Dapur kupola termasuk dapur pengolahan baja, dimana dapur ini digunakan untuk mengolah basi
kasar kelabu/besi rongsokan/besi bekas menjadi baja. Gambar ilustrasi secara skematik sebuah
Dapur Kupola adalah sebagai berikut.
2. Kapasitas Peleburan
Kapasitas peleburan dari kupola dinyatakan oleh laju peleburan dalam satuan berat
persatuan waktu, umumnya ditulis ton per jam. Kapasitas peleburan dapat berubah tergantung
kepada: volume angin, perbandingan muatan besi dengan kokas serta syarat-syarat operasi
peleburan lainnya, walaupun diameter kupola sama.
3. Tinggi Efektif
Tinggi efektif dari kupola adalah tinggi dari pertengahan tuyer (lubang hembus) sampai
bagian bawah dari pintu pengisian. Pada daerah ini terjadi pemanasan awal. Karena itu kupola
yang tinggi akan efektif untuk pemindahan panas, akan tetapi kupola yang terlalu tinggi
cenderung memiliki tahanan besar terhadap aliran gas. Hal ini juga menimbulkan resiko
terjadinya peng-hancuran kokas. Syarat-syarat ini perlu dipertimbangkan, sehingga tinggi efektif
kupola standar biasanya dikonstruksi berkisar antara empat sampai lima kali ukuran diameter
dalam, diukur dari titik tengah tuyer.
4. Daerah Krus
Daerah krus adalah daerah dari bagian bawah tuyer sampai ke dasar kupola. Daerah krus
dari kupola yang mempunyai perapian muka dibuat dangkal, karena tidak difungsikan untuk
menyimpan logam cair di dalamnya. Daerah krus dari kupola tanpa perapian muka dibuat dalam.
Biasanya ukuran krus dikonstruksi untuk dapat menampung dua atau tiga pengisian. Dalam
daerah krus terdapat juga kokas, sehingga volume yang terisi oleh logam cair kira-kira 45 % dari
volume daerah krus. Krus yang besar tidak dikehendaki sebab besi cair menyerap karbon dan
belerang dari kokas.
6. Tuyer
Tuyer berfungsi menghembuskan udara untuk pembakaran kokas dengan volume dan
tekanan yang memadai. Jadi jumlah luas penampang tuyer harus ditentukan secara tepat. Jumlah
luas penampiag tuyer yang terlalu kecil menyebabkan kecepatan udara terlalu tinggi jadi
menurunkan temperatur dari gas pembakaran. Sebaliknya luas yang terlalu besar menurunkan
kecepatan udara dan pembakaran yang seragam tidak tercapai.
Biasanya perbandingan tuyer ini lima sampai enam untuk kupola kecil dan delapan
sampai dua belas untuk kupola besar. Jumlah tuyer dipilih secara empirik dalam jumlah genap.
Gas CO yang dihasilkan dikeluarkan melalui cerobong sebagi gas asap dengan temperature ±
300oC dan panasnya dapat dimanfaatkan untuk tenaga mesin-mesin yang lain.
5. Setelah terjadi reaksi antara silica dan batu kapur kemudian dimasukkan besi kasar dan kokas
baru sekitar 8%-12% dari pengisian ke dalam dapur. Apabila kokas baru telah terbakar,
dimasukkan udara dari blower yang akan menimbulkan reaksi antara zat arang dengan oxygen
sbb :
C + O2 → CO2, + 94,22 kcal/mol
Akibat reaksi tersebut, terjadi pengurangan temperatur di dalam dapur tetapi karena gas CO yang
terjadi mempunyai temperature 300oC – 400oC maka temperature yang turun hanya sedikit,
sehingga masih cukup untuk melebur besi dan membentuk terak.
6. Setelah proses di dalam dapur, maka terak di atas cairan dikeluarkan dari dalam dapur dan
kemudian dikeluarkanlah baja cair yang ditampung oleh panci-panci untuk dibawa ke tempat
penuangan besi atau baja.
Dapur Kupola (Kubah) digunakan pada peleburan besi tuang, dan konstruksinya diperlihatkan
seperti gambar dibawah ini. Ini menyerupai sebuah dapur sumber kecil tapi tidak bisa bekerja
teru menerus. Pada umumnya digunakan untuk menghasilkan peleburan sehari-hari berdasarkan
pada kapasitas dari pabrik (foundry). Kupola-kupola biasanya dioperasikan sepasang, jadi
pemeliharaannya bisa diatur untuk yang satu sedangkan yang lainnya tetap beroperasi, demikian
seterusnya secara bergantian. Bahan yang diolah adalah besi kasar (pig iron) dan besi
rongsokan/potongan-potongan dengan dicampur potongn baja untuk membantu mengontrol
kandungan karbon akhir dengan dilusi. Sejumlah kecil batu kapur dicampurkan ke dalam muatan
untuk membantu pembentukan terak dan beberapa tambahan yang diperlukan untuk mengatur
analisa dari besi biasanya dicampurkan ke dalam ember tuang sewaktu dikeluarkan.
Dapur Kupola
1. Batu kapur : batu kapur bertindak sebagai pengikat kotoran (fluks), jadi
pengotor pengotor yang ikut tercampur pada cairan besi yang akan mengurangi
kualitas besi kasar akan diikat oleh batu kapur dan dibuang menjadi terak.
2. Bahan Bakar : Bahan bakar yang umum diqunakan dalam proses dapur tinggi
biasanya adalah kokas. Tapi bahan bakar lain seperti arang kayu juga antrasit juga
bisa digunakan.
Dapur tinggi pada umumnya diletakkan tidak jauh dari daerah penyimpanan atau
pengadaan bahan yang akan diolah, seperti iron ores atau bijih besi, bahan bakar,
dan batu kapur. Tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat proses
pengisian bahan mentah ke dalam dapur tinggi sehingga dapat memperlancar
produksi besi kasar. Blast firnace atau dapur tinggi terdiri dari kerangka baja yang
terdiri tegak lurus hampir membentuk seperti sebuah silinder. Tanur ini
mempunyai tinggi sekitar 30 meter dan diameter sekitar 6 meter. Pada bagian
dalam tanur telah disediakan batu tahan api dan dilengkapi dengan alat yang
digunakan untuk memasukan bahan – bahan di bagian atas, sedangkan di bagian
bawah terdapat tempat pengumpulan besi dan terak cair.
Dapur Crucible (Kowi)
Dapur Kowi ini, tercatat sebagai dapur tertua yang pernah digunakan untuk melebur baja.
Gambar penampang sebuah dapur kowi, dapat dilihat dibawah ini.
Crusibel furnace adalah dapur tertua yang digunakan untuk melebur baja, terbuat dari
campuran grafit dan tanah liat, mudah pecah dalam keadaan biasa, akan tetapi memiliki kekuatan
yang cukup berarti dalam keadaan panas. Dapat dipanaskan dengan kokas, minyak/gas alam.
Baja karbon rendah, baja bekas, arang kayu dan paduan fero digunakan untuk membuat baja.
Crucible furnace termasuk dapur yang terbalik untuk untuk memproses/membuat baja
dibandingkan dengan dapur-dapur baja yang lainnya. Proses di dalam dapur ini terjadi didalam
ruangan tertutup, sehingga alat-alat perlengkapannya dan proses pembuatan baja di dalam dapur
ini termasuk sangat mahal dan oleh karena itu dapur ini hanya digunkan untuk membuat atau
mengerjakan baja-baja istimewa atau kores.
Alasan pemilihan dapur Crucible yang akan digunakan di banding dengan memakai
dapur pelebur jenis lainnya karena:
1. Dapur pelebur ini tidak memerlukan teknik pengoperasian yang terlalu rumit disbanding
dapur pelebur jenis lainnya, sehingga cocok digunakan untuk penelitian dan praktikum
bagi laboratorium Foundry.
2. Dapur Crucible ini dapat menggunakan bahan bakar yang aman seperti minyak tanah.
3. Cocok digunakan untuk melebur logam bukan besi yang mempunyai temperature cair yang
cukup tinggi seperti alumunium.
4. Mudah dalam pengoperasiannya terutama untuk pengambilan terak pada logam alumunium.
Proses kerja :
1. Pertama-tama cawan ini diisi baja dan besi kasar, kemudian cawan ditutup dengan merapatkan
tutup dapur cawan dengan dempul tanah liat.
2. Setelah itu cawan diletakkan dalam dapur api. Di dalam dapur api dimasukkan gas-gas panas
sekeliling cawan sehingga cawan-cawan di dalam dapur api menjadi panas dan mencairkan
baja/besi yang berada di dalam cawan dan mereaksikan unsur-unsur yang terdapat di dalam
baja/besi.
3. Setelah proses selesai, maka cairan baja dikeluarkan dari dalam cawan dan dibawa ke cetakan
penuangan baja untuk dijadikan baja-baja kroes atau baja-baja istimewa.
4. Baja-baja yang dikerjakan dalam dapur cawan adalah baja-baja istimewa karena bisa didapatkan
baja-baja yang sangat murni dengan campuran yang homogen. Untuk logam-logam yang sangat
sulit dicampur secara merata sangat baik mengerjakannya dengan dapur cawan karena campuran
seperti Si,Mn ,Ni,Cr tidak akan berubah ( tetapi kadar arangnya akan berubah).
Baja-baja dari cawan ini akan dipakai untuk perkakas tempa, pahat-pahat, pegas-pegas,
baja-baja perkakas, paku keling, pesawat-pesawat pengengkat, kabel-kabel, dsb. Tetapi karena
harganya yang sangat tinggi, maka baja-baja cawan ini terdesak oleh baja-baja listrik.
Untuk membuat sebuah dapur kowi, biasanya digunakan campuran grafit dan tanah liat.
Kekurangan nya adalah, mudah pecah pada keadaan biasa (dingin), tetapi cukup keras pada
keadaan panas. Bahan bakar Dapu Kowi adalah: kokas, minyak atau gas.
Bahan baku nya adalah:
- baja karbon rendah
- baja bekas
- arang kayu
- paduan ferro
Kapasitas dapur kowi ini cukup kecil, yakni sekitar 50 kg saja.
TENTANG
OLEH :
RIDHO UTAMA
XI TKR 2