id
Disusun oleh:
ANDHI MUSTOFA
NIM I0108057
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
ANDHI MUSTOFA
NIM I0108057
Persetujuan:
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
ANDHI MUSTOFA
NIM I0108057
Mengesahkan,
Ketua Jurusan
Teknik Sipil
Fakultas Teknik UNS
commit to user
Ir. Bambang Santosa, MT
NIP. 19590823 198601 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
" Dan barang siapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian
dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah
berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata."
(Q.S An-Nisa’: 112)
"HITAM tidak hanya kegelapan dan perasaan tercekik saja, tapi HITAM adalah
warna keberhasilan, warna pengetahuan dan warna jubah kelulusan (TOGA). "
(Black)
"Keluarga tidak akan pernah menghakimi kalian, menjatuhkan kalian, tidak akan
pernah mentertawakan kelemahan kalian. Keluarga adalah satu-satunya tempat di
mana kalian akan selalu mendapatkan cinta dan rasa hormat."
(English Vinglish)
"If you want to be someone in life, if you want to achieve something, if you want
to win always, listen to your hear and if even that doesn't give you any answers,
close your eyes and think of your parents. And then you will cross all the hurdles,
all your problems will vanish victory will be yours ..ONLY YOURS.. "
(Kabhi Kushi Kabhi Gham)
"Apa yang kau dapat dari ketakutan, itulah yang kelak akan kau hasilkan, telanlah
obat kemenangan. Jika kau tak dapat kesempatan, jangan musnahkan, kesempatan
itu bisa datang lagi, lagi dan lagi."
(Student of The Year)
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukan bahwa butiran sedimen pada sungai berkisar antara
0,032-0,0625 mm dan termasuk dalam katagori coarse silt. Berat jenis sedimen
rata-rata sebesar 2,94. Hasil observasi lapangan, angkutan sedimen pada ruas
Serenan, Jurug dan Kajangan berturut turut sebesar 1844,90 ton/hari, 3995,52
ton/hari dan 3558,35 ton/hari pada masing masing debit aktual. Analisis metode
perhitungan angkutan sedimen pada semua ruas yaitu dengan metode Meyer-Peter
Muller dengan ketelitian untuk Serenan sebesar 74,10% dengan rasio kesesuaian
1,35, untuk Jurug sebesar 68,00% dengan rasio kesesuaian 1,47 dan untuk
Kajangan sebesar 67,30% dengan rasio kesesuaian 0,75.
Kata kunci: Angkutan Sedimen, Bengawan Solo, Serenan, Jurug dan Kajangan
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Anthropogenic can increase sediment. This condition causes the rain water to flow
directly into the river with a grain of soils. Capacity of the river is reduced
because of the sedimentation. Sediments will eventually impede the flow, so the
flow can no longer transport the sediment. The sediments will reduce the
infrastructure functionality that has been built. the infrastructure need
maintenance to reduce the disruption of sediments as an analysis to get subsequent
action. This study aims to determine the sediment criteria and find the right
approach for the analysis of sediment transport in the Bengawan Solo by
comparing field observations with the equations used.
Sediment sampling was conducted simultaneously with data collection at the point
of discharge Serenan, Jurug and Kajangan. Sediment samples were analyzed in
the laboratory includes analysis of density, concentration, and grain grading. The
method of analysis used, among other methods of Ackers-White, Engelund-
Hansen, Tofalleti, Laursen, Meyer-Peter Muller and Yang.
The results showed that the grains of sediment in the river ranged from 0,032 to
0,0625 mm and included in the category of coarse silt. Density of sediment
average is 2,94. The results of field observations, sediment transport segment
Serenan, Jurug and Kajangan consecutive at 1844,90 tons/day, 3995,52 tons/day
and 3558,35 tons/day on each discharge current. Analysis of sediment transport
calculation method on all sides that the method of Meyer-Peter Muller with
accuracy of 74,10% for Serenan with the suitability ratio of 1,35, 68,00% to Jurug
with the suitability ratio of 1,47 and by 67,30% to Kajangan with the suitability
ratio of 0,75.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan
judul ”Analisis Angkutan Sedimen Pada Ruas Sungai Bengawan Solo (Studi
Kasus: Serenan-Kajangan)” guna memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penyusunan tugas akhir ini dapat berjalan lancar tidak lepas dari bimbingan,
dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Segenap Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Segenap Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Dr.Ir. Mamok Suprapto, M.Eng selaku dosen pembimbing I.
4. Ir. Suyanto, MM selaku dosen pembimbing II.
5. Ir. A. Mediyanto, MT selaku dosen pembimbing akademik.
6. Dosen Penguji skripsi.
7. Segenap bapak dan ibu dosen pengajar di Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
8. Segenap bapak dan ibu Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo yang
telah memberikan data sekunder sehingga terlaksananya penulisan ini.
9. Rekan-rekan sati tim dan rekan mahasiswa jurusan Teknik Sipil.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis
dengan tulus ikhlas.
Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan
di masa mendatang dan semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
GLOSARIUM
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
Sungai merupakan bagian dari siklus hidrologi yang menjadi sumber air untuk
kehidupan makhluk hidup. Sungai mempunyai karakter dan morfologi yang
berbeda-beda. Apabila keseimbangan kualitas air sungai terganggu karena
aktivitas manusia, maka dapat merugikan makhluk hidup yang berada di sekitar
sungai. Akibatnya fungsi sungai akan berubah dalam kurun waktu tertentu.
Hal ini terjadi pada sungai Kalianyar, salah satu anak sungai Bengawan Solo.
Salah satu aktivitas manusia adalah perubahan kawasan lingkungan dengan
mendirikan bangunan di bantaran sungai yang menyebabkan penyempitan sungai,
tetapi manusia membuang sampah ke sungai sehingga sungai tersumbat
(http://regional.kompas.com/read/2009/02/03/14381119/Kondisi.DAS.dan.Draina
se.Penyebab.Banjir).
Banyak sekali persamaan angkutan sedimen yang telah diusulkan selama 50 tahun
terakhir, tetapi tidak ada satupun rumus empiris yang dapat diaplikasikan secara
umum untuk semua kondisi (Kodoatie dalam Achmad Afif Alwi, 2004).
Pemilihan teori atau pendekatan yang tepat untuk sungai masih sulit. Oleh sebab
commit
itu, masalah sedimen menarik untuk to user
diteliti.
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
Untuk membatasi permasalahan agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas,
maka perlu adanya pembatasan sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian adalah ruas sungai Bengawan Solo dari Jembatan Serenan
sampai jembatan Kajangan.
2. Data cross section dan long profile diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai
Bengawan Solo.
3. Sampel sedimen yang diambil adalah suspended load.
4. Sampel sedimen diambil pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.
5. Metode yang digunakan untuk analisis angkutan sedimen adalah metode
Ackers-White, Laursen-Copeland, Englund-Hansen, Toffaleti, Meyer-Peter-
Muller dan Yang’s.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Aliran melalui saluran terbuka disebut steady flow apabila variabel aliran
(kecepatan, tekanan, rapat massa, tampang aliran dan debit aliran) dalam suatu
titik tidak berubah terhadap waktu. Pada steady flow terjadi dua macam sifat aliran
yaitu aliran seragam (uniform flow) dan aliran tak seragam (non uniform flow).
Aliran melalui saluran terbuka disebut unsteady flow apabila variabel aliran dalam
suatu titik berubah terhadap waktu (Bambang Triatmojo, 1993).
Aliran yang terjadi pada sungai Bengawan Solo termasuk jenis unsteady flow
karena terjadi perubahan kecepatan atau debit di setiap ruas. Akan tetapi, karena
keterbatasan data, maka aliran pada sungai Bengawan Solo diasumsikan steady
flow.
2.1.3. Sedimen
4
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
Mekanisme angkutan sedimen dalam aliran air menurut Venoni dalam Achmad
Afif Alwi (2004) dibedakan menjadi dua yaitu sedimen dasar (bed load) sedimen
melayang (suspended load).
Material di dasar sungai akan bergerak akibat aliran dasar sungai, sehingga
menyebabkan dasar sungai bergerak turun apabila U*2/U*.c2 1. Apabila
U*2/U*.c2 1, butiran dengan ukuran yang lebih halus akan hanyut dan permukaan
dasar sungai akan tertutup oleh kerikil dengan ukuran yang lebih besar (Suyono
dan Masateru dalam Mochammad Fadlun, 2009).
Pengujian besar butiran dilakukan untuk mengetahui jenis sedimen. Untuk butiran
kasar menggunakan ayakan dan untuk butiran halus menggunakan hidrometer
atau gravimeter (Lewis dalam D Setiady dan A Faturachman, 2007).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
Robin Major, dkk. (2008) melakukan penelitian tentang sedimen melayang pada
sungai St. Croix dengan menentukan 4 titik pengambilan menggunakan metode
filter. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada besaran debit 5600 cfs,
konsentrasi sedimen melayang mencapai puncaknya.
y = 0,2D y = 0,2D
y = 0,4D y = 0,4D
D D D
y = 0,8D y = 0,8D
Pengukuran debit aliran adalah mengukur kecepatan, lebar dan kedalaman pada
suatu penampang melintang sungai. Kecepatan aliran diukur dengan
menggunakan current meter. Persamaan yang digunakan sebagai berikut:
Q = A.V (2.2)
dengan,
Q = Debit aliran (m3/dt)
A = Luas penampang basah (m2)
V = Kecepatan aliran (m/dt)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
2.2.3. Sedimen
Tabel 2-2. Ukuran Butiran Dari Klasifikasi Material Sedimen Berdasarkan Pada
Skala Klasifikasi American Geophysical Union (AGU)
Grain Diameter Geometric Median
No Sediment Material Range Diameter
(mm) (mm)
1 Clay 0,002 – 0,004 0,003
2 Very Fine Silt 0,004 – 0,008 0,006
3 Fine Silt 0,008 – 0,016 0,011
4 Medium Silt 0,016 – 0,032 0,023
5 Coarse Silt 0,032 – 0,0625 0,045
6 Very Fine Sand 0,0625 – 0,125 0,088
7 Fine Sand 0,125 – 0,25 0,177
8 Medium Sand 0,25 – 0,5 0,354
9 Coarse Sand 0,5 – 1 0,707
10 Very Coarse Sand 1–2 1,41
11 Very Fine Gravel 2–4 2,83
12 Fine Gravel 4–8 5,66
13 Medium Gravel 8 – 16 11,3
14 Coarse Gravel 16 – 32 22,6
15 Very Coarse Gravel 32 – 64 45,3
16 Small Cobbles 64 – 128 90,5
17 Large Cobbles 128 – 256 181
18 Small Boulders 256 – 512 362
19 Medium Boulders 512 – 1024 724
20 Large Boulders 1024 – 2048 1448
Sumber : Gary W Brunner, 2008
b. Kecepatan Endap
Kecepatan endap () sangat penting dalam masalah suspensi dan sedimentasi.
Rubey dalam Gary W Brunner (2008) menyarankan kecepatan jatuh pada tanah
dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
ω F1 g.d. (ρ s 1) (2.4)
2 36. 2 36. 2
F1 (2.5)
3 g.d 3 . (ρ s 1) g.d 3 . (ρ s 1)
dengan,
d = Diameter butiran (m)
s = Rapat massa butir
v = Viskositas Kinematik (m2/dt)
F1 = Koefisien endap
= Kecepatan endap (m/dt)
g = Percepatan gravitasi (m/dt2)
b. Pengujian Hidrometer
Untuk menentukan distribusi ukuran butir tanah yang memiliki diameter kurang
dari 0,075 mm (lolos saringan no 200 ASTM) dengan cara pengendapan. Rumus
yang digunakan:
L 30.μ
D x (2.7)
t 980(G s - γ w )
dengan, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
c. Pengujian Saringan
Untuk menentukan distribusi ukuran butir tanah yang memiliki diameter lebih
besar dari 0.075 mm (tertahan diatas saringan no 200 ASTM) dengan cara
penyaringan. Rumus yang digunakan:
Wtertahan
Persentase tanah tertahan (% tertahan) = x 100% (2.8)
Wtotal
Persentase tanah lolos (% lolos) =100% - % tertahan (2.9)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
a. Ackers-White
G gr .G s .d 50
C nx
u (2.14)
D. *
V
dengan,
gs = Debit angkutan sedimen (ton/hari)
G = Debit angkutan sedimen (lb/s)
w = Berat jenis air (lb/ft3)
Q = Debit aliran sungai (ft3/s)
C = Konsentrasi sedimen (ppm)
Ggr = Parameter angkutan sedimen
Gs = Berat jenis sedimen
d50 = Diameter butiran ukuran 50 (mm)
D = Kedalaman efektif (ft)
u* = Kecepatan geser (ft/s)
V = Kecepatan aliran rata-rata untuk saluran (ft/s)
nx = Eksponen transisi tergantung ukuran sedimen
b. Englund-Hansen
Berdasarkan data saluran dengan ukuran sedimen antara 0,19-0,93 mm dan sudah
diuji berdasarkan data lapangan. Rumus umum Engelund-Hansen sebagai berikut:
86400
gs .G (2.15)
2000
3/ 2
d 50 0
G 0,05 sV 2
s s d 50 (2.16)
g 1
dengan,
gs = Debit angkutan sedimen (ton/hari)
G = Debit angkutan sedimen (lb/s)
w = Berat jenis air(lb/ft3)
Gs = Berat jenis sedimen
V = Kecepatan aliran rata-rata untuk saluran (ft/s)
g = Percepatan gravitasi (ft/s2)
τo = Tegangan geser saluran rata-rata (ft/s)
d50 = Diameter butiran ukuran 50 (mm)
B = Lebar saluran (ft)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
c. Laursen (Coupeland)
d. Toffaleti
Metode ini dikembangkan menggunakan data lengkap dari data saluran dan data
lapangan. Percobaan saluran menggunakan partikel sedimen dengan diameter
rata-rata berkisar 0,3-0,93 mm, tetapi untuk diameter partikel rata-rata serendah
0,095 mm masih dapat diterima. Rumus umum Toffaleti sebagai berikut:.
1 n v 0,756z
R
2d m
1 n v 0,756z
11,24 (2.18)
g ssL M
1 n v 0,765z
R R 1 n v z R 1 n v z
0,244z
11,24 2,5 11,24 (2.19)
g ssM M
1 nv z
R 1 n v 1,5z R
0.244z 0,5z 1 n v 1,5z
R
R
11,24 2,5 2,5 (2.20)
g ssU M
1 n v 1,5z
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
g sb M2d m
1 n v 0,756z
(2.21)
M 43,2C L 1 n v VR 0,765z n v (2.22)
g s g ssL g ssM g ssU g sb (2.23)
dengan,
gssL = Angkutan sedimen melayang di zona bawah (ton/hari)
gssM = Angkutan sedimen melayang di zona tengah (ton/hari)
gssU = Angkutan sedimen melayang di zona atas (ton/hari)
gsb = Angkutan sedimen dasar (ton/hari)
gs = Angkutan sedimen total (ton/hari)
M = Konsentrasi sedimen (ppm)
CL = Konsentrasi sedimen di zona bawah (ppm)
R = Jari-jari hidrolis (ft)
dm = Diameter rerata butiran (ft)
z = Koefisien hubungan antara sedimen dan karakteristik hidrolis
nv = Koefisien suhu
e. Meyer-Peter-Muller
Persamaan Meyer-Peter Muller didasarkan pada data eksperimen telah diuji secara
luas dan digunakan untuk sungai dengan sedimen yang relatif kasar. Ukuran
partikel berkisar 0,4-29 mm dengan berbagai berat jenis sedimen 1,25 gram/cc
sampai lebih dari 4.0 gram/cc. Rumus umum fungsi Meyer-Peter Muller berikut:
86400
gs .G (2.24)
2000
3
2
3
RKR 2 . .D.S 0,047. .s .d
G w w w 90
.B (2.25)
1 2
3 .s w 3
0,25. w . w
g w .s
dengan:
gs = Debit angkutan sedimen (ton/hari)
G = Debit angkutan sedimen (lb/s)
RKR = Rasio kekasaran Nikaradse
w = Berat jenis air (lb/ft3)
D = Kedalaman (ft)
S = Kemiringan
s = Berat jenis sedimen
g = Percepatan gravitasi (ft/s2)
d90 = Diameter butiran ukuran 90 (ft)
B = Lebar saluran (ft) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
f. Yang’s
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 3
METODE PENELITIAN
Lokasi pengambilan sampel sedimen terletak pada ruas sungai Bengawan Solo
dari jembatan Serenan sampai jembatan Kajangan dengan panjang ruas 106,01 km
dan lebar ruas 152,82 m yang dapat dilihat pada Gambar 3-1.
C (Kajangan)
U
B (Jurug)
A (Serenan)
3.2. Data
1. Debit Terukur
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
qi qi+1 qn
Keterangan:
qi = Debit pada setiap sub penampang ke i/n (m³/s)
Sqi = Jarak antara titik pengambilan terhadap titik awal (m)
2. Sampel Sedimen
- Nomor sampel
- Nama sungai dan lokasi
- Tanggal, waktu dan nama pengukur
- Tinggi muka air dan debit saat pengukuran (debit aktual)
g. Menyiapkan sampel sedimen untuk dianalisis di laboratorium.
h. Mengulangi kegiatan a sampai g untuk lokasi titik pengambilan yang
lainnya hingga semuanya selesai dikerjakan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa cross section dan long profile
sungai Bengawan Solo yang diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai
Bengawan Solo.
Gambar 3-3.
commit toCurrent
user meter
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
Keterangan:
1. Nouzel
2. Lubang udara
3. Tongkat pemegang
4. Botol sampel
5. Pengunci pengait botl sampel
6. Lubang penempatan tongkat pemegang
Alat yang digunakan untuk mencari besarnya konsentrasi sedimen dapat dilihat
pada Gambar 3-5.
1. Cawan aluminium
2. Neraca dengan ketelitian sekurang-kurangnya 0,01 gram
3. Oven listrik dengan pengatur suhu konstan sampai 110 oC
Alat yang digunakan untuk menentukan besarnya berat jenis sedimen dapat dilihat
pada Gambar 3-6.
1. Piknometer, yaitu botol gelas dengan leher sempit dan bertutup yang
berlubang kapiler, dengan kapasitas 50 cc atau lebih
2. Neraca dengan ketelitian sekurang-kurangnya 0,01 gram
3. Aquades
4. Termometer
5. Oven listrik dengan pengatur suhu konstan sampai 110 oC
3. Analisis Hidrometer
Sampel sedimen yang telah dioven selama 24 jam pada suhu 110 oC. Alat yang
digunakan untuk menentukan besarnya butiran dengan cara hidrometer dapat
dilihat pada Gambar 3-7.
1. Gelas ukur 1000 ml
2. Pelampung hidrometer
3. Aquades
4. Stopwatch
5. Termometer
6. Cairan sodium silikat
7. Corong
8. Kompor pemanas commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
4. Analisis Saringan
Sampel sedimen merupakan bagian dari analisis hidrometer yang tidak lolos atau
tertahan diatas saringan nomor 200 (diameter butirannya > 0,075 mm). Alat yang
digunakan untuk menentukan besarnya butiran dengan cara saringan (ayakan)
dapat dilihat pada Gambar 3-8.
1. Satu set saringan (no 4, 8, 16, 20, 40, 80, 100, 120, 200, PAN)
2. Penggetar saringan/vibrator
3. Neraca dengan ketelitian sekurang-kurangnya 0,01 gram
4. Sikat
5. Oven listrik
6. Cawan alumunium
7. Sampel yang digunakan pada analisis hidrometer
3. Pengujian Hidrometer
4. Pengujian Saringan
Angkutan sedimen pada ruas sungai Bengawan Solo yaitu dari jembatan Serenan
sampai jembatan Kajangan dihitung menggunakan program HEC-RAS dengan
metode Ackers-White, Laursen-Copeland, Englund-Hansen, Toffaleti, Meyer-
Peter-Muller, Yang’s dan kecepatan endap dihitung dengan teori Rubey.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
Mulai
Pengumpulan Data
Kalibrasi Currentmeter
Pengambilan Sampel
Analisis Butiran Diameter
Pengujian Sampel
Sedimen <0,075 mm
Analisis Konsentrasi Sedimen
Ya Tidak
Besarnya Angkutan Sedimen
(ton/hari) Hidrometer Saringan
Pembahasan
Selesai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 4
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Besarnya konsentrasi sedimen untuk setiap titik lokasi pengambilan dapat dilihat
pada Tabel 4-2 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tabel B-1.
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
Besarnya berat jenis sedimen untuk setiap titik lokasi pengambilan dapat dilihat
pada Tabel 4-3 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tabel B-2.
Butiran sedimen melayang pada semua ruas sungai merupakan butiran yang lolos
saringan 0,075 mm, sehingga dilakukan pengujian menggunakan hidrometer.
Adapun hasil pengujian hidrometer dapat dilihat pada Tabel 4-4 s/d Tabel 4-6 dan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tabel B-3 s/d Table B-11.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan Tabel 4-4 s/d Tabel 4-6, maka dapat diperoleh diameter butiran
sedimen yang mewakili untuk perhitungan angkutan sedimen sesuai dengan
metode tertentu. Diameter butiran yang mewakili dapat dilihat pada Tabel 4-7.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
Output analisis steady flow dapat dilihat pada Tabel 4-8 dan selengkapnya pada
Lampiran Tabel D-1. Untuk profil sungai 2-D pada ruas sungai Bengawan Solo
(Serenan-Kajangan) dapat dilihat pada Gambar 4.1. Untuk profil sungai Serenan-
Jurug pada Lampiran Gambar D-1 dan profil sungai Jurug-Kajangan pada
Lampiran Gambar D-2.
EG Q terukur
WS Q terukur
Crit Q terukur
80 Ground
70
Elevation (m)
60
50
40
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
Output analisis angkutan sedimen dapat dilihat pada Tabel 4-10 dan selengkapnya
pada Lampiran Tabel D-2 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
Englund-Hansen 18550000
(Sta 0)
4.5. Pembahasan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
Englund- Meyer-Peter
1326000 0
Hansen Muller,
Laursen 1844,90 dengan tingkat 1,35
6,69x108 0
(Copeland) kesesuaian
MPM 1367 74,10 sebesar 74,10%
Toffaleti 1189000 0
Yang’s 3,93x1010 0
Ackers-
6,39x1029 0
White
JURUG (Sta 40)
Englund- Meyer-Peter
5277000 0
Hansen Muller,
Laursen 3995,52 dengan tingkat 1,47
5,05x109 0
(Copeland) kesesuaian
MPM 2717 68,00 sebesar 68,00%
Toffaleti 842900 0
Yang’s 2,12x1011 0
Ackers-
9,85x1033 0
KAJANGAN (Sta 0)
White
Englund- Meyer-Peter
18550000 0
Hansen Muller,
Laursen 3558,35 dengan tingkat 0,75
1,35x1010 0
(Copeland) kesesuaian
MPM 4722 67,30 sebesar 67,30%
Toffaleti 1328000 0
Yang’s 8,61x1011 0
Berdasarkan Tabel 4-11. dapat dilihat bahwa hasil angkutan sedimen banyak yang
kebetulan mendekati hasil perhitungan dengan metode Meyer-Peter-Muller yang
seharusnya metode tersebut digunakan untuk perhitungan angkutan sedimen bed
load. Metode analisis pada berbagai ruas bengawan solo dapat diaplikasikan,
tetapi perlu dikalibrasi terlebih dahulu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran
yang bertujuan untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut. Adapun saran-
saran untuk penelitian selanjutnya antara lain:
1. Untuk penelitian selanjutnya, perlu diperhitungkan angkutan sedimen dasar
(bed load) supaya diperoleh ukuran diameter yang lebih besar, sehingga
metode-metode yang dipilih dapat masuk ke dalam kriteria yang dimaksud.
2. Perlu melakukan pengukuran sedimen secara berkala agar diperoleh hasil
yang lebih akurat.
commit to user
35