Anda di halaman 1dari 5

BAB 8

TOKSIKOLOGI
PENGERTIAN DAN PRINSIP DASAR TOKSIKOLOGI
Toksikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari efek merugikan
dari bahan kimia terhadap organisme hidup. Potensi efek merugikan yang
ditimbulkan oleh bahan kimia di lingkungan sangat beragam dan bervariasi
sehingga ahli toksikologi mempunyai spesialisasi kerja bidang tertentu. Ahli
toksikologi terbagi dalam 3 bidang utama :
1. Ahli toksikologi diskriptif
Ahli ini berurusan langsung pada uji toksisitas.
2. Ahli toksikologi mekanis
Ahli ini berurusan dengan mekanisme sekaligus penjelasan tata kerja
bahan kimia.
3. Ahli toksikologi regulator
Ahli ini berurusan dengan kewenangan untuk memutuskan bahwa
suatu bahan kimia memiliki resiko rendah dan layak untuk
diperdagangkan.
Klasifikasi dan Karakteristik Bahan Toksikan
Klasifikasi Toksikan
Bahan toksik dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Organ tujuan misalnya ginjal, hati, dan sistem hematopoitik.
2. Penggunaan, misalnya pestisida.
3. Sumber.
4. Efek yang ditimbulkan.
5. Susunan kimia.
6. Potensi racun.
Karakteristik Paparan
Efek merugikan/toksik pada sistem biologis dapat disebabkan oleh
bahan kimia yang mengalami biotransformasi dan dosis serta suasananya
cocok untuk menimbulkan keadaan toksik.
Respon terhadap bahan toksik tersebut antara lain tergantung kepada
sifat fisik dan kimia, situasi paparan, kerentanan sistem biologis. Faktor
utama yang berkaitan dengan toksisitas dan situasi paparan adalah cara atau
jalan masuknya serta durasi dan frekuensi paparan.
Jalan masuk ke dalam tubuh suatu bahan polutan yang toksik,
umumnya melalui saluran pencernaan makanan, saluran pernapasan, kulit
dan jalur lainnya.
Efek Bahan Toksikan yang Tidak Diinginkan
1. Reaksi Alergi
Alergi adalah reaksi merugikan yang disebabkan oleh bahan
kimia/toksikan karena peka terhadap bahan tersebut.
2. Reaksi Idiosinkrasi
merupakan reaksi abnormal secara genetis akibat adanya bahan
kimia/bahan polutan.
3. Toksisitas cepat dan lambat
4. Toksisitas setempat dan sistemik.
DISTRIBUSI ABSORBSI DAN EKSRESI TOKSIKAN
Distribusi Toksikan dalam Tubuh Manusia
Setelah toksikan masuk kedalam darah didistribusikan dengan cepat ke
seluruh tubuh maka laju distribusi diteruskan menuju ke setiap organ tubuh.
Mudah tidaknya zat kimia melewati dinding kapiler dan membran sel dari
suatu jaringan ditentukan oleh aliran darah ke organ tersebut.
1. Protein plasma
Protein plasma dapat mengikat senyawa asing dan beberapa
komponen fisiologik normal dalam tubuh.
2. Hati dan ginjal
Kedua organ ini memiliki kapasitas yang lebih tinggi dalam
mengikat bahan kimia sehingga bahan kimia lebih banyak
terkonsentrasi pada organ ini jika dibandingkan dengan organ
lainnya.
3. Lemak
Jaringan lemak merupakan tempat penyimpanan yang penting bagi
zat yang larut dalam lemak.
4. Tulang
Tulang dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan untuk senyawa
seperti fluride, Pb dan strontium.
Ekskresi Toksikan dalam Tubuh Manusia
Toksikan dapat dieliminasi dari tubuh melalui beberapa rute. Ginjal
merupakan organ penting untuk mengeluarkan racun. Beberapa xenobiotic
diubah terlebih dahulu menjadi bahan yang larut dalam air sebelum
dikeluarkan dari tubuh.

TOKSIKOLOGI GENETIKA DAN KARSINOGEN


Penyakit Genetik
Pengaruh zat kimia/bahan toksik terhadap perubahan genetik
tidaklah terjadi reaksi secara langsung antara zat kimia/bahan toksik di
lingkungan dengan DNA. Proses hubungan antara zat kimia/bahan toksik di
lingkungan dengan terjadinya penyakit genetik terdapat serangkaian tangga
proses yang dilalui.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kerusakan genetik antara lain :
1. Konsentrasi bahan toksik di lingkungan.
2. Sistem metabolisme pada jaringan yang terkena zat kimia/bahan
toksik.
3. Reaktivitas senyawa atau metabolitnya terhadap molekul target
dalam sel, khususnya DNA.
4. Kemampuan sel untuk memperingan atau memperberat kerusakan.
Klasifikasi Lesi Genetik
Penyakit genetik terjadi dari 3 macam kegagalan dalam memindahkan
informasi genetik yaitu:
1. Aneuploidisasi.
2. Klastogenesis.
3. Mutagenesis.
Karsinogen
Klasifikasi Karsinogen
a. DNA reaktif karsinogen
Merupakan reaksi biokimia di mana interaksi kimia terjadi antara
bahan toksik dan DNA.
1) Direct-Acting Karsinogen
- Reaktifitas agen kimia ditunjukkan degan
kekompakan struktur kimianya.
- Merupakan reaktan elektrofilik yang bereaksi dengan
molekul-molekul nukleofilik termasuk DNA.
- Tidak ditemukan di alam
2) Pro-Karsinogen
- Reaktivitasnya secara umum tidak mengakibatkan
kanker secara langsung kecuali untuk beberapa jenis
penyebab kanker kulit.
- Jenisnya bervariasi mulai dari spesies hingga organ
target, atau spesies dan agen organotropik.
- Didapat secara alami atau sintetik.
3) Inorganik
- Termasuk dalam kategori ini antara lain senyawa
Uranium, Polonium, Radium.
- Mempunyai sifat sinergistik dengan debu/partikulat
dan meningkatkan resiko kanker paru, kanker saluran
pernapasan.
b. Epigenetik Karsinogen
Dalam kategori ini reaksi yang terjadi kurang menunjukkan interaksi
langsung dengan materi genetik dan efek biologis lain termasuk
bahan kimia yang menyimpang dari reaksinya.
c. Unclassified Karsinogen
Merupakan karsinogen yang tidak memiliki reaksi kovalen dengan
DNA secara langsung, tetapi model reaksinya tidak memenuhi
kriteria untuk dikategorikan dalam agent epigenetik.

Anda mungkin juga menyukai