Anda di halaman 1dari 42

BAB II

GAMBARAN UMUM DESA

3.1. KONDISI GEOGRAFIS

a. Letak Desa

Desa kaloling merupakan salah satu desa dari beberapa desa yang terletak
diwilayah pemerintahan Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng, Wilayah ini
terletak sebelah timur Ibukota Kabupaten Bantaeng, Jarak dari Ibu kota Kecamatan ± 5
Km dan jarak dari Ibukota kabupaten ± 18 Km. Jika menggunakan kendaraan bermotor
maka jarak tempuh kekota kecamatan ± 15 menit, dan ± 30 menit menuju Ibu kota
kabupaten dan memiliki Luas wilayah Desa Kaloling 909 Km2, dengan lahan yang
produktif seperti lahan sawah, perkebunan, yang terbagi dalam 6 Dusun yaitu : Dusun
Jampea, Lele lompo, Erasayya, Kaloling, Borong kalukua, dan Dusun Borong Jatia.
Adapun batas-batas Desa Kaloling sebagai berikut :

(1) Sebelah utara : Desa Pattallassang dengan Kel.Gantarangkeke


(2) Sebelah timur : Desa Bajiminasa
(3) Sebelah barat : Desa Tombolo
(4) Sebelah selatan : Desa Borong Loe dengan Desa Papan Loe

b. Administrasi Desa

Pusat pemerintahan Desa Kaloling terletak di Dusun Kaloling dan untuk menuju
kantor Desa Kaloling secara administratif Desa Kaloling terbagi atas 6 (Enam) dusun
yaitu :

1. Dusun Jampea terdiri dari 2 RW dan 4 RT;


2. Dusun Lele Lompo terdiri dari 1 RW dan 2 RT;
3. Dusun Erasayya terdiri dari 2 RW dan 4 RT;
4. Dusun Kaloling terdiri dari 4 RW dan 8 RT;
5. Dusun Borong kalukua terdiri dari 2 RW dan 4 RT;
6. Dusun Borong Jatia terdiri dari 1 RW dan 2 RT.

Setiap dusun dipimpin oleh seorang kepala Dusun dibantu oleh ketua RW dan ketua
RT. Sistim pemerintahan yakni, Camat sebagai penyelenggara tugas umum

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
1
pemerintahan desa dan kepala desa pada dasarnya bertanggungjawab kepada
masyarakat desa dan prosedur pertanggungjawaban disampaikan ke Bupati melalui
Camat. Kemudian kepala desa bersama dengan BPD wajib memberikan keterangan
laporan pertanggungjawaban kepada masyarakatnya.

c. Topografi Desa

Desa Kaloling memiliki topografi dataran Tinggi dengan ketinggian 332 meter dari
permukaan air laut. kondisi fisik geografis terdiri dari dataran rendah, berbukit dan
sebahagian merupakan areal pertanian, perkebunan dan Peternakan. Dari data
sekunder didapatkan luas lahan sawah …… ha dan kebun …… ha.

a) Iklim dan Curah Hujan


Desa kaloling memiliki iklim tropis dengan rata-rata mencapai 32 oc dimana
hampir sama secara geografis dengan daerah lainnya yang ada di Kabupaten
Bantaeng yakni memiliki 2 tipe musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Musim hujan di wilayah ini terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan juli
dan biasanya masyarakat petani memanfaatkan untuk menanam berbagai jenis
tanaman pertanian, baik jangka panjang maupun tanaman jangka pendek seperti,
cengkeh, kakao, tanaman hortikultura dan berbagai jenis tanaman
lainnya.sedangkan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juli sampai
dengan Nopember. jumlah curah hujan rata-rata setiap tahun …….. mm. namun
diantara musim kemarau tersebut masih sering terjadi hujan, sehingga terkadang
musim di Daerah ini tidak bisa dipastikan, ini merupakan fenomena alam yang
tidak bisa diprediksi.

b) Hidrologsi dan Tata Air

Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, masyarakat


memanfaatkan Sumber mata air perpipaan, Sumur Bor yang bersumber Dari
Pemerintah Desa atau dari kelompok warga maupun yang bersumber dari
PNPM.MP, sumur gali dan Air sungai, sedangkan untuk kebutuhan air pertanian
masyarakat memanfaatkan 3 sungai yaitu, sungai Lele, sungai kaloling, dan
Sungai Turungasu. Dari ketiga sungai ini semua berfungsi karena terdapat
sumber mata air diluar Desa. sebagian besar air sungai tersebut di gunakan untuk
keperluan konsumsi kebutuhan air bersih rumah tangga melalui perpipaan,

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
2
sisanya terbuang kesungai yang mengalir sebagian lahan pertanian sekitarnya
dan mengalir sampai kelaut melalui sungai. Sebagian besar irigasi pertanian
sawah adalah sumber mata air dari luar Desa seperti Desa pattallassang yang
mengalir ke wilayah sungai Desa Kaloling, kemudian dimanfaatkan sebagai irigasi
pertanian persawahan, serta kebutuhan komsumsi air minum, dan lahan
pertanian kakao, cengkeh dan tanaman holtilkultura lainnya, dalam pengelolaan
irigasi pengairan terdapat 2 jenis irigasi yaitu, saluran sungai yang di alirkan ke
kebun dan persawahan, serta irigasi pengairan sungai yang dialirkan kelahan
pertanian dan dibagi secara merata oleh masyarakat pengguna air setiap kali
musim kerja sawah.

Tata kelola air di Desa Kaloling, dikelola secara kelompok oleh beberapa orang
warga membentuk organisasi pemakai air dalam setiap RW/RT, sistem pengelolaan
air menggunakan perpipaan dari sumber mata air sumur bor yang di buatkan
penampungan, dari penampungan di bagi ke rumah-rumah warga melalui
selang/pipa, yang dikomsumsi sebagai kebutuhan air bersih, namun ada pula
beberapa warga sistem pengelolaan air menggunakan perpipaan dari sumber mata
air sumur bor yg langsung kerumah-rumah warga karena menggunakan dana yang
berpartisipasi di setiap tetangganya sendiri. Masyarakat Kaloling sangat terpenuhi
kebutuhan airnya dengan kondisi alam dan sumber mata air yang bercukupan,
perawatan dilakukan secara berkelompok pengguna air dan berswadaya, biasanya
dilakukan secara rutin, warga pemakai air melakukan kontrol atau perbaikan, untuk
mengetahui kerusakan, biaya perbaikan biasanya secara swadaya dari pemakai air
dengan kesepakatan antar warga, yang disesuaikan dengan harga alat yang rusak.

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
3
2.2. PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA KALOLING

A. Sumber Mata Pencaharian Pokok

Secara Umum Kondisi Ekonomi Desa kaloling lebih banyak ditunjang


oleh sector perkebunan dan pertanian, dan selebihnya bersumber di luar
desa. dan Secara umum masyarakat desa kaloling bermata pencaharian
sebagai berikut Berdasarkan hasil penjajakan pekerjaan utama penduduk
Desa kaloling utamanya adalah PNS, Petani Pemilik, Wiraswasta, petani
penggarap, Tukang Batu, Tukang Kayu, Sopir, Pedagang Kaki Lima dan Buruh
Tani dan Bangunan serta beberapa warga yang merantau keluar daerah untuk
mencari nafkah.
Khusus untuk potensi sumber daya alam ada beberapa hal yang sangat
mendukung pendapatan masyarakat yakni :

1. Pertanian

Tanaman pertanian yang dibudidayakan di Desa Kaloling adalah jenis


tanaman pangan seperti padi, jagung, kacang tanah, coklat, mangga, kapok ,Ubi
Kayu, Mangga, Rambutan, Langsat, Durian, nenas, Pepaya, Pisang, Cabe, Ubi
Jalar, dan lain-lain. Hal ini terkait kondisi lahan yang sangat produktif.

a) Tanaman Padi
Lahan sawah di Desa Kaloling tidak terlalu luas karena keadaan atau lahan
yang ada kebanyakan lahan perkebunan. Masyarakat Desa Kaloling sebagian
mempunyai lahan sawah untuk ditanami padi dan selama ini petani Desa
Kaloling sebagian besar menanam tanaman padi untuk dijadikan kebutuhan
makanan dan sebahagian dari hasil pertanian tersebut dijual untuk keperluan
biaya kehidupan sehari-hari. Tetapi kebanyakan masyarakat Desa Kaloling
mempunyai lahan sawah diluar desa.

Walaupun demikian sebagian besar petani di Desa Kaloling berstatus sebagai


petani pemilik sekaligus penggarap saja karena kebanyakan lahan pertanian
utamanya lahan sawah di kuasai oleh pemilik lahan sendiri dan sebagian
masyarakat di dusun lain juga merupakan petani penggarap.

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
4
Kenyataan seperti inilah yang mengakibatkan rendahnya tingkat pendapatan
petani utamanya petani yang berdomisili di dusun tertentu.

Adapun padi di tanam Dua kali setahun akan tetapi lahan sawah di Desa
Kaloling tidak terlalu Luas saja karena faktor cuaca yang tidak mendukung,
tidak seperti di desa-desa tertentu yang kadang penanaman padi dilakukan
sebanyak dua kali dalam setahun. Dalam menunjang aktifitas pertanian,
khususnya padi dan jagung ini sudah ada beberapa pabrik pengolahan padi
menjadi beras namun pabrik tersebut masih kurang mendapatkan hasil
produksi yang besar,

b) Tanaman Palawija
Masyarakat Desa Kaloling umumnya menanam tanaman palawija untuk
dikomsumsi oleh mereka dalam rumah tangganya dan tidak sedikit juga
menjualnya dipasar untuk memenuhi kebutuhan dan sebagai sumber
pendapatan mereka sehari-hari. Masyarakat juga biasa menanam tanaman
palawija seperti kacang hijau, kacang tanah, kacang panjang, dan ubi kayu,
selain palawija masyarakat mengembangkan tanaman sayuran sebagai
tanaman alternatif pada musim kemarau. Tanaman tersebut di tanam baik
disawah maupun dikebun tetapi tidak rutin dilakukan setiap tahun karena
tergantung dari curah hujan, padahal dari tanaman ini petani memperoleh
pendapatan cukup signifikan dibanding tanaman padi atau jagung jika tanaman
ini tumbuh dengan baik dan harga Jualnya cukup stabil.

c) Tanaman Jagung
Pada dasarnya petani di Desa Kaloling selain membudidayakan tanaman
jangka panjang, mereka juga membudidayakan tanaman jangka pendek
(Jagung). Tanaman ini di tanam dengan pola tumpangsari yakni dalam satu
lahan pertanian ditanami bermacam-macam tanaman termasuk tanaman
jagung. Permasalahan utama yang sering dialami oleh masyarakat adalah
kurangnya perawatan pada setiap tanaman yang disebabkan karena sulitnya
petani mengakses (memperoleh) sarana produksi (saprodi), sulitnya saprodi ini
disebabkan karena harga saprodi relatif tinggi seketika musim tanam,
sementara kurangnya lembaga atau kelompok yang bergerak dalam

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
5
penyediaan sarana produksi pertanian (saprodi) di desa dengan harga yang
dapat dijangkau oleh petani utamanya petani miskin. Disamping itu kapasitas
petani utamanya petani miskin juga sangat terbatas, Kemapuan pengolahan
lahan tanaman yang ramah lingkungan, pemeliharaan dan penanggulangan
hama tanaman, juga terbatas terutama dalam pengelolaan produksi pertanian
pasca panen.

Biasanya petani jagung di Desa Kaloling memetik hasil pertanian, kemudian


mengeringkan dan akhirnya di jual kepada pedagang pengumpul yang
biasanya berasal dari dalam desa sendiri, atau mereka sendiri yang
memesarkannya ke pasar di pusat kota kabupaten/Provinsi.

d) Tanaman Kakao
Dalam luasan lahan di Desa Kaloling terdapat pula Tanaman kakao (coklat),
Di Desa Kaloling ini belum terlalu dominan ditanam oleh masyarakat yang
berdomisili khususnya orang miskin dan perempuan karena disamping bibit
tanaman ini kurang diakses oleh masyarakat juga belum mengetahui tata cara
pemeliharaan tanaman tersebut. Biasanya tanaman ini dipetik oleh petani
langsung dari pohon dan di keringkan beberapa hari lalu kemudian dijual. objek
pemasaran hasil pertanian dari jenis tanaman ini adalah tengkulak atau
pengumpul yang berasal baik dari dalam desa maupun dari luar desa yang
sering membeli langsung dari petani, selain itu petani menjual di pasar desa
yang terletak di luar desa tersebut.

Dari luas wilayah Desa Kaloling, 70 % diantaranya adalah Tanaman Kakao


sehingga hasil produksi Kakao menjadi salah satu sumber pendapatan utama
bagi masyarakat Desa Kaloling,

Tanaman Kakao telah dibudidayakan sekitar tahun 1970an, dan Petani Kakao
memanen kakao dua kali setahun dan akan berlanjut kembali di tahun
berikutnya. Tanaman kakao jika dihitung permusim dapat menghasilkan sekitar
100kg perhektarnya,jika pertumbuhan tanaman kakao tersebut berjalan
normal. Akan tetapi, selama tahun 2000-an penghasilan kakao menurun
sangat drastis di sebabkan oleh banyaknya hama batang maupun

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
6
buah,sehingga banyak petani yang menebang karena sudah tidak dapat
berproduksi lagi dengan baik,serta kesadaran masyarakat tani kakao dalam hal
perawatan yang efektif masih sangat rendah.

Berdasarkan problem tersebut, dapat di analisa bahwa petani terkendala oleh


serangan hama dan cara penaggulangan serta perawatan yang belum
maksimal, pemanenan kakao dilakukan dalam beberapa kali tahapan, yaitu
tahap pemetikan ( panen ), dan perawatan (pasca panen ). Setelah panen
maka proses selanjutnya adalah pengeringan dengan sinar matahari kemudian
dijual objek pemasaran hasil pertanian dari jenis tanaman ini adalah tengkulak
atau pengumpul yang berasal baik dari dalam desa maupun dari luar desa
yang sering membeli langsung dari petani, selain itu petani menjual di pasar
desa yang terletak di luar desa tersebut, Namun selama kurun waktu antara
tahun 2000-2009, harga kakao kurang efisien, dan sangat tidak sesuai dengan
kebutuhan konsumsi masyarakat, petani berharap ditahun 2012 dan tahun
yang akan datang harga kakao menjadi lebih stabil dan seimbang dengan
harga-harga kebutuhan pokok lainnya seperti sandang,pangan,dan papan
karena Dalam proses panen dan pasca panen, peran serta laki-laki dan
perempuan sangat besar dan seimbang tidak memandang anak-anak dan
orang tua semuanya ikut terlibat secara langsung. .

e) Tanaman Cengkeh

Masyarakat Desa Kaloling sudah mulai dibudidayakan tanaman


Cengkeh , tapi pernah mengalami serangan hama sekitar tahun 1990-an
sehinga banyak yang menebang tanaman cengkehnya,serta harga yang tidak
sesuai dengan kebutuhan ekonomi masyarakat saat itu,baru ditahun 2000-an
petani banyak menanam kembali.

Sampai sekarang tanaman cengkeh sudah mencapai 10 % dari luas


wilayah Desa, hasilnya dirasakan cukup menunjang dalam hal pendapatan
keluarga,Tanaman cengkeh di panen setiap satu tahun sekali dan akan
berlanjut di tahun berikutnya jika musim dan cuaca tidak berubah-ubah
disebabkan tanaman cengkeh adalah jenis tanaman yang sangat sensitif
terhadap perubahan iklim yang berpengaruh pada proses pembuahannya.

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
7
Penghasilan petani cengkeh setiap tahunnya berkisar antara 500 sampai 1000
liter perhektarnya

. Masyarakat tani cengkeh merawat tanamannya yakni melakukan


penyemprotan hama, pemupukan, dan vaksinasi perpohon. Dan saat musim
panen tiba cara pemanenan dilakukan dengan sangat tradisional yakni dengan
menggunakan tanrang yang terbuat dari pohon bambu dengan alat penyangga
seadanya. Jika musim panen telah selesai maka petani bisa langsung menjual
hasil panennya tanpa melalui pengeringan, akan tetapi lebih banyak yang
menjual hasil panennya setelah dikeringkan kualitasnya lebih bagus. Dalam
tahun 2012 ini petani cengkeh berharap penghasilannya semakin meningkat
dan kesejahteraannya semakin baik ditahun yang akan datang.

f) Pohon Kapuk
Tanaman kapuk adalah salah satu tanaman jangka panjang produktif yang
dominan ditanam oleh masyarakat Tanaman ini dipanen 1 (satu) kali dalam
setahun. Hasil dari kapuk tersebut bisa dibuat menjadi kasur, bantal dan lain-
lain. Hanya saja masyarakat tidak mengembangkan usaha tersebut karena
tanaman kapuk ini hanya ditanam untuk di jadikan pembatas lahan kebun dan
tanaman ini tidak banyak ditanam oleh masyarakat Kaloling.

g) Rambutan, Langsat dan Durian

Tanaman rambutan,Langsat dan Durian banyak di tanam oleh masyarakat


Kaloling, di kebun maupun depan rumah warga, dari luas wilayah Desa
Kaloling sebanyak 20% adalah Tanaman Rambutan,Langsat dan Durian,
komoditi rambutan, Langsat dan Durian bukan komoditas andalan di Desa
Kaloling, disebabkan ditanam bukan dalam jumlah besar, tapi untuk komsumsi
pribadi atau keluarga.

Rambutan, Langsat dan Durian dipanen satu kali satu tahun setiap musim
panen, dan berlanjut untuk musim panen tahun selanjutnya, Sayangnya
komoditi ini belum di kembangkan menjadi komoditi prioritas, disebabkan
dengan keterbatsan lahan yang sudah penuh dengan berbagai jenis tanaman.

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
8
Rambutan, Langsat dan Durian tidak membutuhkan perawatan intensif seperti
tanaman lainnya, tapi yang penting adalah proses pemetikan harus
menggunakan gunting atau pisau, disebabkan mempengaruhi proses
pembuahan untuk tahun selanjutnya.

Peranan laki - laki dan perempuan cukup seimbang dalam hal perawatan dan
pemetikan,dikarenakan biasanya proses pemetikan hanya menggunakan
penggais yang dipasangi gunting sehingga anak-anak dan orang dewasa
cukup bisa melakukan. Lahan pertanian Rambutan, Langsat dan Durian yang
murni dari semua milik warga Desa Kaloling, itu tidak ada, akan tetapi
semuanya lahan campuran, kecuali lahan milik orang luar yang terdapat di
Desa Kaloling.

2. Peternakan

Potensi ternak di Kaloling tergolong besar. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
rumah tangga yang memiliki ternak seperti ternak Sapi, kuda, kambing dan
ayam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini sesuai
peringkat kesejahteraan masyarakat.

Persenta
Dusun Jumlah
se

No Jenis Ternak Borong Borong


Lele Jatia Kalukua
Jampea Erasayya Kaloling
Lompo

S : > 5 ekor
KD : > 2 ekor
1 KR : - ekor
KM : > 5 ekor
U : - ekor

S : 3 - 4 ekor
KD : 1 ekor
2 KR : - ekor
KM : 2 - 4 Ekor
U :-

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
9
S : 1 - 2 ekor
KD: -
3
KM : 1 Ekor
U : -

4 Tidak Punya Ternak

Jumlah
100 %
Persentase

Sumber data : Masyarakat Desa Kaloling (hasil sensus sosial)


Oleh : KPM dan Fasduk, Tahun 2011

Dari tabel. 1 tersebut diatas memberikan gambaran bahwa kondisi potensi


peternakan di Desa Kaloling cukup besar untuk dikembangkan karena di
dukung potensi lahan yang cukup luas dan ditunjang dengan pengalaman
warga dalam usaha ternak yang dilakukan secara turun menurun. Namun
demikian peternak tersebut kembali khawatir akan ternaknya karena maraknya
pencurian ternak dimana-mana, dimana sebelumnya di Desa Kaloling ini
termasuk daerah yang aman. Hal ini di sebabkan karena kurang aktifnya
aparat terkait untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut.

- Sapi

Untuk Ternak Sapi kebanyakan masyarakat di Desa Kaloling umumnya


mengembangkan ternak sapi karena ternak tersebut di anggap memiliki harga
jual cukup mahal Untuk memelihara ternak tersebut , masyarakat tidak
mengalami kesulitan karena tersedia pakan ternak (rumput) yang cukup dan
mudah didapatkan oleh peternak namun pakan ternak tersebut masih
tergolong pakan ternak biasa seperti rumput dan daun-daun tertentu walau
sudah ada beberapa peternak yang menyediakan lahan pakan ternak yang
sudah berkualitas seperti rumput gaja, cuma jenis bibitnya belum banyak
tersedia, padahal peternak rata-rata memiliki lahan untuk keperluan tersebut.
Namun masyarakat rata-rata memelihara ternak betina dan selebihnya adalah
ternak jantan dan kebanyakan tersebar di 6 Dusun yaitu (Dusun Jampea, Lele
Lompo, Erasayya, Kaloling, Borong Jatia dan Borong Kalukua), cara
memperoleh ternak tersebut melalui cara membeli dan Bantuan Pihak
pemerintah dengan cara berkelompok, seperti kelompok ternak yang berada di
Dusun Kaloling dan Erasayya yang beranggotakan 10 orang dan sebanyak 10

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
10
ekor sapi biasa. Untuk keterlibatan dalam hal pemeliharan sapi kebanyakan
dari laki-laki dan perempuan serta kaum muda yang sebatas memberikan
makanan kepada ternak itu sendiri. Ketersediaan pakan untuk ternak sangat
tersedia di desa. Pemasaran sapi biasanya pedagang yang mendatangi
peternak untuk membeli . Pemilik ternak lebih banyak dari kalangan mampu,
dan bagi orang miskin kebanyakan diantara mereka hanya memelihara ternak
milik orang lain (tesang) dengan sistim bagi hasil. Diharapkan di masa yang
akan datang pemerintah memberi perhatian untuk membantu orang miskin
melalui program bantuan ternak dengan system kelompok, sehingga mereka
dapat memiliki ternak sendiri.

- Kuda

Untuk Ternak Kuda kebanyakan masyarakat di Desa Kaloling


umumnya mengembangkan ternak kuda karena ternak tersebut di anggap
memiliki harga jual cukup mahal Untuk memelihara ternak tersebut ,
masyarakat tidak mengalami kesulitan karena tersedia pakan ternak (rumput)
yang cukup dan mudah didapatkan oleh peternak namun pakan ternak
tersebut masih tergolong pakan ternak biasa seperti rumput dan daun-daun
tertentu.

Pemilik ternak lebih banyak dari kalangan mampu, dan bagi orang
miskin kebanyakan diantara mereka hanya memelihara ternak milik orang lain
(tesang) dengan sistim bagi hasil. Diharapkan di masa yang akan datang
pemerintah memberi perhatian untuk membantu orang miskin melalui program
bantuan ternak dengan system kelompok, sehingga mereka dapat memiliki
ternak sendiri.

- Kambing

Kambing karena ternak tersebut di anggap memiliki harga jual cukup


mahal. Untuk memelihara ternak tersebut masyarakat tidak mengalami
kesulitan karena tersedia pakan ternak yang cukup dan mudah didapatkan
oleh peternak namun pakan ternak tersebut masih tergolong pakan ternak

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
11
biasa seperti rumput dan daun-daun tertentu, sedangkan jenis pakan seperti
rumput gajah,Kopi-kopi,kambang jawa bibitnya belum tersedia, padahal
peternak rata-rata memiliki lahan untuk keperluan tersebut. Cara memperoleh
ternak tersebut melalui cara membeli dan bantuan program pemerintah untuk
kelompok, dimana di Dusun Kaloling telah terbentuk 2 kelompok ternak yang
beranggotakan 20 orang dan telah mendapatkan bantuan ternak sebanyak 20
Ekor dalam hal Bantuan ternak sapi penggemukan dan pengembangbiakan.
Untuk keterlibatan dalam hal pemeliharan ternak kambing kebanyakan dari
perempuan serta kaum muda dan anak-anak baik dari urusan pakan sampai
ke pengeluaran dan masuknya ternak kambing kekandang. Ketersediaan
pakan untuk ternak sangat tersedia di desa. Pemasaran Kambing biasanya
pedagang yang mendatangi peternak untuk membeli

Namun peternak ini belum pernah mendapat pelatihan oleh karena itu prioritas
pelatihan di masa akan datang untuk peternak besar seperti (ternak Sapi dan
kuda) di Desa Kaloling, perlu dilakukan supaya mereka memiliki pengetahuan
dan keterampilan serta kasadaran yang memadai. Sehingga menyebabkan
sebagian peternak khususnya orang miskin dan perempuan tidak mengetahui
cara pemeliharaan yang baik seperti untuk cara mengobati ternaknya masih
tradisional, disamping itu peternak miskin tidak mampu untuk mengakses
obat-obatan tidak mampu melakukan karena keterbatasan biaya.

- Ternak Unggas (Ayam petelur)


Pada Umumnya masyarakat Desa Kaloling rata – rata memelihara
ternak Unggas dalam hal ini ayam kampung ( Ayam buras ) tetapi ada juga
kelompok ternak unggas yang telah mendapatkan bantuan dari pemerintah
kabupaten dalam hal ini Dinas Peternakan, Namun tidak lama kemudian ayam
yang dipelihara diserang oleh Penyakit sehingga banyak ayam yang mati hal ini
sangat merugikan peternak. Dari Kejadian itu maka ada beberapa orang yang
bertahan untuk tetap memelihara ternak unggas akan tetapi ayam yang
dipeliharanya bukan lagi ayam kampung tapi ayam petelur (Ayam Ras). Akan
tetapi rata-rata masyarakat mengandangkan ayamnya dikolom rumah dan ada
juga yang tidak mengandangkan ayamnya karena jumlahnya yang tidak banyak
Pemeliharaan ternak unggas sangat membantu perekonomian
masyarakat Desa Kaloling.

3. Perikanan

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
12
Sektor perikanan, masyarakat memanfaatkan budidaya ikan air tawar,
usaha ini belum menjadi usaha pokok bagi masyarakat, padahal sumber daya
alam khususnya air cukup menunjang sehingga air yang ada terbuang dengan
percuma,hal tersebut disebabkan kurangnya keterampilan serta modal untuk
membangun usaha tersebut, sehingga masyarakat berharap ada pihak-pihak
yang dapat memberi perhatian menyangkut pengembangan usaha tersebut.agar
kedepannya sector perikanan dapat menjadi sebagai salah satu sumber
penghasilan yang menunjang ekonomi rumah tangga dalam pemenuhan
kebutuhan primer maupun sekunder.

Untuk mengetahui gambaran tentang pekerjaan pokok masyarakat Desa


Kaloling dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

Tabel 2.

Pekerjaan Pokok Kepala Keluarga Desa Kaloling Tahun 2011

PERSE
DUSUN JUMLAH
NTASE
N JENIS PEKERJAAN
O POKOK Borong Borong
Lele
Jampea Erasayya Kaloling Kalukua Jatia
Lompo

1 PNS / Polri / TNI

Pedagang /
2 wiraswasta /
Wirausaha

3 Petani Pemilik

Tukang Batu / Tukang


4 Kayu / Pedagang Kaki
Lima

5 Pensiunan

Petani penggarap
6
/Patesang

7 Sopir

Buruh Tani / buruh


8
bangunan

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
13
Tukang Becak/Tidak
9
Punya pekerjaan

Jumlah 100 %

Sumber data : Masyarakat Desa Kaloling (hasil sensus sosial)


Oleh : KPM dan Fasduk, Tahun 2011

Tabel 2. Menggambarkan bahwa jenis pekerjaan pokok yang ada di Desa Kaloling adalah
Petani Pemilik sebanyak 415 orang, PNS sebanyak 23 orang, Pensiunan sebanyak 12 orang,
Wirausaha Sebanyak 46 orang, Tukang Batu / Tukang kayu sebanyak 7 orang, Petani
Penggarap / Patesang sebanyak 90 Orang, Sopir sebanyak 9 Orang , dan Buruh tani sebanyak
137 orang, Tukang Becak/Tidak punya pekerjaan sebanyak 39 Orang. Berdasarkan tabel
tersebut bahwa pekerjaan pokok yang paling banyak di Desa Kaloling adalah Petani Pemilik
dengan jumlah 415 orang dan yang paling sedikit adalah pekerjaan pertukangan dengan jumlah
9 orang.

B. Sumber Mata Pencaharian Sampingan


Dari uraian pekerjaan pokok di atas, sebagian masyarakat menjadikan sebagai
pekerjaan sampingan atau sebaliknya pekerjaan sampingan dijadikan sebagai
pekerjaan pokok. Adapun pekerjaan sampingan kepala keluarga di Desa Kaloling
banyak dilakukan oleh pekerjaan di bidang peternakan, hal ini dapat di lihat bahwa
jenis pekerjaan tersebut banyak berkontribusi untuk penghasilan warga Desa Kaloling.

2.3. KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT


a. Kondisi Penduduk

1). Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia

Jumlah penduduk Desa Kaloling sebesar ………jiwa dengan perbandingan laki-


laki …… dan perempauan ……. dengan jumlah anggota keluarga rata-rata 4-7
anggota keluarga.

Dalam melakukan kegiatan pembangunan diDesa Kaloling, pelibatan pekerjaan di


dominasi oleh kaum laki-laki mulai dari tahapan perencanaan, survey,
pelaksanaan pekerjaan sampai pada tingkat pemeliharaannya. Hal ini disebabkan
karena masih banyaknya asumsi sebahagian masyarakat bahwa kaum

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
14
perempuan tugasnya mengurusi urusan dalam rumah tangga seperti mencuci,
memasak dan mengurus keperluan suami dan anak.

Beberapa program yang melibatkan kaum perempuan tidak memberikan


pengaruh yang signifikan disebabkan pelibatan mereka hanya sebatas pada
pemenuhan kuota dengan metode partisipatif yang disesuaikan dengan keinginan
program. Keadaan Jumlah penduduk di Desa Kaloling berdasarkan tingkatan umur
pada beberapa Dusun di Desa Kaloling tahun 2011 disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia

Dusun PRESENT
JUMLAH
ASE

UMUR Erasay Kalolin


Lele Borong Borong
Jampea ya g
NO Lompo Kalukua Jatia

LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR

1 0 s/d 12 Bln

13 bln s/d 23
2
Bln

3 2 s/d 5 Thn

4 6 s/d 10 Thn

5 11 s/d 15 Thn

6 16 s/d 20 Thn

7 21 s/d 25 Thn

8 26 s/d 30 Thn

9 31 s/d 35 Thn

10 36 s/d 40 Thn

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
15
11 41 s/d 45 Thn

12 46 s/d 50 Thn

13 51 s/d 55 Thn

14 56 s/d 60 Thn

15 61 s/d 65 Thn

16 66 s/d 70 Thn

17 71 s / d 75 Thn

18 76 s/d 80 Thn

19 80 Keatas

Grend Total 100 %

Jumlah

Sumber data : Masyarakat Desa Kaloling (hasil sensus sosial)


oleh : KPM dan Fasduk, Tahun 2011

Tabel diatas memperlihatkan gambaran bahwa jumlah penduduk


berdasarkan kelompok usia yang terdapat di 6 Dusun di Desa Kaloling yakni Dusun
Jampea, Lele Lompo, Erasayya, kaloling, Borong Kalukua dan Borong Jatia, dapat
di ketahui bahwa usia … s/d ….tahun dan …. s/d …. tahun memiliki jumlah
presentase tertinggi dan usia ….. s/d ……. bulan memiliki presentase terendah.

2). Perumahan Penduduk dan Pemukiman

Kalau kita melihat kondisi pemukiman masyarakat Desa Kaloling terbagi atas lima
wilayah yaitu wilayah poros jalan Kecamatan, wilayah poros jalan desa, dan
wilayah perkampungan. Wilayah yang dilalui jalan poros Kecamatan merupakan
Dusun Borong Kalukua, Kaloling, Erasayya, Lele Lompo dan Jampea, dan wilayah
yang dilalui poros jalan desa/Kelurahan adalah wilayah Dusun Borong Jatia dan
Dusun Erasayya. Rumah penduduk tersebar dihampir semua lokasi dan sebagian

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
16
besar rumah penduduk berada diporos jalan desa dan untuk Dusun Erasayya
rumah penduduk hanya sebagian saja yang ada diporos jalan desa selebihnya
berada di wilayah perkampungan.

Kondisi pemukiman masyarakat di setiap Dusun Sudah tertata, karena hampir


semua masyarakat sudah memiliki pagar halaman, baik yang terbuat dari bambu,
dan pagar hidup atau bunga, selain itu kondisi pemukiman masih banyak
penduduk mengandangkan ternaknya dibawah kolom rumahnya disamping itu
masih terdapat beberapa rumah pendududuk yang belum layak huni dan tersebar
di semua Dusun di Desa Kaloling.

Salah satu aspek penilaian peringkat kesejahteraan masyarakat yang disepakati


di Desa Kaloling adalah jenis dan bentuk rumah penduduk. Untuk mengetahui
tentang perumahan penduduk dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jenis Perumahan Penduduk

TOTAL KESELURUHAN
NAMA DUSUN

PERSENTASE
Grand
Total

NO JENIS RUMAH

Lele Erasay Kaloli Borong Borong


Jampea
Lompo ya ng Kalukua Jatia

JML JML JML JML JML JML

1 Rumah Batu

Seng
Atap multiroof/gen
teng

Tembok
Tiang
beton

Tembok
Dinding
plaster

Lantai Keramik/
Tegel

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
17
Rumah Kayu

Atap Seng

½ Batu ½
Tiang
Kayu

½ Batu ½
Dinding
Kayu

Kayu Jati /
Lantai
Semen

Rumah Kayu

Atap Seng

Tiang Kayu Kls 1

Dinding Kayu Kls 1

Lantai Kayu kls 1

Rumah Batu

Atap Seng

Tiang Tembok

Tembok
Dinding belum di
plaster

Lantai Semen

Rumah Kayu A

Atap Seng
2
Tiang Kayu klas 2

Dinding Kayu kls 2

Lantai Kayu kls 2

Rumah Kayu B

Atap Seng

Tiang Kayu klas 3

Dinding Kayu kls 3

Lantai Kayu kls 3

3 Rumah semi permanen

Atap Seng

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
18
Tiang Kayu

Lantai Semen/Tanah

Dinding Kayu

Rumah Kayu

Atap Seng

Tiang Kayu klas 3

Kayu kls
Dinding
3/Seng

Lantai Kayu kls 2

Menumpang tapi mampu


membangun Rumah

Rumah Kayu

Atap Rumbia

4 Tiang Kayu Kls 3

Dinding Kayu Kls 3

Lantai Kayu Kls 3

Tidak punya rumah/


Menumpang tidak
5
mampu membangun
Rumah

100
Jumlah Keseluruhan
%

Sumber data : Masyarakat Desa Kaloling (hasil sensus sosial)


Oleh : KPM dan Fasduk, Tahun 2011

Tabel 5 menggambarkan kondisi rumah di Desa Kaloling secara umum memiliki karasteristik
bentuk rumah yang hampir sama baik itu rumah kayu maupun rumah batu yang membedakan
adalah jenis bahan yang digunakan. Selain itu masih terdapat banyaknya rumah yang tidak
layak huni untuk di tempati serta masih terdapat pula beberapa kepala keluarga yang belum
memiliki rumah atau tempat tinggal sehingga masih numpang di rumah keluarga atau orang tua
atau rumah dinas .

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
19
3) Jumlah Penduduk dan Pertumbuhannya

Jumlah penduduk sampai pada tahun 2011 sebanyak ….. jiwa terbagi dalam 6
Dusun yaitu Dusun Jampea, Dusun Lele Lompo, Dusun Erasayya, Dusun
Kaloling, Dusun Borong Kalukua dan Dusun Borong Jatia. Sesuai dengan hasil
sensus maka di Dusun Jampea jumlah laki-laki ….. jiwa dan perempuan ….. jiwa
dengan jumlah RT/KK …. (laki-laki …. orang dan perempuan …. orang), Dusun
Lele Lompo jumlah laki-laki ….. jiwa dan perempuan … jiwa dengan jumlah
RT/KK ….. (laki-laki …. orang dan perempuan …. orang) , Dusun Erasayya
jumlah laki-laki …. jiwa dan perempuan ….. jiwa dengan jumlah RT/KK ….. (laki-
laki …… orang dan perempuan …. orang), Dusun Kaloling jumlah laki-laki ….
jiwa dan perempuan ….. jiwa dengan jumlah RT/KK ….. (laki-laki …… orang dan
perempuan …. orang), Dusun Borong Kalukua jumlah laki-laki …. jiwa dan
perempuan ….. jiwa dengan jumlah RT/KK ….. (laki-laki …… orang dan
perempuan …. orang) Sedangkan Dusun Borong Jatia jumlah laki-laki …. jiwa
dan perempuan ….. jiwa dengan jumlah RT/KK …. orang (laki-laki …. orang
perempuan …. orang). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pendudkl
perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki Untuk lebih jelas jumlah
penduduk Desa Kaloling dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5: Jumlah KK dan Jiwa Desa Kaloling

Jumlah RT /KK Jumlah Jiwa Jumlah %

RT
No Dusun L P L P Jiwa RT /KK Jiwa
/KK

1 Jampea

2 Lele Lompo

3 Erasayya

4 Kaloling

5 Borong Kalukua

6 Borong Jatia

Total 100 %

Sumber data : Masyarakat Desa Kaloling (hasil sensus sosial)

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
20
Oleh : KPM dan Fasduk, Tahun 2010
4) Tingkat kemiskinan
Penentuan kategori tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Kaloling ini
didasarkan pada 11 aspek kesejahteraan yang berlaku di Desa Kaloling yang di
tetapkan sendiri oleh masyarakat Desa Kaloling. Ke 11 aspek kesejahteraan yang
dimaksud berturut-turut sesuai skornya masing-masing sebagai berikut : (11)
Kepemilikan Lahan, (10) Kepemilikan rumah (9) Pekerjaan, (8) Kepemilikan
Kendaraan, (7) Kepemilikan Ternak, (6) Kemampuan menyekolahkan anak, (5)
Kepemilikan Perabot Rumah Tangga, (4) Penerangan, (3) Kemampuan berobat, (2)
Air Bersih, dan (1) Jamban. Masing-masing aspek kesejahteraan tersebut memiliki
ciri-ciri yang disusun untuk membedakan tingkat kesejahteraan setiap rumah tangga
yang ada di Desa Kaloling saat ini.

Pada dasarnya masyarakat Desa Kaloling tingkat kesejahteraan Rumah


tangga (kepala keluarga) dapat dilihat melalui tabel 6 di bawah ini :

Tabel 6. Jumlah Tingkat Kesejahteraan Kepala Keluarga di Desa Kaloling


Tahun 2011

Jumlah RT sesuai Tingkat Kesejahteraan JUMLAH Persentae

NAMA DUSUN Sangat


Kaya Sedang Miskin
Miskin

JAMPEA

LELE LOMPO

ERASAYYA

KALOLING

BORONG
KALUKUA

BORONG
JATIA

Jumlah Total 100

Persentase 100%
Sumber data : Masyarakat Desa Kaloling (hasil sensus sosial)
Oleh : KPM dan Fasduk, Tahun 2011

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
21
Tabel 6 menggambarkan bahwa jumlah tingkat kesejahteraan yang paling dominan
diatas menggambarkan bahwa tingkat kesenjangan ekonomi masyarakat Desa
Kaloling masih didominasi oleh kelompok sedang, miskin dan sangat Miskin kelompok
tersebut terkonsentrasi di dusun……….dengan jumlah …. RT/KK untuk kelompok
masyarakat kategori sedang, ….. RT/KK untuk kelompok masyarakat kategori miskin
serta …… RT/KK untuk kelompok masyarakat kategori sangat miskin, di
Dusun………… dengan jumlah 74 RT/KK untuk kelompok masyarakat kategori
sedang, kelompok masyarakat kategori miskin ….. RT/KK dan untuk kelompok
kategori sangat miskin ….. RT/KK serta di Dusun………… dengan jumlah …… RT/KK
untuk kelompok Masyarakat kategori sedang, untuk kelompok masyarakat kategori
miskin ……. RT/KK dan untuk kelompok kategori sangat miskin …. RT/KK sedangkan
pada Dusun………….. relatif lebih baik. Namun selain ciri pembeda yang ada di PKM
juga di Data sensus ada beberapa informasi pendukung yang dapat membantu para
pihak bagi memerlukan atau yang akan menggunakannya.

5) Tingkat Pendidikan Masyarakat


Data pendidikan KK beserta anggota keluarga yang ada di Desa Kaloling dapat dilihat
dalam tabel 7.

Tabel 7. Data Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Kaloling

Nama Dusun Prese


Jumlah Total
ntase
Kategori Pendidikan
No Lele Erasayya Kaloling Borong Borong
Masyarakat Jampea
Lompo Kalukua Jatia

L P L P L P L P L P L P L P

1 Tidak Pernah Sekolah

2 Belum Sekolah

3 Taman Kanak - Kanak

4 Sementara SD

5 Tamat SD

6 Tidak Tamat SD

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
22
7 Sementara SLTP

8 Tamat SLTP

9 Tidak Tamat SLTP

10 Sementara SLTA

11 Tamat SLTA

12 Tidak Tamat SLTA

Sementara Kuliah
13
Diploma/S1

14 Diploma 2

15 Diploma 3

16 Diploma 4

17 Sarjana S1,S2 dan S3

Grand Total 100 %

Jumlah

Sumber data : Masyarakat Desa Kaloling (hasil sensus sosial)


Oleh : KPM dan Fasduk, Tahun 2011

Tabel 7 menggambarkan tentang tingkat pendidikan masyarakat di Desa Kaloling


mulai dari anak usia dini sampai ke usia lanjut di 6 Dusun seDesa Kaloling

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pihak pemerintah untuk mengatasi masalah
pendidikan adalah pelaksanaan program paket B untuk anak yang tamat SD dan tidak
lanjut atau putus sekolah di SLTP serta pengadaan program kegiatan KF (Keaksaraan
Fungsional) untuk masyarakat yang buta aksara yang telah dilakukan Baik dari
Program Diknas atau SKPD lain.

2.4 SARANA DAN PRASARANA KELURAHAN

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
23
A. TRANSPORTASI

1). Sarana jalan

Desa kaloling saat ini merupakan desa yang gampang dijangkau oleh masyarakat
luar desa, ini terlihat dari akses masyarakat yang sering mempergunakan akses
jalan, baik itu jalan yang telah diHotmis maupun jalan biasa yang sering dilalui oleh
masyarakat.

Didesa kaloling saat ini terdapat satu jalur Jalan Poros desa yang menghubungkan
antara desa yang satu dengan desa yang lain yaitu antara desa tombolo dengan
desa bajiminasa yang memiliki panjang ± 3 Km. kemudia ada juga jalan yang
menghubungkan desa yang satu dengan desa yang lain tetapi tidak terlalu sering
dilalui hanya sekali-sekali oleh masyarakat umum dan Dari panjang jalan desa yang
merupakan jalan yang paling sering dilalui pada semua bagian jalan tidak ada yang
mengalami kerusakan.

Selain jalan Desa ada juga jalan antara dusun yang biasa dilalui juga untuk jalan
desa tetapi itupun merupakan jalan yang keadaannya dalam keadaan rusak Hal ini
disebabkan karena luapan air dari saluran dan sungai yang tidak dapat menampung
air utamanya jika musim hujan tiba.

Jalan desa yang kondisinya rusak karena saluran pembuangan air belum maksimal,
juga disebabkan karena lalulalangnya mobil truk yang sering melewati jalanan
tersebut.

Dari keseluruhan jalan Kurang lebih 14 kilometer jalan desa ada


yang keadaannya masih merupakan jalan yang belum diaspal dan ada
yang masih merupakan jalan tanah sepanjang kurang lebih 8 kilometer
Ada di beberapa dusun terdapat beberapa ruas jalan yang belum diaspal,
sebahagian diantarannya ada yang sudah di rabat dan yang lain masih
tanah dan belum pernah mengalami peningkatan samasekali.

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
24
2). Sarana angkutan.
Sarana angkutan umum yang tersedia di Desa Kaloling adalah mobil
mikrolet, minibus (Panter,kijang) dan bus yang mayoritas hanya melewati
jalan Kecamatan setiap hari yang merupakan angkutan antar kota
kabupaten dan antar kota dengan kecamatan atau desa/Kelurahan
sedangkan yang melewati jalan Desa 1-2 buah itupun pada saat
masyarakat mengankut hasil pruduksi pertaniannya atau sedang pasar
Lambocca atau Pasar Layoa. Selain itu sarana angkutan lain adalah motor
pribadi dan juga sepeda yang kerap dijadikan sebagai sarana transportasi
oleh sebagian penduduk.

Adapun jenis-jenis angkutan yang ada di Desa Kaloling yaitu :

a. Angkutan pete-pete;
b. Sepeda motor pribadi;
c. Mobil pribadi;
d. Mobil truk;
e. Mobil pick up;
f. Sepeda.
Pada umumnya data kemampuan kepemilikan Kendaraan ini dapat dilihat dari Tabel 8
sebagai berikut :

Tabel 8. Data Tingkat kemampuan Kepemilikan Kendaraan Masyarakat Desa


Kaloling

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
25
Presenta
Dusun Jumlah
se

Lele Lompo
No Jenis Kendaraan

Erasayya

Kaloling

Kalukua
Jampea

Borong

Borong
Jatia
1 Mobil dan Motor

2 Motor

3 Sepeda

4 Tidak punya
kendaraan

Jumlah 100 %

Sumber data : Masyarakat Desa Kaloling (hasil sensus sosial)


Oleh : KPM dan Fasduk, Tahun 2011

Dari Tabel tersebut diatas di ketahui bahwa jumlah kepemilikan Kendaraan yang
terbanyak adalah jenis kendaraan Motor dibandingkan kepemilikan jenis kendaraan
mobil, akan tetapi masih banyak juga masyarakat yang belum atau tidak mempunyai
kendaraan di Desa Kaloling ini dilihat dari table tersebut diatas.

B. KESEHATAN, SANITASI DAN AIR BERSIH

1). Kesehatan

Desa Kaloling telah tersedia sarana POSKESDES yang berlokasi di dusun


Borong Jatia namun di desa ini belum Tersedia sarana kesehatan Puskesmas
sebagai sarana pelayanan kesehatan akan tetapi sarana puskesmas ini tersedia di
Desa tetangga yang terdekat yaitu Puskesmas Moti di Desa Bajiminasa dan
Puskesmas Kassi – Kassi di Desa Nipa – Nipa, Puskesmas yang 2 ini banyak
diakses oleh masyarakat dari Desa Kaloling. Kenyataan yang dapat dilihat di desa
ini orang miskin tidak mampu mengakses sarana kesehatan ini secara maksimal
karena berbagai macam keterbatasan. Walaupun mereka memiliki kartu Jaminan
Kesehatan Masyarakat (jamkesmas) tetapi mereka tetap tidak mampu mengakses
pelayanan kesehatan karena tidak memahami prosedur yang di tetapkan selain
kesadaran mereka yang rendah. Sarana kesehatan yang ada umumnya hanya
mampu menyediakan obat-obat generik dan belum memiliki fasilitas rawat inap

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
26
namun demikian harus diakui bahwa sarana kesehatan puskesmas merupakan
sarana kesehatan yang tercepat dan termudah bagi masyarakat Desa untuk
mendapatkan pelayanan. Akan tetapi petugas kesehatan sangat terbatas yang
siap melayani masyarakat disetiap waktu. Sebagai ibu kota Desa Kaloling sudah
selayaknya memiliki fasilitas kesehatan yang lebih memadai, Oleh karena
kebutuhan pelayanan semakin meningkat maka di kedepan di harafkan
tersedianya peningkatan Sarana Pustu / Puskesmas serta Tersedia dokter dan
petugas ahli kesehatan di Desa.

Selain itu di Desa Kaloling juga mempunyai sarana posyandu yang aktif
melayani ibu-ibu hamil dan balita serta pemberian imunisasi dan makanan
tambahan sewaktu-waktu tertentu. Pelayanan ini dilakukan umumnya sekali dalam
sebulan. Sehingga pelayanan kesehatan di Desa Kaloling masih tergolong belum
maksimal dalam memberikan pelayanan secara luas. Jumlah ini sangat kurang
sehingga membutuhkan peningkatan kegiatan agar dapat memberikan pelayanan
secara maksimal terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat meskipun tempat
pelayanannya masih ada yang dilakukan dengan numpang di Kolom rumah
penduduk.

Di Desa Kaloling ini terdapat 4 Unit gedung posyandu permanen yang sumber
pendanaanya berasal dari alokasi dana PNPM-MP tahun 2007 yang telah di
manfaatkan sebagaimana mestinya. Namun belum semua sarana di setiap
posyandu ini memanfaatkannya sebagai mana mestinya hal ini disebabkan karena
letak bangunan tersebut jauh dari kelompok sasaran yang akan di layani, selain itu
disebabkan pula oleh kurangnya insentif dan transport kader posyandu di setiap
Dusun.

Diharapkan kedepan pembangunan fasilitas posyandu permanen telah di bangun


2 Unit di Dusun Borong Jatia dan Dusun Lele Lompo yang dibangun berdekatan
dengan perkampungan dan diharapkan kesadaran masyarakat untuk mengakses
pelayanan posyandu harus ditingkatkan. Selain itu diharapkan pula agar kader
posyandu tersedia disetiap Dusun, Namun demikian juga masyarakat Desa
Kaloling sangat mengharapkan Puskesmas Moti menjadi Puskesmas rawat inap

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
27
guna meningkatnya pelayanan kesehatan ke masyarakat utamanya masyarakat
miskin dan termarginalkan.

Selain dari pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan posyandu, masyarakat


Desa Kaloling juga mendapatkan pelayanan asuransi kesehatan bagi orang
miskin, selama ini banyak masyarakat yang sudah memanfaatkan pelayanan
tersebut, Jamkesmas ini digunakan bagi masyarakat miskin jika melakukan
pemeriksaan atau rawat inap di puskesmas atau Rumah Sakit yang berada di
pusat kota kabupaten.

Namun demikian jika terdapat keluarga yang tergolong tidak mampu dan
membutuhkan pelayanan kesehatan, maka pemerintah Kelurahan memberikan
pelayanan administrasi pengurusan kartu keluarga dan KTP yang belum memiliki
agar supaya mereka mudah memperoleh layanan kesehatan yang lebih baik.

Tabel 9.

Data Kemampuan Berobat Keluarga di Desa Kaloling

Kemampuan Berobat
No Dusun Dokter Puskes Jumlah Presentase
RSU
Praktek mas

1 Jampea

2 Lele Lompo

3 Erasayya

4 Kaloling

5 Borong Kalukua

6 Borong Jatia

Jumlah 100 %

Presentase

Sumber data : Masyarakat Desa Kaloling (hasil sensus sosial)


Oleh : KPM dan Fasduk, Tahun 2011
C. SANITASI
a) Limbah Rumah Tangga

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
28
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan tempat pembuangan sampah di
Desa Kaloling, Telah tersedia di beberapa Rumah Tangga secara memadai.
Namun belum semua warga menyadari akan pentingnya saluran pembuangan
air Limbah (SPAL) Buktinya masih ada limbah cairan atau limbah pembuangan
rumah tangga di biarkan begitu saja tanpa ada selokan maupun tempat
penampungan yang khusus atau ideal. Fasilitas tersebut kalaupun ada berupa
selokan itu di alirkan langsung ke sungai-sungai kecil yang ada di sekitar
rumahnya. Dan untuk penduduk yang mempunyai rumah panggung hampir
sebahagian rumah tangga membuang limbah cairan yang dihasilkan setiap hari
dengan cara dibiarkan mengalir dibawah dapur/kolom rumah tangga langsung
ketanah. Karena rata-rata rumah tangga di Desa Kaloling belum memiliki SPAL
yang ideal pada rumahnya Sehingga menyebabkan banyaknya jentik nyamuk
yang bisa menyebabkan menyebarnya penyakit malaria atau diare.

b) Tempat Sampah
Pada umumnya masyarakat Desa Kaloling belum memiliki tempat sampah yang
ideal sehingga setiap penduduk umumnya membuang sampah padat di sekitar
pekarangan samping atau belakang rumah bahkan ada yang mengumpulkan
sampah dan langsung membakarnya. Diharapkan ke depan tersedia fasilitas
tempat sampah permanen yang ideal di setiap rumah tangga serta tersedia
sarana pengankut tempat sampah sehingga terbangunnya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat .

c) Jamban Keluarga
Masyarakat Desa Kaloling dalam Pemahaman Penggunaan jambang cukup
bagus, akan tetapi tingkat kesadaran masyarakat untuk membuat jamban
keluarga masih kurang, terutama masyarakat yang berada di Dusun Erasayya
dan Dusun Borong Jatia sehingga ± 50 % warga Desa Kaloling belum memiliki
jamban keluarga.

Saat ini untuk kebutuhan buang air besar sebagian besar masyarakat Desa
Kaloling masih memanfaatkan halaman belakang rumah, kebun, rawah-rawah

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
29
dan bahkan saluran irigasi dengan cara menggali lubang atau tidak sama sekali
Hanya sebahagian kecil saja masyarakat yang sudah memiliki jambang keluarga
atau membuat jamban darurat yang dibangun sendiri di rumah masing - masing.
Dilihat dari keadaan tersebut berbanding antara yang mempunyai jamban dan
yang tidak sehingga Akibatnya perilaku tersebut menimbulkan pencemaran
lingkungan dan penyebaran penyakit.

d) Air Bersih
Pada umumnya masyarakat Desa Kaloling, sangat kaya akan sumber mata air,
terbukti dengan adanya bebera sumber mata air baik berasal dari sumur borf
maupun dari perpipaan, serta sarana irigasi yang cukup menunjang, di Desa
Kaloling ini tersedia Sarana seperti perpipaan, bak induk maupun bak pembagi
cukup. Kondisi ini sudah lama dengan adanya program P2MPD dan PNPM - MP
yang di kelola secara swadaya oleh masyarakat,

Di Desa Kaloling 90 % wilayah telah mengakses air bersih melalui perpipaan,


untuk pengelolaan perpipaan air bersih di setiap Dusun dan Kampung dikelolah
oleh kelompok masyarakat pengguna air, dan bilamana ada kerusakan maka
perbaikan dilakukan oleh masyarakat terutama kelompok pengguna air, yang
biasanya di lakukan setiap hari jum’at dan minggu.

D. SARANA PENDIDIKAN
1) Kelompok Bermain/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD/TK)
Terdapat 2 Buah Pendidikan Anak Usia Dini/ Taman kanak-Kanak (PAUD/TK) di
Desa Kaloling yaitu

a) TK “Iskabiya Kaloling” dengan jumlah murid sebanyak 30 orang dari (laki-


laki 15 dan perempuan 15), jumlah guru/tenaga pengajar sebanyak 4 orang
dari ( 1 orang Guru PNS dan 3 orang Honorer) dan jumlah ruangan kelas 3
yang di dalamnya memiliki ruangan guru dan WC serta memiliki 3 set alat
bermain namun dari ke 3 alat permainan ini sudah ada 2 set yang rusak ,
PAUD/TK ini berlokasi Di Dusun Kaloling dan pembangunan gedung dan
Fasilitasnya sudah permanen.

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
30
b) TK “AL- Huda satu atap” dengan jumlah murid 32 orang dari (laki-laki 14 dan
perempuan 18 orang) dan 5 orang guru / tenaga pengajar ( 1 orang PNS
dan 3 orang honorer) serta memiliki 4 set alat bermain, PAUD/TK ini
berlokasi di Dusun Borong kalukua dan pembangunan Gedung dan
Fasilitasnya ini belum tersedia sama sekali karena sampai skrng Gedung
yang di Pakai adalah Gedung Perumahan Guru Sekolah namun usulan
Pembangunan TK permanen ini telah dilakukan dari tahun 2009 yang
diusulkan ke Program PNPM-MP sampai sekarang.
Dari ke 2 PAUD/TK tersebut diatas salah satuhnya telah memiliki bangunan
permanen dan fasilitas lainnya di Desa Kaloling yang terletak di Dusun kaloling
yang di rintis oleh Diknas, namun masyarakat Dusun Borong kalukua juga telah
mengusulkan di Program PNPM untuk tahun anggaran 2012 ini di karenakan
jarak ke 2 TK tersebut agak jauh untuk di akses oleh masyarakt di dusun tsb
selain banyaknya anak usia dini yang akan di didik serta tersedianya tenaga
pengajar dan lokasi yang diswadayakan oleh masyarakat untuk pembangunan
gedung TK .

2) TPA (Taman Pendidikan Alquran)


Terdapat 2 Kelompok Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) yang membawahi 12
kelompok mengaji yang terdiri dari 223 jumlah santri dansanriwati yang tersebar
di semua Dusun di Desa Kaloling. Keberadaan TPA di Desa Kaloling ini sangat
bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi anak-anak. Dengan adanya TPA di
Desa Kaloling maka merasa terbantu dalam memberikan bimbingan keagamaan
kepada anak-anak mereka.

Taman Pendidikan Al-quran ini bertujuan untuk memberikan pengajaran bagi


anak-anak tentang bagaimana membaca Al-quran dengan baik, disamping itu
pula pembina memberikan siraman rohani kepada anak-anak.

Taman pendidikan Al-quran (TPA) di Desa Kaloling bukan hanya bertempat di


mesjid-mesjid tetapi kegiatan pendidikan Al-quran juga dilakukan dibeberapa
rumah masyarakat.

3) Sekolah Dasar

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
31
Terdapat 2 unit Sekolah Dasar (SD) di Desa Kaloling dengan bangunan yang
permanen yaitu :

a) SD No.49 Erasayya dengan jumlah kelas 6 ruangan, 1 Ruangan


Perpustakaan, 1 ruangan Guru dan 125 murid dari (laki-laki 58 dan
perempuan 67) serta 17 guru yang terdiri dari 10 orang guru PNS (L:
4 + P: 6) ,7 orang honorer (L: 2 + P: 5 ), 1 orang tenaga administrasi
dan 1 orang bujang sekolah.
b) SD Inpres Kaloling dengan jumlah kelas 6 ruangan kelas, 1 ruangan
perpustakaan, 1 ruangan Guru dan 132 murid dari (laki-laki 61 dan
perempuan 71) serta 19 orang guru yang terdiri dari 11 orang guru
PNS (L: 5 + P: 6) , 8 orang honorer (L: 3 + P: 5 ), 2 orang tenaga
administrasi yang terdiri 1 Orang PNS dan 2 Orang Honorer.
c) SD No 48 Kaloling dengan jumlah kelas 6 ruangan, 1 Ruangan
perpustakaan dan 98 murid (laki-laki 39 dan perempuan 59) serta 17
orang guru (Guru PNS 9 orang ( L: 3 + P: 6) dan, honorer 8 orang (L:
2 + P: 6).
Ke-tiga sekolah Dasar ini masing-masing berlokasi di Dusun Erasayya, Dusun
Kaloling dan Dusun Borong kalukua. Namun beberapa sekolah tersebut belum
memiliki pagar keliling yang permanen kalaupun sekolah tersebut memiliki itu
belum memenuhi syarat sehingga guru kewalahan mengontrol murid yang
berkeliaran keluar masuk lokasi sekolah Cuma sedikit kehawatiran Guru-guru SD
di Desa Kaloling keekolah tersebut belum pernah mendapatkan dana untuk
direhab perumahan Guru atau pagar sekolah sehingga murid-murid masih
sering keluar masuk pada saat jam istirahat berlangsung dan Guru yang
bertempat tinggal diluar wilayah sekolah sedikit kewalahan terkait Rumah tempat
tinggal.

4) SLTP/MTS DDI Darun Najah (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/ Sederajat)


Saat ini anak-anak tamatan SD di Desa Kaloling memenuhi kebutuhan
pendidikan tingkat lanjutan pertama atau SLTP namun sekolah ini berada di
Desa Tetangga yaitu di Desa Bajiminasa Dan jarak yang ditempuh oleh
masyarakat khususnya yang bersekolah di sekolah tersebut dapatlah dijangkau

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
32
baik naik Motor maupun naik angkutan. Untuk mereka yang agak jauh dari
sarana pendidikan khususnya SLTP ini setiap harinya menggunakan jasa
angkutan dengan biaya Rp 2.000,- setiap hari. akan tetapi di Desa ini juga
tersedia MTS yang sederajat dengan SLTP, Dan jarak yang ditempuh oleh
masyarakat khususnya yang bersekolah di sekolah tersebut dapatlah dijangkau
baik dengan jalan kaki maupun, naik Motor angkutan. Untuk mereka yang agak
jauh dari sarana pendidikan khususnya MTS ini setiap harinya menggunakan
jasa angkutan dengan biaya Rp 2.000,- setiap hari. Kebutuhan biaya rutin
menyebabkan sebahagian anak yang berasal dari keluarga tidak mampu lebih
memilih untuk jalan kaki dari Dusun mereka tinggal ketempat atau ke sekolah.
MTS ini sering di sebut MTS DDI Darun Najah Kaloling dengan jumlah siswa 50
orang (laki-laki 21 orang dan perempuan 29 orang) yang memiliki 3 ruangan
kelas, dan untuk ruangan perpustakaan, ruangan Laboratorium (Lab. IPA dan
Lab. komputer) dan ruangan Guru / Kepala sekolah belum ada serta memiliki 21
orang guru yang terdiri dari 8 orang guru PNS (L: 7 + P: 1) , 12 orang honorer (L:
6 + P: 6 ), 1 Orang Guru Pensiunan, 2 orang tenaga administrasi yang terdiri 1
Orang PNS dan 1 Orang Honorer ( l : 1 + P : 1) serta 1 orang Tenaga Bujang
sekolah.

5) SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas)


Didesa kaloling tidak Terdapat sekolah Lanjutan Tingkat Atas sehingga Untuk
kebutuhan pendidikan Lanjutan tingkat Atas, masyarakat di desa kaloling
memanfaatkan SLTA yang berada di kecamatan tetangga yaitu kecamatan
pajukukang maupun di ibukota kabupaten, yang berada di Kota kabupaten
Bantaeng. Jarak dari Desa Kaloling ke kecamatan pajukukang Sekitar ± 7 Km,
dan sekitar kurang lebih 16 kilo meter dari ibukota kabupaten. Dan untuk
mencapai sekolah tersebut masyarakat Desa Kaloling menggunakan jasa
transportasi setiap harinya. karena sarana transportasi di Desa Kaloling lancar
Maka mereka yang bersekolah cukup mempergunakan jasa tersebut . Hanya
saja bagi masyarakat miskin di Desa Kaloling merasa berat karena harus
menanggung biaya sekurang-kurangya 10.000 perhari, ditambah lagi kebutuhan
biaya – biaya pendidikan lainnya seperti buku, pakaian sekolah dan lain-lain.

6) Perguruan Tinggi (Diploma dan Sarjana)

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
33
Di Desa Kaloling kalau kita melihat ada beberapa sarjana dan kalau kita melihat
tinggkat kehidupan dari mereka khususnya keluarga kebanyakan adalah
keluarga yang tingkat kehidupannya menengah dan bahkan ada yang dibawah
menengah itu karena kesadaran mereka akan pentingnya pendidikan.
Sebaliknya untuk keluarga yang kehidupannya layak kebanyakan dari mereka
tingkat pendidikannya adalah tamatan sekolah lanjutan atas saja bukan karena
orang tua tidak mampu menyekolahkan tetapi kesadaran mereka yang kurang.
Ada juga sebagian kecil masyarakat Desa Kaloling yang dapat mengenyam
pendidikan ketingkat perguruan tinggi. Namun demikian kesadaran akan
pentingnya pendidikan di Desa Kaloling sudah lumayan tinggi hanya saja untuk
keperguruan tinggi masyarakat terkendala karena rata-rata mengenyam
pendidikan perguruan tinggi diluar kabupaten seperti Makassar, Jeneponto dan
Bulukumba dimana jarak antara Kabupaten Jeneponto dengan Kabupaten
Bantaeng dengan jarak tempuh 43 Km, di Kabupaten Bulukumba dengan jarak
tempuh kurang lebih 40 km dan kota propinsi dengan jarak tempuh 150 km.
Untuk melanjutkan ke jenjang tersebut orang tua terkendala dengan besarnya
biaya yang dibutuhkan, mereka harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi
untuk transport, juga harus mengeluarkan biaya semester yang sangat besar
(mulai Rp 600.000,- sampai Rp. 1.000.000,- setiap 6 bulan) sementara mereka
juga masih membutuhkan biaya untuk menutupi kebutuhan hidup lainnya.

Karena dengan besarnya biaya yang dibutuhkan, menjadi penyebab bagi


tamatan SLTA di Desa Kaloling untuk tidak lanjut ke jenjang tersebut, sehingga
yang lanjut ke tingkat pendidikan ini hanya dari keluarga kategori sedang dan
kaya. Masyarakat mengharapkan adanya perhatian pemerintah terhadap
masalah tersebut, seperti pemberian beasiswa untuk lanjut ke perguruan tinggi.

2.5. PEMERINTAH DESA DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
34
A. Pemerintahan desa
Sejak ditetapkannya Desa kaloling sebagai wilayah pemerintahan yang Devenitif,
maka hingga saat ini Desa kaloling sudah dipimpin oleh 4 orang. Pada masa
pemerintahan pertama dan Ke- Dua dipimpin oleh Bapak H.Salong dan
pemerintahan ke-Tiga dipinpim Oleh Bapak ABD.Rahman serta pemerintah skrng
dipimpin oleh Bapak Drs.Hasanuddin sampai saat ini, dan pada periode
pemerintahan sekarang ini struktur pemerintah Desa kaloling di pimpin oleh satu
orang Kepala Desa bersama satu orang sekretaris Desa dan 1 orang Bendahara,
dengan dibantu oleh 3 (Tiga) orang KAUR yaitu : 1(Satu) orang bagian
pemerintahan Desa, 1 (Satu) orang bagian ekonomi pembangunan dan 1(Satu)
orang Kepala urusan umum, dan Beberapa orang Staf Desa, Kemudian di Desa
kaloling ini juga terdapat 6 orang Kepala Dusun, 12 orang RW Dan 24 orang
Kepala RT.

Sejak Desa kaloling dipimpin oleh Bapak Drs.Hasanuddin telah tercipta suasana
yang kondusif dan kerukunan antar sesama warga, hal ini dapat dilihat dan
dirasakan karena tidak pernah terjadi konflik antar warga maupun warga dengan
pemerintah Desa, Partisipasi masyarakat meningkat dilihat dari keikutsertaan
masyarakat Desa untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti perlombaan
dan kegiatan rutin masyarakat Desa Kaloling yaitu Pengajian atau biasa disebut
majelis Ta’lim yang dijadikan sebagai ajang silaturrahmi antar warga Desa Kaloling
yang rutin dilakukan antara anggota dan kegiatan ini bukan saja terfokus di satu
tempat saja tetapi berpindah dusun dan kebanyakan anggotanya adalah ibu-ibu,
kemudian kepala desa yang selalu mengunjungi masyarakatnya baik itu ada
kegiatn maupun tidak hanya sekedar untuk silaturahmi. Dan hal lain yang bisa
dilihat adalah Kegiatan pesta rakyat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun
Forum KALBA yang dilakukan setiap tahunnya dimana sebagian kegiatan ini
dilakukan di desa tetangga yaitu Desa Bajiminasa tetapi keterlibatan dari
masyarakat sebagai panitia karena forum KALBA tersebut bukan hanya untuk
masyarakat Desa Bajiminasa tetapi dua desa tetangganya termasuk Desa Kaloling
dan Desa Layoa dimana bukan saja melibatkan masyarakat Desa Bajiminasa saja
tetapi melibatkan beberapa desa yang ada dikabupaten bantaeng ini, bahkan
kabupaten tetangga yaitu Kab. Bulukumba Kegiatan ini Meliputi pertandingan
sepak bola, Lomba MTQ dan lain sebagainya, melihat kegiatan dari KALBA
tersebut yang sangat meriah tidak menutup kemungkinan akan terjadi kekacauan

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
35
karena banyak melibatkan masyarakat baik dari dalam desa maupun diluar desa.
Tetapi kenyataan kegiatan berlangsung dengan aman dan tertib

Demikian pula keikutsertaan masyarakat dalam proses penjajakan dan


perencanaan pembangunan dimana masyarakat aktif mengikuti diskusi-diskusi
yang difasilitasi KPM. Kondisi ini sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh
pemerintah desa dalam rangka memobilisasi segenap potensi sumber daya
manusia yang ada di Desa untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan Desa.

Pada periode pemerintahan sekarang ini, Desa kaloling memiliki Struktur


Pemerintahan sebagai berikut :

KEPALA DESA

Drs. Hasanuddin

SEKRETARIS

Suardi

KAUR UMUM BENDAHARA

Tajuddin Suari

KAUR PEMERINTAHAN

Darmayanti

KAUR PEMBANGUNAN

Hasna

STAF

1. Nurhajar 5. Rahmat
2. Kartini 6. Ahmad Kurnia
3. Sinar 7. Erni
4. Suharni 8. Nuraeni
9. Suharni

KEPALA DUSUN
Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
36
DUSUN JAMPEA DUSUN KALOLING

SAHIRUDDIN ZAKARIA

DUSUN BORONG KALUKUA


DUSUN LELE LOMPO
H. SUDU
H.CONI

DUSUN ERASAYYA DUSUN BORONG JATIA

H. JABBAR SYAMSUDDIN

B. Kelembagaan Masyarakat
1) Lembaga Pemberdayaan masyarakat ( LPM )
LPM merupakan lembaga yang menggantikan Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa/Kelurahan (LKMD), Lembaga ini berperan membantu
pemerintah Desa/Kelurahan dalam merencanakan dan melaksanakan
pembangunan di Desa. Dalam struktur kepengurusan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat yang ada di Desa Kaloling dapat dilihat pada
struktur dibawah ini :

STRUKTUR LPM DESA KALOLING


Ketua SYAMSUDDIN, S.Ag
Wakil Ketua H.PAMING
Sekertaris SYAMSUL ALAM, S.Pd
Wakil Sekertaris MAS ALI
Bendahara SANAWIAH, S.Ag

1. Seksi Agama,Pendidikan dan 4.Seksi Pariwisata,Seni Budaya


Kesejhateraan Rakyat Pemuda dan Olahraga
Koordinator Drs.Addase Koordinato
r
Anggota 1. Anggota 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
2. Seksi Kamtibmas.Komunikasi dan 5.Seksi Lingkungan Hidup
Informasi Kependudukan dan Kesehatan

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
37
Koordinator H.MANGGASINGI Koordinato MUHAEMINAH
r
Anggota 1. Anggota 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
3. Seksi Pemberdayaan Ekonomi dan 6.Seksi Pemberdayaan Perempuan
Pembangunan
Koordinator SAHARUDDIN.HR Koordinato KARTINI HASANUDDIN
r
Anggota 1. Anggota 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.

Lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) memiliki beberapa kelompok


kerja yang terdiri dari berbagai unsur dari masyarakat akan tetapi secara
kelembagaan LPM masih jauh dari masyarakat. sejak dilakukan reshuffle
dianggap Pengurus inti telah menjalankan perang dan fungsinya sesuai yang
diharapkan, namun sebagian pengurus LPM kurang dikenal bahkan
beberapa anggota LPM tidak mengetahui posisinya dalam kelembagaan
LPM

Kondisi tersebut diatas terjadi disebabkan karena masih minimnya


pengetahuan pengurus dan anggota LPM terhadap tugas dan fungsi pokoknya
sebagai lembaga perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Desa.

C. Kelembagaan Masyarakat
2) Badan Permusyawaratan Desa ( BPD )
Dalam pengurus BPD ini adalah hasil pemilihan secara demokrasi yang
dilaksanakan di kantor Desa Kaloling, dengan masa jabatan 2007 - 2014
struktur kepengurusan Badan Permusawaratan Desa yang ada di Desa
Kaloling dapat dilihat pada struktur dibawah ini :

STRUKTUR KEPENGURUSAN BPD

KETUA : SIRAJUDDIN.HC

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
38
WAKIL KETUA : MUH.ANWAR

SEKERTARIS : BUSTAN

ANGGOTA 1. H.MASWAR

2. SYAHRUL

3. IGBAL

4. M.ASRI

Keaggotaan BPD ini hasil musyawarah desa. Dengan masa jabatan BPD
2007-2014. Dalam menjalankan tugasnya BPD Desa Kaloling dibantu oleh
seorang sekertaris yang ditunjuk langsung oleh kepala Desa Kaloling melalui
Surat keputusan (SK).

Meskipun Badan Permuyawaratan Desa (BPD), Desa Kaloling sudah tergolong


lama berada ditengah masyarakat Desa Kaloling, namun secara umum
masyarakat menilai bahwa ke anggotaan BPD belum banyak mengetahui
tugas dan fungsinya secara maksimal. Kondisi yang terjadi di lembaga BPD
tersebut disebabkan karena minimnya pengetahuan sebahagian anggota BPD
tentang peran dan fungsinya dalam mengerjakan tugasnya. Kondisi tersebut
juga dipertajam oleh jarangnya anggota badan permusyawaratan desa
mengadakan rapat anggota atau pertemuan rutin didalam BPD Kaloling, atau
pelaksanaan kegiatan lainnya untuk meningkatkan kafasitas anggota BPD
dalam menjalankan tugas dan fungsinya di Desa Kaloling.

Sejak terpilihnya tahun 2003 hingga saat ini, tercatat Telah ada beberapa
kegiatan penting yang telah dilaksanakan oleh anggota BPD Desa Kaloling
yakni pelaksanaan pemilihan kepala desa dan perumusan peraturan desa
(PERDES) yang mengatur tentang pendapatan asli desa, Peraturan Tentang
Pengangkatan Kepala dusun serta Kegiatan – Kegiatan lain yang di anggap
penting untuk dilaksanakan atau di Perdeskan.

3) PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
39
Pengurus PKK ditingkat Desa kaloling dipimpin oleh 1 orang Ketua (Kartini
Hasanuddin) satu orang sekretaris (Nuraeni), 1 orang bendahara (Nur Huda)
dan dibantu oleh beberapa kolompok kerja pada tingkat dusun dan tingkat
rukun tetangga, terdapat beberapa kolompok dasa wisma yang diketahui oleh
satu orang ketua. Kelompok ini beranngotakan Ibu-Ibu yang ada di dusun
tersebut.

Masyarakat menganggap PKK kurang berperan dalam meningkatkan


kesejahteraan anggotanya, utamanya perempuan miskin karena mereka tidak
pernah dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan PKK. Biasanya yang dilibatakan
hanya staf Desa.

4) Kader Posyandu
Kader posyandu berjumlah 5 orang di setiap Dusun yang memiliki peran dan
fungsi di masyarakat sebagai tenaga sukarela yang membantu bidan desa dan
petugas kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan di masyarakat.
Sehinga masyarakaat Desa kaloling sangat terbantu dalam pelayanan
kesehatan ibu hamil, bayi dan balita, dimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan
kader posyandu yaitu :

- Penimbangan bayi, balita dan ibu hamil disetiap bulan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan oleh petugas kesehatan
- Penyuluhan bagi bayi, balita dan ibu hamil.
- Pemberian Vitamin “A” pada bayi yang berumur 6 bulan dan balita
sebanyak 2 kali dalam setahun yakni setiap bulan februari dan bulan
agustus.
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita serta Susu Lactamil
bagi ibu hamil yang kurang gizi. Namun pemberian makanan tambahan
(PMT) tidak rutin dilaksanakan disetiap bulan.

Selain dari kegiatan rutin tersebut diatas Kader posyandu juga sering
melakukan sensus (Pendataan Bayi dan balita) akan tetapi sebagian besar

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
40
kader posyandu masih memiliki keterbatasan kapasitas dan sumberdaya
sehingga masih sangat diperlukan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan.

5) Kelompok Tani
Desa kaloling terdapat 6 kelompok tani, dalam perkembangannya dalam
rangka koordinasi dan efektifitas kegiatan lembaga sehingga ke-6 kelompok
tersebut bersepakat membentuk lembaga induk sebanyak 2 Kelompok
bernama Gapoktan Sipakalabbiri dan Gapoktan Kalba. Pengurus kelompok
tani ini di ketuai oleh 1 orang ketua, satu orang sekretaris dan satu orang
bendahara, serta beberapa orang anggota yang berasal dari kelompok-
kelompok tani.

Kebaradaan kelompok tani besar manfaatnya, tetapi secara kelembagaan


menurut pandangan masyarakat masih jauh dan kurang melakukan kegiatan
yang memfasilitasi kebutuhan masyarakat petani, baik kebutuhan sarana
produksi, permodalan dan kegiatan peningkatan kafasitas petani. Sampai saat
ini kelompok tani hanya mampu memfasilitasi masyarakat terhadap pengadaan
Pupuk dan layanan pengolahan lahan melalui hendtraktor, hanya saja biaya
yang harus ditanggung oleh masyarakat sama jika mereka menggunakan jasa
layanan diluar kelompok.

Kondisi tersebut diatas disebabkan karena masih minimnya kesadaran


masyarakat utamanya anggota kelompok terhadap keberlanjutan kelompok
tersebut. Disisi lain disebabkan karena kapasitas anggota kelompok masih
rendah utamanya pengetahuan tentang manajemen kelompok serta kurangnya
kegiatan dan kreatifitas yang tercipta di dalam kelompok tersebut.

6) Karang Taruna.
Karang Taruna adalah salah satu lembaga yang ada di Desa kaloling yang
merupakan organisasi ranting yang dikoordinir oleh karang taruna kecamatan.
Karang taruna ini berperan sebagai mediator dalam berbagai kegiatan sosial di
masyarakat, organisasi ini bernama Karang Taruna AL-IKHWAN. Pengurus
organisasi ini terdiri dari 1 orang ketua dan mempunyai beberapa anggota baik

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
41
dari pemuda desa/ Kelurahan sendiri maupun dari pemuda luar Desa /
Kelurahan di kecamatan.

7) Tim Pengelolah Kegiatan (TPK)


Tim pengelolah kegiatan (TPK) di Desa Kaloling telah terbentuk sejak tahun
2007 dimana TPK ini di evaluasi dan dipilih setiap tahun secara demokratis
dan transparansi pada musyawara tingkat Desa Sosialisasi tanpa ada tekanan
dari pihak pemerintah, kepengurusan TPK ini terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang
sekretaris dan 1 orang bendahara. TPK ini bekerja secara swadaya untuk
mengelolah dan melaksanakan kegiatan yang terdanai oleh program baik itu
dana dari program PNPM-MP maupun dari program lain. Keberadaan
pengurus TPK cukup potensial dengan sumber daya yang mendapatkan
penguatan-penguatan kapasitas lembaga manajemen organisasi, serta Sistem
Pembukuan Keuangan yang sesuai dengan kebutuhan kepengurusan yang
dipersiapkan untuk membuat kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat dan
berkewajiban melakukan pertanggung jawaban di depan masyarakat di setiap
tahapan penggunaan dana yang terealisasi di Desa.

Dokumen RPJM Desa Kaloling Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng Tahun 2013 – 2017
42

Anda mungkin juga menyukai