Gilang Agustyan - 31185834 Strategi Penasaran Freste PT - Cola

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Nama : Gilang Agustyan

Nim : 31185834
Kelas : Manajemen B
PEMASARAN JASA

Melihat adanya potensi yang cukup besar pada pangsa pasar minuman teh maka pada bulan
Juni 2002, Coca-Cola dan Nestle melalui kemitraan global Beverage Partners Worldwide
memutuskan untuk masuk ke pasar teh siap saji di Indonesia dengan meluncurkan produk teh
dalam kemasan botol merek Frestea. Seiring dengan berjalannya waktu, persaingan bisnis teh
botol menjadi semakin ketat, dominasi teh botol Sosro di pasaran pun semakin menguat. Di
lain pihak, Sosro juga melancarkan strateginya dengan menyodorkan Fruit Tea sebagai mitra
tanding Frestea. Agar dapat terus bertahan di pasaran, Frestea harus memastikan bahwa
strategi pemasaran yang telah ada sudah sesuai dengan kondisi persaingan yang sedang
dihadapinya saat ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai keadaan tersebut
adalah dengan melakukan pengukuran ekuitas merek yang ditujukan untuk mengetahui
kekuatan merek Frestea di pasaran dibandingkan dengan para pesaingnya saat ini, khususnya
Fruit Tea dan Sosro. Selain itu juga dilakuk.an evaluasi dan perbandingan persepsi konsumen
terhadap kualitas cita rasa Frestea dan para pesaingnya yang ditujukan untuk meminimasi
bias (pengaruh) merek terhadap persepsi konsumen. Pendekatan yang digunakan adalah
dengan melakukan blind test. Hasil kedua pendekatan tersebut digunakan untuk mengetahui
keunggulan dan kelemahan teh kemasan botol Frestea sehingga pada akhirnya akan diperoleh
suatu landasan untuk melakukan evaluasi dan perancangan strategi pemasaran yang sesuai.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mensurvei konsumen melalui kuesioner. Teknik
sampling yang digunakan adalah judgment sampling. Variabel variabel ekuitas merek yang
diteliti meliputi kesadaran merek, loyalitas merek, kesan kualitas serta asosiasi merek
sedangkan variabel-variabel yang diujikan dalam blind test meliputi kepekatan warna teh,
keharuman aroma, kenikmatan, kesegaran serta kesukaan secara keseluruhan. Berdasarkan
hasil yang diperoleh diketahui bahwa tingkat kesadaran merek Frestea berada pada tingkatan
unaided recall sedangkan posisi teratas top of nzind ditempati oleh Sosro (88.5%)). Dari sisi
loyalitas, mayoritas pelanggan Frestea berada pada tingkatan likes the brand (53.6%). Di lain
pihak, Frestea memiliki asosiasi yang kuat sebagai teh kemasan botol dengan wangi teh yang
khas dan menonjol (mean=4.l 082) serta dipersepsikan memiliki kualitas yang baik pada
desain botol kemasan (mean=3.7688) dan volume yang lebih banyak dibanding yang lain
(mean=3.5027). Secara keseluruhan, nilai ekuitas merek Frestea adalah sebesar 2.2796
(sedang/cukup), Fruit Tea sebesar 2.5020 (tinggi) dan Sosro sebesar 2.8912 (tinggi). Dari
hasil blind test dapat diketahui bahwa persepsi responden terhadap variabel blind test Frestea
relatif lebih rendah dibanding yang lain. Selain itu, Frestea juga menempati posisi terakhir
sebagai sampel teh yang paling disuka. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan,
strategi usulan yang disarankan bagi Frestea adalah melakukan penambahan inovasi rasa,
menetapkan tingkat harga yang lebih seragam, memperluas distribusi serta meningkatkan
upaya komunikasi pemasaran yang efektif.
Kesimpulan
Persaingan antara coca – cola dan sosro dalam penjualan produk teh kemasan menunjukkan
dinamika pasar produk teh dalam kemasan yang begitu tinggi. PT COCA – COLA Indonesia
telah memproduksi minuman Frestea dengan diffrensiasi pada rasa yaitu melati [jasmine]
yang tidak memiliki pada teh botol sosro. Frestea harus memastikan bahwa strategi
pemasaran yang ada sudah sesuai dengan kondisi persaingan yang sedang dihadapinya saat
ini untuk terus dapat bertahan di pasaran. Salah satunya untuk bertahan yaitu unggul dalam
pemasarannya. PT COCA – COLA Amatil Indonesia [ central java ] untuk menghadapi
persaingan produk teh kemasan dalam bentuk botol selama ini dan bagaimana alternatif
strategi pemasaran bagi perusahaan. Untuk menghadapinya dalam bentuk botol melalui
pendedakan analisi SWOT. Dengan memanfaatkan keunggulan bersaing. Yaitu keunggulan
lokasi yang strategis, promosi yang baik, layanan konsumen melalui Custoner service system
[CSS] dan diffrensiasi produk yang memyebabkan frestea terus mengalami peningkatan
dalam penjualannya.

Anda mungkin juga menyukai