Anda di halaman 1dari 2

‫ض‬ ٍ ْ‫ض ُه ْم َع َل ٰى َبع‬ َ ْ‫ض َل ٱهَّلل ُ َبع‬ َّ ‫ُون َع َلى ٱل ِّن َسٓا ِء ِب َما َف‬ َ ‫ٱلرِّ َجا ُل َق ٰ َّوم‬

‫ب ِب َما‬ِ ‫ت لِّ ْل َغ ْي‬ٌ ‫ت ٰ َح ِف ٰ َظ‬ ٌ ‫ت ٰ َق ِن ٰ َت‬ َّ ٰ ‫مْولِ ِه ْم ۚ َفٱل‬


ُ ‫صلِ ٰ َح‬ َ ٰ َ‫وا ِمنْ أ‬ ۟ ُ‫َو ِب َمٓا أَن َفق‬
ُ ‫وزهُنَّ َف ِع‬ ٰ
‫ظوهُنَّ َوٱهْ ُجرُوهُنَّ ِفى‬ َ ‫ش‬ُ ‫ون ُن‬ َ ُ‫َح ِف َظ ٱهَّلل ُ ۚ َوٱلَّ ِتى َت َخاف‬
ۗ ‫وا َع َلي ِْهنَّ َس ِبياًل‬ ۟ ‫ضا ِجع َوٱضْ ربُوهُنَّ ۖ َفإِنْ أَ َطعْ َن ُك ْم َفاَل َت ْب ُغ‬ ْ
ِ ِ َ ‫ٱل َم‬
‫ان َعلِ ًّيا َك ِبيرً ا‬ َ ‫إِنَّ ٱهَّلل َ َك‬
Terjemah Arti: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang
saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya
tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita
yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari
jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar. (An-Nisa ayat 34).

‫َو ِمنْ َءا ٰ َي ِت ِهۦٓ أَنْ َخ َل َق َل ُكم مِّنْ أَنفُ ِس ُك ْم أَ ْز ٰ َوجً ا لِّ َتسْ ُك ُن ٓو ۟ا إِ َل ْي َها‬
َ ‫ت لِّ َق ْو ٍم َي َت َف َّكر‬
‫ُون‬ ٍ ‫ك َل َءا ٰ َي‬ َ ِ‫َو َج َع َل َب ْي َن ُكم م ََّو َّد ًة َو َرحْ َم ًة ۚ إِنَّ ِفى ٰ َذل‬
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.(Ar-Rum ayat 21).

ُ‫وا قُ ٓو ۟ا أَنفُ َس ُك ْم َوأَهْ لِي ُك ْم َنارً ا َوقُو ُد َها ٱل َّناس‬


۟ ‫ين َءا َم ُن‬ َ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّ ِذ‬
‫ُون ٱهَّلل َ َمٓا أَ َم َر ُه ْم‬
َ ‫ظ ِش َدا ٌد اَّل َيعْ ص‬ ٌ ‫ارةُ َع َل ْي َها َم ٰ َٓل ِئ َك ٌة ِغاَل‬ َ ‫َو ْٱل ِح َج‬
َ ‫ون َما ي ُْؤ َمر‬
‫ُون‬ َ ُ‫َو َي ْف َعل‬
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(At-Tahrim ayat 6).
“Sesudah akad nikah saya (pengantin laki-laki) berjanji dengan sesungguh hati, bahwa saya
akan mempergauli isteri saya bernama (pengantin perempuan) dengan baik (mu’asyarah bil
ma’ruf) menurut ajaran Islam. Kepada isteri saya tersebut saya menyatakan sighat taklik sebagai
berikut:
Apabila saya:

1. Meninggalkan isteri saya 2 (dua) tahun berturut-turut;


2. Tidak memberi nafkah wajib kepadanya 3 (tiga) bulan lamanya;
3. Menyakiti badan/jasmani isteri saya, atau
4. Membiarkan (tidak memperdulikan) isteri saya 6 (enam) bulan atau lebih;
dan karena perbuatan saya tersebut isteri saya tidak ridho dan mengajukan gugatan kepada
Pengadilan Agama, maka apabila gugatannya diterima oleh Pengadilan tersebut, kemudian isteri
saya membayar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai iwadh (pengganti) kepada saya,
jatuhlah talak saya satu kepadanya. Kepada Pengadilan tersebut saya memberi kuasa untuk
menerima uang iwadh tersebut dan menyerahkannya kepada Badan Amil Zakat Nasional
setempat untuk keperluan ibadah sosial”

Anda mungkin juga menyukai