Anda di halaman 1dari 1

BERITA TERKINI

Perawatan dan Penyembuhan Luka Kronik

K
ulit adalah salah satu organ terbesar di Pada fase maturasi (21 hari – 1 tahun), terjadi I (Infection) artinya adalah apabila terjadi
tubuh manusia. Fungsi kulit pada tubuh remodelling dari kolagen yang terbentuk infeksi pada luka, maka akan terjadi inflamasi
manusia adalah sebagai pelindung pada luka, dari kolagen tipe 2 menjadi yang berkepanjangan pada luka, akibatnya
terhadap luka yang mungkin terjadi. Luka kolagen tipe 1, melalui kerja enzim matrix luka akan berada pada fase inflamasi yang
adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis metalloproteinase. Tujuan dari fase maturasi berkepanjangan dan lambat untuk masuk
kulit normal akibat proses patalogis yang ini adalah mengembalikan kekuatan (tensile ke fase proliferasi. Oleh karena itu, kita harus
berasal dari internal dan eksternal dan strength) kulit, sehingga mencapai 80% dari mencegah terjadinya infeksi pada luka, dan
mengenai organ tertentu. Apabila kulit kekuatan kulit sebelum terjadi luka.1,2 bila sudah terjadi infeksi, maka harus segera
manusia mengalami luka, maka akan dimulai dihilangkan infeksinya dengan perawatan luka
beberapa tahap penyembuhan luka yang Apabila sebuah luka mengalami dan menggunakan dressing antimikroba yang
fisiologis yang melibatkan kerjasama dari penyembuhan yang fisiologis/normal dengan sesuai.3
beberapa sel dan organ tubuh. Proses durasi fase-fase penyembuhan luka yang
penyembuhan luka ini terjadi melalui sesuai, maka luka disebut sebagai luka akut. M (Moisture) artinya adalah agar dapat terjadi
beberapa fase, yaitu: hemostasis (beberapa Akan tetapi, seringkali terjadi komplikasi, proliferasi fibroblas, kolagen, dan angiogenesis
jam pasca-terjadinya luka), inflamasi (1 – 3 misalnya infeksi luka, yang mengakibatkan yang optimal, diperlukan kondisi luka yang
hari), proliferasi (4 – 21 hari), dan remodelling durasi penyembuhan luka menjadi lembab, yaitu cairan pada luka yang sesuai
(21 hari – 1 tahun). Fase-fase penyembuhan memanjang lebih lama dari durasi tersebut. dengan kondisi fisiologis cairan tubuh (tidak
luka ini terjadi secara bertahap, namun dapat Pada kondisi penyembuhan luka yang kering dan tidak basah). Oleh karena itu,
terjadi secara bersamaan (overlap).1,2 memanjang ini, kita sebut sebagai luka kronik.2 diperlukan perawatan luka dan penggunaan
dressing yang dapat memelihara kelembaban
Pada fase inflamasi (1 – 4 hari), terjadi Beberapa komplikasi yang dapat pada luka.3
peradangan pada area luka, yang berakibat menyebabkan luka akut menjadi kronik antara
pada infiltrasi sel-sel imun, yaitu neutrofil, lain: adanya jaringan nekrotik pada luka, terjadi E (Edge) atau tepi luka adalah adanya kondisi di
makrofag, dan limfosit. Sel-sel imun akan infeksi pada luka, kondisi luka yang terlalu mana T, I, dan M sudah baik, tetapi terkadang
masuk ke area luka, dengan tujuan untuk kering atau terlalu basah, atau kondisi sistemik tepi luka masih lambat untuk tumbuh karena
membersihkan luka dengan cara memfagosit yang buruk (diabetes, malnutrisi, dll). Ternyata adanya faktor sistemik yang kurang baik,
debris serta mikroba yang ada pada luka.1,2 beberapa komplikasi yang menyebabkan luka misalnya diabetes, malnutrisi, merokok, dan
menjadi kronik ini, dapat dirangkum menjadi lainnya, yang membuat luka menjadi lambat
Pada fase proliferasi (4 – 21 hari), terjadi sebuah akronim yang dikenal sebagai TIME sembuh. Oleh karena itu, secara rutin harus
4 proses, yaitu: epitelisasi, fibroplasia, (tissue, infection, moisture, dan edge).3 dilakukan evaluasi luka dan kondisi sistemik
angiogenesis, dan kontraksi. Epitelisasi adalah secara rutin, dan pengobatan yang sesuai
migrasi sel-sel epidermis, dari tepi luka ke arah T (Tissue) artinya adalah apabila ada jaringan untuk gangguan sistemik yang dialami
tengah luka. Fibroplasia adalah proliferasi mati (slough dan nekrotik) yang menutupi pasien.3
dari fibroblas dan produksi dari kolagen tipe permukaan luka, maka akan menghambat
2, elastin, fibronektin, glikosaminoglikan, proliferasi fibroblas, kolagen, dan angiogenesis Pada luka kronik, diharapkan apabila dilakukan
dan protease. Angiogenesis adalah proses pada luka, sehingga penyembuhan luka perawatan luka dan pemilihan dressing luka
pembentukan pembuluh darah baru pada akan menjadi lebih lambat dari normal. Oleh dengan baik sesuai dengan konsep TIME, maka
luka. Kontraksi terjadi sebagai akibat dari karena itu, jaringan mati (slough dan nekrotik) komplikasi luka dapat diperbaiki, sehingga
terbentuknya kolagen, maka akan terjadi daya harus dihilangkan (debridement) dari luka, penyembuhan luka diharapkan dapat berjalan
tarik (sentripetal) yang menarik tepi-tepi luka agar fibroblas, kolagen, dan angiogenesis melalui fase inflamasi, proliferasi, dan maturasi,
ke arah tengah untuk memperkecil ukuran dapat tumbuh dengan normal, dengan sehingga luka akan mengalami kesembuhan.3
luka.1,2 menggunakan surgical debridement, atau (NNO)
dressing yang dapat memfasilitasi terjadinya
autolytic debridement.3

Referensi:
1. Simon PE. Skin wound healing: Overview, hemostasis, inflammatory phase [Internet]. 2017 Jun 20. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/884594-
overview
2. Landén NX, Li D, Ståhle M. Transition from inflammation to proliferation: A critical step during wound healing. Cell Mol Life Sci CMLS. 2016;73(20):3861–85.
3. Leaper DJ, Schultz G, Carville K, Fletcher J, Swanson T, Drake R. Extending the TIME concept: What have we learned in the past 10 years? Int Wound J. 2012;9(Suppl
2):1–19.

CDK-255/ vol. 44 no. 8 th. 2017 561

Anda mungkin juga menyukai