . 45 = 121,50 cm2
4. Jarak max sengkang = 1. 45 cm
2. 15 x  batang tulangan memanjang atau 30 cm
 sengkang tidak boleh kurang ¼  tulangan memanjang dan min  5 mm.
As = 20,25 cm2, digunakan 4  26 = 21,2 cm2 > As ………OK !
A min sengkang = ¼ . 26 = 6,5 mm, digunakan  8
PERENCANAAN PELABUHAN 34

Jarak sengkang = 15 . 26 = 390 mm atau 30 cm, diambil 12 cm


  8 – 12 cm
3. SKETSA PENULANGAN
 Kontrol daya dukung bahan
Pa = Ac . b + As . a
= 45 . 115,5 + 21,2 . 1850 = 273108 kg = 273,108 ton
b = 0,33 . bk = 0,33 . 350 = 115,5 PBT 71 – hal 105
a = U32 = 1850 PBT 71 – hal 105
Pa > P1  aman
 Kontrol tegangan selama pemancangan
Digunkan alat pancang type Hammer  Vulcon no. 010 dgn data sbb :
- Berat Hammer (W) = 5000 b = 5000 . 0,454
- Tinggi jatuh (h) =
- Efisien alat pancang =
- Koef. Restetusi (e) =
w.h
Pu  ...............s  1 cm
6(5  0,25)

2270.91,44
  27675,84 kg  27,67 ton
6(1  0,25)

Pu = 27,67 ton < Q bahan (327,97 ton)


Tegangan selama pemancangan :
Pu  2 
 max    1

A1  ef 

Dimana : A1 = Ac + (n - 1) A’
A’ = Luas tulangan lateral
= 12  26 = 63,6 cm2
330 330
n =   17,639 ( angka ekivalensi )
 bk 350
A1 = 45 . 45 + (17,639 - 1) 63,6
= 3083,2404 cm2
w  e2 p
ef = ; P = Berat tiang = q . L max = 486 . 28,1 = 13656,6 kg
w p

2270  0,4 2.13656,6


=  0,2797
2270  13656,6
PERENCANAAN PELABUHAN 35

27675,84  2 
 max    1  24,9689 kg / cm 2
3083,2404  0,2797 

 max < b ………………. Aman


24,9689 Kg / cm2 < 115,5 Kg / cm2 ………………. Aman

Anda mungkin juga menyukai