Tentang
Oleh
JAMALLUDIN MAK’RUF
NIM. 2002031007
DOSEN:
BATUSANGKAR
2021
Penghayatan Adab Kepada Orang Tua dan Guru
A. PENDAHULUAN
Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa akhlak terhadap orang
tua merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena, orang tua adalah orang yang
mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa. Orang tua adalah telah merawat
dan membesarkan kita.Ibu adalah yang telah mengandung kita kurang lebih selama 9
bulan dan melahirkan ke dunia.
Pengorbanan seorang ibu sangatlah besar saat melahirkan, karena saat melahirkan
seorang ibu mempertaruhkan nyawanya.Sehingga jika ada seorang obu yang meninggal
saat melahirkan pahalanya sangat besar disisi Allah Swt. dan termasuk mati syahid.Dan
setiap orang tua pun pasti mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi anak
yang sukses, berbakti kepada orang tua, serta menjadi lebih baik dan sholeh.
Maka dari itu, jika kita memang seorang muslim yang baik hendaknya kita selalu
berbakti kepada orang tua, melakukan apa yang telah diperintahkan oleh orang tua, dan
pantang untuk membangkang kepada orang tua. Namun di zaman dewasa ini banyak dari
kita seperti lupa terhadap kewajiban kita terhadap orang tua sebagai muslim yang baik,
yaitu adalah kita harus memiliki akhlak yang sempurna terhadap orang tua kita.
Selain kita harus hormat dan patuh terhadap orang tua kita, kita harus hormat dan
patuh terhadap guru.Kerana guru adalah wakil orang tua kita saat di sekolah.Mereka yang
mengajari kita membaca, menulis, menghitung dan seterusnya.Guru adalah orang yang
bertanggungjawab atas diri kita selama di sekolah, mereka telah mengorbankan waktu,
tenaga, pikiran untuk menyampaikan ilmu kepada kita. Makalah ini mengandung poin-
poin penting bagaimana menjadi seorang anak yang berbakti terhadap orang tua dan
gurunya.
B. PEMBAHASAN
1. Pembiasaan akhlak terpuji
Pembiasaan menurut Tesaurus Bahasa Indonesia berasal dari kata “biasa” yang
artinya banal, bersahaja, formal, kaprah, lazim, lumrah, standar, umum, wajar,
sederhana, terbiasa, terkondisi, kerap, serimg, rutin. Sedangkan makna
2
pembiasaan itu sendiri mempunyai arti, (1) adaptasi, (2) aklimitisasi, (3)
habituasi, (4) penyesuaian (Tesaurus, 2007.85)
Pembiasaan dalam beragama dapat menciptakan kesadaran dalam beragama.
Menurut Zakiyah Drajat, mengatakan tentang pembiasaan yang pernah dilakukan
oleh sufi, mereka merassa bahwa Allah selalu hadir dalam hatinya, kejadian
tersebut tercipta melalui proses yaitu untuk pertama, lisan dibiasakan dan dilihat
untuk berdzikir kepada Allah, maka mereka akan senantiasa mengucap kata Allah
dengan kesadaran dan pengertian (Asmaun Sahlan, 2010. 138-139)
Pembiasaan merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat penting,
terutama bagi anak-anak. Mereka belum menginsafi apa yang disebut baik dan
buruk dalam arti susila. Mereka juga belum mempunyai kewajiban-kewajiban
yang harus dikerjakan seperti pada orang dewasa. Sehingga mereka perlu
dibiasakan dengan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan pola pikir tertentu.
Anak perlu dibiasakan pada sesuatu yang baik. Lalu mereka akan mengubah
seluruh sifat-sifat baik menjadi kebiasaan, sehingga jiwa dapat menunaikan
kebiasaan itu tanpa terlalu payah, tanpa kehilangan banyak tenaga, dan tanpa
menemukan banyak kesulitan (Abudin Nata,1997. 101).
Menurut Arief (2002.114-115) ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan
dalam melakukan metode pembiasaan kepada anak-anak, yaitu:
a. Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat, jadi sebelum anak itu mempunyai
kebiasaan lain yang berlawanan dengan hal-hal yang akan dibiasakan.
b. Pembiasaan itu hendaklah terus-menerus (berulang-ulang) dijalankan secara
tertatur sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan uang otomatis.
c. Pendidikan hendaklah konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh terhadap
pendiriannya yang telah diambilnya. Jangan memberi kesempatan kepada
anak untuk melanggar pembiasaan yang telah ditetapkan itu.
d. Pembiasaan yang mula-mulanya mekanistis itu harus makin menjadi
pembiasaan yang disertai kata hati anak sendiri.
Ada beberapa hal yang ditegaskan oleh Allah Swt. dalam ayat ini, yaitu:
1) Agar manusia tidak menyembah atau beribadah kepada Tuhan selain Allah
Swt. Termasuk larangan mempercayai ada kekuatan lain yang
mempengaruhi dan menguasai jiwa dan raga selain yang datang dari Allah
Swt.
2) Agar manusia berbuat baik (ihsan) kepada ibu dan bapak. Perintah berbuat
baik kepada orang tua disampaikan oleh Allah bersamaan atau sesudah
perintah beribadah hanya kepada Allah. Hal ini tentu mengandung maksud
agar manusia mengerti dan menyadari bahwa betapa pentingnya berbuat
baik terhadap kedua orang tua.
3) Nikmat yang diterima oleh manusia paling banyak datangnya dari Allah
Swt. kemudian nikmat yang diterima dari orang tua. Oleh karena itu
kewajiban anak adalah berterima kasih kepada orang tua. Bentuk terima
kasih tersebut adalah dengan cara berbuat baik kepada beliau berdua.
4) Apabila salah seorang diantara kedua Orang tuanya atau kedua-duanya
telah berumur lanjut sehingga mengalami kelemahan jasmani sehingga
tidak bisa lagi mencari nafkah, mereka harus hidup bersama anakanaknya
agar mendapatkan nafkah dan perhatian. Oleh karena itu anak wajib
memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya. Bahkan secara khusus
dalam ayat tersebut menegaskan anak tidak boleh berkata kasar seperti
berkata “ ah” dan sejenisnya serta tidak boleh membentaknya
( Kementrian Agama. 2014 :115-116)
Adab yang baik kepada orang tua diantaranya adalah :
1) Mematuhi nasehat orang tua
Sudah seharusnya setiap anak mengikuti saran dan nasehat kedua
orang tuanya. Tujuan menyampaikan saran dan nasehat kepada anak
adalah untuk kebaikan anak itu sendiri. Mengingat hal ini, sang anak
selayaknya patuh dan mengikuti petuah serta amanat orang tuanya.
Denan catatan, selama nasehat orang tua tersebut baik dan sesuai
dengan ajaran islam. Jika tidak, maka anak berhak, bahkan diharuskan
menolaknya. Akan tetapi, penolakan tersebut harus dialkukan dengan
cara yang baik dan santun.
Sebagaimana dalam firman Allah dalam QS Luqman : 15
C. Kesimpulan
a. Pembiasaan Akhlak Mulia
Pembiasaan akhlak mulia merupakan salah satu metode pendidikan yang sangat
penting, terutama bagi anak-anak. Mereka belum menginsafi apa yang disebut baik
dan buruk dalam arti susila. Mereka juga belum mempunyai kewajiban-kewajiban
yang harus dikerjakan seperti pada orang dewasa. Sehingga mereka perlu
dibiasakan dengan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan pola pikir tertentu.
Anak perlu dibiasakan pada sesuatu yang baik.
Beberapa metode penerapan yang harus diberikan kepada anak adalah :
1) Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat, jadi sebelum anak itu mempunyai
kebiasaan lain yang berlawanan dengan hal-hal yang akan dibiasakan.
2) Pembiasaan itu hendaklah terus-menerus (berulang-ulang) dijalankan secara
tertatur sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan uang otomatis.
3) Pendidikan hendaklah konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh terhadap
pendiriannya yang telah diambilnya. Jangan memberi kesempatan kepada
anak untuk melanggar pembiasaan yang telah ditetapkan itu.
4) Pembiasaan yang mula-mulanya mekanistis itu harus makin menjadi
pembiasaan yang disertai kata hati anak sendiri.
b. Adab kepada orang tua
1) Mematuhi nasehat orang tua
2) Berterimaksaih kepada kedua orang tua
3) Bersikap lemah lembut terhadap orang tua
Al-Qur‟an Terjemahan
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, asosiasi, dan mengkomunikasikan, peserta didik mampu:
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Media : Alat/Bahan :
Worksheet atau lembar kerja (siswa) Penggaris, spidol, papan tulis
Lembar penilaian Laptop & infocus
LCD Proyektor/ Slide presentasi (ppt)
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Memahami Adab terhadap Orang Tua
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Memahami Adab terhadap Orang
Tua
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Memahami
Adab terhadap Orang Tua
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Memahami Adab terhadap Orang Tua
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
C. PENILAIAN
- Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi
Payakumbuh, 21 April 2021
Mengesahkan,
Kepala MAN 1 PYK, Guru Mata Pelajaran,
Agustina,S.Pd
1