Oleh:
A. Defenisi Childbearing
Childbearing adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga. Orang tua
dan saudara sekandung harus beradaptasi terhadap perubahan struktur karena adanya anggota baru
dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan kehadiran bayi maka sistem dalam keluarga akan berubah dan pola
interaksi dalam keluarga harus dikembangkan.
Pada periode transisi, ibu membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini
menempatkan ibu menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk beradaptasi dengan
peran yang baru. Stres dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada fungsi dan interaksi ibu dengan
bayi dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan fisik ibu dan bayi.
Memahami bagaimana ibu yang beradaptasi dengan perubahan fisiologik, konsep diri, fungsi
peran, dan fungsi interdependen untuk menjadi orang tua sangat penting bagi perawat, dimana perawat
dalam hal ini dituntut mampu membantu dan memfasilitasi proses adaptasi yang terjadi agar ibu dapat
beradaptasi dengan secara positif dengan peran barunya. Untuk itu diperlukan kemampuan perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan ibu dalam masa perinatal.
A. Pengkajian
Menurut Setyowati dan Murwarni (2008), asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian
kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Tujuan
umum asuhan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya secara mandiri dalam mengenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan tindakan yang
tepat untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga, melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada
anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan atau yang membutuhkan
bantuan/asuhan keperawatan, memelihara lingkungan (fisik, psikisdan sosial) sehingga menunjang
peningkatan kesehatan keluarga, memanfaat kan sumber daya yang ada di masyarakat misalnya :
puskesmas, puskesmas pembantu, kartu sehat, dan posyandu untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga yang termasuk pada pengkajian keluarga
adalah :
1. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
2. Data lingkungan
3. Struktur dan fungsi keluarga
4. Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
5. Perkembangan keluarga
Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagaianggota keluarga, adalah
pengkajian fisik, mental, emosi, sosial dan spiritual.
C. Rencana Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Konseling nutrisi
a. Kaji asupan makanan dan kebiasaan makanan pasien
b. Susun tujuan jangja pendek dan jangka panjang yang realistis dalam rangka mengubah status
nutrisi c. Bantu pasien untuk mecatat makanan yang biasanya dimakan dalam waktu 2 jam
d. Sediakan konsultasi/rujukan dengan anggota kesehatan lainnya, sesuai kebutuhan
2. Disfungsi seksual
Konseling seksual
a. Monitor timbulnya stress, kecemasan dan depresi sebagai kemungkinan penyebab dari disfungsi
seksual b. Bangun hubungan traupetik, didasarkan pada kepercayaan dan rasa hormat
c. Dorong pasien untuk mengungkapkan ketakutan dan untuk bertanya mengenai fungsi seksual d.
Rujuk pasien pada terapis hubungan seksual, sesuai kebutuhan
3. Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
Peningkatan pengasuhan
a. Monitor status kesehatan anak, pemeriksaan anak, dan status imunisasi b. Berikan contoh dan
dorong interaksi orangtua-anak
c. Anjurkan orangtua untuk menanggapi isyarat prilaku yang ditunjukkan oleh bayi mereka d.
Rujuk untuk mendapatkan perawatan yang sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Bailon, S.G. dan Maglaya, A.S.,. 1997. Family health Nursing: The Process. Philiphines: UP College
on Nursing
Diliman
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC
Shirley, M. H. H. 1996. Family Health Care Nursing : Theory, Practice, and Research. Philadelphia :
F. A Davis
Company
Suprajitno,S.Kp.2004.”Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Prktik”. Jakarta.EGC