Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENYEBAB UNCLAIMED BERKAS BPJS RAWAT INAP DI

RSUD DR. SOEKARDJO TASIKMALAYA

Resti Septiani Nurdiah1, Arief Tarmansyah Iman2.


1,2
Prodi Perekam dan Informasi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Restiseptianinurdiah@gmail.com, Arieftarmansyah@gmail.com

Abstract
JKN in the hospital by BPJS through claim
submission. But, not all the document can claimed. As happened inRSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya, there
is a difference between patient visit of BPJSinpatients with patient visits ofBPJSthat have been claim, thus
resulting unclaimed. The purpose in this research toanalyzing the cause of unclaimed inpatients BPJS

phenomenological by getting interviews with 7 (seven) informants and observation. Data analysis withnarrative.

were narrow, unavailable SOP of claim, unimplemented of monitoring documents claim and incomplete

SOP,make expedition book fordocuments claim and implementation of regular meetings.

Kata kunci: cause of unclaimed BPJS, unclaimed, Pengajuan klaim

Abstrak
Pembiayaan kesehatan merupakan bagian terpenting dari implementasi JKN yang diselenggarakan di rumah
sakit oleh BPJS melalui pengajuan klaim. Namun, tidak semua berkas yang diajukan dapat terklaimkan. Seperti
yang terjadi di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya dimana terdapat selisih antara kunjungan pasien BPJS
rawat inap dengan kunjugan BPJS yang diklaimkan, sehingga menyebabkan unclaimed. Tujuan penelitian ini
untuk menganalisis penyebab unclaimed
Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan fenomenologi, melalui wawancara terhadap 7
orang informan dan observasi. Untuk analisis data dirangkum dalam bentuk naratif. Hasil penelitian ini
menunjukkan penyebab unclaimed berkas BPJS rawat inap di rumah sakit yang antara lain disebabkan oleh
pengetahuan dan kedisiplinan petugas kurang, ruangan pengolahan klaim yang sempit, SOP terkait klaim belum
tersedia, monitoring berkas klaim belum terlaksana dan ketidaklengkapan hasil penunjang. Disarankan untuk
diadakannya bimbingan kepada petugas secara intensif, pemanfaatan ruangan secara maksimal, penyusunan
SOP, pembuatan expedisi berkas klaim dan pelaksanaan rapat rutin.
Kata kunci: Penyebab Unclaimed BPJS, gagal klaim

PENDAHULUAN perorangan secara paripurna yang menyediakan


pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Di Indonesia dalam meningkatkan Hak Azasi
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
Manusia (HAM) telah ditetapkan dalam Undang-
kesehatanmerupakan bagian dari sumber daya
Undang Republik Indonesia No 44 tahun 2009terkait
kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
pelayanan kesehatan, merupakan hak setiap orang
penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran
yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks,
tingginya.
apalagi ditambah dengan ditetapkannya Program
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per Januari
yang setinggi-tingginya salah satunya dilakukan oleh 2014. Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 40
rumah sakit. Menurut UU no 44 tahun 2009 Rumah Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan (SJSN) di Indonesia, mewajibkan setiap penduduk
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang

23 23
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

menyeluruh dan bermutu agar dapat melangsungkan dan ICD-9-CM (dengan melihat buku ICD-10 dan
hidup. ICD-9-CM atau softcopy-nya). Setelah itu BPJS
Kesehatan akan melakukan persetujuan klaim dan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diselenggarakan
melakukan pembayaran untuk berkas yang memang
oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
layak, namun untuk berkas yang tidak layak atau
Kesehatan ditetapkan didalam Undang-Undang
pending, harus dikembalikan ke rumahsakit untuk
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial, yang terdiri atas BPJS Kesehatan
dapat diklaimkan atau tidak.
dan BPJS Ketenagakerjaan. Pelayanan kesehatan
dalam program ini menerapkan pelayanan berjenjang Berdasarkan study pendahuluan di RSUD dr.
berupa pelayanan kesehatan tingkat pertama dan Soekardjo Tasikmalaya pada 1 Maret 2016 terdapat
pelayanan rujukan tingkat lanjut. berkas BPJS rawat inap tahun 2015 yang tidak
dapat diklaim (unclaimed), dilihat dari perbandingan
Pembiayaan kesehatan merupakan bagian yang
kunjungan rawat inap tahun 2015 sebesar 14.945
penting dalam implementasi Jaminan Kesehatan
kunjungan dengan kunjungan rawat inap yang
Nasional (JKN) untuk mendorong peningkatan
telah diklaimkan ke bagian BPJS sebesar 12.989
mutu, mendorong layanan berorientasi pasien,
kunjungan, sehingga terdapat selisih yang cukup
mendorong efisiensi tidak memberikan reward
tinggi yaitu sebesar 1.956 kunjungan atau berkas
terhadap provider yang melakukan over treatment,
klaim rawat inap yang unclaimed selama tahun 2015.
under treatment maupun melakukan adverse event
Dimanaselisih berkas BPJS rawat inap yang tertinggi
dan mendorong pelayanan tim.Metode pembayaran
tidak terklaim terdapat pada bulan Maret sebanyak
yang digunakan dalam Program Jaminan Kesehatan
256 berkas sedangkan, selisih berkas BPJS rawat
Nasional (JKN) pada saat ini adalah dengan metode
inap yang paling rendah tidak terklaim terdapat pada
pembayaran prospektif yaitu Casemix (case based
bulan November sebanyak 43 berkas dengan rata-rata
payment) dansudah diterapkan sejak Tahun 2008
berkas BPJS rawat inap yang unclaimed tiap bulan
sebagai metode pembayaran pada program Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Sistem casemix
masalah pada study pendahuluan diatas, peneliti
adalah pengelompokan diagnosis dan prosedur
tertarik untuk menganalisis penyebab unclaimed
dengan mengacu pada ciri klinis yang mirip/sama
berkas BPJS rawat inap di Rumah Sakit Umum
dan penggunaan sumber daya/biaya perawatan
Daerah dr. Soekardjo Tasikmalaya.
yang mirip/sama, pengelompokan dilakukan dengan
menggunakan software grouper. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
penyebab unclaimed berkas BPJS rawat inap
Pola pembayaran dengan INA-CBGs yang
di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soekardjo
diselenggarakan BPJS di rumah sakit harus melalui
Tasikmalaya.
28 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional, klaim
METODE
yang diajukan oleh fasilitas kesehatan terlebih
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian
Kesehatan yang tujuannya untuk menguji kebenaran kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang
administrasi pertanggung jawaban pelayanan yang bertujuan agar dapat menggali lebih dalam mengenai
telah dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan agar penyebab yang dapat mengakibatkan unclaimed
berkas BPJS rawat inap sehingga dapat menurunkan
pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan. tingkat unclaimed berkas BPJS rawat inap di RSUD
dr. Soekardjo Tasikmalaya.Penelitian ini dilaksanakan
menyiapkan berkas klaim, kemudian verifikator pada tanggal 9 Mei - 11 Juni 2016 di RSUD dr.
Soekardjo Tasikmalaya. Subjek penelitian dalam
penelitian ini terbagi atas tiga bagian yaitu 1 infroman
pelayanan dengan menggunakan software kunci, 3 informan non kunci dan 3 infroman triangulasi
dengan karakteristik informan sebagai berikut:
dan prosedur pada tagihan dengan kode ICD-10

24
Resti Septiani Nurdiah dan Arief Tarmansyah Iman. Analisis Penyebab Unclaimed Berkas BPJS Rawat ...

Karakteristik Informan b. Sarana


Sarana yang mendukung dalam pelaksanaan
Tabel 1. Karakteristik Informan Penelitian
pengklaiman berkas BPJS rawat inap,
Infor- Usia Jenis Pendi- Lama Jabatan/
man Kela- dikan Beker-ja Pekerjaan
masih kurang, seperti kurangnya printer
min untuk masing-masing petugas entry serta
IP 1 30 thn P D-3 7 thn Petugas Koding ruangan yang sempit apabila di bandingkan
IP 2 40 thn L S-1 11 thn Koordinator petu- dengan berkas, namun untuk ketersediaan
gas entri
komputer sudah mencukupi.
IP 3 30 thn P D-3 7 thn Petugas Entri
Berdasarakan hasil observasi dalam satu
IP 4 31 thn P D-3 6 thn Petugas Entri
IP 5 51 thn P S-2 29 thn Kasubag Mobili-
ruangan pengelolaan klaim terdapat 12
sasi Dana orang dengan tata ruang yang ruang yang
IP 6 33 thn L S-2 6 thn kurang baik dimana banyak berkas klaim
IP 7 56 thn L S-1 32 thn Kep ala Rek am yang disimpan di bagian atas beberapa
Medis
petugas yang penyangganya hampir roboh.
c. Teknologi
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti Teknologi yang mendukung dalam proses
itu sendiri (human instrumen) yang berfungsi pengajuan klaim BPJS rawat inap di RSUD
menetapkan fokus penelitian, memilih informan dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya terdapat
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, aplikasi INA-CBGs untuk pengentrian
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan berkas klaim rawat inap terkadang error
data dan membuat kesimpulan atas temuannya dan software yang loading dalam proses
dengan cara pengumpulan data dengan melakukan grouping sehingga harus menunggu sekitar
wawancara mendalam, observasi dan triangulasi, 5-10 menit. Sehingga hal ini menghambat
dimana triangulasi yang dilakukan yaitu triangulasi kerja petugas dalam proses pengklaiman
dan mengakibatkan penumpukan berkas
sumber dan triangulasi teknik. Analisis data dalam
klaim.
penelitian ini menggunkana metode Miles and
Huberman yaitu mereduksi data, model data dan
2. Penyebab unclaimed berdasarkan Proses.
a. Perencanaan
Terkait perencanaan dimana harus terdapat
HASIL PENELITIAN SOP yang disusun atau tersedia dari sejak awal
kegiatan sebagai acuan dan dasar kegiatan
1. Penyebab unclaimed berdasarkan Input. petugas di RSUD dr. Soekardjo masih
a. Sumber Daya Manusia (SDM) belum terdapat SOP terkait pengklaiman.
Ketersediaan SDM untuk petugas koding Meskipun penyusunan SOP sempat dibuat,
dan petugas entri sudah mencukupi dimana berdaarkan hasil observasi tidak terdapat
beban kerja yang didapat petugas tidak SOP terkait pengklaiman. Berdasarkan
terlalu berat dan tidak terlalu ringan namun hasil wawancara penyusunan kembali SOP
seimbang karena sudah terdapat 5 (lima) terkait pengklaiman ini sedikit terhambat
orang petugas entri. karena alur pengolahan klaim yang berubah
Berdasarkan hasil wawancara, kedisiplinan untuk memaksimalkan proses pengklaiman
serta pengetahuan petugas klaimmasih dan mengurangi berkas yang loss atau tidak
dirasa kurang. Hal ini terbukti terbukti
dengan tidak berjalannya lembar check b. Pengorganisasian
list untuk memudahkan petugas dalam Pengorganisasin terkait pengklaiman di
menganalisis kelengkapan berkas klaim RSUD dr. Soekaradjo Tasikmlaya sudah
rawat inap dan kurang pengetahuan cukup baik, karena sudah terdapat tim khusu
petugas klaim karena adanya kekeliruan yang mengatur pengklaiman yang disebut
beberapa petugas saat mengentrikan berkas dengan TIM JKN, dengan fungsiTim JKN
klaim yang seharusnya tidak di entri karena
memang sudah tidak layak dari awalnya internal, koordinator SIMNAS, koordinator
seperti mengentrikan berkas klaim pasien penanggung jawab keuangan. Berdasarkan
kasus KLL. hasil observasi berkas dalam SK direktur

25
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

mengenai tim JKN sudah terdapat susunan pengajuan klaim, adanya klaim yang
panitia serta tugas pokok dan fungsinya gagal (unclaimed), adanya berkas yang
untuk petugas entri dan petugas koding dikembalikan atau koreksi dan yang
namun untuk petugas lain seperti petugas terakhir adanya sosialisasi peraturan baru
terkait klaim BPJS.
penanggung jawab keuangan masih belum
terdapat tugas pokok dan fungsinya.
PEMBAHASAN
Ketersediaan tim khusus ini terdapat pada
SK direktur namun masih menyatu dengan 1. Penyebab unclaimed berdasarkan Input
SK direktur terkait Jamkeskinda, Jamkesda a. Sumber Daya Manusia (SDM)
dan Koorporat karena dibuat pada tahun Sumber daya yang utama dalam
2013. Selain itu untuk tugas pokok yang implementasi suatu program menurut
terdapat dalam SK masih secara umum Putra (2014) adalah sumber daya manusia.
belum secara terperinci. Kegagalan yang sering terjadi dalam
c. Pelaksanaan implementasi suatu kebijakan salah
Pelaksanaan pengklaiman dilihat dari satunya disebabkan oleh manusia yang
perjalanan alur sudah cukup baik, meskipun tidak mencukupi ataupun tidak memadai
sempat terdapat perubahan namun petugas sehingga menurunkan mutu dari suatu
masih dapat mengikuti perubahan alur pelayanan.Berdasarkan dari wawancara
tersebut, dimana alur pengklaiman maupun observasi menyatakan bahwa dari
di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya segi jumlah SDM terkait petugas entri dan
dimulai dari pasien pulang rawat inap, petugas koding dan entri INA-CBGs di
kemudian masuk ke kamar 19 (ruangan RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
ke pengolahan klaim), di kamar 19 apabila sudah mencukupi. Namun, dilihat dari
sudah sesuai di koding, kemudian di entri tingkat pengetahuan dan kedisiplin petugas
ke aplikasi INA-CBGs setelah selesai klaim masih belum memenuhi hal ini dapat
dilihat dari tidak konsistennya pengisian
saat di verifikator di cek kelengkapan lembar check listdan pengentrian berkas
berkasnya, kesesuaian diagnosis dan yang seharusnya tidak di entrikan
kodenya kemudian di masukan ke sistem b. Sarana
Berdasarkan Peraturan Mentri Dalam
suatu berkas, apabila berkas tidak layak Negeri nomor 7 tahun 2006 menyatakan
atau pending, dikembalikan ke rumah sakit bahwa, salah satu sarana yang mendukung
terlaksananya kegiatan kerja adalah adanya
Adanya berkas yang dikembalikan ke rumah ruangan kerja dengan ukuran luas dan
sakit namun keberadaan berkas tersebut ketersediaan alat-alat perlengkapan yang
belum bisa di tentukan karena belum disesuaikan dengan kebutuhan serta
terdapatnya monitoring berkas, sehingga memenuhi persyaratan estetika, agar
untuk pelaporan berapa jumlah berkas yang memudahkan pengamanan arsip dan
keluar masuk ke bagian pengolahan tidak dokumen.
dapat ditelusuri keberadaannya atau loss. Berdasarkan Peraturan Mentri Dalam
Berkas klaim yang dikembalikan ke Negeri nomor 7 tahun 2006 menyatakan
rumah sakit karena tidak layak kebanyakan bahwa, salah satu sarana yang mendukung
dari kelengkapan berkas sekitar 30%- terlaksananya kegiatan kerja adalah adanya
40% berkas yang dikembalikan seperti ruangan kerja dengan ukuran luas dan
kurangnya tanda tangan dokter dan ketersediaan alat-alat perlengkapan yang
kurangnya hasil penunjang. disesuaikan dengan kebutuhan serta
d. Evaluasi memenuhi persyaratan estetika, agar
Evaluasi yang dilaksanakan terkait memudahkan pengamanan arsip dan
pe n gkl a im a n s e pe rt i ra p a t b e lu m dokumen.
dilaksanakan secara rutin. Akan tetapi Sehingga dapat diketahui bahwa fasilitas
evaluasi dilakukan apabila terdapat kendala atau sarana kerja yang terdapat di kamar
atau masalah dalam proses pengajuan 19 RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
klaim seperti masalah keterlambat belum sesuai dengan Peraturan Mentri

26
Resti Septiani Nurdiah dan Arief Tarmansyah Iman. Analisis Penyebab Unclaimed Berkas BPJS Rawat ...

Dalam Negri No. 7 tahun 2006 karena pelayanan rumah sakit yang bermutu dan
berdasarkan observasi ruangan kerja cost efective.
untuk proses pengklaiman sempit atau Berdasarkan hasil penelitian di RSUD dr.
tidak luas, masih kurangnya perlengkapan Soekardjo sudah terbentuk tim khusus
alat-alat seperti printer dan tidak mudah untuk pengelolaan klaim BPJS yaitu
dalam pengamanan arsip dan dokumen dengan terbentukanya TIM Jaminan
karena penumpukan berkas dimana- Kesehatan Nasional (JKN) sesuai dengan
mana yang dapat mengindikasi terjadinya SK direktur. Dimana isi surat perintah (SK)
berkas tercecer, tidak terklaimkan bahkan tersebut sudah terdapat panitia penanggung
mungkin hilang. jawab serta uraian tugas dan fungsinya
c. Teknologi meskipun belum secara terperinci.
Kemajuan teknologi mendukung dalam c. Pelaksanaan
Pelaksanaan suatu program sangat
waktu. Sehingga perlu peningkatan teknologi dipengaru dengan berjalannya alur sesuai
untuk memudahkan dalam proses kerja. dengan yang telah ditetapkan, begitu juga
Berdasarkan hasil penelitian aplikasi INA- terkait pengajuan klaim. Berdasarkan hasil
CBGs untuk pengenterian berkas klaim BPJS penelitian alur pengajuan klaim dari pasien
rawat inap terkadang error dan software yang pulang sampai berkas di klaimkan terdapat
loading. Meskipun begitu hal ini masih bisa
sedikit perubah, dikarenakan agar lebih
di minimalisasi dikarenakan loading atau
mudah dalam pengendalian berkas klaim.
errornya aplikasi ini hanya berkisar antara
Alur pengajuan klaim di RSUD dr.
5-10 menit sehingga tidak menjadi penyebab
Soekardjo berdasarkan hasil observasi
unclaimed.
penyususn sudah berjalan sesuai dengan
3. Mengidentifikasi penyebab unclaimed
Juknis Verfikasi yang dibuat oleh BPJS
berdasarkan Proses. kesehatan tahun 2014 dan sesuai dengan
a. Perencanaan
Alur yang telah di tetapkan oleh rumah sakit.
Standar Operating Procedure (SOP) adalah
Pelaksanaan monitoring berkas sesuai
panduan hasil kerja yang diinginkan serta
dengan Permenkes No. 27 tahun 2014
proses kerja yang harus dilaksanakan untuk
bahwa, salah satu kekurangan dalam
mencapai tujuan tertentu. SOP dibuat dan
metode pembayaran prospektif yang
didokumentasikan secara tertulis yang
digunakan dalam sistem JKN ini perlu
memuat prosedur (alur proses) kerja secara
adanyamonitoring Pasca klaim agar klaim
rinci dan sistematis. Alur kerja tersebut
dapat di kendalikan belum dilaksanakan di
haruslah mudah di pahami dan dapat di
Rumah sakit.
implementasikan dengan baik dan konsisten
oleh pelaku (UU no. 44 tahun 2009).
hal yang perlu diperhatikan adalah pada
Berdasarkan Hasil penelitian menunjukan
kasus special CMGs yang mana harus
bahwa masih belum tersedianya Standar
melampirkan bukti pendukung seperti
Operational Prosedur (SOP) terkait klaim,
laporan hasil special procedur (BPJS,
hal tersebut dikarenkana adanya perubahan
2014). Namun dalam hal ini kelengkapan
alur meskipun menurut informan 5
hasil penunja ng untuk me nunjang
ketersediaan SOP ini telah disusun.
diagnosis tidak lengkap karena hasil
b. Pengorganisasian
penunjang tersebut dapat dilihat selama
Sejalan dengan hal tersebut menurut
kurang lebih 1-2 minggu, semenjak pasien
permenkes no. 27 tahun 2014
selesai dilakukan pemeriksaan penunjang.
mengemukakan bahwa salah satu upaya
Selain hal tersebut ada berkas penunjang
yang dilakukan rumah sakit untuk
yang terbawa pulang pasien sehingga
melaksanakan program pemerintah terkait
menyulitkan petugas untuk melampirkan
BPJS salah satunya dengan membangun
hasil pemeriksaan penunjang tersebut.
tim rumah sakit, dimana manajemen
d. Evaluasi
dan profesi serta komponen rumah sakit
kegiatan evaluasi terkait pengklaiman
yang lain harus mempunyai persepsi
belum dilaksanakan secara rutin. Akan
dan komitmen yang sama serta mampu
tetapi evaluasi ini dilaksanakan apabila
bekerja sama untuk menghasilkan produk
terdapat masalah atau kendala dalam

27
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

proses pengajuan klaim seperti adanya salah satu penyebab unclaimed. Namun untuk
keterlambat pengajuan klaim, adanya klaim monitoring berkas klaim yang belum dilaksanakan
yang gagal (unclaimed), adanya berkas dan ketersediaan hasil penunjang yang belum
yang dikembalikan dan terdapat peraturan lengkap menjadi salah satu penyebab unclaimed.
baru terkait klaim BPJS. 7) Berdasarka identifkasi proses terkaitevaluai
Rapat rutin tersebut harusnya dilaksanakan terdapat rapat rutin yang belum terlaksana dengan
karena bersifat penting. Dalam rapat rutin baik sehingga secara tidak langsung menjadi salah
bisa memecahkan atau mencari jalan satu penyebab unclaimed.
keluar atas suatu permasalahan terkait
pengajuan klaim secara lebih cepat,
kemudian sebagai penyampaian informasi
terkait perintah dan pernyataan apabila ada DAFTAR PUSTAKA
perubahan kebijakan baru sehingga akan
mudah disampaikan atau disosialisasikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosisal (BPJS)
dan sebagai alat koordinasi internal dan Kesehatan. (2014).
external untuk menghindari perbedaan Klaim. Jakarta: Direktorat Pelayanan.
presepsi dan miskomunikasi(Direktur
Direktur Jendral Otonomi Daerah Departemen
Jendral Otonomi Daerah Departemen
Dalam Negeri. (2007). Modul 2 Rapat yang
Dalam Negeri, 2007).
efektif Diklat Teknis Administrasi Umum.
Jakarta: Diputi Bidang Pembinaan Diklat
SIMPULAN Aparatur.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 7 tahun 2006
dapat ditarik kesimpulan bahwa: Tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana
Kerja Pemerintah Daerah.
1) Berdasarka identifkasi input terkait SDM,
ketersediaan SDM petugas entri dan koding Permenkes Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Petunjuk
INA-CBGs yang sudah mencukupi bukan Teknis Sistem Indonesia Case Base Group
sebagai penyebab unclaim namun pengetahuan (INA-CBGs).
dan kedisiplinan petugas klaim BPJS rawat inap
yang masih kurang menjadi salah satu penyebab Permenkes Nomor 28 tahun 2014 Tentang Pedoman
unclaimed. Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
2) Berdasarka identifkasi input terkait sarana dimana Nasional.
ketersediaan printer yang dirasa kurang bukan
lah salah satu penyebab unclaimed, namun untuk Putra, Wahyu.M (2014). Analisis Implementasi
ruangan yang sempit menjadi salah satu penyebab Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional
unclaimed. di Rumah Sakit Umum Kota Tanggerang
3) Berdasarka identifkasi input terkaitteknologi Selatan tahun 2014. Skripsi. Prodi Kesehatan
terdapat jaringan komputer yang terkadang error Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu
dan loading bukan menjadi salah satu penyebab Kesehatan - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
unclaimed. tidak di terbitkan.
4) Berdasarka identifkasi proses terkaitperencanaan
terdapat SOP terka it klaim yang bel um Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang
tersediamenjadi salah penyebab unclaimed. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
5) Berdasarka identifkasi proses terkait pengorga-
nisasian terdapat tim khusus pengendali JKN Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
bukan menjadi salah satu penyebab unclaimed. Rumah Sakit.
6) Berdasarka identifkasi proses terkaitpelaksanaan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang
terdapat alur pengajuan klaim yang berjalan cukup
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
baik sehingga secara garis besar bukan menjadi

28

Anda mungkin juga menyukai